0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan13 halaman
Keluarga Tn. K.A terdiri dari Tn. K.A (46 tahun) sebagai kepala keluarga, Ny. K.B (33 tahun) sebagai istri, dan An. R.A (6 tahun) sebagai anak. Keluarga beragama Islam, bermukim di Jl. Mujair 2, dan berpenghasilan rata-rata Rp2-3 juta per bulan. Tn. K.A menderita asam urat sementara anggota keluarga lain sehat. Lingkungan
Keluarga Tn. K.A terdiri dari Tn. K.A (46 tahun) sebagai kepala keluarga, Ny. K.B (33 tahun) sebagai istri, dan An. R.A (6 tahun) sebagai anak. Keluarga beragama Islam, bermukim di Jl. Mujair 2, dan berpenghasilan rata-rata Rp2-3 juta per bulan. Tn. K.A menderita asam urat sementara anggota keluarga lain sehat. Lingkungan
Keluarga Tn. K.A terdiri dari Tn. K.A (46 tahun) sebagai kepala keluarga, Ny. K.B (33 tahun) sebagai istri, dan An. R.A (6 tahun) sebagai anak. Keluarga beragama Islam, bermukim di Jl. Mujair 2, dan berpenghasilan rata-rata Rp2-3 juta per bulan. Tn. K.A menderita asam urat sementara anggota keluarga lain sehat. Lingkungan
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. K.A 2. Umur : 46 Tahun 3. Agama : Islam 4. Pendidikan : SMA 5. Pekerjaan : Tukang 6. Suku / bangsa : Gorontalo/Indonesia 7. Alamat : Jl. Mujair 2, Kel. Hutuo, Kec. Limboto 8. Komposisi keluarga : Pendidika No Nama Umur Sex Pekerjaan Ket n 1. Tn. K.A 46 L SMA Tukang Sehat 2. Ny. K.B 33 P SD IRT Sehat 3. An. R.A 6 P TK - Sehat
9. Tipe keluarga : Tipe keluarga Ny.L adalah keluarga inti (Nuclear
Family) 10. Genogram :
11. Sifat keluarga :
a. Pengambilan keputusan : dalam pengambilan keputusan, keluargta lebih cenderung kepada kepala keluarga yakni Tn. K.A b. Kebiasaan hidup sehari-hari 1) Kebiasaan tidur / istirahat : Pada saat dikaji keluarga tidak memiliki masalah terkait tidur/istrahat. Keluarga biasanya tidur pada pukul 10 Malam 2) Kebiasaan rekreasi : Keluarga Menghabiskan waktu libur dan waktu senggang ke rumah keluarga lainnya. 3) Kebiasaan makan keluarga : Keluarga tidak memiliki masalah terkait makan, frekuensi makan 3-4 x sehari, sekeluarga lebih sering makan Bersama masakan istri di rumah. 12. Status social ekonomi keluarga : Saat dikaji, keluarga memiliki hubungan baik dengan tetangga. Pendapatan keluarga rata-rata 2-3 jutaan. Keluarga merasa pendapatan berkurang dan tidak cukup karena pandemi covid-19 13. Suku (kebiasaan kesehatan terkait suku / bangsa ) : Saat dikaji keluarga mengatakan merupakan suku Gorontalo asli, Pernah menggunakan “air doa” dan “Langgu” dari oorang pintar. Tapi sekarang sudah tidak pernah 14. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama) : Semua anggota keluarga beragama Islam dan mempercayai Doa sebagai penyembuh penyakit. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. K.A mempunyai 1 orang anak berusia 6 tahun yang sedang sekolah TK, sehingga keluarga Tn. K saat ini berada pada tahap 3 perkembangan keluarga, yakni keluarga dengan anak usia Pra-sekolah 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tidak mengalami hambatan dalam memenuhi tugas perkembangan keluarga 3. Riwayat keluarga inti : Ny. K.B saat dikaji mengatakan bahwa Tn. K.A memiliki riwayat penyakit Asam Urat dan kadang kambuh. Selain itu, anggota keluarga lain tidak memiliki riwayat kesehatan yang bermasalah. 4. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak istri dan suami) : Keluarga Tn. K.A dan Ny. K.B tidak memiliki riwayat penyakit turunan dari keluarga masing” LINGKUNGAN 1. Karakteristik rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan) : Tempat tinggal Tn. K.A memiliki luas 9 x 16 m, milik sendiri bukan dalam perumahan. Rumah Tn.K.A memiliki kamar/ ruangan sebanyak 10 ruangan, dengan pemanfaatan ruangan ; 1 ruang tamu, 4 kamar tidur, 1 Ruang keluarga, 1 dapur, 1 gudang, 2 kamar mandi. 2. Ventilasi dan penerangan : Saat dikaji penerangan rumah keluarga baik, ventilasi udara baik, jendela dibuka pada pagi hari dan ditutup menjelang petang. 3. Persediaan air bersih : Rumah keluarga mempunyai 1 buah sumur dan menggunakan mesin sebagai system pompa air. Air di rumah Tn. K.A Jernih dan sering digunakan untuk mencuci dan memasak. 4. Pembuangan sampah : Saat dikaji. Tempat tinggal keluarga Tn. KA memiliki tempat pembuangan sampah di belakang rumah yang berjarak ± 15 meter dari rumah. 5. Pembuagan air limbah : Air Limbah keluarga dialirkan melalui saluran pembuangan yang bermuara di belakang rumah 6. Jamban / WC (tipe, jarak dari sumber air) : Tempat tiggal Tn. KA memiliki Septik tenk, jarak pembuangan (Septik tenk) dengan sumber mata air ± 10m. 7. Denah rumah
8. Lingkungan sekitar rumah : Lingkungan sekitar rumah bersih karena
selalu dibersihkan oleh Ny. KB. 9. Sarana komunikasi dan transportasi : Keluarga mempunyai 1 buah kendaraan bermotor sebagai alat transportasi dan memiliki Hp sebagai sarana komunikasi. 10. Fasilitas hiburan (tv, radio, dll) : Jika ada waktu senggang, keluarga terkadan menonton TV dan mendengarkan radio. 11. Fasilitas pelayanan kesehatan : Terdapat Klinik Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit di daerah Tempat tinggal Tn. KA. SOSIAL 1. Karakteristik tetangga dan komunitas : Keluarga Tn. KA memiliki hubungan baik dengan tetangga sekitar. Tidak memiliki masaalah dan berinteraksi dengan baik. Tetangga Keluarga memiliki sifat yang baik. 2. Mobilitas geografis keluarga : Keluarga sudah tinggal di rumah yang sekarang semenjak menikah dan tidak pernah pindah tempat tinggal. Terkadang keluarga saling berkunjung ke sesame keluarga di suatu daerah. 3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Keluarga biasanya berkumpul saat momen liburan dan perayaan hari besar seperti hari raya. Interaksi keluarga dan tetangga baik. 4. System pendukung keluarga : Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling menyayangi dan membantu satu sama lain. Jika merasa kurang sehat, keluarga akan pergi ke fasilitas kesehatan terdekat. STRUKTUR KELUARGA 1. Pola komunikasi keluarga : keluarga berkomunikasi secara langsung dan tidak langsung menggunakan bahasan Indonesia dan Bahasa daerah Gorontalo 2. Struktur kekuatan keluarga : Tn. KA sering merangkul keluarga dan anggota keluarga lain patuh terhadapnya. Keluarga lain tinggal di daerah yang sama dan sering saling bantu. 3. Struktur peran (formal dan informal) : - Tn. KA : Peran formal : sebagai anggota masyarakat, kepala tukang Peran informal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah - Ny.KB : Peran formal : sebagai menjadi anggota masyarakat Peran informal : menjadi ibu rumah tangga, istri, ibu - An. R.A : Peran formal : sebagai menjadi anggota masyarakat, siswa TK Peran informal : menjadi anak 4. Nilai dan norma keluarga : Keluarga Tn.KA menganut agama Islam dan norma yang berlaku di masyarakat dan adat istiadat orang Goorontalo. Keluarga Tn.KA sangat mematuhi peraturan yang ada di rumah FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi afektif : Keluarga Tn.KA dan Ny.KB saling menyayangi dan selalu menyayangi dan perhatian kepada anaknya, Tn.KA dan Ny.KB juga selalu mendukung dan mengarahkan segala sesuatu yang dilakukan oleh anaknya 2. Fungsi sosialisasi : Interaksi Tn. K.A dengan anak istrinya terjalin dengan sangat baik, saling mendukung, bahu membahu, dan saling ketergantungan. 3. Fungsi perawatan kesehatan a. Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan : 1) Mengenal masalah kesehatan : Keluarga Tn. K.A mengatakan tidak tahu/ tidak mengerti terlalu rinci dengan penyakit pada Tn. K.A. Namun sering menerapkan anjuran petugas kesehatan. 2) Memutuskan untuk merawat : Jika ada keluarga yang sakit, maka keluarga akan segera memeriksakan kondisinya ke fasilitas kesehatan terdekat. 3) Mampu merawat : Ny. KB. Tidak tau apa yang harus dilakukan saat Tn. KB kambuh sakitnya. 4) Modifikasi lingkungan : Keluarga Tn. KA terkadang menggunakan obat tradisional dari tumbuhan untuk mengobati keluarga yang sakit. 5) Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada : Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di daerahnya jika mereka sakit. 4. Fungsi reproduksi : Tn. KA dan Ny. KB memiliki 1 orang anak berusia 6 tahhun. 5. Fungsi ekonomi : Tn. KA selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Namun sudah sulit karena adanya kebijakan PSBB STRESS DAN KOPING KELUARGA 1. Stressor jangka panjang dan jangka pendek a. Stressor jangka Panjang : Tn. KA dan Ny. KB Memikirkan biaya sekolah anaknya yang akan masuk ke Sekolah dasar dan juga biaya cicilan kendaraan keluarga di masa pandemi Covid-19 ini b. Stressor jangka pendek : Keluarga khawatir jika Tn. KA kehilangan pekerjaannya karena masa pandemi Covid-19 2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor : Keluarga pasrah dan menyerahkan diri diiringi doa kepada Allah SWT. Tn. KA juga berusaha untuk mendapatkan penghasilan yang cukup. 3. Strategi koping yang digunakan : Keluarga menggunakan pendekatan spiritual dan saling mendukung antara keluarga. 4. Strategi adaptasi disfunsional : Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam kepada anak ataupun istrinya dalam menyelesaikan masalah. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA 1. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga a. Ayah ( Tn. KA) : Memiliki riwayat peyakit Asam Urat b. Ibu (Ny.KB) : Mengatakan tidak memiliki riwayat masalah kesehatan c. Anak (An. RA) : Tidak memiliki riwayat masalah kesehatan 2. Keluarga berencana : Ny. KB tidak menggunakan KB 3. Imunisasi : Riwayat Imunisasi Tn. KA dan Ny. KB sudah tidak dapat diingat. Riwayat Imunisasi An. RA. Kurang Campak 4. Tumbuh kembang a. Pemeriksaan tumbuh kembang anak 1) An. RA : Sesuai dengan tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak Usia Pra-Sekolah b. Pengetahuan orang tua terhadap tumbuh kembang anak : Orang tua senantiasa mengajarkan anakanya PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA 1. Pemeriksaan fisik bapak a. Keadaan umum : Baik b. Kesadaran : Compos Mentis c. Tanda – tanda vital : 1) TD : 130/90 2) N : 87 x/m 3) RR : 20 x/m 4) SB : 36.7 0C d. Kepala : 1) Rambut: Hitam dan bersih 2) Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera ikterik tidak menggunakan kacamata 3) Hidung: Tidak ada nyeri, tidak ada sumbatan, tidak ada benjolan 4) Telinga: Serumen (-), Nyeri (-), Benjolan(-) 5) Mulut : Gigi Lengkap, Lidah