Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pendidikan dan Aplikasi Industri (UNISTEK)

Vol. 7 No.1 Februari 2020


p- ISSN : 0126 - 4036
e- ISSN : 2716 - 0416

Penerapan Metode 8d (Eight Disciplines) Untuk Meminimasi


Defect Tire Di Departemen Curing Plant R Pt. Gajah Tunggal
Tbk.

Sri Lestari1) Rahmad Dwi Cahyono2*)

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Jl.
Perintis Kemerdekaan I/33 Cikokol Kota Tangerang Banten 15118, Indonesia
1)
srilestari2606@gmail.com
2)
rahmaddwicahyono2104@gmail.com

Abstrak. PT. Gajah Tunggal Tbk., salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
manufacturing penghasilan ban mobil di tanah air harus dapat terus meningkatkan kualitas
produknya agar dapat diterima oleh pasar. Salah satu faktor utama dari pencapaian kualitas
terbaik dari suatu ban yang dihasilkan PT. Gajah Tunggal adalah dengan meminimalkan
produk cacat. Berdasarkan data defect tire bulan Juli s/d Desember 2018, defect under cure
merupakan defect dengan quality paling banyak yaitu sebesar 126 pcs. Tujuan dalam penelitian
ini yaitu mengetahui masalah pada mesin curing yang menyebabkan defect under cure,
mengetahui akar masalahnya, memberikan perbaikan yang dapat diimplementasikan untuk
mereduksi defect under cure serta mengetahui tren defect under cure setelah dilakukan
perbaikan. Pada penelitian ini, tahapan penelitian sesuai dengan metode 8D (Eight
Disciplines). Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa masalah yang terjadi pada mesin
curing yang dapat menyebabkan defect under cure memiliki akar masalah dan tindakan
perbaikan yang berbeda-beda. Setelah dilakukan tindakan perbaikan, dari bulan Mei s/d Juni
defect under cure mengalami penurunan presentase yaitu 0,093%, penurunan presentase
tersebut dipengaruhi berbagai macam tindakan yang telah dilakukan, salah satunya
dipengaruhi oleh pengimplementasian pemasangan Ring pada Proximity yang telah dilakukan
pada penelitian ini.

Kata kunci: Tire, Defect, Cure, Curing, 8D (Eight Disciplines)

Abstract. [Application 8D Method (Eight Disciplines) To Minimize Defect Tire In The


Curing Plant R Department PT. Gajah Tuggal Tbk]. PT. Gajah Tunggal Tbk., one of the
componies engaged in manufacturing car tire manufacturers in the country must be able to
continue to improve the quality of its products to be accepted by the market. n fulfilling
customer satisfaction, the management of PT Gajah Tunggal Tbk. demading each
prodeuctionline to improve the quality of the resulting product, including the curing defect with
the highest quantity of 126 pcs. Based on this background, to erduce defect under cure, to know
the problems that occur in the curing machine, know the root of the problem in addition, the
purpose of this study provides improvements, to know the trend of defect under cure after
corrective action. In this study the stages of the implementation of research in accordance with
the method of 8D (Eight Disciplines). The results of this study concluded that the problem that
occur in the curing machine that can cause defect under cure has three causal factors, each
factor has diffirent root problems and remedial actions. After corrective action, from May to
June the defect under cure experienced a decrease in percentage of 0,093%, percentage
decrease was influenced by various acion that have been done, one of them influenced by the
implementation mounting Ring on Poximity that have been done in this research.

Keywords: Tire, Defect, Under Cure, Curing, 8D (Eight Disciplines)

I. Pendahuluan Tiap perusahaan saling berkompetisi untuk


Dalam era globalisasi saat ini, memenangkan persaingan dan mendapatkan pangsa
perkembangan dalam dunia industri baik dari pasar. Dalam pencapaian visi dan misi, perusahaan
sektor manufaktur dan jasa telah mengalami terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan
perubahan dan perkembangan yang sangat pesat. peningkatan kualitas daik dari sistem manajemen

21
Jurnal Pendidikan dan Aplikasi Industri (UNISTEK)
Vol. 7 No.1 Februari 2020
p- ISSN : 0126 – 4036 | e- ISSN : 2716 - 0416

mutu yang diterapkan maupun kualitas dari masukan agar defect tertinggi tersebut dapat
produk yang dihasilkan. diminimalisasi. Teknik pengumpulan data adalah
Salah satu permasalahan yang sering terjadi salah satu cara pengadaan data primer maupun
di perusahaan adalah adanya produk cacat yang skunder untuk keperluan penelitian. Dalam
dihasilkan. Produk cacat tersebut akan diklaim memecahkan masalah pada proses Curing Tire
dan bisa jadi tidak akan diterima oleh konsumen menggunakan metode Eight Disciplines (8D).
sehingga menyebabkan kerugian bagi
perusahaan. Pengendalian kualitas merupakan Mulai
suatu cara untuk mengetahui hasil kualitas produk
yang dihasilkan dengan suatu sistem yang terdiri
dari pengujian, analisis dan tindakan-tidakan
yang harus diambil dengan menggunakan Studi Pustaka Studi Lapangan

kombinasi seluruh peralatan dan teknik-teknik


yang berguna untuk menggendalikan kualitas
suatu produk dengan biaya seminimal mungkin,
sesuai dengan keinginan para konsumen.
PT. Gajah Tunggal Tbk. salah satu Identifikasi Masalah

perusahaan yang bergerak dibidang


manufakturing penghasil ban mobil di tanah air
harus dapat terus meningkatkan kualitas Perumusan Masalah

produknya agar dapat diterima oleh pasar. Salah


satu faktor utama dari pencapaian kualitas terbaik
dari suatu ban yang dihasilkan oleh PT. Gajah Tujuan Penelitian

Tunggal adalah dengan meminimalkan produk


cacat yang biasa disebut dengan istilah defect
pada proses produksi. Hal ini selain dapat Pengumpulan Data
menekan biaya produksi juga dapat
meminimalkan produk dengan kualitas yang jelek Analisis Data :

ke pasar yang mengakibatkan brand image Mengetahui faktor-faktor


penyebab terjadinya kegagalan

market yang jelek pula kepada produk yang Usulan perbaikan dengan
metode 8 D
dihasilkan. Salah satu proses produksi yang ada
di PT. Gajah Tunggal Tbk. yaitu proses curing.
Proses curing adalah proses pemasakan produk
setengah jadi berupa green tire yang telah dibuat Kesimpulan dan Saran

di proses sebelumnya building untuk menjadi tire


dengan memanfaatkan utility (steam, air panas, Finish
air dingin, angin dan nitrogen). Dalam memenuhi
kepuasan pelanggan pada pangsa pasar yang luas, Gambar 1. Flow Chart Langkah-langkah Penelitian
manajemen PT. Gajah Tunggal Tbk. menuntut
setiap lini produksi untuk meningkatkan kualitas III. Hasil dan Pembahasan
produk yang dihasilkan, termasuk pada proses Berdasarkan pengumpulan data, maka dapat
curing. Pengendalian kualitas produk merupakan dilakukan analisa data sebagai berikut :
suatu sistem
pengendalian yang dilakukan dari tahap Tabel 1. Data Tren Defect Under Cure Januari s/d
awal suau proses sampai produk jadi, dan bahkan Maret 2019
sampai pada pendistribusian kepada konsumen.
Perusahaan yang memiliki kemampuan poses yang Quantity Total Actual Production
Bulan Presentase (%)
Defect (pcs) (pcs)
tinggi akan dapat menghasilkan produk cacat sedikit Januari 25 51260 0,048%
atau bahkan tidak ada.
Februari 35 53070 0,065%
Maret 66 52300 0,126%
II. Bahan dan Metode: Total 126 156630
Metode penelitian ini meneliti kondisi
dimana masa sekarang untuk membuat gambaran.
Deskriptif secara matematis dan jelas mengenai Pemecahan Masalah dengan metode Eight
proses produksi yang berlangsung yang dapat Disciplines (8D)
digunakan untuk membuat rancangan perbaikan.
Penelitian melakukan analisa mengenai berapa Disciplines 0 Plan (Perencanaan). Peneliti
banyak jenis defect dan yang paling dominan menganalisa berbagai faktor yang mempengaruhi
defect jenis apa saja, setelah didapatkan hasilnya kualitas proses Curing.
kemudian peneliti memberikan masukan- Disciplines 1 Build Team (Pembentukan Team)
Jurnal Pendidikan Dan Aplikasi Industri , Vol 7 No 1 2020 | 22
Peneliti membentuk team yang beranggotakan sementara)
Rahmad Dwi Cahyono (Ketua), Hermawan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan diagram
Handoyo, Faris, dan Baha. SIPOC (Supplier, Input, Process, Output dan
Disciplines 2 Define and Describle the Customers) untuk menggambarkan proses produksi
Problem (Mendefinisikan dan menjelaskan tire yang terjadi di departemen curing Plant R (TBR)
masalah). Berikut ini adalah Data Problem MC Penjelasan mengenai diagram SIPOC pada proses
yang mengakibakan Defect UNC.
poduksi tire ialah sebagai beikut:
1. Supplier atau pemasok merupakan orang atau
Tabel 2. Data Problem MC yang mengakibatkan
kelompok yang memberikan materiali atau
Defect (UNC)
sumber daya lain kepada proses. Jika suatu proses
terdiri dari beberapa sub proses, makan sub proses
No. Problem Qyt % Frek sebelum nya dapat dianggap pemasok inernal
(internal supplier). Supplier dalam pembuaan
1 Mesin tidak bisa Close full 60 48% 48% diagram SIPOC pada proses curing yaitu proses
2 Seal dome melejit 15 12% 60% building.
3 Internal pressure problem 14 11% 71% 2. Input merupakan segala sesuatu yang diberikan
4 Temperature Mold kurang 6 5% 76% oleh pemasok (Supplier) kepada proses dalam
5 Head Cylinder bocor 6 5% 81% menghasilkan ouput. Input dalam pembuatan
6 Solenoid vacum lolos dan Internal 6 85%
diagram SIPOC pada proses curing yaitu green
Temperature & Pressure Drop 5% tire.
7 Segment tidak bisa keluar 5 4% 89% 3. Process merupakan sekumpulan langkah
8 Internal & Ekternal pressurer tidak kerja 4 3% 92% mentransformasi dan secara ideal menambah nilai
Nilai close encorder dan machine position kepada input (proses transformasi nilai tambah
9 3 2% 95%
tidak sinkon kepada input). Process dalam pembuatan diagram
10 Loader tidak bisa & out 2 2% 96% SIPOC pada proses curing yaitu poses curing
11 Internal Temperature drop 3 2% 99% yang dilakukan di mesin curing.
4. Output merupakan Produk (barang atau jasa) dari
12 FM Meterial 2 2% 100% suatu proses, dalam industri manufaktur, output
Total 126 100% dapat berupa barang setengah jadi maupun barang

jadi. Output dalam pembuatan diagram SIPOC


pada proses curing yaitu tire.
5. Customers merupakan orang atau kelompok
orang atau sub proses yang menerima output.
Customers dalam pembuatan diagram SIPOC
pada proses curing yaitu Final Inspection.

Disciplines 4 Rott Cause Analysis (Analisis akar


penyebab permasalahan)
Mencari faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
defect under cure pada proses Curing.

Gambar 2. Diagram Pareto Problem MC yang Tabel 3. Faktor penyebab Defect under cure
mengakibakan Defect UNC
Faktor 4M Faktor Masalah
Dari tabel diatas dapat terlihat permasalahan yang Proximity out post loader dengan dudukannya
paling dominan pada Proses Curing yaitu Defect Ho s3 ion (Menerapkan tindakan
Under Cure, dengan menggunakan 5W1H : w Im perbaikan
Who : Operator Produksi. Mes ple
What : Permasalahan adalah tingkat in me
Defect. Where: Di mesin Curing Plant R yan nt
(TBR). g Int
When : Defect under cure terjadi pada abn eri
bulan Januari s/d Maret orm um
2019. al. Co
Why : Karena ban dimasak dengan kondisi Di nta
mesin abnormal. Keadaan sci ime
kondisi abnormal mesin disebabkan pli nt
oleh kerusakan mesin. ne Act
Mesi kendor n dudukannya kendor
n P Seal cylinder pin lock bocor
tidak r
bisa o Seal dome putus
Clos x
i Seal dome renggang pada sambungan
e full
m Seal dome memasuki life time
Mesin i
t Seal top ring bocor
Seal y
Dom Seal top ring memasuki life time
e
melej s
id t
a
n
Intern
d
al
Pressu
re p
Proble o
m s
t

u
n
l
o
a
d
e
r

d
e
n
g
a
n

d
u
d
u
k
a
n
n
y
a

k
e
n
d
o
r
p
r
o
x
i
m
i
t
y

l
o
w
e
r

r
i
n
g

d
e
n
g
a
Tabel 5. Pengimplementasian Pemasangan Ring pada
Proximity

Gambar 3. Diagram Fish Bone

Disciplines 5 Corrective Action (Tindakan


perbaikan menghilangkan akar masalah)

Tabel 4. Permasalahan dan Tindakan Perbaikan

Faktor Corective
Faktor Masalah PIC
4M Actions
Proximity
out post
Pemasangan
loader Hermawan,
ring pada
dengan Faris, Baha
proximity
dudukannya
kendor
Proximity
stand post
Mesin Pemasangan
unloader Hermawan,
tidak ring pada
dengan Faris, Baha
bisa proximity
dudukannya
Close kendor
full proximity
lower ring Pemasangan
dengan Hermawan,
ring pada
Faris, Baha
dudukannya proximity Tabel 6. Data Historis Kerusakan Komponen Seal
kendor
Seal
cylinder pin lock Pada Mesin RTC-E01
Usulan
cylinder pin Hermawan,
Mesin pengecekan
Faris, Baha
lock bocor komponen
Usulan
Seal dome Hermawan,
pengecekan
putus Faris, Baha
komponen
Seal dome
Seal Usulan
renggang Hermawan,
Dome pengecekan
pada Faris, Baha
melejid komponen
sambungan
Seal dome Usulan
Hermawan,
memasuki pengecekan
Faris, Baha
life time komponen
Usulan
Seal top Hermawan,
pengecekan
Internal
ring bocor
komponen
Faris, Baha Tabel 7. Hasil Perhitungan MTBF Komponen Seal
Pressure Seal top
Usulan cylinder pin lock Pada Mesin RTC-E01
Problem ring Hermawan,
pengecekan
memasuki komponen Faris, Baha
life time Waktu
Operasional Jumlah MTBF MTBF MTBF
Komponen
(menit) Kerusakan (menit) (jam) (hari)
(E)
Seal
cylinder pin
169.226 7 24175,14 402,91 16,78
lock
RTC-E01

setelah dilakukannya penggantian seal cylinder pin


lock.
Tabel 8. Data Historis Kerusakan Komponen Seal Validasi tehadap tindakan perbaikan yang telah
Dome Pada Mesin RTC-F01 dilakukan bertujuan untuk memastikan bahwa
tindakan yang di implementasikan telah berjalan.

Tabel 12. Validasi Terhadap Tindakan Perbaikan


yang Telah Dilakukan

Tabel 9. Hasil Perhitungan MTBF Komponen Seal Dome Pada Mesin RTC-F01

Waktu Operasional (menit)


(E) JumlahMTBFMTBFMTB F
Komponen
Kerusakan(menit)(jam)(hari)

Seal Dome
64.712 5 12.942,4215.708,98
RTC-F01

sil perhitungan tersebut dapat dijadikan masukkan untuk Departemen terkait untuk melakukan pengecekan seal top ring dengan interval waktu seb

Tabel 13. Data Trend Defect Under Cure Bulan


Januari s/d Juni 2019

Bulan Quantity Total Actual


Defect (PCS) Production (pcs) Presentase (%)

Januari 25 51260 0,048%


Tabel 11. Hasil Perhitungan MTBF Komponen
Februari 35 53070 0,065%
Seal Top Ring Pada Mesin RTC-H06
Maret 66 52300 0,126%
Waktu
Jumlah MTBF MTBF MTBF
Komponen Operasional April 63 51450 0,122%
Kerusakan (menit) (jam) (hari)
(menit) (E)
Seal Top Mei 55 51500 0,106%
Ring RTC- 125.400 4 31,350 522.5 21.77 Juni 7 52191 0,013%
H06

Hasil perhitungan MTBF seal top ring yaitu 31,350


menit atau 21.77 hari apabila dikonversi dalam
hitungan hari. Hasil perhitungan tersebut dapat
dijadikan masukkan untuk Departemen terkait
untuk melakukan pengecekan seal pompa squeeze
dengan interval waktu sebelum 22 hari setelah
dilakukannya penggantian seal top ring.

Disciplines 6 Implement and Validate Corrective


Action (Menerapkan dan memvalidasi tindakan
perbaikan) Gambar 4. Run Chart Tren Defect Under Cure
Bulan Januari s/d Juni 2019
Tabel 14. Jadwal Usulan Implementasi Faktor Masalah Corective Actions
Preventive Actions Proximity stand post
unloader dengan Pemasangan ring pada
dudukannya kendor proximity
proximity lower ring
dengan dudukannya Pemasangan ring pada
kendor proximity
Seal cylinder pin lock
Usulan pengecekan komponen
kendor
Seal dome putus Usulan pengecekan komponen
Seal Seal dome renggang pada
Dome Usulan pengecekan komponen
sambungan
melejid Seal dome memasuki life
Usulan pengecekan komponen
time
Disciplines 8 Congratulation Team (Pengakuan Seal top ring bocor Usulan pengecekan komponen
Internal
Team) Pressure Seal top ring memasuki
Usulan pengecekan komponen
Langkah congratulates the team bertujuan untuk Problem life time
memberikan apresiasi kepada tim yang telah
memberikan dukungan dan masukkan dalam Daftar Pustaka
menganalisis defect under cure. Dalam langkah ini, Budi. 5W 1H Senin, 27 Februari 2017-
penulis mengucapkan terima kasih kepada tim yang http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-
telah memberikan dukungan dalam menganalisis metode-5w1h-dalammanufacturing/
defect under cure, selain itu penulis juga Budi. 8D Eight Disciplines Problem Solving., Senin,
memberikan apresiasi berupa t-shirt yang dapat 27 Februari 2017-
dijadikan kenang-kenangan pada saat tim http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-
melakukan analisis defect under cure. 8d-eight-disciplines-dan-penerapannya/
Davis, Millbun, Murphy, Woodhouse. (1997).
IV. Kesimpulan Successful Team Building, Jakarta: Penerbit PT
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan Gramedia Pustaka Utama.
metode 8D dapat disimpulkan : Departemen Curing Plant R. Data utilisasi produksi,
1. Faktor penyebab defect under cure adalah (2019) PT Gajah Tunggal Tbk, Tangerang
disebabkan oleh mesin tidak bisa Close full, Departemen Engineering Plant R. Engineering Job
Seal dome, Internal pressure problem. Order Oracle System, (2019) PT Gajah Tunggal
2. Masalah yang terjadi pada mesin curing dapat Tbk, Tangerang
menyebabkan defect under cure merupakan Departemen Technical Plant R. Manufacuring
faktor-faktor penyebab defect under cure. Technical Suporting, (2019) PT Gajah Tunggal
Setiap faktor-faktor penyebab defect under Tbk, Tangerang
cure memiliki akar masalahnya yang berbeda- Djiptono. (2012). Prinsip-Prinsip Total Quality
beda, diantaranya yaitu: Service.Edisi V. Yogyakarta. Penerbit ANDI.
