Anda di halaman 1dari 52

MODUL PRAKTIKUM

STUDI KELAYAKAN

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
 
STUDI KELAYAKAN

Cinderamata “Vloppy”

ARRANGED BY:

1. NOVITA CHAIRANI SOLICHAH


2. DEDI NISMAR SATRIA
3. NUR FITHIRRAHMAH
4. WIWIN MANDA
5. NURUL IZZAH SALSABILA I.
 

iii  
 
 

KUOTE

Andai ROI dapat menghitung tingkat pengembalian kepercayaan


seseorang, maka ROI menjadi rumus favorit kebanyakan orang

-Novita Chairani Solichah, 20

Layakkan dirimu dengan meningkatkan kualitas mu

-Dedi Nismar Satria, 21

Perusahaan tanpa studi kelayakan, bagai taman tanpa bunga

-Nurfithirrahmah, 19

Bagai matahari di pagi hari, PSMI menerangkan perusahaan yang baik


untuk berinvestasi

-Nurul Izzah Salsabila, 19

Dalam dunia bisnis modern, tidak ada gunanya menjadi pemikir asli yang
kreatif kecuali jika anda juga dapat menjual apa yang anda ciptakan

-Wiwin Manda, 20

iv  
 
 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya

sehingga laporan lengkap praktikum “Studi Cinderamata Usaha Vloppy” ini dapat

terselesaikan. Laporan lengkap ini terdiri dari atas 5 Aspek yakni: Aspek Teknis, Aspek

Pemasaran, Aspek Finansial, dan Aspek Sosial, Ekonomi dan Hukum.

Melalui laporan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini

sehingga laporan lengkap ini dapat terwujud.

Penulis juga sangat menyadari bahwa dalam penyajian laporan lengkap ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun

penulis terima dengan tangan terbuka. Tak lupa juga penulis haturkan permohonan maaf yang

sebesar-besarnya apabila dalam penyajian laporan ini terdapat suatu hal yang tidak berkenan

dihati pembaca. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.

Gowa, 22 Mei 2019

Penulis

v  
 
DAFTAR ISI

SAMPUL LABORATORIUM .............................................................................. i


SAMPUL LAPORAN ............................................................................................ii
LEMBAR .............................................................................................................. iii
KUOTES ................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR............................................................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
BAB I GAMBARAN UMUM ............................................................................... 1
1.1  Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2  Tujuan .................................................................................................. 2
1.3  Gambaran Usaha.................................................................................. 3
BAB II ASPEK TEKNIS ....................................................................................... 5
2.1  Deskripsi Produk ................................................................................. 5
2.2  Pembuatan Produk ............................................................................... 6
2.3  Manajemen Sumber Daya Manusia ................................................... 12
2.4  Penentuan Lokasi Usaha .................................................................... 12
2.5  Cara Mendapatkan Produk ................................................................ 15
BAB III ASPEK PEMASARAN ......................................................................... 16
3.1  Intended Market and Environment ................................................... 16
3.2  Competition ...................................................................................... 18
3.3  Analisis SWOT ................................................................................. 19
3.4  Keterkaitan SWOT ........................................................................... 20
3.5  Tren Industri ..................................................................................... 21
BAB IV ASPEK FINANSIAL ............................................................................ 22
4.1  Sumber Pendanaan .......................................................................... 22
4.2  Biaya Operasional............................................................................. 22
4.3  Jumlah Produk yang Diproduksi dan Harga Jual ............................ 25
4.4  Keuntungan Usaha ............................................................................ 25

vi
4.5  Analisis Keuntungan......................................................................... 26
4.6  Pembahasan ...................................................................................... 28
BAB V ASPEK SOSIAL, EKONOMI, DAN HUKUM .................................... 30
5.1  Aspek Sosial ..................................................................................... 30
5.2  Aspek Ekonomi ............................................................................... 34
5.3  Aspek Hukum ................................................................................... 36
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 39
6.1   Kesimpulan ....................................................................................... 39
6.2   Saran ................................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 43
LAMPIRAN.......................................................................................................... 44

vii
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
BAB I
GAMBARAN UMUM

1.1   Latar Belakang


Usaha kecil menengah (UKM) dari waktu ke waktu mengalami
perkembangan bagus. Para pelaku bisnisnya pun menghasilkan jenis produk
yang beragam. Usaha kecil menengah menjadi salah satu terobosan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah masyarakat untuk
mencapai kesejahteraan hidup yang memadai. Usaha kecil menengah menjadi
penopang perekonomian Indonesia, karena membantu pertumbuhan
perekonomian masyarakat. Kemandirian masyarakat seperti para pelaku
bisnis UKM ini diharapakn akan mampu mengurangi angka pengangguran
jika melihat fakta lapangan pekerjaan yang semakin terbatas dengan jumlah
tenaga kerja yang belum terserap terus bertambah.
Studi kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide
bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan. Kondisi
lingkungan yang tidak pasti dan ketatnya pesaingan serta kendala bisnis
lainnya membuat para pelaku bisnis tidak hanya cukup mengandalkan
pengetahun, pengalaman serta intuisinya saja dalam memulai suatu bisnis.
Studi kelayakan diperlukan agara investasi yang akan dilakukan dapat
berjalan dan mengahsilkan keuntungan yang diharapkan. Selain itu studi
kelayakan juga dipelukan untuk pihak- pihak yang berkepentingan dalam
bisis serta pelaku bisnis itu sendiri sebelum mengimplimentasikan sebuah ide
bisnis.
Berhentinya operasi bisnis, kegagalan proyek ditengah jalan serta
kegagalan investasi lainnya merupakan bagian dari penerapan yang tidak
konsisten dalam studi kelayakan. Secara teoritis, jika studi kelayakn
dilakukan dengan benar saat memulai suatu investasi maka resiko kegagalan
dan kerugiannya dapat diminimalisir.
Usaha ini berdiri pada tahun 2018, awal usaha ini terbentuk karena
keresahan pasangan suami istri yang melihat hadiah yang tidak inovatif.

1
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
Sehingga akhirnya pemilik melihat bantal custom sebagai idenya, dimana
bantal yang dibuat ini memiliki keunikan karena di desain sendiri. Usaha
bantal custom ini berbeda karena bantal custom ini memiliki gambar wajar
seseorang yang terlebih dahulu di edit di aplikasi, sehingga hasil gambarnya
berupa avatar.
1.2   Tujuan
Menurut Kasmir dan Jakfar (2007) studi kelayakan bisnis memiliki lima
tujuan mengapa studi kelayakan perlu dilakukan sebelum melakukan sebuah
proyek atau usaha, yaitu:
1.  Menghindari Resiko Kerugian
Bertujuan untuk meminimalkan risiko yang dapat dikendalikan maupun
yang tidak dapat dikendalikan. Kondisi masa yang akan datang penuh
dengan ketidakpastian sehingga perlu untuk melakukan analisis studi
kelayakan untuk menimimalisasi resiko.
2.   Mempermudah Perencanaan
Dengan adanya peramalan masa yang akan datang, maka perencanaan
akan mudah untuk dilakukan. Perencanaan itu sendiri meliputi jumlah
modal yang diperlukan, waktu pelaksanaan, lokasi, cara pelaksanaan,
besarnya keuntungan serta keuntungan serta bagaimana pengawasan bila
terjadi penyimpangan.
3.   Mempermudah Pelaksanaan Pekerjaan
Perencanaan yang disusun dapat mempermudah implementasi bisnis,
proses bisnis dapat dilakukan secara sistematik sehingga para karyawan
dapat memiliki pedoman dan tetap fokus pada tujuan, sehingga rencana
bisnis dapat tercapai sesuai dengan apa yang direcanakan.
4.   Memudahkan Pengawasan
Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka
pengawasan terhadap proses bisnis menjadi lebih mudah. Pengawasan
dilakukan, agar pelaksanaan usaha tetap pada jalur dan sesuai dengan apa
yang telah direncanakan.

2
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
5.   Memudahkan Pengendalian
Bila terjadi penyimpangan, maka akan mudah untuk memperbaikinya dan
dapat langsung dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh penyimpangan
yang terjadi.
1.3   Gambaran Usaha
Setiap usaha pasti memiliki identitasnya masing-masing yang bertujuan
agar usaha tersebut dapat dikenali dan dianggap menarik oleh calon pembeli.
Identitas tersebut diantaranya:
1.3.1  Nama Usaha
Usaha ini bernama Vloppy yang bergerak di bidang souvenir berupa
bantal hias. Dinamakan Vloppy dari kata Pillow dan Happy. Dan huruf
P dari Pillow diplesetkan menjadi huruf V agar penyebutannya lucu.
1.3.2  Produk dan Logo
Produk yang ditawarkan oleh usaha ini adalah bantal hias. Berikut
adalah logo dari usaha Vloppy:

Gambar 1.1 Logo Vloppy


1.3.3  Pemilik Usaha
Usaha ini didirikan oleh pasangan suami istri yang bernama Fandy dan
Sanny Puspita, mereka berdua merupakan Alumni UNM jurusan DKV
(Desain Komunikasi Visual).

3
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
1.3.4  Alamat Usaha
Usaha ini bertempat di Jln. Kerukunan Timur XXI Blok H 223,
perumahan Bumi Tamalanrea Permai
1.3.5  Struktur Organisasi

CEO
(Sanny Puspita)

CMO COO
(Afandy) (Syamsuddin)

  Gambar 1.2 Struktur Organisasi  


Keterangan:
CEO : Chief Executive Officer
CMO : Chief Marketing Officer
COO : Chief Operating Officer
1.3.6  Visi dan Misi
Ø   Visi
Menjadikan bantal hias Vloppy barang unik sebagai hadiah yang
bermanfaat dan menguasai pasar di daerah makassar.
Ø   Misi
a.   Meningkatkan produksi.
b.   Optimalkan pemasaran.

4
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
BAB II

ASPEK TEKNIS

Pada bagian ini akan dibahas menyangkut proses produksi yang dilakukan
oleh suatu usaha.
2.1.  Deskripsi Produk
Setiap produk memiliki identitas yang bertujuan untuk memudahkan
konsumen mengenali produk seperti apa yang ditawarkan dan dibeli.
Deskripsi produk juga menggambarkan ciri khas dari produk tersebut.
Deskripsi suatu produk terdiri dari:
1.   Bentuk dan Desain Produk
Produk ini berbentuk bantal dengan ukuran lebar : 30 cm, tinggi : 48 cm,
dan ketebalan ± 10 cm. Dengan desain yang full costum yang menarik.
 

 
Gambar 2.1 Produk Vloppy

2.   Usia Produk
Untuk usia produk diperkirakan bisa bertahan sekitar 3 tahun.
3.   Manfaat Produk
Kelebihan dari produk yang ditawarkan adalah memiliki desain yang
kreatif, full custom, bahannya elastis, dan cetakan gambar yang aman
untuk kulit bayi. Sehingga batal ini aman untuk semua umur. Adapun

5
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
kekurangannya yaitu produk yang ditawarkan masih memiliki packaging
yang sederhana.
4.   Pengembangan Produk
Inovasi yang dilakukan pemilik usaha dengan cara memperhatikan
perkembangan trend dan membuat produk baru seperti totebag, T-shirt,
dan Case HP.
2.2.  Pembuatan Produk
Sebelum produk dipasarkan, produk tersebut melalui serangkaian proses
produksi. Proses pembuatan produk ini memperhatikan berbagai hal,
diantaranya:
1.   Bahan Baku
a.   Kain (Skuba, letto, dan satin)
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat produk bantal Hias
adalah kain (Skuba, letto, dan satin). Bahan baku ini didapatkan dari
daerah Jakarta dan Bandung.

Gambar 2.2 Kain


b.   Dakron
Bahan baku dakron ini berfungsi sebagai isian dari bantal yang
dibuat. Bahan baku jenis ini didapatkan dari Toko New Agung yang
beralamatkan Jl. DR. Ratulangi No 58, Makassar.

Gambar 2.3 Dakron

6
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
c.   Benang
Bahan baku benang berfungsi untuk menyatukan kain yang telah
diisi dakron. Bahan baku ini didapatkan dari Toko New Agung yang
beralamatkan Jl. DR. Ratulangi No 58, Makassar.

Gambar 2.4 Benang


d.   Lebel Brand
Label brand berfungsi untuk menjadi menjadi identitas dari usaha
Vloppy ini. Bahan baku ini didapatkan dari daerah Jogja.

Gambar 2.5 Label Brand


e.   Plastik
Plastik berfungsi sebagai kemasan yang digunakan untuk melindungi
produk saat pengiriman atau pendistribusian. Bahan baku ini
didapatkan dari Toko New Agung yang beralamatkan Jl. DR.
Ratulangi No 58, Makassar.

7
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 

Gambar 2.6 Plastik

8
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
2.   Prosedur Pembuatan Produk
Proses awal pembuatan produk sampai tahap finishing (tampilkan
flowchart proses produksi).

Start  

Terima
pesanan

Memberikan
pricelist

Design

Cetak pada kain

Menjahit kain

Mengisi Dakron

Jahit brand

Packaging

Mengirimkan
Pesanan

Finish  

9
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
Proses awal pembuatan produk bantal dari Vloppy yaitu menerima
pesanan dari customer, kemudian pemilik usaha memberikan Pricelist
kepada customer untuk menentukan bentuk yang diinginkan, Customer
kemudian mengirimkan foto yang ingin dicetak pada bantal melalui
email, setelah itu pemilik mendesain foto customer di photoshop atau
Adobe Illustrator. Selanjutnya pemilik mencetak foto pada kain,
kemudian pemilik menjahit kain bantal lalu mengisinya dengan dakron.
Setelah itu, pemilik menjahit label brand pada bantal dan melakukan
packaging. Dan terakhir pemilik usaha mengirimkan bantal yang di
pesan customer.
3.   Alat dan Teknologi yang Digunakan
Dalam suatu proses produksi, terdapat alat-alat yang digunakan untuk
menunjang proses produksi tersebut. Alat dan teknologi yang digunakan
ialah:
a.   Mesin jahit
Mesin jahit yang digunakan untuk melakukan produksi yaitu mesin
jahit Typical.

Gambar 2.7 Mesin Jahit

10
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
b.   Laptop
Laptop yang digunakan pemilik untuk mengedit yaitu laptop Lenovo
dan laptop Dell.

Gambar 2.8 Laptop


c.   Cutter
Cutter berfungsi untuk memotong bagian-bagian dari kain.

Gambar 2.9 Cutter


d.   Gunting
Gunting berfungsi untuk memotong kain ataupun benang.

Gambar 2.10 Gunting

11
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
e.   Kamera
Kamera berfungsi untuk mengambil gambar produk ketika selesai di
buat.

Gambar 2.11 Kamera


f.   Software
Software digunakan untuk mengedit foto customer. Software yang
digunakan antara lain:
1)   Adobe Illustrator
2)   PhotoShop
4.   Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi dari Vlopply ditentukan dari pesanan. Dalam sebulan,
rata-rata jumlah pemesanan yaitu 30 produk perbulan.
2.3.  Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu untuk mengatur hubungan
dan peran tenaga kerja secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam usaha ini, pemilik usaha (CEO) bertanggug jawab atas
pembuatan desain bantal yang diinginkan pelanggan. Pada bagian pemasaran
dan berhubungan langsung dengan pelanggan yang bertanggung jawab adalah
CMO (Chief Marketing Officer). Sedangkan untuk proses produksi diatur dan
dilakukan oleh COO (Chief Operating Officer). Karena masih tergolong
usaha kecil, maka bagian keuangan ditangani langsung oleh pemilik usaha.
2.4.  Penentuan Lokasi Usaha
Lokasi perusahaan merupakan hal penting yang perlu diperlukan secara
matang oleh pemilik usaha sesuai dengan pencapaian serta kondisi usaha
mereka sehingga bisa menemukan lokasi pabrik yang proporsional dari

12
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
berbagai macam aspek. Berikut penjelasan mengenai lokasi usaha dan layout
proses produksi Bersenang benang.
1.   Lokasi Usaha
Usaha Vloppy berada di Jln. Kerukunan Timur XXI Blok H 223,
perumahan Bumi Tamalanrea Permai yang tidak lain merupakan rumah
pemilik usaha itu sendiri. Penentuan lokasi ini didasarkan karena sumber
tenaga kerja produksi dekat. Adapun ketersediaan bahan baku sangat
kurang dari tempat produksi, dikarenakan bahan baku tersebut masih
kurang di produksi di wilayah Makassar seperti kain dan label brand.
Karena pemilik usaha Vlopply masih melakukan produksi di rumahnya
sendiri, sehingga fasilitas listrik dan air terpenuhi dengan baik.

Gambar 2.12 Tempat Produksi Vloppy

13
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 

Gambar 2.13 Tempat Produksi Bagian Dalam

2.   Layout Proses Produksi


Berikut layout proses produksi Usaha Vloppy:

160 40 60

30

C 160  
B1 B2

A B3 40  

70

60 100 80 160

Gambar 2.14 Layout proses produksi

Tabel 2.1 Keterangan Fasilitas Kerja


No. Nama Barang Kode Ukuran (cm)
1 Mesin Jahit A 100 x 30
2 Kursi 1 B1 160 x 40
3 Kursi 2 B2 160 x 40
4 Kursi 3 B3 120 x 40
5 Meja C 60 x 20

14
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
2.5.  Cara Mendapatkan Produk
Dalam menyebarkan informasi mengenai jenis produk yang ditawarkan,
vloppy menggunakan sosial media sebagai media pemasarannya. Pada sosial
media, terdapat berbagai contoh desain, ukuran, serta vloppy. Berikut ini
merupakan langka-langkah dalam mendapatkan produk vloppy:
a.   Menghubungi contact person yang tertera pada sosial media vloppy
untuk menyampaikan produk yang diinginkan.
b.   Mengirimkan foto wajah yang akan digunakan untuk mendesain vloppy
via e-mail.
c.   Memilih jenis custom yang diinginkan untuk desai vloppy.
d.   Menunggu hasil desain vloppy dan memberikan masukan mengenai
desain. Desain vloppy hanya dapat direvisi sebanyak satu kali.
e.   Melakukan pembayaran minimal 50% dari harga vloppy.
f.   Menunggu proses produksi bantal selama 1-2 minggu. Vloppy akan
dikirim menggunakan JNE jika wilayah tujuan diluar Makassar, dan
menggunakan aplikasi Grab jika di wilayah Makassar.

15
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
BAB III

ASPEK PEMASARAN

Pada bagian ini akan dibahas mengenai aspek pemasaran dari usaha yang
dianalisis. Aspek Pemasaran menyangkut lingkungan pasar, analisis competitor,
analisis SWOT, perkembangan usaha dan lain sebagainya.

3.1   Intended Market and Environment


Pada bagian ini deskripsikan tentang lingkungan pasar yang terdiri dari
Analisa STP (Segmentation, Targetting, Positioning) sebagai berikut:
3.1.1  Segmentation
Segmentasi pasar merupakan suatu proses membagi – bagi suatu pasar
yang heterogen kedalam kelompok – kelompok pembeli atau konsumen
yang memiliki ciri – ciri yang homogen dan dapat berarti bagi
perusahaan. Segmen pasar ini akan dinilai dai dipertimbangkan untuk
dipilih menjadi pasar sasaran yang dituju melalui usaha pemasaran.
Segmentasi pasar yang dimaksud terdiri atas;
a.   Segmentasi Berdasarkan Geografi
Segmentasi berdasarkan geografi adalah segmentasi dari segi
wilayah pemasaran atau kawasan pasar yang dikuasai oleh
perusahaan. Usaha Vloppy berlokasi di Jalan Kerukunan Timur XXI
Blok H 223 sebagai kawasan tempat usaha Vloppy berdiri,
merupakan kawasan yang tidak terdapat usaha serupa ataupun
sejenis dengan Vloppy, sehingga Vloppy menjadi satu-satunya
pilihan bagi masyarakat yang ingin membeli hadiah unik (bantal
avatar) di kawasan itu. Tidak hanya di kawasan itu saja, kawasan
kota Makassar pun juga masih jarang atau langkah usaha yang
menjual produk bantal avatar, begitu juga di kota-kota di Indonesia.
Dilihat dari hasil penjualan usaha Vloppy ini memiliki persentase
pembeli dari dalam kota (Makassar) itu sebanyak 40% dan dari luar
kota Makassar (Jakarta, Palembang, dan Sorong) sebanyak 60%.

16
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
b.   Segmentasi Berdasarkan Demografi
Segmentasi berdasarkan demografi merupakan segmentasi yang
membagi pasar ke dalam kelompok – kelompok sejenis berdasarkan
variabel demografi (kependudukan) seperti usia, gender, jumlah
anggota dalam rumah tangga, pekerjaan, pendidikan, agama, suku,
pendapatan, dan lain-lain. Produk Vloppy merupakan produk umum
yang dapat digunakan oleh semua kalangan, baik itu dilihat dari usia,
gender, agama, suku, pendapatan, dan lain-lain. Tapi yang
segmentasi utama yaitu anak-anak yang berusia 1-5 tahun.
c.   Segmentasi Berdasarkan Psikografis
Segmentasi berdasarkan psikografis merupakan segmentasi yang
mempertimbangkan faktor psikografis yaitu kelas sosial,
personalitas, dan gaya hidup yang membedakan setiap orang dalam
kelompok geografis atau demografi. Segmentasi psikologis yang
merupakan pertimbangan dari Vloppy yaitu memilih kelas sosial
menengah ke bawah, dengan produk yang ditawarkan merupakan
produk yang saat ini cukup tren dikalangan banyak masyarakat dan
harga yang terjangkau.
3.1.2  Targetting
Target pasar adalah end user dan customer. End user adalah masyarakat
pengguna akhir seperti anak – anak, remaja, ibu rumah tangga.
Sedangkan customer adalah pihak yang membeli produk tersebut untuk
dijual kembali seperti swalayan, toko, restoran. Pada usaha Vloppy
sendiri target pasarnya adalah end user, yaitu masyarakat yang ingin
membeli hadiah.
3.1.3  Positioning
Positioning adalah posisi dimana menciptakan image atau citra produk
di benak konsumen. Dalam hal ini terdiri atas 4 bauran pemasaran (4P)
yaitu:

17
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
a.   Product
Produk dari Vloppy berupa souvenir dengan berbagai ukuran dan
gambar avatar yang dapat di custom dan dikemas cantik pada plastik
bening.
b.   Place
Tempat dilakukannya proses produksi pada usaha Vloppy yaitu Di
Jalan Kerukunan Timur XXI Blok H 223, perumahan Bumi
Tamalanrea Permai, kota Makassar.
c.   Price
Harga produk yang ditawarkan kepada konsumen untuk produk
bantal avatar 1 karakter (wajah) dengan tambahan guling berkisaran
Rp 136.000,- s/d Rp 275.000,- sedangkan produk bantal avatar
dengan 2 karakter (wajah) berkisaran Rp 152.000,-.
d.   Promotion
Vloppy dipromosikan melalui akun sosial media (instagram) dan
dari mulut ke mulut.
3.2   Competition
Pada sub bab ini dijelaskan masalah kompetitor, dimana usaha tersebut
memiliki pesaing dengan bidang usaha yang sama.
3.2.1  Direct Competition
Pesaing yang menjual produk yang sama dengan produk usaha sendiri
terkadang sering terjadi di pasar. Untuk usaha Vloppy ini, salah satu
produk yang kini sedang berkembang di masyarakat, yaitu produk
bantal dengan berbagai jenis bentuk dan gambar avatar yang di custom.
Usaha yang menyediakan bantal full custom ada banyak, namun terletak
di luar Makassar. Maka dari itu pesaing untuk usaha seperti Vloppy
belum ada untuk di daerah Makassar. Namun untuk dari luar kota
Makassar Vloppy memiliki pesaing yang dimana nama brand dari usaha
pesaing yaitu Toottle.

18
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
3.2.2  Indirect Competition
Persaingan yang terjadi di pasar bukan hanya terjadi dikarenakan
memiliki produk yang sama tetapi juga dapat terjadi pada usaha yang
memiliki produk yang tidak sama dengan usaha sendiri namun bisa
menjadi alternatif sebagai pengganti. Sebagai usaha yang menawarkan
bantal full custom sebagai souvenir, Vloppy memiliki banyak pesain
yang memproduksi berbagai barang unik lainnya yang dapat
menggantikan vloppy. Contohnya adalah mug custom, totebag, bantal
printing, dan masih banyak lagi. Salah satu pesaingnya yaitu
herscatalog yang memproduksi totebag custom.
3.2.3  Hambatan dalam menjalankan bisnis
Bagian ini dijelaskan hambatan pemilik usaha dalam menjalankan
bisnisnya. Adapun hambatan yang pernah dialami oleh pemilik usaha
ini yaitu :
a.   Mencari pemasok bahan baku yang dari Sulawesi
b.   Mencari pemasok yang lebih murah.
3.3   Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisa mengenai kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dari
bisnis yang dijalankan. Berikut merupakan uraian analisis SWOT pada
Vloppy:
3.3.1  Strenght (Kekuatan)
Faktor-faktor yang menjadi kekuatan dalam menjalankan usaha Vloppy,
yaitu:
1.   Sebagai perusahaan pertama yang membuka bisnis bantal avatar
custom di Makassar.
2.   Memiliki desain yang unik.
3.   Harga yang terjangkau.
4.   Kualitas produk yang tinggi (dilihat dari harga cenderamata yang
terjangkau).

19
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
3.3.2  Weakness (Kelemahan)
Faktor-faktor yang menjadi kelemahan dalam menjalankan usaha
Vloppy, yaitu :
1.   Kemasan produk yang masih sederhana.
2.   Butuh waktu untuk menunggu bahan baku utama yang dikirim dari
pulau Jawa.
3.   Bahan baku yang kurang di kota tempat produksi.
3.3.3  Opportunity (Peluang)
Hal – hal berikut bisa memberikan peluang yang dapat membuat usaha
Vloppy lebih berkembang :
1.   Pendapatan atau modal tambahan.
2.   Banyaknya konsumen yang sudah membeli produk Vloppy,
sehingga Vloppy dapat dipromosikan dan bahkan konsumen Vloppy
dapat menjadi pelanggan setia Vloppy.
3.   Ketergantungan masyarakat terhadap internet menciptakan peluang
pemasaran online.
3.3.4  Threat (Ancaman)
Berikut yang dapat menjadi risiko gagalnya usaha Vloppy :
1.   Ketatnya persaingan.
2.   Pola perilaku dan selera konsumen yang semakin berkembang.
3.   Paradigma masyarakat mengenai perbandingan keunggulan antara
produk Vloppy dengan produk merek lain.
3.4   Keterkaitan SWOT
Berdasarkan Analisa SWOT, maka dapat dibuat terkaitan silang beserta
strategy yang akan diterapkan sebagai berikut;
3.4.1  Strategi “SO” (Strenght + Opportunity), yaitu Optimalisasi “S” untuk
meraih “O”
Menawarkan bantal unik dengan harga yang terjangkau sehingga dapat
meningkatkan minat pembeli. Selain itu, dengan kulitas yang tinggi
dapat meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap usaha ini.

20
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
3.4.2  Strategi “WO” (Weakness + Opprotunity), yaitu Mengatasi “W” untuk
meraih “O”
Mencari bahan baku pengganti yang tersedia di wilayah Makassar
untuk mengurangi lead time agar proses produksi dapat dilakukan
dengan lebih cepat.

3.4.3  Strategi “ST” (Strenght + Threat), yaitu Maksimalisasi “S” untuk


menghadapi “T”
a.   Vloppy merupakan usaha pertama yang menawarkan bantal custom
avatar, dengan kualitas produk yang tinggi dan harga jual yang
terjangkau maka akan membentuk kepercayaan pelanggan untuk
memilih Vloppy sebagai tempat memesan souvenir.
b.   Menambah dan mengubah desain avatar yang sesuai dengan trend
sehingga konsumen tidak bosan.
3.4.4  Startegi “WT” (Weakness + Threat), yaitu Meminimalisasi “W” untuk
bertahan dari “T”
a.   Membuat kemasan yang unik dapat menambah minat pembeli.
b.   Membuat stock bantal tanpa custom yang siap jual untuk konsumen
yang membutuhkannya sacara tanpa harus menunggu.
3.5   Tren Industri
Berdasarkan alasan dibuatnya Vloppy yaitu karena menjadi salah satu
produk yang masih jarang dibuat oleh pengusaha di Makassar. Sehingga
pemilik membuat produk bantal avatar custom dan memberikan nama Vloppy
(Pillow and Happy).
Pemilik usaha memilih nama Vloppy karena pada dasarnya pemilik
senang dengan adanya bantal avatar yang bisa di custom. Pemilik usaha
melihat ada peluang dalam menjalankan usaha bantal avatar custom ini
karena masih kurangnya hadiah unik seperti bantal Vloppy produksi, selain
itu juga karena banyaknya peminat.

21
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
BAB IV

ASPEK FINANSIAL

Pada bagian ini membahas mengenai sumber pendanaan, biaya operasional


yang dilakukan suatu usaha, serta menganalisis keuntungan yang diperoleh.

4.1.  Sumber Pendanaan


Dalam membangun sebuah usaha, terdapat 3 sumber pendanaan
diantaranya dana modal sendiri, dana pinjaman, dan dana investasi. Dalam
menjalankan usaha, perusahaan Vloppy menggunakan dana modal sendiri dan
sedangkan dana investasi pada perusahaan Vloppy adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1 Dana Investasi Vloppy
Keterangan Investasi Jumlah Investasi (Rp)
Laptop Dell 5.500.000
Laptop Lenovo 6.400.000
Kamera 7.499.000
Mesin Jahit 1.700.000
Handphone 4.099.000
Total Biaya 25.198.000

4.2.  Biaya Operasional


Biaya operasional adalah semua biaya yang terjadi dalam rangka
menjalankan usaha pokok perusahaan (Kuswadi, 2008). Adapun dalam
menghitung biaya operasional, biaya-biaya yang dikeluarkan dibedakan
menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
4.2.1.  Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan jenis biaya yang bersifat statis (tidak berubah)
dalam ukuran tertentu. Dalam proses produksi, biaya tetap akan
dikeluarkan tanpa menghitung berapa banyak produksi yang dilakukan,
baik ketika tidak berproduksi, kurang produksi maupun dalam kapasitas
maksimal. Ciri – ciri biaya tetap adalah bersifat jangka panjang dan
tidak dapat dikurangi secara mendadak dalam jangka pendek tanpa
memengaruhi secara serius kegiatan perusahaan. Jenis – jenis biaya

22
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
tetap terdiri atas 2, yaitu biaya tetap yang telah ditentukan dan biaya
tetap kebijakan.
a.   Biaya tetap yang telah ditentukan
Biaya tetap yang telah ditentukan adalah biaya tetap yang berkaitan
dengan investasi fasilitas, peralatan, permesinan, dan struktur
organisasi pokok dalam perusahaan. Contoh biaya ini adalah biaya
pembangunan gedung, sewa gedung, biaya peralatan, pajak
pembangunan, asuransi dll. Adapun biaya tetap yang di keluarkan
oleh pemilik usaha bantal Vloppy dalam setahun dapat dilihat pada
tabel 4.2.
Tabel 4.2 Biaya tetap Vloppy
Keterangan Biaya Jumlah Biaya (Rp/tahun)
Minyak mesin 72.000
Laptop Dell 5.500.000
Laptop Lenovo 6.400.000
Kamera 7.499.000
Mesin Jahit 1.700.000
Handphone 4.099.000
Total Biaya 25.270.000
b.   Biaya tetap kebijakan
Biaya tetap kebijakan adalah biaya yang disebabkan oleh keputusan
tahunan yang dibuat oleh manajemen untuk membelanjakan biaya
tetap tertentu. Contoh biaya ini adalah program pengembangan
manajemen, program hubungan masyarakat, riset, dll. Terkait hal
ini, Vloppy tidak mengeluarkan biaya tetap kebijakan.
4.2.2.  Biaya Variabel
Biaya variabel yaitu biaya yang mengikuti banyaknya jumlah unit yang
diproduksi ataupun banyaknya aktivitas yang dilakukan. Biaya variabel
bersifat dinamis. Contoh biaya variabel adalah biaya tenaga kerja, biaya
bahan baku, biaya distribusi, biaya pemasaran, biaya listrik dll. Biaya
variable yang dikelurkan oleh pemilik usaha bantal Vloppy yaitu biaya
bahan baku, biaya distribusi, biaya listrik, biaya kuota internet. Adapun  
biaya bahan baku dan penolong yang dikeluarkan Vloppy dalam
setahun dapat dilihat pada tabel 4.3.

