Anda di halaman 1dari 7

[LAPORAN KASUS]

Psoriasis Vulgaris Pada Laki-laki 46 Tahun


Kurnia Fitri Aprilliana, Hanna Mutiara
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Psoriasis adalah suatu penyakit inflamasi kulit bersifat kronis residif, dapat mengenai semua umur yang ditandai dengan
plak kemerahan yang ditutupi oleh sisik yang tebal berwarna putih keperakan dan berbatas tegas. Umumnya lesi psoriasis
berdistribusi secara simetris dengan predileksi terutama di daerah siku dan lutut, kulit kepala, lumbosakral, gluteal dan
genitalia. Seorang laki-laki berusia 46 tahun datang ke Poli Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah H Abdul
Moeloek dengan keluhan timbul bercak kemerahan di seluruh tubuh sejak 4 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan pada regio kapitis, trunkus posterior, abdominalis, ekstremitas superior dextra et sinistra, ekstremitas inferior
dextra et sinistra tampak plak eritema multiple berdistribusi sebagian diskret dan konfluen dengan permukaan ditutupi
skuama putih berlapis-lapis disertai papula-papula sekitar lesi dan terdapat ekskoriasi. Pasien didiagnosis dengan Psoriasis
Vulgaris dengan anjuran dilakukan pemeriksaan manipulasi yaitu tes Tetesan Lilin, tes Auzpits dan Fenomena Kobner.
Pasien mendapat terapi metilpredinolon tablet 8 mg per oral tiap 12 jam dan ceterizin tablet 10 mg tiga kali sehari bila gatal
serta pengobatan topikal berupa pemberian Benoson cream 10 gram tiga kali sehari dan diberikan edukasi mengenai cara
perawatan kulit yang sakit.

Kata kunci: fenomena Kobner, plak eritem, psoriasis, psoriasis vulgaris, tes Auzpits, tes tetesan lilin, skuama

Psoriasis Vulgaris in 46 year-old Male


Abstract
Psoriasis is an inflammatory skin disease which chronic and residive, it can happen on all ages, and has characterized like
patches eritomatouswhich covered by thick white scales and sircumsript. Commonly psoriasis lesions are symmetrically
distributed with predilection especially in the elbow and knee, scalp, lumbosacral, gluteal and genital. A 46-year-old male
came to the Dermatovenerology Poly in Hospital with patches which spots all over the body since 4 months ago. On
physical examination in the capitis region, posterior trunk, abdominal, superior dextra et sinistra extremity, inferior limb
dextra et sinistra shows multiple erythema patches or plaque some part was discrete and another was confluent plaque
with multiple layers of white skuama was covering the surface of the lesions and it has papules around the lesions and
there is also has excoriation. Patients was diagnosed with Vulgaris psoriasis which suggested some manipulation
examination like Candle Drop Test, Auzpits Test and Kobner Phenomenon. The treatment for this patient there are systemic
treatment 8 mg methylpredinolone tablets per oral every 12 hours and ceterizin tablets 10 mg three times a day when feel
itchy and topical treatment like Benoson cream 10 grams three times a day and patient should be educated about how to
cure the lesion skin.

Keywords: Auzpits test , candle drop test , eritomatous plaque, Kobner phenomen, psoriasis, psoriasis vulgaris, squama,

Korespondensi: Kurnia Fitri Aprilliana, alamat Jl. Manunggal no.91 Bandar Lampung, HP 081367274809, e-mail
kurfitri1080@yahoo.com

Pendahuluan sampai 5 juta orang menderita psoriasis.


Psoriasis adalah peradangan kulit yang Kebanyakan dari mereka menderita psoriasis
bersifat kronik dengan karakteristik berupa lokal, tetapi sekitar 300.000 orang menderita
plak eritematosa berbatas tegas, skuama kasar, psoriasis generalisata.4
berlapis dan berwarna putih keperakan Beberapa penulis telah membahas
terutama pada siku, lutut, scalp, punggung, masalah yang terkait dengan usia yang akurat
umbilikus dan lumbal.1 Awalnya psoriasis pada onset terjadinya psoriasis. Psoriasis dapat
dianggap sebagai penyakit berupa proliferasi muncul pada usia berapa pun, yang paling
dan diferensiasi abnormal dari keratinosit. sering ditemukan antara usia 15 dan 30 tahun.
Namun, pemahaman saat ini menunjukkan WHO menunjukkan bahwa didapatkannya
bahwa psoriasis adalah penyakit autoimun Human Leucocyte Antigen (HLA) tertentu,
yang dimediasi oleh sel T yang melibatkan terutama HLA-Cw6, berkaitan dengan kejadian
hiperkeratosis dan parakeratosis.2 Prevalensi psoriasis usia dini dan dengan riwayat keluarga
psoriasis bervariasi dari 1 sampai 12% di antara yang positif. Sehingga diusulkan oleh para
populasi yang berbeda di seluruh dunia.3 peneliti bahwa terdapat 2 bentuk psoriasis
Psoriasis mempengaruhi 1,5 – 2% populasi yang berbeda yaitu psoriasis tipe I dengan usia
negara barat. Di Amerika Serikat, terdapat 3 onset sebelum 40 tahun dan berhubungan

J AgromedUnila | Volume 4| Nomor 1 | Juni 2017 | 160


Kurnia Fitri Aprilliana | Psoriasis Vulgaris Pada Laki-laki 46 Tahun

dengan HLA, dan tipe II, dengan usia onset berkonfluensi. Jika seluruhnya atau sebagian
setelah 40 tahun dan kurang berkaitan HLA.5 besar berbentuk lentikular disebut psoriasis
Sekitar 1/3 penderita psoriasis melaporkan gutata, biasanya terjadi pada anak-anak,
terdapatnya riwayat keluarga yang juga dewasa muda dan terjadi setelah infeksi oleh
menderita psoriasis. Apabila orang tua tidak Streptococcus.4 Lesi kulit pada psoriasis
menderita psoriasis, maka risiko mendapat biasanya simetris dan dapat disertai gejala
psoriasis sebesar 12%, sedangkan bila salah subjektif seperti gatal dan rasa terbakar.1 Pada
satu orang tua menderita psoriasi maka pasien psoriasis dengan kulit gelap, distribusi
risikonya meningkat menjadi 34-39%.1 Ada hampir sama, namun papul dan plak berwarna
kesepakatan luas pada populasi kulit putih, keunguan dengan sisik abu-abu. Pada telapak
bagaimanapun, bahwa usia dini saat onset tangan dan telapak kaki, berbatas tegas dan
dikaitkan dengan kemungkinan riwayat mengandung pustul steril dan menebal pada
keluarga positif yang lebih tinggi dan dengan waktu yang bersamaan.7
pengangkutan HLA yang terkait dengan Pada psoriasis terdapat fenomena
penyakit.5 tetesan lilin, Auspitz dan Kobner (isomorfik).
Faktor imunologi juga mempengaruhi Kedua fenomena tetesan lilin dan Auspitz
kejadian psoriasis. Defek genetik pada psoriasis dianggap khas, sedangkan Kobner dianggap
dapat diekspresikan pada salah satu dari ketiga tidak khas, hanya kira-kira 47% dari yang positif
jenis sel yaitu limfosit T, sel penyaji antigen dan didapat pula pada penyakit lain, misalnya
(dermal) atau keratinosit. Keratinosit psoriasis Liken Planus dan Veruka plana juvenilis.
memerlukan stimuli untuk aktivasinya. Lesi Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang
psoriasis yang matang umumnya penuh berubah warnanya menjadi putih pada goresan
dengan sebukan limfosit T di dermis yang seperti lilin yang digores, disebabkan oleh
terutama terdiri atas limfosit T CD4 dengan perubahan indeks bias. Cara pemeriksaannya
sedikit sebukan limfositik dalam epidermis. dengan menggoresnyamenggunakan pinggir
Pada umumnya pada lesi baru lebih didominasi gelas alas.4 Pada fenomena Auspitz tampak
oleh sel limfosit T CD8.6 Pada lesi psoriasis serum atau darah berbintik-bintik yang
terdapat sekitar 17 sitokin yang produksinya disebabkan oleh papilomatosis. Cara
bertambah. Sel Langerhans juga berperan pemeriksaannya dengan mengerok skuama
dalam imunopatogenesis psoriasis. Terjadinya yang berlapis dengan menggunakan ujung
proliferasi epidermis dimulai dengan adanya gelas alas. Setelah skuama habis maka
pergerakan antigen baik endogen maupun pengerokan harus dilakukan dengan pelan-
eksogen oleh sel langerhans. Pada psoriasis, pelan karena jika terlalu dalam tidak tampak
pembentukan epidermis (turn over time) lebih perdarahan yang berupa bintik-bintik
cepat, hanya 3-4 hari, sedangkan pada kulit melainkan perdarahan yang merata. Trauma
normal lamanya 27 hari.1 Berbagai faktor pada kulit penderita psoriasis misalnya trauma
pencetus pada psoriasis yang disebutkan dalam akibat garukan dapat menyebabkan kelainan
kepustakaan diantaranya adalah stress psikis, kulit yang sama dengan psoriasis dan disebut
infeksi fokal, endokrin, gangguan metabolik, dengan fenomena Kobner yang timbul sekitar
obat, alkohol dan merokok.5,7 setelah 3 minggu.1
Psoriasis merupakan penyakit Psoriasis juga dapat menyebabkan
peradangan kronik yang ditandai oleh kelainan kuku yakni sekitar 50% yang agak
hiperproliferasi dan inflamasi epidermis khas yaitu yang disebut dengan pitting nail
dengan gambaran morfologi, distribusi, serta atau nail pit yang berupa lekukan-lekukan
derajat keparahan penyakit yang bervariasi.1 miliar. Kelainan yang tidak khas yaitu kuku
Kelainan kulit terdiri dari bercak-bercak yang keruh, tebal, bagian distalnya terangkat
eritema yang meninggi (plak) dengan skuama karena terdapat lapisan tanduk di bawahnya
diatasnya. Eritema sirkumskripta dan merata, (hyperkeratosis subungual) dan onikolisis. Di
tetapi pada masa penyembuhan seringkali samping menimbulkan kelainan pada kulit dan
eritema di tengah menghilang dan hanya kuku, penyakit ini dapat pula menimbulkan
terdapat di pinggir. Skuama berlapis-lapis, kelainan pada sendi. Umumnya bersifat
kasar dan berwarna putih seperti mika serta poliartikular, tempat predileksinya pada sendi
transparan. Besar kelainan bervariasi, bisa interfalangs distal.4
lentikular, numular, plakat dan dapat

J AgromedUnila | Volume 4| Nomor 1 | Juni 2017 | 161


Kurnia Fitri Aprilliana | Psoriasis Vulgaris Pada Laki-laki 46 Tahun

Lesi primer pada pasien psoriasis dengan Kasus


kulit yang cerah adalah merah, papul dan Seorang laki-laki berusia 46 tahun
berkembang menjadi kemerahan, plak yang datang ke RSUD Abdul Moeloek dengan
berbatas tegas (Gambar 1). Lokasi plak pada keluhan munculnya bercak-bercak kemerahan
umumnya terdapat pada siku, lutut, skalp, sejak 4 bulan yang lalu. Diatas bercak tersebut
umbilikus, dan intergluteal.8 berisikan sisik berwarna putih. Keluhan
tersebut disertai dengan rasa gatal, biasanya
muncul saat berkeringat atau badan sedang
basah. Keluhan ini dirasakan pertama kali
muncul. Pasien sudah pernah berobat ke
dokter dan diberi obat salep racikan dan obat
minum. Setelah mendapat pengobatan,
keluhan tersebut dirasakan semakin
memberat. Riwayat alergi makanan dan obat-
obatan disangkal, riwayat penyakit kulit lain
sebelumnya disangkal.
Pada pemeriksaan fisik, pada regio
Gambar 1. Pasien psoriasis dengan kulit cerah, lesi capitis, abdominalis, trunkus posterior,
primer adalah plak merah dengan sisik putih ekstremitas superior dextra et sinistra,
8
perak. ekstremitas inferior dextra et sinistra
didapatkan patch eritema multiple
Pada pasien psoriasis dengan kulit gelap, berdistribusi sebagian diskret dan konfluen
distribusi hampir sama, namun papul dan plak dengan permukaan skuama disertai dengan
berwarna keunguan denan sisik abu-abu papula-papula dan ekskoriasi multiple.
(Gambar 2.).4 Dilakukan beberapa tes manipulasi berupa
penggoresan pada lesi dan didapatkan adanya
fenomena tetesan lilin, fenomena auspitz,
namun fenomena Kobner belum dapat dinilai
dikarenakan harus menunggu beberapa waktu
untuk muncul.

Gambar 2. (Pasien dengan kulit gelap, plak dan


papul berwarna keunguan dan sisik berwarna abu-
abu (kiri) dan pasien Afrika-Amerika dengan plak
keunguan yang tebal, dan sisik abu-abu pada
4
dorsal jari (kanan).

Kasus psoriasis makin sering dijumpai,


meskipun penyakit ini tidak menyebabkan
kematian tetapi menyebabkan gangguan
kosmetik. Oleh karena itu, diperlukan
kemampuan untuk melakukan anamnesis, Gambar 3. Regio trunkus posterior pada pasien.
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Dari anamnesis serta pemeriksaan fisik
agar dapat membedakan psoriasis dengan
didapatkan beberapa diagnosis banding seperti
penyakit lainnya.
Psoriasis, Dermatitis Seboroik dan Pitiriasis
rosea. Kemudian ditentukan diagnosis kerja
pada pasien ini adalah Psoriasis Vulgaris.

J AgromedUnila | Volume 4| Nomor 1 | Juni 2017 | 162


Kurnia Fitri Aprilliana | Psoriasis Vulgaris Pada Laki-laki 46 Tahun

semua umur, dan meningkat pada usia 40


tahun. Biasanya lebih berat apabila terjadi
pada laki-laki daripada wanita dan lebih sering
pada orang-orang yang banyak memakan
lemak dan minum alkohol. Pada kasus ini lokasi
lesi cenderung menyeluruh dan tidak terpaku
pada lokasi yang mengandung kelenjar sebasea
Gambar 4. Patches eritema multiple berdistribusi yang cukup banyak.
sebagian diskret dan konfluen dengan permukaan Kemungkinan diagnosis pitiriasis rosea
skuama disertai dengan papula-papula dan
dapat disingkirkan karena pitiriasis rosea
ekskoriasi multiple pada pasien.
menunjukan suatu gambaran efloresensi yang
khas berupa herald patches. Pada kasus ini
Pasien ini mendapat terapi berupa
tidak ditemukan efloresensi herald patches.
pengobatan sistemik dan topikal. Pengobatan
Diagnosis psoriasis merupakan diagnosis yang
sistemik dengan pemberian kortikosteroid
paling memungkinkan karena keluhan yang
yakni metilpredinolon tablet 8 mg setiap 12
muncul berupa bercak merah, menimbulkan
jam dan anti histamine berupa cetririzine
rasa gatal serta apabila digaruk timbul suatu
tablet 10 mg tiga kali sehari (bila gatal).
bercak seperti ketombe.
Pengobatan topikal diberikan Benoson krim 10
Pada pemeriksaan fisik ditemukan
gr dioleskan pada lesi tiga kali sehari. Pasien
efloresensi yang muncul sesuai dengan
juga diberikan edukasi tentang penyakitnya
efloresensi pada psoriasis berupa plak
juga cara perawatan kulit yang luka seperti
eritematosa,berskuama putih seperti mika,
menghindari menyentuh atau menggaruk lesi
berlapis, mudah lepas dalam bentuk lembaran,
yang dapat menimbulkan infeksi sekunder
tetapi dapat melekat erat dan terlepas setelah
serta sering memperhatikan kebersihan badan.
digaruk seperti ketombe. Umumnya mengenai
Prognosis penyakit pada pasien ini quo ad
bagian ekstensor ekstremitas, khususnyasiku
vitam ad bonam, quo ad functionam ad bonam
dan lutut, skalp, lumbosakral bagian bawah,
dan quo ad sanationam dubia ad bonam.
bokong dan genital. Predileksi pada daerah lain
termasuk umbilikus dan intergluteal.
Pembahasan
Efloresensi pada kasus menyerupai dan sesuai
Diagnosis pada kasus ditegakkan melalui
dengan kriteria psoriasis sehingga diagnosis
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari
psoriasis dapat ditegakan.
anamnesis didapatkan pasien mengeluhkan
Tipe pada pasien ini merupakan psoriasis
timbul bercak merah pada satu bagian dan
vulgaris. Jenis psoriasis ini disebut pula tipe
menyebar, disertai dengan rasa gatal dan
plak karena umumnya lesi yang muncul
timbul sisik pada kulit. Berdasarkan keluhan ini
berbentuk plak. Jenis inilah yang memiliki
pasien kemungkinan mengalami eritoderma.
tempat predileksi di kulit kepala, diperbatasan
Eritoderma merupakan penyakit yang ditandai
kulit kepala dengan muka, ekstremitas
dengan dengan adanya eritema di seluruh
ekstensor, terutama siku dan lutut, serta di
tubuh atau hampir seluruh tubuh, biasanya
daerah lumbosakral. Beberapa jenis psoriasis
disertai skuama (eksfoliasi). Eritoderma sendiri
yang lain yaitu psoriasis gutata, pustulosa, dan
merupakan penyakit yang bersifat luas
inversa.
sehingga dapat dikerucutkan kembali dengan
Pemeriksaan penunjang pada psoriasis
beberapa kemungkinan diagnosis. Diagnosis
dapat dianjurkan pemeriksaan histopatologik
yang dapat muncul berupa psoriasis, dermatitis
dan kerokan KOH. Menurut kepustakaan
seboroik dan pitiriasis rosea.
gambaran histopatologik psoriasis berupa
Kemungkinan diagnosis dermatitis
parakeratosis, sering dengan hiperkeratosis,
seboroik dapat disingkirkan berdasarkan
akantosis, pemanjangan rete ridge,
predileksi lokasi lesi. Predileksi dermatitis
pemanjangan papila dermis disertai
seboroik cenderung pada lokasi kulit yang
mikroabses Munro di epidermis, dermis
mengandung kelenjar sebasea seperti kulit
sembab dengan sebukan sel limfosit dan
kepala, alis, lipatan nasolabial, belakang
monosit. Pemeriksaan KOH bertujuan untuk
telinga, cuping hidung, ketiak, dada, antara
mengetahui apakah terdapat infeksi jamur.8
skapula. Dermatitis seboroik dapat terjadi pada

J AgromedUnila | Volume 4| Nomor 1 | Juni 2017 | 163


Kurnia Fitri Aprilliana | Psoriasis Vulgaris Pada Laki-laki 46 Tahun

Terdapat banyak variasi pengobatan jam selama periode 36 jam dalam seminggu.
psoriasis, tergantung dari lokasi lesi, luasnya Efek samping dapat berupa gangguan fungsi
lesi, dan beratnya penyakit, lamanya hati, ginjal, sistem hemopoetik, ulkus
menderita penyakit dan usia penderita. Pada peptikum, dan lain-lain.1 Siklosporin yaitu
pengobatan awal sebaiknya diberikan obat imunosupresor bekerja menghambat aktivasi
topikal, tetapi bila hasilnya tidak memuaskan dan proliferasi sel T. Selain itu juga dapat
dapat dipertimbangkan pengobatan sistemik, menghambat pertumbuhan sel keratinosit.
atau diberikan kombinasi dari keduanya.4 Dosis yang dianjurkan adalah 2-5 mg/kg BB,
Terapi dengan menggunakan pengobatan namun memerlukan waktu yang cukup lama,
topikal merupakan pilihan untuk penderita dapat sampai 3-6 bulan. Obat ini bersifat
dengan psoriasis plak yang terbatas atau nefrotoksik dan hepatotoksik.4
mengenai kurang dari 20% luas permukaan Retinoid yang merupakan derivat
tubuh.1 vitamin A, misalnya etretinat atau acitretin
Terapi topikal digunakan secara tunggal mempunyai efek menghentikan diferensiasi
atau kombinasi dengan agen topikal lainnya dan proliferasi keratinosit dan bersifat anti
atau dengan fototerapi. Terapi topikal yang inflamasi, dengan menghambat fungsi netrofil.
dapat diberikan seperti Anthralin dengan Obat ini dipakai untuk pengobatan psoriasis
konsentrasi 0,05-0,1% untuk pengobatan pustulosa generalisata ataupun lokalisata, dan
psoriasis bentuk plakat yang kronis atau eritroderma psoriatik.4 Pada penelitian di
psoriasis gutata yang bekerja sebagai laboratorium, isotretinoin dan acitretin
antiinflamasi dan menghambat proliferasi mempunyai efek teratogenik sehingga minum
keratinosit. Efek sampingnya adalah bersifat obat ini dilarang saat hamil. Karena efek
iritasi dan mewarnai kulit dan pakaian.1,4 teratogenik ini maka bila pasien ingin hamil
Preparat tar seperti liquor carbonis detergent konsumsi Isotretinoin harus dihentikan sebulan
2-5% dalam bentuk salep dipakai untuk sebelum berencana hamil. Acitretin bertahan
pengobatan psoriasis yang kronis. Diduga lebih lama dalam darah, sehingga untuk boleh
mempunyai efek yang menghambat proliferasi hamil harus berhenti konsumsi acitretin selama
keratinosit. Efeknya akan meningkat bila 2 tahun.1 Sebagai retinoid generasi kedua,
dikombinasi dengan asam salisilat 2-5%. Dapat acitretin menggunakan efektivitas terapeutik
diberikan dalam jangka lama tanpa iritasi.1,9 yang serupa dengan etretinate, namun dengan
Kortikosteroid topikal biasanya dipakai yang waktu paruh eliminasi serum yang jauh lebih
mempunyai potensi sedang sampai kuat, untuk pendek. Acitretin dapat menekan proliferasi
pengobatan lesi psoriasis yang soliter. keratinosit epidermis, mengurangi infiltrasi sel
Mempunyai efek anti inflamasi dan anti inflamasi (sel T, Th1 dan Th17), dan
mitosis.1,10 menurunkan ekspresi interferon-γ serta
Pengobatan sistemik atau oral dapat interleukin (IL) -17 [1,2].12
diberikan kortikosteroid terutama bila sudah DDS (diaminodifenilsulfon) hanya dipakai
terjadi eritroderma atau psoriasis pustulosa untuk pengobatan psoriasis pustulosa
generalisata. Dosis setara dengan 40-60 mg lokalisata dengan dosis 2 x100 mg/hari. Efek
prednison per hari, dan kemudian diturunkan sampingnya ialah anemia hemolitik,
perlahan-lahan.4 Methotrexate sebagai agen methemoglobinemia, dan agranulositosis.1,8
anti-neoplastik, juga berguna dalam Fototerapi juga menjadi pilihan terapi dari
pengobatan inflamasi termasuk psoriasis. psoriasis. Sinar ultraviolet mempunyai efek
Methotrexate menampilkan efek anti psoriasis menghambat mitosis, sehingga dapat
dengan menginduksi apoptosis keratinosit yang digunakan untuk pengobatan psoriasis. Cara
berproliferasi dan menghambat jalur T17 serta yang terbaik adalah dengan penyinaran secara
ekspresi IL-17, IL-23A, dan interferon-γ.11 alamiah, tetapi sayang tidak dapat diukur dan
Methotrexate yang bekerja menghambat jika berlebihan dapat memperberat psoriasis.
sintesis DNA ini juga bekerja dengan menekan Oleh karena itu, digunakan sinar ulraviolet
kemotaktik terhadap sel netrofil yang dapat artifisial, diantaranya sinar A yang dikenal
diberikan untuk pengobatan psoriasis sebagai UVA.4 Sinar tersebut dapat digunakan
pustulosa generalisata, eritrodermi psoriatik, secara tersendiri atau berkombinasi dengan
dan artritis psoriatik. Dosis yang diberikan psoralen (8-metoksipsoralen, metoksalen) dan
adalah 10-12 mg per minggu, atau 5 mg tiap 12 disebut PUVA, atau bersama-sama dengan

J AgromedUnila | Volume 4| Nomor 1 | Juni 2017 | 164


Kurnia Fitri Aprilliana | Psoriasis Vulgaris Pada Laki-laki 46 Tahun

preparat ter yang dikenal sebagai pengobatan skuama kasar, transparan serta berlapis-lapis
cara Goeckerman.1 PUVA efektif pada 85 % disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz dan
kasus, ketika psoriasis tidak berespon terhadap Kobner. Dari anamnesis serta pemeriksaan fisik
terapi yang lain.9 Karena psoralen bersifat mirip dengan penyakit erioskuamosa lainnya
fotoaktif, maka dengan UVA akan terjadi efek seperti dermatitis seboroik dan pitiriasis rosea.
sinergik. Diberikan 0,6 mg/kgbb secara oral 2 Serta terapi untuk psoriasis pada pengobatan
jam sebelum penyinaran ultraviolet. Dilakukan awal sebaiknya diberikan obat topikal, tetapi
2x seminggu, kesembuhan terjadi setelah 2-4 bila hasil tidak memuaskan dapat
kali pengobatan. Selanjutnya dilakukan dipertimbangkan pengobatan sistemik, atau
pengobatan rumatan (maintenance) tiap 2 diberikan kombinasi dari keduanya. Dapat
bulan.1,4 Efek samping overdosis dari fototerapi diberikan anti infalamasi atau imunosupresor
berupa mual, muntah, pusing dan sakit kepala. lainnya untuk menghambat aktivasi dan
Adapun kanker kulit (karsinoma sel skuamos) proliferasi kulit akibat reaksi peradangan yang
yang dianggap sebagai resiko PUVA masih terjadi.
kontroversial.9
Tatalaksana pada kasus ini sudah tepat Daftar Pustaka
yaitu terapi sistemik diberi metilprednisolon 1. Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan
yang bertujuan untuk dapat mengontrol lesi kelamin. Edisi kelima. Jakarta: Fakultas
psoriasis. Dosis yang diberikan sebanyak 16 Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.
mg/hari dengan dosis terbagi menjadi 8 mg/12 2. Lowes MA, Russell CB, Martin DA, Towne
jam. Diberikan juga Cetirizin 1 x 10 mg perhari JE, Krueger JG. The IL-23/T17pathogenic
sebagai antihistamin untuk mengurangi gatal. axis in psoriasis is amplified by
Topikal diberikan benoson krim 10 gr. Benoson keratinocyte responses. TrendsImmunol.
merupakan golongan obat kombinasi dari 2013;34:174–181.
betamethason dengan neomicin. Betametason 3. Chandran V, Raychaudhuri SP.
bertindak sebagai steroid topikal dan neomisin Geoepidemiology and environmental
sebagain antibiotik untuk mencegah terjadinya factorsof psoriasis and psoriatic arthritis. J.
infeksi sekunder. Terapi kombinasi bertujuan Autoimmun. 2010;34:314–321.
untuk mempercepat pembersihan lesi. 4. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest
Eritoderma pada kasus ini adalah BA, Paller AS, Leffell DJ. Fitzpatrick’s
psoriasis. Penyebab psoriasis pada pasien ini dermatology in general medicine. Edisi ke-
belum jelas. Penelitian mengenai etiologi 7. New York: McGraw-Hill Companies;
psoriasis hingga saat ini masih terus 2008.
berlangsung. Kemungkinan yang dapat terjadi 5. Farber EM, Nall L. Epidemiology: natural
pada pasien ini adalah multifaktor yaitu history and genetics. Dalam: Roenigk Jr
adanya faktor genetik yang didapat dari HH, Maibach HI, editor. Psoriasis. New
keluarga yang dimana pada laporan kasus ini York: Dekker; 1998. hlm. 107-57.
masih memiliki keterbatasan untuk menggali 6. Lowes MA, Sua´rez-Farin˜as M, Krueger
riwayat keluarga yang lebih mendalam. Faktor JG. Immunology of psoriasis. Annu Rev
lingkungan juga dapat mempengaruhi Immunol. 2014; 32:227–55.
terjadinya psoriasis pada pasien ini seperti 7. Siregar RS. Saripati penyakit kulit. Edisi
stress psikis, adanya infeksi fokal sebelumnya, kedua. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
maupun karena aktivitas seperti merokok yang EGC; 2005.
juga dapat mencetuskan resiko terjadinya 8. Geng A, McBean J, Zeikus PS. Psoriasis.
psoriasis ini. Dalam: Kelly AP, Taylor SC, editor.
Dermatology for skin of color. New York:
Simpulan McGraw-Hill; 2009.
Psoriasis merupakan penyakit 9. Goldenstein B, Goldenstein A. Psoriasis.
peradangan kronik yang ditandai oleh Dalam: Goldenstein B, Goldenstein A,
hiperproliferasi dan inflamasi epidermis Melfiawaty, Pendit BU, editors.
dengan gambaran morfologi, distribusi, serta Dermatologi praktis. Jakarta: Hipokrates;
derajat keparahan penyakit yang bervariasi. 2001. hlm.187.
Dalam mendiagnosis psoriasis perlu
diperhatikan mengenai ciri khas psoriasis yaitu

J AgromedUnila | Volume 4| Nomor 1 | Juni 2017 | 165


Kurnia Fitri Aprilliana | Psoriasis Vulgaris Pada Laki-laki 46 Tahun

10. Champion RA, Burton JL, Ebling FJG. 12. Carretero G, Ribera M, Belinchon I,
Rook’s, textbook of dermatology, 5th Carrascosa JM, Puig L, Ferrandiz C, et al.
edition. Washington; Blackwell Scientific Psoriasis group of the AEDV, guidelines for
Publications; 1992. the use of acitretin in psoriasis. Actas
11. Greb JE, Goldminz AM, Gottlieb AB. Dermosifiliogr. 2013; 104(7);598-616.
Insights on methotrexate in psoriatic
disease. Clin. Immunol. 2016;172:61-64.

J AgromedUnila | Volume 4| Nomor 1 | Juni 2017 | 166

Anda mungkin juga menyukai