Anda di halaman 1dari 40

Laporan Dunia UNESCO CLT.

2009/WS/9

Berinvestasi dalam
Keanekaragaman
Ringkasan
Budaya dan Dialog
Eksekutif Antarbudaya
Laporan Dunia UNESCO Pendahuluan 1
Berinvestasi BAGIAN I – Keanekaragaman Budaya:
dalam Apa Yang Dipertaruhkan? 5

Keanekaragaman Bab 1 – KEANEKARAGAMAN BUDAYA


Keanekaragaman budaya dalam dunia yang
Budaya semakin global 6
Identitas nasional, agama, budaya dan
dan Dialog multi identitas 7
Prakarsa regional dan internasional terkait
Antarbudaya keanekaragaman budaya 8
Bab 2 – DIALOG ANTARBUDAYA
Interaksi budaya 9
Stereotip dan intoleransi budaya 9
Tantangan dialog dalam dunia multikultur 9
Pemberdayaan 10
Ringkasan BAGIAN II – Beberapa Wahana Utama
Keanekaragaman Budaya 11
Eksekutif
Bab 3 – BAHASA
Dinamika bahasa kini 12
Bahasa dan identitas 12
Tantangan dalam telaah dan revitalisasi bahasa 13
Multilingualisme, terjemahan, dan dialog
antarbudaya 13
Bab 4 – PENDIDIKAN
Relevansi metode dan konten pendidikan 15
Masyarakat pembelajar dan hak memperoleh pendidikan 16
Pembelajaran partisipatif dan kompetensi antarbudaya 17
Bab 5 – KOMUNIKASI DAN KONTEN BUDAYA
Globalisasi dan tren media baru 18
Dampak komunikasi dan produk-produk budaya 19
Kebijakan yang mendorong keanekaragaman
budaya 19
Bab 6 – DAYA KREASI DAN PASAR
Kreasi seni dan ekonomi kreatif 20
Kerajinan dan pariwisata internasional 21
Keanekaragaman budaya dan dunia bisnis 22
BAGIAN III – Memperbarui Strategi Internasional
Terkait Pembangunan dan Perdamaian 23
Bab 7 – KEANEKARAGAMAN BUDAYA: ASPEK UTAMA
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pendekatan budaya dalam pembangunan 24
Persepsi mengenai kemiskinan dan pengentasan
kemiskinan 25
Keanekaragaman budaya dan kelestarian
lingkungan 26
Bab 8 – KEANEKARAGAMAN BUDAYA, HAK ASASI
MANUSIA DAN PEMERINTAHAN DEMOKRATIS
Keanekaragaman budaya dan hak asasi manusia
yang diakui secara universal 27
Keanekaragaman budaya: Sebuah parameter
kohesi sosial 28
Tantangan keanekaragaman budaya bagi
pemerintahan yang demokratis 29
Kesimpulan 31
Rekomendasi 34
Pendahuluan
Keanekaragaman budaya mulai mendapat perhatian serius pada pergantian abad ini. Namun
makna sesungguhnya dari terminologi yang luas ini sering diartikan bermacam-macam dan
juga berubah-ubah. Sebagian memandang keanekaragaman budaya sebagai sesuatu hal yang
positif karena bertujuan untuk berbagi kekayaan yang dikandung dalam tiap budaya di du-
nia dan, oleh karenanya, menyatukan kita semua melalui berbagai proses pertukaran dan dialog.
Sebagian yang lain menganggap perbedaan budaya mengakibatkan hilangnya rasa kemanusiaan
yang kita miliki sehingga menjadi akar dari berbagai konflik. Anggapan kedua tersebut sekarang
ini menjadi semakin terbukti sejak globalisasi mengakibatkan peningkatan interaksi dan gesekan
antarbudaya yang menyebabkan meningkatnya berbagai ketegangan, tarikan dan klaim yang
terkait identitas, khususnya masalah agama yang dapat menjadi sumber perdebatan potensial. Oleh
karena itu, yang menjadi tantangan mendasar adalah bagaimana menawarkan suatu visi yang
koheren mengenai arti keanekaragaman budaya yang dapat menjelaskan bagaimana
hal itu dapat bermanfaat untuk aksi masyarakat internasional, dan bukan sebagai ancaman.
Hal inilah yang menjadi tujuan utama dari laporan ini.

Sejak awal UNESCO telah diyakinkan akan pentingnya keanekaragaman budaya dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya. Dalam Konstitusi UNESCO (1945) tertulis ‘keanekaragaman
budaya dunia yang saling memberi manfaat’ (‘fruitful diversity of the world’s cultures’). Pendapat
ini masih sangat relevan di masa kini dan selamanya, meskipun definisi budaya telah menjadi
semakin luas dan pengaruh globalisasi telah mengubah banyak hal, dibandingkan pada saat
Konstitusi tersebut disahkan pada tahun 1945 pada akhir Perang Dunia Kedua.

Laporan Dunia UNESCO


Selaras dengan pendapat UNESCO mengenai pentingnya ‘keanekaragaman budaya dunia yang saling
memberi manfaat’ dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sebagaimana tercantum dalam
Konstitusi UNESCO (1945), beberapa tujuan dari Laporan Dunia tentang Keanekaragaman Budaya adalah:

untuk menganalisa keanekaragaman budaya dari segala aspek dengan mencoba menunjukkan kerumitan
proses terjadinya sekaligus juga berupaya mengidentifikasi benang merah dari berbagai macam interpretasi
yang mungkin;

untuk menunjukkan pentingnya keanekaragaman budaya dalam berbagai bidang (bahasa, pendidikan,
komunikasi dan kreativitas) yang walaupun memiliki fungsi intrinsik yang berbeda-beda, namun dapat
dianggap penting untuk perlindungan, pelestarian, dan promosi keanekaragaman budaya; dan

untuk mengajak para pengambil keputusan dan pemangku kepentingan agar memahami pentingnya
berinvestasi dalam keanekaragaman budaya sebagai aspek penting dalam dialog antarbudaya,
karena hal ini dapat memperbarui berbagai pendekatan kita terhadap pembangunan berkelanjutan,
memastikan terlaksananya hak asasi manusia secara efektif dan kebebasan yang diakui secara
universal, serta memperkuat kohesi sosial dan pemerintahan yang demokratis.

Seorang pendeta
berpakaian tradisional,
Osaka, Jepang

Bagian depan sebuah toko


kecil di Naivasha, Kenya
2 . BERINVESTASI DALAM KEANEKARAGAMAN BUDAYA DAN DIALOG ANTARBUDAYA

Laporan Dunia ini bertujuan untuk representasi keanekaragaman tertentu berlangsung


mempertimbangkan berbagai pandangan baru yang terus tanpa batas waktu. Hal ini melandasi
muncul dari pemikiran mengenai berbagai tantangan kemampuan untuk menerima dan menyikapi
keanekaragaman budaya sehingga dapat perubahan budaya, sambil tidak menganggapnya
menentukan berbagai pendekatan baru untuk sebagai ketentuan nasib. Laporan dari Komisi
memonitor dan membentuk berbagai perubahan yang Kebudayaan dan Pembangunan Dunia juga
sedang terjadi. Dengan demikian, Laporan Dunia ini berargumen yang kira-kira sama bahwa
tidak bertujuan untuk memberikan berbagai keanekaragaman budaya bukan hanya merupakan
solusi yang siap pakai untuk memecahkan berbagai sebuah aset yang perlu dilestarikan namun
masalah yang membebani para pengambil keputusan. merupakan sumber daya yang harus dipromosikan,
Namun, lebih bertujuan untuk menyoroti kerumitan dengan mempertimbangkan potensinya di berbagai
dari masalah ini, yang tidak bisa diatasi dengan bidang, termasuk dalam bidang-bidang yang
keinginan politis semata, melainkan dengan secara relatif jauh dari bidang budaya dalam
mengajak untuk lebih memahami fenomena pengertiannya yang kaku. Laporan ini berupaya
dibaliknya dan kerjasama internasional yang lebih mengembangkan pemikiran berdasarkan berbagai
besar, terutama melalui pertukaran praktik-praktik kesimpulan utama laporan terdahulu.
terbaik dan menyepakati panduan bersama.
Dalam beberapa tahun ini, berbagai argumentasi yang
Laporan Dunia ini juga tidak akan memberikan suatu dikembangkan oleh UNESCO terkait pemikirannya
inventori global tentang keanekaragaman budaya, mengenai keanekaragaman budaya telah
yang dibuat berdasarkan beberapa indikator yang diadopsi dalam sejumlah besar program dan
ada dalam Laporan Pengawasan Global Pendidikan badan-badan di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan
untuk Semua UNESCO (Education for All (EFA) Global institusi Bretton Woods. Bank Dunia, contohnya, dalam
Monitoring Report). Meskipun di dalam Laporan beberapa kesempatan mengikuti kepeloporan
Dunia ini terdapat satu Lampiran Statistik berupa 19 UNESCO dalam konteks Dekade Kebudayaan dan
tabel berisi hal yang menyangkut kebudayaan dan Pembangunan Dunia (1988–1997) dalam pencariannya
satu bab yang hanya berisi berbagai metodologi akan keterkaitan antara budaya dan pembangunan.
pemikiran yang berhasil dikumpulkan melalui Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa
kerjasama dengan Institut Data Statistik UNESCO (UNDP) dan Program Lingkungan Hidup Perserikatan
(UIS) di Montreal, namun pengembangan Bangsa-Bangsa (UNEP) juga telah mempublikasikan
berbagai indikator di bidang keanekaragaman beberapa laporan penting. Selanjutnya, Laporan
budaya barulah mencapai tahap awal. Untuk Kelompok Tingkat Tinggi untuk Aliansi Peradaban
tujuan-tujuan inventori semacam itu, perlu telah menempatkan pentingnya berbagai inisiatif
dilaksanakan suatu telaah sungguh-sungguh yang mempromosikan dialog antara orang,
tentang keanekaragaman budaya yang mencakup budaya dan peradaban yang belum pernah diposisikan
seluruh dunia, dengan persetujuan dari Negara sepenting itu sebelumnya. Laporan ini juga
Anggota UNESCO. Hal ini merupakan suatu tugas bertujuan untuk berkontribusi kepada pemikiran
besar yang membutuhkan sumber-sumber daya
yang lebih dari yang diperlukan bagi laporan ini,
namun hal itu dapat suatu saat dilakukan oleh
sebuah badan Observatorium Dunia untuk
Keanekaragaman Budaya (World Observatory on
Cultural Diversity), yang pembentukannya menjadi
rekomendasi laporan ini.

UNESCO berharap dengan cara ini dapat turut


berperan dalam pembaruan pemikiran tentang
keanekaragaman budaya yang kini sedang terjadi,
selaras dengan kerjanya pada 1950-an dan berbagai
kesimpulan dalam Our Creative Diversity
(Keanekaragaman Kreatif Kita) yang merupakan
laporan dari Komisi Kebudayaan dan Pembangunan Papan iklan
Dunia (1996). Dalam naskah yang berjudul Race mengiklankan operator
and History (Manusia dan Sejarah) yang ditulis telepon genggam di
untuk UNESCO pada 1952, ahli antropologi Perancis Nigeria
bernama Claude Lévi-Strauss berargumentasi bahwa
perlindungan terhadap keanekaragaman budaya Festival Berber di Gurun
seharusnya tidak hanya terbatas pada
mempertahankan status quo namun Sahara, Maroko Selatan
‘keanekaragaman itu sendirilah yang harus Tenunan perempuan
diselamatkan, bukan bentuknya yang tampak
maupun representasi budaya yang selama ini Zápara, Ekuador atau Peru
ditampilkan dalam setiap periode’. Dengan demikian,
perlindungan keanekaragaman budaya berarti Pria Pasifik Selatan
memastikan bahwa keanekaragaman tersebut akan
terus ada, dan bukan berarti bahwa suatu keadaan/
PENDAHULUAN . 3

dan penelitian terhadap program-program dari


rekanan dan badan-badan UNESCO, terutama
yang terkait dengan pembangunan.

Apakah keanekaragaman budaya?


Keanekaragaman budaya tak lain merupakan suatu
fakta tentang keberadaan begitu banyak ragam
budaya yang berbeda satu sama lain, yang dapat
dibedakan berdasarkan pengamatan etnografis.
Kesadaran adanya keanekaragaman tersebut semakin
terasa di masa kini berkat komunikasi global dan
meningkatnya kontak antarbudaya. Walaupun
kesadaran yang semakin besar bukan merupakan
jaminan atas kelestarian keanekaragaman budaya,
namun hal tersebut menjadikan topik ini semakin
mengemuka.

Keanekaragaman budaya semakin menjadi masalah


sosial yang besar, terkait dengan semakin tumbuhnya
keanekaragaman aturan sosial di dalam dan di
antara masyarakat (yang berbeda). Ketika berhadapan
dengan keanekaragaman aturan dan tampilan
tersebut, Negara terkadang bingung dalam bagaimana
menyikapi atau menempatkan keanekaragaman
budaya sebagai kepentingan bersama. Untuk
dapat menanggapi secara spesifik situasi seperti ini,
laporan ini berupaya menyediakan suatu kerangka
kerja berdasarkan pemahaman terkini akan berbagai
tantangan yang terkandung dalam keanekaragaman
budaya, dengan mengidentifikasi beberapa kendala
teoretis dan politis yang tak terpisahkan darinya.

Satu kesulitan yang pertama adalah terkait dengan


sifat khusus budaya dalam bentuk keanekaragaman
ini. Banyak kalangan yang meninjau keanekaragaman
melalui beragam bentuk representasi budaya,
khususnya karakterisasi etnis dan bahasa, untuk
Keanekaragaman memahami budaya mereka yang heterogen.
Tantangan yang pertama adalah meneliti berbagai
budaya tidak kebijakan yang terkait tanpa melupakan topik yang
sesungguhnya, yaitu keanekaragaman budaya dan
hanya merupakan bukan representasinya yang terkadang melemahkan.
Salah satu solusinya adalah dengan mengadopsi
aset yang harus definisi budaya yang paling luas, yang sejalan dengan
kesepakatan UNESCO dalam Deklarasi Mexico City
dilindungi namun tentang Kebijakan Budaya 1982, yang mendefinisikan
sumber daya budaya sebagai ‘perpaduan menyeluruh dari berbagai
fitur spiritual, material, intelektual, dan emosional
yang harus yang masing-masing memiliki karakter tersendiri
yang membedakan suatu masyarakat atau kelompok
dipromosikan... sosial’ termasuk di dalamnya ‘tidak hanya seni dan
huruf, tetapi juga cara-cara hidup, hak-hak asasi
termasuk di manusia, sistem nilai, tradisi, dan kepercayaan’.
Definisi ini memiliki kelebihan karena tidak mengadopsi
wilayah yang definisi budaya yang terlalu sempit maupun yang
jauh dari hanya memusatkan perhatian pada aspek tertentu saja
(misalnya: agama) dalam upaya mendefinisikan budaya.
budaya dalam
Kesulitan yang lain adalah terkait pengidentifikasian
pemahamannya bagian-bagian dari keanekaragaman budaya.
Terkait dengan hal ini, terminologi ‘budaya’,
yang kaku ‘peradaban’, dan ‘masyarakat’ memiliki konotasi
yang berbeda tergantung dari konteks, contohnya
konteks ilmu pengetahuan atau politik. Apabila ‘budaya’
mengacu pada entitas yang cenderung tidak bisa
lepas dari hubungannya dengan manusia lain,
4

Yang diperlukan
adalah
pendekatan baru
terhadap
keanekaragaman
budaya yang
mementingkan
sifat dinamisnya
dan berbagai
tantangan
identitas dikaitkan
dengan
perubahan
budaya

Papan iklan di jalan raya


Suva, Fiji terminologi ‘peradaban’ mengacu pada budaya-budaya Pemikiran ini condong pada suatu pendekatan
yang sepakat bahwa nilai-nilai atau pandangannya baru atas keanekaragaman budaya yaitu
terhadap dunia adalah universal dan mengadopsi pendekatan yang memberi perhatian pada sifat
pendekatan ekspansionis terhadap mereka yang dinamis dan tantangan dari identitas yang
tidak (atau belum) memeluk pemahaman yang sama. diasosiasikan dengan sifat permanen dari
Oleh karena itu, upaya untuk mempersatukan berbagai perubahan budaya. Hal ini perlu diikuti oleh
pusat peradaban yang berbeda untuk hidup perubahan besar peran UNESCO dalam situasi tersebut.
berdampingan secara damai merupakan suatu Berhubung perhatian Organisasi ini selama ini lebih
tantangan yang tidak mudah. Sebagaimana tertuju pada perlindungan dan pemeliharaan situs,
dicetuskan oleh UNESCO, ‘peradaban’ perlu dipahami praktik, dan ekspresi budaya yang terancam punah,
sebagai sesuatu yang masih berjalan, sebagai maka kini Organisasi ini harus belajar mempertahankan
akomodasi dari tiap kebudayaan di dunia, yang perubahan budaya dalam rangka membantu individu
berlandaskan kesetaraan, di dalam proyek universal dan kelompok mengelola keanekaragaman secara
yang sedang berjalan. Hal ini sama sekali berbeda lebih efektif. Yang menjadi tantangan terbesarnya
dengan pemikiran dari berbagai bentuk ideologi adalah: mengelola keanekaragaman.
yang meramalkan ‘benturan peradaban’.

Kesulitan ketiga adalah terkait hubungan berbagai


kebudayaan yang terus berubah. Diperlukan hampir
lebih dari tujuh dekade dalam abad ke-20 sebelum
kebudayaan mulai dipahami sebagai sesuatu yang
terus berubah. Sebelumnya, ada kecenderungan untuk
memandangnya sebagai sesuatu yang tidak berubah,
dimana konten budaya ‘diturunkan’ dari satu generasi
ke generasi berikutnya melalui berbagai cara, seperti
pendidikan atau berbagai jenis kegiatan pengenalan.
Kini, kebudayaan semakin dipahami sebagai suatu
proses dimana masyarakat perlahan mengalami
perubahan di jalur yang khusus diperuntukkan
bagi mereka. Konsep perbedaan digambarkan
secara tepat oleh dinamika tersebut, dimana
budaya berubah namun juga tetap sama. Yang
diperlukan selanjutnya adalah menentukan berbagai
kebijakan yang menempatkan ‘perbedaan budaya’
pada sisi positif sehingga kelompok dan individu yang
Seorang pria sedang saling berhubungan memahami bahwa dalam Sekelompok perempuan
memainkan terompet di
kawasan kota tua , New ‘perbedaan’ ini perlu adanya suatu dorongan untuk sedang berlatih tarian
Orleans, Amerika Serikat terus berevolusi dan berubah serta tidak menutup diri. tradisional di Shanghai,
Cina
BAGIAN I :

Keanekaragaman
budaya:
Apa yang
dipertaruhkan?
Dalam konteks globalisasi dan
meningkatnya migrasi dan urbanisasi,
tantangan yang saling terkait dalam
melindungi identitas budaya,
melestarikan keanekaragaman
budaya, dan mempromosikan dialog
antarbudaya menjadi semakin penting
dan mendesak. Laporan Dunia ini
diawali dengan melihat dan
mempertimbangkan berbagai
dampak dari proses globalisasi yang
semakin cepat terhadap berbagai
bentuk keanekaragaman budaya,
dengan menyoroti bagaimana
berbagai dorongan yang homogen
bertemu dengan berbagai macam
tren. Laporan ini juga menelaah peran
penting dari dialog antarbudaya
dalam menjembatani berbagai
perbedaan budaya, yang secara
bersamaan juga memelihara
keanekaragaman berbagai ekspresi
budaya melalui berbagai proses
interaksi, saling dukung, dan
memberdayakan satu sama lain.
6 . BAGIAN I  KEANEKARAGAMAN BUDAYA: APA YANG DIPERTARUHKAN?

Bab 1: Keanekaragaman tertanam begitu dalam dan kebanyakan tidak tergapai


oleh bermacam pengaruh dari luar. Dengan
budaya pertimbangan tersebut, sebaiknya globalisasi
dipandang sebagai suatu proses multidimensi dan
Perkembangan komunikasi dan jaringan informasi, multiarah yang melibatkan aliran segala macam
peningkatan permasalahan ekonomi nasional, hal (modal, komoditas, informasi, ide, kepercayaan,
perkembangan pasar transnasional dan semakin manusia) yang semakin kencang dan meningkat
meluasnya berbagai bentuk hubungan antarbudaya di sepanjang aksis yang terus-menerus
menciptakan berbagai tantangan baru bagi berubah secara perlahan.
keanekaragaman budaya.
Secara umum, globalisasi pertukaran internasional
Keanekaragaman budaya dalam dunia yang mengarah pada integrasi berbagai pertukaran
semakin global multikultural di hampir semua konteks nasional,
Sementara erosi budaya menjadi masalah yang yang menghubungkan dan menumbuhkan tren
semakin menjadi sorotan dunia mengingat dampak menuju beraneka ragam afiliasi budaya dan suatu
yang muncul dari berbagai paradigma Barat yang ‘pembauran kompleks’ identitas-identitas budaya.
dipengaruhi teknologi, hubungan antara globalisasi Namun demikian, berbagai dampak negatif dari
dengan standardisasi dan homogenisasi budaya dorongan globalisasi terhadap keanekaragaman
seringkali berlebihan. Transfer barang dagang dan praktik-praktik budaya tidak dapat diabaikan.
budaya selalu melibatkan proses-proses adaptasi
dan biasanya tidak terjadi secara unilateral di dalam Salah satu efek utama dari globalisasi adalah
suatu lingkungan internasional yang semakin melemahnya hubungan keterkaitan antara satu
kompleks dan interaktif. Terlebih lagi, akar budaya fenomena budaya dan lokasi geografisnya dengan
membawa berbagai kegiatan, pengaruh, dan
pengalaman dari lingkungan luar ke lingkungan kita
sendiri. Dalam beberapa kesempatan, melemahnya
hubungan tersebut dipandang sebagai sumber
peluang, sedangkan dalam kesempatan lain,
dipandang sebagai hilangnya kejelasan dan identitas.
Fenomena yang juga terjadi secara bersamaan adalah
pertumbuhan migrasi internasional, yang dalam
beberapa kasus mengarah pada berbagai ekspresi
budaya yang unik dan menarik, yang memperlihatkan
bahwa keanekaragaman sedang terjadi.
Pertumbuhan angka wisatawan internasional
merupakan fenomena lain yang berdampak besar
terhadap keanekaragaman budaya. Biarpun pariwisata
semacam itu serba lengkap dan konsekuensinya
terhadap penduduk setempat bermacam-macam,
namun pengaruhnya dalam hal menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan
dan praktik budaya yang beragam tampak positif.

Berbagai kontak antarbudaya yang semakin


meningkat juga mengakibatkan peningkatan
berbagai bentuk baru keanekaragaman budaya dan
Penenun di Pulau Taquile,
praktik-praktik bahasa yang terutama disebabkan
Danau Titicaca, Peru oleh kemajuan teknologi digital. Oleh karena itu,
dibanding mencoba untuk melindungi
Alunan polifonik suku keanekaragaman dalam segala bentuknya, sebaiknya
Aka Pygmies di Afrika yang menjadi fokus adalah bagaimana menerapkan
Tengah strategi baru yang mempertimbangkan berbagai
perubahan tersebut sambil memberdayakan
penduduk yang rentan untuk ‘mengelola’ perubahan
budaya secara lebih efektif. Setiap tradisi yang
masih dipraktikkan akan terus menerus mengalami

Sekelompok wisatawan
di depan Giza Sphinx di Mesir
Keanekaragaman budaya
Bab 1 :
K E A N E K A R A G A M A N B U D AYA . 7

perubahan. Keanekaragaman budaya, sebagaimana budaya seringkali terbentuk dari berbagai sumber; Lantunan senandung
halnya identitas budaya, terkait erat dengan semakin luwesnya identitas budaya tercermin pada Hudhud Suku Ifugao di
inovasi, kreativitas, dan keterbukaan pada semakin kompleksnya aliran manusia, barang, dan Filipina
pengaruh-pengaruh baru. informasike berbagai penjuru dunia. Dalam suatu
lingkungan multikultur, sekelompok orang akan Seorang nenek di Surgut,
memilih untuk mengadopsi bentuk identitas tertentu,
Rusia
Identitas nasional, agama, budaya, dan multi sekelompok yang lain memilih hidup di dua bentuk
identitas identitas, dan sisanya menciptakan identitas campuran.
Pertanyaan mengenai identitas – baik identitas nasional, Banyak penulis masa kini tertarik pada tema migran
budaya, etnik, bahasa, berdasar gender, berdasar yang dihadapkan pada suatu lingkungan budaya baru
konsumen, dll. – sekarang menjadi begitu penting dan mendapat tantangan menciptakan identitas budaya
bagi individu dan kelompok yang memandang baru bagi dirinya. Semakin tersamarnya batas-batas
globalisasi dan perubahan budaya sebagai ancaman dalam konteks globalisasi memberikan angin segar
atas kepercayaan dan cara hidup mereka. Ketegangan bagi jiwa nomadik yang dapat dianggap sebagai
yang semakin memuncak terkait identitas, yang cakrawala baru eksperimentasi budaya masa kini. Ada kecenderungan
seringkali merupakan hasil dari kulturalisasi klaim
politik, bertolak-belakang dengan kecenderungan umum ke arah
yang lebih umum yaitu munculnya berbagai identitas dinamika
yang dinamis dan memiliki banyak sisi. Aktivitas politik
terkait identitas agama bisa menjadi penanda kuat dan identitas yang
adanya identitas dan perbedaan budaya. Dalam
konteks ini, terdapat risiko adanya penghujatan
memiliki banyak
terhadap agama yang dijadikan alat untuk mencapai sisi dalam konteks
tujuan politik dan agenda lain. Hal tersebut berpotensi
memicu konflik antar agama dan perpecahan di globalisasi, yang
dalam masyarakat yang demokratis. Ada suatu mendukung pada
kecenderungan untuk menyamakan keanekaragaman
budaya dengan keanekaragaman budaya nasional. kemunculan jiwa
Namun identitas nasional dalam batasan tertentu
merupakan suatu konstruksi, yang kadang
yang nomaden
Tetua suku Aborigin
bagian-bagiannya terbentuk berdasarkan apa yang menggunakan telepon
terjadi di masa lalu dan adanya rasa kesamaan dalam
genggam, Australia Tengah
diri kita. Dalam dunia yang semakin global, identitas
8 . BAGIAN I  KEANEKARAGAMAN BUDAYA: APA YANG DIPERTARUHKAN?

Prakarsa regional dan internasional hanya sebatas ekspresi-ekspresi material/berwujud


Dalam dunia yang semakin ditandai oleh pembauran atas keanekaragaman budaya dunia tetapi juga
antarbudaya, berbagai upaya untuk melindungi manifestasi warisan budaya takbenda yang
berbagai bentuk keanekaragaman budaya menjadi mencakup tradisi oral, seni pertunjukan, dan
demikian penting bagi pemerintah nasional dan juga pengetahuan tradisional. Bersamaan dengan itu,
masyarakat internasional. Dalam beragam bidang terjadi pergeseran penekanan dari sekedar
budaya (seperti: warisan budaya benda, warisan pencantuman suatu properti/situs yang memiliki
budaya tak-benda, ekspresi budaya, pertukaran ‘nilai universal yang istimewa’ (Outstanding
budaya, dan perdagangan benda budaya secara Universal Value) dalam Daftar Warisan Dunia,
ilegal), berbagai kesepakatan dan peraturan/acuan kepada upaya untuk memberikan pengakuan
di tingkat regional dan internasional telah disusun atas contoh-contoh terbaik warisan budaya
sebagai upaya untuk melindungi dan mempromosikan takbenda yang mencerminkan identitas para
beberapa pemahaman kunci mengenai praktisinya dan kemampuan warisan budaya
keanekaragaman budaya dan penanda identitas takbenda tersebut untuk terus ada (keberlanjutan).
budaya. UNESCO, sebagai satu-satunya badan PBB Perkembangan ini mencerminkan dua pergerakan.
yang memiliki mandat dalam bidang kebudayaan, Yang pertama mengarah pada pemahaman
telah memainkan peran utama dalam menyusun, tentang ‘warisan bersama’ (common heritage) dimana
mempromosikan, dan mengimplementasikan banyak masyarakat internasional bersama-sama mengemban
aturan dan kesepakatan terkait kebudayaan. tugas melindungi berbagai ekspresi dari warisan
bersama umat manusia. Yang kedua mengarah pada
Perkembangan yang berawal sejak Konvensi pemahaman tentang kekhususan budaya dimana
Den Haag untuk Perlindungan terhadap Properti/ masing-masing manifestasi budaya harus dihargai
Benda Budaya (1954), hingga Konvensi mengenai dan dianggap penting meskipun mereka dapat
Cara-cara Pelarangan dan Pencegahan Impor, Ekspor, berubah dan keberadaannya mungkin hanya
dan Pengalihan Kepemilikan Properti Budaya secara sementara.
Seorang peminta-minta Ilegal (1970) dan Konvensi mengenai Perlindungan
berlalu di depan iklan Warisan Budaya dan Alam Dunia (1972), Konvensi Suatu era baru dalam eksplorasi terhadap konsep
jalanan di Athena, Yunani mengenai Perlindungan Warisan Budaya Bawah Air keanekaragaman budaya telah dimulai dengan
(2001) serta Konvensi mengenai Perlindungan terhadap diadopsinya ‘Deklarasi Universal mengenai
Warisan Budaya Takbenda (2003), mencerminkan Keanekaragaman Budaya’ (Universal Declaration on
perluasan pemahaman yang demikian maju atas Cultural Diversity) pada tahun 2001 dan ‘Konvensi
konsep warisan budaya. Konsep ini mencakup tidak mengenai Perlindungan dan Promosi Keanekaragaman
Ekspresi Budaya’ (Convention on the Protection and
Promotion of the Diversity of Cultural Expressions)
Budaya merupakan dua hal, yaitu keanekaragaman yang diadopsi pada tahun 2005. Konvensi 2005
bertujuan untuk melestarikan berbagai kekhasan
kreatif yang berada dalam ‘budaya-budaya’ dan dorongan budaya sambil mempromosikan perkembangan-
kreatif yang berada di pusat keanekaragaman ‘budaya-budaya’ nya dalam skala global melalui pertukaran dan
komersialisasi.

Tentu saja, budaya memiliki dua arti yang berbeda


namun saling melengkapi. Pertama, budaya (dalam
bentuk jamak) merupakan keanekaragaman
kreatif yang ada dalam ‘budaya-budaya’ tertentu,
dengan keunikan tradisi dan ekspresi mereka dalam
bentuk benda dan takbenda. Kedua, budaya (dalam
bentuk tunggal) mengacu pada suatu dorongan
kreatif yang menjadi sumber keanekaragaman
‘budaya-budaya’ tersebut. Dua arti dari budaya – yang
satu mengacu ke dalam diri sendiri, sedangkan
yang lain mengacu ke luar dirinya – adalah saling
berhubungan dan saling mempengaruhi
serta memberi jalan untuk interaksi positif
bagi semua orang dalam konteks globalisasi.

Para imigran Afrika


mengantri di pelabuhan
Lampedusa sebelum
diberangkatkan ke Sisilia,
Italia
D I A LO G A N TA R B U D AYA . 9

Dialog antar budaya


Bab 2:
Berbagai proses globalisasi semakin meningkatkan Jembatan Mostar
hubungan budaya, pinjam-meminjam budaya, dibangun kembali setelah
dan pertukaran budaya secara sistematik. perang yang melanda
Hubungan transkultural baru ini berpotensi untuk
menjadi fasilitator yang sangat kuat atas terjadinya Bosnia
dialog antarbudaya. Dengan mempertimbangkan
berbagai kategori budaya dan mengakui berbagai
sumber yang mempengaruhi terbentuknya identitas
kita, hal ini membantu mengalihkan fokus kita dari
‘perbedaan’ ke arah kemampuan bersama untuk
berkembang melalui berbagai interaksi. Kesadaran
akan sejarah dan pemahaman akan aturan budaya
merupakan hal penting untuk mengatasi
masalah stereotip budaya dalam perjalanan
menuju dialog antarbudaya.

Bab 2: Dialog antarbudaya


Stereotip dan intoleransi budaya
Dalam dunia dengan beragam budaya, penting Stereotip budaya, selain berfungsi memisahkan
untuk mengembangkan berbagai pendekatan satu kelompok dari kelompok asing ‘lain’, juga
baru untuk dialog antarbudaya yang melampaui mengandung risiko yaitu dialog dapat terhenti
batas-batas dari paradigma ‘dialog diantara disebabkan oleh perbedaan dan perbedaan tersebut
peradaban’. Pendekatan tersebut perlu mem- dapat menyebabkan intoleransi. Budaya-budaya
p e r t i mba n g k a n b a gaimana k ebudayaan- yang berasal dari tradisi peradaban yang berbeda
kebudayaan tersebut saling berhubungan satu sangat rentan terhadap mutual stereotyping.
sama lain, kesadaran akan adanya kesamaan Karavan unta di Mingsha
budaya dan tujuan bersama, dan bagaimana Berbagai ketegangan antarbudaya seringkali terkait Shan di Dunhuang, Cina
mengidentifikasi tantangan yang akan dihadapi dengan berbagai konflik yang terjadi di masa lalu,
ketika menengahi perbedaan budaya. beragam pemahaman akan kejadian di masa lalu, dan Tari Samba de Roda yang
konflik nilai-nilai terutama nilai-nilai agama. Selama berasal dari Recôncavo di
Interaksi budaya belum dikalahkan oleh keinginan untuk menguasai daerah Bahia, Brazil
Budaya bukanlah entitas yang berdiri sendiri dan mendominasi, dialog tetap merupakan kunci
atau statis. Salah satu tantangan mendasar untuk menyelesaikan pertikaian yang telah tertanam
untuk mengembangkan dialog antarbudaya adalah dan untuk mengubah berbagai ungkapan politik
pandangan bahwa budaya itu sesuatu yang yang seringkali keji. Tantangan budaya yang
sudah baku. Salah satu dari keberatan utama dihadapi setiap masyarakat yang multibudaya adalah
atas pemikiran yang dilontarkan oleh Samuel bagaimana mendukung pengakuan, perlindungan,
Huntington tentang ‘benturan peradaban’ (clash dan penghormatan terhadap keunikan budaya
of civilizations) adalah bahwa pemikiran itu melalui pengakuan dan promosi nilai-nilai yang
berlandaskan pada afiliasi masyarakat manusia dianut bersama secara universal yang muncul
sebagai suatu hal yang tunggal dan bukan dari interaksi yang saling mempengaruhi dari
afiliasi yang jamak antara masyarakat manusia budaya-budaya yang unik tersebut. Dalam upaya
dengan masyarakat manusia yang lain. mengatasi tantangan ini, ketegangan antara
Selain itu, pemikiran ini juga gagal dalam berbagai identitas yang berbeda dapat menjadi
memasukkan unsur ketergantungan dan interaksi kekuatan pendorong bagi pembaruan persatuan
budaya. Budaya, sebagaimana halnya individu, nasional berdasarkan pemahaman bahwa kohesi
hidup karena adanya hubungan satu dengan sosial merupakan integrasi dari berbagai komponen
yang lain. budaya yang beragam.

Percampuran budaya terjadi sepanjang sejarah


dan hal ini terjadi melalui beragam bentuk dan Tantangan dialog dalam dunia multikultur
cara seperti pinjam-meminjam dan pertukaran Dialog antarbudaya sangat tergantung pada
budaya (Jalan Sutra) hingga penjajahan budaya kompetensi antarbudaya, yang didefinisikan
melalui peperangan, penguasaan, dan penjajahan. sebagai perpaduan antara berbagai kemampuan Umat Islam sedang
Bahkan dalam situasi ekstrem seperti perbudakan, yang diperlukan untuk berinteraksi secara wajar beribadah di Jakarta,
pertukaran terjadi dimana proses tertentu dengan mereka yang berbeda dengan individu Indonesia
seperti enkulturalisasi terbalik tanpa disadari tersebut. Kemampuan ini pada dasarnya bersifat
berasimilasi dengan budaya yang mendominasi. komunikatif, namun juga melibatkan upaya
Pengakuan atas hak-hak asasi manusia meninjau ulang pandangan dan pemahaman kita
universal di masa kini memungkinkan kita tentang dunia; karena sesungguhnya bukan
untuk berpikir (setidaknya secara teori) bahwa budaya yang terlibat dalam proses dialog melainkan
pertukaran budaya terjadi berlandaskan manusia sebagai individu dan kelompok, dengan
kesetaraan antara semua budaya di dunia. segala kerumitan dan komitmennya pada kelompok
yang bermacam-macam. Hal yang menentukan
kesuksesan dari dialog antarbudaya adalah
10 . BAGIAN I  KEANEKARAGAMAN BUDAYA: APA YANG DIPERTARUHKAN?

Dialog kemampuan dasar untuk mendengarkan, fleksibilitas memperlihatkan bahwa apa yang membedakan
kognitif, empati, kerendahan hati, dan keramahan. kita juga dapat menyatukan kita, dalam perenungan
antarbudaya mengenai ingatan sejarah bersama umat manusia.
memerlukan Berdasarkan hal itu, dilakukanlah berbagai upaya
pemberdayaan yang bertujuan untuk menciptakan dialog dan Pemberdayaan
empati di antara generasi muda dari budaya yang Promosi dialog antarbudaya menyatu secara signifikan
bagi para peserta ber beda, melalui k egiata n s e k o la h da n dengan pendekatan ‘identitas beragam’. Dialog
melalui program-program pendidikan serta pertukaran yang seharusnya tidak dipandang sebagai penghilangan
bersifat partisipasi budaya, seni, dan kegiatan jati diri melainkan sebagai proses untuk memahami
peningkatan olahraga. Seni dan kreativitas pada khususnya diri dari satu kerangka acuan ke kerangka acuan lain.
kapasitas dan memperlihatkan begitu dalam da n luwe s nya Perlu adanya pemberdayaan bagi semua peserta
proyek-proyek/ hubungan antarbudaya serta bentuk saling dialog melalui pelatihan dan proyek-proyek yang
memperkaya yang terkandung di dalamnya. Hal-hal mendukung proses interaksi tanpa penghilangan
kegiatan yang demikian juga membantu meningkatkan pluralisme identitas personal atau kolektif. Selain itu juga
mendorong budaya. Demikian pula, latihan dan acara yang perlu adanya pengakuan tentang cara-cara
melibatkan beragam suku bangsa seperti jejaring etnosentris dimana budaya umum seringkali
interaksi tanpa ‘global city’, karnaval, dan festival budaya dapat berjalan dan menyediakan ruang bagi sistem
menghilangkan membantu melewati batasan wilayah dengan cara pemikiran yang mengakui bentuk pengetahuan
identitas personal terlibat dalam acara kumpul dan hiburan bersama ‘eksoterik’ dan ‘esoterik’. Sebuah contoh yang patut
masyarakat. dicatat dalam hal ini adalah pemetaan komunitas,
atau kolektif. yang sudah sangat berhasil dalam membantu
memberdayakan penduduk asli dalam upayanya
untuk mengembalikan hak-hak mereka atas tanah
leluhur dan sumber-sumber daya serta
menentukan nasib perkembangannya sendiri
yang diakui dunia internasional.

Sebuah kendala utama dalam mengakomodasi


suara-suara baru dalam lingkup dialog antarbudaya
adalah meluasnya subordinasi wanita dengan
interpretasi tradisi budaya dan agama yang
didominasi oleh kaum pria. Di berbagai konteks sosial,
perempuan memiliki peran khusus dalam promosi
keanekaragaman budaya, karena seringkali
perempuan merupakan ‘pembawa nilai’ dalam
menyampaikan secara turun-temurun bahasa,
aturan etika, sistem nilai, kepercayaan agama, dan
pola-pola sikap. Ketidaksetaraan gender adalah
multiaspek dan bersinggungan dengan kesukuan,
sosial, ekonomi, dan bentuk ketidaksetaraan lain.

Kunci dari keberhasilan dialog antarbudaya dan


antar agama terletak pada kesetaraan harga diri dari
peserta dialog. Hal tersebut dapat terlaksana jika
Musik polifoni, tarian Ingatan yang berbeda telah menjadi sumber dari terdapat pengakuan dan penghormatan terhadap
dan ritual tradisional dari banyak perseteruan sepanjang sejarah. Walaupun berbagai bentuk pengetahuan dan cara-cara mereka
wilayah Shoplouk, Bulgaria dialog antarbudaya tidak diharapkan dapat berekspresi, adat, dan tradisi peserta serta upaya
menyelesaikan semua konflik dalam lingkup politik, untuk membangun konteks budaya-netral untuk
ekonomi, dan sosial dengan sendirinya, namun dialog yang memungkinkan masyarakat untuk
Seorang pria di Niamey, melalui dialog dapat terbangun basis ingatan mengekspresikan diri mereka secara bebas.
Nigeria bersama dengan cara mengakui kesalahan dan Hal ini terutama terjadi dalam hal dialog antar
membuka perdebatan mengenai ingatan yang agama. Dialog antar agama merupakan aspek
saling bertentangan. Pengemasan kisah sejarah penting dalam mencapai pemahaman internasional
umum menjadi sangat penting dalam strategi dan penyelesaian konflik. Dialog antar agama yang
mencegah konflik dan pasca konflik, untuk bertujuan untuk mendamaikan berbagai sudut
meringankan luka dari ‘masa lalu yang masih pandang yang berbeda harus berupaya untuk
membekas’. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi memasukkan unsur pertukaran dalam berbagai
Afrika Selatan dan proses-proses rekonsiliasi bentuknya, termasuk melalui jejaring lokal dan
nasional di Rwanda merupakan contoh-contoh masyarakat informal, dan melibatkan rekanan baru,
terkini dari aplikasi politik dengan strategi terutama penduduk asli, kaum perempuan,
penyembuhan yang demikian. Pengemasan dan generasi muda.
‘tempat-tempat bersejarah’ – seperti Penjara Pulau
Robben di Afrika Selatan, Jembatan Mostar di
Bosnia dan Buddha Bamiyan di Afghanistan – juga
BAGIAN II:

Beberapa
wahana
utama
keanekaragaman
budaya
Meskipun segala aktivitas manusia memiliki
dampak pada keanekaragaman budaya,
prospeknya semakin menyatu dengan masa
depan bahasa, pendidikan, komunikasi,
dan isi budaya, serta kreativitas dan pasar.
Keempat bidang ini dibahas lebih mendalam
dalam empat bab berikut dengan tujuan
untuk mengidentifikasi kecenderungan
dan faktor yang berdampak pada kondisi
keanekaragaman budaya dan memperbaiki
agenda politik kita agar dapat mengikuti
kompleksnya kenyataan dunia di masa kini.
12 . BAGIAN II  BEBERAPA WAHANA UTAMA KEANEKARAGAMAN BUDAYA

Bahasa Inggris hanya terbatas pada tujuan tertentu,


seperti transaksi dan komunikasi fungsional.
Globalisasi juga telah mendorong berbagai
pendekatan yang lebih plural dan beragam terhadap
Bahasa Inggris. Hal ini memperlihatkan cara yang
semakin kompleks dimana bahasa, identitas, dan
hubungan saling berinteraksi dan bagaimana para
penutur mengadaptasi berbagai bentuk bahasa
warisan kepada konteks budaya baru dan untuk
tujuan baru. Banyak masyarakat bahasa sekarang
berpencar ke seluruh penjuru dunia melalui migrasi,
ekspansi kolonial, perpindahan pengungsi atau
pergerakan kaum profesional. Sejalan dengan
begitu meningkatnya keterkaitan antara bahasa dan
tempat, pola-pola komunikasi menjadi semakin
be r a ga m , di ta n da i o le h pe rge s e r a n k o d e,
multilingualisme, perbedaan penerimaan, dan
kompetensi produktif pada bahasa atau dialek yang
berbeda, serta ditandai oleh perpaduan kemahiran
baik secara penuh, parsial, dan khusus. Dengan
demikian, perluasan jejaring menggunakan telepon
genggam, broadband internet, dan teknologi informasi
dan komunikasi (ICTs) menciptakan bentuk baru
interaksi antarmanusia pada skala dan fleksibilitas
yang tidak terbayangkan, melintasi kota, bangsa, dan
budaya. Hal ini pada gilirannya mendorong
munculnya bentuk-bentuk dan praktik-praktik
bahasa baru yang terkait dengan identitas budaya
baru yang semakin memperlebar dan merubah
batasan-batasan yang ada di ruang publik/privat dan
Pendongeng di hadapan Bab 3: Bahasa aspek sosial, budaya, dan pendidikan.
orang banyak di Lapangan
Jemaa el-Fna di Marrakesh, Bahasa menjadi perantara pengalaman, intelektual, Bahasa dan identitas
Maroko dan lingkungan budaya, alat untuk berhubungan Terlepas dari kompleksitas dunia masa kini,
dengan kelompok manusia, sistem nilai, aturan sebagian besar bahasa tetap ‘sempit lingkup’ dan
sosial, dan rasa memiliki kita, baik secara kolektif ‘spesifik terhadap budaya tertentu’. Bahasa
maupun personal. Dari sudut pandang beradaptasi dengan lingkungan ekologis tertentu,
keanekaragaman budaya, keanekaragaman seperti halnya makhluk hidup. Selain itu bahasa
bahasa mencerminkan adaptasi kreatif kelompok juga memiliki catatan sejarah, seperti halnya artefak
manusia terhadap perubahan fisik dan lingkungan budaya. Bahasa memiliki fungsi penting sebagai
sosialnya. Dari sudut pandang ini, bahasa tidak penanda batas antara berbagai kelompok sosial
hanya sebagai alat komunikasi namun juga yang berbeda; dan ketika suatu bahasa punah,
mewakili bagian dari ekspresi budaya, pembawa
identitas, nilai, dan pandangan dunia.

Dinamika bahasa di masa kini


Ahli bahasa percaya bahwa sebagian besar
bahasa di dunia akan punah dalam abad ini.
Setengah dari bahasa yang ada sekarang
(diperkirakan antara 6.000 sampai 8.000 bahasa)
dituturkan oleh kurang dari 10.000 orang, dan satu
dari bahasa yang semacam ini dikatakan punah
setiap dua minggu. Sementara pertumbuhan
bahasa penghubung (Bahasa Inggris khususnya)
yang dikaitkan dengan proses globalisasi
memberikan dampak besar pada bahasa-bahasa
dunia. Bahasa-bahasa bergeser dalam tanggapannya
terhadap berbagai kondisi politik, sosial, ekonomi,
dan budaya, dan berbagai efek dari globalisasi
terhadap keanekaragaman bahasa jauh dari
sederhana dan seringkali bertentangan. Dalam
banyak contoh kejadian, perpindahan bahasa
minoritas bukanlah kepada Bahasa Inggris melainkan
Pendongeng cerita kepada bahasa-bahasa lawan dan dialek daerah. Hal
kepahlawanan, Kyrgyzstan ini memperlihatkan bahwa penyebaran penggunaan
BAHASA . 13

jauh lebih sulit memulihkannya dibanding Pelestarian dan perlindungan terhadap bahasa-bahasa Bahasa bukan hanya
penanda identitas lain. Bahasa-bahasa dominan minoritas merupakan tanggung jawab bersama
memiliki daya tarik bagi penutur bahasa minoritas. masyarakat mayoritas dan minoritas. Masalah berfungsi sebagai
Kaum muda pada khususnya cenderung meleburkan hak-hak bahasa masih menjadi perdebatan,
identitasnya dengan menggunakan bahasa mayoritas sementara berbagai langkah untuk melindungi alat komunikasi
dalam berkomunikasi. Hal tersebut menjadi penyebab bahasa-bahasa minoritas tersirat dalam berbagai
punahnya banyak bahasa asli bersama dengan dokumen kesepakatan. Dewan Eksekutif UNESCO tetapi juga mewakili
keanekaragaman budaya yang dikandungnya setelah sedang memperdebatkan kelayakan dokumen komponen
beberapa generasi. Terlebih lagi, bahasa-bahasa kesepakatan mengenai acuan standar baru untuk

Bahasa
Bab 3:
tradisional terhubung dengan ekosistem di sekitarnya, bahasa. Pada saat yang bersamaan juga mendasar yang
sehingga kepunahannya kemudian berdampak mempertimbangkan apakah akan memusatkan
pada keanekaragaman lingkungan dan ekologi. perhatian pada perlindungan terhadap hak-hak membentuk ekspresi
Dari sudut pandang ini, ada kebutuhan mendesak bahasa secara umum atau hanya terhadap bahasa
untuk mengambil langkah-langkah melindungi kelompok-kelompok tertentu yang rentan. budaya, pembawa
dan mempromosikan bahasa setempat, sambil
mendukung pelajaran bahasa pengantar yang Multilingualisme, penerjemahan dan dialog
identitas, nilai,
menawarkan akses kepada komunikasi dan antarbudaya dan cara pandang
pertukaran informasi secara cepat. Multilingualisme (yaitu kemampuan berbicara
menggunakan beberapa bahasa) memenuhi dua terhadap dunia
Tantangan meneliti dan merevitalisasi bahasa fungsi yaitu memfasilitasi komunikasi antara individu
Banyak anggapan bahwa vitalitas bahasa merupakan dengan latar belakang budaya berbeda dan turut
suatu patokan keanekaragaman budaya. Anggapan ini melestarikan bahasa-bahasa yang hampir punah.
muncul karena setiap aspek penting budaya manusia Penerjemahan berperan untuk menjembatani
– dari klasifikasi kekerabatan hingga agama – tampak banyaknya bahasa yang sangat berbeda yang tidak
bergantung pada bahasa untuk penyampaiannya. dapat dijembatani oleh multilingualisme.
Namun bahasa tidak sama dengan budaya. Banyak Keduanya merupakan komponen penting dalam
contoh peristiwa dimana bahasa yang sama dituturkan suatu masyarakat pluralistik.
oleh kelompok-kelompok yang tata cara budaya
dan pandangan tentang dunianya sangat berbeda. Multilingualisme di sekolah sudah dilaksanakan di
Berbagai pendekatan tradisional dalam banyak negara, yang salah satu tujuan pendidikan
mendokumentasi dan meneliti pergeseran bahasa nasionalnya adalah menjadikan kohesi sosial sebagai
selama ini masih berpusat pada linguistik dan salah satu prioritas dari investasi publik di bidang
cenderung tidak memperhatikan konteks realita pendidikan. Kebijakan mengenai bahasa yang
sosial-ekonomi dan politik. Namun demikian, mendukung multilingualisme, pelajaran bahasa,
punahnya bahasa merupakan bentuk awal dari dan bahasa-bahasa yang hampir punah
pengikisan budaya yang mengindikasikan terjadinya
proses lunturnya budaya dengan cepat. Berbagai
keadaan di seputar vitalitas bahasa dan prospek
revitalisasi jika bahasa dalam keadaan hampir punah
sangat tergantung pada konfigurasi sosial-budaya,
ekonomi, politik, dan sejarah unik yang terkandung
dalam tiap bahasa. Alasan tersebut menampik
anggapan dan analisa umum yang ada. Meskipun
banyak dari pendekatan terhadap revitalisasi dan
pelestarian bahasa minoritas mengakui dan
menyatukan berbagai faktor ini, prosesnya masih
sangat bersifat politis. Tentunya, perlindungan Jasa penerjemah dan
aktif terhadap bahasa yang hampir punah pengetikan di Hyderabad,
dianggap bersaing dengan budaya dan nilai
penting dari bahasa yang menggantikannya. India

Punahnya bahasa bisa disebabkan oleh faktor luar


(globalisasi, tekanan politik, keuntungan ekonomi,
dll.) maupun dalam (memperlihatkan sikap negatif
masyarakat terhadap bahasa) atau, seringkali,
kombinasi dari keduanya. Gengsi bahasa utama dan
yang banyak dipakai dalam kehidupan masyarakat
luas dapat menyebabkan suatu masyarakat
memandang rendah bahasanya sendiri. Oleh karena
itu, revitalisasi bahasa sangat bergantung pada rasa
bangga masyarakat akan identitas budayanya sendiri.
Teknologi informasi dan komunikasi terkini dapat
memiliki dampak positif terhadap upaya-upaya
revitalisasi, terlebih lagi jika media turut serta
dalam keseluruhan upaya tersebut.
14 . BAGIAN II  BEBERAPA WAHANA UTAMA KEANEKARAGAMAN BUDAYA

suatu bentuk perlindungan bahasa-bahasa asli dan


bahasa-bahasa yang hampir punah. Di tingkat
internasional, tujuan tersebut terbagi dalam dua
pendekatan:
1) untuk melestarikan keanekaragaman bahasa dunia
sebagai prasyarat bagi keanekaragaman budaya, dan
2) untuk mempromosikan multilingualisme dan
penerjemahan (termasuk bidang administrasi,
pendidikan, media, dan dunia maya) untuk
mendorong dialog antarbudaya.

Bab 4: Pendidikan
Pendidikan sering dikaitkan dengan transmisi
pengetahuan dan pengembangan perilaku dan
keterampilan sosial yang pemahaman mengenainya
seringkali diseragamkan. Pendidikan juga
merupakan transmisi nilai, baik di generasi yang
sama maupun antar generasi dan lintas budaya.
Buku-buku Harry Potter merupakan hal penting bagi keberlanjutan Berbagai kebijakan di bidang pendidikan
yang ditulis J.K. Rowling jangka panjang keanekaragaman budaya. berdampak besar terhadap berkembangnya atau
dalam terjemahan Bahasa menurunnya keanekaragaman budaya. Oleh
T i n g g i ny a k e t i d a k s e i m b a n g a n p e n y e b a r a n karena itu, kebijakan pendidikan harus berupaya
Italia, Jerman, Spanyol,
penerjemahan di seluruh dunia mencerminkan tidak
Katalan, dan Czech mempromosikan pendidikan melalui dan untuk
meratanya keterwakilan budaya, orang, dan bahasa
di dunia. Data yang dikumpulkan oleh Index keanekaragaman. Hal ini menjamin hak atas
Translationum menunjukkan bahwa 55 persen dari pendidikan dengan mengakui keanekaragaman
seluruh buku terjemahan adalah merupakan kebutuhan para pelajar (terutama kelompok-kelompok
terjemahan dari Bahasa Inggris, dibandingkan minoritas, asli, dan nomaden) dan dengan
dengan 6,5 persen yang merupakan terjemahan mengintegrasikan keanekaragaman metode dan
ke dalam Bahasa Inggris. Hierarki antara bahasa- isi yang saling berhubungan. Dalam masyarakat
bahasa mayoritas dan minoritas menentukan multikultural yang semakin kompleks, pendidikan
penyebaran terjemahan. Terjemahan dari dan ke harus membekali kita dengan kompetensi
dalam bahasa asli jarang sekali ada. Ketika
antarbudaya yang akan memungkinkan kita hidup
terjemahan sastra mengalami penurunan,
terjemahan teknik yang menggunakan Bahasa bersama dalam perbedaan budaya dengan tidak
Inggris sebagai sumber bahasa utama di negara- saling membenci. Empat prinsip pendidikan
negara industri besar mengalami peningkatan.
Sistem penerjemah otomatis, yang juga semakin
Ada kebutuhan banyak, sebagian besar masih melayani bahasa
mayoritas sebagai sumber atau bahasa yang disasar.
untuk melindungi Mengingat pentingnya peran terjemahan dalam
meningkatkan keanekaragaman budaya, hal ini
keanekaragaman dapat dijadikan alasan untuk pengembangan
kebijakan penerjemahan dalam skala global.
bahasa dunia
Secara umum, kebijakan dan perencanaan bahasa
sebagai prasyarat baru-baru ini saja menyesuaikan dengan berbagai
perubahan sosial yang terjadi selama beberapa
keanekaragaman dekade terakhir abad ke-20 ini. Untuk memastikan
kelangsungan jangka panjang bahasa-bahasa di
budaya dan juga dunia, kita harus menemukan cara-cara baik untuk
melindungi keanekaragaman bahasa dengan
mempromosikan melindungi dan merevitalisasi bahasa-bahasa dan
multilingualisme dan mempromosikan multilingualisme dan terjemahan
dengan membuat berbagai kebijakan di tingkat Tulisan pada papan di
penerjemahan untuk nasional yang mendorong penggunaan secara luar sebuah sekolah di Dar
fungsional semua bahasa yang digunakan oleh Es Salaam, Tanzania.
mendorong dialog masyarakat. Dua tujuan tersebut saling terkait
karena peningkatan multilingualisme yang
antarbudaya memasukkan pendidikan bahasa ibu merupakan
PENDIDIKAN . 15

berkualitas sebagaimana tertulis dalam laporan


Komisi Dunia tentang Pendidikan untuk Abad ke-21
yaitu ‘belajar untuk menjadi’, ‘belajar untuk
mengetahui’, ‘belajar untuk melakukan’ dan ‘belajar
untuk hidup bersama’ hanya dapat berhasil
dilaksanakan jika keanekaragaman budaya
mendapat perhatian utama.

Relevansi metode dan konten pendidikan


Sebuah kurikulum yang dibuat berdasarkan proses
standarisasi pembelajaran dan isi yang menggunakan
pendekatan ‘pukul rata’ (one size fits all) tidak akan
memenuhi kebutuhan seluruh peserta didik dan juga
tidak akan merespon sesuai konteks latar-belakang
kehidupan mereka. Hal ini menjadi semakin terlihat
karena semakin banyak negara yang mencari jalur

Pendidikan
Bab 4:
alternatif di dalam sistem pendidikan. Namun,
informasi tentang bentuk pendidikan yang diajarkan
di seluruh dunia dan bagaimana pendidikan tersebut
berbeda di setiap (dan kadang di dalam) negara-negara,
belum dikumpulkan dan dievaluasi secara sistematis.
Demi pendidikan berkualitas, yang harus mencakup
dua hal yaitu layak (dapat diterima secara budaya)
dan fleksibel (dapat beradaptasi sesuai dengan
perubahan dalam masyarakat), pengembangan
kurikulum ditujukan untuk peningkatan pendidikan
yang relevan dengan menyesuaikan proses belajar,
isi pendidikan, pelatihan untuk guru, dan manajemen
sekolah sesuai kebutuhan peserta didik. Hal ini
mencakup pengembangan kurikulum multibudaya
dan multibahasa, berdasarkan pada beragam perspektif
dan pendapat dan mengacu pada sejarah dan budaya
dari semua kelompok dalam masyarakat. Pendekatan
yang peka terhadap keanekaragaman peserta didik
juga harus siap dengan langkah-langkah khusus
untuk menjangkau kelompok-kelompok yang rentan
dan terpinggirkan dan untuk memperbaiki lingkungan
sekolah dan pendidikan, khususnya untuk anak
perempuan. Tujuan utamanya adalah pemberdayaan
Di dalam masyarakat terkait penghormatan terhadap peningkatan hak-hak
asasi manusia, peningkatan kewarganegaraan
multibudaya yang yang demokratis dan pelaksanaan pembangunan
semakin kompleks, berkelanjutan. Mengembangkan pendidikan yang
pendidikan harus bisa peka budaya tidak hanya memerlukan pakar bidang
studi saja, tetapi para guru yang memiliki
memampukan kita pengetahuan luas dan peka terhadap perbedaan
memperoleh kompetensi budaya. Keinginan untuk mempromosikan metode
pengajaran yang relevan untuk seluruh peserta
interkultural yang akan ajar telah menyebabkan diversifikasi media dan
membuat kita dapat metode pendidikan yang belum pernah terjadi
hidup bersama dengan Sekolah terbuka di
sebelumnya, tidak terkecuali di sektor swasta,
dan terkadang dalam kemitraan dengan LSM.
saling menerima Omo Selatan, Ethiopia
perbedaan budaya kita Koridor sekolah dasar di Manfaat pendekatan multibahasa berbasis bahasa
Hanoi, Viet Nam ibu di semua tingkat pendidikan formal dan
non-formal dapat digambarkan oleh pendidikan dasar
di sejumlah negara berkembang. Program-program
pendidikan dwibahasa diterapkan di hampir seluruh
16 . BAGIAN II  BEBERAPA WAHANA UTAMA KEANEKARAGAMAN BUDAYA

konteks pembelajaran dan dapat berperan penting (termasuk pengetahuan lokal dan tradisional), Kegagalan untuk
dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan keyakinan pada teori-teori bebas-nilai dan
memperluas kesempatan bagi kelompok marginal konseptualisasi tidak berkaitan dengan lingkungan memperhitungkan
dan kurang terlayani, termasuk penduduk pendatang. sosial tempat mereka tumbuh. Selama wacana
Ketika sebagian besar negara mungkin masih arus utama pendidikan masih menganggap bentuk-bentuk dari
jauh dari mencapai tujuan mengajarkan bahasa ilmu pengetahuan bersifat universal, maka bentuk
nasional, lokal/daerah, dan internasional dalam pengetahuan ‘tradisional’ atau lainnya cenderung akan belajar yang tidak
kurikulum resmi mereka (sebagaimana disorot terkotak-kotak. Namun demikian, strategi yang
dalam suatu analisa mengenai jadwal dalam mempromosikan pengakuan atas bentuk-bentuk
umum akan lebih
pendidikan bahasa), tujuan ini sangat penting pengetahuan tradisional dan bahkan pengetahuan meminggirkan
baik untuk pelestarian keanekaragaman bahasa yang paling halus sekali pun dapat membuka jalan
maupun untuk fungsi intelektual lainnya. untuk pelestarian masyarakat yang rentan sambil populasi yang ingin
memperluas ruang lingkup pengetahuan ‘mainstream’.
Masyarakat pembelajar dan hak atas pendidikan diberdayakan melalui
Peningkatan hak atas pendidikan, sebagaimana Masyarakat internasional semakin menyadari
ditegaskan dalam prinsip-prinsip Pendidikan untuk bahwa cara-cara tradisional dan pragmatis dalam pendidikan
Semua (Education for All / EFA), serta perlindungan pembelajaran dapat menjadi seefisien pendekatan
dan promosi keanekaragaman budaya menjadikan didaktik Barat. Pendongeng misalnya, adalah
pluralisme sebagai suatu persyaratan penting penyumbang vitalitas budaya lisan, sementara strategi
pendidikan. Pluralisme bertentangan dengan melek aksara dapat menyebabkan devaluasi yang tidak
kecenderungan sistem pendidikan untuk menjadi diinginkan terhadap budaya tersebut. Manfaat lainnya,
sumber standardisasi. Kegagalan untuk pendidikan informal dan adat dapat berkontribusi
memperhitungkan bentuk pembelajaran yang pada bentuk-bentuk pembelajaran yang lebih
bukan merupakan mainstream atau arus utama partisipatif, yang tidak begitu bersifat analitis melainkan
(misalnya kearifan lokal dalam mengelola sumber adaptif. Pendidikan memiliki banyak keuntungan
daya), dipadukan dengan kendala pasar kerja, akan dari pendekatan belajar yang pluralistik yang
berisiko semakin meminggirkan penduduk yang mengingatkan kita bahwa hak atas pendidikan
menjadi sasaran pemberdayaan melalui pendidikan. sejalan dengan hak para orang tua untuk
Meskipun pengakuan akan pentingnya ‘memilih jenis pendidikan yang akan diberikan
keanekaragaman pengetahuan semakin meningkat kepada anak-anak mereka’ (UDHR, pasal 26).
Seorang anak
perempuan suku asli di
kelas di High Orenoque,
Venezuela
PENDIDIKAN . 17

Pe m b e l a j a ra n p a r t i s i p a t i f d a n ko m p e t e n s i
antarbudaya
Dalam masyarakat yang multibudaya salah satu
tantangan utama yang dihadapi pendidikan seumur
hidup melibatkan kemampuan kita untuk belajar
untuk hidup bersama. Dengan demikian, pendidikan
multibudaya harus dilengkapi dengan pendidikan
antarbudaya. Seni dan pendidikan humaniora,
kegiatan multimedia, museum, dan wisata akan
membantu dalam mengembangkan keterampilan
penting yang sangat diperlukan untuk memerangi
pandangan yang bersifat sepihak, untuk beradaptasi
dengan lingkungan sosial dengan budaya beragam
dan menanggapi tantangan dalam dialog antarbudaya.
Mengajak orang untuk memahami keanekaragaman
budaya lebih merupakan masalah pendekatan,

konten budaya
Konunikasi dan
Bab 5:
metode, dan sikap daripada asimilasi isi. Toleransi
harus dipraktikkan terlebih dahulu, sebelum dapat
menjadi suatu keahlian.

Prinsip-prinsip utama UNESCO terletak pada keyakinan


bahwa pendidikan merupakan hal yang fundamental Bab 5: Komunikasi dan Seorang murid di kelas
sekolah Ferdeusi di Kabul,
untuk mengatasi ketidaktahuan dan ketidakpercayaan konten budaya Afghanistan
yang merupakan sumber konflik manusia. Berhubung
prasangka didasarkan antara lain pada ketidaktahuan
Ketika dunia secara perlahan berubah menjadi
kita atau prasangka yang salah, memfasilitasi budaya
sebuah ‘desa global’, pemandangan yang meliputi
keterbukaan adalah kunci untuk mendorong
pers, buku, radio, televisi, bioskop, internet, dan
dialog antarbudaya dan mencegah ‘benturan
berbagai macam perangkat digital memainkan
ketidakpedulian’. Humaniora dan ilmu-ilmu sosial
peran besar baik dalam meningkatkan keberhasilan
mendorong peserta didik untuk menyadari
keanekaragaman budaya maupun dalam
keberpihakan mereka sendiri dan untuk merenungi
membentuk selera, nilai-nilai, dan pandangan
kembali asumsi mereka. Masuknya agama-agama
dunia kita. Seberapa jauh sarana-sarana ekspresi
dunia dan kepercayaan dalam kurikulum dapat
tersebut dapat menerjemahkan realitas,
membantu menghilangkan kesalahpahaman yang
kompleksitas, dan dinamika keanekaragaman
dapat membuat hidup bersama menjadi bermasalah.
budaya ini layak untuk dipertimbangkan.
Seni merupakan alat yang kuat dan universal untuk
Jenis-jenis media baru tanpa diragukan lagi
meningkatkan saling pengertian dan perdamaian,
dapat lebih memfasilitasi akses kita kepada
dan mempraktikkan seni adalah cara yang ampuh
keanekaragaman budaya, membuka peluang yang
untuk bersosialisasi dengan orang lain. Pengajaran
lebih besar untuk dialog antar umat beragama, dan
seni membantu menghubungkan proses ilmiah dan
emosional dengan intuisi yang merupakan satu
komponen penting untuk menanamkan sikap yang
menyukai keterbukaan antarbudaya.

Pendidikan seni juga dapat membantu mengatasi


etnosentrisme, bias budaya, stereotipe, prasangka,
diskriminasi, dan rasisme.

Dengan demikian pengembangan kompetensi


antarbudaya tidak hanya terbatas di dalam
ruang kelas saja melainkan harus meluas ke
‘universitas kehidupan’. Sifat inklusif harus dipupuk
baik di kelas maupun di lingkungan sekolah
secara umum, serta melalui keterlibatan orang tua
dan masyarakat setempat.
18 . BAGIAN II  BEBERAPA WAHANA UTAMA KEANEKARAGAMAN BUDAYA

diversifikasi suara. Namun demikian, kesenjangan konglomerasi film besar (terkecuali Bollywood dan
yang tersirat dari penggunaan media digital dapat industri film Perancis yang didukung secara nasional).
membatasi kemungkinan terjadinya pertukaran Sebagian besar negara berkembang masih belum
budaya secara murni. Selain itu, banyak dan dalam posisi secara penuh memanfaatkan kapasitas
beragamnya pilihan media dan tantangan budaya kreatif mereka untuk pembangunan di sektor ini.
yang dikandungnya dapat mendorong berbagai Saham Afrika dalam perdagangan global produk
bentuk isolasi budaya. kreatif, misalnya, tetap marginal (kurang dari 1 persen
dari ekspor dunia), meskipun banyak yang memiliki
Globalisasi dan tren media baru bakat kreatif.
Pada tahun 2006 media dan industri budaya
menghasilkan lebih dari 7 persen PDB global dan Namun lansekap media global sedang berubah,
bernilai sekitar US$1,3 triliun, atau hampir dua karena beberapa negara berkembang mulai muncul
kali lipat total penerimaan dari sektor pariwisata sebagai pengekspor peralatan budaya dan media
internasional pada tahun itu (diperkirakan US$680 serta pembuat konten, berkontribusi terhadap apa
milyar). Pada 1990-an di negara-negara yang yang disebut ‘menangkal arus’. Ekspor peralatan media
tergabung dalam OECD (Organisasi untuk dan budaya negara-negara berkembang meningkat
Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan), pesat antara 1996 dan 2005 sebagai akibat dari
ekonomi dan budaya kreatif pada tingkat strategi untuk meningkatkan daya saing global dan
tahunan tumbuh dua kali lipat dari industri jasa bertambahnya permintaan untuk alat komunikasi.
dan empat kali lipat dari industri Tren ini memfasilitasi munculnya pasar lokal untuk
manufaktur. Beberapa tahun terakhir ini menjadi konten media, meskipun pasar masih cenderung
saksi bagaimana konsentrasi kekuasaan berada di di tingkat lokal karena keterbatasan teknologi dan
tangan beberapa perusahaan multimedia kesulitan distribusi. Kemudian, peningkatan
transnasional dan sejumlah pemain media global. ekspor media oleh masyarakat industri baru,
Dalam hal media cetak dan rekaman, pasar ekspor munculnya pusat-pusat media baru di kawasan
didominasi oleh negara-negara OECD. Tren serupa regional, mendunianya sektor audio-visual Amerika
mengenai asal pembuatan konten dapat ditemui Latin (telenovela) dan kebangkitan jaringan
di sektor radio, televisi, dan film. Dalam hal bioskop, berita pan-regional/internasional merupakan tanda-
kecenderungan umum yang terjadi adalah bahwa tanda ‘globalisasi dari bawah’, yang menciptakan
produksi nasional berjuang untuk bersaing dengan kesempatan baru bagi suara-suara alternatif (kaum
film-film blockbuster yang diproduksi oleh minoritas, masyarakat adat, masyarakat diasporik

Pemancar satelit televisi


di luar rumah tradisional
‘yurt’ di Mongolia
K O M U N I K A S I D A N K O N T E N B U D AYA . 1 9

Peningkatan atau kelompok kepentingan khusus) untuk didengar. yang dirancang untuk menghilangkan stereotipe,
Dengan demikian pembuatan konten komunikasi berbagai inisiatif melek media dan informasi dapat
penawaran isi dan budaya, serta pola penyebaran dan konsumsi, membantu para pemirsa untuk menjadi lebih kritis
sedang menjalani perubahan yang signifikan, yang ketika mengkonsumsi media dan dapat membantu
media dapat ditandai dengan hubungan, interaksi, dan peleburan. untuk memerangi perspektif sepihak. Melek media
Praktik-praktik baru dan konten baru mulai merupakan aspek penting dari akses media dan
mengarah pada bermunculan yang terkait dengan pengembangan dimensi penting pendidikan non-formal. Merupakan
beberapa produk budaya, informasi, dan komunikasi suatu hal penting untuk mempromosikan hal
‘keanekaragaman yang dapat diakses melalui internet, ponsel atau tersebut kepada masyarakat sipil dan media
yang semu’, menutupi alat semacam itu, yang memungkinkan munculnya profesional sebagai bagian dari upaya untuk
struktur produksi kecil yang menargetkan pasar terus membina saling pengertian dan memfasilitasi
fakta bahwa mikro dan model baru penciptaan dan penyampaian dialog antarbudaya.
konten (konten dibuat pengguna). Sejalan dengan
sebagian orang meningkatnya akses ke internet, Laman Web
Dunia (World Wide Web) menunjukkan potensi Kebijakan yang mendorong keanekaragaman budaya
hanya berkomunikasi untuk memberikan dukungan signifikan bagi Berbagai kebijakan yang bertujuan untuk mendorong
mereka yang berupaya untuk mengatasi tidak keanekaragaman budaya dalam komunikasi dan konten
dengan mereka yang hanya ketidakseimbangan dalam kekuatan politik budaya berkontribusi terhadap berkembangnya
memiliki kesamaan dan ekonomi lokal dan global tetapi juga perpecahan pluralisme dan aliran bebas ide. Dengan demikian,
di antara beragam kelompok masyarakat. keanekaragaman budaya harus menjadi inti media
budaya sebagai yang berkualitas. Segmen besar populasi, seperti
kelompok marginal dan etnis minoritas, sering kali
acuannya Dampak komunikasi dan produk-produk budaya tidak terwakili di media, sebagian karena kurangnya
Berbagai peluang baru untuk melakukan pertukaran akses bagi mereka ke posisi editorial, manajerial

budaya
Komunikasi dan konten
Bab 5:
interaktif antara mereka yang terlibat dengan atau posisi penting lainnya dalam kantor media.
latar-belakang budaya yang berbeda hadir dengan Mendorong adanya keanekaragaman internal di
berbagai tantangannya sendiri. Namun demikian, ruang berita serta keanekaragaman latar belakang
tantangan yang berkaitan dengan fragmentasi dan budaya dan gender dalam struktur media merupakan
stereotip penikmat dan pengguna, perlu ditangani kebutuhan mendasar untuk memastikan
melalui berbagai informasi dan media yang tepat. keanekaragaman dalam konten yang dihasilkan.
Peningkatan pasokan konten media tidak selalu
menghasilkan peningkatan keanekaragaman
konsumsi. Dihadapkan pada pilihan yang semakin
banyak, beberapa konsumen lebih memilih untuk
membatasi diri pada sejumlah kecil judul atau tema
yang akrab daripada mencari sesuatu yang tidak
dikenal atau berbeda. Kesenjangan antar generasi
yang signifikan mengemuka sebagai praktik-praktik
baru konsumsi konten digital yang mengarah
pada bentuk-bentuk baru jaringan sosial dan
menantang para pelaku budaya tradisional,
seperti sekolah dan keluarga. Pemirsa semakin
dibentuk menjadi ‘penggemar’ atau ‘kelompok’
yang ‘anggota’nya hampir tidak berhubungan
satu sama lain dan cenderung menolak
cara berpikir yang lain. Hal ini mengarah pada
Atap-atap di sebuah kota ‘keanekaragaman semu’, mengemas kenyataan
di Afrika Utara bahwa beberapa orang tertarik untuk berkomunikasi
hanya dengan orang-orang dengan kesamaan
Seorang gadis berbicara
referensi budaya.
dengan wartawan Jerman
mengenai kehidupannya Selain itu terbatasnya keterwakilan di media dan
bekerja di sebuah pabrik jaringan komunikasi yang besar semakin mendorong
garmen di Bangladesh terciptanya stereotipe melalui apa yang sering disebut
sebagai proses ‘pembedaan’, dimana media
cenderung untuk menetapkan, mengurangi atau
menyederhanakan sesuai dengan salinan program
dan format standar. Di antara bermacam strategi
20 . BAGIAN II  BEBERAPA WAHANA UTAMA KEANEKARAGAMAN BUDAYA

Untuk tujuan ini, potensi praktek media baru dan daya kreasi merupakan bagian penting bagi
konten yang dihasilkan pengguna juga harus keanekaragaman budaya yang mendukung
dimanfaatkan. Praktik jurnalisme inovatif muncul, daya kreasi.
misalnya, melalui laporan video dengan menggunakan
perangkat seluler. Laporan campuran lintas batas Kreasi seni dan ekonomi kreatif
budaya dan negara, melalui skema produksi Pemahaman terhadap kreativitas yang etnosentris
bersama dan produksi gabungan atau melalui penting untuk dihindari. Sebaliknya, kreativitas harus
jaringan nasional, regional, dan internasional para dipahami sebagai mencakup semua hasil material
profesional media, kini sedang diuji dan didorong. yang keberadaannya menjadi bernilai karena manu-
Internet menawarkan potensi untuk mendukung Boneka-boneka sia. Batas-batas ‘seni’ sangat bervariasi antara satu bu-
demokrasi yang dikomunikasikan melalui berbagai daya dengan budaya yang lain, yang mencerminkan
matrioshka Rusia
inisiatif budaya yang progresif melampaui perbedaan cara pandang serta bahan dan teknik
sumber-sumber informasi mainstream: pembentukan yang tersedia dalam masyarakat masing-masing.
identitas dalam masyarakat di perantauan; struktur Paruh kedua abad ke-20 ditandai oleh perubahan
pendukung yang membela kepentingan budaya Hasil karya seni selera, tempat, dan pasar secara radikal dalam dunia
minoritas; komunitas online, kelompok-kelompok dan segala bentuk seni dan pertumbuhan pertukaran seni di seluruh
aktifis, dan orang-orang dengan kesamaan dunia. Dari perspektif budaya seni kontemporer,
minat budaya. inovasi yang dunia bergerak menuju bentuk hubungan keluar dan
tidak lagi dalam bentuk berupa hubungan pusat/
Tiga tantangan yang harus dipenuhi jika komunikasi memperlihatkan pinggiran. Perluasan cara pandang seni dan ekspresi
dan konten budaya ingin memberikan kontribusi memberi sumbangan pada bentuk-bentuk
pada keanekaragaman budaya adalah: syarat warna dari kegiatan penciptaan campur yang terlihat pada bermacam
konten yang inovatif, perluasan akses, dan keterwakilan bentuk karya seni. Kebijakan budaya selain harus
yang seimbang. Produksi konten yang inovatif umat manusia terbuka terhadap berbagai pengaruh lintas budaya
memastikan integrasi keanekaragaman budaya dilihat sebagai ini, serta mengakui bahwa kecenderungan globalisasi
ke media dan industri budaya, bersama dengan tersebut bukan berarti tidak membahayakan
penekanan yang kuat pada konten lokal. Akses sumber utama keanekaragaman budaya. Munculnya bentuk
antara lain melibatkan langkah-langkah jelas untuk campuran atau saling pinjam karena globalisasi dapat
mengurangi perpecahan digital; kemudahan akses keanekaragaman menjadi lebih dari sekadar stereotip, sebagaimana
produksi dan distribusi ke konten yang inovatif, dan pasar internasional untuk seni ‘eksotik’ tradisional
pemberian dukungan terhadap berbagai strategi budaya dapat berfungsi sebagai tempat yang menghargai
informasi dan komunikasi baru dengan memastikan seni konformisme.
bahwa sudut pandang yang berlawanan terwakili
dalam diskusi tentang semua subjek bahasan. Diversifikasi dan saling mempengaruhi tradisi seni
Keanekaragaman budaya juga menentukan tercermin dalam banyak sekali pertukaran seni
keterwakilan seimbang dari masyarakat pertunjukan internasional dalam bidang teater
yang hidup bersama dalam suatu negara dan tari dan sedang merambah ke dalam tampilan,
tertentu, sesuai dengan prinsip-prinsip kebebasan sumber-sumber, dan budaya musik klasik Barat. Di
berekspresi dan ide-ide yang mengalir bebas. bidang musik pop, keanekaragaman terlihat begitu
banyak dimana-mana, multibudaya, dan seringkali
jenis dan tempatnya tumpang-tindih. Risiko dari
Bab 6: Daya kreasi dan pasar wadah percampuran seni ini terletak pada komodifikasi
ekspresi budaya dan substitusi konsep ‘budaya
Bab ini membahas keterkaitan antara keanekaragaman dunia’ untuk keanekaragaman ekspresi budaya.
budaya dan berbagai jenis kegiatan mulai dari Globalisasi dan teknologi telah mengubah taruhan bagi
penciptaan budaya melalui komersialisasi ekspresi seniman dengan menghadirkan pertanyaan abadi
budaya hingga dampak luas budaya terhadap bisnis dengan tegas serta belum pernah ada sebelumnya
dan pasar. Mendasari fenomena globalisasi, tentang bagaimana menyeimbangkan kreativitas
dorongan kreatif pada akar keanekaragaman budaya seni murni dengan realitas kesulitan ekonomi.
merupakan kunci analisis situasi budaya di dunia Imbalan keuangan yang tersedia dalam lingkungan
masa kini. Tentunya, keanekaragaman budaya hanya perdagangan global cenderung mendukung
dapat dilestarikan jika akarnya terpelihara dengan sisi ekonomi, yang berdampak penting pada
tanggapan-tanggapan inovatif terhadap lingkungan keanekaragaman budaya. Dalam musik pop, asimetri
yang cepat berubah. Berdasarkan pemikiran arus budaya mendorong seniman lokal untuk
ini, kreasi seni dan segala bentuk inovasi yang mengeksploitasi bakat seni mereka di pasar yang
mencakup beranekaragam aktivitas manusia semakin mendunia, menonjolkan proses akulturasi
dapat dilihat sebagai sumber inspirasi utama yang sedang terjadi di seluruh dunia. Kecenderungan
keanekaragaman budaya. Dengan demikian, serupa juga terlihat dalam seni rupa dan plastik. Lima
D AYA K R E A S I D A N PA S A R . 2 1

negara pengekspor seni rupa dan plastik terbesar keanekaragaman budaya dalam lingkungan alaminya)
semuanya adalah negara Barat (dengan Cina sebagai menggambarkan pertentanganan antara keaslian
pengecualian) dimana pasar di bawah kekuasaan Barat dan komersialisasi yang penting pengaruhnya bagi
lebih condong pada seniman dari Barat. Pertukaran pelestarian dan promosi keanekaragaman budaya.
dan sirkulasi seniman juga perlu didorong
dan difasilitasi. Produk kerajinan merupakan bentuk penting dari
ekspresi budaya dan ini berarti bahwa pendapatan
Meskipun bahasa tulisan dapat menjadi suatu dan peluang kerja sektor ini di banyak belahan dunia
penghalang bagi akulturasi, literatur dalam bahasa akan semakin meningkat jumlahnya. Kerajinan telah
pengantar utama memiliki keuntungan besar menjadi bagian dari sistem yang sangat terorganisir
dalam hal penyebaran budaya. Koreksi berharga terdiri dari serikat pekerja, pedagang, dan sistem
untuk tren ini diberikan oleh sejumlah penghargaan perbankan, yang merupakan transformasi
sastra dikhususkan untuk karya-karya asing perekonomian kerajinan tradisional demi memenuhi
terjemahan oleh organisasi-organisasi seperti persyaratan pasar global. Produk kerajinan yang
Perpustakaan Digital Dunia (World Digital Library) tetap setia kepada tradisi mengandung bentuk
yang baru-baru ini diluncurkan. Proyek ini dan filosofi yang hanya dimiliki oleh budaya
merupakan sebuah proyek kerjasama UNESCO darimana produk itu berasal. Produksi massal dapat
dan Perpustakaan Kongres AS, yang menyediakan mengarah pada pemiskinan suatu kerajinan karena
materi-materi penting mengenai budaya dari tidak melibatkan akar kreatifnya. Membanjirnya
seluruh dunia. produk-produk industrial dari Barat di pasar
tradisional telah mengakibatkan dampak serius pada
ekonomi kerajinan. Memastikan keuntungan yang
Kerajinan dan pariwisata internasional adil dari produk kerajinan dan memelihara
Konsumsi budaya kini melibatkan masyarakat yang pengetahuan tradisional tentangnya adalah dua
semakin luas dan mencakup ekspresi dan pengalaman hal yang sama pentingnya. Upaya perlindungan
budaya yang semakin beranekaragam. Kerajinan terhadap pembuatan kerajinan dapat
(dengan memberikan bentuk artistik pada dilakukan dengan peraturan perlindungan hukum
benda-benda dekoratif atau rumah tangga) untuk ekspresi budaya tradisional (folklore).
dan pariwisata (dengan menyediakan akses ke
Sampai pada batas tertentu, promosi keanekaragaman
budaya sangat bergantung pada dukungan untuk
usaha komersial yang disesuaikan dengan konteks

Daya kreasi dan pasar


Bab 6:
budaya dan kendala ekonomi lokal. Kredit mikro yang
berdasarkan pada mekanisme ekonomi komersial,
dengan mempertimbangkan struktur koperasi dalam
suatu masyarakat tertentu telah terbukti sangat
berhasil, terutama di negara-negara berkembang.

Pariwisata memainkan peran penting dalam


menggabungkan inisiatif untuk memperoleh
keuntungan dan meningkatkan dialog antarbudaya.
Setelah beberapa dekade pariwisata massal, kita
sedang mengalami pembaruan pariwisata yang
Wisatawan berdiri mencari keaslian. Hal tersebut dimotivasi oleh hasrat
untuk menemukan masyarakat lain dalam lingkungan
dengan seorang
alam, sosial, dan budayanya yang asli. Yang disebut
perempuan Indian Amerika
sebagai ‘pariwisata budaya’, yang mencakup bentuk-
bentuk wisata religius dan wisata situs warisan dunia,
dengan menempatkan orang dalam lingkungan
alaminya dan memperlihatkan kedalaman sejarah
kepada kebudayaan lain dapat membantu untuk
mempromosikan pemahaman budaya. Melibatkan
masyarakat dalam proses tersebut juga membantu
menumbuhkan harga diri dalam diri masyarakat
dan memberi kontribusi pada pembangunan
Kerajinan kayu berkelanjutan. Hal tersebut menjelaskan bahwa
Zafimaniry, Madagascar hasil-hasil dari tren baru di bidang pariwisata
sampai sejauh ini berupa campuran, karena pariwisata
Selatan
22 . BAGIAN II  BEBERAPA WAHANA UTAMA
KEANEKARAGAMAN BUDAYA

Patung-patung Bunda dapat juga mengarah pada pengasingan budaya


Maria yang Kudus dalam yang berbeda, mereduksi ekspresi dan praktik
sebuah toko cinderamata budaya menjadi ‘pertunjukan cerita rakyat ‘ yang
di Lourdes, Perancis terpisah dari lingkungan dan makna sejatinya.

Keanekaragaman budaya dan dunia bisnis


Dalam konteks internasionalisasi pasar, kemampuan
perusahaan untuk menghadapi tantangan
keanekaragaman budaya dengan memanfaatkan
sumber dayanya telah menjadi faktor kunci dalam
keberhasilan ekonomi. Keanekaragaman budaya dan dihormati oleh rekan-rekan mereka, untuk
penting untuk dipertimbangkan dalam kegiatan menciptakan organisasi yang seluruh bidang
komersial di tingkat global, terutama terkait pekerjaan dan tingkat hierarkinya lebih terintegrasi.
penciptaan, citra merek, dan strategi pemasaran Ketika jajaran manajerial semakin mampu bekerja
Tim bisnis yang serta struktur perusahaan dan perekrutan. dalam lingkungan budaya yang sangat berbeda,
multietnik bergandengan diperlukan ‘pejabat kepala keanekaragaman’ (CDO),
Perusahaan multinasional semakin menyadari akan yang bertugas mengelola keanekaragaman dalam
tangan
keuntungan dari membuat produk yang perusahaan sehingga dapat mencegah konflik
Seni jalanan di Rio de beranekaragam dan melakukan penyesuaian agar yang dapat sangat merugikan kinerja kelompok
Janeiro, Brazil dapat menembus pasar baru dan memenuhi harapan secara keseluruhan.
konsumen lokal. Upaya-upaya tes pasar untuk
Selimut orang Ekuador membuka jalur komersial tersebut adalah dengan Keanekaragaman budaya semakin menjadi perhatian
memasarkan merek lawan menggunakan nama penting dalam studi manajemen perusahaan, dan
penelitian dilakukan untuk menilai hubungan kinerja
dengan keanekaragaman dalam pasar yang semakin
kompetitif. Penelitian terkini menunjukkan adanya
hubungan positif antara keanekaragaman dan
kinerja keuangan dan ekonomi perusahaan
multinasional. Tidak dapat dipungkiri, perusahaan
mempromosikan ‘kecerdasan budaya’, yang
memusatkan perhatian pada potensi menguntungkan
yang diperoleh dari keanekaragaman karyawan,
seperti: kreativitas dan inovasi yang lebih baik;
pemasaran yang lebih sukses ke berbagai tipe
konsumen; pengambilan keputusan yang lebih
Penelitian terkini lain dengan asosiasi lokal semata hanya untuk menyeluruh karena perusahaan telah
mempromosikan ‘universalisasi’ terhadap cita rasa terinternasionalisasi dan terbiasa berhadapan
memperlihatkan yang biasa. Beberapa perusahaan multinasional dengan lingkungan yang bervariasi; seleksi dan
membangun citra mereka berdasarkan kombinasi pelatihan karyawan yang lebih berhati-hati; serta
keberadaan suatu dari lokal dan universal. Pada penerapannya, struktur dalam pemerintah yang menjembatani
suatu produk harus mempertimbangkan keadaan skema-skema budaya perusahaan yang berbeda.
ikatan positif antara dan pilihan setempat meskipun merek itu
internasional. Di pasar yang kini sedang berkembang,
keanekaragaman strategi yang dikembangkan untuk konteks
dengan performa masyarakat konsumen Barat harus disesuaikan,
dengan dukungan karyawan lokal, dengan kondisi
keuangan setempat.

dan ekonomi Di dalam dunia bisnis global, budaya-budaya yang


sangat berbeda saling berhubungan melalui
perusahaan- kemitraan, penggabungan, dan relokasi multinasional.
Para manajer masa kini semakin sadar akan perlunya
perusahaan mempertimbangkan faktor budaya dalam rangka
multinasional mengoptimalkan kinerja perusahaan melalui
penerapan sikap profesional yang netral budaya
hingga penekanan pada asal-usul atau budaya
tertentu dari kolega. Budaya perusahaan bertujuan
untuk memastikan bahwa karyawan merasa dihargai
Bagian III :

Memperbarui
Strategi
Internasional
yang terkait
dengan
Pembangunan
dan Perdamaian
Keanekaragaman budaya dipahami
sebagai suatu proses dinamis
dimana cara terbaik mengelola
pertukaran budaya adalah melalui
dialog antarbudaya sehingga dapat
menjadi pendorong yang kuat untuk
memperbarui berbagai
strategi masyarakat internasional
menuju pembangunan dan
perdamaian, berdasarkan pada
penghormatan terhadap hak-hak asasi
manusia yang diakui secara universal.
Keanekaragaman budaya, terkadang
tidak dianggap terlalu penting,
sehingga perlu ditempatkan di jantung
kebijakan agar kerjasama dan kohesi
internasional, sesuai dengan
Tujuan Pembangunan
Milenium PBB dapat terus maju
dan berkembang.
24 . BAGIAN III  MEMPERBARUI STRATEGI

Bab 7 – Keanekaragaman
budaya: aspek penting
pembangunan berkelanjutan
Berlawanan dengan asumsi yang tersebar, tidak ada
resep baku untuk membangun suatu masyarakat,
tidak ada satu contoh terbaik yang dapat dijadikan
acuan strategi pembangunan. Memahami
pembangunan sebagai suatu proses linear yang
berdasar pada ekonomi saja, sesuai dengan model
Barat, cenderung menjadi kendala bagi masyarakat
yang mengambil arah berbeda atau mematuhi
nilai-nilai yang berbeda. Strategi pembangunan
yang berkelanjutan tidak bisa netral budaya: strategi
tersebut selain harus peka budaya juga memanfaatkan
keuntungan dari interaksi dinamis antarbudaya.
Dengan demikian, pendekatan pembangunan yang
peka terhadap perbedaan budaya adalah kunci
untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi, sosial,
dan lingkungan yang saling terkait yang dihadapi
dunia saat ini.

