DAR (Debt to
Tahun Total Utang Total Aktiva
Total Asset Ratio)
2009 2.573.000.000 13.276.000.000 19,38 %
2010 2.246.000.000 15.346.000.000 16,64 %
2011 2.417.000.000 18.151.000.000 13,32 %
2012 3.336.000.000 22.755.000.000 14,66 %
2013 3.630.000.000 26.607.000.000 13,64 %
2014 4.308.000.000 28.885.000.000 14,91 %
2015 3.772.000.000 27.638.000.000 13,65 %
2016 4.012.000.000 30.151.000.000 13,31 %
2017 4.307.000.000 28.864.000.000 14,92 %
2018 4.567.000.000 27.789.000.000 16,43 %
DER (Debt to
Tahun Total Utang Total Ekuitas
Equity Ratio)
2009 2.573.000.000 10.704.000.000 24,04 %
2010 2.246.000.000 13.101.000.000 17,14 %
2011 2.417.000.000 15.734.000.000 15,36 %
2012 3.336.000.000 19.419.000.000 17,18 %
2013 3.630.000.000 22.978.000.000 15,80 %
2014 4.308.000.000 24.577.000.000 17,54 %
2015 3.772.000.000 23.866.000.000 15,81 %
2016 4.012.000.000 26.139.000.000 15,35 %
2017 4.307.000.000 24.557.000.000 17,54 %
2018 4.567.000.000 23.222.000.000 19,67 %
DAR
25 DER
20
15
10
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Analisis DAR :
Semakin kecil rasio, maka semakin baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
semakin solvable (Jika asset perusahaan di likuidasi, jumlahnya dapat untuk membayar
hutang yang ada) dan memiliki sedikit hutang. Dari data tahun 2009-2018 dapat diketahui
bahwa perusahaan paling solvable pada tahun 2016. Sedangkan yang terburuk ada di
tahun 2009.
Analisis DER :
Debt to equity ratio yang menunjukan nilai kurang dari 1 atau 100%, mengindikasikan
perusahaan tersebut mempunyai hutang yang lebih kecil daripada modal atau ekuitas-
nya.Investor atau kreditur akan lebih menyukai nilai DER yang rendah karena tingkat
keamanan dananya semakin baik. Begitupun sebaliknya, jika DER tinggi maka besar pula
risiko keuangannya. Jika semakin berisiko maka biasanya investor atau kreditur akan
meminta imbalan yang lebih tinggi pula. Dari data tahun 2009-2018 dapat diketahui
bahwa perusahaan paling solvable pada tahun 2011. Sedangkan yang terburuk ada di
tahun 2009.