Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putu Herlina D.

NIM : 4519060076
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Fakultas Hukum (Kelas C)
Universitas Bosowa

BAB I. PENGERTIAN, MANFAAT, FUNGSI, DAN PRINSIP BERWIRAUSAHA


A. Mengambil Inspirasi Cerita Sukses (dari Johnny Andrean)
Siapa yang tidak tahu dengan waralaba J.CO Donuts & Coffee dan BreadTalk? Mungkin
kita sempat mengira kalau produk-produk tersebut berasal dari luar negeri. Tetapi
kenyataannya, kedua bisnis ini ternyata dimiliki oleh pendiri Johnny Andrean Salon, yaitu
Johnny Andren itu sendiri. Johnny Andreaan lahir di singkawang, Kalimantan Barat dan ia
merantau ke Jakarta di akhir tahun 1970-an. Ia merupakan anak seorang pedagang hasil bumi
dan juga pengelola salon. Kepiawaian Johnny Andrean sebagai hair stylist menurun dari sang
ibu. Sehingga, Johnny pun belajar dan menekuni bidang tata rambut & tata hias. Melihat
peluang yang ada, Johnny pun membuka salon pertama di Jakarta Utara pada tahun 1978.
Gerai salon pertamanya tergolong kecil dan layanannya yang diberikan pun masih terbatas.
Kala itu, Johnny sendiri yang melakukan semuanya. Berkat pelayanan yang ramah, harga
bersahabat, makin banyaklah pelanggan berdatangan. Berkat usahanya yang tumbuh pesat, ia
memutuskan untuk menimba ilmu mode dan tata rias, termasuk tata rambut ke beberapa
sekolah di Eropa. Berkat ilmu yang telah dimilikinya, bisnis salon Johnny Andrean pun
semakin melejit sampai saat ini. Nah, puas dengan bisnis salon, Johnny mulai merambah
bisnis roti dengan membeli hak waralaba jaringan toko roti populer asal Singapura, Breadtalk
pada tahun 2003. Kemudian, dijual di Indonesia di bawah BreadTalk Indonesia. Tentunya,
sebelum membuka gerai pertamanya di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Johnny pun
belajar mengenai roti dan terbang langsung ke Singapura. Alhasil, Breadtalk pun kini makin
menjamur dan menjadi toko roti favorit banyak orang di Indonesia. Sukses dengan
BreadTalk, Johnny masih ingin memiliki brand sendiri. Ia pun menambah bisnis kulinernya
dengan toko donat J.Co Donuts & Coffee pada tahun 2005. Kini yang kita ketahui J.CO tidak
hanya memiliki cabang di Indonesia, tetapi juga telah ada di beberapa negara Asia, seperti
Malaysia, Filipina, Tiongkok, dan Singapura. Dari cerita Johnny Andrean ini, dapat kita
pelajari bahwa kita harus terus belajar, berusaha, dan bekerja keras, serta terus
mengembangkan inovasi agar selalu diterima di hati masyarakat.

B. Pengertian Berkewirausahaan
Menurut lampiran Keputusn Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengguna Kecil
No.961/KEP/M/XI/1995 menjelaskan tentang pengertian Kewirausahaan yaitu sikap,
perilaku, semangat, dan kemampuan seseorang yang bertanggung jawab pada usaha yang
menuju pada usaha dalam mencari, mewujudkan dan mengaplikasikan yang mencakup
kepada cara kerja, teknologi serta produk baru dengan meningkatan efisiensi dalam
memberikan layanan dengan tepat dan juga lebih baik dan mendapatkan keuntungan yang
semakin besar. Oleh karena itu, dapat dikatakan, kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa, dan
kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan
berguna bagi dirinya maupun orang lain.
C. Manfaat Berkewirausahaan
Menurut Thomas W. Zimmerer, seorang pakar kewirausahaan merumuskan manfaat
kewirausahaan sebagai berikut:
1. Untuk memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib diri sendiri.
2. Untuk memberi peluang melakukan perubahan.
3. Kewirausahaan memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya.
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin.
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa
senang dalam mengerjakannya.

D. Fungsi Wirausaha
Fungsi wirausaha antara lain:
1. Membuat keputusan-keputusan yang penting serta mengambil risiko mengenai tujuan
dan sasaran perusahaan.
2. Mmebuat keputusan tujuan dan sasaran perusahaan.
3. Mengetahui atau mengenali lingkungan sekitar perusahaan dalam rangka mencari dan
menciptakan peluang usaha.
4. Menjaga lingkungan usaha agar tidak membuat rugi masyarakat ataupun merusak
lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin dihasilkan.
5. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
6. Menetapkan modal yang dikehendaki (baik modal sendiri maupun modal dari luar).

E. Profil Berkewirausahaan
Berbagai ahli mengemukakan profil kewirausahaan dengan pengelompokkan yang
berbeda-beda. Ada yang mengelompokkan berdasarkan pemilikan, perkembangan, dan
kegiatan usaha. Roopke, mengelompokkan kewirausahaan berdasarkan peran, yaitu sebagai
berikut:
1. Wirausaha rutin, yaitu wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya
cenderung berfokus pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi
tradisonal.
2. Wirausaha arbitrase, yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan
penemuan (pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan).
3. Wirausaha inovatif, yaitu wirausaha dinamis yang menghasilkan ide dan kreasi baru
yang berbeda.
Sedangkan menurut Zimmerer, profil wirausaha antara lain:
1. Part-time entrepreneurs, yaitu wirausaha yang hanya setengah waktu melakukan
usaha, biasanya sebagai hobi.
2. Home-based new ventures, yaitu usaha yang dirintis dari rumah atau tempat tinggas.
3. Family-owned business, yaitu usaha yang dilakukan dimiliki oleh beberapa anggota
keluarga secara turun-temurun.
4. Copreneurs, yaiu usaha yang dilakukan oleh dua orang wrausaha yang bekerja sama
sebagai pemilik dan menjalankan usahanya bersama-sama.
F. Semangat Berwirausaha
Semangat berwirausaha adalah suatu solusi sekaligus menjadi sebuah nilai (value) yang
perlu ditambahkan ke dalam perusahaan untuk melengkapi keterampilan manajerial tersebut.
Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha:
1. Peluang usaha atau bisnisnya
2. Minat dalam usaha atau bisnisnya
3. Modalnya, apakah sudah tersedia atau belum
4. Realisnya, apakah dari keluarga, teman yang sudah menekuni usaha yang sama, atau
usaha yang akan dikembangkan ada relevansinya dengan usaha tersebut.

G. Berwirausaha dengan Semangat 17-8-45


Menurut Salim Siagian dan Asfahani (1996), wirausaha harus memiliki semangat 17-45,
harus berpegang pada 17 ciri dan cara berwirausaha. 17 ciri berwirausaha tersebut, antara
lain:
1. Delapan macam syarat pokok wirausaha handal.
2. Empat macam ciri dan cara sbagai kualifikasi wirausaha tangguh.
3. Lima macam ciri dan cara sebagai kualifikasi wirausaha unggul.

H. Karakteristik Sukses Para Wirausaha


1. Dapat mengelola keuangan dengan benar.
2. Selalu percaya diri.
3. Dapat bertanggung jawab & selalu memperhitungkan risiko.
4. Tekun dan disiplin.
5. Bersifat sportif.
6. Komunikatif & inovativ
7. Rendah hati.
8. Selalu fokus pada perencanaan masa depan.
9. Dapat bekerjasama dengan orang lain.
10. Teguh berkomitmen

I. Karakteristik Kegagalan Seorang Wirausaha


1. Manajemen keuangan yang buruk
2. Suka menipu, tidak jujur.
3. Menyepelekan kualitas.
4. Tidak komunikatif & tidak inovativ.
5. Tidak melakukan perencanaan yang tepat dan matang.
6. Selalu menunda pekerjaan.
7. Tidak komunikatif.

J. Mengurus Siup dan Usaha Kecil Menengah


Bila seseorang ingin terjun ke dunia wirausaha baik skala mikro, kecil, dan menengah,
maka hal yang harus diperhatikan adalah memiliki SIUP. Untuk kategori Usaha Kecil
Menengah, yakni dengan modal dan kekayaan bersig untuk mendirikan usaha ini sekitar
Rp500.000.000 hinggan Rp10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha. Sehingga, jenis usaha ini bisa mengantongi izin SIUP Menengah. Untuk mengurus
SIUP, ada 2 pilihan untuk melakukan pengurusannya, baik secara online maupun offline.
Tetapi, sebelum mengurus SIUP terlebuh dahulu harus memperhatikan syarat kelengkapan
dokumen yang harus dilampirkan, antara lain:
1. Fotokopi identitas diri atau KTP (3 lembar).
2. Fotokopi Kartu Keluarga (3 lembar).
3. Fotokopi NPWP (3 lembar).
4. Surat Kuasa di atas kertas bermaterai Rp6.000 (bila diwakilkan).
5. KTP orang yang diberi kuasa.
6. Surat perjanjian sewa-menyewa tanah/bangunan (bila tanah atau bangunan disewa.
7. Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp6.000 dari pemilik tanah/bangunan yang
digunakan.
8. Fotokopi KTP pemilik tanah/bangunan.
9. Pas foto berwarna ukuran 3x4 (2 lembar).
10. Surat pernyataan bersdia mengurus IMB dalam jangka waktu 1 tahun.

K. Prinsip-Prinsip Berwirausaha
1. Jangan takut gagal.
2. Penuh semangat.
3. Kreatif dan inovatif.
4. Sabar, ulet dan tekun.
5. Pantang menyerah, tidak mudah berputus asa.
6. Jujur.
7. Dapat bertanggung jawab.
8. Selalu optimis.

Anda mungkin juga menyukai