Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1

“EKSPERIMEN HUKUM OHM, RESISTOR, KAPASITOR, DAN


INDUKTOR”

NAMA : Fahrul Juanda

NIM : 19033022

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA

DOSEN : Dr. H. Asrizal, M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
EKSPERIMEN HUKUM OHM, RESISTOR, KAPASITOR, DAN
INDUKTOR
A. TUJUAN PRATIKUM

1. Mampu menentukan tengangan dan arus pada masing-masing cabang pada eksperimen hukum
Ohm
2. Mampu menentukan arus total dalam rangkaian, arus dan tengangan yang mengaliri pada setiap
resistor dan tegangan pada setiap resistor pada eksperimen Resistor
3. Mampu mengukur waktu pengisian dengan tengangan kapasitor dan arus yang mengalir pada
resistor pada eksperimen Kapasitor
4. Mampu mengukur waktu pengisian dengan tengangan induktor dan arus yang mengalir pada
resistor pada eksperimen Kapasitor

B. PENDUKUNG EKSPERIMEN

1. Aplikasi Circuit JS1 untuk Windows

C. LANDASAN TEORI

Pada tahun (1787-1854) seorang ahli fisika jerman yang bernama George Simon Ohm
menyatakan sebuah hubungan antara arus listrik (𝐼) yang mengalir melalui suatu rangkaian dengan
tegangan yang dipasang dalam rangkaian ( ). Hubungan tegangan dan arus listrik tersebut diperoleh dari
eksperimennya yang sering dikenal dengan sebutan Hukum Ohm (Sutrisno, 2009 : 146-147).

Hukum Ohm menyatakan “untuk suatu konduktor logam pada suhu konstan, perbandingan antara
perbedaan potensial ∆𝑉 antara dua titik dari konduktor dengan arus listrik 𝐼 yang melalui konduktor
tersebut adalah konstan” (Alonso, 1994 : 77), atau “Arus yang mengalir pada kawat sebanding dengan
tegangan dan berbanding terbalik dengan tegangan pada rangkaian tersebut” (Tipler, 2001 : 142).

𝑉 = 𝐼.𝑅

𝑉 = Tegangan Listrik (𝑉)

𝐼 = Arus Listrik (𝐴)

𝑅 = Hambatan (Resistansi) pada rangkaian (Ω)

Seperti yang diketahui bahwa Hukum Ohm bukanlah merupakan sebuah hukum fundamental dari
keelektromagnetan karena hukum tersebut bergantung pada sifat-sifat medium pengantarnya. Bentuk
hukum tersebut sangat sederhana, dan adalah merupakan hal yang aneh bahwa banyak penghantar yang
menuruti hukum tersebut dengan baik, sedangkan penghantar lainnya tidak menuruti hukum tersebut
sama sekali, seperti bunyi pernyataan hukum ohm diatas “untuk suatu konduktor logam pada suhu
konstan” (Halliday, 1984 :196).

Material konduktor-konduktor logam yang temperaturnya tidak banyak berubah atau mengikuti
Hukum Ohm disebut Ohmik, sedangkan material konduktor-konduktor logam yang tidak mengikuti
Hukum Ohm disebut non-ohmik (Giancoli, 2014 :75). Namun terdapat beberapa faktorfaktor juga yang
dapat mempengaruhi hambatan pada suatu rangkaian, yaitu dirumuskan dengan:

𝑅 = 𝜌ℓ / 𝐴

𝑅 = Hambatan (Resistansi) pada rangkaian (Ω)

𝜌 = Resistivitas (Ω.m)

ℓ = Panjang kawat (m)

𝐴 = Luas Penampang (m2)

Resistor (hambatan atau tahanan) adalah komponen dasar elektronika yang dibuat untuk
menghambat aliran arus listrik. Sebuah resistor dapat didesain sedemikian rupa sehingga dapat
mempunyai nilai hambatan tertentu. Berdasarkan nilai hambatannya, resistor dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu resistor tetap (yang mempunyai nilai hambatan tertentu/tetap) dan resistor variabel
(resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah/diatur). Resistor juga dapat dikelompokkan
berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu resistor lilitan kawat dan resistor karbon. Resistor lilitan kawat
digunakan untuk berbagai keperluan yang membutuhkan akurasi cukup tinggi dan peralatan yang
menggunakan variasi arus yang besar, sedangkan resistor karbon merupakan resistor yang paling banyak
beredar di pasaran. Resistor karbon mempunyai nilai hambatan yang tetap karena itu disebut juga resistor
tetap (Suryatim, 1998).

Resistor adalah suatu benda/salah satu komponen elektronika yang memiliki sifat
menghambat/menahan arus listrik mengalir pada sebuah media hantar, sehingga besar arus yang
mengalir pada input terminal akan menjadi lebih kecil dibanding arus output. Karena terjadi perbedaan
jumlah arus pada output, maka akan terjadi perubahan tegangan pada terminal resistor tersebut. Resistor
sangat umum digunakan pada peralatan elektronik, meskipun wujudnya berbeda-beda. Dalam kehidupan
sehari-hari sifat resistor hampir ada pada semua benda, bahkan pada benda yang memiliki sifat konduktor
sekalipun. Semakin besar tahanan benda, maka semakin sulit arus listrik mengalir. Semakin besar
tahanan/daya resistansi pada suatu benda maka benda semakin mendekati sifat isolator demikian juga
sebaliknya, semakin kecil tahanan/daya resistansi pada suatu benda maka benda tersebut semakin
mendekati sifat konduktor. Bahkan ada beberapa perangkat elektronik yang memanfaatkan tahanan benda
sehingga menghasilkan suatu panas atau cahaya. Misalkan seterika listrik/soldir, lempeng elemen
setrika/soldir adalah bahan yang memiliki tahanan yang lumayan tinggi, tetapi dengan tegangan besar
arus listrik dipaksa untuk melalui elemen tersebut. Arus yang dipaksa untuk melalui suatu media hantar
yang memiliki tahanan tinggi akan menghasilkan suatu panas, dikarenakan arus (elektron yang mengalir)
saling bergesekan dengan molekul benda tersebut (Afdan, 2011).

Resistansi atau hambatan adalah penahan aliran listrik. Kemampuan menghambat aliran listrik
disebut resistivitas. Komponen atau bahan yang berfungsi atau digunakan untuk menghambat arus listrik
disebut resistor. Satuan Internasional untuk hambatan adalah ohm (Ω) dan alat yang digunakan untuk
mengukur hambatan adalah ohmmeter (Giancoli,2001).
Resistansi atau hambatan kawat penghantar homogen berbanding lurus dengan panjang ℓ dan konstanta
resistivitas material yang digunakan 𝜌, serta berbanding terbailik dengan luas penampang 𝐴. Artinya
semakin panjang kawat penghantar, maka semakin besar hambatannya. dan semakin kecil luas
penampangnya, maka semakin besar juga hambatannya. (Giancoli, 2014 :77).

Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang terdiri dari dua buah plat penghantar sejajar yang
disekat satu sama lain dengan suatu bahan elektrik. Komponen ini sangat penting dalam elektronika atau
listrik karena mempunyai sifat-sifat:

1. Dapat menyimpan muatan listrik


2. Dapat menahan arus searah
3. Dapat melewatkan arus bolak balik

Dengan menggunakan pasangan, baik pelat datar luas, kulit bola, atau pun kulit silinder, yang diberi
muatan yang sama besarnya dengan jenis muatan yang berbeda dapat dibentuk suatu alat yang disebut
sebagai kapasitor C. Alat ini berfungsi sebagai penyimpan muatan atau energi listrik (Viridi, 2010, 67).

D. LANGKAH KERJA

1. Eksperimen Hukum Ohm


a) Klik eksperimen hukum Ohm
b) Ukur arus pada setiap percabangan
c) Hitung tegangan pada masing-masing cabang
d) Variasikanlah nilai variabel bebas seperti tegangan sumber dan resistor
e) Masukkanlah data hasil pengukuran arus dan tegangan pada setiap cabangpada Tabel data
yang sesuai.
2. Eksperimen Resistor
a) Klik eksperimen resistor
b) Tetapkanlah nilai tegangan sumber, nilai resistor, dan jenis rangkaian
c) Variasikanlah nilai salah satu komponen resistor dalam rangkaian
d) Ukurlah arus total dalam rangkaian, arus yang mengalir pada setiap resistor dantegangan pada
setiap resistor
e) Masukkanlah data hasil pengukuran arus dan tegangan pada Tabel data yangsesuai
3. Eksperimen Kapasitor
a) Klik eksperimen kapasitor
b) Hitunglah konstanta waktu pengisian kapasitor utk setiap variasi eskperimen
c) Variasikanlah nilai variabel bebas kapasitansi dari kapasitor dengan resistansidari resistor
tetap
d) Ukurlah waktu pengisian dengan tegangan kapasitor
e) Ukur pula waktu pengisian dengan arus yang mengalir dalam rangkaian
f) Masukkan data hasil pengukuran waktu dan tegangan pada kapasitor sertawaktu dan arus
listrik.
g) Variasikan pula nilai resistansi dari resistor dengan membuat nilai kapasitansikapasitor tetap
h) Ukurlah waktu pengisian dan tegangan kapasitor
i)Ukur pula waktu pengisian dan arus yang mengalir dalam rangkaian
j)Masukkan data hasil pengukuran waktu dan tegangan pada kapasitor sertawaktu dan arus
listrik.
4. Eksperimen Kapasitor
a) Klik eksperimen inductor
b) Variasikanlah nilai variabel bebas induktansi dari indukttor dengan resistansi dariresistor
tetap
c) Ukurlah waktu dan tegangan pada inductor
d) Ukur pula waktu dan arus yang mengalir dalam rangkaian
e) Masukkan data hasil pengukuran waktu dan tegangan pada inductor serta waktudan arus
listrik.
f) Variasikan pula nilai resistansi dari resistor dengan membuat nilai induktansi dariinduktor
tetap
g) Ukurlah waktu dan tegangan pada inductor
h) Ukur pula waktu dan arus yang mengalir dalam rangkaian
i) Masukkan data hasil pengukuran waktu dan tegangan pada induktor serta waktu
j) dan arus listrik.

E. HASIL EKSPERIMEN

1. Eksperimen Hukum Ohm

Nomor Vsumber R1 R2 I1 I2 V1 V2
1 5V 100Ω 1KΩ 50mA 5mA 5V 5V
2 6V 200Ω 2KΩ 30mA 3mA 6V 6V
3 7V 350Ω 3KΩ 20mA 2.4mA 7V 7V
4 8V 500Ω 4KΩ 14mA 1.8mA 8V 8V
5 9V 600Ω 5KΩ 12mA 1.4mA 9V 9V

2. Eksperimen Resistor

N V R1 I1 V1 R2 I2 V2 R3 I3 V3 R4 I4 V4 R5 I5 V5 Itotal
O
1 5V 100 13.3 1.3 400 3.3 1.3 800 1.7 3.3 600 0 0V 200 18.3 3.7 36.6
Ω mA V Ω mA V Ω mA V Ω mA Ω mA V mA
2 5V 200 7.3 1.4 500 2.9 1.4 900 1.6 1.4 700 0 OV 300 11.8 3.5 23.6
Ω mA V Ω mA V Ω mA V Ω mA Ω mA V mA
3 5V 300 5mA 1.4 600 2.4 1.4 1K 1.4 1.4 800 0m 0V 400 8.8m 3.5 17.6
Ω V Ω mA V Ω mA V Ω A Ω A V mA

3. Eksperimen Kapasitor

NO C T V
1 200µF 20ms 5V
2 300 60ms 5V
3 400 120ms 3.2V
NO R T I
1 100Ω 20ms 272µA
2 200 60ms 655µA
3 300 120ms 5.7mA

4. Eksperimen Induktor

NO I T V
1 3H 61ms 264mV
2 4H 71ms 34.3mV
3 5H 43ms 47mV

NO R1 T
1 140Ω 61ms 33mA
2 280Ω 71ms 17.7mA
3 540Ω 43ms 9mA

F. KESIMPULAN

1. Tengangan pada masing-masing cabang pada eksperimen hukum Ohm sama dengan tegangan
sumber dan arus masing-masing cabang berbeda-beda sesuai dengan tahanan atau resistor yang
digunakan.
2. Arus total dalam rangkaian sama dengan jumlah semua arus yang mengaliri pada setiap resistor
dan tegangan pada setiap resistor pada eksperimen Resistor.
3. Waktu pengisian memengaruhi besar tengangan kapasitor dan arus yang mengalir pada resistor
pada eksperimen Kapasitor
4. Waktu pengisian memengaruhi besar tengangan induktor dan arus yang mengalir pada resistor
pada eksperimen Kapasitor

G. DAFTAR PUSTAKA

Alonso Marcelo, Edward J. Finn. 1994. FUNDAMENTAL UNIVERSITY PHYSICS, 2nd Edition.
Penerbit Erlangga, Jakarta.

David Halliday and Robert Resnick. 1984. Fisika Edisi ke-3, Jilid 2. Penerbit Erlangga : Jakarta.

Drs. Sutrisno, M.Si., Arif Tjahjono, ST, M.Si, 2009, Fisika Dasar II (Untuk Sains dan
Kedokteran). Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika Prinsip dan Aplikasi Jilid 2 Edisi ke Tujuh. Penerbit Erlangga :
Jakarta.

Tipler, Paul A. 2001. Physics for Scientists and Engineers. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Afdan. 2011. Hambatan Listrik. Bandung : Balai Pustaka


Giancoli. 2001. Fisika. Jakarta : Erlangga

Suryatim, Budi. 1998. Fisika untuk Sains dan Tekhnik. Jakarta : Erlangga

Gussow, Milton. 1983. Electricity and Magnetism. USA: The McGraw-Hill Companies

Resnick, Halliday. 2005. Fundamentals of Physics Extended. USA: John Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai