Anda di halaman 1dari 4

UJI ASUMSI KLASIK

1. Uji Normalitas

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni : jika nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

- Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok
populasi data adalah tidak sama.
- Jika nilai signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok
populasi data adalah sama.

3. Uji Linieritas (Durbin Watson)


- Pertama adalah dengan melihat nilai signifikansi pada output SPSS : Jika nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan linear secara
signifikan antara variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y). Sebaliknya, Jika
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka kesimpulannya adalah tidak terdapat
hubungan yang linear antara variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y).

Kedua adalah dengan melihat Nilai Fhitung dan Ftabel : Jika nilai Fhitung lebih kecil dari
Ftabel maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan linear secara signifikan antara
variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y). Sebaliknya, Jika nilai Fhitung lebih
besar dari Ftabel maka kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan linear antara
variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y).

- INTERPRETASI OUTPUT
Berdasarkan nilai signifikansi : dari output di atas, diperoleh nilai signifikansi = 0,867
lebih besar dari 0,05, yang artinya terdapat hubungan linear secara signifikan antara
variable Motivasi Belajar (X) dengan variable Prestasi Belajar (Y).

Berdasarkan nilai F : dari output di atas, diperoleh nilai Fhitung = 0,145, sedang Ftabel
kita cari pada tabel Distribution Tabel Nilai F0,05 (Download tabel Distribution Tabel
Nilai F0,05), dengan angka df nya, dari output di atas diketahui df 2.8 (angka yang saya
lingkari merah). Lalu kita cari pada tabel Distribution Tabel Nilai F0,05, ditemukan nilai
Ftabel = 4,46. Karena nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan linear secara signifikan antara variable Motivasi Belajar (X) dengan
variable Prestasi Belajar (Y).

4. Uji Multikolinieritas

- Melihat nilai Tolerance


Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance lebih besar 0,10.
Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau sama dengan 0,10.

- Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)


Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 10,00.
Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 10,00.

- INTERPRETASI OUTPUT
Berdasarkan output diketahui bahwa:
Nilai Tolerance semua variabel independen lebih besar dari 0,10.
Nilai VIF semua variabel independen lebih kecil dari 10,00.
Berdasarkan nilai di atas, disimpulkan bahwa tidak terjadi Multikolinearitas.

5. Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)

Dasar Pengambilan Keputusan:  


Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai thitung lebih kecil dari ttabel dan nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05.
Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai thitung lebih besar dari ttabel dan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.

INTERPRESTASI OUTPUT:
Nilai ttabel dicari pada DITRIBUSI NILAI ttabel dengan N = 72 dan t0,025 maka
diperoleh nilai ttabel = 1,996. Berdasarkan uji heteroskedastisitas dengan metode
Glesjer diperoleh nilai thitung lebih kecil ttabel dan nilai signifikansi lebih besar 0,05,
sehingga dapat disimpulkan data tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 

6. Uji Autokorelasi Durbin Watson

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN UJI AUTOKORELASI:


Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW)
dengan ketentuan sebagai berikut:

- Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hopotesis nol ditolak,
yang berarti terdapat autokorelasi.
- Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti
tidak ada autokorelasi. 
- Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak
menghasilkan kesimpulan yang pasti

INTERPRESTASI OUTPUT UJI AUTOKORELASI:


Nilai DW 2,220, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5%,
jumlah sampel 72 (n) dan jumlah variabel independen 2 (K=2) = 2.72 (Cari pada label
di buku Imam Ghozali. Hal 433) maka diperoleh nilai du 1,672. Nilai DW 2,220 lebih
besar dari batas atas (du) yakni 1,672 dan kurang dari (4-du) 4-1,672 = 2,382 dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

Significance > 0,05 data bebas autokorelasi

Anda mungkin juga menyukai