Anda di halaman 1dari 2

3) Anak-anak dapat berakomodasi dengan kuat sekali sehingga memberikan kesukaranpada

pemeriksaan kelainan refraksi. Daya akomodasi kuat pada anak-anak dapat


mencapai+12.00 sampai +18.00 D. Akibatnya pada anak-anak yang sedang dilakukan
pemeriksaan kelainan refraksinya untukmelihat jauh mungkin terjadi koreksi miopia yang
lebih tinggi akibat akomodasi sehingga mata tersebut memerlukanlensa negatif yang
berlebihan (koreksi lebih). Untuk pemeriksaan kelainan refraksi anak sebaiknya diberikan
sikloplegik untuk melumpuhkan otot akomodasi sehingga pemeriksaan kelainannya
murni, dilakukan pada mata yang beristirahat. Biasanya untuk ini diberikan sikloplegik
atau sulfat atropin bersifat parasimpatolitik, yang selain bekerja untuk melumpuhkan otot
siliar juga melumpuhkanotot sfingter pupil. 23
Dengan bertambahnya usia, maka akan berkurang pula daya akomodasi akibat
berkurangnya elastisitas lensa sehingga lensa sukar mencembung. Keadaan berkurangnya daya
akomodasi pada usia lanjut disebut presbiopia. 3

6) Diberikan penambahan lensa sferis positif sesuai pedoman umur yaitu umur 40 tahun
(umur rata – rata) diberikan tambahan sferis + 1.00 dan setiap 5 tahun diatasnya ditambahkan
lagi sferis + 0.50.
7) Uji Pinhole (Lubang Kecil)
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah tajam penglihatan yang kurang terjadi akibat
kelainan refraksi atau kelainan organik media penglihatan. Penderita duduk menghadap kartu
Snellen dengan jarak 6 meter. Penderita disuruh melihat huruf terkecil yang masih terlihat
dengan jelas. Kemudian pada mata tersebut ditaruh lempeng berlubang kecil (pinhole atau
lubang sebesar 0.75 mm). Bila terdapat perbaikan tajam penglihatan dengan melihat melalui
lubang kecil berarti terdapat kelainan refraksi. Bila terjadi kemunduran tajam penglihatan
berarti terdapat gangguan pada media penglihatan. Mungkin saja ini diakibatkan kekeruhan
kornea, katarak, kekeruhan badan kaca, dan kelainan makula lutea

Anda mungkin juga menyukai