Anda di halaman 1dari 11

Nama : Novi Ratnasari

No Absen : 18

NIM : 180151602225

RANGKUMAN

PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN IPS KELAS TINGGI

A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah :
1. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode
pembelajaran yang akan digunakan.
2. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
3. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
4. Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul, dan
5. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.
B. Pendekatan Pembelajaran IPS di Kelas Tinggi
Berikut ini pendekatan-pendekatan yang dapat diterapkan di
pembelajaran IPS SD, yaitu :
1) Pendekatan Kognitif
karakteristik pembelajaran IPS di SD secara umum merupakan
pendidikan kognitif sebagai dasar partisipasi sosial.Artinya, pusat
perhatian utama pembelajaran IPS adalah pembangunan murid sebagai
aktor sosial yang cerdas. Untuk menjadi aktor social yang cerdas, tidak
berarti dan memang tidak bisa dikembangkan aspek cerdasan rasionalnya
(rasional intelligence), tetapi juga kecerdasan emosionalnya (emotional
intelligence)menurut (Golernan: 1996).
2) Pendekatan Sosial, Personal dan Perilaku Dalam Pembelajaran IPS
SD
Pendekatan sosial, personal, dan perilaku pada prinsipnya merupakan
bentuk sentuhan pedagoginya terhadap dimensi sosial dan personal atau
dimensi inteligensia emosional atau emotional intelligence menurut
Goleman (1996). Apabila kita menganalisis, dimensi atau aspek sosial dan
personal atau emosional ini memiliki aspek - aspek emosi, nilai dan sikap,
serta perilaku sosial yang satu sama lain memiliki saling
3) Pendekatan Ekspositori
Pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada
pengolahan materi pelajaran yang telah jadi atau siap disampaikan kepada
siswa. Dalam hal ini, guru memberi pesan (materi) yang telah siap
sehingga siswa tidak perlu mencari, menemukan dan memecahkan sendiri.
Pendekatan ekspositori lebih menekankan pada kegiatan guru (teacher
centered).
4) Pendekatan Pemecahan Masalah
Dalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah, didasarkan pada pemikiran
kritis dan reflektif yang mengikuti proses kerja sebagai berikut:
 Menyadari adanya masalah.
 Mencari petunjuk untuk pemecahannya.
 Pergunakan suatu pemecahan yang cocok dengan kriteria dan
tinggalkan kemungkinan pemecahan yang lain.
5) Pendekatan Humanistik
Pendekatan humanistik adalah pendekatan dalam kegiatan belajar
mengajar yang menyoroti suatu topik/tema yang termasuk bidang ilmu
tertentu dengan berbagai disiplin ilmu lain yang relevan (terkait) sehingga
para murid melihat masalah/topik tersebut lengkap dan terpadu.
6) Pendekatan Wilayah
Pendekatan wilayah adalah pendekatan yang digunakan dalam
kegiatan belajar - mengajar mengenai suatu wilayah ditinjau dari berbagai
aspek kehidupan yang ada di wilayah secara mendalam yang merupakan
kekhasan wilayah tersebut dengan menggunakan kata tanya apa, dimana,
kapan, mengapa, dan bagaimana sehingga dapat membedakan dengan
wilayah di sekitarnya.
7) Pendekatan Tematik
Dalam Pembelajaran IPS Pendekatan pembelajaran tematik dalam
IPS sering disebut dengan pendekatan interdisipliner.Model pembelajaran
tematik pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok
aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip
secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3).
C. Pengertian Model Pembelajaran
model pembelajaran IPS adalah suatu cara atau pedoman bagi seorang
guru ataupun perangcang pembelajaran untuk dapat merencanakan dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran serta sebagai upaya untuk
mempengaruhi perilaku peserta didiknya menuju perubahan yang lebih baik.
Dimana dengan menggunakan model pembelajaran dapat membantu seorang
guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengenal peserta didiknya
dan menciptakan lingkungan belajar yang bervariasi bagi peserta didik.
D. Model Pembelajaran IPS di Kelas Tinggi
Berikut model-model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran IPS SD :
1) Model Reasoning and Problem Solving
Reasoning merupakan bagian berpikir yang berada di atas level
memanggil (retensi), yang meliputi basic thinking, critical thinking,
dan kreative thinking. Dapat disimpulkan bahwa ada tiga persetujuan substansi
dari kemampuan berpikir kritik. Pertama, berpikir kritis memerlukan sejumlah
kemampuan kognitif; kedua, berpikir kritis memerlukan sejumlah informasi
dan pengetahuan; dan ketiga, berpikir kritis mencangkup dimensi afektif yang
semuanya menjelaskan dan menekankan secara berbeda-beda.Tujuan berpikir
kritis adalah untuk menilai suatu pemikiran, menaksir nilai bahkan
mengevaluasi pelaksaan atau praktik dari suatu pemikiran dan nilai tersebut.
2) Model Inquiri Training
Secara umum, istilah “inquiri” berkaitan dengan masalah dan penelitian
untuk menjawab suatu masalah. Inkuiri adalah suatu proses mempertanyakan
makna atau arti tertentu yang menuntut seseorang menampilkan kemampuan
intelektual agar ide atau pemikirannya dapat dipahami.
Pengunaan model ini memiliki keunggulan terutama untuk
mengembangkan kemampuan berpikir maupun pengetahuan.Menurut para
ahli, model inkuiri merupakan upaya yang dimaksudkan untuk mengatasi
masalah kebosanan siswa dalam belajar di kelas.Model ini cukup ampuh
karena proses belajar lebih terpusat kepada siswa (student centred instruction).
Langkah-langkahinquiry adalah sebagai berikut:
a. Orientasi,
b. Hipotesis,
c. Definition,
d. Exploration,
e. Evidencing,
f. Generalization,
3) Model Problem-Based Intruction
            Problem-Based Intruction adalah model pembelajaran yang
berlandaskan paham konstruktivistik yang mengakomodasi keterlibatan
peserta didik dalam belajar dan pemecahan masalah otentik.
Model Problem-Based Intruction memiliki 5 langkah pembelajaran,
yaitu sebagai berikut:
a.Guru mendefinisikan atau mempresentasikan masalah atau isu yang
berkaitan
b. Guru membantu peserta didik mengklarifikasi masalah dan menentukan
bagaimana masalah itu diinvestigasi (investigasi melibatkan sumber-
sumber belajar, informasi, dan data yang variatif, melakukan survei dan
pengukuran).
c.Guru membantu peserta didik menciptakan makna terkait dengan hasil
pemecahan masalah yang akan dilaporkan
d. Pengorganisasian laporan (makalah,laporan lisan, model, program,
komputer, dll.).
e.Presentasi (dalam kelas melibatkan semua peserta didik, guru)
4) Model Pembelajaran Perubahan Konseptual
Konsep-konsep merupakan dasar bagi proses mental yang lebih tinggi
untuk memasukkan prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi. Oleh
karena itu, untuk memecahkan masalah, seorang peserta didik harus
mematuhi aturan-aturan antara yang selaras dan aturan-aturan ini didasarkan
pada konsep-konsep yang diperolehnya.Perubahan konseptual terjadi ketika
peserta didik memutuskan pada pilihan yang ketiga. Agar terjadi proses
perubahan konseptual, belajar melibatkan pembangkitan dan restrukturisasi
konsepsi-konsepsi yang dibawa oleh pesera didik sebelum pembelajaran.
Model pembelajaran perubahan konseptual memiliki 6 langkah
pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
a.Sajian masalah konseptual dan kontekstual.
b. Konfrontasi miskonsepsi terkait dengan masalah-masalah tersebut.
c.Konfrontasi sangkalan berikut strategi-strategi demonstrasi, analogi, atau
contoh-contoh tandingan.
d. Konfrontasi pembuktian konsep dan prinsip secara alamiah.
e.Konfrontasi materi dan contoh-contoh kontekstual.
f. Konfrontasi pertanyaan-pertanyaan untuk memperluas pemahaman dan
penerapan pengetahuan secara bermakna.
