Anda di halaman 1dari 12

Nilai :

PAPER PRAKTIKUM ENERGI DAN KELISTRIKAN


PENGUKURAN RANGKAIAN LISTRIK DENGAN OSILOSKOP

Oleh:
Nama : Reza Aldino
NPM : 240110180045
Hari, Tanggal Praktikum : Jumat, 6 Desember 2019
Waktu / Shift : 7.30 – 09.30 WIB / A2
Co. Ass : 1. Charina Agnesia
2. Fiorent Rizky
3. Rafly Adri Septian
4. Rainier Adrian
5. Sarah Fitri Soerya
6. Taufik Ardhiansyah

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan
listrik untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan
kimia. Instalasi listrik yang lebih baik adalah instalasi yang aman bagi manusia
dan akrab dengan lingkungan sekitarnya.Perencanaan sistem instalasi listrik
pada suatu bangunan haruslah mengacu pada peraturan dan ketentuan yang
berlaku sesuai dengan PUIL 2000dan Undang-Undang Ketenagalistrikan
2002. Pada gedung bertingkat biasanya membutuhkan energi listrik yang
cukup besar, oleh karena itu pendistribusian energi listriknya harus
diperhitungkan sebaik mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi dengan baik
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perencanaan titik lampu harus
diperhatikan pula tingkat efisiensi, rugi tegangan harus berbanding lurus
dengan panjang saluran dan beban yang berbanding terbalik dengan
penampang saluran. Pada instalasi bangunan rugi tegangan dihitung dari alat
pengontrol adalah maksimal 2% untuk instalasi lampu penerangan dan maksimal
5% untuk instalasi daya, misalnya motor listrik. Perencanaan instalasi
penerangan perlu diperhatikan sistem penyalaan lampu dan peralatan lain
misalnya untuk penyalaan lampu penerangan dengan peralatan listrik yang lain
(AC), karena penyalaan penerangan pada gedung bertingkatdan sekolahan
berbeda dengan instalasi penerangan pada rumah tinggal.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan Praktikum kali ini adalah:
1. Mengatahui keamanan dan keselamatan instalasi listik;
2. Mengenal komponen-komponen instalasi listik;
3. Membuat perencanaan instalasi rangkaian listik bangunan; dan
4. Menghitung kebutuhan komponen listik yang sesuai dan aman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Instalasi Listrik


Instalasi listrik adalah suatu sistem / rangkaian yang digunakan
untuk menyalurkan daya listrik (Electric Power) untuk kebutuhan manusiadalam
kehidupannya. Instalasi pada garis besarnya dapat dibagimenjadi dua bagian
yaitu:
1.Instalasi penerangan listrik
2.Instalasi daya listrik
Yang termasuk didalam instalasi penerangan listrik adalah seluruh instalasi
yang digunakan untuk memberikan daya listrik pada lampu. Pada lampu ini daya
listrik / tenaga listrik diubah menjadi cahaya yang digunakan untuk menerangi
tempat / bagian sesuai dengan kebutuhannya.Instalasi penerangan listrik ada 2
(dua) macam, yaitu :
1.Instalasi di dalam gedung
2.Instalasi di luar gedung
Instalasi di dalam gedung adalah instalasi listrik di dalam bangunan
gedung (termasuk untuk penerangan, teras dan lain–lain) sedangkan instalasi
di luar bangunan gedung (termasuk disini adalah penerangan halaman,
taman, jalan peneragan papan nama dan lain–lain). Tujuan utama dari instalasi
penerangan adalah untuk memberikan kenyamanan terhadap keadaan yang
memerlukan ketelitian maka diperlukam penerangan yang mempunyai kuat
penerangan besar sedangkan untuk pekerjaan–pekerjaan yang memerlukan
ketelitian tidak perlu menggunakan penerangan yang mempunyai penerangan
besar. Sedangan instalasi daya listirk adalah instalasi yang digunakan
utnuk menjalankan mesin–mesin listrik termasuk disini adalah instalasi untuk
melayani motor–motor listrik di pabrik, pompa air, dan lain–lain, pada mesin–
mesin (Denny, 2012).

2.2 Prinsip – Prinsip Dasar Instalasi Listrik


Beberapa prinsip instalasi harus menjadi pertimbangan pada pemasangan
suatu instalasi listrik, tujuannya adalah agar instalasi yang dipasang dapat
digunakan secara optimum. Adapun prinsip –prinsip dasar tersebut adalah sebagai
berikut : a.KeamananYang dimaksud adalah keamanan secara elektrik untuk
manusia, ternak, dan barang lainnya apabila terjadi keadaan tidak normal dalam
suatu instalasi listrik.b.KeandalanYang dimaksud adalah andal secara mekanik
maupun secara elektrik (instlasai bekerja pada nilai nominal tanpa timbul
kerusakan). Keandalan juga menyangkut ketepatan pengaman untuk menanggapi
jika terjadi gangguan. c.Ketersedian Yang dimaksud adalah kesiapan suatu
instalasi melayani kebutuhan baik daya, gawai, maupun perluasan instalasi yang
mencakup sparedari suatu instalasi, peralatan yang digunakan dan
sebagainya.d.Ketercapaian Yang dimaksud adalah pemasangan peralatan instlasi
yang mudah dijangkau (Frans,2012)