Pendekatan budaya dalam pembangunan


Pandangan yang masih lazim di dunia yang semakin
maju memposisikan hubungan sebab akibat antara
‘budaya’ dan ‘keterbelakangan’ atau, dengan kata lain,
antara kinerja ekonomi dan nilai-nilai budaya Barat.
Konsep pembangunan yang lebih luas dengan
maksimalisasi laba dan akumulasi benda-benda
materi semakin bertentangan dengan makna tersirat
dari pembangunan. Dengan tidak memperhitungkan
keragaman budaya, strategi pembangunan berisiko
melanggengkan atau menambah kekurangan yang
seharusnya diperbaiki. Pertimbangan faktor sosial
dan lingkungan budaya, dan peran serta masyarakat
dalam desain dan implementasi proyek, sangat
penting bagi upaya pembangunan berkelanjutan.
James D. Wolfensohn, mantan Presiden Bank
Dunia, mengatakan, ‘kita mulai menyadari bahwa
efektivitas pembangunan tergantung, sebagian,
pada “berbagai solusi” yang mencerminkan
cara pandang masyarakat tentang dirinya.’

Setelah UNDP menjabarkan model pembangunan


manusia pada tahun 1990-an, pengintegrasian
aspek budaya dalam pemikiran dan proyek
pembangunan semakin diperhatikan, yaitu dengan
mempertimbangkan kebudayaan (‘webs of
significance’) yang diciptakan masyarakat,
lingkungan budaya dimana masyarakat dan kelompok
hidup, hierarki sosial dan pola hidup setempat, dan
bentuk-bentuk komunikasi dan ekspresi setempat.
Pengakuan terhadap keanekaragaman budaya
menambah aspek penting pada berbagai strategi
yang memandang keberlanjutan sebagai pendukung
integrasi pilar ekonomi pembangunan dengan pilar
sosial dan lingkungannya. Dalam hal ini, keragaman
budaya dapat dilihat sebagai aspek lintas sektor yang
sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan.
K E A N E K A R A G A M A N B U D AYA : A S P E K U TA M A P E M B A N G U N A N B E R K E L A N J U TA N . 2 5

Persepsi mengenai kemiskinan dan pengentasan sesuai dengan prinsip-prinsip gerakan Perdagangan
kemiskinan Adil, dapat membantu memperbaiki kondisi
Perspektif budaya membentuk bagaimana kemiskinan sosial-ekonomi sambil meningkatkan hubungan
itu dipahami dan dialami. Seringkali ini merupakan kreatif antara budaya, tradisi, dan modernitas.
cara dimana orang miskin dipandang atau Yang penting adalah bahwa strategi pengentasan
memandang rendah diri mereka sendiri hingga kemiskinan relevan dan diterima oleh penduduk
menempatkan pada posisi inferior/lemah, yang setempat – yang mungkin berhasil ketika strategi
merupakan suatu hambatan besar untuk menekankan dialog dengan kelompok-kelompok
pemberdayaan mereka. Perbedaan konsepsi terkait dan keikutsertaannya dalam inisiatif
mengenai kemiskinan menyulitkan penerapan peningkatan kemampuan – sehingga mereka Seorang perempuan Indonesia
strategi kerjasama internasional menyeluruh untuk diberdayakan untuk mampu membuat keputusan menganyam keranjang
pemberantasan kemiskinan. Namun kemiskinan sendiri berdasarkan informasi dan pengetahuan yang
adalah pelanggaran hak asasi manusia mendasar, cukup.
dan tidak ada pembenaran secara budaya yang
dapat diterima untuk kemiskinan (sebagai ‘nasib’
atau konsekuensi dari sebuah tatanan sosial yang
menyeluruh). Dengan melihat kemiskinan dari
dalam dan dengan komitmen yang jelas untuk
pemberantasan kemiskinan berdasarkan pada hak
asasi manusia, solusi lokal sering bisa ditemukan
bersama dengan masyarakat yang terlibat sehingga
mereka sendiri dapat menemukan jalan keluar
dari kemiskinan. Pendekatan menyeluruh yang
memadukan strategi-strategi budaya dengan
komitmen terhadap hak-hak asasi manusia
berkontribusi besar pada pemberdayaan
dan peningkatan kemampuan.

Inti dari pendekatan keragaman budaya terletak


pada gagasan bahwa kebudayaan adalah berbagai
hal yang mengarah ke masa depan. Menurut
perkataan Arjun Appadurai: ‘Kita membutuhkan suatu
perubahan besar dalam cara kita melihat budaya
dalam rangka menciptakan hubungan yang lebih
produktif antara antropologi dan ekonomi, antara
budaya dan pembangunan, dalam pertempuran
melawan kemiskinan. Perubahan ini mengharuskan
kita untuk menempatkan masa yang akan datang,
daripada masa lalu, di pusat pemikiran kita tentang
budaya’.
Pendekatan terhadap

Pembangunan Berkelanjutan
Budaya: Aspek Utama
Bab 7: Keanekaragaman
Tugas selanjutnya adalah untuk melepaskan
‘kemampuan untuk berupaya’ dan memampukan pembangunan yang
individu dan kelompok untuk menjadi agen sensitif terhadap
pembangunan mereka sendiri.
keanekaragaman
Kebijakan sosial yang mendukung keanekaragaman budaya merupakan
budaya membantu untuk meningkatkan tingkat
penentuan nasib sendiri kelompok minoritas kunci penyelesaian
berpenghasilan rendah atau berstatus rendah. berbagai masalah
Selain redistribusi pendapatan dan akses yang sama
terhadap hak-hak, pengentasan kemiskinan ekonomi, sosial dan
membutuhkan tindakan untuk menjamin bahwa
kelompok-kelompok tersebut dapat memainkan
lingkungan yang Anak-anak bermain Seorang anak
peran lebih aktif di masyarakat. Memutuskan saling terkait yang di tempat pembuangan sedang divaksin polio di
kukungan kemiskinan melibatkan pemulihan harga
diri, yang pada gilirannya mencakup menghargai dihadapi dunia ini sampah di Maputo, Afghanistan
Mozambik
warisan tak benda oleh mereka yang merupakan
pewarisnya. Upaya untuk merevitalisasi kerajinan dan Danau di Cina
mempromosikan pariwisata berbasis masyarakat,
26 . BAGIAN III  MEMPERBARUI STRATEGI

Banyak yang Keanekaragaman budaya dan kelestarian lingkungan


Di dalam beragam permasalahan mulai dari erosi
harus dipelajari keanekaragaman hayati hingga perubahan iklim,
keanekaragaman budaya memiliki peran penting
dari kemampuan – meski seringkali diremehkan – dalam menjawab
berbagai tantangan ekologi masa kini dan memastikan
mengelola lingkungan kelestarian lingkungan. Berbagai faktor budaya
mempengaruhi perilaku konsumsi, nilai-nilai terkait
dan pengetahuan perlindungan lingkungan alam dan cara-cara
tradisional yang interaksi kita dengan lingkungan alam. Begitu banyak
keahlian yang bisa dipelajari mengenai pengelolaan
dimiliki oleh penduduk lingk ungan dar i yang ter k a n dun g da la m
pengetahuan lokal, pedesaan atau tradisional dan
lokal, pedesaan atau kearifan yang perlu dipelajari, termasuk strategi
pencadangan serba guna, produksi skala kecil dengan
masyarakat asli sedikit kelebihan, dan kebutuhan akan energi yang
rendah, dan pendekatan perwalian atas tanah dan
sumber daya alam yang menghindari penipisan
limbah dan sumber daya. Sebagai penjaga ribuan
spesies, varietas, dan ras tanaman serta hewan
peliharaan, penduduk asli dapat memainkan
peran penting dalam memberikan inspirasi solusi
terhadap masalah lingkungan hidup masa kini.
Kendala politik telah membatasi kemajuan terhadap
Petani kopi memilah partisipasi masyarakat adat di bawah Program Kerja
biji kopi organik di sebuah lima tahun Nairobi mengenai Dampak, Kerentanan,
dan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim (2006).
perkebunan kopi
Sesuai dengan penekanan UNESCO sejak lama
mengenai saling ketergantungan dinamis antara
Toples-toples obat- manusia dan alam, terjadi peningkatan pengakuan
obatan tradisional Cina, terhadap hubungan antara keanekaragaman hayati
Hong Kong, Cina dan keanekaragaman budaya, meskipun masing-
masing mungkin telah berkembang secara berbeda.
Hal-hal yang terhubung meliputi keanekaragaman
bahasa, budaya materi, pengetahuan dan teknologi,
cara pemenuhan kebutuhan, hubungan ekonomi, yang mengancam stabilitas, dan juga keberadaan,
hubungan sosial, dan sistem kepercayaan. Ketertarikan masyarakat manusia telah memicu perenungan
kembali para pengambil keputusan akan paradigma serius akan keterbatasan tanggapan terhadap
‘terroirs’ menunjukkan sejauh mana praktik-praktik kepentingan ekologi yang murni bersifat teknis
budaya dapat memberikan kontribusi pada revitalisasi dan ilmiah dan terhadap potensi pandangan
biologi, pertanian, dan bentuk lain keanekaragaman. pembangunan berkelanjutan berdasark an
Namun kedua komitmen ini (baik komitmen terhadap pengalaman, intuisi, dan praktik budaya. Oleh
keanekaragaman budaya maupun bentuk-bentuk karena itu, terdapat dua kebutuhan mendesak baik
lain keanekaragaman) belum tentu dapat sejalan, untuk menerapkan maupun mempromosikan
sebagaimana diperlihatkan oleh perdebatan yang berbagai bentuk baru perkembangan pemikiran,
dapat muncul di suatu masyarakat terkait perburuan indikator dan metodologi yang memusatkan
spesies langka. Berhubung ekspresi dan praktik perhatian pada mereka yang mendapat keuntungan
budaya seringkali terikat dengan kondisi lingkungan, dari perkembangan dan mereka yang mungkin
adanya perubahan lingkungan pasti akan cukup besar tersingkir, dan juga pada dampak terhadap
berdampak. Perubahan lingkungan yang menye- kondisi manusia dan tatanan sosial yang menjadi
babkan perpindahan penduduk besar-besaran dapat sasaran. Dalam hal ini, Lensa Pemrograman
mengancam kelangsungan kebudayaan dan Keanekaragaman Budaya UNESCO (UNESCO’s Cultural
keanekaragaman secara serius. Efek terbesar pada Diversity Programming Lens), yang akan digunakan
transmisi budaya akan sangat dirasakan di pedesaan oleh para pengambil keputusan dan kebijakan, mulai
dan diantara kelompok-kelompok minoritas yang dipergunakan untuk menjalankan serangkaian
bergantung pada tempat dimana mereka tinggal norma-norma dan standar untuk memasukkan
yang memang sudah tertekan. Kemunculan k e a n e k a r a ga m a n budaya k e da la m de s a in,
hubungan yang menakutkan dari masalah lingkungan pengembangan, dan penerapan program.
K E A N E K A R A G A M A N B U D AYA , H A K A S A S I M A N U S I A D A N P E M E R I N TA H A N D E M O K R AT I S . 27

Bab 8: Keanekaragaman Budaya, tradisional atau keyakinan lalu secara salah Keanekaragaman
mengasumsikan bahwa keanekaragaman budaya
Hak Asasi Manusia, dan dan hak asasi manusia universal adalah sama-sama budaya dan dialog
eksklusif. Sesungguhnya hak asasi manusia muncul
Pemerintahan Demokratis dari struktur mendasar dari budaya, sebagaimana antarbudaya
diakui oleh bangsa-bangsa yang telah menjadi
‘Tak seorang pun dapat menyalahgunakan penandatangan berbagai instrumen hak asasi merupakan kunci
manusia. Dari perspektif ini, keanekaragaman budaya
keanekaragaman budaya untuk melanggar hak-
dan dialog antarbudaya merupakan pendorong
pendukung untuk
hak asasi manusia yang telah dijamin oleh hukum
internasional, atau pun membatasi ruang utama untuk memperkuat konsensus di atas dasar memperkuat
lingkupnya.’ Inti dari Deklarasi Universal tentang hak asasi manusia universal. Sebagaimana dinyatakan
Keanekaragaman Budaya 2001 ini menyoroti dalam Deklarasi Wina 1993, sambil mencamkan konsensus/
pertentangan antara keanekaragaman budaya ‘pentingnya keunikan nasional dan internasional
dan hak asasi manusia yang diakui secara universal serta beraneka ragam latar belakang sejarah, kesepakatan
yang terkadang muncul secara membingungkan. budaya, dan agama’, tantangannya adalah
Keanekaragaman budaya, dan dialog antarbudaya untuk mempromosikan dan melindungi semua mengenai landasan
hak asasi manusia dan kebebasan fundamental
yang akan terjadi merupakan jalan ke arah
‘terlepas dari sistem politik, ekonomi, dan budaya
universal hak-hak
perdamaian berdasar pada ‘berbeda tapi satu’,
jauh dari membuka jalan bagi berbagai bentuk [negara-negara]’. Penekanan pada aspek budaya asasi
relativisme. Pemahaman menyeluruh akan dari hak asasi manusia harus dilihat tidak sebagai
keanekaragaman budaya berkontribusi pada merendahkan universalitas melalui keanekaragaman
pelaksanaan hak asasi manusia secara efektif, namun sebagai pendorong penggunaan hak-hak
peningkatan kohesi sosial, dan pemerintahan ini oleh semua, baik individu atau kelompok.
yang demokratis. Serangkaian standar perlindungan hak asasi manusia
paling baik jika dimasukkan dalam suatu konteks
Keanekaragaman budaya dan hak asasi manusia budaya melalui dialog dan komunikasi. Oleh karena
yang diakui secara universal itu, keanekaragaman budaya demikian penting
Mereka yang memandang keragaman sama dengan untuk menjangkau orang-orang dalam kehidupan
relativisme lalu memandangnya sebagai penolakan sehari-hari mereka. Gagal dalam hal ini berarti
terhadap prinsip-prinsip universal. Sebaliknya, universalitas hak asasi manusia mungkin akan tetap
mereka yang memandang penerapan hak asasi abstrak. Seperti telah dicantumkan oleh Kelompok Anak-anak bermain,
manusia universal sebagai pemaksaan pada nilai-nilai Fribourg secara jelas dalam Deklarasi Fribourg, Alice Springs, Australia

Pemerintahan Demokratis
Budaya, Hak Asasi Manusia dan
Bab 8: Keanekaragaman
28 . BAGIAN III  SUMBER MEMPERBARUI STRATEGI

merupak an suatu hal pe n ti n g un tuk atau bahkan gabungan dari seluruh kegiatan materi
mempertimbangkan ‘aspek-aspek budaya seluruh dan spiritual masyarakat – sulit diterjemahkan jika
hak asasi manusia dalam rangka meningkatkan terkait hak asasi manusia. Selain itu, tidak jelas siapa
universalitas melalui keanekaragaman dan untuk yang menjamin pelaksanaan hak-hak tersebut.
mendorong pelaksanaan hak-hak ini oleh semua Akhirnya, ada perdebatan mengenai ketegangan
orang, diri sendiri atau dalam masyarakat bersama antara hak-hak budaya dan hak-hak asasi
yang lain’. Selain itu, tidak ada lagi penerapan efektif manusia mendasar, seperti hak untuk perlakuan
hak-hak sipil dan politik kecuali apabila syarat budaya yang sama dan non-diskriminasi.
yang berkontribusi terhadap individu dan realisasi
diri kolektif telah dijamin. Menggunakan hak pilih, Keanekaragaman budaya: Sebuah parameter kohesi
misalnya, sampai batas tertentu bergantung pada sosial
pencapaian tingkat pendidikan minimum, seperti Keanekaragaman budaya kini merupakan tantangan
baca-tulis. Sebagian besar syarat budaya ini bisa utama karena komposisi multibudaya sebagian
disamakan dengan hak-hak budaya, yang merupakan besar negara. Laporan Pembangunan Manusia UNDP
pendorong kemampuan. 2004: Kebebasan Budaya dalam Dunia Kini yang
Beranekaragam menekankan pentingnya menerapkan
Hak bahasa memiliki arti penting tersendiri karena kebijakan publik yang mengakui perbedaan,
menyediakan akses ke suatu kemampuan yang mendukung keanekaragaman dan mempromosikan
penting untuk semua hak-hak yang lain. Hak-hak kebebasan budaya. Namun hal ini hanya dapat
budaya kurang berkembang dalam hukum terwujud apabila kita sadar akan konflik yang
internasional dan sangat sedikit disebut muncul dalam masyarakat multibudaya dari
dalam berbagai instrumen internasional. Luasnya pengakuan terhadap keanekaragaman. Pengalaman
cakupan hak-hak budaya mengandung beraneka menunjukkan bahwa upaya untuk memperkuat
masalah definisi, pertentangan, dan keselarasan tatanan nasional dengan berpura-pura bahwa
dengan hak asasi manusia lainnya. Gugatan bersama perbedaan itu tidak ada menyebabkan reaksi balasan
atas nama hak-hak budaya – sebagai mengandung budaya dan bahwa menghadapi perbedaan
Batu menhir Buenos Aires
pendekatan berdasarkan hak terhadap promosi dan budaya merupakan satu-satunya cara efektif hidup
perlindungan terhadap keanekaragaman budaya, bersama perbedaan.
terkait dengan penciptaan budaya, ekspresi budaya
K E A N E K A R A G A M A N B U D AYA , H A K A S A S I M A N U S I A D A N P E M E R I N TA H A N D E M O K R AT I S . 29

Sementara masyarakat yang budayanya homogen realistis ke arah pemerintahan demokratis yang Tujuan bersamanya
tidak pernah ada, jejaring budaya menjadi semakin sejati. Pendekatan bersifat universalistik tersebut
kompleks begitu globalisasi terjadi. Di negara- yang dibangun di atas rasa saling percaya merupakan adalah untuk
negara yang tidak secara serius memperhatikan kunci hidup bersama yang damai dalam masyarakat;
keanekaragaman budaya, imigrasi massal karena hal tersebut merupakan titik tinggal landas meningkatkan
menyebabkan munculnya masyarakat ‘kumuh’ yang pembentukan suatu konsensus internasional
menjadi sumber berbagai konflik – oleh karena yang lebih luas selaras dengan tujuan Perserikatan lingkungan yang
itu, perlu ada ‘akomodasi yang layak’ antarbudaya. Bangsa-Bangsa. Bagi hak asasi manusia, pencapaian
Masalah persepsi penting disini, karena konflik besar semacam itu dapat diterima ketika berasal
mendukung
antarbudaya selalu melibatkan kebingungan dan dari keanekaragaman model-model budaya kemajuan ke
distorsi antara fakta dan persepsi, terutama antara pemerintahan yang berlaku di masyarakat.
penduduk mayoritas dan minoritas yang merasa arah pemerintah
bahwa dirinya tidak cukup dihargai dan menyatu dalam Oleh karena itu, hukum dan mekanisme
tatanan sosial. Langkah-langkah harus diambil penyelesaian perselisihan secara tradisional demokratik yang
untuk memastikan bahwa suara dan pandangan (sebagaimana kembali tergali melalui prisma
minoritas dapat didengar dan bahwa perdebatan warisan budaya takbenda) dapat hidup bersama sesungguhnya
yang melibatkan semua anggota masyarakat dengan organisasi kenegaraan dan menambah
yang bersangkutan dapat terjadi. kekuatan pemerintahan yang demokratis.

Sejak 1970-an kebijakan multikulturalis – terutama


di bidang pendidikan, informasi, hukum, ketaatan
beragama, dan akses media – telah menjadi salah satu
dari berbagai pendekatan utama untuk memastikan
kesetaraan dalam keanekaragaman. Berbagai
kebijakan tersebut telah terbukti memiliki beberapa
kelemahan, terutama mendorong penyimpangan
ke arah isolasionisme budaya. Beberapa negara saat
ini ditantang untuk menemukan model baru yang
memadukan agenda untuk mempromosikan identitas
nasional dengan agenda ‘merayakan’ keanekaragaman.
Dalam konteks ini, tujuannya adalah untuk melampaui
asimilasi dan multikulturalisme yang dipahami
sebagai keterpisahan bukan sebagai interaksi dan
menjadi bagian dari beragam kelompok, untuk
memfasilitasi akses ke budaya lain, terutama
melalui pengembangan jaringan dan bentuk-bentuk
baru hubungan sosial.

Tantangan keanekaragaman budaya bagi


pemerintahan demokratis
Pe m e r in t a h a n meli batk an ber bagai proses
pengambilan keputusan dan pelaku di dalam struktur
formal dan non-formal dalam konteks sosial dan
politik tertentu. Mengenali saling ketergantungan
antara semua aktor menghubungkan pemerintahan
dengan permasalahan lebih luas terkait modal sosial Kota yang dikelilingi Cakrawala Kota New
dan hal-hal dasar yang diperlukan untuk kohesi sosial. benteng Ait ben Haddou Jersey di Sungai Hudson, AS
Pemerintahan Demokratis
Budaya, Hak Asasi Manusia dan
Bab 8: Keanekaragaman
Membangun masyarakat yang kohesif membutuhkan dekat Ouarzazate di
pengembangan dan penerapan berbagai kebijakan Maroko
yang memastikan pemberdayaan semua kelompok
dan individu, serta partisipasi politiknya. Pengaturan Gambar pada batu
mengenai pembagian kekuatan, seperti demokrasi khas Aborigin di lembah
konsensus, harus disertai dengan berbagai
Carnarvon, Queensland
kebijakan pemberdayaan di bidang pendidikan,
Tengah, Australia
budaya, dan media.

Tujuan besarnya adalah untuk mempromosikan


lingkungan yang mendukung untuk kemajuan yang
KESIMPULAN . 31

Kesimpulan
Investasi pada keanekaragaman budaya dan dialog merupakan kebutuhan mendesak. Memasukkan
keanekaragaman budaya ke dalam berbagai kebijakan publik (termasuk kebijakan yang jauh dari
bidang budaya) dapat membantu memperbarui pendekatan masyarakat internasional kepada dua
tujuan utama yaitu pembangunan serta upaya perdamaian dan penyelesaian konflik. Sehubungan
dengan pembangunan, budaya semakin diakui sebagai aspek lintas sektor dari tiga pilar pembangunan
yang benar-benar berkelanjutan yaitu pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan. Terkait perdamaian dan
penyelesaian konflik, mengakui keanekaragaman budaya berarti menitikberatkan pada ‘berbeda tapi
satu’ yaitu berbagi nilai kemanusiaan yang melekat dalam perbedaan kita. Keanekaragaman
budaya memupuk penerapan hak asasi manusia secara efektif dan bukan membatasi hak asasi
manusia yang diakui secara universal. Keanekaragaman budaya juga memperkuat kohesi
Topeng ‘Roi de Soleil’ sosial dan mendorong pembaruan bentuk-bentuk pemerintahan yang demokratis.
Selain itu, kita perlu memperbaiki pemahaman mengenai keanekaragaman budaya dan dialog
pada Karnaval di Rio de
guna melepaskan diri kita dari sejumlah gagasan yang umum.
Janeiro, Brazil

Menuju pemahaman baru mengenai (dipandang sebagai dialog antar semua tradisi
Salah satu Buddha
keanekaragaman budaya kepercayaan dan intelektual), bukan berarti bahwa
Bamiyan abad ke-6, situs kita melepaskan keyakinan namun hanya berupaya
Warisan Dunia UNESCO Laporan Dunia bertujuan untuk mempromosikan untuk membuka pikiran. Dialog antarbudaya harus
yang hancur pada 2001 kesepahaman dengan meneliti sejumlah dipandang sebagai suatu proses yang kompleks
oleh pemerintahan pandangan umum tertentu : dan terus berlangsung yang tidak pernah selesai.
Taliban pada masa itu di
Afghanistan Globalisasi mengarah pada homogenisasi budaya Keanekaragaman budaya dan ekonomi sama-
yang tidak terelakkan. Meskipun tidak dapat sama tidak bersesuaian. Pada praktiknya,
dipungkiri bahwa globalisasi melemahkan keanekaragaman budaya hadir di semua sektor
keanekaragaman budaya sampai pada batas ekonomi, dari pemasaran dan periklanan hingga
tertentu melalui standarisasi cara hidup, produksi keuangan dan pengelolaan bisnis. Keanekaragaman
dan konsumsi, hal tersebut sama-sama membantu menjadi sumber daya, karena menstimulasi
memahami keanekaragaman budaya dengan kreativitas dan inovasi dalam perusahaan, terutama
cara-cara yang telah disoroti dalam Laporan Dunia yang berjiwa sosial. Pemahaman mengenai
terbaru ini. berbagai alat yang diperlukan agar
keanekaragaman budaya dapat berkembang
Keanekaragaman budaya dapat direduksi menjadi (‘kecerdasan budaya’) merupakan satu dari banyak
keanekaragaman budaya bangsa. Namun identitas tanda yang nyata adanya pergeseran perlahan
nasional bukan merupakan kuantitas yang baku: dalam cara sektor ekonomi (dan pasarnya)
identitas nasional merupakan suatu konstruksi memandang keanekaragaman budaya.
sejarah; dan identitas yang terlihat begitu biasa
pada kenyataannya merupakan hasil dari banyak Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
interaksi yang kita bisa temui di dalam konteks keanekaragaman aktivitas budaya sama-sama
nasional. tidak bersesuaian. Keanekaragaman budaya tidak
mungkin tidak bersesuaian dengan kemajuan
Keanekaragaman budaya dan dialog antarbudaya dan pembangunan. Jelas, munculnya ‘masyarakat
sama-sama eksklusif. Daripada memandang dunia berpengetahuan’ yang sejati menyiratkan
sebagai pluralitas peradaban, baik dalam hal keanekaragaman bentuk pengetahuan dan sumber-
konflik (‘benturan peradaban’) atau dialog (‘aliansi sumber penciptaannya, termasuk kearifan lokal yang
peradaban’), kita harus bergerak ke arah rekonsiliasi kondusif bagi pelestarian keanekaragaman hayati.
dari perbedaan dimana harmoni keseluruhan
terlahir dari resonansi yang terkandung dalam Terdapat kontradiksi yang tidak dapat
penerimaan terhadap sesama. Keanekaragaman diselaraskan antara keanekaragaman budaya dan
budaya merupakan prasyarat dari dialog universalisme. Keyakinan bahwa keanekaragaman
antarbudaya, dan sebaliknya. Tanpa dialog yang budaya jelas mengarah pada revitalisasi hak-
tulus, dinamika perubahan (yang merupakan hak dan kebebasan, dilihat berbeda-beda waktu
inti dari keanekaragaman budaya) tidak dapat dan tempatnya, bersandar pada penggabungan
Rekomendasi
Kesimpulan dan

dipertahankan, dan keanekaragaman menjadi standardisasi dan universalitas yang tidak bisa
punah atau menurun sebagai hasil dari menutup dijelaskan alasannya. Hak-hak dan kebebasan yang
diri. Dialog termasuk dialog antar agama diakui secara universal oleh masyarakat dunia
32 . KEANEKARAGAMAN BUDAYA

Sangat menggoda adalah hakiki untuk setiap manusia dan oleh tidak terbatas hanya pada perlindungan warisan
karenanya tak-benda. Hak-hak dan kebebasan benda dan takbenda dan menciptakan kondisi
jika kita melihat tersebut juga tidak dapat dicabut karena tidak seorang dimana kreativitas dapat berkembang, namun juga
pun dapat melepas hak-haknya. Di sisi lain, hak-hak harus mencakup berbagai kebijakan yang dituju-
faktor-faktor budaya dan kebebasan itu diterapkan dalam beraneka ragam kan untuk membantu para individu dan kelompok
lingkungan budaya yang luas, dan semua memiliki rentan yang tidak siap menghadapi perubahan budaya.
sebagai penyebab satu aspek budaya yang perlu disoroti. Penjelasan
ini bukan ingin mengatakan bahwa norma-norma Implikasi keanekaragaman budaya terhadap
konflik, padahal universal adalah relatif dalam penerapannya. kebijakan publik
faktor tersebut hanya Namun, mengatakan bahwa keanekaragaman Meskipun aspek budaya dari tantangan yang dihadapi
budaya dapat mendorong penerapan hak- masyarakat internasional tidak tercermin secara
merupakan alasan hak dan kebebasan, karena mengabaikan langsung dalam Tujuan Pembangunan Milenium,
berbagai realitas budaya akan berpengaruh pada kesadaran yang didasarkan pada pengetahuan
konflik yang salah. pengakuan akan hak-hak dan kebebasan formal akan implikasi dari keanekaragaman budaya sangat
tanpa memastikan bahwa dalam penerapannya penting untuk pengambilan kebijakan publik di bidang
Penyebab utama hak dan kebebasan tersebut dapat ditemui yang berada di luar domain budaya sesungguhnya.
dan dinikmati dalam beragam konteks budaya.
konflik terletak pada Dalam bidang bahasa, pemiskinan budaya, sama
keadaan politik atau Semakin perlu untuk menolak mempercayai halnya dengan status politik, sosial, administratif
anggapan-anggapan tersebut karena melihat dan budaya dari bahasa, merupakan akar dari
sosial-ekonomi faktor-faktor budaya sebagai penyebab konflik menghilangnya bahasa..
sangat menggoda, padahal faktor budaya hanya
merupakan alasan konflik; penyebab utama konflik Dalam pendidikan, integrasi aspek budaya
terletak pada keadaan politik atau sosial-ekonomi. merupakan aspek penting dalam metode dan
Sebagaimana direkomendasikan dalam laporan ini, konten pendidikan. Aspek budaya berkontribusi
untuk memperjelas pertanyaan tersebut perlu disusun pada pencapaian penuh hak atas pendidikan
mekanisme-mekanisme baru untuk memantau, dan penganekaragaman bentuk belajar, termasuk
mengumpulkan data dan sirkulasi informasi. belajar di luar sekolah, memastikan tidak ada
kelompok dalam masyarakat (yaitu masyarakat
Dalam menghadapi pendapat luas tersebut, Laporan adat minoritas, kelompok-kelompok rentan) yang
Dunia menyarankan suatu pendekatan baru yang terlupakan. Jika keanekaragaman budaya tidak
menyoroti karakter dinamis keanekaragaman budaya. diperhatikan, pendidikan tidak dapat memenuhi
Ini berarti bahwa berbagai kebijakan yang perannya dalam pelajaran hidup bersama.
mempromosikan keanekaragaman budaya seharusnya Akibatnya, pengembangan kompetensi
antarbudaya yang kondusif untuk dialog
antarbudaya dan peradaban harus menjadi
prioritas pendidikan.

Di bidang konten komunikasi dan budaya, karena


beraneka jenis komunikasi dari konten budaya yang
beraneka ragam menyumbang terjadinya aktivitas
pertukaran, dan karena globalisasi dan teknologi
baru telah memperluas ruang lingkup pilihan
yang mungkin, dalam kaitan ini keanekaragaman
budaya merupakan faktor yang harus
dipertimbangkan. Hal ini memungkinkan masyarakat
minoritas menjadikan diri mereka dikenal
oleh masyarakat luas, bahkan jika usaha yang
terus-menerus diperlukan untuk membatasi
stereotipe dan prasangka yang sering
ditujukan kepada masyarakat tersebut.

Di sektor swasta, keanekaragaman budaya


berpengaruh pada semua bidang kegiatan ekonomi,
karena kreativitas dan inovasi saling berkaitan.
Empat penari Dogon
Keanekaragaman budaya mempengaruhi banyak
dengan topeng dan
kebijakan publik dan bidang yang tidak berkaitan
eggrang, Desa Irelli, Mali
KESIMPULAN . 33

langsung dengan budaya, UNESCO memiliki tanggung saluran hubungan potensial antara para individu
jawab khusus untuk membantu Negara Anggota dapat mengurangi rintangan terjadinya dialog
dalam perumusan berbagai kebijakan terkait. antarbudaya. Kemudian, keluwesan berbagai
identitas dapat menciptakan dinamika perubahan
Berbagai tantangan utama yang harus diatasi yang mendorong segala bentuk inovasi di semua
Laporan Dunia ini menyoroti tiga tantangan terkait tingkat. Pendekatan semacam itu memungkinkan
keanekaragaman budaya yang akan dihadapi oleh untuk mengubah batasan berbagai kebijakan
masyarakat internasional di masa depan; melawan multikulturalis yang muncul pada 1970-an.
buta budaya, mencari titik temu antara universalisme
dan keanekaragaman, dan mendukung bentuk- Selanjutnya negara harus segera menginvestasikan
bentuk baru pluralisme yang dihasilkan dari keyakinan sumber daya keuangan dan manusia dalam
perorangan dan kelompok akan keragaman identitas. keanekaragaman budaya. Apa saja bidang utama
dimana investasi ini harus ditanam dan apakah yang
Dalam dunia yang semakin global dimana hubungan harus menjadi tujuannya? Berbagai rekomendasi
antarbudaya berkembang luas secara cepat, berikut memberikan sejumlah petunjuk mengenai
memerangi penyebaran buta budaya menjadi perlu. hal tersebut. Keuntungan yang diharapkan dari
Tentu saja, kemampuan menerima perbedaan investasi semacam itu adalah kemajuan menuju
budaya, menerimanya tanpa dicerai-berai olehnya, pencapaian pembangunan berkelanjutan dan
memerlukan kompetensi antarbudaya. Beberapa perdamaian yang berdasar pada ‘berbeda namun
masyarakat telah berpengalaman mengembangkan satu’. Harga dari tindakan semacam itu mungkin
kompetensi budaya dalam konteks tertentu namun mahal namun harga dari tidak bertindak bisa
kadang-kadang terlihat tidak begitu berkembang lebih mahal. Apabila masyarakat internasional
di tingkat individual. Membantu mempersiapkan mampu dalam sepuluh tahun ke depan mengukur Seorang anak laki-laki di
individu atau kelompok dengan pengetahuan kemajuan yang dicapai dalam kurun waktu tersebut, Pulau Kihnu, Estonia
yang diperlukan untuk mengelola keanekaragaman pendekatan-pendekatan yang dipaparkan dalam
budaya secara lebih efektif harus menjadi perhatian Laporan Dunia ini telah memenuhi tujuan tersebut.
baru bagi para pengambil keputusan publik dan
Di era globalisasi
swasta. Dialog antar budaya harus memastikan dimana hubungan
kesetaraan antara semua pemangku kepentingan
dalam masyarakat. Dalam hal ini, multilingualisme antara budaya-budaya
dan melek media dan informasi berperan penting.
semakin meluas,
Kebutuhan untuk memperkuat landasan
universalisme dengan menunjukkan bagaimana sangat penting untuk
hal itu dapat diwujudkan dalam berbagai aktivitas
budaya tanpa merusak. Mengabaikan realitas
memerangi meluasnya
budaya akan mengarah pada penegasan hak-hak buta budaya
formal dan kebebasan tanpa memastikan bahwa
hak-hak dan kebebasan dalam praktiknya dapat
diterapkan dan dinikmati dalam berbagai konteks
budaya. Keanekaragaman budaya adalah penting
bagi hak-hak asasi manusia. Hak-hak ini harus
‘disesuaikan’ di tingkat lokal, bukan sebagai elemen
yang dipaksakan pada berbagai aktivitas budaya
tetapi sebagai prinsip-prinsip universal yang
berasal dari berbagai aktivitas itu sendiri.
Setiap aktivitas budaya mengandung jalan
ke arah universal dan hal ini merupakan
bukti atas nilai kemanusiaan kita bersama.

Terdapat kebutuhan untuk mengeksplorasi


pendekatan baru yang muncul karena pengakuan
beragam (multi aspek) identitas individu dan
kelompok dalam upaya terus mengembangkan
pluralisme budaya. Individu-individu yang menolak
dibatasi dalam kategori baku (baik etnis, bahasa,
Rekomendasi
Kesimpulan dan

budaya, politik atau yang lain) semakin meningkat.


