Anda di halaman 1dari 16

Nama: Ary Prasetyo

Kelas; XII IPA 2

Kimia
Penerapan Sel Volta dikehidupan Sehari-hari dan Korosi

A. Sel Volta Primer


Sel Volta Primer merupakan sel baterai yang tidak dapat diisi lagi jika sumber energinya telah habis.
Contoh Sel Volta Primer :
1. Sel Kering Karbon Seng (Sel Leclanchè)
Ditemukan oleh insinyur Perancis Georges Leclanché (1839-1882). Berbagai usaha peningkatan
telah dilakukansejak itu, tetapi, yang mengejutkan adalah desain awal tetap dipertahankan, yakni sel
kering mangan.
Sel kering mangan terdiri dari bungkus dalam zink (Zn) sebagai elektroda negatif (anoda),
batangkarbon/grafit (C) sebagai elektroda positif (katoda) dan pasta MnO 2 dan NH 4 Cl yang berperan
sebagai larutan elektrolit.
Anoda : logam seng (Zn)
Katoda : batang karbon/gafit (C)
Elektrolit : MnO2, NH4Cl dan serbuk karbon (C)
Reaksi yang terjadi adalah:
Anoda Zn (-) : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e –
Katoda C (+) : 2MnO2 (s) + 2NH 4+ (aq) + 2e - → Mn2O 3(s) + 2NH3(aq) + H2O( l )
Reaksi total : Zn(s) + 2MnO 2 (s) + 2NH4+(aq) → Zn2+(aq) + Mn2O3(s) + 2NH3(s) + H2O( l )

http://1.bp.blogspot.com/-WW0BjnY3mPs/TmB290EGiDI/AAAAAAAABQE/Rdx7PmW3-aw/s1600/
kimia05.png

2. Baterai Alkalin
Baterai Alkalin merupakan sel Leclanche yang mempunyai kekuatan arus listrik dan beda potensial
1,5 volt. Dalam sel kering alkalin, padatan KOH atau NaOH digunakan sebagai ganti NH4Cl. Umur sel
kering mangan (baterai biasa) diperpendek oleh korosi zink akibat keasaman NH4Cl. Sedangkan pada
sel kering alkali bebas masalah ini karena penggantian NH4Cl yang bersifat asam dengan KOH/NaOH
yang bersifat basa. Jadi umur sel kering alkali lebih panjang.Selain itu juga menyebabkan energi yang
lebih kuat dan tahan lama. Reaksi yang terjadi ialah:
Anoda Zn (-) : Zn → Zn2+ + 2e –
Katoda C (+) : 2MnO2 + H2O + 2e - → Mn 2 O 3 + 2OH –
Reaksi total : Zn + 2MnO2 + H2O → Zn 2+ + Mn2O3 + 2OH –
Berikut adalah struktur baterai Alkalin :

3. Sel Merkuri Oksida


Sel merkuri atau disebut juga baterai kancing jenis Ruben-Mallory . Sel jenis ini telah dilarang
penggunaannya dan ditarik dari peredaran sebab bahaya yang dikandungnya (logam berat merkuri).
Baterai kancing ini terdiri atas seng (anode) dan merkuri(II) oksida (katode). Kedua elektrode tersebut
berupa serbuk padat. Ruang di antara kedua elektrode diisi dengan bahan penyerap yang mengandung
elektrolit kalium hidroksida (basa, alkalin).
Reaksi redoks yang terjadi dalam sel adalah sebagai berikut.
Anode : Zn(s) + 2OH-( aq ) →ZnO( s )+H2O( l )+2e-
Katode : HgO(s)+H2O(l) + 2e- →Hg( l ) + 2OH-( aq )
Potensial sel yang dihasilkan adalah 1,35 V. Sel ini juga banyak digunakan sebagai sumber arus
pada alat-alat elektronik yang kecil. Misalnya jam tangan dan kalkulator kecil.Berikut adalah struktur
Sel Merkuri:

