Anda di halaman 1dari 35

MODUL PEMBELAJARAN IPA

Satuan Pendidikan SMPN 1 Pematang Karau


Mata Pelajaran IPA
Kelas/ Semester IX/Ganjil
Alokasi waktu
Pertemuan ke 1, 2, dan 3
KD. KD
3.1. Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan 4.1. Menyajikan hasil penelusuran
gangguan pada sistem reproduksi dengan penerapan pola hidup informasi dari berbagai sumber terkait
yang menunjang kesehatan reproduksi. kesehatan dan upaya pencegahan
gangguan pada organ reproduksi
IPK IPK
3.1.1. Mengidentifikasi organ-organ reproduksi pria dan fungsinya; 4.1.1. Meyusun laporan hasil penelusuran
3.1.5. Menjelaskan proses terjadinya siklus menstruasi; informasi upaya pencegahan gangguan
3.1.7. Mengaitkan sistem reproduksi pada manusia dan penerapan pada organ reproduksi.
pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi;
Tujuan Pembelajaran:
a. Mengidentifikasi organ-organ reproduksi pria dan fungsinya.
c. Mengidentifikasi organ-organ reproduksi wanita dan fungsinya;
d. Menjelaskan proses terjadinya siklus menstruasi
e. Mengidentifikasi jenis gangguan dan penyakit pada sistem reproduksi;
f. Mengusulkan upaya Pencegahan dan Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi;
g. Menghubungkan antara kebiasaan menjalankan pola hidup dan kesehatan;
h. Meyusun laporan hasil penelusuran informasi upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi;

Materi Pembelajaran
1. Organ Reproduksi Wanita, Pembentukan Sel Telur, dan Menstruasi
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ kelamin luar dan organ kelamin dalam. Pada wanita terjadi
menstruasi, proses terjadinya akan dijelaskan pada uraian di bawah ini.
a. Organ kelamin luar
Organ kelamin luar wanita disebut vulva yang terdiri atas labium mayora, labium minora, dan klitoris. Di
sebelah kanan dan kiri celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir besar (labium mayora) dan bibir kecil
(labium minora). Sebelah depan vulva terdapat tonjolan yang disebut kelentit (klitoris).
b. Organ Kelamin Dalam
1) Ovarium
Ovarium berjumlah sepasang, terletak di kanan dan kiri rahim, di bawah saluran telur. Ovarium berisi sejumlah
ovum belum matang yang disebut oosit primer. Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel folikel pemberi makanan.
Pada setiap siklus haid (menstruasi), sebuah ovum primitif ini mulai mematang, kemudian berkembang cepat
menjadi folikel ovari yang vesikuler.
2) Saluran-saluran Organ Reproduksi
Saluran-saluran organ reproduksi meliputi saluran telur (tuba falopii), rahim (uterus), dan liang peranakan
(vagina).
a) Tuba Falopii
Saluran telur (tuba falopii) berjumlah sepasang, yaitu di sebelah kanan dan kiri, panjang kira-kira 10 cm, di
bagian ujung uterus menyempit. Pada bagian pangkalnya berbentuk corong yang disebut infundibulum tuba yang
dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari
ovarium. Fungsi tuba falopii sendiri adalah untuk menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerak peristaltik
dengan bantuan silia dan tempat pembuahan.
b) Uterus
Rahim (uterus) bertipe simpleks, artinya memiliki satu ruangan. Berbentuk buah pir, dan bagian bawahnya
mengecil disebut leher rahim. Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan otot dan jaringan epitel. Lapisan
terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut selaput rahim (endometrium).
Lapisan ini banyak menghasilkan lendir dan banyak mengandung pembuluh darah. Rahim sendiri merupakan
ruangan tempat pertumbuhan dan perkembangan janin. Ketika menstruasi yang datang sebulan sekali, lapisan
endometrium dilepaskan yang diikuti dengan pendarahan.

Dinding rahim selalu mengalami perubahan ketebalan, peristiwanya dipengaruhi oleh hormon.
Menjelang ovulasi, dinding rahim akan menebal karena pengaruh hormon estrogen. Setelah ovulasi, dinding
rahim akan makin tebal karena pengaruh hormon progesteron. Pada waktu menstruasi dinding rahim tipis
kembali, karena mengelupasnya endometrium. Setelah menstruasi, dinding rahim dibentuk kembali, dan
peristiwa inilah yang disebut siklus menstruasi.
c) Vagina
Vagina merupakan saluran akhir kelamin dalam vulva. Vagina memiliki banyak lipatan, bertujuan untuk
mempermudah proses melahirkan bayi, sehingga vagina tersebut tidak sobek. Dinding vagina mempunyai
banyak selaput lendir yang berkelenjar. Salah satu kelenjar yang penting adalah glandula Bartolini yang
mengeluarkan lendir, di mana salurannya keluar di antara himen dan labia minora. Himen adalah diafragma dari
membran tipis, di tengahnya berlubang agar kotoran mentruasi dapat mengalir ke luar.
c. Proses pembentukan sel kelamin pada wanita (Oogenesis)
Setiap wanita yang sudah akil balig sudah dapat menghasilkan sel telur.
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis dimulai dengan
pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia
dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari janin (fetus) wanita. Pada akhir bulan ketiga usia janin,
semua oogonia yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula
oogonia membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan janin selanjutnya, semua oosit
primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan miosis tersebut berhenti hingga
bayi wanita dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer yang akan mengalami
kematian setiap hari sampai masa pubertas. Memasuki masa pubertas, oosit melanjutkan pembelahan miosis I.
Hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel
berukuran lebih kecil disebut badan kutub primer.
Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan miosis II. Pada saat
itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi
berukuran lebih kecil disebut badan polar sekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub
sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub
sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub
mengalami degenerasi (hancur). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada oogenesis hanya
menghasilkan satu ovum.
Oogenesis dipengaruhi oleh hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum, hormon LH (Luteinizing Hormone) yang berfungsi merangsang
terjadinya ovulasi (ovulasi merupakan proses pelepasan telur yang telah matang dari dalam rahim untuk
kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk dibuahi. Proses ini biasanya terjadi 16 hari setelah hari pertama
siklus menstruasi atau 14 hari sebelum haid berikutnya), hormon estrogen yang dihasilkan oleh folikel graff dan
dirangsang oleh FSH di dalam ovarium. Estrogen berfungsi menimbulkan sifat kelamin sekunder, dan hormon
progesteron yang dihasilkan juga oleh korpus luteum yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH.
Hormon progesteron berfungsi juga untuk menebalkan dinding endometrium.
Ovum memiliki beberapa lapisan pelindung, yaitu membran vitellin yang berupa lapisan transparan dibagian
dalam ovum; zona pellusida, yaitu lapisan pelindung ovum yang tebal dan terletak dibagian tengah yang terdiri
dari protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoa; dan korona radiata, yaitu merupakan sel-sel granulose
yang melekat disisi luar oosit dan merupakan mantel terluar ovum yang paling tebal.
d. Siklus Menstruasi
Wanita di usia SMP sudah mengalami mesntruasi. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Apa saja yang
mempengaruhi terjadinya menstruasi? Siklus menstruasi berkaitan erat dengan proses pelepasan sel telur secara
priodik pada wanita (+ siklus 28 hari).
Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur/ovum, yaitu setelah masa puber hingga dewasa subur
(antara usia 12 hingga 50 tahun). Setelah sel telur habis diovulasikan, seorang wanita tidak lagi mengalami
menstruasi. Keadaan ini disebut menopause. Pada masa menopause alat reproduksi tidak berfungsi lagi dan
mengecil, karena tidak adanya produksi hormon kelamin.
Proses pembentukan sel kelamin atau mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang
dihasilkan kelenjar hipofisis. Hormon tersebut mulai aktif pada waktu selaput lendir rahim menipis setelah
selesai menstruasi.
2. Organ Reproduksi Pria dan Pembentukan Sel kelamin
1) Organ Kelamin Luar
Organ kelamin luar pada pria terdiri atas penis dan skrotum. Penis (zakar) merupakan organ yang berperan dalan
persetubuhan (kopulasi). Kopulasi adalah hubungan kelamin (senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan
untuk memindahkan semen ke dalam rahim wanita. Di dalam penis terdapat uretra berupa saluran yang
dikelilingi oleh jaringan yang banyak mengandung rongga darah. Jika terjadi sesuatu hal rongga darah itu berisi
penuh, maka penis akan tegang dan mengembang. Keadaan demikian disebut ereksi. Hanya dalam keadaan
ereksi itu penis dapat melakukan tugas sebagai alat kopulasi. Penis sendiri terdiri atas jaringan seperti busa dan
memanjang dari glans penis (kepala zakar), tempat muara uretra. Kulit pembungkus glans penis adalah pre-
putum (kulup). Skrotum (kantung buah pelir) adalah struktur berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak,
berisi sedikit jaringan otot. Di dalam skrotum terdapat testis (buah pelir). Setiap testis berada di dalam
pembungkus yang disebut tunika vaginalis, dibentuk dari peritoneum.