5) Model Group Investigation
Model group investigation memiliki 6 langkah pembelajaran, yaitu
sebagai berikut:
a.Grouping (menetapkan jumlah anggota kelompok, menentukan sumber,
memilih topic, merumuskan permasalahan.
b. Planning (menetapkan apa yang akan dipelajari, bagaimana
mempelajarinya, siapa melakukan apa, apa tujuannya).
c.Investigation(saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi,
mengumpulkan informasi, menganalisis datam membuat referensi).
d. Organizing(anggota kelompok menulis laporan, merencanakan
presentasi laporan, penentuan penyaji, moderator, dan notulen).
e.Presenting (salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain mengamati,
mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan).
f. Evaluating(masing-masing peserta didik melakukan koreksi terhadap
laporan masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas
6) Model Pembelajaran VCT (Value Clarification Technique)
Teknik Mengklarifikasi Nilai (Value Clarification Technique) atau
sering disebut VCT merupakan teknik pembelajaran untuk membantu
peserta didik dalam mencari dan menentukan suatu nilai yang dianggap baik
dalam mengahadapi persoalan melalui proses menganalisis nilai yang sudah
ada dan tertanam dalam diri peserta didik.
7) Model Role Playing
Role Playing adalah salah satu model pembelajaran yang perlu
menjadi pengalaman belajar peserta didik, terutama dalam konteks
pembelajaran Pengetahuan Sosial dan Kewarganegaraan didalamnya.
Sebagai langkah teknis, role playing sendiri tidak jarang menjadi pelengkap
kegiatan pembelajaran yang dikembangkan dengan stressing model
pendekatan lainnya, seperti inkuiri, ITM, Portofolio, dan lainnya.
8) Model Portofolio
Teori belajar yang mendasari pembelajaran portofolio adalah teori belajar
konstruktivisme, yang ada prinsipnya menggambarkan bahwa peserta didik
membentuk atau membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan
lingkungannya.Portofolio sebagai model pembelajaran merupakan usaha
guru agar peserta didik memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan
mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok.
8) Model Pembelajaran Kontekstual
Penerapan pembelajaran kontekstual di kelas melibatkan 7 utama
pembelajaran efektif,yaitu :konstruktivisme (Constructivism), bertanya
(questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (learning
community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian
sebenarnya (authentic assessment).
9) Model Inkuiri Sosial
Model menghubungkan istilah inkuiri dengan pengembangan
kemampuan peserta didik untuk menemukan dan merefleksikan sifat
kehidupan sosial, terutama sebagai latihan hidup sendiri dan langsung dalam
masyarakat.
9) Model Pembelajaran Pengambilan Keputusan
Makna konsep pengambilan keputusan (decision making) berkaitan
dengan kemampuan berpikir tentang alternatif pilihan yang tersedia,
menimbang fakta dan bukti yang ada, mempertimbangkan tentang nilai
pribadi dan masyarakat.
Pengambilan keputusan adalah suatu keterampilan yang harus dibina
dan dilatihkan. Bertitik tolak dari asumSsi bahwa keterampilan pengambilan
keputusan (decision-making-skills) dapat dibina dan dilatihkan pada siswa
maka model pembelajaran ini merupaka alternatif bagi para guru dan calon
guru untuk membina profresionalisme dalam proses belajar-mengajar.

PERTANYAAN
1. Salah satu model dalam pembelajaran IPS kelas tinggi adalah model
pembelajaran group investigation. Jelaskan langkah-langkah pada model
pembelajaran pembelajaran tersebut !
Jawab : Langkah-langkah pada model pembelajaran group investigation
ada 6, yaitu sebagai berikut:
- Grouping dalam langkah ini guru bersama siswa menetapkan jumlah
anggota kelompok, menentukan sumber, memilih topic, dan
merumuskan permasalahan.
- Planning dalam langkah ini menetapkan apa yang akan dipelajari,
bagaimana mempelajarinya, siapa melakukan apa, dan apa tujuannya
- Investigation yaitu saling tukar informasi dan ide, berdiskusi,
klarifikasi, mengumpulkan informasi, menganalisis datam membuat
referensi.
- Organizing yaitu anggota kelompok menulis laporan, merencanakan
presentasi laporan, penentuan penyaji, moderator, dan notulen.
- Presenting yaitu salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain
mengamati, mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan
atau tanggapan).
- Evaluating yaitu masing-masing peserta didik melakukan koreksi
terhadap laporan masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas,
peserta didik dan guru berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran yang
dilakukan, melakukan penilaian hasil belajar yang difokuskan pada
pencapaian pemahaman.
2. apa dampak negatif bagi guru maupun siswa apabila pendekatan tidak
diterapkan dalam proses pembelajaran?
