Anda di halaman 1dari 37

PORTOFOLIO

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

(Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelengkapan Penilaian Dalam


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat)

Disusun Oleh :

Fazri Muhaimin 2018-84-094

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

yang telah mengaruniakan kasih dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan portofolio ini. Maksud dari penyusunan portofolio ini adalah untuk

memenuhi persyaratan dalam stase Ilmu Kesehatan masyarakat, sekaligus sebagai

bahan bacaan yang memberikan kontribusi positif bagi koas dalam menambah

pengetahuan.

Penulis menyadari bahwa portofolio ini tidak luput dari kekurangan, untuk

itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya.

Akhirnya, semoga portofolio ini dapat bermanfaat bagi perkembangan

pengetahuan khususnya dalam dunia kedokteran dan bermanfaat bagi pembaca.

Ambon, Maret 2020

Penulis

2
PENDAHULUAN

Pelayanan Kesehatan Primer merupakan pelayanan kesehatan yang

terdepan, yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami

gangguan kesehatan atau kecelakaan. Pelayanan kesehatan primer merupakan

pelayanan kesehatan esensial yang diselenggarakan berdasarkan tatacara dan

teknologi praktis, sesuai dengan kaedah ilmu pengetahuan serta diterima oleh

masyarakat yang dapat dicapai oleh perorangan dan keluarga. Dalam memberikan

pelayanan kesehatan primer, dokter layanan primer yang bertugas di puskesmas

maupun praktik dokter keluarga memberikan pelayanan tingkat pertama yang

mengutamakan promosi dan pencegahan penyakit tanpa melupakan upaya

pengobatan.

Pelayanan Kesehatan Primer menitikberatkan pada promotif dan

preventif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan masyarakat

ke arah yang lebih baik, dan preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit

agar terhindar dari penyakit. Keberhasilan pelayanan kesehatan primer akan

mendukung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dimana akan mengurangi jumlah

pasien yang di rujuk dan mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat

kuratif.

Menurut The American Academy of Family, dokter layanan primer

merupakan penyaring ditingkat primer sebagai bagian dari suatu jaringan

pelayanan kesehatan terpadu yang melakukan kendali mutu pelayanan kesehatan

serta biaya tanpa meninggalkan pelayanan kesehatan secara komprehensif.

3
Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memilih jenis kelamin, usia serta

faktor-faktor lainnya.

4
PENCAPAIAN KOMPETENSI KLINIK

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

I. TARGET PENCAPAIAN

NO LEARNING AKTIVITAS YANG MEMBANTU FREKUENSI/

OUTCOMES MENCAPAI LO DURASI

(KOMPETENSI) KEGIATAN
1. a. Memetakan masalah - Mengambil data suatu masalah Selama satu

kesehatan pada kesehatan/penyakit di Desa Kairatu minggu

masyarakat (rapid Barat

survey) - Melakukan pemetaan sampel di Desa

kairatu Barat tersebut serta menentukan

jumlah sampel yang akan diteliti

- Melakukan pengumpulan data dan

rapid survey dengan pengambilan data

primer berupa kuisioner untuk menilai

gambaran status gizi pada balita.

- Membuat laporan hasil rapid survey.

b. Menganalisis masalah - Menganalisa faktor risiko yang Selama satu hari


kesehatan mempengaruhi status gizi pada anak di

desa Kairatu Barat Selama satu hari

c. Merencanakan - Melakukan penyuluhan kepada


pemecahan terhadap masyarakat serta pemeriksaan yang
masalah kesehatan masih dapat dilakukan sebagai tindakan Selama satu hari

5
(promotif dan preventif.

preventif) - Memotivasi masyarakat untuk datang ke

puskesmas dalam rangka meningkatkan Selama satu hari

kesehatan masyarakat.

d. Merencanakan - Mengajak ibu-ibu di Desa Kairatu Barat

pemecahan masalah untuk mengenali tanda-tanda gizi kurang

kesehatan bersama pada anak dan cara pencegahannya serta

masyarakat mengajak para ibu untuk rutin datang ke Selama satu hari

posyandu untuk melakukan imunisasi

pada anak.

e. Evaluasi keberhasilan - Menganalisa pengetahuan masyarakat

pemecahan masalah lewat pertanyaan yang diberikan setelah

kesehatan penyuluhan

- Melihat dan mensinkronisasikan laporan

dengan laporan puskesmas


2. a. Penyuluhan - Melakukan penyuluhan tentang Stunting Selama satu hari

serta kebutuhan nutrisi pada bayi dan

balita di posyandu balita Desa Nuruwe

- Melakukan penyuluhan tentang PHBS Selama satu hari

dan bahaya merokok, alcohol dan narkoba

pada kegiatan Pembukaan Pelayanan Selama satu hari

SMTPI Jemaat GPM Kamal

- Melakukan penyuluhan tentang bahaya Selama satu hari

6
merokok, alkohol dan narkoba di Selama satu hari

Madrasah Tsanawiyah Desa Waehatu

- Melakukan penyuluhan tentang kesehatan

reproduksi di SMA Negeri 2 Kairatu

- Melakukan penyuluhan tentang Bahaya Selama satu hari

Penyakit HIV/Aids di Angkatan Muda

Jemaat GPM Kamal

Belum Tercapai

b. Pos pelayanan terpadu - Mengikuti kegiatan posyandu balita dan Belum Tercapai

lansia yang dijalankan di wilayah kerja di

Posyandu Nuruwe desa Kairatu Barat. Selama satu hari

c. Usaha kesehatan - Meninjau kinerja UKS di sekolah

sekolah

d. KIA/KB - Melakukan pemeriksaan ANC di

Puskesmas Nuruwe Kairatu Barat

- Melakukan pemeriksaan penimbangan

dan imunisasi pada bayi, pemberian TT

pada ibu hamil di Posyandu Nuruwe

Kairatu Barat
3. a. Aplikasi keterampilan - Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, Setiap hari

klinis (diagnostik fisik, dan terapi pada pasien yang datang di selama di

laboratorium, terapi) Puskesmas dibawah bimbingan dokter Puskesmas dan

7
Puskesmas. Pustu

- Ikut serta membantu petugas dalam Belum tercapai

melakukan pemeriksaan laboratorium

pada pasien

b. Aplikasi keterampilan - Ikut serta menyusun rencana program Belum tercapai

manajemen kegiatan puskesmas dalam lokakarya

mini bulanan yang termasuk dalam

ketrampilan manajemen puskesmas.

- Ikut serta dalam kegitan-kegiatan yang Selama di

diprogramkan puskesmas termasuk upaya puskesmas

kesehatan perorangan dan masyarakat.

c. Aplikasi prosedur - Melakukan prosedur rujukan pasien yang Tercapai

rujukan dari pusat memerlukan perawatan di fasilitas yang

pelayanan primer lebih memadai seperti Rumah Sakit dan

(termasuk konsul rujukan balik untuk melajutkan

telemedicine) pengobatan di puskesmas.


4. a. Evaluasi berbasis - Menggunakan analisa SWOT dalam Tercapai

SWOT mengevaluasi hasil rapid survey

b. Laporan kinerja - Melakukan evaluasi laporan hasil Belum tercapai

kegiatan program tingkat puskesmas

melalui pelaksanaan lokakarya mini

bulanan.

- Evaluasi kinerja puskesmas mengenai Belum tercapai

program KIA/KB

8
c. Rekomendasi hasil - Menyusun rekomendasi hasil evaluasi Belum tercapai

evaluasi dengan membuat perencanaan program

kegiatan yang akan dilakukan agar

mencapai target yang ditentukan.

II. PERNYATAAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Manajemen Masalah Kesehatan
a. Pemetaan masalah kesehatan pada masyarakat (rapid survey)
Rapid survey adalah salah satu bentuk survey alternatif yang banyak
digunakan karena timbulnya pertanyaan mendasar di lapangan yang perlu
jawaban segera namun tetap mempunyai validitas yang tinggi. Rapid
Survey dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang suatu masalah
dalam jangka waktu yang relatif pendek. Dalam melaksanakan suatu
survei cepat maka langkah-langkah yang dapat dilakukan meliputi : 1)
penjabaran secara singkat pilihan masalah kesehatan yang spesifik, 2)
penentuan besar sampel, dan metode penelitian yang akan dilakukan, 3)
mengembangkan cara pengumpulan data, 4) pengorganisasian dan
pelaksanaan survey, 5) analisis dan interpretasi laporan.
Pada kompetensi ini, kami melakukan rapid survey saat
melaksanakan kepanitraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Desa
Kamal Kabupaten Seram Bagian Barat selama kurang lebih satu minggu,
dimana awalanya kami mengumpulkan data mengenai jumlah penduduk,
situasi kesehatan termasuk data 10 penyakit terbanyak di Puskesmas
Pembantu Desa Kamal, kemudian dari data tersebut masalah kesehatan
yang kami ambil adalah stunting karena merupakan penyakit terbanyak
selama satu tahun terakhir. Kemudian kami melakukan pemetaan
penyebaran stunting serta menentukan besar populasi yang akan menjadi
sampel sebanyak 100 respoden dengan cara simple random sampling.
Selanjutnya kami memulai survey dengan mengumpulkan data