2) Organ Kelamin Dalam


Organ kelamin dalam terdiri dari testis, saluran reproduksi, kelenjar kelamin, dan uretra.  Testis Testis
berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur. Terdapat dalam suatu kantung pelindung yang disebut skrotum
yang terletak di luar rongga perut. Testis ini berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan
hormon testosteron. Sperma yang dihasilkan mengalir ke vas deferens, kemudian masuk ke kantung sperma.
Sperma dikeluarkan melalui uretra yang terdapat pada penis. Dalam setiap mililiter (cc) cairan sperma
terkandung 120 juta sperma.
 Saluran Reproduksi
Saluran reproduksi terdiri atas epididimis dan vas deferens. Epididimis adalah saluran panjang berkelok-kelok
yang terdapat di dalam skrotum keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga berjumlah
sepasang (kanan kiri). Di dalam epididimis, sperma disimpan untuk sementara waktu dan menjadi matang
sehingga dapat bergerak. Vas deferens adalah saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Saluran ini lurus
bergerak ke atas. Bagian ujung saluran ini terdapat kelenjar prostat, fungsi vas deferens adalah untuk
mengangkut sperma dari epididimis ke kantung mani (vesica seminalis).
 Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin terdiri atas vesica seminalis, kelenjar prostat, kelenjar bulbouretra, dan kelenjar Cowper.
Kantung vesica seminalis berjumlah sepasang, dindingnya menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang
banyak mengandung makanan untuk sperma. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang dialirkan ke saluran
sperma. Kelenjar bulbouretra juga menghasilkan getah. Kelenjar Cowper terdapat pada pangkal uretra, getah
yang dihasilkannya berupa lendir dan dialirkan ke uretra. Sperma bersama-sama getah yang diproduksi oleh
kelenjar kelamin tadi akan membentuk suatu komponen yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan keluar
melalui uretra yang terdapat di dalam penis (organ kelamin pria).
 Uretra Uretra adalah saluran yang terdapat di dalam penis. Uretra ini berfungsi sebagai saluran urine dari
kandung kemih (vesica urinaria) ke luar tubuh, dan sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantung semen.
3) Proses pembentukan sel kelamin pada pria (spermatogenesis) Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel
spermatozoa (tunggal: spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di
tubulus seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis
melewati sebuah proses kompleks.
Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi
sel. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis. Tubulus
seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel germinal yang disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak
di dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-
tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
Spermatogenesis dipengaruhi oleh hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone) yang berfungsi untuk
merangsang lobus anterior pituitary untuk produksi hormon gonadotropin FSH (Folicle Stimulating Hormone)
dan LH (Luteinizing Hormone); hormon testosterone yang dihasilkan oleh sel-sel leydig yang terdapat di antara
tubulus seminiferus testis. Hormon ini bertanggung jawab terhadap pembelahan sel-sel epitel germinal untuk
membentuk sperma, terutama pembentukan spermatosit sekunder; Hormon FSH yang berfungsi untuk
merangsang pembentukan sperma secara langsung, serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP
(Androgen Binding Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis; dan Hormon
LH yang berfungsi merangsang sel leydig untuk memperoleh sekresi testosteron.
3. Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit menular seksual yang diuraikan adalah mengenai proses terinfeksi penyakit menular, gejala-gejala yang
timbul, dan cara mencegahnya. Untuk lebih jelasnya, silakan Anda pelajari uraian berikut ini.
a) AIDS/HIV
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome (sindrom menurunnya kekebalan tubuh), suatu
infeksi yang disebabkan oleh jenis virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). Orang yang
terinfeksi oleh virus ini tidak dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain, karena sistem kekebalan tubuhnya
terus menurun secara drastis. Bahkan, bakteri yang bagi orang biasa tidak menimbulkan penyakit, tetapi pada
penderita AIDS dapat menimbulkan kematian. Penyakit dapat ditularkan antara lain melalui hubungan seksual
dengan orang yang terinfeksi HIV.
Pada penderita AIDS, HIV terdapat di seluruh cairan tubuhnya, tetapi yang dapat menularkan adalah melalui
sperma, darah, dan cairan vagina. Cara penularan AIDS adalah sebagai berikut.
1) Berganti-ganti pasangan seksual, atau berhubungan seksual dengan orang positif terinfeksi HIV.
2) Pemakaian jarum suntik bekas orang yang terinfeksi HIV.
3) Menerima transfusi darah dari yang tercemar HIV.
4) Ibu hamil yang terinfeksi HIV akan menularkan kepada bayi yang dikandungnya.
Setelah terjadi infeksi HIV, penderita tidak menunjukkan gejala-gejala khusus, kemudian setelah beberapa
minggu seringkali menderita penyakit ringan seperti flu atau diare. Penderita tetap merasa sehat secara fisik
selama 3-4 tahun, karena tidak memperlihatkan gejala khas. Akan tetapi, setelah 5-6 tahun, penderita tersebut
mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara drastis, sering sariawan di mulut, dan terjadi
pembengkakan di daerah kelenjar getah bening. Akhirnya, penderita meninggal karena kekebalan tubuh sangat
rendah sehingga mudah terserang oleh berbagai macam penyakit oleh berbagai jenis bakteri.
Adapun cara mencegah penyakit AIDS adalah
(1) Tidak berganti-ganti pasangan seksual, hindari hubungan seksual di luar nikah, dan tidak berhubungan
seksual dengan pengidap HIV;
(2) Hindari transfusi darah yang tidak dijamin kesterilannya;
(3) Gunakanlah alat-alat medis dan non medis yang dijamin steril. Hingga saat ini, belum ditemukan cara
pengobatan penyakit AIDS, hanya sebatas menolong penderita untuk mempertahankan tingkat kesehatan
tubuhnya.
b) Gonorea
Gonorea adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh jenis bakteri Neisseria gonorrhoeae yang ditularkan
melalui hubungan seksual. Masa inkubasi antara 2-10 hari setelah tubuh terinfeksi oleh jenis bakteri tersebut.
Ciri dari penyakit gonorea adalah timbul rasa nyeri ketika buang air kecil, merah, bengkak dan bernanah pada
organ kelamin. Penyakit gonorea dapat menyebabkan kemandulan, baik pada wanita maupun pria.
Gejala panyakit gonorea pada pria adalah
(1) keluarnya cairan kental berupa nanah dari lubang uretra,
(2) timbul rasa nyeri ketika buang air kecil.
Sementara itu, gejala penyakit gonorea pada wanita adalah
(1) keluarnya cairan kental berupa nanah dari vagina,
(2) timbul rasa nyeri dan panas ketika buang air kecil,
(3) pada bayi baru lahir, terdapat cairan kuning kental dari mata.
Cara mencegah penyakit gonorea adalah hindari hubungan seksual dengan wanita tuna susila (WTS), pasangan
yang berganti-ganti, dan dengan siapa saja yang organ kelaminnya sedang mengeluarkan cairan atau luka.
c) Sifilis
Sifilis (raja singa) adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan jenis bakteri Treponema pallidum.
Penularan melalui hubungan seksual.
Gejala penyakit terjadi dalam 3 stadium infeksi sifilis. Pada stadium I, timbul beberapa minggu setelah terinfeksi
sifilis yang berlangsung antara 3-5 minggu. Stadium II, timbul 8 minggu setelah terinfeksi sifilis yang
berlangsung kurang lebih 2 tahun. Stadium III, timbul setelah 3 tahun dan berlangsung bertahun-tahun, infeksi
dapat berulang-ulang bila mengadakan hubungan seksual yang tidak aman.
Gejala penyakit sifilis ini terjadi dalam 3 tahap. Tahap pertama, muncul bisul (benjolan) pada penis atau dalam
vagina, kemudian sembuh dalam beberapa minggu. Jadi, orang yang terinfeksi sifilis ini tampak sehat. Tahap
kedua, terjadi setelah 2 bulan terinfeksi. Gejalanya adalah terjadi ruam yang tidak gatal di seluruh tubuh
termasuk telapak tangan dan kaki; sariawan di mulut; demam ringan dan sakit tenggorokan; bercak-bercak di
kulit; serta pembengkakan di kelenjar getah bening yang tidak sakit pada lipatan paha/lengan/leher. Semua gejala
tersebut akan hilang setelah beberapa minggu. Tahap ketiga, terjadi kerusakan pada jantung dan pembuluh arteri;
kerusakan pada tulang atau sendi; serta gangguan mental yang berhubungan dengan kelumpuhan (semua kondisi
ini bersifat permanen). Semua gejala penyakit ini sebenarnya dapat disembuhkan melalui pengobatan.
d) Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan oleh jenis virus Herpes simplex dengan masa inkubasi antara 4-7 hari setelah tubuh
terinfeksi oleh virus tersebut. Herpes genital merupakan infeksi virus pada genital (organ kelamin luar) yang
ditularkan melalui hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan.
Gejala-gejala penyakit herpes genital adalah sebagai berikut.
1) Timbul bintil-bintil berair (berkelompok seperti anggur) yang nyeri atau kesemutan dan gatal di sekitar organ
kelamin luar.
2) Bintil pecah yang meninggalkan luka kering mengerak, kemudian hilang dengan sendirinya.
3) Timbul rasa perih bila kontak dengan urin.
4) Bengkak pada lipatan paha karena pembengkakan kelenjar getah bening.
e) Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh jenis bakteri Chlamydia trachomatis. Masa inkubasi berlangsung antara 7-12 hari.
Penyakit ini dapat mengakibatkan kemandulan pada wanita dan pria.
Gejala penyakit klamidia pada wanita adalah
(1) Keluarnya cairan dari organ kelamin atau keputihan encer berwarna putih kekuningan, (2) Timbul rasa nyeri
di bagian rongga panggul.
Gejala penyakit klamidia pada pria adalah
(1) Timbul rasa nyeri ketika mengeluarkan urin,
(2) Keluar cairan bening dari saluran urin,
(3) Jika terdapat infeksi lebih lanjut, maka cairan semakin sering keluar dan bercampur darah.
f) Trikomoniasis
Penyakit trikomoniasis oleh parasit Trichomonas vaginalis (sejenis protozoa). Penyakit dapat menular melalui
hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti. Penyakit menular ini paling sering menyerang wanita.
Gejala penyakit trikomoniasis adalah
(1) Cairan encer yang keluar dari vagina, berwarna kuning kehijauan, berbusa, dan berbau busuk,
(2) Vulva agak membengkak, kemerahan, gatal, dan rasa tidak nyaman,
(3) Timbul rasa nyeri ketika mengeluarkan urin.
g) Kandidiasis Vagina
Kandidiasis merupakan penyakit keputihan pada wanita yang disebabkan oleh jenis jamur Candida albicans.
Dalam keadaan normal, jenis jamur ini tergapat di kulit atau di dalam vagina. Namun, dalam keadaan tertentu
jenis jamur ini dapat menimbulkan keputihan. Gejala penyakit ini adalah berupa keputihan berwarna putih
seperti susu, bergumpal, timbul rasa gatal, panas, serta kemerahan pada organ kelamin dan di sekitarnya.
h) Kutil Kelamin
Penyebab kutil kelamin adalah jenis virus Human Papiloma Virus (HPV). Gejala khas penyakit ini adalah
terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan. Pada wanita, penyakit ini dapat menyerang kulit di daerah
kelamin sampai dubur, selaput lendir bagian dalam vagina sampai leher rahim. Kutil kelamin dapat
mengakibatkan kanker leher rahim atau kanker kulit di sekitar organ kelamin dan saluran urin bagian dalam.
4. Pola Hidup Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi
Berikut ini beberapa cara untuk menjaga dan merawat alat kelamin kita agar tetap bersih dan sehat.
a. Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi
Usahakan untuk selalu mencuci bagian luar alat kelamin dengan air dan sabun. Sebaiknya dalam satu hari
mengganti pakaian dalam sebanyak dua kali untuk menjaga kebersihan. Hindari untuk saling bertukar pakaian
dalam dengan orang lain bahkan itu keluarga sendiri, karena setiap orang memiliki kondisi kelamin yang
berbeda.
Bagi para wanita yang sedang menstruasi/haid untuk tidak malas mengganti pembalut karena ketika menstruasi
kuman-kuman mudah masuk dan pembalut yang telah ada gumpalan darah merupakan tempat berkembangnya
jamur dan bakteri. Usahakan untuk mengganti setiap 4 jam sekali, 2-3 kali sehari atau sudah merasa tidak
nyaman. Selain itu selalu menjaga kebersihannya.
b. Penggunaan Pakaian yang Tepat
Hindari menggunakan celana dalam dan celana jeans yang sangat ketat. Selain itu pilihlah bahan celana dalam
yang dapat mudah menyerap keringat, karena jika tidak jamur bisa menempel di alat kelamin. Memakai celana
dalam dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah selangkangan dapat menyebabkan kulit susah untuk
bernafas dan akhirnya dapat menyebabkan daerah tersebut berkeringat, lembab, mudah terkena jamur dan
teriritasi.
Pemakaian celana ketat itu bagi pria dapat membuat peredaran darah yang tidak lancar dan membuat penis serta
testis dalam keadaan panas. Panas yang berlebihan oleh suhu, keringat dan pakaian yang terlalu ketat, dapat
menurunkan kualitas sperma.
c. Vaksinasi
Vaksin merupakan sistem yang tepat sasaran, aman, serta disarankan untuk cara mencegah penyakit menular
seksual. Vaksin bekerja secara preventif atau sifatnya mencegah penularan dengan membentuk kekebalan tubuh
kepada kuman atau virus penyebab Penyakit Menular Seksual (PMS). Perlu diketahui bahwa tidak seluruh PMS
bisa dicegah dengan vaksin. Vaksin yang bisa dilakukan ialah vaksin HPV (Human Papilloma Virus) serta
hepatitis B.

Sumber Belajar : Buku siswa IPAkelas IX KEMENDIKBUD RI 2018, Buku IPA lain yang relevan, internet dan
sumber lain yang relevan.

Tugas: Terlampir

LKPD 1. Identifikasi Organ Reproduksi Manusia Beserta Fungsinya


Tujuan:
a. Mengidentifikasi organ-organ reproduksi pria dan fungsinya.
b. Menjelaskan proses pembentukan sel sperma;
c. Mengidentifikasi organ-organ reproduksi wanita dan fungsinya;
d. Menjelaskan proses pembentukan sel telur melalui kegiatan observasi
Prosedur Kegiatan
1. Amatilah gambar sistem reproduksi pria. Pada saat mengamati , yang perlu dilakukan adalah;
a) identifikasi nama organ-organ reproduksi (di cocokkan dengan penjelasan yang terdapat pada materi pelajaran di
awal modul ini);
b) identifikasi fungsingnya masing-masing;
c) buatlah pertanyaan tentang isi modul yang menurut kamu belum bisa dipahami.
2. Amati gambar organ reproduksi pria.
3. Tuliskan pertanyaan tentang isi yang menurut kamu belum bisa dipahami.
4. Berdasarkan hasil pengamatan , tuliskan nama-nama organ reproduksi pria berikut ini.

1) .................................................. 6) .................................................................
2) .................................................. 7) .................................................................
3) ................................................. 8) .................................................................
4) ................................................. 9) ................................................................
5) ................................................. 10) .............................................................
5. Berdasarkan hasil pengamatan, tuliskan organ reproduksi pria dan fungsinya pada tabel berikut ini.
No Nama Organ Reproduksi Fungsinya

7. Amati gambar organ reproduksi wanita.


8. Tuliskan pertanyaan tentang isi gambar yang belum dapat Kamu pahami.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

9. Berdasarkan hasil pengamatan gabar, tuliskan nama-nama organ reproduksi wanita berikut ini.

1)................................................................ 6) .............................................................
2) ............................................................... 7) .............................................................
3) ............................................................... 8) .............................................................
4) ............................................................... 9) .............................................................
5) ............................................. ..................
10. Berdasarkan hasil pengamatan gambar, tuliskan organ reproduksi wanita dan fungsinya
pada tabel berikut ini.

No Nama Organ Reproduksi Fungsinya

11. Tuliskan kesimpulan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan.

___________________________________________________________________________

LKPD 2. Identifikasi Proses Siklus Menstruasi


Tujuan: Menjelaskan proses terjadinya siklus menstruasi

Prosedur Kegiatan
1. Amatilah gambar dan grafik siklus menstruasi berikut ini! (lihat kembali pada maeri pelajaran dia awal modul)

2. Berdasarkan gambar, bagian tubuh manakah yang terlibat dalam proses siklus menstruasi?
3. Tuliskan nama hormon yang terlibat dalam siklus menstruasi, organ penghasilnya, dan fungsinya

No. Nama Hormon Organ Penghasil Hormon Fungsinya

4. Deskripsikan proses siklus menstruasi berdasarkan gambar tersebut!


LKPD 3. Menghubungkan Kebiasaan Menjalankan Pola Hidup dengan Kesehatan Reproduksi
Tujuan:
a. Mengidentifikasi jenis gangguan dan penyakit pada sistem reproduksi;
b. Mengusulkan upaya Pencegahan dan Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi;
c. Menghubungkan antara kebiasaan menjalankan pola hidup dan kesehatan;
d. Meyusun laporan hasil penelusuran informasi upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi;
e. Mempresentasikan laporan hasil penelusuran informasi upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi.

Alat dan Bahan


Artikel tentang kesehatan sistem reproduksi remaja.

Prosedur Kegiatan
a. Bacalah artikel berikut ini.
GANGGUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DAN PENANGANANNYA
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang
dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan
namun juga sehat secara mental serta sosial kultural. Kesehatan reproduksi remaja yang terganggu, diindikasi karena
meningkatnya perilaku seks bebas sebelum menikah. Yang memprihatinkan adalah bahwa mereka tidak menyadari
resiko-resiko seksual yang tentu sangat membahayakan Kesehatan Remaja terutama masalah Reproduksi. Mereka
lebih takut terhadap resiko sosial (kehilangan keperawanan, hamil di luar nikah) dibanding resiko penyakit menular
seksual bahkan HIV/AIDS. Usia remaja adalah usia yang berisiko tinggi untuk terinfeksi HIV/AIDS dan Penyakit
Menular Seksual (PMS) lainnya. Bahkan, dalam jangka waktu tertentu, penyakit-penyakit tersebut akan mengancam
kelangsungan hidup janin di dalam kandungan. Tingginya resiko Penyakit Menular Seksual pada wanita, bukan
hanya karena faktor terbiologis, namun karena secara sosial dan kultural wanita kurang mampu untuk menyuarakan
kepentingan atau haknya terhadap pasangan seksualnya demi keamanan, kenyamanan, dan kesehatan dirinya sendiri.
Hal ini diperkuat, sifat pasif, ketergantungan dan ekonomi yang dimiliki wanita menjadikan penyakit menular
seksual pada wanita sulit diatasi.
Gangguan kesehatan reproduksi remaja yang terjadi di seluruh dunia, dapat menjadi bahan pembanding untuk
masalah yang sama di salah satu negara. Indikator-indikator masalah kesehatan reproduksi penting diketahui oleh
para pemberi pelayanan kesehatan, pembuat keputusan, para pendidikan, penyelenggara program bagi remaja,
bahkan untuk remaja itu sendiri dengan tujuan dapat membantu menurunkan masalah kesehatan reproduksi yang
terjadi pada remaja.

Sumber Artikel: https://doktersehat.com/gangguan-kesehatan-reproduksiremaja-dan-penanganannya/ Diunduh pada


tanggal: Kamis, 28 Maret 2019; 11.56

b. Berdasarkan artikel tersebut, buatlah rumusan masalah.


______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
c. Dalam rangka mencari jawaban rumusan masalah, Kamu perlu mencari informasi ke
beberapa narasumber yang tepat di lingkunganmu (tenaga medis dan paramedis).
Tuliskan daftar narasumber yang akan diwawancarai beserta informasi ingin diperoleh
No Informasi yang dibutuhkan Narasumber

d. Tentukan jadwal wawancara yang akan dilakukan.


e. Hasil wawancara disusun dalam bentuk laporan yang memuat informasi tentang:
1) jenis-jenis gangguan dan penyakit sistem reproduksi manusia,
2) cara pencegahannya penyakit sistem reproduksi manusia,
3) usulan pola hidup yang tepat agar dapat menjaga kesehatan sistem reproduksi.
Laporan dilengkapi dengan foto bersama narasumber dan catatan asli yang diperoleh pada saat wawancara.
f. Mengusulkan upaya Pencegahan dan Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi;
g. Menghubungkan antara kebiasaan menjalankan pola hidup dan kesehatan;
h. Meyusun laporan hasil penelusuran informasi upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi;
i. Mempresentasikan laporan hasil penelusuran informasi upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi.