Jawab : apabila tidak melakukan pendekatan maka guru tidak bisa
melakukan evaluasi pada masing-masing siswa, hal ini menyebabkan guru
kurang tau masalah belajar pada siswa dan dalam menentukan metode
pembelajaranpun tekesan kurang efektif dikarenakan tidak ada pendekatan
untuk mengetahui masalah belajar siswa, hal ini nantinya akan
menyebabkan siswa kurang maksimal dalam menyerap materi yang
disampaikan. karena pendekatan pembelajaran merupakan salah satu
bagian integral yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
Berhasil dan tidaknya tujuan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh
pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru.
3. pada pembelajaran ips tentu menerapkan pendekatan-pendekatan dalam
pembelajaran. tolong berikan contoh mengenai kegiatan yang menerapkan
pendekatan sosial, personal, perilaku dalam aspek emosi, sosial, dan
keterampilan pembelajaran sd?
Jawab : Kehidupan kelas sehari – hari yang menitik beratkan pada kepedulian
pada orang lain, kebebasan dan persamaan, kemerdekaan berpikir, tanggung
jawab,dan penghormatan terhadap harga diri manusia, seperti :
 Mempelajari sejarah dan perkembangan kehidupan negara terutama
mengenai
 cita - cita dan ideologinya yang memerlukan usaha untuk terus
mewujudkannya.
 Mempelajari riwayat hidup toko - toko penting yang menceminkan
nilai –nilai dari bangsa dan negara.
 Mempelajari hukum beserta sistem hukum dan sistem peradilan.
 Merayakan hari - hari besar yang mempekenalkan nilai dan sikap.
 Menganalisis makna kata - kata dalam proklamasi, pembukaan
UUD'45 batang tubuh, UUD’45 dan peraturan perundangan lainya.
4. Efektifitas keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan sangat
dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang diterapkan. Jelaskan
karakteristik model pembelajaran apa saja yang dapat membantu berjalan
lancarnya kegiatan pembelajaran?
Jawab : Sebagaimana kita ketahui dalam capaian keberhasilan proses belajar
seseorang. Menurut hasil penelitian Dryden dan Voss, 2000, menunjukan
kepada kita bahwa 10% dariyang kita baca, 20% dari yang kita dengan, 30% dari
yang kita lihat, 50% dari yang kita lihat dan dengar, 70% dari yang kita ucapkan,
90% dari yang kita ucapkan dan dengarkan, dan 95% dari yang kita ajarkan
kepada orang lain. Maka jelas bahwa pembelajaran yang baik adalah yang
mampu melatih pembelajar untuk belajar langsung mengajarkan kepada orang
lain. Dalam hal ini proses pembelajaran yang terbilang lebih efektif adalah
dengan kegiatan belajar pelatihan (training model learning). Dengan model
pembelajaran pelatihan, maka yang bekerja dalam diri pelajar bukan hanya satu
ranah saja, melainkan kompilasi dari berbagai ranah, afektif, kognitif dan
psikomotor, bahkan yang luarbiasa adalah bersatunya emosi untuk belajar
sungguh-sungguh. 
Berikut ini adalah karakteristik pembelajaran untuk tipe pembelajaran
pelatihan. Diantaranya:
a. Proses pembelajaran melibatkan proses mental pelajar secara maksimal,
bukan hanya menuntut untuk membaca, mencatat, akan tetapi
menghendaki peserta didik untuk berpikir. 
b. Dalam proses pembelajaran terjadi proses komunikasi multi arah, multi
dimensi, hal ini akan membantu peserta didik mengkonstruksi
kemampuannya,
c. Kemudian skenario penyajian materi dari seorang pelatih harus dengan
sistem modular dengan mengacu pad taksonomi bloom,
d. Yang tidak kalah penting adalah memberikan indicator keberhasilan
pelajar dalam mempelajari materi pelatihan, 
e. Materi yang diberikan sebaiknya banyak menggunakan berbagai media
(audio, visual, ataupun audiovisual/multimedia), karena dengan begitu
pelajar akan mengerti sendiri bahan yang sedang dipelajarinya. 
f. Dalam pembelajaran pelatihan, maka lebih baik siswa dituntut belajar
mandiri, untuk mengkonstruksi kemampuan dirinya. 