9
menggunakan kuisoner dengan mendatangi salah satu pustu yang
mengadakan posyandu saat itu. Setelah selesai, kami melakukan analisis
dan intepretasi laporan hasil rapid survey.
b. Analisis masalah kesehatan
Analisis masalah kesehatan adalah kegiatan mengumpulkan dan
memahami informasi tentang situasi kesehatan yang berguna untuk
menetapkan masalah kesehatan di suatu wilayah. Dalam menganalisa
masalah kesehatan di Desa Kamal kami memulai dengan menentukan
stunting sebagai masalah kesehatan karena merupakan penyakit
terbanyak salama satu tahun terakhir. Kemudian kami melakukan
pengelompokan data dan pemetaan penyebaran penyakit, serta
membandingkan jumlah kasus penyakit dengan jumlah penduduk yang
sama di Desa Kamal. Selanjutnya, kami melakukan analisis faktor risiko
terjadinya stunting serta apa saja program puskesmas yang dilakukan
untuk menanggulangi stunting di Desa Kamal.
c. Perencanaan pemecahan terhadap masalah kesehatan (promotif dan
preventif)
Upaya pemecahan masalah kesehatan berupa upaya promotif
adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat promosi kesehatan
sedangkan preventif merupakan kegiatan pencegahan suatu penyakit.
Pada kompetensi ini, upaya pemecahan masalah kesehatan berupa
stunting di Desa Kamal yang kami lakukan berupa upaya promotif
dengan cara melakukan penyuluhan tentang stunting secara umum dan
berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan. Sedangkan
upaya preventif yang kami lakukan adalah menghimbau kepada para ibu
agar rajin membawa anaknya ke posyandu sehingga daat dilakukan
pengecekan terhadap status gizi bayi dn balita serta dan ikut serta dalam
pelayanan di posyandu Nuruwe.
d. Perencanaan pemecahan masalah kesehatan bersama masyarakat
Perencanaan pemecahan masalah kesehatan bersama masyarakat
yang kami lakukan adalah dengan menghimbau kepada para ibu agar

10
rajin membawa anaknya ke posyandu sehingga daat dilakukan
pengecekan terhadap status gizi bayi dn balita serta dan ikut serta dalam
pelayanan di posyandu Nuruwe.
e. Evaluasi keberhasilan pemecahan masalah kesehatan
Dalam mengevaluasi keberhasilan dari kegiatan pemecahan
masalah kesehatan yang kami lakukan diantaranya kami melakukan
tanya jawab setelah melakukan penyuluhan dan menilai apakah
masyarakat telah memahami isi penyuluhan yang kami berikan.

2. Pelayanan Kesehatan Promotif Dan Preventif


a. Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan penambahan
pengetahuan yang diperuntukan bagi masyarakat melalui penyebaran
pesan untuk mencapai tujuan hidup sehat dengan cara mempengaruhi
perilaku masyarakat baik secara individu maupun kelompok. Pada
kompetensi ini, kami tertarik melakukan penyuluhan mengenai perilaku
hidup bersih dan sehat termasuk cara mencuci tangan yang baik dan
benar yang ditujukan kepada adik-adik jemaat GPM Kamal. Hal ini
dimaksudkan agar perilaku hidup bersih dan sehat dapat dimulai dari usia
dini sehingga dapat mempengaruhi perilaku hidup di masyarakat.
Penyuluhan dilakukan di Gereja GPM Kamal dengan sasaran usia 4-10
tahun, dengan menampilkan presentasi penyuluhan diikuti demo cara
mencuci tangan yang benar dan melakukan praktek nyata di luar gedung
gereja. Selanjutnya kami melakukan evaluasi dengan meminta sebagian
adik-adik memperagakannya di depan ruangan.
Selain itu, kami juga melakukan penyuluhan mengenai bahaya
merokok, alcohol dan narkoba yang juga dilakukan di gereja GPM
Kamal dan di Madrasah Tsanawiyah Desa Waehatu Kamal. Sasarannya
adalah adik-adik berusia sekitar 11- 15 tahun. Kami juga melakukan
penyuluhan tentang kesehatan reproduksi di SMA Negeri 2 Kairatu dan
penyuluhan tentang Bahaya Penyakit HIV/Aids di Angkatan Muda

