Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MASSTERI PESRUBAHAN SOSIAL DAN

DAMPAKNYA SERTA GLOBALISASI DAN PERUBAHAN


KOMUNITASI LOKAL

DISUSUN OLEH:
AFDAL
XII IIS

SMA MUHAMMADIYAH PALOPO


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkatNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA.SERTA GLOBALISASI DAN
PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL”.

Kami sudah mencoba untuk menulis makalah ini dengan mengerjakan dan
menampilkan yang terbaik yang biasa penulis lakukan. Seperti kata pepatah “tak
ada gading yang tak retak” maka demikian juga dengan makalah ini yang tak
luput dari kesalahan maupun kekurangan. Oleh karena itu kami terlebih dahulu
meminta maaf terhadap segala kekurangan baik dalam penulisan maupun
penggunaan kata-kata dalam makalah ini. Terimakasih.

Palopo 25 September 2020


BAB 1
Perubahan Sosial dan Dampaknya

Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial Hakikat

Perubahan Sosial

Perubahan Sosial mempunyai makna yang luas dan mencakup berbagai segi kehidupan,
seperti ekonomi, sosial, dan politik. Karena itu perubahan sosial budaya yang terjadi didalam
suatu masyarakat menyangkut nilai, pola perilaku, organisasi sosial, pelapisan sosial,
kekuasaan, serta segi kemasyarakatan lainnya.

Berikut adalah pandangan beberapa tokoh tentang perubahan sosial:

1. Selo Soemardjan
Menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga- lembaga
kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk
nilai-nilai, sikap, dan perilaku didalam kelompok- kelompok dalam masyarakat.

2. George Ritzer
Menyatakan bahwa perubahan sosial mengacu pada variasi-variasi hubungan antar individu,
kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada waktu tertentu.

3. William F. Ogburn
Menyatakan bahwa perubahan sosial menekankan pada kondisi teknologis yang
menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial, seperti kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat.

Karakteristik Perubahan Sosial

Perubahan Sosial tidak lepas dari perubahan kebudayaan. Kingsley Davis mengatakan bahwa
perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam
kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,
filsafat, bahkan perubahan dalam bentuk serta aturan organisasi sosial. Sebagai contoh,
perubahan pada bidang teknologi komunikasi dalam bentuk telegram menjadi telepon seluler
(handphone). Ko itu
Secara umum, kecenderungan masyarakat untuk berubah sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

1. Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada.


2. Timbulnya keinginan untuk mengadakan perbaikan.
3. Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri sehingga berusaha
untuk mengadakan perbaikan.
4. Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan
kondisi baru yang timbul sejalan dengan perubahan masyarakat.
5. Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan manusia berusaha untuk
mengatasinya.
6. Sikap terbuka dari masyarakat untuk hal-hal baru, baik yang datang dari dalam
maupun dari luar masyarakat.
7. Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan adanya keinginan untuk
meningkatkan taraf hidup.
8. Sistem pendidikan yang memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia untuk meraih
masa depan yang lebih baik.

Teori-teori Perubahan Sosial Teori Siklus


Teori siklus melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang- ulang. Apa yang
terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang terjadi
sebelumnya. Dalam pola perubahan ini tidak tampak batas-batas antara pola hidup primitif,
tradisional, dan modern. Perubahan siklus merupakan perubahan yang menyerupai spiral.

Pola perubahan ini dapat digambarkan seperti bagan berikut:

Didalam perubahan menurut teori siklus, tidak ada batas yang jelas antara pola hidup primitif, tradisional dan modern.
Arnold Toynbee melihat bahwa peradaban muncul pada beradaban primitif melalui proses
perlawanan dan respons masyarakat terhadap kondisi yang merugikan mereka. Peradaban
tersebut meliputi kelahiran, pertumbuhan, kemandegan, dan disintegrasi karena pertempuran
antara kelompok- kelompok yang memperdebatkan kekuasaan.

Sedangkan Pitirim A. Sorokin berpandangan bahwa semua peradaan besar berada dalam
siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Ketiga sistem kebudayaan tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Kebudayaan Ideasional (ideational culture)


Kebudayaan ini didasari oleh nilai atau perasaan dan kepercayaan terhadap unsur adikodrati
(supernatural)

2. Kebudayaan Idealistis (idealistic culture)


Kebudayaan ini berisi kepercayaan pada unsur adikodrati dan resionalitas berdasarkan fakta
saling bergabung dalam menciptakan masyarakat yang ideal.

3. Kebudayaan Indrawi (sensational culture)


Dalam kebudayaan ini, hal yang dapat diindra merupakan tolak ukur dalam kenyataan dan
tujuan hidup.