4. Sel Perak Oksida


Baterai Perak Oksida Susunan baterai perak oksida yaitu Zn(sebagai anode), Ag2O (sebagai katode),
dan pasta KOH sebagai elektrolit. Reaksinya sebagai berikut:
Anode :Zn + 2OH- Zn(OH)2 + 2e
Katode :Ag2O + H2O + 2e 2 Ag + 2OH-
Baterai perak oksida memiliki potensial sel sebesar 1,5 volt dan bertahan dalam waktu yang lama.
Kegunaan baterai jenis ini adalah untuk arloji, kalkulator dan kamera. Berikut adalah struktur sel perak
oksida :
B. Sel Volta Sekunder
Sel Volta sekunder merupakan sel Volta yang jika habis dapat berfungsi lagi setelah dialiri arus listrik.
Contoh Sel Volta sekunder sebagai berikut :
1. Sel Aki Timbal Asam
Nilai sel terletak pada kegunaannya. Diantara berbagai sel, sel timbal (aki) telah digunakan
sejak1915. Berkat sel ini, mobil/sepeda motor dapat mencapai mobilitasnya, dan akibatnya
menjadialat transportasi terpenting saat ini. Baterai timbal dapat bertahan kondisi yang
ekstrim(temperatur yang bervariasi, shock mekanik akibat jalan yang rusak, dll) dan dapat
digunakansecara kontinyu beberapa tahun.Dalam baterai timbal, elektroda negatif adalah logam
timbal (Pb) dan elektroda positifnya adalatimbal yang dilapisi timbal oksida (PbO2), dan kedua
elektroda dicelupkan dalam larutanelektrolit asam sulfat (H2SO4). Reaksi elektrodanya adalah
sebagai berikut :
Anoda Pb (-) : Pb + SO 42- → PbSO 4 + 2e –
Katoda PbO 2 (+) : PbO 2 + SO 42- + 4H + + 2e – → PbSO 4 + 2H 2 O
Reaksi total : Pb + PbO 2 + 4H + + 2SO 42- → 2PbSO 4 + 2H 2 O
Berikut adalah struktur Sel Aki Timbal Asam :

2. Sel Nikel Basa


Mirip dengan baterai timbal, sel nikel-kadmium juga reversibel. Selain itu dimungkinkan
untukmembuat sel nikel-kadmium lebih kecil dan lebih ringan daripada sel timbal. Jadi sel
inidigunakan sebagai batu baterai alat-alat portabel seperti : UPS, handphone dll.
Anoda Cd (-) : Cd + 2OH – → Cd(OH)2 + 2e –
Katoda NiO2 (+) : NiO2 + 2H2O + 2e – → Ni(OH)2 + 2OH –
Reaksi total : Cd + NiO2 + 2H2O → Cd(OH)2 + Ni(OH)2
Berikut adalah struktur sel nikel basa:
3. Sel Perak Seng
Sel ini mempunyai kuat arus (I) yang besar dan banyak digunakan pada kendaran-kendaraan
balap. Sel perak seng dibuat lebih ringan dibandingkan dengan sel timbal seng. KOH
adalahelektrolit yang digunakan dan elektrodenya berupa logam Zn (seng) dan Ag (perak).Berikut
adalah struktur Sel Perak Seng:

4. Baterai Lithium
Terdiri atas litium sebagai anoda dan MnO2 sebagai oksidator (seperti pada
bateraialkaline).Baterai Litium ini dapat menghasilkan arus listrik yang lebih besar dan daya
tahannyalebih lamadibandingkan baterai kering yang berukuran sama. Berikut notasi dari baterai
Litium: Li│Li+ (pelarut non- air)│KOH (pasta)│MnO2 , Mn(OH)3, C.

C. Sel Bahan Bakar


Sel Bahan bakar merupakan sel Galvani dengan pereaksi – pereaksinya (oksigen danhidrogen) dialirkan
secara kontinyu ke dalam elektrode berpori. Sel ini terdiri atas anode darinikel, katode dari nikel oksida dan
elektrolit KOH. Reaksi yang terjadi :
Anode : 2H2(g) + 4OH- (aq) → 4H2O(l) + 4e
Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH -(aq)
Reaksi sel : 2H2(g) + O2 → 2H2O(l)
Sel seperti ini biasa di gunakan untuk sumber listrik pada pesawat luar angkasa.
Berikut adalah penampang Sel Bahan Bakar :

Korosi
A. Pengertian Korosi
Korosi adalah perubahan logam secara fisika maupun kimia akibat hilangnya fungsi mekanis logam
tersebut. Logam seperti besi bisa mengalami korosi jika bersentuhan dengan senyawa asam, air, dan
mengalami perubahan suhu dalam jangka waktu yang cukup lama dan secara terus menerus.

