Anda di halaman 1dari 5

ORIENTASI DAN MOBILITAS

RESUME
Untuk memnuhi tugas mata kuliah Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar Yang diampu oleh
Bapak Drs. Endro Wahyuno, M. Si

Disusun oleh :
Riska Diah Mawarni
180154603518

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN LUAR BIASA
2020
RESUME PERTEMUAN KE-4
SIGHTED GUIDE
(PENDAMPING AWAS)

Teknik pratongkat dimana tunanetra diajarkan teknik-teknik sighted guide yang


benar apabila suatu saat tunanetra memilih menerima pertolongan orang awas menjadi
pendampingannya untuk bepergian. Berikut ini merupakan teknik-teknik sighted
guide:
A. Teknik Dasar Untuk Pendamping Awas.
Pendamping mengadakan kontak (mengajak) dengan menyentuh punggung
telapak tangannya dengan punggung telapak tangan anak/siswa/tunanetra. Atau
siswa sendiri secara lisan mengajak pendamping. Kemudian siswa memegang
lengan pendamping tepat di atas siku, dengan ibu jari pada posisi sebelah luar
sedang keempat jari lainnya berada pada posisi sebelah dalam dari lengan
pendamping. Sewaktu memegang lengan bawah, siswa membengkok dengan
lentur pada bagian siku, sedangkan lengan atasnya tetap berimpit dengan
badannya sendiri, dan posisinya berada setengah langkah di belakang – samping
pandang sehingga dari depan akan terlihat bahu kiri pendamping segaris dengan
bahu kanan siswa, dan demikian sebaliknya. Sedangkan bagi seorang anak kecil
lebih mudah baginya untuk memegang pergelangan tangan pendamping dari pada
harus memegang lengan pendamping di atas nya.
Sewaktu berjalan lengan atas siswa harus tetap berimpit dengan badannya. Ini
akan membantunya mendeteksi perubahan- perubahan (ke samping, atas, bawah,
mendatar) posisi lengan bagian bawah sewaktu berjalan, apakah jalan membelok,
menanjak atau menurun; dan juga untuk menghindar dari gerakan yang berlebihan
dari pendamping.
B. Teknik Melewati Jalan Sempit.
Apabila pendamping dan siswa berhadapan dengan jalan sempit, dimana jalan
tersebut hanya aman untuk dilewati untuk satu orang, maka pendamping
mengambil tindakan dengan menempatkan secara menyilang yang lengannya
dipegang oleh siswa ke belakang, siswa kemudian merespon dengan meluruskan
lengan yang sedang memegang dan berada tepat di belakang pendamping satu
langkah penuh jaraknya.
Jarak satu langkah penuh ini –juga untuk menghindari siswa menginjak tumit
pendamping sewaktu berjalan. Dan apabila keduanya telah melewati jalan sempit,
pendamping dapat mengembalikan posisi tangannya yang menyilang ke belakang
ke posisi semula dan siswapun kembali berada pada posisi setengah langkah di
belakang/samping pendamping dan ini bertanda baginya bahwa jalan sempit telah
terlewati.
C. Memindahkan Pegangan Tangan.
Memindahkan pegangan disini guna menghindari siswa juga pendamping dari
rasa pegal, lelah karena sudah lama berpegangan, bisa karena siswa atau kehendak
pendamping. Dimulai dengan tangan siswa yang bebas bergerak memegang
lengan pendamping yang sudah terlebih dahulu dipegang oleh lengan/tangan
siswa yang pertama.
Tangan pertama kemudian dilepaskan sambil menggeser posisi badan, tangan
pertama tadi kemudian menelusuri belakang pendamping mencari lengan
pendamping yang bebas. Apabila tangan siswa yang pertama sudah memegang
lengan pendamping yang bebas, maka tangan siswa yang kedua dipindahkan
untuk memegang lengan pendamping yang sedang dipegang oleh tangan siswa
yang pertama, setelah itu tangan siswa yang pertama melepaskan pegangannya