Teori Perkembangan
Penganut teori ini percaya bahwa perubahan dapat diarahkan ke arah titik tujuan tertentu,
seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks.
Masyarakat tradisional menggunakan peralatan yang dibuat dari bahan seadanya melalui
proses pembuatan secara manual. Teknologi ini kemudian berkembang menjadi teknologi
canggih yang pada intinya bertujuan memudahkan pekerjaan manusia.

Pola perubahan ini dapat digambarkan seperti bagan berikut:

Perubahan sosial menurut pola linier, masyarakat berkembang dari semula primitif, tradisional, dan menjadi modern.
Teori ini dilihat dari sudut pandang masyarakat modern.
Teori ini dikenal dengan teori perkembangan linier. Teori perkembangan dibagi menjadi dua,
yaitu teori evolusi dan teori revolusi. Penganut teori evolusi berpendapat bahwa masyarakat
secara bertahap berkembang dari primitif, tradisional, menuju ke masyarakat modern yang
kompleks dan maju. Tokoh dari teori ini adalah Agus Comte, ia melihat bahwa masyarakat
bergerak dalam tiga tahap perkembangan yaitu:

1. Tahap teologis (theological stage), di mana masyarakat diarahkan oleh nilai-nilai


spiritual.
2. Tahap metafisik (methaphysical stage) merupakan tahap peralian dari kepercayaan
terhadap unsur spiritual menuju prinsip-psinsip abstrak yang berperan sebagai dasar
perkembangan budaya
3. Tahap positifis atau alamiah (positive stage) dimana masyarakat diarahkan oleh
kenyataan yang didukung oleh prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.
Teori Gerakan Sosial
Menurut Szarompka, gerakan sosial mempunyai beberapa
komponen, yaitu sebagai berikut:

1. Adanya kolektivitas orang yang bertindak bersama.


2. Kolektivitasnya tersebar, tetapi derajatnya lebih rendah dibanding organisasi formal.
3. Adanya tujuan bersama, yaitu perubahan dalam masyarakat.
4. Tindakannya mempunyai derajat spontanitas yang tinggi, tidak melembaga dan
bentuknya tidak konfesional.
Berikut adalah jenis-jenis gerakan sosial yang diklasifikasikan oleh David Aberle (Sunarto,
2004).

Alternative Movement

Gerakan ini bertujuan mengubah sebagian perilaku seseorang

Redemptive Movement

Gerakan ini bertujuan untuk merubah menyeluru perilaku seseorang

Reformative Movement

Gerakan ini bertujuan untuk merubah masyarakat dilihat dari ruang lingup dan segi-segi
tertentu saja.
Transformative Movement

Gerakan ini bertujuan untuk mengubah masyarakat secara menyeluruh.

Teori Modernisasi
Teori modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti jalan
yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut adalah melalui proses
industrialisasi, sehingga negara terbelakang menjadi negara berkembang. Teori ini melihat
bahwa negara terbelakang mempunyai banyak kekurangan sehingga harus menanggulangi
kekurangan yang dimiliki untuk mencapai tahap tinggal landa (take off).

Eva Etzioni-Halevy dan Amitai Etzioni melihat bahwa dalam masa perubahan atau transisi,
sebuah negara akan mengalami revolusi demografi dengan ciri-ciri yaitu:

1. Menurunnya angka kematian dan kelahiran


2. Menurunnya ukuran dan pengaruh keluarga
3. Terbukanya sistem stratifikasi
4. Peralihan dari struktur feodal ke birokrasi
5. Menurunnya pengaruh agama
6. Beralihnya fungsi pendidikan dari keluarga dan komunitas ke sistem pendiidkan
formal
7. Munculnya kebudayaan massa
8. Munculnya perekonomian pasar dan industrialisasi
Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Faktor Internal

1. Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk


2. Penemuan-penemuan baru
3. Pertentanga masyarakat (konflik sosial)
4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Faktor dari Luar

1. Lingkungan fisik yang ada disekitar manusia


2. Peperangan
3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
Faktor Pendorong Perubahan Sosial

1. Kontak dengan kebudayaan lain


2. Sistem pendidikan formal yang maju
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginannya untuk maju
4. Toleransi
5. Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
6. Penduduk yang heterogen
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
8. Orientasi ke masa depan
9. Adanya nilai bahwa manusia harus berikhtiar untuk memperbaiki hisupnya
Faktor Penghambat Perubahan Sosial

1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain menyebabkan suatu masyarakat tidak


mengetahui perkembangan yang terjadi di masyarakat lain yang dapat memperkaya
kebudayaan masyarakat tersebut.
2. Perkembangan IPTEK yang terlambat yang disebabkan oleh kehidupan masyarakay
yang tertutup.
3. Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi lampau dan cenderung
konservatif.
4. Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vased interest). Orang selalu
mengidentifikasi diri dengan usaha dan jasa-jasanya.
5. Hambatan-hambatan yang ideologis.
6. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing artau sikap yang tertutup, terutama
yang datang dari barat..