B. Terbentuknya Korosi

Proses terjadinya korosi merupakan proses elektrokimia. Elektrokimia adalah proses terjadinya reaksi
redoks (reduksi oksidasi) secara spontan. Contohnya, korosi pada besi akan membentuk oksida besi
(Fe2O3.xH2O). Besi akan teroksidasi oleh oksigen dari udara dan akan membentuk korosi. Persamaan
reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut:

C. Faktor-Faktor yang mempercepat Korosi

1. Air dan Kelembapan Udara

Air dan kelembapan udara memegang peranan penting pada proses terjadinya korosi. Semakin
tinggi kadar uap air di sekitar logam, semakin mudah logam mengalami korosi. Jika logam berada di
daerah yang memiliki kadar air rendah, seperti di gurun, proses terjadinya korosi akan berjalan lebih
lambat. Oleh karena itu, simpanlah besi-besi di rumahmu di tempat yang kering dan tidak lembap agar
besi tidak mudah berkarat.

2. Elektrolit

Elektrolit merupakan tempat atau media yang menjadi tempat berlangsungnya transfer muatan. Hal
itu mengakibatkan oksigen di udara lebih mudah mengikat elektron. Contohnya air hujan yang bersifat
asam dan air laut yang bersifat asin mampu menjadi media pemercepat korosi. Tak heran jika besi-besi
yang ada di lingkungan pabrik lebih cepat mengalami korosi karena terkena paparan senyawa asam.

3. Permukaan Logam yang Tidak Rata

Ternyata, bentuk permukaan logam juga berpengaruh pada kecepatan korosi. Logam yang
permukaannya tidak rata akan mudah mengalami korosi. Hal itu diakibatkan oleh terbentuknya
kutub-kutub muatan di permukaan logamnya. Kutub muatan tersebut ada yang berperan sebagai anoda
dan katoda. Jika kamu memiliki logam di rumah, jangan lupa untuk selalu membersihkannya dan
sesekali kondisikan agar logam bisa tetap licin. Dengan begitu, logam tidak akan mudah mengalami
korosi.

4. Terbentuknya Sel Elektrokimia

Terbentuknya sel elektrokimia ini dilatarbelakangi oleh adanya dua permukaan logam yang saling
bersinggungan. Jika permukaan logam yang bersinggungan memiliki perbedaan potensial elektroda,
maka akan terbentuk sel elektrokimia. Saat terbentuk sel elektrokimia, logam dengan potensial elektron
lebih rendah akan melepaskan elektron, sehingga terjadi oksidasi. Nah, oksidasi inilah penyebab utama
korosi.

D. Pencegahan Korosi
1. Usahakan logam tidak mengalami kontak langsung dengan udara luar. Bagaimana caranya? Dengan
membuat lingkungan di sekitar logam bebas oksigen, yaitu mengalirkan gas karbondioksida.
2. Jika cara pada poin 1 terbilang susah, masih ada nih cara lain, yaitu dengan melakukan pengecatan.
Melalui pengecatan, permukaan logam tidak akan bersinggungan langsung dengan udara luar yang
mengandung oksigen dan uap air. Dengan demikian, logam tidak akan mudah mengalami korosi.
3. Menggunakan elektroplating, yaitu melapisi permukaan logam secara elektrokimia. Permukaan
logam yang akan dilapisi berperan sebagai katoda, sedangkan pelapisnya—dalam hal ini logam
lain—berperan sebagai anoda. Contoh elektroplating ini bisa kamu lihat di badan mobil. Sebenarnya,
badan mobil itu terbuat dari besi atau baja. Pernahkah kamu lihat badan mobil berkarat? Tentu tidak
ya. Hal itu karena badan mobil sudah dilapisi dengan logam lain, yaitu krom, sehingga terlihat lebih
indah dan mengilap.
4. Pengorbanan anoda atau perlindungan katoda, yaitu cara untuk mencegah korosi dengan cara
mencegah terbentuknya sel elektrokimia. Perlindungan katoda atau pengorbanan anoda dilakukan
dengan cara menyambungkan logam yang akan dilapisi dengan logam yang memiliki potensial
elektroda lebih kecil. Logam dengan potensial elektroda lebih kecil berperan sebagai anoda yang
nantinya akan mengalami reaksi oksidasi (logam yang akan terkorosi). Selama logam pelapis atau
anodanya masih ada, logam yang dilapisi (katoda) tidak akan mengalami korosi. Itulah mengapa
reaksi ini disebut pengorbanan anoda atau perlindungan katoda.
5. Membuat paduan (alloy) dengan cara mencampurkan besi dengan logam lain yang tahan korosi
seperti nikel atau krom. Campuran ini dikenal sebagai baja stainless.
Soal PG
1. Yang termasuk kedalam sel volta primer adalah
a. baterai lithium
b. Sel bahan bakar
c. Sel aki timbal batang
d. Sel perak seng
e. Sel perak oksida
Jawaban: E
Pembahasan: sel volta primer terbagi atas: Sel kering karbor seng, baterai alkalin, sel merkuri oksida,
sel perak oksida

2. Diketahui:

Bila kedua logam tersebut dipasangkan untuk membentuk sel volta, maka pernyataan berikut
yang tidak benar adalah …
a. Potensial sel yang dihasilkan adalah 1,10 volt
b. Notasi selnya : Zn(s)|Zn2+(aq)||Cu2+(aq)|Cu E°sel = 1,10 V
c. Dalam sistem sel volta tersebut elektron bergerak dari Cu menuju Zn
d. Elektrode Zn teroksidasi dan Elektrode Cu tereduksi
e. Elektrode Zn Sebagai Anode dan Cu sebagai Katode
Jawaban: C

 Pembahasan: Logam yang memiliki E° lebih kecil selalu merupakan Anode (mengalami oksidasi),
berarti yang termasuk anode adalah Zn (E° = – 0,76 V) karena memiliki E° yang lebih kecil dari
pada Cu (E° = + 0,34 V).
 Karena Zn sebagai Anode maka mengalami oksidasi sedangkan Cu sebagai Katode mengalami
reduksi
 Notasi sel volta : Anode|ion||ion|katode

Maka:

3. Reaksi yang tidak berlangsung spontan ialah...…


a. Ag |Ag+ ||Cu2+ |Cu Ba2+ + 2e → Ba Eo = -2,90 V
b. Ba |Ba2+ ||Ag+ |Ag Cd2+ + 2e → Cd Eo = -0,40 V
c. Cu |Cu2+ ||Ag+ |Ag Cu2+ + 2e → Cu Eo = +0,34 V
d. Ag |Ag+ ||Pt2+ |Pt Ag+ + e → Ag Eo = +0,80 V
e. Ba |Ba2+ ||Cd2+ |Cd Pt2+ + 2e → Pt Eo = +1,2 V
Jawaban: A
Pembahasan: Esel = Ereduksi - Eoksidasi
Esel = ECu - EAg
Esel = 0,34 - 0,80 = - 0,46 V

Maka reaksi diatas tidak dapat berlangsung spontan.


4. Reaksi sel yang dapat berlangsung adalah.…
a. Pb + Sn2+ → Pb2+ + Sn
b. Ag + Cu2+ → Ag+ + Cu
c. Pb + Ag+ → Pb2+ + Ag Ag+ + e → Ag Eo = +0,80 V
d. Ag + Pb2+ → Ag+ + Pb Sn2+ + 2e → Sn Eo = -0,14 V
e. Cu + Pb2+ → Cu2+ + Pb Pb2+ + 2e → Pb Eo = -0,13 V
Jawaban: C Cu2+ + 2e → Cu Eo = +0,34 V
Pembahasan: Esel = Ereduksi - Eoksidasi nilai potensial elektroda yang dihasilkan ternyata
Esel = EAg - EPb bernilai positif, maka reaksi tersebut dapat berlangsung
Esel = 0,8 + 0,13 = 0,93 V spontan.

5. Logam yang tidak diperoleh dengan proses elektrolisis adalah …


a. Magnesium
b. Kalsium
c. Aluminium
d. Natrium
e. Merkuri
Jawaban: E
Pembahasan:Logam-logam Natrium, Aluminium, Magnesium, dan Kalsium diperoleh dengan proses
elektrolisis, sebab logam-logam ini tergolong reduktor kuat. Logam Merkuri (Raksa) adalah logam yang
berwujud cair pada suhu kamar, tidak diendapkan di Katode.
Logam ini diperoleh dengan Pemanggangan HgS atau pemanasan HgO.

6. Logam yang dapat mencegah korosi pada bumper mobil adalah …


a. Magnesium
b. Timah
c. Timbal
d. Kromium
e. Nikel
Jawaban: D
Pembahasan: Untuk mencegah korosi pada bumper mobil, bumper mobil tersebut dilapisi oleh
kromium.
Kromium dapat melindungi bumper mobil dari korosi. Kromium juga memberi kesan yang
mengkilap pada bumper mobil. Proses pelapisan ini dinamakan Cromium Plating (pelapisan dengan
kromium.

7. Pada elektrolisis leburan Al2O3 ( Ar O = 16, Al = 27 ) diperoleh 0,225 gram Al. Jumlah Arus Listrik
yang diperlukan adalah …
a. 2.025,9 Coulomb
b. 2.412,5 Coulomb
c. 2.685,0 Coulomb
d. 2.221,9 Coulomb
e. 2.804,0 Coulomb
Jawaban: B
Pembahasan: Mol Al = gram / ar = 0.225 / 27 = 0,00833 mol

Mol e = 12 / 4 x mol Al = 3 x 0,00833 = 0,025 mol e =


0.025 F
Q = 0,025 x 96.500 = 2.412,5 Coulomb
8. Dari data disamping, logam yang paling efektif untuk melindungi pipa besi terhadap korosi ialah.…
a. Ag dan Cu Ag+ + e → Ag Eo = +0,80 V
b. Ag dan Mg Fe2+ + 2e → Fe Eo = -0,44 V
c. Zn dan Ag Zn2+ + 2e → Zn Eo = -0,76 V
Mg2+ + 2e → Mg Eo = -2,38 V
d. Mg dan Zn Cu2+ + 2e → Cu Eo = 0,34 V
e. Cu dan Mg
Jawaban: B
Pembahasan: Untuk melindungi besi dari korosi, maka dibutuhkan logam yang memiliki nilai Eo lebih
kecil dari besi tersebut, sehingga logam yang memiliki Eo yang lebih kecil tersebut dapat teroksidasi
terlebih dahulu. Maka jawaban yang paling tepat ialah yang B, karena logam Mg dan Zn memiliki
Eo yang lebih kecil dari besi.

9. Berdasarkan data disamping, maka pernyataan berikut yang tepat..... A2+ + 2e → A Eo = 0,20 V
a. Logam C dapat dioksidasi dalam larutan garam logam A B2+ + 2e → B Eo = 0,54 V
C2+ + 2e → C Eo = -0,76 V
b. Logam B dapat dioksidasi dalam larutan garam logam C
c. Logam A memiliki sifat reduktor paling kuat diantara logam lainya
d. Logam C memiliki sifat oksidator yang paling kuat diantara logam lainya
e. Logam A dapat mengoksidasi logam B
Jawaban: C
Pembahasan: logam yang memiliki Eo yang paling positif memiliki sifat oksidator yang paling kuat dan
ia dapat mengoksidasi logam dibawahnya yang memiliki Eo negatif. Maka dari soal diatas, pernyataan
yang paling tepat ialah yang C. Logam C dapat dioksidasi dalam larutan garam logam A karena
logam A memiliki nilai Eo sel yang lebih positif dari logam C sehingga logam A bisa mengoksidasi
logam C. Sedangkan logam A mengalami reduksi.

10. Bila diketahui potensial elektrode standar dari :


Pasangan sel volta yang akan menghasilkan potensial
sel sebesar 0,86 V adalah:
a. ln|ln3+||3Ag+|3Ag
b. Mn|Mn2+||2Ag+|Ag
c. 2ln|2ln3+||3Mn2+|3Mn
d. Mg|Mg2+||Mn2+|Mn
e. 3Mn|3Mn2+||2ln3+|2ln
Jawaban: E.
(a) E°sel = E°katode – E°anode
Pembahasan:
= +0,80 – (- 0,34 ) = 1,14 V

(b) E°sel = E°katode – E°anode

= -1,20 – (-2,34) = 1,14 V

(c) E°sel = E°katode – E°anode

= + 0,80 – (-1,20) = 2 V

(d) E°sel = E°katode – E°anode

= – 1,20 – (- 0,34) = – 0,86 V

(e) E°sel = E°katode – E°anode

= – 0,34 – (- 1,20) = 0,86 V


11. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mempercepat terjadinya korosi, kecuali …
a. Banyaknya uap air disekitar logam
b. Banyak terdapat uap asam disekitar logam
c. Bersinggungan langsung dengan udara
d. Disekitar logam tidak ada oksigen
e. Banyaknya oksigen disekitar logam
Jawaban: D.
Pembahasan: Faktor-faktor yang dapat mempercepat korosi :

 Oksigen: Oksigen berperan dalam proses korosi. Hal ini dapat dibuktikan dengan berkaratnya besi
jika terjadi oksidasi pada logam.
 Air dan kelembapan udara: Semakin besi tersebut terkena air, semakin cepat pula korosinya.
Kelembapan udara juga sangat mempengaruhi dalam korosi.
 Zat elektrolit: Zat-zat elektrolit terutama hujan asam dan garam dapat mempengaruhi korosi.
 Permukaan logam: Apabila didekatkan (dilengketkan) dengan besi, maka dapat mempercepat korosi.
Dan permukaan yang kasar relatif lebih mempercepat korosi.
 Sel elektrokimia: Sel elektrokimia dapat terbentuk ketika dua atau lebih logam potensial
elektrodanya berbeda bersentuhan satu sama lain.

Kesimpulanya jawabannya adalah E karena jika disekitar logam tidak ada oksigen maka tidak
akan menyebabkan korosi.

12. Aki mempunyai elektrode Pb dan PbO2. Selama aki itu bekerja, akan terjadi
perubahan-perubahan …

a. Pb dan PbO2 berubah menjadi PbSO4


b. Pb menjadi PbO dan PbO2 menjadi Pb3O4
c. Pb menjadi PbSO4 dan PbO2 tetap
d. Pb dan PbO2 berubah menjadi Pb3O4
e. Pb menjadi PbO2 dan PbO2 menjadi PbSO4

Jawaban: B

Pembahasan: Aki merupakan salah satu aplikasi dari sel volta. sel volta adalah sel elektrokimia
dimana energi kimia (reaksi redoks) diubah menjadi energi liistrik. Sel aki terdiri dari Pb sebagai anode
dan PbO2 sebagai katode dan terdapat larutan elektrolit H2SO4. Sehingga pada anode terjadi terjadi
reaksi oksidasi dan pada katode terjadi reaksi reduksi. Sehingga pada saat sel menghasilkan arus listrik,
reaksi yang terjadi adalah :

Sehingga jawaban yang benar adalah pilihan B, dikarenakan Pb mengalami oksidasi menjadi
PbO2 jika dilihat dari perubahan biloks Pb yang mempunyai biloks 0 berubah menjadi +2 Didalam PbO
dan PbO2 mengalami reduksi menjadi PbSO4 jika dilihat dari perubahan biloks, biloks Pb didalam
PbO2 adalah +4 berubah menjadi +2 didala PbSO4 .
13. Suatu sel volta tersusun dari elektrode-elektrode timah dan aluminiu:

Sn 2+ + 2e– → Sn Eo = -0,14 volt

Al3+ + 3e → Al Eo = -1,66 volt

Pernyataan dibawah ini yang tidak benar adalah …

a. Potensial sel adalah 1,52 volt


b. Elektron mengalir dari aluminium ke timah
c. Reaksi sel adalah 2Al + 3Sn+2 → 2Al3+ + 3Sn
d. Aluminium merupakan anode
e. Diagram sel adalah Sn | Sn 2+ || Al 3+ | Al

Jawaban: D Pembahasan: Sel Volta merupakan sel elktrokimia dimana energi kimia (reaksi redoks)
diubah menjadi energi listrik. Sehingga pada anode terjadi terjadi reaksi oksidasi dan pada katode terjadi
reaksi reduksi. Pada sel volta anode merupakan elektrode negatif sehingga bilangan Eo lebih kecil daripada
katode yang merupakan elektrode positif sehingga mempunyai Eo lebih besar.Pernyataan yang benar adalah :
Timah merupakan katode, sedangkan Aluminum merupakan Anode. Potensial sel adalah:

Eo sel = Eo reduksi- Eo Oksidasi

Eo sel = -0,14 – (-1,66) = 1,52

Reaksi sel adalah 2Al + 3Sn → 3Sn + Al+3

Anode : 2Al → Al+3 + 3e

Katode : 3Sn+2 + 2e → 3Sn

14. Sejumlah arus mengendapkan 18 gram perak dari larutan AgNO3, dan mengendapkan 5 gram
logam M dari larutan M(SO4)2. Jika Ar perak 108 maka Ar Logam M adalah …

a. 45 c. 36
b. 60 d. 30 e. 48

Jawaban: B , Pembahasan:

Ag+ + e – → Ag

jumlah mol elektron yang diterima adalah 1 mol

M +2 + 2e – → 2M

Jumlah mole elektron yang diterima adalah 2

Maka : →→→→→
15. Pada elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektrode karbon digunakan muatan listrik 0,05 F.
Banyaknya perak Ar Ag = 108 yang dendapkan pada katode adalah … gram

a. 5,4 c. 54,0
b. 2,7 d. 8,1 e. 10,8

Jawaban : C , Pembahasan: 1 mol e = 1 F

0,05 mol = 0,05 F

Reaksi yang terjadi ;

Ag+ + e– → Ag

0,05 mol ~ 0,05 mol ~ 0,05 mol

mol = gr/mr

0,05 = gr/108 = 5,4 gram

16. Data potensial reduksi: Pada suatu sel volta berlangsung reaksi:

2 Cr + 3 NiCl2 → 3 Ni + 2 CrCl3

Potensial sel (EO) reaksi tersebut adalah…Volt

a. +0,46 c. -0,46 e. +0,96


b. -0,96 d. +067

Jawaban: A , Pembahasan: EO = Ereduksi –


Eoksidasi

= ENi – ECr

= -0,25 – (-0,71)

= +0,46 volt
17. Reaksi yang terjadi pada anode dari sel kering (sel leclanche) adalah…

Jawaban: B , Pembahasan: Sel leclanche terdiri atas


suatu silinder zink yang berisi pasta dari campuran batu
kawi (MnO2), salmiak (NH4Cl), karbon (C), dan sedikit air
(jadi sel ini tidak 100% kering). Zink berfungsi sebagai
anode, sedangkan sebagai katode digunakan electrode
inert,yaitu grafit, yang dicelupkan ditengah-tengah pasta.
Pasta itu sendiri berfungsi sebagai oksidator. Reaksi yang
terjadi:
18. Arus listrik yang sama dialirkan melalui larutan CuSO4 dan AgNO3. Jika pada proses elektrolisis
tersebut terbentuk 6,35 gram Cu, maka massa Ag yang terbentuk adalah… (Ar Cu = 63,5 dan Ag = 108)

a. 21,6 gram c. 10,8 gram e. 31,75 gram


b. 3,175 gram d. 6,35 gram

Jawaban: A , Pembahasan: Cu2+ + 2e– → Cu Ag+ + e– → Ag

Jika CuSO4 merupakan larutan 1 dan AgNO3 merupakan larutan 2, maka,

19. Diketahui: Cu2+ + 2e– → Cu


E0 = +0,34 V

Ag+ + e– →
Ag E0 = +0,80
V

Maka: Cu + 2Ag+ → Cu2+ + 2Ag EO sel = …V

a. 1,26 c. 0,50 e. 1,14


b. 0,46 d. 0,06

Jawaban: B , Pembahasan: EO sel = EOkatoda – EOanoda

EO sel = EO Ag – EO Cu

EO sel = +0,80 – (+0,34)

EO sel =0,46 V

20. Logam yang digunakan untuk mencegah korosi dengan cara galvanisasi adalah . . .

a. Sn c. Ag e. Zn
b. Cu d. Pb

Jawaban: E , Pembahasan: Galvanisasi adalah pelapisan dengan zink. Zink dapat melindungi besi dari
korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal itu terjadi karena suatu mekanisme yang
disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif dari pada zink,
maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai
katode. Dengan demikian, besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi.
ESAI

1. Apakah yang dimaksud dengan sel volta ?

= Sel Volta merupakan suatu perangkat yang dapat mengubah energi dari suatu reaksi redoks menjadi energi
listrik.

2. Diketahui potensial elektrode Seng dan tembaga sebagai berikut :

Zn2+ + 2e → Zn E = -0,76V
Cu2+ + 2e → Cu E = +0,34 V

A. Tulislah notasi sel volta yang dapat disusun dari kedua elektrode tersebut !
B. Tentukan potensial standar sel itu !
C. Tuliskan pula reaksi sel nya !

= a. Anoda |Ion ||Ion | Katoda

Logam yang memiliki harga Eo yang lebih negatif diletakan di anoda sedangkan logam yang memiliki Eo
yang lebih positif diletakan di katoda. Maka notasi sel dari reaksi diatas adalah :

Zn |Zn2+ ||Cu2+ |Cu

- b. Esel = ECu - EZn = 0,34 + 0,76 = 1,1 V

- c. Anoda = Zn → Zn2+ + 2e
Katoda = Cu2+ + 2e → Cu
Reaksi Sel keseluruhan = Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu Esel = 1,1 V

3. Mg2+ + 2e → Mg Eo = -2,38 V
Cu2+ + 2e → Cu Eo = +0,34 V
Harga potensial elektroda yang dihasilkan dari reaksi sel diatas ialah sebesar.…

= Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = 0,34 + 2,38 = 2,72 V

4. - Zn2+ + 2e → Zn Eo = -0,76 V - Mg2+ + 2e → Mg Eo = -2,38 V


- Sn2+ + 2e → Sn Eo = -0,14 V - Pb2+ + 2e → Pb Eo = -0,13 V
- Cu2+ + 2e → Cu Eo = +0,34 V

A. Pilihlah 2 pasang reaksi setengah sel diatas yang memiliki nilai potensial elektroda yang paling besar !
B. lalu buatlah notasi selnya !

= a. Untuk mencari 2 pasang reaksi setengah sel yang memiliki nilai potensial elektroda sel yang paling
besar, maka carilah logam yang memiliki Eo yang paling positif sebagai katoda dan Eo yang paling negatif
sebagai anoda. Maka jawaban yang paling tepat ialah : Esel = Ereduksi - Eoksidasi
Esel = ECu - EMg
Esel = 0,34 + 2,38 = 2,72 V

- b. Mg |Mg2+ ||Cu2+ |Cu


5. Br2 + 2e → 2Br- Eo = +1,07 V Reaksi Br2 + 2I- → 2Br- + I2

I2 + 2e → 2I- Eo = +0,54 V
Apakah reaksi diatas dapat berlangsung spontan ? Jelaskan !

= Apabila nilai potensial elektrodanya bernilai positif maka reaksi tersebut dapat berlangsung dan begitu
juga sebaliknya. Sekarang mari kita cari nilai potensial elektroda dari reaksi diatas !

Esel = Ereduksi - Eoksidasi


Esel = 1,07 - 0,54 = +0,53 V

Maka reaksi diatas dapat berlangsung spontan.

Anda mungkin juga menyukai