pada pendamping. Memindahkan pegangan tangan ini dapat dilakukan sewaktu
sedang berjalan atau dalam keadaan berhenti sebentar bagi siswa yang belum
terampil.
D. Teknik Melewati Pintu Tertutup.
Dalam melewati pintu tertutup hanya ada dua kemungkinan sehubungan dengan
posisi dan kedudukan siswa dengan pendamping yaitu:
1. Siswa berada searah dengan membukanya pintu.
Siswa berada di samping pendamping dan searah dengan membukanya pintu.
Caranya, Setelah sampai di depan pintu, berhenti sejenak sambil menjelaskan
ke arah kanan pintu membuka, juga menjelaskan hal-hal khusus yang
dianggap penting bagi keselamatan siswa. Melalui pegangan pintu (bila ada)
pendamping membuka pintu, bersamaan dengan itu tangan bebas siswa
bergerak ke depan mencari pegangan pintu. Dengan memanfaatkan tangan
pendamping yang memegang pintu, siswa mudah melokalisir dimana
memegang pintu berada.Setelah siswa memegang pegangan pintu,
pendamping melepaskan pegangan pintu tersebut sambil bergerak maju dan
kemudian berhenti sebentar untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk
menutup pintu.
2. Siswa berada tidak searah dengan membuka pintu
Siswa berada disamping pendamping dan tidak searah dengan membukanya
pintu. Sehubungan dengan posisi tersebut ada dua cara:
1) Setelah sampai di depan pintu, pendamping menjelaskan ke arah mana
pintu membuka, maka siswa langsung pindah pegangan sehingga siswa
berada searah dengan membukanya pintu. Sesudah itu caranya sama
dengan poin satu diatas.
2) Setelah sampai ke depan pintu, pendamping menjelaskan ke arah mana
membukanya pintu dan kemudian membukanya bersamaan dengan itu
siswa mengambil posisi tepat di belakang pendamping. Tangan siswa
bebas memegang lengan pendamping yang sedang dipegang oleh lengan
pertama, tangan pertama kemudian dilepaskan dan bergerak ke depan
mencari pegangan pintu. Sewaktu pendamping berjalan ke depan mencari
pegangan pintu harus pula diingat untuk berhenti sebentar guna
memberikan kesempatan bagi siswa untuk menutup pintu.Sebaliknya
pendamping dalam membuka pintu menggunakan tangan kiri jika pintunya
membuka ke kiri begitu pula sebaliknya jika menggunakan tangan kanan.
E. Teknik Naik dan Turun Tangga.
1. Cara menuruni tangga
Pendamping mendekati tangga, dan siswa tetap berada setengah langkah di
belakangnya. Pendamping bergerak menuruni tangga, siswa tetap setengah
langkah dan merasakan gerakan turun lengan pendamping sambil merasakan
tepi tangga, kemudian mulai menuruni tangga.Bagi siswa yang baru masuk
latihan, pendamping perlu berhenti sejenak sebelum turun dan naiknya tangga
menjelaskan bahwa anak akan naik atau turun tangga. Dan bila susdah sampai
di puncak atau sampai di bawah berhenti sejenak, dan beri pengertian bahwa
kedudukan lengan pendamping ada hubungannya dengan permukaan yang
akan dilalui. Dan bila tangga tersebut dipergunakan, guna menjaga
keseimbangan kedua belah pihak.Sewaktu turun siswa harus menjaga posisi
tetap tegak dan dengan titik pusat gerak badan jatuh pada tumit terutama untuk
menjaga keseimbangan badannya. Bila akan melewati tangga yang melingkar,
tempatkan siswa pada injakan yang lebar.
2. Cara naik tangga
Pendamping mendekati tangga, posisi siswa tetap setengah langkah di
belakangnya. Pendamping melangkah naik, siswa maju setengah langkah
untuk menemukan pinggiran tangga kemudian melangkah naik. Berat badan
siswa sewaktu naik bertumpu pada ujung kakinya dan dalam posisi tetap
setengah langkah di belakang pendamping. Apabila setelah sampai di puncak
tangga pendamping maju beberapa langkah ke depan, kemudian menjelaskan
pada siswa bahwa kita sudah sampai di puncak, ini perlu untuk menghindari
siswa melangkah dengan cara yang salah.
F. Teknik Duduk.
Hal mengenai duduk perlu diperhatikan tentang kursinya Apakah kondisi kursi itu
cukup kuat, aman, sedang kosong atau ada benda di atasnya.
1. Duduk dari depan kursi
a. Pendamping membawa siswa setengah langkah dari depan kursi.
b. Menjelaskan posisi kursi menghadap ke depan.
c. Siswa maju sampai tulang kering atau lututnya menyentuh kursi.
d. Tangannya yang memegang dilepaskan dan diletakkan di bagian atas
bagian sandaran.
e. Tangan bebasnya bergerak menyapu sandaran kemudian tempat
duduknya.
f. Sekarang siswa membalikkan badannya sehingga betis atau siswa
menyentuh kursi kemudian duduk.
g. Menyentuh paha atau betis pada kursi.
2. Duduk dibelakang kursi
Siswa dibawa mendekati kursi dari belakang dengan jarak setengah langkah,
kemudian tangannya yang memegang pendamping diambil dan diletakkan
pada bagian atas sandaran kursi, kemudian tangan di atasnya bergerak
menyapu bagian sandaran lalu bagian tempat duduknya. Dengan tangan yang
tetap memegang bagian atas sandaran kursi, siswa bergerak ke depan kursi dan
dengan merapatkan betis atau paha siswa mulai duduk.
3. Duduk dengan kursi bermeja
Siswa tangannya yang memegang lengan pendamping dilepaskan dan
dipegang kan pada bagian atas sandaran kursi, kemudian tangan bebasnya
memegang pinggiran meja, setelah itu siswa merentangkan kedua tangannya
guna menarik kursi keluar dari meja sejauh yang dibutuhkan untuk duduk.
Tangan siswa yang memegang kursi kemudian bergerak menyapu sandaran
kursi lalu tempat duduk kursi Bila memang kosong siswa langsung duduk.
G. Teknik Memasuki Mobil.
Dalam memasuki mobil tanpa terbentur perlu memperhatikan juga ke arah mana
membukanya pintu. Ini perlu dijelaskan pada siswa. Pendamping membawa siswa
mendekati pintu mobil, sebaiknya bila pintu membuka ke kiri maka tangan kiri
siswalah yang memegang pegangan pintu mobil dan begitu pula sebaliknya
dengan tangan kanan. Setelah siswa memegang pegangan pintu mobil dan
membukanya, lengan siswa yang satu memegang pinggiran atau pintu mobil. Ini
penting guna mengetahui tinggi pintu mobil dan luas pintu yang kita buka. Tangan
yang memegang pinggiran atas pintu mobil tersebut kemudian bergerak menyapu
sandaran dan tempat duduk, dan sesuadah itu siswa duduk tanpa melepaskan
kontak tangan dengan tempat duduk.
H. Berbalik Arah.
Bila susatu saat sewaktu sedang berjalan kita menghadapi jalan buntu atau kita
ingin berbalik ke arah semula, maka dapat dilakukan dengan berhenti sebentar
atau sambil berjalan bagi siswa yang sudah terampil.Pendamping berhenti
kemudian berputar 45º ke arah siswa, dan siswa pun berputar-putar ke arah
pendamping sehingga keduanya dalam posisi berhadap-hadapan. Dengan bebas
siswa kemudian
I. Menerima dan Menolak Ajakan.
1. Menerima ajakan
Orang Awas yang menarik atau memegang tangan tunanetra oleh tunanetra
tangan tersebut dilepaskan oleh tangannya. Kemudian tangan tunanetra yang
sudah terlepas tersebut ganti memegang tangan orang awas tadi tepat di atas
siku kemudian baru berjalan ke arah yang dituju.
2. Menolak ajakan
Di sini tunanetra cukup dengan menggunakan tangan bebasnya melepaskan
tangan orang Awas yang memegang tadi kemudian mendorong ke depan,
sesudah itu jelaskan padanya bahwa pertolongannya tidak diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai