Anda di halaman 1dari 1

bandwidth dan power merupakan parameter utama dalam

pengoperasian satelit. Keduanya mempunyai ketersediaan


yang sangat terbatas. Sedangkan untuk mencapai suatu
kualitas link yang diinginkan, diperlukan power yang
mencukupi dan bandwidth yang sesuai untuk kualitas
informasi yang ditransmisikan. Kondisi ketersediaan power
dan bandwidth pada transponder satelit biasanya selalu
berbeda persentasenya. Sebgaian kasusu merupaka bandwidth
lilited dan sebagian yang lain merupakan power limited.
Kondisi paling baik adalah jika pemakaian power sama
dengan pemakaian bandwidth

Propagasi LOS gelombang mikro menggunakan gelombang radio atau RF  (Radio


Frequency),
Sistem transmisi gelombang mikro terdiri atas dua macam yaitu sistem analog dan

sistem digital. Sistem gelombang mikro analog menggunakan gelombang radio dengan

modulasi FM (Frequency Modulation), baik dengan sistem penjamakan (multiplexing)

frekuensi atau FDM (Frequency Division Multiplexing) maupun waktu atau TDM (Time

Division Multiplexing). Sedangkan sistem gelombang mikro digital menggunakan

gelombang radio yang termodulasi digital PSK (Phase Shift Keying), atau modulasi QAM

(Quadrature Amplitude Modulation) dan penjamakan yang digunakan adalah TDMA (Time

Division Multiple Access).

Sistem gelombang mikro digital dari konfigurasinya dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu:

Master dan remote masing-masing dilengkapi dengan modul radio dan multiplexer, yang
selanjutnya dihubungkan ke piranti komunikasi seperti PABX (Private Automatic Branch
Exchange) untuk layanan telepon, ke modem untuk transmisi data dan sebagainya

Base Transceiver Station (BTS) merupakan bagian dari network element GSM yang

berhubungan langsung dengan Mobile Station (MS). BTS berhubungan dengan MS

melalui air-interface dan berhubungan dengan BSC dengan menggunakan A-bis

interface.

Anda mungkin juga menyukai