Portofolio Fazri
Portofolio Fazri
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Disusun Oleh :
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menyelesaikan portofolio ini. Maksud dari penyusunan portofolio ini adalah untuk
bahan bacaan yang memberikan kontribusi positif bagi koas dalam menambah
pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa portofolio ini tidak luput dari kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya.
Penulis
2
PENDAHULUAN
terdepan, yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami
teknologi praktis, sesuai dengan kaedah ilmu pengetahuan serta diterima oleh
masyarakat yang dapat dicapai oleh perorangan dan keluarga. Dalam memberikan
pengobatan.
ke arah yang lebih baik, dan preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit
pasien yang di rujuk dan mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat
kuratif.
3
Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memilih jenis kelamin, usia serta
faktor-faktor lainnya.
4
PENCAPAIAN KOMPETENSI KLINIK
I. TARGET PENCAPAIAN
(KOMPETENSI) KEGIATAN
1. a. Memetakan masalah - Mengambil data suatu masalah Selama satu
5
(promotif dan preventif.
kesehatan masyarakat.
masyarakat mengajak para ibu untuk rutin datang ke Selama satu hari
pada anak.
kesehatan penyuluhan
6
merokok, alkohol dan narkoba di Selama satu hari
Belum Tercapai
b. Pos pelayanan terpadu - Mengikuti kegiatan posyandu balita dan Belum Tercapai
sekolah
Kairatu Barat
3. a. Aplikasi keterampilan - Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, Setiap hari
klinis (diagnostik fisik, dan terapi pada pasien yang datang di selama di
7
Puskesmas. Pustu
pada pasien
bulanan.
program KIA/KB
8
c. Rekomendasi hasil - Menyusun rekomendasi hasil evaluasi Belum tercapai
9
menggunakan kuisoner dengan mendatangi salah satu pustu yang
mengadakan posyandu saat itu. Setelah selesai, kami melakukan analisis
dan intepretasi laporan hasil rapid survey.
b. Analisis masalah kesehatan
Analisis masalah kesehatan adalah kegiatan mengumpulkan dan
memahami informasi tentang situasi kesehatan yang berguna untuk
menetapkan masalah kesehatan di suatu wilayah. Dalam menganalisa
masalah kesehatan di Desa Kamal kami memulai dengan menentukan
stunting sebagai masalah kesehatan karena merupakan penyakit
terbanyak salama satu tahun terakhir. Kemudian kami melakukan
pengelompokan data dan pemetaan penyebaran penyakit, serta
membandingkan jumlah kasus penyakit dengan jumlah penduduk yang
sama di Desa Kamal. Selanjutnya, kami melakukan analisis faktor risiko
terjadinya stunting serta apa saja program puskesmas yang dilakukan
untuk menanggulangi stunting di Desa Kamal.
c. Perencanaan pemecahan terhadap masalah kesehatan (promotif dan
preventif)
Upaya pemecahan masalah kesehatan berupa upaya promotif
adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat promosi kesehatan
sedangkan preventif merupakan kegiatan pencegahan suatu penyakit.
Pada kompetensi ini, upaya pemecahan masalah kesehatan berupa
stunting di Desa Kamal yang kami lakukan berupa upaya promotif
dengan cara melakukan penyuluhan tentang stunting secara umum dan
berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan. Sedangkan
upaya preventif yang kami lakukan adalah menghimbau kepada para ibu
agar rajin membawa anaknya ke posyandu sehingga daat dilakukan
pengecekan terhadap status gizi bayi dn balita serta dan ikut serta dalam
pelayanan di posyandu Nuruwe.
d. Perencanaan pemecahan masalah kesehatan bersama masyarakat
Perencanaan pemecahan masalah kesehatan bersama masyarakat
yang kami lakukan adalah dengan menghimbau kepada para ibu agar
10
rajin membawa anaknya ke posyandu sehingga daat dilakukan
pengecekan terhadap status gizi bayi dn balita serta dan ikut serta dalam
pelayanan di posyandu Nuruwe.
e. Evaluasi keberhasilan pemecahan masalah kesehatan
Dalam mengevaluasi keberhasilan dari kegiatan pemecahan
masalah kesehatan yang kami lakukan diantaranya kami melakukan
tanya jawab setelah melakukan penyuluhan dan menilai apakah
masyarakat telah memahami isi penyuluhan yang kami berikan.