Bersih, Nyeri (-) e. Dada / Thorax : 1) I : Bentuk simetris warna sama dengan bagian tubuh lain 2) P : Nyeri (-), 3) P : Paru Sonor, jantung redup 4) A : Bunyi Nafas vesicular, tidak ada bunyi napas tambahan f. Perut / Abdomen : 1) I : Bentuk Simetris 2) A : BU (-) 3) P : Nyeri (-) 4) P : Bunyi perkusi timpani g. Genetalia/Anus : Tidak dikaji, klien mengatakan tidak ada masalah h. Ekstremitas : Klien mengatakan kadang merasakan nyeri di bagian sendi kaki dan tangan sejak 3 taun yang lalu. Kemerahan (-), bengkak (-). Skala Nyeri 7. ANALISA DATA
No DATA MASALAH ETIOLOGI
DS. - Tn. KA. Mengatakan kadang Nyeri Kronis Gout Arthritis dan 1. merasakan nyeri di bagian Ketidakefektifan pola ekstremitas. perawatan kesehatan - Klien mengatakan skala nyeri keluarga 7 saat muncul - Saat ini lututnya tidak sedang sakit - Klien mengatakan nyeri dirasakan sejak 3 tahun yang lalu. DO. - Tanda - tanda vital : TD : 130/90 N : 87 x/m RR : 20 x/m SB : 36.7 0C - Kemerahan dan bengkak (-) - Klien tidak sedang nyeri 2. DS. - Ny. KB mengatakan Tidak tau Manajemen Ketidakefektifan pola apa yang harus dilakukan saat Kesehatan Tidak perawatan kesehatan Tn. KB kambuh sakitnya Efektif keluarga dan kurang - Ny. KB mengatakan Suami pengetahuan kadang mengkonsumsi makanan yang dilarang dokter jika dia ingin. - Keluarga Tn. K.A mengatakan tidak tahu/ tidak mengerti terlalu rinci dengan penyakit pada Tn. K.A. Namun sering menerapkan anjuran petugas kesehatan. DO. - Tanda - tanda vital : TD : 130/90 N : 87 x/m RR : 20 x/m SB : 36.7 0C - Gagal melakukan tindakan untuk mengurangi faktor resiko
SKALA PRIORITAS MASALAH
Masalah 1 : Nyeri Kronis KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN 1. Sifat Masalah Klien menderita a. Aktual (3) penyakit Gout Arthritis b. Risiko (2) sejak 3 tahun lalu dan 1 3/3x1 = 1 c. Potensial (1) sering merasakan nyeri di persendian ekstremitas. 2. Kemungkinan masalah Tn. KA terkadang dapat dirubah mengabaikan hal-hal a. Mudah (2) 2 1/2x2 = 1 yang menjadi faktor b. Sebagian (1) penyebab masalah c. Tidak dapat (0) 3. Kemungkinan masalah Dalam pencegahan nyeri dapat dicegah Gout Arthritis dapat a. Tinggi (3) 1 3/3x1 = 1 dicegah dengan tidak b. Cukup (2) mengkonsumsi makanan c. Rendah (1) pencetus nyeri tersebut. 4. Menonjolnya masalah Nyeri pada penderita a. Segera (2) Gout Arthritis dapat b. Tidak segera (1) sangat berat dirasakan 1 2/2x1 = 1 c. Tidak dirasakan (0) dalam kasus skala nyeri 7 sehingga harus segera diatasi. Total 4
SKALA PRIORITAS MASALAH
Masalah 2 : Manajemen Kesehatan Tidak Efektif KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN 1. Sifat Masalah Penyebab Gout Arthritis a. Aktual (3) jika tidak ditangani b. Risiko (2) dengan baik dapat c. Potensial (1) 1 2/3x1 = 2/3 menyebabkan nyeri hebat dan berbagai komplikasi yang lebih membahayakan. 2. Kemungkinan masalah Pengetahuan klien dapat dapat dirubah diubah namun kebiasaan a. Mudah (2) 2 1/2x2 = 1 klien mungkin sulit b. Sebagian (1) diubah. c. Tidak dapat (0) 3. Kemungkinan masalah Edukasi dapat dilakukan dapat dicegah agar tidak a. Tinggi (3) mengkonsumsi makanan b. Cukup (2) 1 3/3x1 = 1 pencetus nyeri tersebut c. Rendah (1) dan memberikan penanganan saat nyeri muncul. 4. Menonjolnya masalah Nyeri pada penderita a. Segera (2) Gout Arthritis dapat b. Tidak segera (1) sangat berat dirasakan 1 2/2x1 = 1 c. Tidak dirasakan (0) dalam kasus skala nyeri 7 sehingga harus segera diatasi. Total 3 2/3