Mengetahui Bambulung, Juli 2020


Plt. Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014

MODUL PEMBELAJARAN IPA


Satuan Pendidikan SMPN 1 Pematang Karau
Mata Pelajaran IPA
Kelas/ Semester VIII/Ganjil
Alokasi waktu
Pertemuan ke 1, 2, dan 3
KD. KD
3.2 Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya terhadap 4.2 Menyajikan hasil penyelidikan
gerak berdasarkan Hukum Newton, dan penerapannya pengaruh gaya terhadap gerak benda
pada gerak benda dan gerak makhluk hidup
Indikator Pembelajaran Indikator Pembelajaran
3.2.1 Menjelaskan pengertian posisi suatu benda. 4.2.3 Membuat grafik posisi benda
3.2.2 Membedakan jarak dan perpindahan benda. terhadapwaktu (x-t)
3.2.3 Membedakan laju dan kecepatan benda.
3.2.4 Menyimpulkan pengertian gerak.
Tujuan Pembelajaran:

Materi Pembelajaran
Gerak Benda

APLIKASI DUNIA NYATA

A. Gerak Tanpa Mesin


Hampir setiap saat kita melihat benda-benda bergerak. Setiap saat kita juga melakukan gerak. Di jalan
raya kita dapat melihat banyak mobil yang sedang bergerak, di pusat perbelanjaan, kita dapat melihat
banyak orang bergerak melakukan aktivitas masing-masing, di sungai dapat kita lihat gerakan aliran
air. Bahkan bumi tempat kita berpijak selalu dalam keadaan bergerak, yaitu gerak rotasi dan revolusi.
Pernahkan Anda memperhatikan anak yang sedang bermain ayunan, jarum jam yang berputar, bus
yang sedang berjalan dan joki penunggang kuda? Apakah benda-benda tersebut bergerak? Jadi, apa
yang dimaksud dengan gerak? Perhatikan Gambar 1 berikut ini.
Gambar 2. Balap pacuan kuda tadisional di Desa Penyaring, Kabupaten Sumbawa Besar, NTB.
Sumber: Dokumen Pribadi
Joki penunggang kuda dikatakan bergerak terhadap garis star atau bendabenda disekitarnya. Namun
joki dapat dikatakan diam terhadap kuda yang ditungganginya. Untuk mendapatkan kemenangan,
maka joki tidak hanya diam duduk di atas punggung kuda, namun harus menggerakan tangan, badan
dan kedua kakinya untuk menepuk-nepuk tubuh kuda agar kuda terpacu untuk berlari kencang.
Tujuannya agar jarak yang ditempuh kuda dapat lebihjauh dalam terhadap kuda lainnya dalam selang
waktu yang sama. Kuda yang demikian berarti memiliki kecepatan yang lebih besar dibandingkan
kuda lain yang ada di belakanya.
Nah, kuda berlari dan manusia berjalan merupakan contoh gerak benda tanpa menggunakan mesin.
Dapatkah Anda menyebutkan contoh yang serupa?
B. Gerak dengan mesin
Kalah cepat dan harus puas di posisi ketiga pada kejuaraan Sprint Rally 2015 hari Jumat, pereli asal
DKI Jakarta, Ryan Nirwan, langsung injak gas lebih dalam pada Leg 1 National Rally Championship
Second Round yang digelar di special stage (SS) Rambong Sialang Estate, Kecamatan Seirampah,
Kabupaten Serdang Bedagai, Sabtu (17/10/2015). Bersama codriver-nya Alex Ayal, Ryan Nirwan
sukses menjadi yang tercepat kemarin., pereli BRM Motorsport mengendarai Subaru N 16 kelas 4-
WD dengan catatan waktu 1 jam, 6 menit, 40,9 detik.

Gambar 3. Salah satu peserta melaju di spesial stage (SS) 2 dalam Kejurnas Rally 2015 Second Round
hari pertama di Desa Rambong Sialang, Kecamatan Seirampah, Kabupaten Serdangbedagai. Sumber:
http://medan.tribunnews.com
Bila kita amati secara keseluruhan (bodi mobil, pengendara dan mesin mobil) bahwa mobil bergerak
terhadap titik pohon sawit atau penonton disekelilingnya. Namun pengendara dan mesin mobil dapat
dikatakan diam terhadap bodi mesinnya itu sendiri. Padahal mesin mobil lah yangmenggerakan mobil
secara keseluruhan sehingga dapat berpindah tempat dari satu titik ke titik lainnya.
Kita sering memperhatikan kendaraan kita, bahwa mesin mobil kita sesungguhnya memiliki
komponen-komponen yang satu sama lain saling bergerak dan berhubungan.
Gerak Lurus Benda dengan Kecepatan Tetap

Gerak adalah perubahan posisi atau tempat kedudukan suatu benda terhadap suatu titik yang menjadi
acuan. Dengan kata lain, suatu benda dikatakan dalam keadaan bergerak apabila posisi atau tempat
kedudukannya selalu berubah setiap saat terhadap suatu titik acuan. Perhatikan gambar berikut ini!

Gambar 5. Penentuan jarak benda dari titik acuan

Jika sepeda bergerak dari A menuju C kemudian kembali lagi dan berhenti di B, maka jarak yang
ditempuh sepeda tersebut pada saat menempuh lintasan ACB adalah sama dengan panjang lintasan
AC + panjang lintasan CB, atau: Jarak (x) = panjang lintasan ACB = panjang lintasan AC + panjang
lintasan CB = 100 m + (100 m – 50 m) = 100 m + 50 = 150 m Berdasarkan uraian tersebut dapat
didefinisikan bahwa yang dimasud dengan jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh suatu benda.
Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 6. Penentuan perpindahan benda dari titik acuan

Jika sepeda bergerak dari E menuju F kemudian bergerak kembali lagi sampai G, maka perpindahan
mobil tersebut adalah perubahan posisi benda dihitung dari posisi awal, berarti: Perpindahan (Δx) =
perubahan posisi dari posisi awal

= posisi akhir – posisi awal

= posisi G – posisi E

= 40 m – 0 m

= 40 m

Berdasarkan uraian tersebut dapat difahami bahwa perpindahan merupakan perubahan posisi atau
tempat kedudukan benda dihitung dari posisi awalnya. Kita kembali pada contoh gerakan sepeda,
mungkin timbul pertanyaan. Jam berapa sepeda itu sampai di tempat tujuan? Kedua pertanyaan itu
sebenarnya menyangkut waktu dan jarak. Untuk menyelidiki hubungan antara jaraktempuh dengan
waktu, dapat dilakukan percobaan sebagai berikut. Sebuah sepeda dikendarai dengan tenang
sepanjang jalan lurus dan datar. Di jalan sudah diberi tanda yang menyatakan jarak tiap 10 m,
misalkan untuk sepanjang 50 m, waktu yang diperlukan untuk tiap jarak 10 m dapat dicatat dengan
stopwatch.

Hubungannya matematis antara jarak dan waktu tempuh adalah:

Jarak (S)
Kelajuan (v) =
Waktu (t)
Melalui analisa Dimensi, Anda dapat menetapkan bahwa kelajuan (v) mempunyai satuan ms-1.
Konsep laju tidak dapat menjelaskan masalah gerak secara lengkap, karena laju belum menunjukkan
arah gerak. Laju hanya menyatakan jarak yang ditempuh tiap detik, tidak menunjukkan arah
perpindahan. Misalkan spedometer pada kendaraan menunjukkan angka 60, berarti laju kendaraan
tersebut 60 km/jam. Pernyataan ini tidak menunjukkan arah gerak. Kalau pernyataan itu menunjukkan
juga arah gerak maka dinamakan kecepatan. Kecepatan adalah perpindahan yang ditempuh suatu
benda tiap selang waktu.

Dengan demikian gerak dengan kecepatan tetap berarti kelajuan dan arahnya tetap. Hubungannya
matematis untuk kecepatan adalah:

Perpindahan (S)
Kecepatan (v) =
Selang Waktu (t)
Melalui analisa Dimensi, Anda dapat menetapkan bahwa kecepatan (𝑣̅ ) mempunyai satuan ms-
1
.Perhatikan contoh gerak sepeda pada tabel berikut! Tabel 7. Contoh data jarak dan waktu dalam
penentuan kecepatan.

Jarak x (m) Waktu t (s) Kelajuan Perpindahan (Δx) Selang waktu Kecepatan
(m) dari acuan (Δt) (s)
0 (acuan) 0 (acuan) - - - -
10 2,33 4,30 10 2,33 4,30
20 5,99 3,34 20 5.99 3,34
30 6,96 4,31 30 6,96 4,31
40 10,61 3,37 40 10,61 3,37
50 11,60 4,31 50 11,60 4,31
Memang besar perpindahan sehari-hari sering kita jumpai gerakan yang kecepatannya senantiasa
berubah dari waktu ke waktu. Sebuah mobil yang bererak kecepatannya senantiasa diatur, mula-mula
lambat kemudian cepat dan mungkin kadang-kadang perlu diperlambat. Jadi yang dibicarakan
seharihari merupakan kecepatan rata-rata. Misalkan jarak antar kota 60 km ditempuh dalam waktu 1,5
jam dengan menggunakan sebuah mobil. Dari data ini kita dapat menentukan kecepatan di bawah
rata-rata mobil ialah 60 km/1,5 jam atau 40 km/jam. Artinya mobil mungkin di bawah kecepatan 40
km/jam dan pada saat lain bergerak dengan kecepatan melebihi 40 km/jam. Bagaimana kalau
satuannya dinyatakan m.s-1? Anda dapat mengubah km menjadi m dan jam menjadi sekon atau detik.
Dengan demikian kecepatan rata-ratanya menjadi 40.103/60.60 m s-1 atau 11 m s-1.

Kita perhatikan kembali gerakan benda di sekitar kita. Misalkan seorang membawa cangkir pada
nampan, bergerak dari dapur ke ruang tamu. Cangkir dan nampan kedudukannya berubah terhadap
titik acuan di dapur. Tetapicangkir kedudukannya tidak berubah terhadap nampan. Dari contoh
tersebut dapat disimpulkan bahwa cangkir dan nampan bergerak terhadap pengamat di dapur (titik
acuan). Tetapi cangkir tidak bergerak terhadap titik acuan yang berada di nampan. Dengan demikian
jelaslah bahwa pengertian gerak merupakan besaran relatif.

Untuk lebih memahami permasalahan mengenai gerak, kita kembali ke pengertian kecepatan.
Kecepatan merupakan besaran vektor, ditentukan oleh nilai dan arah. Untuk lebih jelasnya, sebauah
vektor digambar sebagai anak panah. Panjang anak panah menunjukkan nilai vektor dan arah anak
panah menunjukkan arah vektor. Dengan cara ini kita dapat memahami gerakan benda. Pada Gambar
8 berikut dilukiskan sebuah benda bergerak sepanjang sumbu x dengan kecepatan 𝑣̅ = 5 m/s.

Sumber Belajar : Buku siswa IPAkelas VIII KEMENDIKBUD RI 2018, Buku IPA lain yang relevan,
internet dan sumber lain yang relevan.
tugas: Terlampir
Berdasarkan penjelasan di atas kerjakan tugas berikut!
1. Ayo kita selesaikan!

2. Seorang anak sedang engendarai sepea mampu menempuh jarak 50 meter dalam waktu 25 sekon.
Berdasarkan informasi tersebut hitunglah kecepatan anak bersepeda tersebut!

Mengetahui Bambulung, Juli 2020


Plt. Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran IPA


Kelas/ Semester IX/Ganjil
Alokasi waktu 2 X 40 Menit
Hari/ Tanggal: Pertemuan pertama
3.1. Menghubungkan sistem reproduksi pada
manusia dan gangguan pada sistem reproduksi
dengan penerapan pola hidup yang menunjang
kesehatan reproduksi.
IPK
3.1.6. Mengaitkan sistem reproduksi pada manusia
dan gangguannya;
3.1.7. Mengaitkan sistem reproduksi pada manusia
dan penerapan pola hidup yang menunjang
kesehatan reproduksi;
Materi Pembelajaran 1. Organ-organ reproduksi pria dan fungsinya;
2. Pembentukan sel sperma;
3. Organ-organ reproduksi wanita dan fungsinya;
4. Pembentukan sel telur;
5. Siklus menstruasi;
6. Gangguan dan penyakit pada sistem reproduksi;
7. Pencegahan dan cara menjaga kesehatan sistem
reproduksi.
1
Sumber Belajar : Buku siswa IPAkelas IX KEMENDIKBUD RI 2018, Buku IPA lain yang relevan,
internet dan sumber lain yang relevan
Tujuan
Pembelajaran
Model:
Preblem based
learning
Produk: Hasil
diskusi
Lembar Kerja
Siswa
Deskripsi:
siswa bekerja
besama
kelompok dan
melakuan
eksperimen
Alat dan
Bahan:
1. Plastisin/
tanah liat/
tepung terigu
yang dibasahi
dengan sedikit
air
2. Uang logam
Penutup •
Evaluasi tes

Mengetahui Bambulung, Juli 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran IPA
Kelas/ Semester VIII/Genap
Alokasi waktu 2 X 40 Menit
Hari/ Tanggal: Pertemuan pertama
KD 3.8
Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya
daalam kehidupan sehari-hari, termasuk tekanan
darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut
pada timbuhan
IPK
Menganalisis hubungan antara gaya dan luas
permukaan terhadap besarnya tekanan
Matri Pembelajaran Tekanan zat padat
Sumber Belajar : Buku siswa IPAkelas VIII KEMENDIKBUD RI 2017, Buku IPA lain yang relevan,
internet dan sumber lain yang relevan
Tujuan Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem based learning yang
Pembelajaran menuntun peserta didik untuk mengamati permasalahan , menganalisis,
menuliskan penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas tentang
hubungan antara gaya dan luas permukaan terhadap besarnya tekanan dengan
penuh ras ingin tahu, disiplin, percaya diri selama proses pembelajarandan bekerja
sama dengan kelompok.
Model: 1. Peserta didik diminta mengamati gambar kaki bebek atau angsa dan
Preblem based membandingkannya dengan kaki ayam atau memperhatikan gambar 7.2 pada
learning buku siswa.
Produk: Hasil 2. Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan terkait perbedaan kaki bebek atau
diskusi angsa dengan kaki ayam ang terdapat pada gambar 7.2.
Lembar Kerja 3. Peserta didik menganalisa perbedaan tepat hidup bebek atau angsa dengan ayam
Siswa dan fungsi masing-masing kakinya.
Deskripsi: 4. Peserta didik diajak bersyukur dan mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah
siswa bekerja menciptakan makhluk-Nya dengan anggota tubuh yang dpt menunjang
besama kehidupan makhluk-Nya.
kelompok dan 5. Peserta didik duduk berkelompok 3 – 4 orang dan bekerja sama untuk
melakuan mempelajari lebih lanjut tentang konsep tekanan mel alui kegiatan praktikum
eksperimen yang terdapat pada aktivitas 7.1 tentang menyelidiki tekanan pada benda padat.
Alat dan 6. Perwakilan kelompok peserta didik ditugaskan untuk menyampaikan hasil
Bahan: percobaan dari aktivitas 7.1 kepada teman sekelas. Peserta didik lainnya dapat
1. Plastisin/ bertanya atau menanggapi hasil percobaan kelompok yang melakukan
tanah liat/ presentasi.
tepung terigu 7. Peserta didik dibimbing untuk menganalisis hubungan antara besarnya tekanan,
yang dibasahi luas permukaanpijakan, dan besarnya gaya sebagai salah satu langkah menjawab
dengan sedikit kesimpulan percobaan melalui diskusi kelas.
air
2. Uang logam
Penutup • Membuat rangkuan/ sipulan pelajaran tentang tentang hubungan antara
gaya dan luas permukaan terhadap besarnya tekanan
• Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
• Peserta didik diarahkan untuk mempelajari tekanan pada zat cair untuk
pertemuan selanjutnya.
Evaluasi tes Lembar Kerja Siswa, hasil diskusi kelompok

Mengetahui Bambulung, januari 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran IPA


Kelas/ Semester VIII/Genap
Alokasi waktu 3 X 40 Menit
Hari/ Tanggal: Pertemuan kedua
KD 3.8 KD 4.8
Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya Menyajikan data hasil percobaan untk
daalam kehidupan sehari-hari, termasuk tekanan menyelidiki tekanan zat cair pada kedalaman
darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut tertentu , gaya apung, dan kapilaritas, misalnya
pada timbuhan pada batang tumbuhan
IPK IPK
Menganalisis penerapan hukum Archimides Menyajikan data hasil percobaan tekanan zat cair
pada benda yang terapung, melayang, dan pada kedalaman tertentu
tenggelan di dalam air
Menerapkan hukum Pascal pada benda dalam
kehidupan sehari-hari
Materi Pembelajaran Tekanan zat cair
Sumber Belajar : Buku siswa IPAkelas VIII KEMENDIKBUD RI 2017, Buku IPA lain yang relevan,
internet dan sumber lain yang relevan
Tujuan Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem based learning yang
Pembelajaran menuntun peserta didik untuk mengamati permasalahan , menganalisis,
menuliskan penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas tentang
hukum Archimides, penerapan hukum Pascal pada benda dalam kehidupan sehari-
hari dengan penuh ras ingin tahu, disiplin, percaya diri selama proses
pembelajarandan bekerja sama dengan kelompok.
Model: 1. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik sebagai berikut:
Preblem based ● Apakah konsep tekanan hanya berlaku pada benda yang padat saja?
learning ● Dapatkah kamu menyebutkan penerapan lain tentang tekanan zat dalam
Produk: Hasil kehidupan sehari-hari?
diskusi ● Ada berapa jenis zat kamu ketahui?
Lembar Kerja
● Apakah zat cair jug dapat memberikan tekanan?
Siswa
Deskripsi: ● Pernahkah kamu mengapung di air ketika berenang?
siswa bekerja ● Coba jelaskan bagaimana kita bisa dapat mengapung di air?
besama 2. Guru memotivasi peserta didik agar bersemangat elakukan kegiatan ang dapat
kelompok dan membuktikan bahwa zat cair juga memiliki tekanan, sehingga banyak benda
melakuan dapat mengapung dan melaang di air pada aktivitas 7.2.
eksperimen 3. Peserta didik duduk berkelompok 3 – 4 orang dan bekerja sama untuk
Alat dan mempelajari lebih lanjut tentang konsep faktor yang mempengaruhi besarnya
Bahan: tekanan pada zat cair.
1. balon karet 4. Perwakilan kelompok peserta didik ditugaskan untuk menyampaikan hasil
2. pipa plastik/ percobaan dari aktivitas 7.2 kepada teman sekelas. Peserta didik lainnya dapat
selang bertanya atau menanggapi hasil percobaan kelompok yang melakukan
transparan presentasi.
3. Gelas kimia 5. Peserta didik dibimbing untuk melihat gambar 7.12 pada buku siswa dan
4. air memberikan beberapa pertanyaan tentang cara kerja pompa, misal:
5. minyak ● Bagaimana cara kerja pompa hidrolik tersebut?
goreng ● Tahukah kamu berap besar gaya dorong ke atas yang dikeluarkan untuk
6. neraca mengangkat mobil yang berat?
pegas 6. Peserta didik duduk berkelompok 3 – 4 orang dan bekerja sama untuk
7. beban mempelajari lebih lanjut tentang prinsip kerja pompa hidrolik denan melakukan
berkait kegiatan aktivitas 7.4 pada buu siswa (Simulasi Prinsik Kerja Pompa Hidrolik)
8. dua tabung 7. Perwakilan kelompok peserta didik ditugaskan untuk menyampaikan hasil
suntik yang percobaan dari aktivitas 7.4 kepada teman sekelas. Peserta didik lainnya dapat
berbeda bertanya atau menanggapi hasil percobaan kelompok yang melakukan
ukuran presentasi.
8. Peserta didik dibimbing untuk menganalisis hubungan antara besarnya tekanan,
luas permukaan pijakan, dan besarnya gaya sebagai salah satu langkah
menjawab kesimpulan percobaan melalui diskusi kelas.