Selain karakteristik belajar diatas, berikut ini adalah prinsip-prinsip
pembelajaran yang efektif, diantaranya mengalami, interaksi, komunikasi,
refleksi, mengembangkan keinginyahuan, imajinasi dan fitrah bertuhan,
mengembangkan potensi peserta didik, memanfaatkan pengalaman awal
peserta didik, menyenagkan peserta didik, tugas yang menantang,
pemberian kesempatan belajar, belajar untuk kebersamaan, dan
pengembangan multi kecerdasan.
5. Jelaskan mengapa pendekatan diperlukan dalam proses pembelajaran?
Jawab : pendekatan adalah proses, cara atau perbuatan mendekati yang
dilakukan seorang guru kepada peserta didik untuk menciptakan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien, dalam mengajar, guru harus pandai
menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, pandangan guru
terhadap siswa akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak
selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai siswa, hal ini akan
mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.
6. Jelaskan tujuan penerapan pendekatan analitik keteladanan dalam
pembelajaran IPS SD!
Jawab : tujuan penerapan pendekatan analtik keteladanan di SD adalah
menangkap nilai / sikap melalui keteladanan dalam masyarakat dalam
berbagai bidang, di berbagai tempat, dan di berbagai era / kurun waktu,
dan memotivasi murid untuk mengadaptasi keteladanan itu. Contohnya :
seluruh warga setiap hari minggu diharapkan mengikuti kerja bakti untuk
menjaga kebersihan lingkungan, bisa diterapkan disekolah setiap siswa
mengikuti piket yang dijadwal untuk menjaga kebersihan sekolah.
7. Apa upaya yang perlu dilakukan dalam pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan IPS SD ?
Jawab : Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan IPS SD antara lain
- Yang pertama dan utama dalam pengajaran kepada siswa SD adalah
mencari cara untuk menarik siswa mempelajarinya. Contohnya dengan
membuat ilustrasi, atau pertanyaan yang menarik siswa dan dihubungkan
dengan materi pelajaran (misalnya siapa pahlawan nasional yang paling
dikagumi? atau dengan diberi pilihan ) atau menghubungkan dengan hal
yang menarik bagi siswa yang terjadi sekarang dengan materi pelajaran
(misalnya beri pertanyaan, Cristiano Ronaldo berasal dari mana? lalu
hubungkan dengan pelajaran geografi negara dan bangsa, eropa dan benua
lainnya)
- setelah minat siswa dikuasai, dilanjutkan dengan pengunaan model dan
pendekatan pengajaran yang menarik seperti membuat pertanyaan dan
saling melemparakannya ke grup lain dalam kelas setelah penjelasan dan
siswa dibagi dalam grup, atau quiz dan lain-lain.
- selain itu, guru juga harus sabar dan siap membantu siswa, menerima
pertanyaan sekaligus dapat dekat dan tegas dgn siswa.
8. Pada setiap model biasanya memiliki ciri-ciri tertentu. Sebutkan ciri-ciri
dari model pembelajaran inkuiri sosial !
Jawab : Terdapat tiga ciri pokok dalam model pembelajaran inkuiri sosial, yaitu:
a. Adanya aspek-aspek sosial dalam kelas yang dapat menumbuhkan
tercipatanya suatu diskusi kelas.
b. Adanya penetapan hipotesis sebagai arah dalam pemecahan masalah.
c. Mempergunakan fakta sebagai pengujian hipotesis.
9. Jelaskan mengapa bentuk metode pendekatan ekspositari disebut metode
ceramah?
Jawab : metode ceramah karena pendekatan ekspositori lebih menekankan
pada kegiatan guru (teacher centered). Guru berperan sebagai
penyampaian materi pelajaran membimbing dan mengarahkan kegiatan
kepada siswa serta mendukung dan memperkuat informasi agar dipelajari
siswa dan guru menyampaikan materi pelajaran secara lisan. Murid atau
siswa hanya mendengarkan (pasif). Agar lebih aktif perlu diberi variasi,
misalnya dalam menjelaskan digunakan alat peraga (media).
10. Dari beberapa model pembelajaran yang ada, manakah yang paling efektif
diterapkan untuk pembelajaran IPS kelas tinggi ? Jelaskan (novi)

Anda mungkin juga menyukai