Anda di halaman 1dari 1

Ia melamun. kereta berjalan maju, namun pikirannya menerawang jauh ke belakang.

Ia ambil secarik
lipatan kertas di kantong kanan bajunya, tertulis tulisan tangan yang sedikit pudar “Aku bebas”. Lalu ia
ambil kotak kayu berukuran koper kecil yang ia bawa, satu-satunya barang yang ia bawa dalam
perjalanan. Entah apa yang ada didalamnya. Dibukanya kotak itu, lalu diambilnya botol bening yang
ditulisi dengan tulisan tangan “Air Kemenangan”. diminumnya air dari botol itu. Raut wajahnya berubah
seketika memerah. Pikirannya lagi-lagi tidak bisa dikontrol. Seluruh tubunnya menjadi tegang, dan
perlahan-lahan ia merasakan tubuhnya sulit dikendalikan, dan akhirnya ia merelakan tubuhnya terbawa.

Tiba-tiba pukul empat sore, dan ia sudah tidak lagi berada dalam kereta. Ia berada di Stasiun Gubeng,
Surabaya. Padahal tujuan keretanya adalah ke arah Yogyakarta. Lalu tiba-tiba ia ingat kejadian beberapa
jam yang lalu. Ia sedang berada di Stasiun Pasar Senen. Untuk melakukan perjalanan untuk bertemu
salah seorang kawan di Yogyakarta untuk sebuah misi. Ia sudah berada di sini sejak 2 jam lalu sebelum
kereta tiba. Pikirnya sambil mencari informasi melalui media dan komunikasi yang tersebar sebelum misi
dimulai. Tiba-tiba seseorang menepuk bahu kanannya dari arah belakang. Kenapa ?

Anda mungkin juga menyukai