Kunci untuk menciptakan bangunan yang kaku terletak pada detail sambungan
balok-kolom dan dinding.
Balok dan kolom pada struktur bangunan berfungsi sebagai penahan beban
gravitasi untuk disalurkan ke tanah. Beberapa jenis sambungan Balok-kolom dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
Dinding difungsikan sebagai penahan gaya horisontal baik gaya akibat angin
maupun gempa. Untuk itu pada struktur bangunan tahan gempa, dinding tidak
diperbolehkan mengalami perubahan bentuk. Apabila dinding tidak mampu menahan
gaya lateral, maka akan terjadi pergeseran yang akan mengakibatkan gangguan pada
balok maupun kolom. Gangguan ini kemudian bisa berakibat pada kegagalan struktur
jika balok maupun kolom pada bangunan berkualitas jelek.
Bata kait (Interlock Block)
Bata kait (Interlock block) adalah material penyusun dinding yang mempunyai
pengait untuk mengunci pergerakan akibat gaya. Interlock block merupakan
pengembangan dari batako dengan menambahkan lips pada sisi-sisi tertentu sebagai
pengunci.
Namun, produk-produk yang sudah ada dipasaran belum ada yang secara
optimal mampu menahan gaya gempa dari dua arah, tegak lurus dinding dan sejajar
dinding.
Bata Arsitektural
Bata arsitektural adalah material penyusun dinding yang dibuat selain sebagai
pengisi rongga struktur, juga untuk menambah nilai estetika suatu bangunan. Bata
jenis ini biasanya berbentuk unik dengan warna yang menarik. Kualitas finishing
permukaan yang baik membuat material jenis ini tidak memerlukan finishing akhir.
Kelemahan dari produk bata arsitektural terletak pada desain yang hanya menekankan
pada sisi estetika tanpa memperhatikan faktor kekuatan bahan, sehingga bata
arsitektural tidak cocok digunakan untuk struktur bangunan tahan gempa.
H-Brick
Kedua sistem interlocking ini akan menciptakan dinding yang kaku dan solid.
Dinding yang kaku dan solid yang dikombinasi dengan struktur rangka akan
menghasilkan bangunan dengan ketahanan gempa yang baik. Sistem Interlocking
dinding H-Brick juga dapat meminimalisasi kemungkinan kegagalan bangunan karena
runtuhnya sistem rangka akibat material struktur rangka bangunan yang jelek.
1. Semen.
2. Pasir.
3. Kerikil.
4. Air.
1. Cetakan H-Brick, terbuat dari plat besi 3 mm yang dibentuk sesuai dengan
bentuk H-Brick.
2. Alat takar berbentuk kubus berukuran 20 x 20 x 20 cm.
3. Sendok semen.
4. Oli/minyak.
Tahapan pembuatan: