Materi Pembelajaran
1. Organ Reproduksi Wanita, Pembentukan Sel Telur, dan Menstruasi
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ kelamin luar dan organ kelamin dalam. Pada wanita terjadi
menstruasi, proses terjadinya akan dijelaskan pada uraian di bawah ini.
a. Organ kelamin luar
Organ kelamin luar wanita disebut vulva yang terdiri atas labium mayora, labium minora, dan klitoris. Di
sebelah kanan dan kiri celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir besar (labium mayora) dan bibir kecil
(labium minora). Sebelah depan vulva terdapat tonjolan yang disebut kelentit (klitoris).
b. Organ Kelamin Dalam
1) Ovarium
Ovarium berjumlah sepasang, terletak di kanan dan kiri rahim, di bawah saluran telur. Ovarium berisi sejumlah
ovum belum matang yang disebut oosit primer. Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel folikel pemberi makanan.
Pada setiap siklus haid (menstruasi), sebuah ovum primitif ini mulai mematang, kemudian berkembang cepat
menjadi folikel ovari yang vesikuler.
2) Saluran-saluran Organ Reproduksi
Saluran-saluran organ reproduksi meliputi saluran telur (tuba falopii), rahim (uterus), dan liang peranakan
(vagina).
a) Tuba Falopii
Saluran telur (tuba falopii) berjumlah sepasang, yaitu di sebelah kanan dan kiri, panjang kira-kira 10 cm, di
bagian ujung uterus menyempit. Pada bagian pangkalnya berbentuk corong yang disebut infundibulum tuba yang
dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari
ovarium. Fungsi tuba falopii sendiri adalah untuk menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerak peristaltik
dengan bantuan silia dan tempat pembuahan.
b) Uterus
Rahim (uterus) bertipe simpleks, artinya memiliki satu ruangan. Berbentuk buah pir, dan bagian bawahnya
mengecil disebut leher rahim. Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan otot dan jaringan epitel. Lapisan
terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut selaput rahim (endometrium).
Lapisan ini banyak menghasilkan lendir dan banyak mengandung pembuluh darah. Rahim sendiri merupakan
ruangan tempat pertumbuhan dan perkembangan janin. Ketika menstruasi yang datang sebulan sekali, lapisan
endometrium dilepaskan yang diikuti dengan pendarahan.
Dinding rahim selalu mengalami perubahan ketebalan, peristiwanya dipengaruhi oleh hormon.
Menjelang ovulasi, dinding rahim akan menebal karena pengaruh hormon estrogen. Setelah ovulasi, dinding
rahim akan makin tebal karena pengaruh hormon progesteron. Pada waktu menstruasi dinding rahim tipis
kembali, karena mengelupasnya endometrium. Setelah menstruasi, dinding rahim dibentuk kembali, dan
peristiwa inilah yang disebut siklus menstruasi.
c) Vagina
Vagina merupakan saluran akhir kelamin dalam vulva. Vagina memiliki banyak lipatan, bertujuan untuk
mempermudah proses melahirkan bayi, sehingga vagina tersebut tidak sobek. Dinding vagina mempunyai
banyak selaput lendir yang berkelenjar. Salah satu kelenjar yang penting adalah glandula Bartolini yang
mengeluarkan lendir, di mana salurannya keluar di antara himen dan labia minora. Himen adalah diafragma dari
membran tipis, di tengahnya berlubang agar kotoran mentruasi dapat mengalir ke luar.
c. Proses pembentukan sel kelamin pada wanita (Oogenesis)
Setiap wanita yang sudah akil balig sudah dapat menghasilkan sel telur.
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis dimulai dengan
pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia
dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari janin (fetus) wanita. Pada akhir bulan ketiga usia janin,
semua oogonia yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula
oogonia membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan janin selanjutnya, semua oosit
primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan miosis tersebut berhenti hingga
bayi wanita dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer yang akan mengalami
kematian setiap hari sampai masa pubertas. Memasuki masa pubertas, oosit melanjutkan pembelahan miosis I.
Hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel
berukuran lebih kecil disebut badan kutub primer.
Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan miosis II. Pada saat
itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi
berukuran lebih kecil disebut badan polar sekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub
sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub
sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub
mengalami degenerasi (hancur). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada oogenesis hanya
menghasilkan satu ovum.
Oogenesis dipengaruhi oleh hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum, hormon LH (Luteinizing Hormone) yang berfungsi merangsang
terjadinya ovulasi (ovulasi merupakan proses pelepasan telur yang telah matang dari dalam rahim untuk
kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk dibuahi. Proses ini biasanya terjadi 16 hari setelah hari pertama
siklus menstruasi atau 14 hari sebelum haid berikutnya), hormon estrogen yang dihasilkan oleh folikel graff dan
dirangsang oleh FSH di dalam ovarium. Estrogen berfungsi menimbulkan sifat kelamin sekunder, dan hormon
progesteron yang dihasilkan juga oleh korpus luteum yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH.
Hormon progesteron berfungsi juga untuk menebalkan dinding endometrium.
Ovum memiliki beberapa lapisan pelindung, yaitu membran vitellin yang berupa lapisan transparan dibagian
dalam ovum; zona pellusida, yaitu lapisan pelindung ovum yang tebal dan terletak dibagian tengah yang terdiri
dari protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoa; dan korona radiata, yaitu merupakan sel-sel granulose
yang melekat disisi luar oosit dan merupakan mantel terluar ovum yang paling tebal.
d. Siklus Menstruasi
Wanita di usia SMP sudah mengalami mesntruasi. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Apa saja yang
mempengaruhi terjadinya menstruasi? Siklus menstruasi berkaitan erat dengan proses pelepasan sel telur secara
priodik pada wanita (+ siklus 28 hari).
Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur/ovum, yaitu setelah masa puber hingga dewasa subur
(antara usia 12 hingga 50 tahun). Setelah sel telur habis diovulasikan, seorang wanita tidak lagi mengalami
menstruasi. Keadaan ini disebut menopause. Pada masa menopause alat reproduksi tidak berfungsi lagi dan
mengecil, karena tidak adanya produksi hormon kelamin.
Proses pembentukan sel kelamin atau mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang
dihasilkan kelenjar hipofisis. Hormon tersebut mulai aktif pada waktu selaput lendir rahim menipis setelah
selesai menstruasi.
2. Organ Reproduksi Pria dan Pembentukan Sel kelamin
1) Organ Kelamin Luar
Organ kelamin luar pada pria terdiri atas penis dan skrotum. Penis (zakar) merupakan organ yang berperan dalan
persetubuhan (kopulasi). Kopulasi adalah hubungan kelamin (senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan
untuk memindahkan semen ke dalam rahim wanita. Di dalam penis terdapat uretra berupa saluran yang
dikelilingi oleh jaringan yang banyak mengandung rongga darah. Jika terjadi sesuatu hal rongga darah itu berisi
penuh, maka penis akan tegang dan mengembang. Keadaan demikian disebut ereksi. Hanya dalam keadaan
ereksi itu penis dapat melakukan tugas sebagai alat kopulasi. Penis sendiri terdiri atas jaringan seperti busa dan
memanjang dari glans penis (kepala zakar), tempat muara uretra. Kulit pembungkus glans penis adalah pre-
putum (kulup). Skrotum (kantung buah pelir) adalah struktur berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak,
berisi sedikit jaringan otot. Di dalam skrotum terdapat testis (buah pelir). Setiap testis berada di dalam
pembungkus yang disebut tunika vaginalis, dibentuk dari peritoneum.
Sumber Belajar : Buku siswa IPAkelas IX KEMENDIKBUD RI 2018, Buku IPA lain yang relevan, internet dan
sumber lain yang relevan.
Tugas: Terlampir
1) .................................................. 6) .................................................................
2) .................................................. 7) .................................................................
3) ................................................. 8) .................................................................
4) ................................................. 9) ................................................................
5) ................................................. 10) .............................................................
5. Berdasarkan hasil pengamatan, tuliskan organ reproduksi pria dan fungsinya pada tabel berikut ini.
No Nama Organ Reproduksi Fungsinya
9. Berdasarkan hasil pengamatan gabar, tuliskan nama-nama organ reproduksi wanita berikut ini.
1)................................................................ 6) .............................................................
2) ............................................................... 7) .............................................................
3) ............................................................... 8) .............................................................
4) ............................................................... 9) .............................................................
5) ............................................. ..................
10. Berdasarkan hasil pengamatan gambar, tuliskan organ reproduksi wanita dan fungsinya
pada tabel berikut ini.
___________________________________________________________________________
Prosedur Kegiatan
1. Amatilah gambar dan grafik siklus menstruasi berikut ini! (lihat kembali pada maeri pelajaran dia awal modul)
2. Berdasarkan gambar, bagian tubuh manakah yang terlibat dalam proses siklus menstruasi?
3. Tuliskan nama hormon yang terlibat dalam siklus menstruasi, organ penghasilnya, dan fungsinya
Prosedur Kegiatan
a. Bacalah artikel berikut ini.
GANGGUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DAN PENANGANANNYA
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang
dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan
namun juga sehat secara mental serta sosial kultural. Kesehatan reproduksi remaja yang terganggu, diindikasi karena
meningkatnya perilaku seks bebas sebelum menikah. Yang memprihatinkan adalah bahwa mereka tidak menyadari
resiko-resiko seksual yang tentu sangat membahayakan Kesehatan Remaja terutama masalah Reproduksi. Mereka
lebih takut terhadap resiko sosial (kehilangan keperawanan, hamil di luar nikah) dibanding resiko penyakit menular
seksual bahkan HIV/AIDS. Usia remaja adalah usia yang berisiko tinggi untuk terinfeksi HIV/AIDS dan Penyakit
Menular Seksual (PMS) lainnya. Bahkan, dalam jangka waktu tertentu, penyakit-penyakit tersebut akan mengancam
kelangsungan hidup janin di dalam kandungan. Tingginya resiko Penyakit Menular Seksual pada wanita, bukan
hanya karena faktor terbiologis, namun karena secara sosial dan kultural wanita kurang mampu untuk menyuarakan
kepentingan atau haknya terhadap pasangan seksualnya demi keamanan, kenyamanan, dan kesehatan dirinya sendiri.
Hal ini diperkuat, sifat pasif, ketergantungan dan ekonomi yang dimiliki wanita menjadikan penyakit menular
seksual pada wanita sulit diatasi.
Gangguan kesehatan reproduksi remaja yang terjadi di seluruh dunia, dapat menjadi bahan pembanding untuk
masalah yang sama di salah satu negara. Indikator-indikator masalah kesehatan reproduksi penting diketahui oleh
para pemberi pelayanan kesehatan, pembuat keputusan, para pendidikan, penyelenggara program bagi remaja,
bahkan untuk remaja itu sendiri dengan tujuan dapat membantu menurunkan masalah kesehatan reproduksi yang
terjadi pada remaja.
Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014
Materi Pembelajaran
Gerak Benda
Gambar 3. Salah satu peserta melaju di spesial stage (SS) 2 dalam Kejurnas Rally 2015 Second Round
hari pertama di Desa Rambong Sialang, Kecamatan Seirampah, Kabupaten Serdangbedagai. Sumber:
http://medan.tribunnews.com
Bila kita amati secara keseluruhan (bodi mobil, pengendara dan mesin mobil) bahwa mobil bergerak
terhadap titik pohon sawit atau penonton disekelilingnya. Namun pengendara dan mesin mobil dapat
dikatakan diam terhadap bodi mesinnya itu sendiri. Padahal mesin mobil lah yangmenggerakan mobil
secara keseluruhan sehingga dapat berpindah tempat dari satu titik ke titik lainnya.
Kita sering memperhatikan kendaraan kita, bahwa mesin mobil kita sesungguhnya memiliki
komponen-komponen yang satu sama lain saling bergerak dan berhubungan.
Gerak Lurus Benda dengan Kecepatan Tetap
Gerak adalah perubahan posisi atau tempat kedudukan suatu benda terhadap suatu titik yang menjadi
acuan. Dengan kata lain, suatu benda dikatakan dalam keadaan bergerak apabila posisi atau tempat
kedudukannya selalu berubah setiap saat terhadap suatu titik acuan. Perhatikan gambar berikut ini!
Jika sepeda bergerak dari A menuju C kemudian kembali lagi dan berhenti di B, maka jarak yang
ditempuh sepeda tersebut pada saat menempuh lintasan ACB adalah sama dengan panjang lintasan
AC + panjang lintasan CB, atau: Jarak (x) = panjang lintasan ACB = panjang lintasan AC + panjang
lintasan CB = 100 m + (100 m – 50 m) = 100 m + 50 = 150 m Berdasarkan uraian tersebut dapat
didefinisikan bahwa yang dimasud dengan jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh suatu benda.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika sepeda bergerak dari E menuju F kemudian bergerak kembali lagi sampai G, maka perpindahan
mobil tersebut adalah perubahan posisi benda dihitung dari posisi awal, berarti: Perpindahan (Δx) =
perubahan posisi dari posisi awal
= posisi G – posisi E
= 40 m – 0 m
= 40 m
Berdasarkan uraian tersebut dapat difahami bahwa perpindahan merupakan perubahan posisi atau
tempat kedudukan benda dihitung dari posisi awalnya. Kita kembali pada contoh gerakan sepeda,
mungkin timbul pertanyaan. Jam berapa sepeda itu sampai di tempat tujuan? Kedua pertanyaan itu
sebenarnya menyangkut waktu dan jarak. Untuk menyelidiki hubungan antara jaraktempuh dengan
waktu, dapat dilakukan percobaan sebagai berikut. Sebuah sepeda dikendarai dengan tenang
sepanjang jalan lurus dan datar. Di jalan sudah diberi tanda yang menyatakan jarak tiap 10 m,
misalkan untuk sepanjang 50 m, waktu yang diperlukan untuk tiap jarak 10 m dapat dicatat dengan
stopwatch.
Jarak (S)
Kelajuan (v) =
Waktu (t)
Melalui analisa Dimensi, Anda dapat menetapkan bahwa kelajuan (v) mempunyai satuan ms-1.
Konsep laju tidak dapat menjelaskan masalah gerak secara lengkap, karena laju belum menunjukkan
arah gerak. Laju hanya menyatakan jarak yang ditempuh tiap detik, tidak menunjukkan arah
perpindahan. Misalkan spedometer pada kendaraan menunjukkan angka 60, berarti laju kendaraan
tersebut 60 km/jam. Pernyataan ini tidak menunjukkan arah gerak. Kalau pernyataan itu menunjukkan
juga arah gerak maka dinamakan kecepatan. Kecepatan adalah perpindahan yang ditempuh suatu
benda tiap selang waktu.
Dengan demikian gerak dengan kecepatan tetap berarti kelajuan dan arahnya tetap. Hubungannya
matematis untuk kecepatan adalah:
Perpindahan (S)
Kecepatan (v) =
Selang Waktu (t)
Melalui analisa Dimensi, Anda dapat menetapkan bahwa kecepatan (𝑣̅ ) mempunyai satuan ms-
1
.Perhatikan contoh gerak sepeda pada tabel berikut! Tabel 7. Contoh data jarak dan waktu dalam
penentuan kecepatan.
Jarak x (m) Waktu t (s) Kelajuan Perpindahan (Δx) Selang waktu Kecepatan
(m) dari acuan (Δt) (s)
0 (acuan) 0 (acuan) - - - -
10 2,33 4,30 10 2,33 4,30
20 5,99 3,34 20 5.99 3,34
30 6,96 4,31 30 6,96 4,31
40 10,61 3,37 40 10,61 3,37
50 11,60 4,31 50 11,60 4,31
Memang besar perpindahan sehari-hari sering kita jumpai gerakan yang kecepatannya senantiasa
berubah dari waktu ke waktu. Sebuah mobil yang bererak kecepatannya senantiasa diatur, mula-mula
lambat kemudian cepat dan mungkin kadang-kadang perlu diperlambat. Jadi yang dibicarakan
seharihari merupakan kecepatan rata-rata. Misalkan jarak antar kota 60 km ditempuh dalam waktu 1,5
jam dengan menggunakan sebuah mobil. Dari data ini kita dapat menentukan kecepatan di bawah
rata-rata mobil ialah 60 km/1,5 jam atau 40 km/jam. Artinya mobil mungkin di bawah kecepatan 40
km/jam dan pada saat lain bergerak dengan kecepatan melebihi 40 km/jam. Bagaimana kalau
satuannya dinyatakan m.s-1? Anda dapat mengubah km menjadi m dan jam menjadi sekon atau detik.
Dengan demikian kecepatan rata-ratanya menjadi 40.103/60.60 m s-1 atau 11 m s-1.
Kita perhatikan kembali gerakan benda di sekitar kita. Misalkan seorang membawa cangkir pada
nampan, bergerak dari dapur ke ruang tamu. Cangkir dan nampan kedudukannya berubah terhadap
titik acuan di dapur. Tetapicangkir kedudukannya tidak berubah terhadap nampan. Dari contoh
tersebut dapat disimpulkan bahwa cangkir dan nampan bergerak terhadap pengamat di dapur (titik
acuan). Tetapi cangkir tidak bergerak terhadap titik acuan yang berada di nampan. Dengan demikian
jelaslah bahwa pengertian gerak merupakan besaran relatif.
Untuk lebih memahami permasalahan mengenai gerak, kita kembali ke pengertian kecepatan.
Kecepatan merupakan besaran vektor, ditentukan oleh nilai dan arah. Untuk lebih jelasnya, sebauah
vektor digambar sebagai anak panah. Panjang anak panah menunjukkan nilai vektor dan arah anak
panah menunjukkan arah vektor. Dengan cara ini kita dapat memahami gerakan benda. Pada Gambar
8 berikut dilukiskan sebuah benda bergerak sepanjang sumbu x dengan kecepatan 𝑣̅ = 5 m/s.
Sumber Belajar : Buku siswa IPAkelas VIII KEMENDIKBUD RI 2018, Buku IPA lain yang relevan,
internet dan sumber lain yang relevan.
tugas: Terlampir
Berdasarkan penjelasan di atas kerjakan tugas berikut!
1. Ayo kita selesaikan!
2. Seorang anak sedang engendarai sepea mampu menempuh jarak 50 meter dalam waktu 25 sekon.
Berdasarkan informasi tersebut hitunglah kecepatan anak bersepeda tersebut!
Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014
Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Penutup •
Membuat rangkuan/ sipulan pelajaran tentang tentang hubungan antara
gaya dan luas permukaan terhadap besarnya tekanan
• Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
• Peserta didik diarahkan untuk mempelajari tekanan zat gas, dan aplikasi
konsep tekanan zat dalam makhluk hidup untuk pertemuan selanjutnya.
• Mengarahkan peserta didik untuk membawa bahan percobaan Aktivitas 7.5
Evaluasi tes Lembar Kerja Siswa, hasil diskusi kelompok
Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014
Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014
Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014
• Kompetensi Inti
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
• Kompetensi Dasar
• Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem dan peranan dalam pengamalan ajaran agama yang dianut
• Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati,
bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktifitas sehari-
hari.
• Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktifitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melakukan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.3. Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup.
• Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang tanaman dan hewan
hasil pemuliaan.
• Menganalisis hubungan antara kromosom, DNA, gen, RNA, dan karakteristik makhluk
hidup
3.3.5 Menjelaskan peranan materi genetik dalam penentuan sifat
3.3.6 Menentukan hasil persilangan monhibrid dan dihibrida melalui diagram sesuai hukum
pewarisan sifat
3.3.7 Menerapkan hukum Mendel pada pewarisan sifat makhluk hidup
3.3.8 Mengidentifikasi pewarisan sifat yang ada pada manusia
3.3.9 Mengidentifikasi karakteristik anggota keluarga untuk menemukan hukum pewarisan
sifat
3.3.10 Membandingkan kromosom tubuh orang laki-laki, orang perempuan dan sel kelamin
3.3.11 Membuat bagan persilangan sesuai dengan data yang telah disajikan
3.3.12 Menganalisis mekanisme pewarisan kelainan sifat pada manusia
3.3.13 Menjelaskan mekanisme pewarisan sifat dalam pemuliaan tumbuhan dan hewan
4.3.1 Menyajikan poster hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang
tanaman hasil pemuliaan
4.3.2 Menyajikan poster hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang hewan
hasil pemuliaan
• MATERI PEMBELAJARAN
Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari cara pewarisan sifat
padamakhlukhidup. Ciri makhluk hidup diperoleh melalui pewarisan sifat dari induknya. Materi
sebagai penentu sifat pada makhluk hidup disebut gen. Gen adalah materi pembawa sifat di dalam
kromosom yang menentukan sifat yang akan diwariskan kepada keturunan selanjutnya.
Setiap gen memiliki pasangan homolog yang disebut alel. Kromosom adalah benang-benang
halus bagian dari DNA yang berisirangkaian gen pembawa sifat yang akan diwariskan kepada
keturunannya. Kromosom tubuh (Autosom) selalu berpasangan (diploid), sedangkan kromosom
kelamin (gonosom) memiliki separuh kromosom sel tubuh, dan tidak perpasangan atau haploid.
Percobaan Mendel
Dalam penelitiannya, Mendel menggunakan tanaman kacang ercis atau kapri (Pisumsativum)
dengan alasan:
1. Memiliki bunga sempurna sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri
2. Umurnya pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan
Mendel mempersilangkan kacang ercis biji bulat dengan kacang ercis biji keriput. Setelah terbentuk
biji, kacang ercis tadi dipanen menghasilkan tanaman F1 (anak) dan ternyata setelah diamati seluruh
kacang ercis F1 tadi semuanya berbiji bulat. Kemudian Mendel menyilangkan sesama F1 sehingga
menghasilkan F2 (keturunan kedua).Ternyata pada F2 ini ditemukan adaercis biji bulat dan ada ercis biji
keriput.
Dari persilangan monohibrid tersebut menunjukkan bahwa sifat bulat dominan terhadap keriput.
Walaupun F1 membawa gen penentu keriput (b) namun fenotipe yang muncul tetap berbiji bulat. Gen
keriput (b) akan tampak pada fenotipe jika bertemu sesamanya. Persilangan monohibrid menghasilkan; gen
dominan bertemu sesamanya (homozigotdominan) yaitu BB berfenotipe bulat. Dominan bertemu
dengan resesif (heterozigot) Bb tetap berfenotipe bulat. Sedangkan jika gen resesif bertemu sesamanya
(homozigotresesif) yaitu bb akan berfenotif keriput.
Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) warna merah (MM) disilangkan dengan bunga pukul empat warna
putih (mm) menghasilkan F1 berwarna merah muda. Diagram persilangan intermediet sama
persis dengan persilangan monohibrid. Ratio F2 pada persilangan antara (intermediet) adalah:
- Ratio genotipe F2 adalah MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
- Ratio fenotipe F2 adalah Merah : Merah Muda : putih = 1 : 2 : 1
• KEGIATAN PEMBELAJARAN
• Guru memotivasi siswa dengan mengarahkannya untuk membaca fitur “Tahukah Kamu?”
yang terdapat pada buku siswa halaman 150 – 151 tentang tes DNA.
• Guru meminta empat peserta didik (2 laki-laki dan 2 perempuan) untuk maju kedepan kelas.
Peserta didik yang lain diminta untuk mengidentifikasi sifat-sifat (warna kulit, bentuk
rambut, dsb) pada teman yang ditunjuk maju ke depan. Guru bertanya “Apa penyebab
perbedaan karakteristik pada teman-temanmu?”
• Peserta didik diajak untuk bersyukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena melalui
keanekaragaman gen ini tidak ada satu manusia pun yang diciptakan sama
Mengamati :
• Peserta didik untuk mengamati foto anggota keluarganya (yang telah disuruh membawa
pada pertemuan sebelumnya) dan meminta perwakilan peserta didik untuk menemukan
persamaan dan perbedaan yang ditemukan pada anggota keluarga.