23
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
Tabel 4.3 Biaya bahan baku dan penolong Vloppy
Jenis Anggaran Satuan Jumlah Biaya (Rp) Total (Rp)
Kain Scuba Meter 180 45.000 8.100.000
Benang Pcs 15 13.000 195.000
Dakron Kg 30 23.000 690.000
Label Brand Pcs 400 450 180.000
Cetak gambar Pcs 360 60.000 21.600.000
Gunting Pcs 4 15.000 60.000
Plastik Pack 7 60.000 420.000
Kopi Pack 9 16.000 144.000
Total Biaya 30.389.000

Biaya supply adalah biaya yang dikeluarkan terkait dengan proses


penawaran produk, seperti biaya pemasaran, transportasi, dsb. Adapun
biaya supply per tahun dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Biaya supply
Jenis Anggaran Satuan Jumlah Biaya (Rp) Total (Rp)
Biaya kuota internet 15 GB 12 45.000 540.000
Transportasi (bensin) Liter 36 8.000 288.000
Total Biaya 828.000

Adapun biaya variabel yang dikeluarkan oleh Vloppy dapat dilihat pada
tabel 4.4.
Tabel 4.4 Biaya variabel Vloppy
Keterangan Biaya Jumlah Biaya (Rp/tahun)
Biaya bahan baku dan penolong 30.389.000
Biaya supply 828.000
Biaya listrik (148 kWh x 12 bulan) 2.400.000
Biaya tenaga kerja (25.000/pcs) 9.000.000
Total Biaya 42.617.000

Biaya-biaya yang dikeluarkan pada tabel 4.2 dan 4.3 kemudian


digunakan untuk menghitung biaya operasional yang dapat dilihat pada
tabel 4.5.
Tabel 4.5 Biaya operasional Vloppy
Keterangan Biaya Jumlah Biaya (Rp/tahun)
Biaya tetap 25.270.000
Biaya bahan baku dan penolong 30.389.000
Biaya supply 828.000
Biaya listrik (148 kWh x 12 bulan) 2.400.000
Biaya tenaga kerja (25.000/pcs) 9.000.000
Total Biaya 67.887.000

Jadi, biaya operasional yang dikeluarkan Vloppy dalam setahun


adalah sebesar Rp 67.887.000.

24
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
4.3.  Jumlah Produk yang Diproduksi dan Harga Jual
Perusahaan Vloppy memproduksi bantal avatar berdasarkan permintaan
harian (make to order). Adapun jumlah produksi, harga produk, serta harga
jual dijelaskan dalam uraian berikut.
4.3.1   Jumlah produksi 1 tahun yaitu jumlah produk yang diproduksi selama
satu tahun. UMKM ini memproduksi bantal avatar dengan cara make
to order. Permintaan bulanannya rata-rata sebanyak 30 bantal avatar,
berikut ini jumlah produksi perusahaan Vloppy selama 1 tahun:
Jumlah produksi 1 tahun = Jumlah produksi bulanan × 12 bulan
= 30 × 12
= 360 unit
4.3.2   Harga produk yaitu harga yang dikeluarkan untuk memproduksi
sebuah produk (bantal avatar). Berikut ini harga produk bantal avatar
perusahaan Vloppy:
"#$%&  ()%*%  #+,-%.)
Harga produk =
/01&%2  +-#304.)
56.886.999
=
:59

= Rp 189.000/Produk
4.3.3   Harga jual yaitu harga yang dikeluarkan untuk memproduksi sebuah
produk ditambah dengan keuntungan yang diinginkan. Berikut ini
harga jual produk bantal avatar Perusahaan Vloppy
Harga jual = Harga produk + (Persentase keuntungan × Harga produk)
= 189.000 + 45% × 189.000
= Rp 274.050 ≅ Rp 275.000/buah
4.4.  Keuntungan Usaha
Keuntungan adalah laba atau selisih nilai penjualan terhadap biaya yang
telah dikeluarkan untuk menghasilkan atau memproduksi barang atau jasa
(Poniman, 2015). Suatu usaha dikatakan untung apabila jumlah biaya yang
diperoleh lebih besar daripada jumlah biaya yang dikeluarkan. Keuntungan
yang diperoleh perusahaan Vloppy dapat dilihat pada uraian berikut.

25
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
4. 4. 1.   Keuntungan per bulan = (Harga jual – Harga produk) ×  Penjualan
bulanan
= (275.000 – 189.000) ×  30
= Rp 2.580.000/bulan
4. 4. 2.   Keuntungan per tahun = Keuntungan per bulan × 12 bulan
= 2.580.000 × 12
= Rp 30.960.000/tahun

4.5.  Analisis Keuntungan


4.5.1.   Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) atau titik impas atau titik dimana total biaya
produksi sama dengan penerimaan. Titik impas menunjukkan bahwa
tingkat produksi telah menghasilkan pendapatan yang sama besarnya
dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
a.   Biaya variabel unit
;<=>=  ?=@<=;AB
Biaya variabel unit (UV) =
CDEB=F  G@HIDJK<
LM.5N6.999
=
:59

= Rp 118.400
Jadi, biaya variabel unit (UV) Vloppy yaitu sebesar Rp 118.400.
b.   BEP dalam unit
OP
BEP dalam unit =
Q@<RASTU
MV.M69.999
=
M6V.999SNN8.L99

= 161.36 ≅ 162 unit


Jadi, berdasarkan perhitungan BEP dalam unit, diketahui bahwa
tingkat produksi menghasilkan pendapatan yang sama besarnya
dengan biaya produksi apabila unit yang diproduksi dalam setahun
adalah 162 unit.
c.   BEP dalam waktu
WXQ  I=B=E  DY<Z
BEP dalam waktu =
CDEB=F  DY<Z  I=B=E  K=ZD  ;DB=Y

26
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
N5M
=
:9

= 5,4 bulan ≅  6 bulan


Jadi, berdasarkan perhitungan BEP dalam waktu, diketahui bahwa
untuk mendapatkan tingkat produksi yang menghasilkan
pendapatan sama besar dengan biaya produksi dibutuhkan waktu
sekitar 6 bulan.
OP
d.   BEP dalam rupiah (omzet) = [\
NS  
]

MV.M69.999
= ^_.`ab.ccc
NS
dd.ccc.ccc

MV.M69.999
=
9.V6

= Rp 44.333.333
Jadi, berdasarkan perhitungan BEP dalam omzet, diketahui bahwa
tingkat produksi menghasilkan pendapatan yang sama besarnya
dengan biaya produksi apabila omzet yang dihasilkan adalah
Rp. 44.333.333.
4.5.2.   Return on Investment (ROI)
Return on Investment (ROI) adalah rasio profitabilitas yang mengukur
efisiensi sebuah investasi dengan membandingkan laba bersih dengan
total biaya atau modal yang diinvestasikan. Dengan kata lain, ROI ini
mengukur keuntungan atau kerugian dari investasi yang dihasilkan
terhadap jumlah uang yang diinvestasikan. ROI disebut juga Tingkat
Pengembalian Investasi.
Total Penjualan = Price × Penjualan dalam satu tahun
= 275.000 × 360
= Rp 99.000.000

eHZ=B  QAYCD=B=YSW<=>=  fY?AKZ=K<  


ROI =  𝑥  100%
W<=>=  <Y?AKZ=K<
 kk.999.999  S  MV.Nk8.999
=  𝑥  100%
MV.Nk8.999

= 292,88%

27
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa ROI usaha Vloppy
sebesar 292,88%
4.5.3.   Payback Period (PP)
Payback Period (PP) adalah suatu periode yang diperlukan untuk
menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) yang
menggunakan aliran kas, dengan kata lain PP adalah rasio antara initial
cash investment dengan cash inflow yang hasilnya merupakan satuan
waktu.
;<=>=  <Y?AKZ=K<
PP =  𝑥  1  𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
GAYI=G=Z=Y  E=KDJ  ;A@K<F
 MV.Nk8.999
=  𝑥  1  𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
:9.k59.999