BAB 2

Globalisasidan Perubahan Komunitas Lokal Apa itu

Globalisasi?

Globalisasi sering disebut sebagai fenomena dunia berwajah banyak. Oleh karena itu
globalisasi sering diindentikan dengan internasionalisasi, liberalisasi, universialisasi,
westernisasi, dan de-teritorilisasi.
1. Internasionalisasi adalah hubungan antar negara dengan ciri meluasnya arus
perdagangan dan penanaman modal.
2. Liberalisasi adalah pencabutan pembatasan-pembatasan pemerintah untuk membuka
ekonomi tanpa pagar dalam hambatan perdagangan, pembatasan keluar masuk mata
uang, kendali devisa, dan izin masuk suatu negara.
3. Westernisasi adalah ragam hidup model budaya Barat atau Amerika.
4. Deteritorialisasi adalah perubahan-perubahan geografis sehingga ruang sosial dan
pembatasan, tempat, dan jarak perubahan.
Pengertian Globalisasi Secara Umum

1. Globalisasi sebagai transformasi kondisi spesial tempola kehidupan. Hidup yang kita
alami mengandalkan ruang dan waktu. Artinya, jika terjadi perubahan dalam
pengelolaan tata ruang-waktu, terjadi pula transformasi perngargonisasian hidup.
2. Globalisasi sebagai transformasi lingkup cara pandang. Dengan kata lain globalisasi
menyangkut transformasi isi dan cara merasa serta memandang persoalan di kalangan
masyarakat dunia.
3. Globalisasi sebagai trasnformasi modus tindakan dan praktik. Dengan kata lain,
globalisasi menunjuk pada proses kaitan yang makin erat di antara semua aspek
kehidupan pada skala mondial (dunia).
Karakteristik Globalisasi

Robin Cohen dan Paul Kennedy berpendapat bahwa globalisasi adalah


“seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia. Seperangkat transformasi ini
merupakan suatu karakteristik yag meliputi hal- hal berikut:

1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti


telepon genggam, televisi, satelit dan internet menunjukan komunikasi global terjadi
demikian cepat.
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berubah menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang
baru secara internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional dan
dominasi organisasi semacam Worl Trade Organization (WTO).
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama tv,
musik, film, dan transmisi berita olahraga internasional).
4. Meningkatnya masalah bersama seperti masalah ekonomi, linkungan dan
permasalahan-permasalahan lainnya seperti penyakit menular.
Faktor Pendorong Globalisasi
1. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
2. Semakin terbukanya sistem perekonomian negara-negara di dunia
3. Menggobalkan pasar uang
Gejala Globalisasi di Indonesia

1. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Contoh kemajuan IPTEK adalah sebagai berikut:

Penemuan telepon sebagai alat telekomunikasi yang membawa kemudahan dalam


berkomunikasi bagi penggunanya.
Penemuan alat transportasi yang paling ringan seperti sepeda sampai dengan alat
transportasi lain yang dapat digunakan di darat, laut maupun udara.
Penemuan alat kantor, dari mesin ketik sampai komputer dan leptop yang bisa
membantu untuk menyimpan data.
Penemuan sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui seperti energi surya, nuklir,
air, angin, dan biogas melengkapi sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui.
2. Bidang Ekonomi
Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi negara-negara di
dunia berkat percepatan pergerakan jasa, barang, teknologi dan modal lintas perbatasan.
Globalisasi ekonomi merupakan proses peningkatan integrasi ekonomi antar negara yang
berujung pada munculnya pasar global dan pasar dunia tunggal. Globalisasi ekonomi terdiri
dari globalisasi produksi, pasar, persaingan teknologi, perusahaan dan industri. Tren
globalisasi dapat dianggap hasil dari integrasi negara maju dengan nagara berkembang
melalui investasi langsung asing, pengurangan batasan perdagangan, reformasi ekonomi dan
imigrasi.

3. Bidang Politik
Keberhasilan pembangunan di bidang politik semakin memantapkan tatanan kehidupan politik
dan kenegaraan yang berdasarkan demokrasi pancasila, memantapkan organisasi sosial
politik dan kemasyarakatan, serta mendorong peningkatan kesadaran berpolitik rakyat.
Namun, pendidikan berpolitik pun harus ditingkatkan agar rakyat semakin sadar akan hak dan
kewajibannya sebagai warga negara dan semakin sadar bagaimana kita menjalin hubungan
dengan negara-negara luar untuk memelihara perdamaian dunia.

4. Bidang Budaya
Globalisasi bidang budaya telah meningkatkan kontak lintas budaya. Peningkatan interaksi
kultural melalui perkembangan media massa,
terutama elevisi, film, musik, dan transmisi berita internasional. Saat ini dapat merasakan
hasil gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal melintasi keberagaman budaya,
misalnya dalam bidang fasion, busana, literatur dan makanan.

5. Bidang Agama
Globalisasi di bidang agama lebih berfokus pada aplikasi ajaran agama dalam konteks
kekinian tanpa melanggar atau menabrak kaidah-kaidah agama. Globalisasi juga memicu
penganut agama untuk memahami penganut agama yang lain dalam konteks toleransi
sehingga tercermin kehidupan harmonis dalam masyarakat multikultural.

Dampak Globalisasi Terhadap Komunitas Lokal

1. Urbanisasi
Urbanisasi merupakan proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari pekerjaan
pertanian di desa ke pekerjaan industri di kota.

Penyebab terjadinya urbanisasi:

Daya tarik ekonomi. Di kota, orang berharap untuk dapat dengan mudah mendapatkan
pekerjaan.
Daya tarik sosial. Kebanyakan orang pergi ke kota untuk merubah status sosial
melalui berbagai macam cara seperti pendidikan atau pekerjaan.
Daya tarik pendidikan. Di kota tersedia berbagai fasilitas pendidikan sehingga
menarik orang desa untuk menuntut ilmu ke kota.
1. Kesenjangan Sosial Ekonomi
Faktor pendorong terjadinya kesenjangan ekonomi antara lain sebagai berikut:

Menurunnya pendapatan perkapita sebagai akibat pertimbuhan penduduk yang relatif


tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas.
Letidakmerataan hasil pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan
kekurangsiapan sumber daya manusia.
Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental tradisional yang kurang
menyukai persaingan dan kurang usaha.
Hancurnya industri kerajinan rakyat sebagai akibat monopoli para pengusaha
bermodal besar.
Investasi yang sangat banyak pada proyek-proyek yang padat modal (capital
intensive), sehingga pesentase pendapatan dari harta tambahan lebih besar
dibandingkan dengan presentasi pendapatan kerja.
1. Pencemaran Lingkungan Alam
Masyarakat yang melakukan pembangunan harus memperhatikan kelestarian dan dan
perbaikan liingkungan alamnya. Alam sebagai tempat hidup flora dan fauna tidak boleh
dikorbankan hanya untuk kehidupan jangka pendek. Dengan canggihnya teknologi globalisasi,
manusia cenderung ingin menguasai alam. Dengan teknologi, manusia dapat mengeksploitasi
alam dan tanpa menyadari dampak pencemaran lingkungan yang cukup besar. Contoh dari
pencemaran antara lain:

Pencemaran udara yang berasal dari asap mobil, asap pabrik, asap pembakaran
minyak dan asap pembakaran sampah.
Pencemaran air berasal dari pembuangan limbah industri ke sungai, danau, laut atau
limbah berasal dari berbagai jenis pestisida dan pupuk yang digunakan petani.
Pencemaran kimiawi berupa produk bahan-bahan sintetis yang digunakan sebagai
bahan detergen, pupuk dan pestisida.
Limbah padat berupa sampah buangan individu atau bisnis tertentu.
Polusi panas berupa peningkatan temperatur air dan panas atmosfer yang disebabkan
oleh ulah manusia.
1. Kriminalitas
Pembangunan yang muncul di negara berkembang seperti Indonesia sering memunculkan
masalah-masalah seperti berikut:

Manipisnya rasa kekeluargaan,


Meningkatkan sikap individualitas,
Meingkatnya tingkat persaingan,
Meningkatnya pola hidup konsumtif
Masalah-masalah tersebut dapat memunculkan tidak kriminal. Tekanan sosial dalam proses
globalisasi yang semakin berat memunculkan pola hidup yang memuja kesenangan
(hedonisme). Namun disisi lain banyak yang mempunyai keterbatasan untuk memilikinya.
Hal tersebut dapat memunculkan tindak kriminalitas seperti penipuan, perampokan,
penggelapan, penadahan, perampasan dan pembunuhan.

1. Lunturnya eksistensi Jati diri Bangsa


Menurut Kurniawan (2012) paham budaya berat yang kurang sesuai di kebudayaan Indonesia
dan dapat merusak eksistensi jati diri bangsa yaitu:
Individualisme
Materialisme
Sekuarisme
Hedonisme

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai