Oleh:
KELOMPOK 7
DEPARTEMEN MANAJEMEN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
i
Kata Pengantar
Penulis berharap tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan mengenai Fungsi Manajemen Umum. Penulis juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................iii
BAB I “PENDAHULUAN”
BAB II “PEMBAHASAN”
3.1 Kesimpulan............................................................................................................16
3.2 Saran.....................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Mengetahui apa saja fungsi perencanaan
2) Memahami fungsi mengorganisasian
1
3) Mengetahui fungsi pengarahan
4) Memahami fungsi koordinasi
5) Mengetahui fungsi pengawasan
2
BAB II
PEMAHASAN
3
Perencanaan dapat dibedakan menjadi beberapa, yaitu:
1) Kebijakan
Kebijakan adalah pernyataan atau pengertian yang merupakan
penyaluran berbagai pikiran dan tindakan dalam mengambil keputusan.
Kebijakan ini dapat dibagi menjadi kebijakan umum, kebijakan bagian, dan
kebijakan turunan (tingkat yang lebih rendah).
Selain itu, dikenal juga berbagai kebijakan yang berumber dari atasan
yang biasanya lebih rinci sehingga bawahan hanya menggunakan saja,
serta bersifat perintah (appreated policies), yaitu kebijakan yang timbul
karena adanya kasus atau pertanyaann dan kebijakan darurat (imposed
policies) seperti kebijakan karena pengaruh dari luar, misalnya adanya
Inpres, Kepmen, Perpem, dan sebaginya.
2) Aturan (Rules)
Aturan merupakan kegiatan atau tindakan yang lebih khusus dan
pasti ,yang di dalamnya disebutkan adanya larangan dan perintah.
3) Anggaran (Budget)
Perencanaan dari semua kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk
kuantitatif, biasanya berwujud angka-angka dan merupakan standar yang
harus dicapai. Apabila berwujud angka-angka atau uang maka sering
disebut sebagai anggaran. Jadi anggaran merinci pendapatan dan
pengeluaran serta memberikan target bagi kegiatan yang ada.
4) Program
Program adalah kombinasi antara kebijakan, alokasi dan urutan-urutan
yang menimbulkan serangkaian tindakan (yang didukung budget).
Program dapat dibagi menjadi program primer dan program minor
(turunan).
5) Prosedur
Prosedur adalah sejumlah intruksi yang terinci untuk melaksanakan
serangkaian kegiatan yang terjadi secara teratur.
4
6) Strategi
Strategi merupakan penyelesaian dari rencana yang dibuat sebagai reaksi
untuk mengatasi kesulitan atau kasus. Jadi, di dalamnya tersirat kesatuan
arah dan pembagian tekanan serta sumber yang dimilki.
5
4) Berdasarkan rencana yang ada, dibuatlah kebijakan sebagai pedoman
berdasarkan pelaksanaan.
5) Secara bersama menetapkan kebijakan personalia, karyawan dan
anggota guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6) Pengurus membuat rencana penerimanaan atau penghasilan yang akan
diperoleh koperasi.
6
3) Menetapkan kebutuhan tenaga kerja, mutasinya, serta promosi dan
keterampilan dalam melaksanakan tugas yang semakin berkembang.
4) Menjamin personalia agar tercipta ketenangan dalam bekerja,loyalitas
yang tinggi dan kesejahteraan yang memadai.
7
Agar pemberian perintah dapat dilaksanakan dengan baik,maka harus
dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Peruntah harus berkaitan dengan keadaan yang nyata.
2) Perintah harus mempunyai latar belakang, yaitu sesuai dengan
sarana yang ada, waktu, dan kemampuan yang diperintah.
3) Perintah harus lengkap, kelas, singkat dan konsisten.
4) Perintah jangan bersifat paksanaan, tetapi harus diberikan dengan
bahasa yang tepat dan mudah dimengerti.
Pengarahan selain berhubungan dengan pemberian perintahjuga
berhubungan dengan cara bagaimana mempengaruhi orang lain melalui
berbagai motivasi. Perintah harus bersifat positif dan sedapat mungkin
diberikan kepada orang yang tepat agar efesien.
8
5) Pengarahan dari intansi atau lembaga fungsional, seperti Koperasi
Pusat, Koperasi Gabungan, dan Dekopin agar koperasi (primer)
tetap menjalankan fungsinya secara utuh.
6) Pengarahan dari manajer kepada para karyawa. Di sini di
maksudkan agar mereka bekerja secara sungguh-sungguh dalam
menjalanankan usaha koperasi dimana hal ini
merupakantanggungjawab masing-masing. Manajer adalah atasan
langsung dari para karyawan, sehingga manajer merupakan factor
kunci yang harus memotivasi keberhasilan para karyawan dalam
melaksanakan tugas-tugas rutinnya.
7) Pengarahan dari manajer kepada anggota. Dalam melaksanakan
kegiatan tertentu,harus ada pengarahandari manajer kepada
anggotanya yang berupa petunjuk teknis atau informasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut.
9
3) Membuat buku pedoman yang menjelaskan tugas masing-masing
bagian. Pedoman ini harus berdasarkan pada anggaran dasar
sedangkan operasionalnya harus berlandaskan pada Anggaran
Rumah Tangga
4) Mengangkat kelompok kerja dibawah pimpinan manajer untuk
mengkoordinir kegiatan atauunit-unit yang terkait dan kreatif.
5) Mengadakan pertemuan resmi antara semua unsur yang ada yang
biasanya disebut sebagai rapat anggota.
10
1) Memiliki standar sebagai pedoman (alat ukur).
2) Mengadakan supervisi kegiatan.
3) Membandingkan hasil-hasil dengan standarnya (mengevaluasi).
4) Melakukan kegiatan perbaikan (correction action) bila perlu.
11
secara moral juga bertugas sebagai pengawas atas jalannya
koperasi.
3) Departemen koperasi dan pengusaha kecil setempat, yang
merupakan pengawas eksternal fungsional, secara aktif
mengadakan peninjauan ke masing-masing koperasi dalam rangka
pembinaan danmemberikan informasi rutin dari pemerintah.
2.5.2.4 Manajer
Manajer adalah pengawas operasional, yaitu fungsi yang melekat pada
jabatannya karena mempunyai tanggung jawab. Tangung jawab manager
mencakup semuabidang usaha atau perusahaan koperasinya sehingga
seluruh karyawan koperasimenjadi bawahannya. Dalam hal ini manajer
perlu melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
1) Menajar secara periodic harus memberikan laporan sebagai bahan
analisis usaha.
2) Memberikan laporan terakhir sebelum tutup buku tentang keadaan
keuangan, tentang pelaksanaan manajemennya, dan untuk koreksi
serta perbaikan apabila di perlukan.
3) Meningkatkan kualitas pelayanan, dan jika perlu mengusulkan
perubahan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga
seperlunya.
12
4) Melaksanakan pengamaan yang efektif atas pelaksanaan rapat
anggota dan rapat lainnya,sehingga dapat mengusulkan perubahan
atau perbaikan untuk menghadapi masa yang akan datang.
13
4) Bagian-bagian dalam organisasi bekerja normal dalam hubungan
organik.
5) Terdapat komunikasi yang lancer antara para pengurus,
pengawas,anggota dan antar sesama anggota yang tercermin
pada administrasi dan manajemen.
Usaha Sehat
1) Kegiatan usahanya di lakukan berdasarkan asa dan sendi
dasarnya.
2) Usahanya berjalan secara kontinu dan pada setiap akhir tahun
buku terdapat laba/rugi setelah dipenuhinya ketentuan-ketentuan
yang berlaku bagi setiap perushaaan.
3) Keikutsertaan para anggota dalam koperasi diimbangi denga jasa
oleh koperasi kepadanya, minimal anggota tidak merasa kecewa
terhadap pelayanan yang diberikan oleh koperasinya.
4) Dapat dicapai tingkat efesiensi tertentu yang sesuai dengan
rencana untuk memperpendek arus barang antar produsen dan
konsumen anggota.
Mental Sehat
1) Para pengurus dan anggota sadarakan tanggung jawab modal
koperasi.
2) Tidak hanya berfikir secara kebendaan, tetapi juga menempatkan
nilai-nilai kemanusiaan dan sosial di atas nilai-nilai keberadaan.
3) Tercermin kejujuran dan keadilan dalam kegiatan pengurus dan
anggota koperasi.
4) Segala kegiatan koperasi dan manfaat yang diperolehnya
ditujukan untuk mempertinggi tingkat kesejahteraan
anggota,material, danspiritual.
5) Terdapat program-program pendidikan yang dilaksanakan secara
kontinu.
14
6) Adanya pendidikan yang konkrit dalam pengabdian kepentingan
umum.
7) Adanya kesadaran bahwa koperasi harus hidup diatas prinsip dan
swadaya sesuai dengan doktrin swakerta bina raharja dimana
kesadaran tersebut harus tampak pada kegiatan koperasi.
8) Tidak mencari keuntungan di luar prinsip-prinip koperasi.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1 Saran
16