Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR DAN SEMI PADAT


“Sediaan Topikal”

KELOMPOK 3 :

1. Nur Fajria Yulianti (F420185010)


2. Rika Febby Virawati (F420185011)
3. Tiur Farah Sukma (F420185012)
4. Nisva Rizki Nida (F420185013)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2020

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................................1

Daftar Isi............................................................................................................................2

Kata Pengantar...................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4

1.1 Latar Belakang....................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4

1.3 Tujuan ................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5

2.1 Pengertian Sediaan Topikal................................................................................5

2.2 Jenis-jenis Sediaan Topikal ...............................................................................5

2.3 Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal.....................................................................6

BAB III PENUTUP...........................................................................................................8

Kesimpulan............................................................................................................8

Daftar Pustaka....................................................................................................................9

2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga
terlimpah kepada Rasulullah SAW yang kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Teknologi Sediaan Cair dan
Semi Padat dengan judul “Sediaan Topikal”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan saran serta kritik dari pembaca untuk makalah ini
supaya makalah ini menjadi lebih baik lagi. Demikian makalah ini, apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Kudus, 16 September 2020

Penyusun

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bentuk-bentuk sediaan obat bermacam-macam, seperti sediaan untuk penggunaan
oral, rektal, parenteral, topikal, okular, dan nasal. Obat topikal merupakan salah satu
bentuk obat yang sering dipakai dalam terapi dermatologi. Obat topikal adalah obat yang
mengandung dua komponen dasar yaitu zat pembawa (vehikulum) dan zat aktif. Zat aktif
merupakan komponen bahan topikal yang memiliki efek terapeutik, sedangkan zat
pembawa adalah bagian inaktif dari sediaan topikal dapat berbentuk cair atau padat yang
membawa bahan aktif kontak dengan kulit. Obat yang digunakan secara topikal dapat
memberi aksi, apabila obat dapat lepas dari pembawanya, selanjutnya berada pada
permukaan kulit dan atau menembus sampai ke dalam epidermis serta dapat sampai di
peredaran darah yang dikenal dengan absopsi perkutan. Faktor yang berperan penting
dalam keberhasilan terapi topikal yaitu dengan pemilihan bentuk sediaan yang sesuai
dengan kondisi kelainan kulit, selain itu ada beberapa factor lain seperti konsentrasi zat
aktif, efek fisika dan kimia, cara pakai, lama penggunaan obat agar diperoleh efikasi
maksimal dengan efek samping minimal. Bentuk sediaan topikal yang banyak di pasaran
adalah salep, krim, pasta, suspensi dan gel.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.2.1 Mengetahui pengertian sediaan topikal
1.2.2 Mengetahui jenis-jenis sediaan topikal
1.2.3 Mengetahui prinsip pemilihan sediaan topikal
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Jelaskan pengertian sediaan topikal !
1.3.2 Sebutkan jenis-jenis sediaan topikal!
1.3.3 Sebutkan prinsip pemilihan sediaan topikal!

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sediaan Topikal


Sediaan topikal adalah sediaan obat yang cara pemberiannya bersifat lokal pada
kulit dengan cara mengoleskan dan bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi
permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit atau mengatasi infeksi.
2.2 Jenis-jenis sediaan topikal
Saat ini banyak dijumpai bentuk-bentuk sediaan obat, misalnya sediaan untuk
penggunaan oral, rektal, parenteral, topikal, okular, dan nasal. Pemberian obat pada telinga
dengan tetes telinga atau salep, pada umumnya diberikan pada gangguan infeksi telinga
khususnya telinga tengah (otitis media), dapat berupa obat antibiotik. Pemberian obat pada
mata dengan tetes mata atau salep mata. Obat tetes mata digunakan untuk persiapan
pemeriksaan struktur internal mata dengan cara mendilatasi pupil, untuk pengukuran refraksi
lensa dengan cara melemahkan otot lensa, kemudian juga dapat digunakan untuk
menghilangkan iritasi mata. Beberapa sediaan topikal yaitu :
2.2.1 Cairan
Cairan adalah bahan pembawa dengan komposisi air jika bahan pelarutnya murni
air disebut sebagai solusio. Jika bahan pelarutnya alkohol, eter atau kloroform
disebut tingtura. Cairan digunakan sebagai kompres dan antiseptik. Bahan aktif
yang dipakai dalam kompres biasanya bersifat astringen dan antimikroba.
2.2.2 Bedak
Bedak merupakan sediaan topikal berbentuk padat terdiri atas talcum venetum
dan oxydum zincicum dalam komposisi yang sama. Bedak memeberikan efek
sangat superfisial karena tidak melekat erat sehingga hampir tidak mempunyai
daya penetrasi. Bedak dipakai pada daerah yang luas, pada daerah lipatan.
2.2.3 Salep
Salep merupakan sediaan semisolid berbahan dasar lemak ditujukan untuk kulit
dan mukosa. Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi kedalam 4
kelompok yaitu : dasar salep senyawa hdrokarbon, dasar salep serap, dasar salep
yang bisa dicuci dengan air dan dasar salep yang larut dalam air. Setiap bahan
salep menggunakan salah satu dasar salep tersebut.