= 0.813 tahun

Perhitungan Payback Period di atas dapat disimpulkan bahwa periode


yang dibutuhkan untuk menutup biaya investasi yaitu 0.813 tahun atau
setara dengan 10 bulan.
4.6.  Pembahasan
4.6.1.   Dalam menjalankan suatu bisnis, sebuah usaha perlu menghitung
break even point (BEP), return on investement (ROI), dan payback
period (PP) untuk melihat apakah usaha tersebut akan mengalami
kerugian atau memperoleh keuntungan, serta untuk menilai apakah
usaha tersebut layak atau tidak layak untuk dijalankan. Berdasarkan
perhitungan BEP, diperoleh biaya variabel unit sebesar RP 118.400;
BEP dalam unit sebanyak 162; BEP dalam waktu yaitu 6 bulan; dan
BEP dalam rupiah sebesar Rp 44.333.333. Hal ini menunjukkan
bahwa BEP > 0, baik dalam unit, waktu maupun rupiah.
4.6.2.   Berdasarkan perhitungan ROI, diperoleh hasil sebesar 292,88%. Nilai
ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi pada
perusahaan Vloppy adalah sebesar 292,88%. Hal ini menunjukkan
bahwa ROI > 0.

28
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
4.6.3.   Berdasarkan perhitungan PP, diperoleh hasil sebesar 0,813 tahun.
Nilai ini menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu selama 0,813 tahun
untuk mengembalikan pengeluaran investasi. Hal ini menunjukkan
bahwa PP > 0.
4.6.4.   Berdasarkan perhitungan BEP, ROI, serta PP yang menghasilkan nilai
lebih dari 0, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan Vloppy layak
untuk dijalankan. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa UMKM
ini tidak mengalami kerugian, melainkan memperoleh keuntugan.

29
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
BAB V

ASPEK SOSIAL, EKONOMI DAN HUKUM

Pada bagian ini akan membahas potensi usaha dari segi pandang sosial,
ekonomi dan hukum
5.1  Aspek Sosial
Dalam suatu usaha, dibutuhkan suatu keseimbangan yang bertujuan
yaitu mewujudkan tujuan usaha yang dirintis dengan mengaplikasikan suatu
tanggung jawab sosial perusahaan.
5.1.1.   Perubahan Sosial yang Kompleks
Perubahan sosial merupakan kondisi struktur sosial yang terdiri dari
masyarakat dan lingkungan sekitar didalam suatu daaerah tertentu.
Pemecatan karyawan karena berbagai alasan, seperti misalnya karena
karyawan mabuk-mabukan atau perusahaan mengalami kemerosotan
keuntungan, hal yang biasa pada masa lalu. Tindakan seperti ini akan
mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam bidang sosial yang
kompleks dalam perusahaan. Disebabkan karena semakin membaik
peraturan perundang-undangan pemerintah, meningkatnya kualitas
SDM, dan lain-lain.
Dalam menjalankan usahanya, Usaha kerajinan Vloppy tidak
mengalami perubahan sosial yang terlalu signifikan. Adapun salah
satu aspek yang terdapat pada UMKM ini adalah permasalahan begal.
Permasalahan begal membuat pengaruh terhadap UMKM ini menjadi
lebih berhati-hati lagi. Sehingga jadwal buka dan tutup UMKM harus
lebih diperhatikan lagi agar permasalahan yang ada tersebut tidak
terjadi.
5.1.2.   Demografi
Komponen demografi meliputi:
a.   Struktur Penduduk
Lokasi usaha Vloppy terletak di Jalan Kerukunan Timur XXI Blok
H 223, Perumahan Bumi Tamalanrea Permai, kota Makassar.

30
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
Dimana lokasi usaha tersebut sudah termasuk padat penduduk.
Dengan jumlah penduduk pada tahun 2016-2018 yaitu secara
berurut yaitu 112.170 jiwa, 116.721 jiwa, 120.715 jiwa, dan akan
terus meningkat.

Jumlah Penduduk Kecamatan Tamalanrea


122,000 120,715
120,000
118,000 116,721
116,000
114,000
112,170
112,000
110,000
108,000
106,000
2016 2017 2018

Gambar 5.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Tamalanrea

b.   Tingkat pendapatan penduduk


Tingkat pendapatan penduduk disekitar Usaha kerajinan Vloppy
yakni menengah ke bawah. Hal ini disebabkan karena pada lokasi
UMKM hanya terdapat pemukiman penduduk dalam kompleks
tersebut.
c.   Pertambahan penduduk
Menurut BPS Kecamatan Tamalanrea jumlah penduduk pada tahun
2016-2018 yaitu secara berurut yaitu 112.170 jiwa, 116.721 jiwa,
120.715 jiwa, dan akan terus meningkat. Dengan pertambahan
yang terus menerus dari tahun 2016-2018 didapatkan pertambahan
penduduk sebesar 3.5% pertahun.
d.   Tenaga kerja
Usaha kerajinan Vloppy, merupakan usaha yang memiliki tenaga
kerja yaitu pemilik usaha Vloppy sendiri dan juga orang tua dari
pemiliki usaha ini.

31
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
5.1.3.   Budaya
Penggunaan istilah budaya organisasi mengacu pada budaya yang
berlaku dalam perusahaan, karena pada umumnya perusahaan itu
merupakan suatu bentuk organisasi, yaitu kerja sama antara beberapa
orang yang membentuk kelompok atau satuan kerja tersendiri. Budaya
organisasi (organizational culture) sering diartikan sebagai nilai-nilai,
simbol yang mengerti dan dipatuhi bersama, yang dimiliki suatu
organisasi sehingga anggota organisasi merasa satu keluarga dan
menciptakan suatu kondisi yang berbeda dengan organisasi lain.
Berikut beberapa definisi budaya organisasi menurut para ahli yakni:
1)  Menurut Schein (2010) definisi budaya organisasi adalah pola
asumsi dasar yang ditentukan atau dikembangkan oleh sekelompok
orang ketika mereka belajar mengatasi masalah adaptasi eksternal
dan integrasi internal, yang telah berhasil dengan baik sehingga
dianggap sah untuk diajarkan kepada anggota baru sebagai cara
yang tepat untuk berfikir, melihat, merasakan dan memecahkan
masalah.
2)  Menurut Robbins dan Judge (2013) definisi budaya organisasi
adalah sistem makna bersama yang diselenggarakan oleh anggota
yang membedakan organisasi dari organisasi lain.
3)  Definisi budaya organisasi menurut Kinicki dan Fugate (2013)
adalah seperangkat bersama, diambil untuk memberikan asumsi
implisit bahwa kelompok yang memegang dan menentukan
bagaimana cara pandang, cara berpikir, dan bereaksi terhadap
berbagai lingkungan.
Komponen budaya meliputi:
1)  Sikap dan persepsi masyarakat atas adanya rencana usaha atau
kegiatan.
Sikap dan persepsi masyarakat terhadap Usaha kerajinan Vloppy
ini sangat menyambut dengan baik karena usaha ini terbilang baru

32
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
di daerah tersebut sehingga hal ini jadi penilaian tersendiri untuk
usaha ini.
2)  Perubahan lapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi,
pekerjaan dan kekuasaan.
Usaha kerajinan Vloppy belum terlalu memberikan dampak yang
signifikan terhapat perubahan lapisan sosial seperti pendidikan dan
lain-lain karena usaha ini masih dalam tahap pengembangan.
5.1.4.   Lingkungan Hidup
Lingkungan tempat bisnis akan dijalankan harus dianalisis dengan
cermat. Hal ini disebabkan lingkungan disatu sisi dapat menjadi
peluang dari bisnis yang akan dijalankan, namun disisi lain
lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi perkembangan bisnis.
Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik
lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis
yang akan dijalankan.
Adapun keberadaan Usaha kerajinan Vloppy ini sudah sangat
membantu masyarakat dalam mencari souvenir bantal hias, karena
adanya usaha ini masyarakat sekitar tidak susah lagi dalam mencari
hadiah untuk di berikan kepada orang lain. Adapun pengolahan
sampah dari usaha ini yaitu pemilik membuang sampah di depan
rumahnya yang dimana nantinya akan ada petugas sampah yang
mengambilnya dan kemudian dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan
Akhir). Dampak dari adanya usaha ini tidak menganggu sama sekali
baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi.
5.1.5.   Ketenagakerjaan
Dengan terbentuknya suatu usaha, semestinya akan membantu
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah sekitar usaha tersebut
untuk membuka lapangan pekerjaan baru. Namun terkait dengan
tenaga kerja, UMKM ini tidak memperkerjakan orang lain, melainkan
UMKM ini mempekerjakan orang tuanya sendiri.

33
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
5.1.6.   Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi,
khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu
tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan. UMKM ini belum melaksanakan tugas CSR, karena
masih tergolong baru, sehingga baru berfokus pada aktivitas-aktivitas
yang mengembangkan usaha.
5.2  Aspek Ekonomi
Aspek ini terkait hubungan keberlangsungan ekonomi antara masyarakat
dan pemilik usaha. Melihat suatu bisnis dari suatu pandang masyarakat serta
kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi.
a.   Rencana Pembangunan Nasional
Analisis manfaat usaha dapat ditinjau melalui rencana pembangunan
nasional yang bertujuan untuk:
1)  Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Usaha kerajinan Vloppy belum memberikan kesempatan kerja bagi
masyarakat karena usaha ini baru berjalan sekitar 2 tahun dan masih
dalam tahap berkembang.
2)  Menggunakan sumber daya lokal.
Usaha kerajinan Vloppy dalam membuat sebuah bantal hias ini Vloppy
selalu mengutamakan pembelian bahan baku dari daerah makassar.
3)  Menghasilkan dan menghemat devisa.
Usaha kerajinan Vloppy dalam menhasilkan devisa dan mengemat
devisa dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang sudah dimiliki
sehingga pemilik tidak lagi harus membeli alat-alat baru yang
digunakan untuk kepentingan produksi.
4)  Membentuk industri lain.
Usaha kerajinan Vloppy belum membentuk industri lain, namun usaha
kerajinan Vloppy telah merencanakan untuk membuat beberpa

34
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
kerajinan lain seperti baju, tas cas HP dan produk lain yang berkaitan
dengan pekerjaan desain.
5)  Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai
kebutuhan.
Usaha kerajinan Vloppy ini turut menyediakan kebutuhan konsumen
dalam negeri sesuai kebutuhan seperti pembuatan souvenir bantal hias,
yang dapat digunakan masyarakat untuk diberikan kepada orang lain
sebagai bentuk ucapan selamat atau terima kasih kepada orang lain.
b.   Hambatan Pembangunan Ekonomi
Hambatan-hambatan yang sering dihadapi diantaranya:
1)  Iklim
Iklim menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang tidak sesuai
sehingga menurunkan usaha atau keinginan kerja manusia, banyak
muncul penyakit. Pada saat hujan deras, usaha Vloppy akan mengalami
kesusahan untuk melakukan pengiriman produk yang telah dibuat.
Sehingga akan terjadi keterlambatan.
2)  Produktivitas rendah
Ini di sebabkan oleh kualitas manusia dan sumber alam yang relatif
kurang menguntungkan.
3)  Besarnya pengangguran
Hal ini di sebabkan karena banyak nya tenaga kerja yang pindah dari
desa ke kota, dan kota tak mampu menampung tenaga mereka karena
kurangnya faktor produksi lain untuk mengimbanginya sehingga
terjadinya pengangguran itu.
4)  Tekanan penduduk yang berat
Hal ini disebabkan antara naiknya rata-rata umur manusia di barengi
dengan masih besarnya persentase kenaikan jumlah penduduk yang
makin lama makin membebani sumber daya lain untuk memenuhi
kebutuhan hidup.

35
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
5.3  Aspek Hukum
Dalam dunia usaha di Indonesia, setiap pengusaha yang ingin
menjalankan kegiatan usahanya memerlukan sebuah badan usaha yang
terdaftar secara resmi sehingga para pelaku usaha dalam melaksanakan
kegiatan usaha dan peristiwa hukum yang berkaitan dalam menjalankan
kegiatan usaha tersebut memiliki legalitas atau kekuatan hukum dalam
bertindak.
a.   Badan Hukum Organisasi
Sebelum memutuskan bentuk badan hukum dari sebuah organisasi,
terlebih dahulu dianalisa perbedaan bentuk badan hukum dengan
mengklaifikasikan beberapa faktor pembeda:
Tabel 5.1 Perbedaan Badan Hukum
Faktor Pembeda
Badan
No Batas
Hukum Permodalan Perijinan Kepemilikan Risiko
Waktu
Hanya
Perseorangan
1 Mikro sebatas 1 orang Unlimited Unlimited
(UD,PD)
daerah
Hanya
Mikro &
2 Firma sebatas ≥ 2 orang Unlimited Unlimited
Kecil
daerah
Persekutuan Kecil, CV Pasif;
3 Komanditer Menengah, Nasional ≥ 2 orang Limited/ CV Limited
(CV) Besar Aktif;Unlimited
Kecil,
Perseroan
4 Menengah, Nasional >2 orang Limited Limited
Terbatas
Besar
Mikro,
Kecil,
5 Koperasi Nasional 20 orang Limited Unlimited
Menengah,
Besar
Mikro,
Kecil,
6 Yayasan Nasional >2 orang Limited Unlimited
Menegah,
Besar

Keterangan;
Permodalan Mikro : Modal awal kurang dari 25 Juta
Permodalan Kecil : Modal awal 25 Juta – 250 Juta
Permodalan Menengah : Modal awal 250 Juta – 500 Juta
Permodalan Besar : Modal awal lebih dari 500 Juta
Risiko Unlimited : Penghabisan sampai harta pribadi

36
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
Risiko Limited : Penghabisan hanya sampai besarnya dan
banyaknya saham
Berdasarkan pertimbangan di atas, dapat diketahui badan hukum yang
sesuai untuk Usaha Vloppy adalah firma. Ini disebabkan karena modal
awal dari usaha ini yaitu sebesar Rp 500.000 untuk modal sendiri dan Rp
25.198.00 untuk dana investasi, perijinannya pun hanya sebatas daerah,
kepemilikan dari usaha ini juga terdiri dari 2 orang yaitu Afandy dan
Sanny Puspita, dan risiko dari usaha ini juga tidak terbatas.
b.   Bentuk Perizinan
Untuk mendapatkan legalitas usaha, maka organisasi harus mendapatkan
perijinan dalam menjalankan operasinya.
Bentuk perizinan dalam mendirikan usaha diantaranya:
1.   Notaris
Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang untuk membuat Akta
Otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang
diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang
dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta
otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta,
memberikan grosee, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang
pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada
pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh Undang-undang.
2.   Surat keterangan domisili
Surat keterangan domisili adalah surat yang dibuat dengan kegunaannya
dan dikluarkan oleh pihak yang berwenang seperti ketua RT, ketua RW,
Kepala Dusun, Kepala Desa, yang isinya untuk menerangkan status
tempat tinggal seseorang dalam suatu wilayah atau daerah tertentu.
Surat ini akan menjadi salah bukti tertulis bagi orang bertempat tinggal
di wilayah tertentu.