11
Jemaat GPM Kamal. Setelah melakukan penyuluhan, kami melakukan
evaluasi dengan cara tanya jawab dengan para peserta penyuluhan.
b. Pos pelayanan terpadu
Pos pelayanan terpadu (POSYANDU) merupakan salah satu
bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Kegiatan
utama posyandu meliputi; 1) Kesehatan ibu dan anak (KIA) diantaranya
pemberian tabket Fe, imunisasi TT dan pemeriksaan kehamilan, 2) Gizi
diantaranya pemanatauan petumbuhan melalui penimbangan bulanan,
pemberian vitamin A dan makanan tambahan, 3) Imunisasi dasar yang
wajib didapatkan, 4) Pemberian KB dan 5) Penanggulangan diare dengan
pemerian oralit dan pengobatan. Sasaran posyandu adalah seluruh
masyarakat terutama bayi baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, menyusui
dan nifas, pasangan usia subur, remaja dan lanjut usia. Pada kompetensi
ini, kami berhasil mencapai target karena tidak sempat mengikuti
kegiatan posyandu dikarenakan keterbatasan waktu yang tidak bertepatan
dengan jadwal posyandu puskesmas bersangkutan.
c. Usaha kesehatan sekolah (UKS/UKGS)
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah dengan anak didik dan lingkungan
hidupnya sebagai sasaran. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan
suatu sekolah, dengan pedoman yang disebut Trias UKS, yaitu
Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Pembinaan Sekolah
Lingkungan Sehat. Peran kami adalah memantau pelaksanaan UKS di
sekolah apakah telah sesuai dengan standar yang ditentukan. Pada
kompetensi ini, kami belum mencapai target dikarenakan keterbatasan
waktu yang ada.
d. KIA/KB
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, bersalin,
menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Keluarga

12
Berencana (KB) merupakan salah satu usaha untuk merencanakan jumlah
anak serta jarak kehamilan menggunakan alat kontrasepsi. Pada
kompetensi ini, kami juga turut serta dalam pelaksanaan program
KIA/KB diantaranya kami melakukan pemeriksaan ANC, pemberian
tablet Fe dan anti tetanus kepada ibu hamil serta pemberian KB dalam
bentuk pil maupun suntikan pada pasien yang datang di Puskesmas
Kamal dan juga di posyandu Nuruwe.

3. Pelayanan Kesehatan Primer


a. Aplikasi keterampilan klinis (diagnostic fisik, laboratorium, terapi)
Pada kompetensi ini kami diberi kepercayaan dalam melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pengobatan kepada setiap pasien yang
datang di puskesmas dibawah bimbingan dokter yang bertugas di
puskesmas tersebut. Kami juga turut serta membantu petugas dalam
pemeriksaan laboratorium pasien.
b. Aplikasi keterampilan manajemen
Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas
yang efektif dan efisien. Sistem manajemen puskesmas yakni
perencanaan (P1) yang diselenggarakan melalui mekanisme perencanaan
mikro (micro planning) yang kemudian menjadi perencanaan tingkat
puskesmas, penggerakkan pelaksanaan (P2) yang diselenggarakan
melalui mekanisme lokakarya mini (mini workshop) serta pengawasan,
pengendalian dan penilaian (P3) yang diselenggarakan melalui
mekanisme stratifikasi puskesmas yang kemudian menjadi penilaian
kinerja puskesmas.
Pada kompetensi ini, kami tidak turut serta dalam penyusunan
manajemen puskesmas, namun kami mempelajari alur sistem manajemen
puskesmas mulai dari perencanaan program kegiatan, pelaksanaan
lokakarya mini, serta penilaian hasil kegiatan yang dilaksanakan setiap
bulan di puskesmas. Kami juga turut serta dalam kegiatan yang

13
diprogramkan puskesmas yang terdiri dari upaya kesehatan perorangan
dan upaya kesehatan masyarakat.
c. Aplikasi prosedur rujukan dari pusat pelayanan primer (termasuk konsul
telemedicine)
Telemedicine adalah pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan medis jarak jauh termasuk perawatan, diagnosis,
konsultasi, pengobatan dan pertukaran data medis. Pada kompetensi ini,
kami tidak terlibat secara langsung, namun kami mempelajari hal ini saat
dokter yang bertugas di puskesmas melakukan rujukan pasien yang
memerlukan perawatan lebih ke Rumah Sakit. Dokter yangbersangkutan
melakukan rujukan menggunakan surat rujukan. Setelah pasien mendapat
perawatan yang diperlukan di Rumah Sakit maka pasien akan dirujuk
kembali ke puskesmas guna mendapat pengobatan lanjutan.

4. Usaha Kesehatan Perorangan


a. Praktik dokter keluarga/BPJS
Praktik dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang
menyelenggarakan pelayanan primer yang komperhensif, kontinu,
integratif, holistik dan koordinatif dengan mengutamakan pencegahan,
menimbang peran keluarga dan lingkungan serta pekerjaannya.
Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis
kelamin, usia ataupun jenis penyakitnya. Pelayanan dokter keluarga
melibatkan dokter keluarga sebagai penyaring tingkat primer, dokter
spesialis sebagai penyaring tingkat sekunder dan Rumah Sakit sebagai
rujukan. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan
khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan
kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Setiap peserta BPJS akan ditarik
iuran yang besarnya ditentukan sesuai tingkatan manfaat yang
diinginkan. Pasien yang terdaftar sebagai anggota BPJS dapat memilih
puskesmas atau dokter keluarga yang diinginkan sebagai pusat pelayanan

14
kesehatan primer, dan mendapat pelayanan kesehatan tanpa dipungut
biaya. Pasien yang tidak terdaftar sebagai anggota dokter keluarga yang
datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan akan dikenakan biaya
sesuai tariff yang ditentukan.
Pada kompetensi ini, kami turut serta mengamati proses
pelaksanaan praktik dokter keluarga di Klinik Mulia Ambon. Selain itu,
kami juga turut serta dalam pemeriksaan pasien yang menjadi anggota
dokter keluarga yang datang ke Klinik Mulia.
b. Home visit dan homecare
Home visit adalah segala tindakan yang dilakukan kepada pasien
oleh tenaga kesehatan yang bersifat panggilan. Tindakan ini dilakukan
dirumah tempat tinggal pasien. Praktik dokter keluarga juga menjalankan
program home visit bagi pasien pasien yang termasuk anggotanya.
Program ini biasanya dilakukan saat pasien memerlukan pelayanan
kesehatan namun tidak dapat datang langsung ke tempat praktik dokter
keluarga sehingga meminta kesediaan dokter untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang diperlukan dirumah pasien. Pada kompetensi
ini, kami belum mencapai target karena selama mengikuti praktik dokter
keluarga di Klinik Mulia kami belum menemukan kegiatan home visit
ini.

5. Evaluasi Kinerja Pelayanan Primer


a. Evaluasi berbasis SWOT
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi
yang bersifat deskriptif dengan mengevaluasi kekuatan (strength),
kelemahan (weakness) internal dari puskesmas, serta kesempatan
(opportunity) dan ancaman (threat) dari lingkungan eksternal. Manfaat
dari analisis SWOT yang dilakukan dalam mengevaluasi kinerja

15
puskesmas adalah untuk melakukan perencanaan masa depan,
menganalisis kesempatan dan kekuatan yang dimiliki, serta mengatasi
ancaman yang akan datang. Pada kompetensi ini, kami telah mencapai
target karena kami melakukan analisis SWOT pada puskesmas Hutumuri
secara langsung.
b. Laporan kinerja
Evaluasi laporan kinerja pelayanan primer dilaksanak setiap bulan
oleh puskesmas saat pelaksanaan lokakarya mini bulanan guna
membahas hasil kegiatan program bulanan. Pada pertemuan tersebut
akan dilakukan evaluasi apakah hasil kegiatan telah mencapai target yang
ditentukan oleh standar pelayanan minimal. Jika belum mencapai target
maka akan dibahas permasalahannya kemudian dibuat perencanaan untuk
bulan depan agar dapat mencapai target yang ditentukan. Sedangkan
evaluasi kinerja puskesmas secara menyeluruh akan dilakukan saat
pertemuan tahunan bersama Dinas Kesehatan Kota. Pada kompetensi ini,
kami belum mecapai target karena tidak turut serta dalam evaluasi
maupun kegiatan lokakarya mini karena keterbatasan waktu yang tidak
bertepatan dengan jadwal lokakarya mini puskesmas.
c. Rekomendasi hasil evaluasi
Rekomendasi hasil evaluasi dimaksudkan untuk perbaikan kinerja
puskesmas di masa mendatang dengan membuat perencanaan kegiatan
program yang akan dilakukan agar mencapai target yang ditentukan
standar pelayanan minimal. Pada kompetensi ini, kami belum mencapai
target karena tidak turut langsung dalam menyusun rekomendasi hasil
evaluasi. Kami hanya mendapat pengetahuan singkat saat berada di
puskesmas.

6. Safety and Survival at Sea


a. Aplikasi prinsip keamanan dan keselamatan di laut saat melaksanakan
tugas

16
Keselamatan dan keamanan saat melakukan pekerjaan di laut oleh
para nelayan merupakan hal yang penting mengingat banyaknya bahaya
kecelakaan yang akan terjadi saat melaut. Pada kompetensi ini, kami
belum mencapai target karena tidak adanya kapal yang bersandar saat itu.
Kami hanya mendapatkan informasi terkiat prinsip keamanan dan
keselamatan di laut saat melaksanakan tugas.
b. Identifikasi masalah keamanan dan keselamatan dilaut pada masyarakat
pesisir/pulau
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena
keterbatasan waktu kepaniteraan.
c. Advokasi keamanan dan keselamatan di laut
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena
keterbatasan waktu kepaniteraan.

7. Dokter Pulau
a. Identifikasi kecelakaan penyelaman (simulasi jika tidak ada kasus) dan
penyakit kelautan (marine medicine) dan factor-faktor risiko
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target.
b. Penanganan kasus penyakit dekompresi a.l. di RUBT RSAL Halong
(komplementer & tradisional) dan pengembangan marine & coastal
medicine)
Penyakit dekompresi adalah penyakit penyelaman akibat naik ke
permukaan dengan cepat yang tidak sesuai dengan prosedur penyelaman
yang baik sehingga terbentuknya gelembung gas-gas nitrogen di dalam
jaringan dan menimbulkan berbagai gejala. Penyakit dekompresi
merupakan penyakit yang paling sering dialami para penyelam. Terapi
oksigen hiperbarik atau ruang udara bertekanan tinggi (RUBT)
merupakan suatu metode pengobatan dengan cara memberikan
pernapasan oksigen murni 100% kepada pasien dengan penyakit
dekompresi dan penyakit penyelaman lainnya. Prinsip kerja dari RUBT
ini adalah memberikan pernapasan dengan tekanan oksigen murni

17
sehingga oksigen tersebar secara menyeluruh di seluruh jaringan tubuh
dan menyebabkan meluruhnya gelembung gas nitrogen yang terbentuk
sehingga mengurangi gejala yang ditimbulkan. Pada kompetensi ini,
kami turut langsung melakukan anamnesis dan pemeriksaan pada salah
satu pasien yang datang ke RSAL untuk menjalani terapi RUBT akibat
penyakit dekompresi yang dialami saat menyelam. Selain itu, kami juga
turut langsung mendampingi pasien di dalam chamber hiperbarik.
c. Penanganan kedaruratan di laut (simulasi kasus/professional training)
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena tidak
adanya kasus kedaruratan yang kami temui. Kami hanya mempelajari
kasus-kasus kedaruratan serta penanganannya melalui pertemuan ilmiah
dengan Dokter Spesialis Kelautan selama menjalani kepanitraan Klinik
di RSAL Halong.
8. Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat di Kantor SAR Ambon
a. Triage
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena tidak adanya
kasus kedaruratan yang kami temui. Kami hanya mempelajari kasus-kasus
kedaruratan serta penanganan pertama di lokasi bencana melalui
pertemuan ilmiah dengan instruktur selama menjalani Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat di kantor SAR Ambon.
b. Medical First Response
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena tidak adanya
kasus kedaruratan yang kami temui. Kami hanya mempelajari penanganan
pertama korban bencana, cara pemindahan korban bencana serta
pemasangan back board pada korban bencana melalui pertemuan ilmiah
dan pelatihan yang dilakukan oleh instruktur selama menjalani
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di kantor SAR Ambon.