A. Pada faktor mesin tidak mau close full Gaspersz, (1997). Manajemen Kualitas Penerapan
terdapat empat akar masalah yaitu: Konsep-konsep Kualias Dalam Manajemen
Proximity out post loader dengan Bisnis Total, Jakarta: Penerbit PT Gramedia
dudukannya kendor, Proximity stand post Pustaka Utama
unloader dengan dudukannya kendor, Gunawan. (2014). Implementasi Pengendalian
proximity lower ring dengan dudukannya Kualitas Dengan Metode Statistik Pada Proses
kendor, Seal cylinder pin lock kendor. Produksi Pakaian Bayi Di Pt Dewi Murni Solo.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
B. Pada faktor seal dome, akar masalah Vol.3 No.2 (2014)
dalam faktor ini yaitu: Seal dome Indrajani. (2011). Bab 2 Tijauan Pustaka 2.1.10.
memasuki life time. Pengertian Flowchart,
C. Pada faktor internal pressure problem, http://repository.unisba.ac.id.(diakses tanggal 25
akar masalah dalam faktor ini yaitu: Seal Februari 2019 jam 09.15).
top ring bocor. Kostas. (2010). Penentuan Jadwal Preventive
3. Perbaikan yang dapat diimplementasikan Maintance Determination At Mill Station. Jurnal
untuk mereduksi defect under cure yaitu Rekayasa Dan Manajemen Sistem Industrial
dengan melakukan tindakan perbaikan agar Vol.3.3 Teknik Industri Univesitas Brawijaya.
defect under cure tidak terulang kembali. Krajnc. (2012) "With 8D Mthod to Excellent Quality",
Tabel 15. Tindakan Perbaikan Defect Under Cure Journal o Universal Excellence, Nomer 3, pp
118-129.
Faktor Masalah Corective Actions Kurniawan. (2013). Manajemen Perawatan Industri,
Mesin Close full dudukannya kendor
Proximity out post
tidak bisa
loader dengan
Yogyakarta
Pemasangan
ring pada : Penerbit
proximity Graha
Ilmu.
Momon. (2012).
Implementasi
Sistem
Pengendalian
Kualitas Dengan Metode Seven Tools
Terhadap Poduk Shotblas paad proses cost
wheel di PT.XYZ.,Vol/10 No.21 Ed. Des
2011 - Feb 2012
Nurhasyimad. (2010). Bab 2 Tijauan Pustaka 2.1
Pengertian Pelayanan. http://
www.damandiri.or.id
/file/nurhasyimadunairbab2.pdf.(diakses
tanggal 21 Februari 2019 jam 14.20).
Parasuraman. (2011). Delivering Quality Service.
(diterjemahkan oleh sutanto). New York. The
free press.
Parimastuti. (2014). Pengontrolan kuwalitas
Produk Menggunakan Metode Diagram
Kontrol Multivariat np (Mnp) dalam Usaha
Meningkatkan Kualitas. Jurnal Gaussian,
Volume 3, Nomer 1, Semarang
Parwati, Sakti. (2012). Pengendalian Kualitas
Produk Cacat Dengan Pendekatan Kaizen Dan
Analisis Masalah Dengan Seven Tools.
Rimantho, Mariani, (2017). Penerapan Metode Six
Sigma Pada Pengendalian Kualitas Air Baku
Pada Produksi Makanan. Jurnal ILMIAH
TEKNIK INDUSTRI., Vol.16, Juni 2017, 1-
12
Septianto. (2014). Analisis Defec Apperance Tire
Pada Proses Produksi Curing Di Plant D Dan
K PT. Gajah Tunggal Tbk. Tugas Akhir,
JurusanTeknik Mesin Politeknik Gajah
Tunggal
Soni. (2012). Bab 2 Tijauan Pustaka 2.1.8.
Pengertian Run Chart,
http://repository.unisba.ac.id.(diakses tanggal
25 Februari 2019 jam 09.15).
Sulaeman. (2014). Analisa Pengendalian Kualitas
Untuk Menanggulangi Produk Cacat
Speedometer Mobil Dengan Menggunakan
Metode Qcc Di PT INS. Jurnal PASTI
Volume VIII No. 1, 71-95.
Widjaya. (2014). Penerapan Metode Fmea (Failure
Mode And Effect Analysis) Untuk Kuantifikasi Dan
Pencegahan Resiko Akibat Terjadinya Lean Wast.
Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volum

Anda mungkin juga menyukai