37
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
3.   Surat izin usaha
Surat izin usaha perdagangan adalah surat izin yang diberikan oleh
menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk
melaksanakan usaha di bidang perdagangan dan jasa
4.   Izin mendirikan bangunan
Izin Mendirikan Bangunan adalah produk hukum yang berisi
persetujuan atau perizinan yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah
Setempat (Pemerintah kabupaten atau kota) dan wajib dimiliki atau
diurus pemilik bangunan yang ingin membangun, merobohkan,
menambah atau mengurangi luas, ataupun merenovasi suatu bangunan.
5.   Surat keterangan dari kelurahan/kecamatan dll
Berdasarkan bentuk perizinan diatas, maka kita dapat mengetahui
bahwa usaha Vloppy memiliki bentuk perizinan dalam mendirikan
usaha yakni izin mendirikan bangunan. Bentuk perizinan yang dimiliki
oleh Usaha Vloppy adalah pada notaris karena memiliki akta
kepemilikian dari tempat usaha yang dijalankan dan surat izin usaha
perdagangan yang harus dimiliki oleh setiap pelaku usaha. Usaha
Vloppy juga memiliki izin mendirikan bangunan terlebih dahulu,
karena tanpa adanya izin mendirikan bangunan Kak Sanny dan Kak
Fandi tidak bisa membangun tempat usaha tersebut. Secara umum
Usaha Vloppy tidak memiliki surat keterangan domisili, yang memiliki
surat keterangan domisili adalah Kak Sanny dan Kak Fandi selaku
pemilik usaha karena menerangkan status tempat tinggal pemilik berada
di Jalan Kerukunan Timur XXI Blok H 223, Perumahan Bumi
Tamalanrea Permai, kota Makassar.

38
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
BAB VI
PENUTUP
6.1   Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari studi kelayakan usaha Vloppy dapat dilihat
dari aspek-aspek yang telah dianalisis sebelumnya. Berikut adalah aspek-
aspek tersebut :
a.   Aspek Teknis
Produk dari usaha ini adalah bantal hias dengan berbagai desain, bentuk
dan kualitas yang berbeda. Produk paling banyak laku dijual oleh usaha
Vloppy adalah bantal hias avatar dengan harga Rp 275.000. Cara
konsumen untuk mendapatkan produk tersebut sangat mudah yaitu dengan
cara menghubungi contact person yang tertera di sosial media. Untuk
aspek ini, usaha ini bisa dinyatakan layak. Meskipun terdapat beberapa
kekurangan, seperti kurangnya tenaga kerja, bahan baku yang digunakan
jarang terdapat di Makassar, dan tempat produksi yang kurang baik.
b.   Aspek Pemasaran
Karena lokasi bahan baku dan percetakan lokasinya berdekatan, ada
baiknya jika penentuan lokasi usaha di tempatkan pada daerah yang dekat
dengan bahan baku dan percetakan karena penjahit dari Vloppy juga tidak
menentu jadi pemilik usaha bisa mencari penjahit yang dekat dengan
lokasi tersebut.
Dari segi segmentasi yang terbagi menjadi segmentasi geografi,
demografi, dan psikografi. Dimana usaha kak Sanny ini tidak mempunyai
pesaing di sekitar lokasi usahanya maupun di kota Makassar. Dalam
laporan ini, kami telah melakukan analisis SWOT yang membahas
mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari usaha ini. Dan
dari analisis SWOT usaha ini dinyatakan layak. Meskipun terdapat
kekurangan, seperti kemasan produk yang masih sederhana, dan waktu
menunggu bahan baku yang terbilang lama.

39
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
c.   Aspek Finansial
Sumber dana usaha Vloppy semuanya berasal dari modal pribadi Kak
Sanny dan kak Fandi sebesar Rp 500.000. Modal investasi awal usaha ini
adalah sebesar Rp. 25.198.000,- yang dialokasikan untuk membeli mesin
jahit, laptop, kamera, dan handphone. Adapun biaya operasi dari usaha ini
adalah sebesar Rp. 67.887.000,- yang terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel.
Setelah dilakukan perhitungan keuntungan, diperoleh Titik Impas usaha
Vloppy yaitu Rp. 162 untuk BEP dalam unit, 6 bulan untuk BEP dalam
waktu, dan Rp. 44.333.333,- untuk BEP dalam rupiah. Adapun ROI yang
diperoleh sebesar 22.86% yang menunjukkan bahwa usaha ini dapat
memberikan keuntungan yang baik. Semakin besar ROI maka semakin
besar pula peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan. Periode yang
diperlukan usaha ini untuk dapat menutup kembali modal yang telah
dikeluarkan telah dihitung juga menggunakan Payback Period, dan
diperoleh 0.813 tahun untuk usaha ini bisa menutupi kembali modal yang
telah dikeluarkan.
d.   Aspek Sosial, Ekonomi dan Hukum
Pada bagian aspek sosial usaha Vloppy dimana jumlah penduduk kec.
Tamalanrea Kabupaten Makassar yaitu ±120.715 jiwa. Pada aspek
ekonomi terkait hubungan keberlangsungan ekonomi antara masyarakat
dan pemilik usaha. Dimana usaha Vloppy memberikan kemudahan
masyarakat sekitar untuk mendapatkan hadiah bantal hias yang unik.
Untuk aspek hukum usaha Vloppy mengenai bentuk ada berbagai macam,
diantaranya adalah Notaris, Surat Keterangan Domisili, Surat Izin Usaha,
Izin Mendirikan Bangunan, Surat Keterangan dari Kelurahan/Kecamatan.
6.2   Saran
a.   Saran untuk perusahaan
1)  Aspek Teknis
Saran untuk aspek teknis Usaha Vloppy adalah kedepannya lebih
mempertimbangkan variabel-variabel yang dapat menguntungkan yaitu

40
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
seperti jumlah sumber daya manusia yang dipekerjakan perlu ditambah,
lokasi usaha yang seharunya di jalan raya, sebaiknya mencari supplier
bahan baku utama di kota Makassar dan seharusnya memiliki tempat
produksi tersendiri di rumah (tidak digabung dengan ruang tamu).
2)  Aspek Pemasaran
Saran untuk aspek pemasaran Usaha Vloppy adalah dalam memasarkan
produk, lebih meningkatkan lagi pemasaran baik itu secara online
maupun offline. Baik itu di media sosial maupun melalui penyebaran
brosur-brosur iklan tentang usaha Usaha Vloppy dan lebih membuat
konten-konten menarik untuk di iklankan. Tidak hanya itu, Usaha
Vloppy harusnya lebih meningkatkan packaging produk.
3)  Aspek Finansial
Saran untuk aspek finansial Usaha Vloppy adalah dalam menentukan
harga, untuk mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan
sehingga tidak terjadi kerugian pada saat menentukan harga maupun
harga yang diberikan kepada pembeli tidak terlalu tinggi.
4)  Aspek Sosial, Ekonomi, dan Hukum
Saran untuk aspek sosial adalah untuk mencari konsumen langganan
terhadap usaha Vloppy ini. Saran untuk aspek ekonomi adalah untuk
menambah tenaga kerja yang berpendidikan ataupun menerima
masyarakat yang ingin belajar ditempat usaha Vloppy. Dan saran untuk
aspek hukum adalah untuk tetap membayar pajak usaha yang telah
ditentukan dalam UU.
b.   Saran untuk Labroratorium
Sebaiknya Laboratorium lebih difungsikan sebagai laboratorium, seperti
asistensi antara asisten dan praktikan. Dan mengisi laboratorium dengan
hal-hal yang berkaitan dengan perancangan sistem dan manajemen
industri.

41
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
c.   Saran untuk Asisten
Sebaiknya asisten lebih detail lagi untuk memeriksa laporan praktikan dan
dapat membagi waktunya sehingga proses asistensi dapat lebih lancar.

42
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM &
MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
 
DAFTAR PUSTAKA

Darmanto, & Wardaya, S. (2016). Manajemen Pemasaran untuk Mahasiswa,

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Yogyakarta: Deepublish.

Karinov. 2019. Studi Kelayakan Bisnis: Tujuan dan Manfaatnya di

https://karinov.co.id/studi-kelayakan-bisnis-tujuan-manfaat/ (diakses

tanggal 26 Februari 2019).

Makassar, B. P. (2018). Kecamatan Tamalanrea dalam Angka tahun 2018.

Marimin. (2004). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.

Jakarta: Grasindo.

Marsya, Ade dkk. 2018. Studi Kelayakan Cokola Carita. Gowa: Departemen

Teknik Industri Universitas Hasanudin.

Ramadhan, Abdillah dkk. 2018. Studi Kelayakan CV. Salt Tidarin. Gowa:

Departemen Teknik Industri Universitas Hasanuddin.

Saputra, Niel Mono dkk. 2018. Studi Kelayakan Usaha Rumput Laut Seaweed.

Gowa: Departemen Teknik Industri Universitas Hasanuddin.

43
LAMPIRAN
FOTO KELOMPOK
 

Anda mungkin juga menyukai