III. KOMPETENSI YANG BELUM TERCAPAI


N LEARNING AKTIVITAS LEVEL DURASI/ TARGET
O OUTCOMES YANG KOMPETENSI FREKUENS KAPAN

18
(KOMPETENSI MEMBANTU YANG I LEVEL
) MENCAPAI LO DICAPAI KEGIATAN KOMPETENS
I AKAN
DICAPAI
1 Pelayanan a. Pos pelayanan Mempelajari Seminggu, 3 2021, Pada Saat
Kesehatan terpadu fungsi dan x 3 jam Internship Di
Promotif Dan kegiatan Puskesmas
Preventif b. Usaha posyandu di 2021, Pada Saat
kesehatan puskesmas 1 x 2 jam Internship Di
sekolah Mempelajari Puskesmas
fungsi dan
kegiatan UKS di
sekolah
2 Pelayanan a. Aplikasi Mempelajari Seminggu, 1 2021, Pada Saat
Kesehatan Primer keterampilan sistem x 3 jam Internship Di
manajemen manajemen Puskesmas
puskesmas mulai
dari perencanaan
program
kegiatan,
pelaksanaan
lokakarya mini, 2021, Pada Saat
b. Aplikasi dan evaluasi Seminggu, 1 Internship Di
prosedur hasil kegiatan. x 3 jam Puskesmas
rujukan dari Mempelajari
pusat prosedur rujukan
pelayanan pasien yang
primer memerlukan
(termasuk perwatan di
konsul fasilitas yang
telemedici) lebih memadai
seperti Rumah
Sakit dan
rujukan balik
untuk melajutkan
pengobatan di
puskesmas.
3 Usaha Kesehatan Home visited dan Mendapat Seminggu, 1 2021, Pada Saat
Perorangan home care penjelasan x 3 jam Internship Di
singkat selama Puskesmas

19
mengikuti
praktik dokter
kelurga di Klinik
Mulia
4 Dokter Pulau Penanganan Mempelajari Seminggu, 1 2021, Pada Saat
kedaruratan di kasus-kasus x 3 jam Internship Di
laut (simulasi kedaruratan Puskesmas
kasus/professiona dilaut serta
l training) penangannya di
RSAL Halong
5 Kantor SAR a. Triage Mengaplikasikan Selama 1 hari, Bila mendapat
triage di lokasi 1 x 1 jam kesempatan
bencana mengikuti
kegiatan di lokasi
bencana

b. Medical First - Melakukan Selama 1 hari, Bila mendapat


Response pemindahan 1 x 1 jam kesempatan
korban bencana mengikuti
di lokasi kegiatan di lokasi
bencana bencana
- Mengaplikasika
n pemasangan Selama 1 hari Bila mendapat
back board pada 1 x 30 menit kesempatan
korban bencana mengikuti
di lokasi kegiatan di lokasi
bencana bencana

LAMPIRAN

1. Penyuluhan

20
Penyuluhan kepada adik-adik Jemaat GPM Kamal tentang
“Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)”
21
Penyuluhan kepada adik-adik Jemaat GPM Kamal tentang
“Bahaya Merokok, alkohol dan narkoba”

22
Penyuluhan kepada siswa/i Madrasah Tsanawiyah Waihitu
tentang
“Bahaya Merokok, alkohol dan narkoba” 23
24
Penyuluhan di SMA 2 Kairatu tentang
“Kesehatan Reproduksi Remaja”

Penyuluhan di Angkatan Muda Jemaat GPM Kamal tentang


“Bahaya HIV/AIDS”

2. Posyandu

25
Pengukuran Antropometri
Pada Posyandu di Desa Nuruwe

26
Pemberian Imunisasi dan Vitamin A
Pada Posyandu di Desa Nuruwe

27
Penyuntikan TT pada ibu hamil di Desa Nuruwe

3. Aplikasi Klinis

28
29
Anamnesis Terpimpin dan Pemeriksaan Fisik
Pada Poli Umum, MTBS, dan UGD Puskesmas Kairatu Barat

4. Dokter Pulau

Lantamal

30
Basarnas

31
32
5. Puskesmas Hutumuri

33
6. Puskesmas Karpan

34
7. Dinas Kesehatan

35
8. KKP dan Dokter Keluarga

36
TERIMAKASIH

37

Anda mungkin juga menyukai