Anda di halaman 1dari 2

PPM

Pertemuan 1
 SDH di Indonesia :
1. Dikuasai negara
2. Digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
 PPM mengacu pada kedua peran diatas, kalau hanya poin 1 saja yang dijalannkan, namun
poin 2 tidak. Maka tidak akan ketemu. Jadi bukan digunakan sebesar-besarnya untuk
kepentingan segelintir orang.
 Public good : Kumpulan dari swasta, pemerintah, dan rakyat. Semua barang dan jasa
digunakan semua orang tanpa memandang status
 Common Pool Resources : SDH bersama-sama namun sifatnya common source.
(community based paradigm) contohnya. Hutan adat
 Kawasan hutan : merupakan public good, dengan status hutan negarasemua orang bisa
berbicara tentang hutan negara. Jadi jika ada problem dengan permasalahan tata air,
oksigen, tata kelola tanah itu public good
 Oleh karena itu public good tidak diserahkan ke swasta, karena bukan private source
yang hanya memikirkan keuntungan. Meskipun swasta bisa memanfaaatkan hutan
dengan ini negara bisa mengatur
 Pemikiran public good menghasilkan pemerintah memberi hak kepada private sector
 Common pool resources menghasilkan pemerintah memberikan peraturan yang
bersifat….
 Common pool tidak bisa dipisah dengan public good, contohnya hutan privat milk
swasta (common pool) terjadi permasalahan dengan tata kelola air (public good) contoh
lain : hutan private yang ada di hulu dan hutan rakyat di hilir.
 Rimbawan VS Non Rimbawan :
 Stakeholder di Indonesia bukan hanya rimbawan. Bahkan yang non rimbawan juga punya
hak dalam mengelola SDH. Rimbawan dan non rimbawan punya konflik yang sangat
luas namun by time semakin menipis dan menyempit
 Sejarah Pemanfaatan SDH :
 Era raja-raja dan VOC : di era ini eksploitasi SDH sudah berlangsung
hanya untuk kepentingan kerajaan (tidak di trading). Saat dating VOC
yang berniat berdagang, karena raja-raja itu berperang sendiri-sendiri.
VOC berniat membsntu karena tidak punya persenjataan maka mereka
meminta kerjasama dengan pemerintah belanda. Sejak saat itu VOC
dipersenjatai untuk mengamankan jalur perdagangan dan sumber bahan
baku. Bahan baku kapal Batavia berasal dari jati yang berasal dari jawa.
Untuk membuat satu kapal VOC dengan meriam membutuhkan kurang
lebih 50 ha jati di jawa. VOC collapse karena banyak korupsi di dalam,
tapi tentara belanda masih ada di Indonesia dan berniat menjajah.
 Era Orde Lama : di era ini kehutanana belum bergerak. Yang ada hanya
penebebangan liar. Pengudaha hutan dikuasai pihak sawasta belanda.
 Era Orde Baru : Bumi, air, dan udara semua dikuasai negara.
Kemakmuran untuk kepentingan rakyat. Tapi diberikan oleh tentara-
tentara diberikan konsesi. Oleh karena itu kerusakan sangat parah.
 Pasca Orde Baru-sekarang : Di orde ini, apa yang terjadi di era orde baru
tetap berlaku, hanya ada penambahan warna kemakmuran untuk
kesejahteraan rakyat. Dengan adanya kebijakan yang bersifat community
based namun praktek orde baru tetap berlangsung. Progaram yang baru
adalam kita difokuskan kepada mitigasi perubahan iklim, padahal itu
akibat dari kejadian pada masa orde baru dan tetap berlangsung
 Perhutanan sosial-reforma agrarian berskala nasional . Pendistribusian lahan terhadap
kepentingan rakyat. Tanah diberikan kepada rakyat secara gratis menjadi hak milik
(TORA). Perhutanan sosial = memberikan izin 35 tahun kepada kelompok untuk
mengelola kawasan hutan.

Pertemuan 2 #recorded belum dicatat

Anda mungkin juga menyukai