Penutup •
Membuat rangkuan/ sipulan pelajaran tentang tentang hubungan antara
gaya dan luas permukaan terhadap besarnya tekanan
• Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
• Peserta didik diarahkan untuk mempelajari tekanan zat gas, dan aplikasi
konsep tekanan zat dalam makhluk hidup untuk pertemuan selanjutnya.
• Mengarahkan peserta didik untuk membawa bahan percobaan Aktivitas 7.5
Evaluasi tes Lembar Kerja Siswa, hasil diskusi kelompok

Mengetahui Bambulung, januari 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran IPA


Kelas/ Semester VIII/Genap
Alokasi waktu 3 X 40 Menit
Hari/ Tanggal: Pertemuan ketiga
KD 3.8 KD 4.8
Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya Menyajikan data hasil percobaan untk
daalam kehidupan sehari-hari, termasuk tekanan menyelidiki tekanan zat cair pada kedalaman
darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut tertentu , gaya apung, dan kapilaritas, misalnya
pada timbuhan pada batang tumbuhan
IPK IPK
Menganalisis penerapan hukum Archimides Menyajikan data hasil percobaan penerapan
pada benda yang terapung, melayang, dan prinsip tekanan pada proses kapilaritas dalam
tenggelan di dalam air pengangkutan zat pada tumbuhan
Menerapkan hukum Pascal pada benda dalam
kehidupan sehari-hari
Matri Pembelajaran Tekanan zat gas, Aplikasi konsep tekanan zat
dalam makhluk hidup
Sumber Belajar : Buku siswa IPAkelas VIII KEMENDIKBUD RI 2017, Buku IPA lain yang relevan,
internet dan sumber lain yang relevan
Tujuan Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem based learning yang
Pembelajaran menuntun peserta didik untuk mengamati permasalahan , menganalisis,
menuliskan penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas tentang
kaitan teori tekanan zat dengan prosespengangkutan zat pada tumbuhan dan
takanan darah, dan menerapkan prinsip tekanan zat gas pada benda dalam
kehidupan sehari-hari dengan penuh ras ingin tahu, disiplin, percaya diri selama
proses pembelajarandan bekerja sama dengan kelompok.
Model:
Preblem based
learning
Produk: Hasil
diskusi
Lembar Kerja
Siswa
Deskripsi:
siswa bekerja
besama
kelompok dan
melakuan
eksperimen
Alat dan
Bahan:
1. Plastisin/
tanah liat/
tepung terigu
yang dibasahi
dengan sedikit
air
2. Uang logam
Penutup • Membuat rangkuan/ sipulan pelajaran tentang tentang hubungan antara
gaya dan luas permukaan terhadap besarnya tekanan
• Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
• Peserta didik diarahkan untuk mempelajari tekanan zat gas, dan aplikasi
konsep tekanan zat dalam makhluk hidup untuk pertemuan selanjutnya.
Evaluasi tes Lembar Kerja Siswa, hasil diskusi kelompok

Mengetahui Bambulung, januari 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran IPA


Kelas/ Semester VIII/Genap
Alokasi waktu 2 X 40 Menit
Hari/ Tanggal: Pertemuan pertama
KD 3.9
Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan
memahami gangguan pada sistem pernapasan, serta
upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan.
IPK
3.9.1 Mengidentifikasi struktur organ pernapasan
manusia dan fungsinya; 3.9.2 Mendeskripsikan
proses pertukaran gas pada sistem pernapasan;
3.9.3 Mengidentifikasi volume dan kapasitas
udara pada paruparu.
Materi Pembelajaran Sistem pernapasan pada manusia
Sumber Belajar : Buku siswa IPAkelas VIII KEMENDIKBUD RI 2017, Buku IPA lain yang relevan,
internet dan sumber lain yang relevan
Tujuan Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem based learning yang
Pembelajaran menuntun peserta didik untuk mengamati permasalahan , menganalisis,
menuliskan penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas tentang
hubungan antara gaya dan luas permukaan terhadap besarnya tekanan dengan
penuh ras ingin tahu, disiplin, percaya diri selama proses pembelajarandan bekerja
sama dengan kelompok.
Model: 1. Peserta didik diminta mengamati gambar kaki bebek atau angsa dan
Preblem based membandingkannya dengan kaki ayam atau memperhatikan gambar 7.2 pada
learning buku siswa.
Produk: Hasil 2. Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan terkait perbedaan kaki bebek atau
diskusi angsa dengan kaki ayam ang terdapat pada gambar 7.2.
Lembar Kerja 3. Peserta didik menganalisa perbedaan tepat hidup bebek atau angsa dengan ayam
Siswa dan fungsi masing-masing kakinya.
Deskripsi: 4. Peserta didik diajak bersyukur dan mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah
siswa bekerja menciptakan makhluk-Nya dengan anggota tubuh yang dpt menunjang
besama kehidupan makhluk-Nya.
kelompok dan 5. Peserta didik duduk berkelompok 3 – 4 orang dan bekerja sama untuk
melakuan mempelajari lebih lanjut tentang konsep tekanan mel alui kegiatan praktikum
eksperimen yang terdapat pada aktivitas 7.1 tentang menyelidiki tekanan pada benda padat.
Alat dan 6. Perwakilan kelompok peserta didik ditugaskan untuk menyampaikan hasil
Bahan: percobaan dari aktivitas 7.1 kepada teman sekelas. Peserta didik lainnya dapat
1. Plastisin/ bertanya atau menanggapi hasil percobaan kelompok yang melakukan
tanah liat/ presentasi.
tepung terigu 7. Peserta didik dibimbing untuk menganalisis hubungan antara besarnya tekanan,
yang dibasahi luas permukaanpijakan, dan besarnya gaya sebagai salah satu langkah menjawab
dengan sedikit kesimpulan percobaan melalui diskusi kelas.
air
2. Uang logam
Penutup • Membuat rangkuan/ sipulan pelajaran tentang tentang hubungan antara
gaya dan luas permukaan terhadap besarnya tekanan
• Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
• Peserta didik diarahkan untuk mempelajari tekanan pada zat cair untuk
pertemuan selanjutnya.
Evaluasi tes Lembar Kerja Siswa, hasil diskusi kelompok

Mengetahui Bambulung, januari 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran IPA


Kelas/ Semester VIII/Genap
Alokasi waktu 3 X 40 Menit
Hari/ Tanggal: Pertemuan kedua
KD 3.8 KD 4.8
Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya Menyajikan data hasil percobaan untk
daalam kehidupan sehari-hari, termasuk tekanan menyelidiki tekanan zat cair pada kedalaman
darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut tertentu , gaya apung, dan kapilaritas, misalnya
pada timbuhan pada batang tumbuhan
IPK IPK
Menganalisis penerapan hukum Archimides Menyajikan data hasil percobaan tekanan zat cair
pada benda yang terapung, melayang, dan pada kedalaman tertentu
tenggelan di dalam air
Menerapkan hukum Pascal pada benda dalam
kehidupan sehari-hari
Matri Pembelajaran Tekanan zat cair
Sumber Belajar : Buku siswa IPAkelas VIII KEMENDIKBUD RI 2017, Buku IPA lain yang relevan,
internet dan sumber lain yang relevan
Tujuan Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem based learning yang
Pembelajaran menuntun peserta didik untuk mengamati permasalahan , menganalisis, menuliskan
penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas tentang hukum
Archimides, penerapan hukum Pascal pada benda dalam kehidupan sehari-hari
dengan penuh ras ingin tahu, disiplin, percaya diri selama proses pembelajarandan
bekerja sama dengan kelompok.
Model: 1. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik sebagai berikut:
Preblem based ● Apakah konsep tekanan hanya berlaku pada benda yang padat saja?
learning ● Dapatkah kamu menyebutkan penerapan lain tentang tekanan zat dalam
Produk: Hasil kehidupan sehari-hari?
diskusi ● Ada berapa jenis zat kamu ketahui?
Lembar Kerja
● Apakah zat cair jug dapat memberikan tekanan?
Siswa
Deskripsi: ● Pernahkah kamu mengapung di air ketika berenang?
siswa bekerja ● Coba jelaskan bagaimana kita bisa dapat mengapung di air?
besama 2. Guru memotivasi peserta didik agar bersemangat elakukan kegiatan ang dapat
kelompok dan membuktikan bahwa zat cair juga memiliki tekanan, sehingga banyak benda
melakuan dapat mengapung dan melaang di air pada aktivitas 7.2.
eksperimen 3. Peserta didik duduk berkelompok 3 – 4 orang dan bekerja sama untuk
Alat dan mempelajari lebih lanjut tentang konsep faktor yang mempengaruhi besarnya
Bahan: tekanan pada zat cair.
1. balon karet 4. Perwakilan kelompok peserta didik ditugaskan untuk menyampaikan hasil
2. pipa plastik/ percobaan dari aktivitas 7.2 kepada teman sekelas. Peserta didik lainnya dapat
selang bertanya atau menanggapi hasil percobaan kelompok yang melakukan
transparan presentasi.
3. Gelas kimia 5. Peserta didik dibimbing untuk melihat gambar 7.12 pada buku siswa dan
4. air memberikan beberapa pertanyaan tentang cara kerja pompa, misal:
5. minyak ● Bagaimana cara kerja pompa hidrolik tersebut?
goreng ● Tahukah kamu berap besar gaya dorong ke atas yang dikeluarkan untuk
6. neraca mengangkat mobil yang berat?
pegas 6. Peserta didik duduk berkelompok 3 – 4 orang dan bekerja sama untuk
7. beban mempelajari lebih lanjut tentang prinsip kerja pompa hidrolik denan melakukan
berkait kegiatan aktivitas 7.4 pada buu siswa (Simulasi Prinsik Kerja Pompa Hidrolik)
8. dua tabung 7. Perwakilan kelompok peserta didik ditugaskan untuk menyampaikan hasil
suntik yang percobaan dari aktivitas 7.4 kepada teman sekelas. Peserta didik lainnya dapat
berbeda bertanya atau menanggapi hasil percobaan kelompok yang melakukan
ukuran presentasi.
8. Peserta didik dibimbing untuk menganalisis hubungan antara besarnya tekanan,
luas permukaan pijakan, dan besarnya gaya sebagai salah satu langkah
menjawab kesimpulan percobaan melalui diskusi kelas.

Penutup • Membuat rangkuan/ sipulan pelajaran tentang tentang hubungan antara


gaya dan luas permukaan terhadap besarnya tekanan
• Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
• Peserta didik diarahkan untuk mempelajari tekanan zat gas, dan aplikasi
konsep tekanan zat dalam makhluk hidup untuk pertemuan selanjutnya.
• Mengarahkan peserta didik untuk membawa bahan percobaan Aktivitas 7.5
Evaluasi tes Lembar Kerja Siswa, hasil diskusi kelompok

Mengetahui Bambulung, januari 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Hartono,S.Pd.Ing Waluyo,S.Pd.Bio
NIP.19670228 198812 1 001 NIP.19660315 199003 1 014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMPN 1 Pematang Karau


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : IX/Ganjil
Materi Pembelajaran : Pewarisan sifat
Alokasi Waktu : 15 JP

• Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

• Kompetensi Dasar

• Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem dan peranan dalam pengamalan ajaran agama yang dianut

• Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati,
bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktifitas sehari-
hari.

• Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktifitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melakukan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.

3.3. Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup.

• Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang tanaman dan hewan
hasil pemuliaan.

• Indikator Pencapaian Kompetensi

• Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan yang Maha Esa

• Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.

• Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu tentang pewarisan sifat.