Inilah saatnya untuk bertindak. Semakin banyaknya
34 . CULTURAL DIVERSITY
Rekomendasi
Bab 1 – KEANEKARAGAMAN BUDAYA dorong rekonsiliasi antar masyarakat
1. Pentingnya pembentukan sebuah di dalam proses harmonisasi budaya
Ob s e r v a t o r i u m Dunia untuk keseluruhan. dalam proses pendamaian
Keanekaragaman Budaya untuk budaya secara menyeluruh.
memonitor berbagai dampak
globalisasi dan berfungsi sebagai sum- Bab 3 – BAHASA
ber informasi dan data bagi penelitian 3. Kebijakan bahasa nasional harus
komparatif yang berfokus ke masa depan. diterapkan dengan tujuan untuk melin-
dungi keanekaragaman bahasa serta
Berbagai Untuk tujuan ini, tindakan yang harus mendorong kemampuan multilingual.
dilakukan adalah:
rekomendasi
a. Mengumpulkan, mengkompilasi dan Untuk tujuan ini, tindakan harus
berikut menyebarluaskan data dan statistik dilakukan untuk:
sebagaimana mengenai keanekaragaman budaya, a. Memfasilitasi penggunaan bahasa
mestinya ditujukan berdasarkan antara lain Kerangka dengan cara-cara yang semestinya,
Kerja Statistik Budaya UNESCO 2009 baik melalui pendidikan, penyuntingan,
untuk negara,
yang telah diperbarui. administratif atau lainnya.
badan-badan
regional b. Lembaga pemerintah dan lembaga b. Membuat ketentuan-ketentuan yang
dan internasional publik dan swasta perlu mengembangkan di pe r luk a n un tuk m e m pe rgiat
berbagai metodologi dan cara untuk pe m be la ja r a n ba h a s a n a s i o n a l d an
antarpemerintahan
menilai, mengukur, dan mengawasi internasional, selain bahasa ibu.
maupun non- keanekaragaman budaya. Metodologi
pemerintah, ini harus dapat menyesuaikan diri c. Mendorong penerjemahan materi tulisan
institusi nasional, dengan kondisi nasional atau daerah. dan audiovisual dengan segala cara yang
mungkin untuk mendorong penyebaran
dan lembaga
c. Mendirikan observatori nasional untuk berbagai ide dan karya seni secara
di sektor swasta. mengawasi berbagai kebijakan dan i n te r n a s i o n a l, te r m a s uk m e lal u i
memberi saran mengenai langkah- penggunaan teknologi-teknologi baru.
langkah yang tepat untuk mempromo-
sikan keanekaragaman budaya. d. Membuat berbagai indikator yang
dapat diandalkan dan dapat dipakai secara
Bab 2 – DIALOG ANTARBUDAYA internasional untuk meneliti dampak
2. Dukungan harus terus diberikan dari kebijakan bahasa mengenai
kepada berbagai jejaring dan prakarsa k e a n e k a r a ga m a n li n gui s ti k , d an
yang mengusung dialog antarbudaya mempromosikan contoh-contoh terbaik
dan antar agama di semua tingkat, yang terkait.
sambil memastikan keterlibatan
penuh rekanan baru, khususnya kaum Bab 4 – PENDIDIKAN
wanita dan generasi muda. 4. Dalam rangka terus mendorong proses
belajar untuk hidup bersama, terdapat
Untuk tujuan ini, tindakan yang harus kebutuhan untuk mempromosikan
dilakukan adalah: kompetensi-kompetensi antarbudaya,
a. Mengembangkan langkah-langkah yang termasuk yang terkandung dalam
memberikan kesempatan bagi anggota berbagai aktivitas masyarakat sehari-hari,
dan kelompok masyarakat yang menga- dengan tujuan untuk meningkatkan
lami diskriminasi dan stigmatisasi untuk pendekatan pendidikan terhadap
turut berpartisipasi dalam membuat hubungan antarbudaya.
struktur proyek yang didesain untuk
menangkal stereotip budaya. Untuk tujuan ini, tindakan harus
dilakukan untuk:
b. Mendorong berbagai inisiatif dukungan a. Melakukan survey perbandingan isi
yang bertujuan untuk menciptakan dan metode pendidikan di berbagai
ruang-ruang nyata dan maya dan negara, termasuk cara-cara tradisional
menyediakan berbagai fasilitas untuk mewariskan pengetahuan, terutama
interaksi budaya, terutama di negara- yang mengacu pada pengakuan dan
negara yang dilanda konflik antar penerimaan keanekaragaman budaya.
Festival jalanan di penduduk.
b. Mendukung berbagai upaya untuk
San Pedro de Macoris,
c. Mengemas ‘tempat-tempat bersejarah’ mengidentifikasi dan/atau menciptakan
Republik Dominika yang berfungsi sebagai simbol dan men- peluang dan fasilitas untuk belajar
REKOMENDASI . 35

dengan fokus budaya di setiap sistem dan peningkatan performa yang sumber daya berdasarkan keadilan
pendidikan dengan memanfaatkan mendukung ‘kecerdasan budaya’ sosial, demi mendorong dialog sosial
berbagai instrumen yang ada seperti perusahaan. yang dinamis dan mempromosikan
Laporan-laporan Penelitian Nasional EFA Untuk tujuan ini, tindakan harus dilakukan solidaritas antarbudaya.
(Education For All). untuk:
a. Memfasilitasi pertukaran karya seni dan Bab 8 – KEANEKARAGAMAN BUDAYA,
c. Mengadaptasi metode pengajaran yang peredaran seniman, termasuk melalui HAK-HAK ASASI MANUSIA DAN
sesuai dengan kehidupan sehari-hari sistem penerbitan visa budaya. PEMERINTAHAN DEMOKRATIS
mereka yang belajar, dengan dukungan 8. Seperti telah diakui secara universal,
yang dibutuhkan dari pembuat kebijakan b. Membuat sistem yang layak untuk hak-hak asasi manusia untuk setiap orang
di bidang pendidikan, para profesional melindungi pengetahuan tradisional harus dijamin dan penerapan secara
di bidang pendidikan di semua tingkat di sektor kerajinan, dan juga cara-cara efektif atas hak-hak tersebut dapat
dan masyarakat setempat, serta mengakui dan langkah yang diperlukan untuk berkembang melalui pengakuan
aspek budaya sebagai soko guru menjawab kekhawatiran masyarakat terhadap keanekaragaman budaya, yang
Pendidikan untuk Pembangunan akan eksploitasi komersial terhadap dapat memperkuat pula kohesi sosial
Berkelanjutan. pengetahuan tradisional tersebut. dan mendorong cara-cara pemerintahan
demokratis yang diperbarui. Untuk
d. Membuat panduan internasional untuk c. Membuat dan menyebarluaskan berbagai tujuan ini, berbagai kebijakan yang
mempromosikan dialog antarbudaya contoh terbaik terkait pembangunan mendukung perlindungan dan promosi
melalui seni, dengan berdasarkan pada pariwisata dengan maksud untuk keanekaragaman budaya harus didukung.
identifikasi contoh-contoh terbaik dalam memaksimalkan dampak positif terhadap
pendidikan seni. keanekaragaman budaya. Tindakan harus dilakukan terutama untuk:
a. Mengumpulkan contoh-contoh kasus
Bab 5 – KOMUNIKASI DAN KONTEN d. Mengembangkan ‘kecerdasan budaya’ yang spektakular yang memperlihatkan
BUDAYA dalam dunia bisnis dan pemasaran konteks budaya sebagai faktor penting
5. Terdapat kebutuhan untuk mendorong melalui pembentukan berbagai forum dalam pelaksanaan efektif hak-hak dan
sensitivitas budaya dalam pembuatan nyata dan maya dan melaksanakan kebebasan yang diakui secara universal,
dan konsumsi konten komunikasi penelitian yang relevan mengenai yang menyoroti aspek budaya
dan informasi yang memfasilitasi keuntungan keanekaragaman budaya, dalam hak-hak dan kebebasan.
akses, pemberdayaan dan partisipasi. tidak hanya terbatas pada perbedaan
b. Memetakan pertukaran dalam dan
etnis atau gender.
antara kelompok-kelompok minoritas
Untuk tujuan ini, tindakan harus dilakukan
dan antara masyarakat mayoritas dan
untuk: Bab 7 – KEANEKARAGAMAN BUDAYA
minoritas, terutama dalam konteks
a. Mendukung pembuatan dan penyebaran DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
‘kota-kota dunia’, dalam rangka men-
berbagai materi audiovisual yang 7. Prinsip-prinsip keanekaragaman
ciptakan jejaring solidaritas informal,
inovatif dan beragam, dengan budaya, sebagaimana tercakup dan mempublikasikan secara luas
mempertimbangkan kebutuhan, isi khususnya dalam Lensa pertukaran tersebut.
dan pelaku setempat, dan melakukan Keanek arag a ma n Bu d aya (Cu l t u ra l
kerjasama publik-swasta, jika diperlukan. Diversity Lens), harus dijadikan acuan c. Mempelajari keanekaragaman warisan
dalam mendesain, melaksanakan takbenda berlandaskan pemberdayaan
b. Mempelajari dampak perubahan yang dan mengawasi seluruh kebijakan dan partisipasi semua masyarakat
disebabkan oleh teknologi informasi dan pembangunan. sebagai contoh model pemerintahan
komunikasi terhadap keanekaragaman yang demokratis.
budaya, dengan maksud menyoroti Untuk tujuan ini, tindakan harus dilakukan
berbagai contoh terbaik akses multilingual untuk: REKOMENDASI UMUM:
kepada karya-karya tulis dan audiovisual. a. Mengidentifikasi berbagai tindakan 9. Adanya kebutuhan untuk
nyata untuk menjalankan penelitian meningkatkan kepedulian diantara para
c. Mempromosikan melek media dan mengenai aspek budaya dari konservasi pengambil kebijakan dan keputusan
informasi untuk segala usia dengan dan pengelolaan sumber daya alam, mengenai keuntungan dari dialog
tujuan meningkatkan kemampuan dengan fokus acuan pada pengetahuan antarbudaya dan antarkepercayaan,
pengguna media untuk secara kritis dan pemahaman tradisional yang sambil mengingat potensi peranannya
mengevaluasi konten komunikasi dan dimiliki penduduk asli.
budaya. 10. Pentingnya mempertimbangkan
b. Mendirikan pusat data dokumentasi pembentukan suatu mekanisme nasional
Bab 6 – KREATIVITAS DAN PASAR pendekatan partisipatori terhadap untuk mengawasi berbagai kebijakan
6. Kreativitas sebagai sumber inovasi masalah lingkungan, termasuk berbagai publik yang terkait dengan
sosial dan teknologi, membutuhkan indikasi demi keberhasilannya. keanekaragaman budaya, dengan
investasi untuk pengembangannya, tujuan untuk memastikan pemerintahan
Rekomendasi
Kesimpulan dan

baik di sektor budaya maupun bisnis, c. Mendorong partisipasi anggota yang lebih baik dan terlaksananya
dimana keanekaragaman budaya masyarakat di berbagai negara dalam hak-hak asasi manusia yang diakui
dipahami sebagai sumber keuntungan upaya menentukan kriteria alokasi secara universal secara penuh.
36 . PERNYATAAN

Laporan Dunia UNESCO No. 2:

Berinvestasi dalam Keanekaragaman


Budaya dan Dialog Antarbudaya

Di bawah pengawasan Françoise Rivière, Asisten Direktur-Jenderal untuk Budaya dari 2006 hingga 2010
Edisi umum teks: Georges Kutukdjian dan John Corbett

Editorial dan Koordinator Penelitian: Frédéric Sampson

Editor Proyek dan Koordinator Produksi: Janine Treves-Habar

Direktur Unit Laporan Dunia (resmi menjabat sejak Juli 2007): Michael Millward

Dewan Penasihat Laporan Dunia mengenai Keanekaragaman Budaya


Neville Alexander (Afrika Selatan)
Arjun Appadurai (India)
Lourdes Arizpe (Mexico)
Lina Attel (Jordan)
Tyler Cowen (AS)
Biserka Cvjeticanin (Kroasia)
Philippe Descola (Perancis)
Sakiko Fukuda-Parr (Jepang)
Jean-Pierre Guingané (Burkina Faso)
Luis Enrique Lopez (Peru)
Tony Pigott (Kanada)
Ralph Regenvanu (Vanuatu)
Anatoly G. Vishnevsky (Federasi Rusia)
Mohammed Zayani (Tunisia)
Benigna Zimba (Mozambik)

Edisi Bahasa Indonesia


Penerjemah: Dwi A. Indrasari
Editorial: Wieske O. Sapardan dan Anasthasia R. Herna

Hak Cipta©2011
oleh Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya
7 place de Fontenoy 75007 Paris, France

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Sebagian atau keseluruhan publikasi ini tidak dapat direproduksi, disalin atau diedarkan,
dalam bentuk apa pun atau dengan cara apa pun, dengan cara elekronik, mekanik, menyalin, merekam, dan lain-lain tanpa izin terlebih

Desain: Andrew Esson, Baseline Arts Ltd, Oxford, UK


dahulu.

Isi dan materi mengenai status hukum suatu negara, wilayah, kota atau pun daerah kekuasaan, atau terkait pembatasan wilayah atau
perbatasannya di dalam publikasi ini bukan merupakan ekspresi dari pendapat UNESCO.

Laporan Dunia No. 2: Berinvestasi dalam Keanekaragaman Budaya dan Dialog Antarbudaya (ISBN no. 978-92-3-104000-9) telah dicetak
dalam Bahasa Inggris, Perancis, dan Spanyol oleh UNESCO Publishing. Terjemahan ke dalam Bahasa Arab, Cina, Rusia, dan bahasa-bahasa
lainnya sedang dilaksanakan.
Ringkasan Eksekutif saat ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab, Katalan, Cina, Belanda, Inggris, Perancis, Jerman, Portugis, Rusia,
Dua orang bersepeda di dan Spanyol.
dekat Arusha, Tanzania Informasi lebih lanjut dapat diperoleh di http://www.unesco.org/en/world-reports/cultural-diversity
Email: worldreport2@unesco.org
Foto

Sampul (muka): 9d: © Hasim Syah 22c: © Matjaz Boncina


© James Hardy/ZenShui/Corbis 10: © Mila Santova 22d: © Panos/Dieter Telemans
Sampul dalam-1: 11: © Panos/Jacob Silberberg 23: © Klaus Claudia Dewald
© Mihai-Bogdan Lazar 12a: © Ahmed Ben Ismaïl 24: © QiangBa DanZhen
1: © Panos/Sven Torfinn 12b: © Komisi Nasional Kyrgyztan untuk 25a: © iStockphoto
2-3: © Panos/Jacob Silberberg UNESCO 25b: © Panos/Alfredo D’Amato
2a: © T. Fernández 13a: © Panos/Chris Stowers 25c: © Yannis Kontos/Polaris
2b: © F. Brugman / UNESCO 13b: © iStockphoto 26a: © Christine Gonsalves
3: © Photo Edit/Jack Stein 13c: © Nando Machado 26b: © Randy Plett
4a: © Panos/Jocelyn Carlin 14a: © Alamy/PjrFoto/studio 27: © Panos/Mikkel Ostergaard
4b: © Rick Lord 14b: © Panos/Gary Calton 28: © Mlenny
5: © Robert Churchill 15a: © Katy Anis/UNESCO 29a: © John Woodworth
6a: © Institut Budaya Nasional / Dante 15b: © Justin Mott/UNESCO 29b: © iStockphoto
Villafuerte 16: © R. Taurines/UNESCO 29c: © iStockphoto
6b: © Komisi Nasional Afrika Tengah dan 17a: © Manoocher/UNESCO/Webistan 30: © Alamy/Alex Ramsay
Kementerian Pemuda dan Olah 17b: © Jean Cliclac 31: © Brasil2
raga, Seni, dan Budaya 17c: © Joseph Fisco 32a: © Pontuse
6c: © Karim Hesham 18a: © Alamy/E.J. Baumeister Jr 32b: © Alan Tobey
7a: © Panos/Gerd Ludwig 18b: © Alamy/Danny Yanai 33: © Marc Sosaar
7b: © Renato S. Rastrollo / NCCA -ICH / 19a: © Ugurhan Betin Brkovic 34: © Diego Féliz
UNESCO 19b: © Panos/G.M.B. Akash 36: © Alamy/Nigel Pavitt
7c: © Panos/Penny Tweedie 20: © Jeff Ulrich
8a: © Alamy/Jochem Wijnands 21a: © Laurent Renault
8b: © Panos/Alfredo D’Amato 21b: © J. Ségur / UNESCO
9a: © Markus Winkel 21c: © Photo Edit/Susan van Etten
9b: © Linda Wang 22a: © iStockphoto
9c: © Luiz Santoz / UNESCO 22b: © Frédéric Sampson
Laporan Dunia UNESCO
Berinvestasi
dalam
Keanekaragaman
Budaya dan
Dialog
Antarbudaya
Keanekaragaman budaya mulai mendapat perhatian serius pada pergantian
abad ini. Namun makna sesungguhnya dari terminologi yang luas ini sering diartikan
bermacam-macam dan juga berubah-ubah. Sebagian memandang keanekaragaman
budaya sebagai sesuatu hal yang positif karena bertujuan untuk berbagi kekayaan yang
Ringkasan dikandung dalam tiap budaya di dunia dan, oleh karenanya, menyatukan kita semua
Eksekutif melalui berbagai proses pertukaran dan dialog. Sebagian yang lain menganggap
perbedaan budaya mengakibatkan hilangnya rasa kemanusiaan yang kita miliki
sehingga menjadi akar dari berbagai konflik. Anggapan kedua tersebut sekarang ini
menjadi semakin terbukti sejak globalisasi mengakibatkan peningkatan interaksi dan
gesekan antarbudaya yang menyebabkan meningkatnya berbagai ketegangan,
tarikan dan klaim yang terkait identitas, khususnya masalah agama yang dapat menjadi
sumber perdebatan potensial. Oleh karena itu, yang menjadi tantangan mendasar
adalah bagaimana menawarkan suatu visi yang koheren mengenai arti
keanekaragaman budaya yang dapat menjelaskan bagaimana hal itu dapat
bermanfaat untuk aksi masyarakat internasional, dan bukan sebagai ancaman.
Hal inilah yang menjadi tujuan utama dari laporan ini.

Sejak awal UNESCO telah diyakinkan akan pentingnya keanekaragaman budaya dan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dalam Konstitusi UNESCO (1945) tertulis
‘keanekaragaman budaya dunia yang saling memberi manfaat’ (‘fruitful diversity
of the world’s cultures’). Pendapat ini masih sangat relevan di masa kini dan
selamanya, meskipun definisi budaya telah menjadi semakin luas dan
pengaruh globalisasi telah mengubah banyak hal, dibandingkan pada saat
Konstitusi tersebut disahkan pada tahun 1945 pada akhir Perang Dunia Kedua.

Anda mungkin juga menyukai