“ BK PRIBADI SOSIAL“
Dosen Pengampu :
ASIAH,M.pd
Penyusun :
2020
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT , atas berkat dan
rahmat nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dal am bentuk makalah. Tugas ini dibuat untuk
memenuhi salah satu mata kuliah kami yaitu Bk Pribadi Sosial dengan dosen pengampu ibu
Asiah M.pd. Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
kita semua khusus nya dalam hal mengenai latar belakang Bk Pribadi Sosial. Kami juga
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, apabila dalam tugas ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf sesungguhnya pengetahuan dan
pemahaman kami masih terbatas.
Kami juga sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca guna membangun dan
menyempurnakan makalah ini.Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tidak heran jika kita sering menemukan peserta didik yang merasa tidak cocok dengan
jurusan yang ia dapati. Tentu saja ini akan berpengaruh besar terhadap motivasi belajar yang
mereka miliki, bahkan diantara mereka melakukan tindakan-tindakan yang tidak patut dilakukan
seperti membolos, tawuran, tidak mengerjakan tugas, berhenti sekolah, berhenti kuliah ditengah
jalan, dan lain sebagainya. Dan inilah bentuk pelampiasan dari mereka, karena adanya rasa
ketidak cocokan dengan jurusan yang mereka dapati. Tentu saja hal ini berimplikasi terhadap
masa depan dirinya hidup dengan ketidakpastian, tidak mengenal siapa sebenarnya dirinya, tidak
paham akan tanggung jawab yang mereka miliki. Dan pada makalah ini kita akan mencoba
mengulas bagaimana bimbingan itu harus dilakukan, sehingga mereka dalam hal ini peserata
didik dapat menemukan kecerahan dalam dirinya dan menemukan masa depan yang jelas.
B. Rumusan masalah
1. Apa latar belakang dari bimbingan kepribadian-sosial?
2. Apa saja tujuan dan fungsi dalam bimbingan kepribadian-sosial?
3. Apa saja landasan dalam bimbingan dan konseling pribadi sosial?
C. Tujuan penelitian
1. Mengetahui latar belakang dari bimbingan kpribadian sosial
2. Mengethui tujuan dan fungsi dalam bimbingan pribadi sosial.
3. Mengetahui landasan dalam bimbingan dan konseling pribadi sosial
BAB II
PEMBAHASAN
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005 : 11) merumuskan bimbingan pribadi-sosial
sebagai suatu upaya membantu individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan
keadaan psikologis dan sosial klien, sehingga individu memantapkan kepribadian dan
mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinnya.
Landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor yang
harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor selaku pelaksana utama dalam
mengembangkan layanan bimbingan dan konseling.Ibarat sebuah bangunan, untuk dapat berdiri
tegak dan kokoh tentu membutuhkan fundasi yang kuat dan tahan lama. Apabila bangunan
tersebut tidak memiliki fundasi yang kokoh, maka bangunan itu akan mudah goyah atau bahkan
ambruk. Demikian pula, dengan layanan bimbingan dan konseling, apabila tidak didasari oleh
fundasi atau landasan yang kokoh akan mengakibatkan kehancuran terhadap layanan bimbingan
dan konseling itu sendiri dan yang menjadi taruhannya adalah individu yang dilayaninya (klien).
Secara teoritik, berdasarkan hasil studi dari beberapa sumber, secara umum terdapat empat aspek
pokok yang mendasari pengembangan layanan bimbingan dan konseling, yaitu landasan
filosofis, landasan religious, landasan psikologis, landasan sosial-budaya, landasan ilmu
pengetahuan (ilmiah) dan teknologi, dan laandasan pedagogis. Selanjutnya, di bawah ini akan
dideskripsikan dari masing-masing landasan bimbingan dan konseling tersebut :
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman
khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang
lebih bisa dipertanggungjawabkan secara logis, etis maupun estetis.Landasan filosofis dalam
bimbingan dan konseling terutama berkenaan dengan usaha mencari jawaban yang hakiki atas
pertanyaan filosofis tentang : apakah manusia itu ? Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan
filosofis tersebut, tentunya tidak dapat dilepaskan dari berbagai aliran filsafat yang ada, mulai
dari filsafat klasik sampai dengan filsafat modern dan bahkan filsafat post-modern. Dari berbagai
aliran filsafat yang ada, para penulis Barat .(Victor Frankl, Patterson, Alblaster & Lukes,
Thompson & Rudolph, dalam Prayitno, 2003)
2. Landasan Religius
landasan religious dalam bimbingan dan konseling pada umumnya ingin menetapkan klien
sebagai makhluk Allah Swt. Dengan segenap kemuliaan kemanusiaan dan menjadi focus netral
upaya bimbingan dan konseling. Klien dengan segenap kemuliaan kemanusiaannya hendaknya
diperlakukan dalam suasana dan dalam cara yang penuh kemuliaan kemanusiaan pula. Kemulian
manusia banyak diungkapkan melalui ajaran agama. Oleh karena itu, dalam masyarakat agama
itu banyak macamnya, maka konselor harus hati- hati dan bijaksana menerapkan landasan
religious terhadap klien ( siswa) yang berbeda latar belakang agamanya.
3. Landasan Psikologi
Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi konselor
tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan (klien). Untuk kepentingan bimbingan
dan konseling, beberapa kajian psikologi yang perlu dikuasai oleh konselor adalah tentang : (a)
motif dan motivasi; (b) pembawaan dan lingkungan, (c) perkembangan individu; (d) belajar; dan
(e) kepribadian.
4. Landasan Sosial-Budaya
Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional yang memiliki dasar-
dasar keilmuan, baik yang menyangkut teori maupun prakteknya. Pengetahuan tentang
bimbingan dan konseling disusun secara logis dan sistematis dengan menggunakan berbagai
metode, seperti: pengamatan, wawancara, analisis dokumen, prosedur tes, inventory atau analisis
laboratoris yang dituangkan dalam bentuk laporan penelitian, buku teks dan tulisan-tulisan
ilmiah lainnya.Sejak awal dicetuskannya gerakan bimbingan, layanan bimbingan dan konseling
telah menekankan pentingnya logika, pemikiran, pertimbangan dan pengolahan lingkungan
secara ilmiah (McDaniel dalam Prayitno, 2003).
6. Landasan Pedagis
Landasan paedagogis dalam layanan bimbingan dan konseling ditinjau dari tiga segi, yaitu:
(a) pendidikan sebagai upaya pengembangan individu dan bimbingan merupakan salah satu
bentuk kegiatan pendidikan; (b) pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan konseling; dan
(c) pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan layanan bimbingan dan konseling.
memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan
dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan
memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang
menyenangkan dan tidak menyenangkan, serta mampu meresponnya secara positif sesuai
dengan ajaran agama yang dianutnya.
memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang
terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis.
memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak
melecehkan martabat atau harga dirinya.
memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen, terhadap tugas
dan kewajibannya.
memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam
bentuk persahabatan, persaudaraan atau silaturahmi dengan sesama manusia.
memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal
(dalam diri sendiri) maupun orang lain.
memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
Fungsi dalam bimbingan pribadi-sosial yang diungkapkan oleh Totok dan Rima Puspita yaitu :
PENUTUP
KESIMPULAN
bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan kepada siswa agar
mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi
maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya.
Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif,
interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan system pemahaman diri, dan sikap-sikap yang
positif, serta kemampuan-kemampuan pribadi sosial yang tepat.
tujuan bimbingan pribadi pribadi sosial yang harus dikembangkan dalam program
layanan bimbingan dan konseling adalah memfasilitasi siswa dalam mengarahkan pemantapan
kepribadian serta mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi dan
sosial siswa.
Sedangkan fungsi dari bimbingan pribadi social adalah dimana seorang guru atau
konselor dapat membantu kliennya dalam memahami siapa dirinya secara penuh dan utuh,
membantu klien agar dapat berkomunikasi dengan baik serta mengajarkan klien dalam
bertingkah laku yang sehat.
SARAN
Dengan adanya makalah ini di sarankan kepada kita baik sebagai pembaca maupun calon
guru bimbingan koseling dapat memahami pengertian dari bk pribadi sosial landsan maupun
fungsi dan tujuannya,diharapkan kepada kita semua untuk terus menggali ilmu agar semakin
dalam lagi.kelompok juga mengharapkan kritik dari pembaca untuk saling memperbaiki agar
lebih bagus kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurihsan, Achmad Juntika. 2007. Bimbingan & Konseling (dalam berbagai latar kehidupan).
Bandung: Refika Aditama.
Prayitno dan Erman Amti.2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut. 1983. Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Surabaya:
Usaha Nasional.
Sukardi, Dewa Ketut. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Walgito, Bimo. 2005. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karir). Yogyakarta: Andi Offset.