11
Jemaat GPM Kamal. Setelah melakukan penyuluhan, kami melakukan
evaluasi dengan cara tanya jawab dengan para peserta penyuluhan.
b. Pos pelayanan terpadu
Pos pelayanan terpadu (POSYANDU) merupakan salah satu
bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Kegiatan
utama posyandu meliputi; 1) Kesehatan ibu dan anak (KIA) diantaranya
pemberian tabket Fe, imunisasi TT dan pemeriksaan kehamilan, 2) Gizi
diantaranya pemanatauan petumbuhan melalui penimbangan bulanan,
pemberian vitamin A dan makanan tambahan, 3) Imunisasi dasar yang
wajib didapatkan, 4) Pemberian KB dan 5) Penanggulangan diare dengan
pemerian oralit dan pengobatan. Sasaran posyandu adalah seluruh
masyarakat terutama bayi baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, menyusui
dan nifas, pasangan usia subur, remaja dan lanjut usia. Pada kompetensi
ini, kami berhasil mencapai target karena tidak sempat mengikuti
kegiatan posyandu dikarenakan keterbatasan waktu yang tidak bertepatan
dengan jadwal posyandu puskesmas bersangkutan.
c. Usaha kesehatan sekolah (UKS/UKGS)
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah dengan anak didik dan lingkungan
hidupnya sebagai sasaran. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan
suatu sekolah, dengan pedoman yang disebut Trias UKS, yaitu
Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Pembinaan Sekolah
Lingkungan Sehat. Peran kami adalah memantau pelaksanaan UKS di
sekolah apakah telah sesuai dengan standar yang ditentukan. Pada
kompetensi ini, kami belum mencapai target dikarenakan keterbatasan
waktu yang ada.
d. KIA/KB
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, bersalin,
menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Keluarga
12
Berencana (KB) merupakan salah satu usaha untuk merencanakan jumlah
anak serta jarak kehamilan menggunakan alat kontrasepsi. Pada
kompetensi ini, kami juga turut serta dalam pelaksanaan program
KIA/KB diantaranya kami melakukan pemeriksaan ANC, pemberian
tablet Fe dan anti tetanus kepada ibu hamil serta pemberian KB dalam
bentuk pil maupun suntikan pada pasien yang datang di Puskesmas
Kamal dan juga di posyandu Nuruwe.
13
diprogramkan puskesmas yang terdiri dari upaya kesehatan perorangan
dan upaya kesehatan masyarakat.
c. Aplikasi prosedur rujukan dari pusat pelayanan primer (termasuk konsul
telemedicine)
Telemedicine adalah pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan medis jarak jauh termasuk perawatan, diagnosis,
konsultasi, pengobatan dan pertukaran data medis. Pada kompetensi ini,
kami tidak terlibat secara langsung, namun kami mempelajari hal ini saat
dokter yang bertugas di puskesmas melakukan rujukan pasien yang
memerlukan perawatan lebih ke Rumah Sakit. Dokter yangbersangkutan
melakukan rujukan menggunakan surat rujukan. Setelah pasien mendapat
perawatan yang diperlukan di Rumah Sakit maka pasien akan dirujuk
kembali ke puskesmas guna mendapat pengobatan lanjutan.
14
kesehatan primer, dan mendapat pelayanan kesehatan tanpa dipungut
biaya. Pasien yang tidak terdaftar sebagai anggota dokter keluarga yang
datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan akan dikenakan biaya
sesuai tariff yang ditentukan.
Pada kompetensi ini, kami turut serta mengamati proses
pelaksanaan praktik dokter keluarga di Klinik Mulia Ambon. Selain itu,
kami juga turut serta dalam pemeriksaan pasien yang menjadi anggota
dokter keluarga yang datang ke Klinik Mulia.
b. Home visit dan homecare
Home visit adalah segala tindakan yang dilakukan kepada pasien
oleh tenaga kesehatan yang bersifat panggilan. Tindakan ini dilakukan
dirumah tempat tinggal pasien. Praktik dokter keluarga juga menjalankan
program home visit bagi pasien pasien yang termasuk anggotanya.
Program ini biasanya dilakukan saat pasien memerlukan pelayanan
kesehatan namun tidak dapat datang langsung ke tempat praktik dokter
keluarga sehingga meminta kesediaan dokter untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang diperlukan dirumah pasien. Pada kompetensi
ini, kami belum mencapai target karena selama mengikuti praktik dokter
keluarga di Klinik Mulia kami belum menemukan kegiatan home visit
ini.
15
puskesmas adalah untuk melakukan perencanaan masa depan,
menganalisis kesempatan dan kekuatan yang dimiliki, serta mengatasi
ancaman yang akan datang. Pada kompetensi ini, kami telah mencapai
target karena kami melakukan analisis SWOT pada puskesmas Hutumuri
secara langsung.
b. Laporan kinerja
Evaluasi laporan kinerja pelayanan primer dilaksanak setiap bulan
oleh puskesmas saat pelaksanaan lokakarya mini bulanan guna
membahas hasil kegiatan program bulanan. Pada pertemuan tersebut
akan dilakukan evaluasi apakah hasil kegiatan telah mencapai target yang
ditentukan oleh standar pelayanan minimal. Jika belum mencapai target
maka akan dibahas permasalahannya kemudian dibuat perencanaan untuk
bulan depan agar dapat mencapai target yang ditentukan. Sedangkan
evaluasi kinerja puskesmas secara menyeluruh akan dilakukan saat
pertemuan tahunan bersama Dinas Kesehatan Kota. Pada kompetensi ini,
kami belum mecapai target karena tidak turut serta dalam evaluasi
maupun kegiatan lokakarya mini karena keterbatasan waktu yang tidak
bertepatan dengan jadwal lokakarya mini puskesmas.
c. Rekomendasi hasil evaluasi
Rekomendasi hasil evaluasi dimaksudkan untuk perbaikan kinerja
puskesmas di masa mendatang dengan membuat perencanaan kegiatan
program yang akan dilakukan agar mencapai target yang ditentukan
standar pelayanan minimal. Pada kompetensi ini, kami belum mencapai
target karena tidak turut langsung dalam menyusun rekomendasi hasil
evaluasi. Kami hanya mendapat pengetahuan singkat saat berada di
puskesmas.
16
Keselamatan dan keamanan saat melakukan pekerjaan di laut oleh
para nelayan merupakan hal yang penting mengingat banyaknya bahaya
kecelakaan yang akan terjadi saat melaut. Pada kompetensi ini, kami
belum mencapai target karena tidak adanya kapal yang bersandar saat itu.
Kami hanya mendapatkan informasi terkiat prinsip keamanan dan
keselamatan di laut saat melaksanakan tugas.
b. Identifikasi masalah keamanan dan keselamatan dilaut pada masyarakat
pesisir/pulau
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena
keterbatasan waktu kepaniteraan.
c. Advokasi keamanan dan keselamatan di laut
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena
keterbatasan waktu kepaniteraan.
7. Dokter Pulau
a. Identifikasi kecelakaan penyelaman (simulasi jika tidak ada kasus) dan
penyakit kelautan (marine medicine) dan factor-faktor risiko
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target.
b. Penanganan kasus penyakit dekompresi a.l. di RUBT RSAL Halong
(komplementer & tradisional) dan pengembangan marine & coastal
medicine)
Penyakit dekompresi adalah penyakit penyelaman akibat naik ke
permukaan dengan cepat yang tidak sesuai dengan prosedur penyelaman
yang baik sehingga terbentuknya gelembung gas-gas nitrogen di dalam
jaringan dan menimbulkan berbagai gejala. Penyakit dekompresi
merupakan penyakit yang paling sering dialami para penyelam. Terapi
oksigen hiperbarik atau ruang udara bertekanan tinggi (RUBT)
merupakan suatu metode pengobatan dengan cara memberikan
pernapasan oksigen murni 100% kepada pasien dengan penyakit
dekompresi dan penyakit penyelaman lainnya. Prinsip kerja dari RUBT
ini adalah memberikan pernapasan dengan tekanan oksigen murni
17
sehingga oksigen tersebar secara menyeluruh di seluruh jaringan tubuh
dan menyebabkan meluruhnya gelembung gas nitrogen yang terbentuk
sehingga mengurangi gejala yang ditimbulkan. Pada kompetensi ini,
kami turut langsung melakukan anamnesis dan pemeriksaan pada salah
satu pasien yang datang ke RSAL untuk menjalani terapi RUBT akibat
penyakit dekompresi yang dialami saat menyelam. Selain itu, kami juga
turut langsung mendampingi pasien di dalam chamber hiperbarik.
c. Penanganan kedaruratan di laut (simulasi kasus/professional training)
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena tidak
adanya kasus kedaruratan yang kami temui. Kami hanya mempelajari
kasus-kasus kedaruratan serta penanganannya melalui pertemuan ilmiah
dengan Dokter Spesialis Kelautan selama menjalani kepanitraan Klinik
di RSAL Halong.
8. Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat di Kantor SAR Ambon
a. Triage
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena tidak adanya
kasus kedaruratan yang kami temui. Kami hanya mempelajari kasus-kasus
kedaruratan serta penanganan pertama di lokasi bencana melalui
pertemuan ilmiah dengan instruktur selama menjalani Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat di kantor SAR Ambon.
b. Medical First Response
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena tidak adanya
kasus kedaruratan yang kami temui. Kami hanya mempelajari penanganan
pertama korban bencana, cara pemindahan korban bencana serta
pemasangan back board pada korban bencana melalui pertemuan ilmiah
dan pelatihan yang dilakukan oleh instruktur selama menjalani
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di kantor SAR Ambon.
18
(KOMPETENSI MEMBANTU YANG I LEVEL
) MENCAPAI LO DICAPAI KEGIATAN KOMPETENS
I AKAN
DICAPAI
1 Pelayanan a. Pos pelayanan Mempelajari Seminggu, 3 2021, Pada Saat
Kesehatan terpadu fungsi dan x 3 jam Internship Di
Promotif Dan kegiatan Puskesmas
Preventif b. Usaha posyandu di 2021, Pada Saat
kesehatan puskesmas 1 x 2 jam Internship Di
sekolah Mempelajari Puskesmas
fungsi dan
kegiatan UKS di
sekolah
2 Pelayanan a. Aplikasi Mempelajari Seminggu, 1 2021, Pada Saat
Kesehatan Primer keterampilan sistem x 3 jam Internship Di
manajemen manajemen Puskesmas
puskesmas mulai
dari perencanaan
program
kegiatan,
pelaksanaan
lokakarya mini, 2021, Pada Saat
b. Aplikasi dan evaluasi Seminggu, 1 Internship Di
prosedur hasil kegiatan. x 3 jam Puskesmas
rujukan dari Mempelajari
pusat prosedur rujukan
pelayanan pasien yang
primer memerlukan
(termasuk perwatan di
konsul fasilitas yang
telemedici) lebih memadai
seperti Rumah
Sakit dan
rujukan balik
untuk melajutkan
pengobatan di
puskesmas.
3 Usaha Kesehatan Home visited dan Mendapat Seminggu, 1 2021, Pada Saat
Perorangan home care penjelasan x 3 jam Internship Di
singkat selama Puskesmas
19
mengikuti
praktik dokter
kelurga di Klinik
Mulia
4 Dokter Pulau Penanganan Mempelajari Seminggu, 1 2021, Pada Saat
kedaruratan di kasus-kasus x 3 jam Internship Di
laut (simulasi kedaruratan Puskesmas
kasus/professiona dilaut serta
l training) penangannya di
RSAL Halong
5 Kantor SAR a. Triage Mengaplikasikan Selama 1 hari, Bila mendapat
triage di lokasi 1 x 1 jam kesempatan
bencana mengikuti
kegiatan di lokasi
bencana
LAMPIRAN
1. Penyuluhan
20
Penyuluhan kepada adik-adik Jemaat GPM Kamal tentang
“Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)”
21
Penyuluhan kepada adik-adik Jemaat GPM Kamal tentang
“Bahaya Merokok, alkohol dan narkoba”
22
Penyuluhan kepada siswa/i Madrasah Tsanawiyah Waihitu
tentang
“Bahaya Merokok, alkohol dan narkoba” 23
24
Penyuluhan di SMA 2 Kairatu tentang
“Kesehatan Reproduksi Remaja”
2. Posyandu
25
Pengukuran Antropometri
Pada Posyandu di Desa Nuruwe
26
Pemberian Imunisasi dan Vitamin A
Pada Posyandu di Desa Nuruwe
27
Penyuntikan TT pada ibu hamil di Desa Nuruwe
3. Aplikasi Klinis
28
29
Anamnesis Terpimpin dan Pemeriksaan Fisik
Pada Poli Umum, MTBS, dan UGD Puskesmas Kairatu Barat
4. Dokter Pulau
Lantamal
30
Basarnas
31
32
5. Puskesmas Hutumuri
33
6. Puskesmas Karpan
34
7. Dinas Kesehatan
35
8. KKP dan Dokter Keluarga
36
TERIMAKASIH
37