Menanya :
“ Melalui apakah orang tua mewariskan sifat-sifat pada anaknya, sehingga anak memiliki
kesamaan dengan orang tua?”
Mengumpulkan data/informasi :
• Peserta didik mempelajari materi genetik, serta struktur DNA dan RNA melalui kegiatan
tanya jawab secara klasikal.
• Peserta didik mempelajari konsep tentang DNA dan RNA sebagai materi genetik.
• Guru bertanya “Di mana letak DNA?” dan mengarahkan peserta didik utuk melihat gambar
3.2 dan 3.3 di buku siswa halaman 122.
• Peserta didik menjelaskan letak DNA dan hubungannya dengan kromatin serta kromosom.
• Peserta didik membaca buku siswa halaman 123 – 124 tentag struktur DNA dan RNA.
• Peserta didik mempelajari peranan materi genetik dalam penentuan sifat dan istilah-istilah
dalam pewarisan sifat.
Mengkomunikasikan :
• Peserta didik dibimbig untuk menjelaskan istilah-istilah pada pewarisan sifat berdasarkab
karakter-karakter pada Aktifitas 3.1 di buku siswa.
• Guru memotivasi siswa dengan memanggil beberapa siswa kedepan kelas yang berbeda
jenis kelamin.
Mengamati :
• Peserta didik menanyakan mengapa terjadi perbedaan bentuk, warna kulit, pada siswa yang
ditunjuk sebagai model
Mengumpulkan data/informasi :
Menalar/Mengasosiasi :
Mengkomunikasikan :
Menanya :
• Tanya jawab tentang kemungkinan keturunan yang dihasilkan dari persilangan induk dengan
satu dan dua sifat beda.
Misalnya : Apakah terdapat pola penurunan sifat yang diwariskan dari induk kepada
keturunannya.
Mengumpulkan data/informasi :
• Siswa berdiskusi dalam kelompok tentang bagaimana proses melakukan persilangan (“Fitur
Ayo kita diskusikan pada buku siswa)
• Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca fitur “Tahukah Kamu?” Untuk dapat
menetukan kombinasi gen pada suatu persilangan.
• Guru dapat menjelaskan lagi atau meminta peserta didik memempraktikkan cara
menentukan kombinasi gen melalui kegiatan “Ayo, Kita Diskusikan” tentang persilangan
karakter cuping melekat dan cuping telinga terpisah secara berkelompok.
• Guru menunjukkan bagan persilangan monohibrida seperti pada Gambar 3.12 pada buku
siswa, kemudian peserta didik dibimbing untuk melakukan diskusi.
• Guru mmengajak peserta didik untuk mencermati gambar 3.13 di Buku Siswa yaitu bagan
persilangan dihibrida kemudian mendiskusikannya dan mencoba melakukan persilangan
dengan dua sifat beda (dihibrida ).
Menalar/Mengasosiasi
Mengkomunikasikan
• Diskusi kelompok untuk membahas hasil persilangan dan menyampaikan hasil diskusi
kelompok dalam bentuk presentasi di depan kelas.
• Guru mengingatkan peserta didik tentang kegiatan identifikasi sifat anggota keluarga bahwa
sifat dari orang tua akan diturunkan pada anaknya dan seterusnya, tetapi terdapat sifat yang
nampaknya berbeda antara orang tua dan anaknya.
• Guru menyampaikan tujuan dan manfaat empelajari mekanisme pewarisan sifat pada
manusia.
• Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengerjakan fitur
“Ayo, Kita Selesaikan” di buku siswa (halaman 143)
Mengamati :
• Siswa mengamati warna kulitnya dan membandingkan dengan warna kulit teman-temannya.
• Peserta didik diminta mengamati gambar 3.14, 3.7, 3.16 dan bentuk rambut teman-
temannya, 3.17, 3.18, dan3.19 di buku siswa
Menanya :
Misalnya : Mengapa warna kulit kita berbeda-beda? Ada yang putih, seperti sawo matang,
dan ada yang hitam?
Mengumpulkan data/informasi :
• Siswa mempelajari konsep pewarisan sifat tentang warna kulit,perlekatan cuping telinga,
bentuk rambut, pertumbuhan rambut pada dahi, kelainan buta warna, dan kelainan hemofilia
(Halaman 141 – 146 di buku siswa)
Menalar/Mengasosiasi :
• Peserta didik mengerjakan fitur “Ayo, Kita Selesaikan” di buku siswa (halaman 143), ”Ayo,
Kita Pikirkan” (halaman 144), dan fitur “Tahukah Kamu” (halaman 146-147)
Mengkomunikasikan :
• Diskusi kelompok untuk membahas fitur-fitur halaman 143, 144, dan 146
• Menyampaikan hasil kelompok dalam bentuk presentasi di depan kelas dan laporan tertulis
• Pemberian tugas untuk mengerjakan tugas pada fitur “Ayo, Kita cari Tahu” di buku siswa
halaman 149 untuk di bahas pada pertemuan yang akan datang.
• Guru memotivasi siswa dengan menanyakan: “Siapa yang rumahnya dekat dengan sawah
yang ditanami padi atau jagung?’ “Berapa lama jangka waktu budi daya padi atau jagung?”
• Guru menyampaikan informasi jangka waktu budi daya padi jaman dahulu dan jaman
sekarang.
• Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu membaca buku siswa
halaman 147 – 149 .
Mengamati :
• Siswa mengamati dua macam varietas jagung yang disediakan oleh guru, dan gambar 3.20,
3.21, dan 3.22 di buku siswa.
Menanya :
Misalnya : Mengapa warna kulit kita berbeda-beda? Ada yang putih, seperti sao matang, dan
ada yang hitam?
Mengumpulkan data/informasi :
• Siswa mempelajari konsep pewarisan sifat tentang warna kulit,perlekatan cuping telinga,
bentuk rambut, pertumbuhan rambut pada dahi, kelainan buta warna, dan kelainan hemofilia
(Halaman 141 – 146 di buku siswa)
Menalar/Mengasosiasi :
• Peserta didik mengerjakan fitur “Ayo, Kita Selesaikan” di buku siswa (halaman 143), ”Ayo,
Kita Pikirkan” (halaman 144), dan fitur “Tahukah Kamu” (halaman 146-147)
Mengkomunikasikan :
• Diskusi kelompok untuk membahas fitur-fitur halaman 143, 144, dan 146
• Menyampaikan hasil kelompok dalam bentuk presentasi di depan kelas dan laporan tertulis
• Penilaian
• Instrumen penilaian
a. Sikap
Teknik Penilaian : Oservasi
Instrumen : Lembar Observasi
Bentuk Instrumen : Rubrik Penilaian Sikap Rasa Ingin Tahu
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam rasa
ingin tahu. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai rasa ingin tahu yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Skor
No Aspek Pengamatan SB B C K
4 3 2 1
Ket :
b). Pengetahuan
• Sebutkan materi genetik yang menyebabkan adanya sifat pada mahkluk hidup
Gen adalah bagian kromosom atau satu kesatuan kimia dalam kromoson yang
mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup
• Tentukan genotip dan fenotip F1 dari parental Aabb dengan aaBB, Jika A = buah besar, a =
buah kecil, B = bentuk bulat, b = bentuk lonjong
Jawab :
P = Aabb x aaBB
F1 = Ab aB
Ab aB
Ab aB
Ab aB
aB aB aB aB
Ab AaBb AaBb AaBb AaBb
Ab AaBb AaBb AaBb AaBb
Ab aaBb aaBb aaBb aaBb
Ab aaBb aaBb aaBb aaBb
Fenotip
Genotip
AaBb = 1,2,3,4,5,6,7,8 = 50 %
aaBb = 9,10,11,12 ,13,14,15,16 = 50 %
• Apa yang dimaksud dengan pewarisan sifat monohibrida
Ket :
Nilai =
c). Keterampilan
Teknik Penilaian:Tes Praktik
Bentuk Penilaian:Lembar Pengamatan
Ket :
Nilai =
Instrumen Penilaian
Ada pada Buku Siswa halaman 157 s.d. 159
• Sumber Belajar :
• Buku IPA SMP Kelas IX