Idk 2
Idk 2
Di Susun :
MARET 2020
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat,
hidayah, dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep
Dasar Patologi”.Tak lupa pula saya kirimkan shalawat serta salam senantiasa diberikan kepada
Nabi Muhammad Saw., beserta para sahabat, keluarga dan umatnya yang senantiasa istiqomah
hingga akhir zaman.
Penulisan makalah Konsep Dasar Patologi dilatar belakangi untuk memenuhi tugas Ilmu
Dasar Keperawatan. Makalah ini berisi tentang patologi. Kami berharap makalah ini dapat
membantu menambah wawasan tentang patologi.
Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak yang telah banyak
membantu, serta dukungan luar biasa yang diberikan kepada kami, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca dan semua pihak
sehingga makalah ini kelak menjadi sempurna. Selain itu kami berharap makalah ini dapat
memberi manfaat yang besar bagi kita semua.
Penulis
Daftar Isi
Cover
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Focus masalah
C. Tujuan penulisan
D. Manfaat penulisan
Bab II Pembahasan
A. Pengertian patologi
B. Jenis – jenis patologi
C. Beberapa Penyakit Dalam Ilmu Patologi
A. Kesimpulan
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Patologi merupakan ilmu yang mempelajari penyakit, meliputi pengetahuan dan
pemahaman dari perubahan fungsi dan struktur pada penyakit, mulai tingkat mulekuler
sampai pengaruhnya pada setiap individu. Sedangkan patologi kimia merupakan
penelitian perubahan yang timbul pada penyakit dalam hal susunan dan mekanisme
biokimia tubuh perubahan ini bisa penyebab atau akibat. Kemajuan Patologi Kimia
mengikuti perkembangan ilmu kedokteran ,pengetahuan biokimia dan Teknik kimia
analisa.
Di Inggris bagian disiplin ini, dengan menekankan Analisa, kadang-kadang
dinamakan kimia klinik; patologi kimia bisa digunakan untuk menekankan penelitian
proses penyakit dan biokimia klinik dapat memeiliki arti keduanya. Patologi kimia
merupakan ilmu yang relative baru dan karena itu terutama dihubungkan dengan
problema khusus. Dapat dicoba mempertimbangkan apakah ada prinsip umum Patologi
Kimia yang bisa dipergunakan bagi topik khusus dengan jangkauan yang luas.
Kemajuan patologi kimia mengikuti perkembangan ilmu kedokteran pengetahuan
biokimia dan teknik kimia analisis.
Dengan mencapai pertengahan abad Sembilan belas, dokter dapat mengukur
konsentrasi asam klorida di dalam getah lambung ; dan menganalisa gula urina dengan
tes fehling, protein urina melalui pendidihan dan pengasaman dan empedu urina dengan
asam nirat. Pelajaran patologi kimia klasik tahun 1847 oleh Bence jones dan banyak buku
yang serupa pada waktu itu didasarkan atas Analisa kuantitatif urina. Tak ada
perkembangan penting selama abad Sembilan belas dalam aplikasi pengetahuan
umumnya dalam ilmu kedokteran dengan melakukan analisa biokimia pada pasien,
walaupun banyak pionir, diantaranya mungkin Thudicum dan Garrod yang paling
terkenal di Inggris, yang meletakkan dasar – dasar subyek ini.
Fase patologi kimia modern pertama adalah dari 1910 sampai 1920, pada mana
dibuat kemajuan penting dalam metodologi, pionir terkemuka adalah Bang di swedia
serta folin dan Van Slyke di Amerika Serikat.
Fase kedua,dengan mencapai 1927 pada mana terbit buku Panton edisi kedua, ia
mempunyai tambahan ahli patologi kimia (marrack) sebagai pengarang pembantu dan
melibatkan 20 analisa darah termasuk 10 yang digunakan secara konstan.
Fase ketiga, karena kemajuan metedologis, lebih banyak penerapan biokimia
klinikus yang lebih bersifat ilmiah dan lebih banyak kebutuhan control biokimia bagi
terapi yang manjur, di mulai peningkatan tajam baru didalam pekerjaan Analisa secars
biokimia kepada pasien.
Fase keempat telah di perkenalkan alat analisa automatis dengan sistin diskrit atau
aliran yang kontinu dengan pionirnya Auto – Analiser Technicon.
Fase kelima dimana laboratorium besar memerlukan computer untuk memelihara
identifikasi contoh,untuk mengontrol mesin penganalisa serta untuk mengkakulasi,
menyimpan dan membagi – bagi hasilnya. Mesin yang sederhana dalam pengoprasiannya
untuk melakukan analisa di samping ranjang, telah di kembangkan juga.Bila patologi,
dalam disiplin apapun, dipertimbangkan, akan melibatkan perawatan pasien ( dan
kemudian bisa dinamai patologi klinik) finansial, keefektifanya dan finansial.
Fase keenam akan banyak memperbaiki selektivitas pemilihan dan frekuensi
pemerikaan biokimia . Tes laboratorium hanya bernilai jika klinikus lebih dahulu
menentukan bagaimana hasilnya akan membantu dalam diagnose atau penata
laksanaannya
B. Fokus Masalah
Patologi adalah kajian dan diagnosis penyakit melalui pemeriksaan organ
jaringan, cairan tubuh, dan seluruh tubuh atau autopsi. Patologi juga meliputi studi ilmu
terkait proses penyakit ,disebut patologi umum. Penyakit adalah suatu kondisi dimana
terdapat keadaan tubuh yang abnormal yang menyebabkan hilangya kondisi normal yang
sehat yang ditandai secara spesifik oleh gambaran yang jelas.
Patologi ialah ilmu yang mempelajari tentang penyakit . Patologi di bagi menjadi
dalam 3 macam ilmu : Patologi Anatomi ,Patologi Klinik, dan Patologi Forensik.
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mengetahui pengertian Patologi,
2. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis Patologi
3. Mahasiswa mengetahui penyakit dalam ilmu patologi
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Bagi penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengertian,
jenis – jenis dan penyakit ilmu patologi.
2. Bagi Pembaca
Pembaca dapat mengetahui apa itupatologi, jenis- jenis patologi serta penyakit
apa saja dalam ilmu patologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Patologi
Patologi merupakan ilmu yang mempelajari penyakit, meliputi
pengetahuan dan pemahaman dari berubahan fungsi dan struktur pada penyakit,
mulai tingkat molekuler sampai pengaruhnya pada setiap individu. Patologi
merupakan subjek yang selalu mengalami perubahan penyempurnaan dan
perluasan dalam memahami pengetahuan tentang penyakit. Patologi bertujuan
utama untuk mengidentifikasi sebab suatu penyakit, untuk program pencegahan
suatu penyakit.
Bidang patologi terdiri atas patologi anatomi dan patologi klinik.
Perbedaannya patologi anatomi membuat kajian dengan mengkaji organ
sedangkan patologi klinik mengkaji tentang perubahan fungsi tubuh yang dapat
dideteksi melalui hasil laboratorium dan melalui cairan tubuh. Ahli patologi
anatomi membuat kajian dengan mengkaji perubahan pada fungsi yang nyata
pada fisiologi tubuh. Patologi anatomi dan patologi klinik, yang termasuk
kedalam patologi umum.
Patologi umum juga disebut investigasi patologi,eksperimental patologi
atau teoritis ; patologi, merupakan luas dan kompleks lapangan ilmiah yang
berusaha untuk memahami mekanisme cedera sel dan jaringan, seperti tubuh
sarana untuk menanggapi dan memperbaiki cedera.
Dalam makna yang paling luas, patologi secara harfiah adalah biologi
abnormal, studi mengenai proses-proses biologic yang tidak sesuai, atau studi
mengenai individu yang sakit atau yang terganggu. Dalam konteks kedokteran
manusia, patologi tidak hanya merupakan ilmu dasar atau teoritik, tetapi juga
merupakan spesialis kedokteran klinis. Patologi adalah kajian dan diagnosis
penyakit melalui pemerikasaan organ, jaringan, cairan tubuh, dan seluruh tubuh
(autopsi). Patologi juga meliputi studi ilmiah terkait proses penyakit, disebut
patologi umum. Karena itu patologi ilmu yang mendasari praktek kedokteran.
Seperti halnya variasai yang nyata dalam tanda dan gejala klinik pada
setiap penyakit tertentu, demikian pula perubahan patologis dapat berbeda pada
masing-masing kasus, tetapi pada sebagian besar suatu pola konstan yang luas
timbul dari perubahan-perubahan anatomik, histologik, sitologik, dan biokimia
makroskopik yang timbul oleh penyakit. Informasi yang di kumpulkan selama
bertahun-tahun melalui peneliti seperti ini telah menyebabkan ditentukannya
faktor-faktor etiologi, insidens, penyulit-penyulit, hasil dan perilaku, sehingga
suatu prediksi perjalanan klinik dari banyak penyakit dapat diberikan secara
akurat, setelah pemeriksaan patologis dari bahan atau jaringan yang cocok.
a. Skrening penyakit
Dipelajari mengenai cara- cara memeriksa populasi yang
sehat, menyaring untuk perawatan, profil terhadap suatu
populasi dan tes pendahuluan sebelum ada tindak lebih lanjut.
b. Diagnosis penyakit
Dipelajari mengenai diagnosis berdasar pemeriksaan secara
laboratorium.
c. Pemeriksaan rutin
Dipelajari mengenai pemeriksaan yang bertujuan
mengetahui hal- hal global tentang kondisi pasien.
d. Pengembangan monitor terapi
Dipelajari tentang pengembangan beberapa pemeriksaan
yang spesifik.
3. Patologi forensic
Mempelajari tentang jenazah, baik mengenai cara waktu dan sebab
kematian, maupun hal – hal lain yang berhubungan dengan masalah
criminal. Dalam hal ini banyak sekali berhubungan dengan kedokteran
kehakiman.
C. Beberapa Penyakit Dalam Ilmu Patologi
1. Sindrom down
Sindrom down ( Down syndrome) merupakan kelainan genetic yang
terjadi pada kromosom 21 yang dapat di kenal dengan melihat manifestasi
klinis yang cukup khas. Kelainan yang bedampak keterbelakangan
pertumbuhan fisik dan mental ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh
Dr. John Longdon Down.
2. Sindrom klinefelter
Sindrom Klinefelter juga dikenal sebagai 47,XXY atau sindrom XXY,
adalah sekumpulan gejala (sindrom) yang disebabkan oleh dua atau
lebih kromosom X pada laki-laki. Sindrom Klinefelter adalah salah
satu gangguan kromosom yang paling umum, terjadi pada satu hingga dua per
1.000 kelahiran laki-laki. Sindrom ini diberi nama dari endokrinolog, Harry
Klinefelter, yang mengidentifikasi gejala-gejalanya pada tahun 1940-an. Pada
tahun 1956, keberadaan kromosom X lebih pertama kali diidentifikasi.
3. Sindrom turner
Sindrom Turner disebabkan oleh kelainan genetik akibat hilangnya
kromosom X pada perempuan.
4. Palatoskizis (celah bibir atau langit – langit mulut sumbing)
Bibir sumbing adalah kondisi kelainan bawaan yang ditandai dengan
adanya celah atau belahan pada bibir bagian atas. Celah tersebut bisa terdapat
di tengah, kanan, atau bagian kiri bibir. Selain di bibir atas, sumbing juga bisa
terjadi pada langit-langit mulut. Kondisi ini biasa disebut dengan langit-langit
sumbing.
5. Hernia Umbilikalis
Hernia umbilikalis adalah keadaan dengan sebagian usus keluar dari
dinding abdomen dibawah kulit melalui umbilicus.
6. Strabismus
Strabismus (mata juling) adalah keadaan kondisi dengan kedua mata tidak
tertuju pada arah yang sama.
7. Polidaktilia
Polidaktili adalah kelainan fisik bawaan pada manusia yang ditandai
dengan memiliki jari tangan atau jari kaki tambahan sehingga tampilannya
lebih banyak dari lima. Polidaktili ini biasanya hanya ada pada satu sisi
tangan. Jari tambahan biasanya terletak di sisi ibu jari (radial), kelingking
(ulnar), atau di tengah (central). Jari kelingking tambahan (post-axial
polydactyly) paling umum ditemukan pada populasi orang kulit hitam.
8. Defek tabung saraf
Terjadi pada awal kehamilan, yaitu pada saat terbentuknya bakal otak dan
korda spinalis. Dua macam defek tabung saraf yang paling sering di temukan :
spina bifidia dan anensefalus.
9. Kelainan jantung
a. Defek septum atrium dan ventrikel (terdapat lubang pada dinding yang
memisahkan jantung kiri dan kanan)
b. Patent ductus arteriosus (terjadi jika pembuluh darah yang penting pada
sirkulasi janin ketika masih berada di dalam rahim ;setelah bayi lahir,
tidak menutup sebagaimana mestinya)
c. Stenosis katup aorta atau pulmonalis (penyempitan katup aorta atau katup
pulmonalis)
d. Koartasio aorta (penyempitan aorta)
e. Transposisi arteri besar (kelainan letak aorta dan arteri pulmonalis)
f. Sindroma hipoplasia jantung kiri (bagian jantung yang memompa darah
keseluruh tubuh tidak terbentuk sempurna)
g. Tetralogi fallot (terdiri dari stenosis katup pulmonalis, defek septum
ventrikel, transposisi arteri besar dan hipertrofi ventrikel kanan).
10. Cerebral Palsy
Biasanya baru diketahui beberapa minggu atau beberapa bulan setelah
bayi lahir, tergantung kepada beratnya kelainan.
11. Clubfoot
Clubfoot digunakan untuk menggambarkan sekumpulan kelainan struktur
pada kaki dan pergelangan kaki, dimana terjadi kelainan pada pembentukan
tulang, sendi, otot, dan pembuluh darah.
12. Dislokasi panggul bawah
Terjadi jika ujung tulang paha tidak terletak didalam kantung panggul.
13. Hipotiroidisme kongenital
Terjadi jika bayi tidak memiliki kelenjar tiroid atau jika kelenjar tiroid
tidak terbentuk secara sempurna.
14. Fibrosis kistik
Penyakit ini terutama menyerang sistem pernafasan dan saluran
pencernaan.
15. Defek saluran pencernaan
Saluran pencernaan terdiri dari kerongkongan, lambung, usus halus dan
usus besar, rectum serta anus. Diantaranya adalah :
a. Artesia esofagus (kerongkongan tidak terbentuk sempurna)
b. Hernia diafragmatika
c. Stenosis pylorus
d. Penyakit Hirschsprun
e. Gastroskisi dan omfaloke
f. Atresia anu
g. Atresia bilier.
16. Fenilketonuria
Merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi pengolahan protein oleh
tubuh dan bisa menyebabkan keterbelakangan mental.
17. Sindroma X yang rapuh
Sindroma ini ditandai dengan gangguan mental,mulai dari ketidak
mampuan belajar sampai keterbelakangan mental, prilaku, autis dan gangguan
pemusatan perhatian serta hiperaktivitas gambaran fisiknya khas, yaitu
wajahnya panjang, telingganya lebar, kakinya datar dan persendianya sangat
lentur (terutama sendi pada jari tangan). Sindroma ini lebih banyak ditemukan
pada anak laki – laki.
18. Distrofi otot
Distrofi otot adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
lebih dari 40 macam penyakit otot yang berlainan.
19. Anemia sel sabit
Merupakan suatu kelainan sel darah merah yang memiliki bentuk
abnormal (seperti bulan sabit), yang menyebabkan anemia kronis, serangan
nyeri dan gangguan kesehatan lainnya.
20. Penyakit Tay-Sachs
Penyakit ini menyerang system saraf pusat dan menyebabkan kebutaan,
demensia, kelumpuhan, kejang, dan ketulian.
21. Sindroma alkohol pada janin
Sindroma ini ditandai dengan keterlambatan pertumbuhan,
keterbelakangan mental, kelainan pada wajah dan kelainan pada system saraf
pusat.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Patologi merupakan ilmu yang mempelajari penyakit, meliputi pengetahuan dan
pemahaman dari berubahan fungsi dan struktur pada penyakit, mulai tingkat
molekuler sampai pengaruhnya pada setiap individu.
Patologi dibagi dalam tiga macam ilmu : patologi anatomi, patologi klinik, dan
patologi forensik. Patologi anatomi adalah spesialis medis yang melakukan diagnosis
penyakit berdasarkan pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, molekul atas organ,
jaringan dan sel. Patologi klinik adalah diagnosis dan pengobatan penyakit dengan
menggunakan pengetahuan yang di peroleh melalui studi patologis, misalnya
penelitian di laboratorium menggunakan sampel darah, sampel urin, sampel feses,
sampel jaringan, dll. Mempelajari tentang jenazah, baik mengenai cara waktu dan
sebab kematian, maupun hal – hal lain yang berhubungan dengan masalah criminal.
Beberapa penyakit dalam ilmu patologi :
Sindrom down
Sindrom klinefelter
Sindrom turner
Palatoskizis (celah bibir atau langit – langit mulut sumbing)
Hernia Umbilikalis
Strabismus
Polidaktilia
Defek tabung saraf
Kelainan jantung
Cerebral Palsy,dll.
Daftar Pustaka