• Menjelaskan molekul yang mendasari pewarisan sifat pada makhluk hidup

• Mengidentifikasi struktur molekul DNA


• Mendeskripsikan struktur materi genetik yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (DNA,
RNA, dan kromosom)

• Menganalisis hubungan antara kromosom, DNA, gen, RNA, dan karakteristik makhluk
hidup
3.3.5 Menjelaskan peranan materi genetik dalam penentuan sifat
3.3.6 Menentukan hasil persilangan monhibrid dan dihibrida melalui diagram sesuai hukum
pewarisan sifat
3.3.7 Menerapkan hukum Mendel pada pewarisan sifat makhluk hidup
3.3.8 Mengidentifikasi pewarisan sifat yang ada pada manusia
3.3.9 Mengidentifikasi karakteristik anggota keluarga untuk menemukan hukum pewarisan
sifat
3.3.10 Membandingkan kromosom tubuh orang laki-laki, orang perempuan dan sel kelamin
3.3.11 Membuat bagan persilangan sesuai dengan data yang telah disajikan
3.3.12 Menganalisis mekanisme pewarisan kelainan sifat pada manusia
3.3.13 Menjelaskan mekanisme pewarisan sifat dalam pemuliaan tumbuhan dan hewan
4.3.1 Menyajikan poster hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang
tanaman hasil pemuliaan
4.3.2 Menyajikan poster hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang hewan
hasil pemuliaan

• MATERI PEMBELAJARAN

Prinsip Dasar Genetika

Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari cara pewarisan sifat
padamakhlukhidup. Ciri makhluk hidup diperoleh melalui pewarisan sifat dari induknya. Materi
sebagai penentu sifat pada makhluk hidup disebut gen. Gen adalah materi pembawa sifat di dalam
kromosom yang menentukan sifat yang akan diwariskan kepada keturunan selanjutnya.
Setiap gen memiliki pasangan homolog yang disebut alel. Kromosom adalah benang-benang
halus bagian dari DNA yang berisirangkaian gen pembawa sifat yang akan diwariskan kepada
keturunannya. Kromosom tubuh (Autosom) selalu berpasangan (diploid), sedangkan kromosom
kelamin (gonosom) memiliki separuh kromosom sel tubuh, dan tidak perpasangan atau haploid.

Percobaan Mendel

Dalam penelitiannya, Mendel menggunakan tanaman kacang ercis atau kapri (Pisumsativum)
dengan alasan:
1. Memiliki bunga sempurna sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri
2. Umurnya pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan

3. Mudah dilakukan penyerbukan silang


4. Memiliki pasangan sifat yang menonjol (kontras): batang tinggi-pendek, bunga di ujung-

ketiak, polong halus-keriput, warna polong hijau-kuning, warna kulit berwarna-putih,

biji halus-keriput, warna biji kuning-hijau.

Persilangan Satu Sifat Beda (Monohibrid)

Genotipe adalah rangkaian gen pembawa sifat tertentu. Sedangkan fenotipe adalah sifat yang


nampak. Genotipe selalu berpasangan, dilambangkan menggunakan huruf. Misal MM menentukan
warna merah, maka MM merupakan simbol genotype dan merah adalah fenotipenya.
PersilanganMonohibrid

Mendel mempersilangkan kacang ercis biji bulat dengan kacang ercis biji keriput. Setelah terbentuk
biji, kacang ercis tadi dipanen menghasilkan tanaman F1 (anak) dan ternyata setelah diamati seluruh
kacang ercis F1 tadi semuanya berbiji bulat. Kemudian Mendel menyilangkan sesama F1 sehingga
menghasilkan F2 (keturunan kedua).Ternyata pada F2 ini ditemukan adaercis biji bulat dan ada ercis biji
keriput.
Dari persilangan monohibrid tersebut menunjukkan bahwa sifat bulat dominan terhadap keriput.
Walaupun F1 membawa gen penentu keriput (b) namun fenotipe yang muncul tetap berbiji bulat. Gen
keriput (b) akan tampak pada fenotipe jika bertemu sesamanya. Persilangan monohibrid menghasilkan; gen
dominan bertemu sesamanya (homozigotdominan) yaitu BB berfenotipe bulat. Dominan bertemu
dengan resesif (heterozigot) Bb tetap berfenotipe bulat. Sedangkan jika gen resesif bertemu sesamanya
(homozigotresesif) yaitu bb akan berfenotif keriput.

Ratio F2 pada persilangan satu sifat beda (monohibrid) adalah:


- Ratio genotipe F2 adalah BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1
• Ratio fenotipe F2 adalahBulat : Keriput = 3 : 1

Persilangan Antara (Intermediet)


Pada kenyataannya, tidak semua sifat menutupi sifat lain. Intermediet adalah sebuat gen bertemu lawan
sifatnya menghasilkan sifat baru yang merupakan perpaduan dari keduanya.

Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) warna merah (MM) disilangkan dengan bunga pukul empat warna
putih (mm) menghasilkan F1 berwarna merah muda. Diagram persilangan intermediet sama

persis dengan persilangan monohibrid. Ratio F2 pada persilangan antara (intermediet) adalah:
- Ratio genotipe F2 adalah MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
- Ratio fenotipe F2 adalah Merah : Merah Muda : putih = 1 : 2 : 1

• KEGIATAN PEMBELAJARAN

• Pertemuan Pertama : (2 JP)

• Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

• Guru memotivasi siswa dengan mengarahkannya untuk membaca fitur “Tahukah Kamu?”
yang terdapat pada buku siswa halaman 150 – 151 tentang tes DNA.

• Guru meminta empat peserta didik (2 laki-laki dan 2 perempuan) untuk maju kedepan kelas.
Peserta didik yang lain diminta untuk mengidentifikasi sifat-sifat (warna kulit, bentuk
rambut, dsb) pada teman yang ditunjuk maju ke depan. Guru bertanya “Apa penyebab
perbedaan karakteristik pada teman-temanmu?”

• Peserta didik diajak untuk bersyukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena melalui
keanekaragaman gen ini tidak ada satu manusia pun yang diciptakan sama

• Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari hereditas

• Kegiatan Inti (60 menit)

Mengamati :

• Peserta didik untuk mengamati foto anggota keluarganya (yang telah disuruh membawa
pada pertemuan sebelumnya) dan meminta perwakilan peserta didik untuk menemukan
persamaan dan perbedaan yang ditemukan pada anggota keluarga.

Menanya :

• Guru bertanya pada peserta didik:

“ Melalui apakah orang tua mewariskan sifat-sifat pada anaknya, sehingga anak memiliki
kesamaan dengan orang tua?”

Mengumpulkan data/informasi :

• Peserta didik mempelajari materi genetik, serta struktur DNA dan RNA melalui kegiatan
tanya jawab secara klasikal.

• Guru mengakomodasi berbagai pertanyaan eserta didik, memberikan penghargaan jika


jawaban peserta didik tepat, dan memberikan semangat untuk belajar lebih banyak lagi, serta
mengarahkan peserta didik untukdapat memberikanjawaban dengan tepat jka jawaban
peserta didik kurang tepat.

• Peserta didik mempelajari konsep tentang DNA dan RNA sebagai materi genetik.
• Guru bertanya “Di mana letak DNA?” dan mengarahkan peserta didik utuk melihat gambar
3.2 dan 3.3 di buku siswa halaman 122.

• Peserta didik menjelaskan letak DNA dan hubungannya dengan kromatin serta kromosom.

• Peserta didik membaca buku siswa halaman 123 – 124 tentag struktur DNA dan RNA.

• Peserta didik mempelajari peranan materi genetik dalam penentuan sifat dan istilah-istilah
dalam pewarisan sifat.

Mengkomunikasikan :

• Peserta didik dibimbig untuk menjelaskan istilah-istilah pada pewarisan sifat berdasarkab
karakter-karakter pada Aktifitas 3.1 di buku siswa.

• Peserta didik bertanya kepada guru istilah yang kurang dipahami.

• Penutup (10 Menit)

• Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran

• Siswa dan guru merefleksikan hasil kegiatan.

• Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik.

• Pemberian tugas untuk mengetahui daya serap materi siswa

• Pertemuan Kedua : (3 JP)

• Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

• Guru memotivasi siswa dengan memanggil beberapa siswa kedepan kelas yang berbeda
jenis kelamin.

• Mengapa terjadi perbedaan warna kulit pada tubuh kita?

• Mengapa bentuk rambut kita bisa berbeda?

• Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi


keanekaragaman genetis

• Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu

• Melakukan praktikum penurunan sifat dengan menggunakan cakram genetika.


• Kegiatan Inti (95 menit)

Mengamati :

• Siswa memperhatikan beberapa teman yang ditunjuk guru sebagai model.


Menanya :

• Peserta didik menanyakan mengapa terjadi perbedaan bentuk, warna kulit, pada siswa yang
ditunjuk sebagai model

Mengumpulkan data/informasi :

• Peserta didik melakukan praktikum tentang keanekaragaman genetis pada manusia


menggunakan cakram genetika

Menalar/Mengasosiasi :

• Peserta didik mengolah data percobaan ke dalam tabel

• Menyimpulkan hasil praktikum keanekaragaman genetis berdasarkan data yang diperoleh

• Menentukan faktor yang mempengaruhi keanekaragaman genetis dengan mencarinya dari


berbagai sumber

Mengkomunikasikan :

• Diskusi kelompok untuk membahas hasil percobaan. Menyampaikan hasil percobaan.


Menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk presentasi di depan kelas

• Menginformasikan lebih lanjut tentang keanekaragaman genetis manusia dan faktor-faktor


yang mempengaruhi

• Penutup (15 menit)

• Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran

• Siswa dan guru merefleksikan hasil kegiatan.

• Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik.

• Pemberian tugas untuk mengetahui daya serap materi siswa.

• Pertemuan Ketiga : (2 JP)

• Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

• Guru memotivasi siswa dengan mengamati gambar bunga (Mirabilis jalapa)

• Mengapa pada bunga terdapat bermacam-macam warna?

• Guru menyampaikan tujuan dan manfaat dari persilangan

• Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu kemungkinan


keturunan yang dihasilkan dari persilangan

• Kegiatan Inti (55 menit)


Mengamati :

• Siswa mengamati aneka warna pada bunga Mirabilis jalapa

Menanya :

• Tanya jawab tentang kemungkinan keturunan yang dihasilkan dari persilangan induk dengan
satu dan dua sifat beda.

Misalnya : Apakah terdapat pola penurunan sifat yang diwariskan dari induk kepada
keturunannya.

Mengumpulkan data/informasi :

• Siswa berdiskusi dalam kelompok tentang bagaimana proses melakukan persilangan (“Fitur
Ayo kita diskusikan pada buku siswa)

• Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca fitur “Tahukah Kamu?” Untuk dapat
menetukan kombinasi gen pada suatu persilangan.

• Guru dapat menjelaskan lagi atau meminta peserta didik memempraktikkan cara
menentukan kombinasi gen melalui kegiatan “Ayo, Kita Diskusikan” tentang persilangan
karakter cuping melekat dan cuping telinga terpisah secara berkelompok.

• Guru menunjukkan bagan persilangan monohibrida seperti pada Gambar 3.12 pada buku
siswa, kemudian peserta didik dibimbing untuk melakukan diskusi.

• Guru mmengajak peserta didik untuk mencermati gambar 3.13 di Buku Siswa yaitu bagan
persilangan dihibrida kemudian mendiskusikannya dan mencoba melakukan persilangan
dengan dua sifat beda (dihibrida ).

Menalar/Mengasosiasi

• Peserta didik mengolah data hasil diskusi

Mengkomunikasikan

• Diskusi kelompok untuk membahas hasil persilangan dan menyampaikan hasil diskusi
kelompok dalam bentuk presentasi di depan kelas.

• Menginformasikan lebih lanjut tentang hukum pewarisan sifat (Hukum Mendel).

• Penutup (15 menit)

• Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran

• Siswa dan guru merefleksikan hasil kegiatan.

• Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik.


• Pemberian tugas untuk mengetahui daya serap materi siswa.

• Pertemuan Keempat: (3 JP)

• Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

• Guru mengingatkan peserta didik tentang kegiatan identifikasi sifat anggota keluarga bahwa
sifat dari orang tua akan diturunkan pada anaknya dan seterusnya, tetapi terdapat sifat yang
nampaknya berbeda antara orang tua dan anaknya.

• Guru menyampaikan tujuan dan manfaat empelajari mekanisme pewarisan sifat pada
manusia.

• Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengerjakan fitur
“Ayo, Kita Selesaikan” di buku siswa (halaman 143)

• Kegiatan Inti (95 menit)

Mengamati :

• Siswa mengamati warna kulitnya dan membandingkan dengan warna kulit teman-temannya.

• Peserta didik diminta mengamati gambar 3.14, 3.7, 3.16 dan bentuk rambut teman-
temannya, 3.17, 3.18, dan3.19 di buku siswa

Menanya :

• Tanya jawab tentang perbedaan warna kulit kita.

Misalnya : Mengapa warna kulit kita berbeda-beda? Ada yang putih, seperti sawo matang,
dan ada yang hitam?

Mengumpulkan data/informasi :

• Siswa mempelajari konsep pewarisan sifat tentang warna kulit,perlekatan cuping telinga,
bentuk rambut, pertumbuhan rambut pada dahi, kelainan buta warna, dan kelainan hemofilia
(Halaman 141 – 146 di buku siswa)

Menalar/Mengasosiasi :

• Peserta didik mengerjakan fitur “Ayo, Kita Selesaikan” di buku siswa (halaman 143), ”Ayo,
Kita Pikirkan” (halaman 144), dan fitur “Tahukah Kamu” (halaman 146-147)

Mengkomunikasikan :

• Diskusi kelompok untuk membahas fitur-fitur halaman 143, 144, dan 146

• Menyampaikan hasil kelompok dalam bentuk presentasi di depan kelas dan laporan tertulis

• .Penutup (15 menit)


• Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran.

• Siswa dan guru merefleksikan hasil kegiatan.

• Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik.

• Pemberian tugas untuk mengetahui daya serap materi siswa.

• Pemberian tugas untuk mengerjakan tugas pada fitur “Ayo, Kita cari Tahu” di buku siswa
halaman 149 untuk di bahas pada pertemuan yang akan datang.

• Pertemuan Kelima: (3 JP)

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

• Guru memotivasi siswa dengan menanyakan: “Siapa yang rumahnya dekat dengan sawah
yang ditanami padi atau jagung?’ “Berapa lama jangka waktu budi daya padi atau jagung?”

• Guru menyampaikan informasi jangka waktu budi daya padi jaman dahulu dan jaman
sekarang.

• Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu membaca buku siswa
halaman 147 – 149 .

b. Kegiatan Inti (95 menit)

Mengamati :

• Siswa mengamati dua macam varietas jagung yang disediakan oleh guru, dan gambar 3.20,
3.21, dan 3.22 di buku siswa.

Menanya :

• Tanya jawab tentang perbedaan warna kulit kita.

Misalnya : Mengapa warna kulit kita berbeda-beda? Ada yang putih, seperti sao matang, dan
ada yang hitam?

Mengumpulkan data/informasi :

• Siswa mempelajari konsep pewarisan sifat tentang warna kulit,perlekatan cuping telinga,
bentuk rambut, pertumbuhan rambut pada dahi, kelainan buta warna, dan kelainan hemofilia
(Halaman 141 – 146 di buku siswa)

Menalar/Mengasosiasi :
• Peserta didik mengerjakan fitur “Ayo, Kita Selesaikan” di buku siswa (halaman 143), ”Ayo,
Kita Pikirkan” (halaman 144), dan fitur “Tahukah Kamu” (halaman 146-147)

Mengkomunikasikan :

• Diskusi kelompok untuk membahas fitur-fitur halaman 143, 144, dan 146

• Menyampaikan hasil kelompok dalam bentuk presentasi di depan kelas dan laporan tertulis

c. Penutup (15 menit)

• Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran.

• Siswa dan guru merefleksikan hasil kegiatan.

• Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik.

• Pemberian tugas untuk mengetahui daya serap materi siswa.

6. Pertemuan ke enam (2 jam pelajara)

> Uji kompetensi

• Penilaian

• Jenis / tehnik penilaian dan bentuk instrumen

JenisPenilaian TeknikPenilaian Instrumen BentukInstrumen

Sikap Observasi Lembar Rubrik Penilaian


Observasi

Pengetahuan Testertulis Lembar Tes Tulis Uraian/Pilihan Ganda


(ada pada buku
siswa)

Keterampilan Tespraktik Lembar Rubrik Pengamatan


Pengamatan

• Instrumen penilaian

a. Sikap
Teknik Penilaian : Oservasi
Instrumen : Lembar Observasi
Bentuk Instrumen : Rubrik Penilaian Sikap Rasa Ingin Tahu
Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam rasa
ingin tahu. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai rasa ingin tahu yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan


3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dankadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Skor

No Aspek Pengamatan SB B C K

4 3 2 1

1 Peserta didik memperhatikan peragaan guru.

2 Peserta didik menanyakan konsep-konsep yang


belum diketahui

3 Peserta didik serius dalam melakukan eksperimen

4 Peserta didik menanggapi pendapat dari


pertanyaan temannya

Ket :

SB = Sangat baik C = Cukup


B = Baik K = Kurang

b). Pengetahuan

Tekknik Penilaian : Tes tertulis

Instrumen : Lembar tes tulis

Bentuk Instrumen : Pilihan ganda dan Uraian

• Sebutkan materi genetik yang menyebabkan adanya sifat pada mahkluk hidup

Jawab: Kromosom, gen

• Apa yang dimaksud dengan kromosom dan gen?


Jawab : Kromosom adalah benang-benang halus yang berfungsi sebagai pembawa
informasi genetis pada keturunannya

Gen adalah bagian kromosom atau satu kesatuan kimia dalam kromoson yang
mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup

• Tentukan genotip dan fenotip F1 dari parental Aabb dengan aaBB, Jika A = buah besar, a =
buah kecil, B = bentuk bulat, b = bentuk lonjong

Jawab :

P = Aabb x aaBB

F1 = Ab aB

Ab aB

Ab aB

Ab aB

aB aB aB aB
Ab AaBb AaBb AaBb AaBb
Ab AaBb AaBb AaBb AaBb
Ab aaBb aaBb aaBb aaBb
Ab aaBb aaBb aaBb aaBb
Fenotip

AaBb = Buah besar bulat = 50 %

aaBb = Buah kecil bulat = 50 %

Genotip
AaBb = 1,2,3,4,5,6,7,8 = 50 %
aaBb = 9,10,11,12 ,13,14,15,16 = 50 %
• Apa yang dimaksud dengan pewarisan sifat monohibrida

Jawab : Pewarisan satu sifat beda

Ket :

Nilai =

c). Keterampilan
Teknik Penilaian:Tes Praktik
Bentuk Penilaian:Lembar Pengamatan

N Aspek yang dinilai Penilaian


O 1 2 3 4
Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan
1.
percobaan hereditas
2. Melaksanakan percobaan sesuai dengan prosedur
3. Menuliskan hasil percobaan ke dalam tabel
4 Membuat Kesimpulan
Jumlah

Ket :
Nilai =

Kisi-kisi Pencapaian Kompetensi


Ranah Kognitif/Nomor Soal
Indkator butir soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsikan sruktur materi genetik yang bertanggung A2 A1
jawab dalam pewarisan sifat (DNA, Gen, Kromosom)
Menentukan hasil persilangan monohibrida dan dihibrida A3 B3
melalui diagram sesuai hukum pewarisan sifat B9
Mengidentifiasi pewarisan sifat yang ada pada manusia A6 A5 A8
A7 A9
B5
Menerapkan hukum Mendel pada pewarisan sifat makhluk A10 A4
hidup B4

Instrumen Penilaian
Ada pada Buku Siswa halaman 157 s.d. 159

• Media / alat, Bahan dan Sumber Belajar


• Media : Buku siswa dan papan tulis

• Sumber Belajar :
• Buku IPA SMP Kelas IX

Mengetahui, Bambulung, September 2019


Plt.Ka. SMPN 1 Pematang Karau Guru Mata Pelajaran
HARTONO,S.Pd.Ing WALUYO,S.Pd.Bio
NIP.196702281988121001 NIP.196603151990031014

DAFTAR NILAI PRAKTEK PEWARISAAN SIFAT

Nilai aspek Jum


lah
Menggunakan Melaksanakan Menuliskan Membuat
alat dan bahan percobaan hasil Kesimpula
N0 Nama siswa yang sesuai sesuai dengan percobaan n
dengan prosedur ke dalam
percobaan tabel
hereditas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

Anda mungkin juga menyukai