Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerja Bangku


Kerja bangku adalah pekerjaan dasar dalam kegiatan perbengkelan dimana
hanya digunakan alat-alat biasa tanpa menggunakan mesin. Pengerjaan plat adalah
pengerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat) sehingga sesuai
dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat dapat
dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari
keduanya, yang meliputi macam-macam pengerjaan, diantaranya adalah
menggunting, melukis, melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengalur,
menyambung, dan lain-lain.

2.2 Mesin Bubut


Mesin Bubut adalah mesin yang digunakan untuk memotong benda yang
diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang
sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada
pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda
kerja. Prinsip kerja pada proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari
benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Mesin bubut dapat digunakan
untuk mengerjakan bidang-bidang silindris luar dan dalam (membubut lurus dan
mengebor), bidang rata (membubut rata), bidang tirus (kerucut), bentuk lengkung
(bola), dan membubut ulir. (Suhdi, 2009)

Gambar 1. Proses Pembubutan


(Sumber: Suhdi, 2009)
2.2.1 Komponen-komponen Dalam Mesin Bubut
Komponen utama mesin bubut pada dasarnya terdiri dari meja mesin, a
headstock, a tailstock, a compound slide, across slide, a toolpost, dan leadscrew,
feedrod, dan carriage. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi
penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan memutar
benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil
membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari
semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui
sabuk. (Kurniawan, 2013)

Gambar 2. Komponen Utama Mesin Bubut


(Sumber: Suhdi, 2009)
a. Tailstock, untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian ujung
yang bersebrangan dengan chuck (pencekam) pada proses pemesinan di
mesin bubut. Komponen ini terletak bersebrangan dengan kepala tetap.
b. Lead Screw, adalah poros panjang berulir yang terletak dibawah dan sejajar
dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap.
Dihubungkan dengan roda igi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik.
Dipasang ke pembawa dan digunakan sebagai uir pengaruh untuk membuat
ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai.
c. Feedrod, terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan
daya dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan
mekanisme apron dalam arah melintang atau memanjang.
d. Carriage, terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron.
Konstruksinya kuat karena harus menyangga dan mengarahkan pahat
pemotong. Dilengkapi dengan dua cross slide untuk mengarahkan pahat
dalam arah melintang. Spindle yang atas mengendalikan gerakan dudukan
pahat dan spindle atas untuk menggerakkan pembawa sepanjang landasan
dapat meluncur sepanjang batang hantaran (ways) untuk menghantarkan
perkakas dalam arah yang sejajar dengan sumbu putar.
e. Toolpost, digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan
menggunakan pemegang pahat. Ditempatkan di atas peluncur lintang (cross
slide) yang dirakit dengan pembawa (carriage).
f. Headstock, yaitu tempat terletaknya transmisi gerak atau unit penggerak
pada mesin bubut yang mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses
pembubutan.
2.2.2 Prinsip Kerja Mesin Bubut
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa
sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung,
putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh clamp berulir, putaran
poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa
pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
(Prasetyo, 2013)
Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan
pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda
kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar
benda kerja. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki
kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silindrik. (Prasetyo,
2013)
Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang
memiliki rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda
kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel.
Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir.
Oleh clamp berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi
pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi
sayatan yang berbentuk ulir. (Prasetyo, 2013)
2.3 Mesin Frais (Milling)
Mesin frais adalah pemotong benda kerja dengan menyayat benda kerja
menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar. Mesin frais ini
mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan datar, sisi, tegak, miring,
bahkan alur roda gigi. Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu
benda kerja dengan menggunakan pisau milling (cutter), pisau atau pahat frais
berputar pada poros utama mesin dan benda kerja di hantarkan ke pisau
tersebut,baik dalam arah horizontal, melintang, maupun vertikal. (Frais, 2011)
Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup
halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk
pendingin mata milling agar tidak cepat aus. Proses milling adalah proses yang
menghasilkan chips (beram). Milling menghasilkan permukaan yang datar atau
berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas
permukaan yang ditentukan. (Frais, 2011)

Gambar 3. Mesin Milling


(Sumber: Frais, 2011)
2.3.1 Komponen-komponen Mesin Frais
a. Lengan untuk kedudukan penyongkong obor
b. Penyongkong obor
c. Tuas untuk menggerakan meja secara otomatis
d. Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakan otomatis meja
e. Meja mesin, tempat untuk memasang benda kerja dengan perlengkapan
mesin
f. Engkol untuk mengerakan meja dalam arah memanjang
g. Tuas untuk mengunci meja
h. Baut menyetel, untuk menghilangkan getaran meja
i. Engkol untuk menggerakan lutut dalam arah melintang.
j. Engkol untuk menggerakan lutut dalam arah tegak
k. Tuas untuk mengunci meja
l. Tabung pendukung dengan batang ulir, untuk mengatur tingginya meja
m. Lutut untuk kedudukan alas meja
n. Tuas untuk mengunci sadel
o. Motor drive, merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan
bagian-bagian mesin yang lain seperti spindle utama, meja (feeding) dan
pendingin (cooling). Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah
motor:
a. Motor spindle utama
b. Motor gerakan pemakanan (feeding)
c. Motor pendingin (cooling)
p. Transmisi, merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor
penggerak dengan yang digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan
dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Transmisi spindle utama
b. Transmisi feeding
2.3.2 Prinsip Kerja Mesin Frais
Proses kerja pada pengerjaan dengan mesin milling dimulai dengan
mencekam benda kerja , kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dengan alat
potong yang disebut cutter, dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran
maupun bentuknya. Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang
diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama
tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan
putar pada mesin spindel milling (untuk memegang dan memutar cutter hingga
menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan). (Soefiyandono, 2013)
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang
telah dicekam maka akan terjadi gesekan (tabrakan) sehingga menghasilkan
pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material
penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
(Soefiyandono, 2013)
2.4 Kikir (File)
Kikir adalah suatu alat untuk mengikir benda kerja agar diperoleh permukaan
yang rata dan halus yang dilakukan dengan tangan. Kikir juga berfungsi pada
pekerjaan penyayatan besi untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang,
membuat rata suatu bidang dan menyiku antara bidang satu dengan bidang
lainnya. (Lutfi, 2013)

Gambar 5. Bagian-bagian Utama Kikir


(Sumber: Lutfi, 2013) 
Tangkai kikir harus dipegang dengan tangan kanan dengan ibu jari berada di
atas tangkai kikir, sedangkan jari telunjuk mengikuti panjang tangkai kikir

Gambar 6. Cara Penggunaan Kikir


(Sumber: Lutfi, 2013)

2.5 Palu
Palu adalah alat yang digunakan untuk membuka atau memasang suku
cadang dengan cara pemukulan/dipukul. Kepala Palu dipasang dengan
pegangannya pada dua arah untuk mempermudah pemegangan. Bahan standar
Palu biasanya baja keras tetapi banyak juga palu yang dibuat dari bahan lain
misalnya plastik, karet, Dan lain lain.
Jenis Jenis Palu :

1. Palu Konde
Palu Konde adalah Palu yang mempunyai kepala seperti konde dan
berukuran lebih besar dari Palu biasanya.
2. Palu Plastik
Palu Plastik adalah Palu yang terbuat dari plastik kegunaanya supaya benda
kerja tidah rusak pada saat pemukulan.
3. Palu Karet
Palu Karet adalah Palu yang terbuat dari karet tetapi sangat keras dan
fungsinya sama dengan Palu Konde dan Palu Plastik - Reviewer: Koko
Koswara - ItemReviewed: Pengertian Palu Serta Fungsinya

Anda mungkin juga menyukai