5
2.2.4 Krim
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih
bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai formulasi krim
ada dua yaitu sebagai emulsi air dalam minyak (W/O) misalnya cold cream dan
minyak dalam air (O/W), misalnya vanising cream. Krim mempunyai kelebihan
disbanding salep karena nyaman, dapat dipakai didaerah lipatan dan kulit
berambut.
2.2.5 Pasta
Pasta ialah campuran salep dan bedak sehingga komponen pasta terdiri dari bahan
untuk salep misalnya vaselin dan bahan bedak seperti talcum, oxydum zincicum.
Pasta merupakan salep padat, kaku yang tidak meleleh pada suhu tubuh dan
berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bagian yang diolesi. Efek pasta lebih
melekat dibandingkan salep, mempunyai daya penetrasi dan daya maserasi lebih
rendah dari salep

2.2.6 Bedak Kocok


Bedak kocok adalah campuran air yang didalamnya ditambahkan komponen
bedak dengan bahan perekat seperti gliserin. Bedak kocok ini ditujukan agar zat
aktif dapat diaplikasikan secara luas diatas permukaan kulit dan berkontak lebih
lama daripada bentuk sediaan bedak serta berpenetrasi kelapisan kulit.
2.2.7 Gel
Gel merupakan suatu sistem setengah padat yang terdiri dari suatu dispersi yang
tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar
dan saling diresapi cairan. Gel merupakan sediaan setengah padat yang terdiri
dari suspensi yang dibuat dari partikel organik dan anorganik. Gel dikelompokkan
ke dalam gel fase tunggal dan fase ganda.9 Gel fase tunggal terdiri dari
makromolekul organic yang tersebar dalam suatu cairan sedemikian hingga tidak
terlihat adanya ikatan antara molekul besar yang terdispersi dan cairan. Gel fase
tunggal dapat dibuat dari makromolekul sintetik (misalnya karbomer) atau dari
gom alam (seperti tragakan).

6
2.2.8 Losion
Losion merupakan sediaan yang terdiri dari komponen obat tidak dapat larut
terdispersi dalam cairan dengan konsentrasi mencapai 20%. Komponen yang tidak
tergabung ini menyebabkan dalam pemakaian losion dikocok terlebih dahulu.
Pemakaian losion meninggalkan rasa dingin oleh karena evaporasi komponen air.
Beberapa keistimewaan losion, yaitu mudah diaplikasikan, tersebar rata, favorit
pada anak
2.2.9 Foam Aerosol
Foam aerosol merupakan emulsi yang mengandung satu atau lebih zat aktif
menggunakan propelen untuk mengeluarkan sediaan obat dari wadah. Foam
aerosol merupakan sediaan baru obat topikal. Foam dapat berisi zat aktif dalam
formulasi emulsi dan surfaktan serta pelarut.
2.3 Prinsip pemilihan sediaan topikal
2.3.1 Pada kulit tidak berambut, secara umum dapat dipakai sediaan salep, krim, emulsi.
Krim dipakai pada lesi kulit yang kering dan superfisial, salep dipakai pada lesi
yang tebal (kronis).
2.3.2 Pada daerah berambut, losion dan gel merupakan pilihan yang cocok.
2.3.3 Pada lipatan kulit, formulasi bersifat oklusif seperti salep, emulsi W/O dapat
menyebabkan maserasi sehingga harus dihindari.
2.3.4 Pada daerah yang mengalami ekskoriasi, formulasi berisi alkohol dan asam
salisilat sering mengiritasi sehingga harus dihindari.
2.3.5 Sediaan cairan dipakai untuk kompres pada lesi basah, mengandung pus,
berkrusta.

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Sediaan topikal adalah sediaan obat yang cara pemberiannya bersifat lokal pada
kulit dengan cara mengoleskan dan bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi
permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit atau mengatasi infeksi.
jenis-jenis sediaan topikal yaitu cairan, bedak, salep, krim, pasta, bedak kocok,
gel, losion, dan foam aerosol.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ansel HC. 1995. Introduction to pharmaceutical dosage forms. Georgia: Lea and Febiger,

Yanhendri dan Satya Wydya Yenny. 2012. Berbagai Bentuk Sediaan Topikal dalam
Dermatologi. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran 194. Vol . 39 (6).

Anda mungkin juga menyukai