2.3 Pencahayaan
Cahaya menurut Newton (1642-1727) terdiri dari partikel-partilkel ringan
berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Cahaya dapat juga didefinisikan sebagai energi
radiasi yang dapat dievaluasi secara visual (menurut Illuminating Engineering
Society, 1972), atau bagian dari spektrum radiasi elektromagnetik yang
dapat dilihat (visible). Cahaya berada pada daerah panjang gelombang 400 nm s.d.
800 nm (atau 380 nm s.d. 780 nm). Di luar daerah tersebut, mata manusia tidak
sensitif. Radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang di bawah 400
nm disebut sinar ultraviolet, sedangkan radiasi elektromagnetik di atas 800
nm disebut sinar inframerah (Penfold, 2002)

2.4 Penghantar
Untuk mensuplaibeban pada suatu instalasi listrik agar dapat berfungsi
sebagaimana mestinya maka diperlukan suatu penghantar atau kabel, dengan
demikian penghantar merupakan suatu komponen yang mutlak ada pada
suatu instalasi listrik.Penghantar yang diperlukan haruslah sesuai dan cocok
dengan besarnya beban yang disuplai serta memenuhi suatu persyaratan yang
telah ditetapkan dan diakui oleh instansiyang berwenang agar terjamin keamanan
dan keandalan suatu sistem instalasi listrik.Ada tiga bagian pokok dari suatu
penghantar kabel yaitu :
1. Penghantar merupakan media untuk menghantarkan listrik
2. Isolasi merupakan bahan elektrik untuk mengisolir antara penghantar satu
dengan dengan penghantar lainnya maupun terhadap lingkungannya.
3. Pelindung luar yang memberikan pelindung dari kerusakan mekanis, pengaruh
bahan kimia, api dan pengaruh oleh keadaan luar lainnya.
Menurut konstruksinya untuk inti dari suatu kabel ada yang berbentuk
pejal dan serabut. Untuk penghantar yang menghendaki kelenturan dan
fleksibilitas yang tinggi maka digunakan inti serabut yakni sejumlah kawat yang
dikumpulkan menjadi satu. Untuk inti pejal digunakan dalam ukuran sampai 16
mm. Kabel–kabel yang mempunyai kelenturan yang tinggi untuk pengawatan
panel distribusi adalah kabel yang intinya berserat halus. Hal ini bertujuan
untuk memudahkan dalam instalasi di panel tersebut (Rusmadi, 1999).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
1. Papan Instalasi Listrik yang terdiri dari:
1. Dudukan lampu;
2. Fuse;
3. Socket;
4. Terminal;
5. Saklar;
6. Kabel; dan
7. MCB.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
1. Kertas A4;
2. Alat Tulis; dan
3. Modul Praktikum.

3.2 Prosedur Praktikum


Prosedur Praktikum kali ini adalah:
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan;
2. Mempelajari berbagai macam symbol, alat, dan bahan yang digunakan
dalam instalasi listrik dengan mengamati papan instalasi listrik;
3. Membuat Single Line Diagram Berdasarkan Skema;
4. Menghitung kebutuhan listrik Dri skema tersebut;
5. Menghitung kebutuhan listrik dari skema tersebut;
6. Menggambar denah bangunan instalasi tersebut; dan
7. Menentukan penggunaan tiap symbol dari gambar instalasi listrik tersebut.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN

4.1 Skematik
Single Line Diagram

PLN

/// MCB

x
Wiring Diagram

PLN

MCB

x
BAB V
PEMBAHASAN

Instalasi listrik menjadi suatu hal yang utama dalam penggunaan listrik,
terutama untuk penggunaan sehari hari, instalasi listrik menjadi penunjang
penggunaan sehari hari, baik dalam lingkungan pemukiman ataupun lingkungan
perkantoran dan pabrik. Praktikum kali ini praktikan melakukan percobaan
mengenai instalasi listrik. Instalasi listrik ialah suatu rangkaian dari berbagai
komponen listrik yang digunakan pada suatu bangunan. Pembuatan Instalasi
listrik perlu memperhatikan syarat-syarat tertentu diantanya yaitu syarat ekonomis
instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari
instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah
mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil mungkin. Syarat keamanan instalasi
listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan
sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan
terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya dari kerusakan akibat dari
adanya gangguan seperti: gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih
dan sebagainya. Dan syarat keandalan (kelangsungan kerja) kelangsungan
pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi instalasi
listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau
terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil.
Instalasi listrik merupakan bagian penting dari suatu bangunan karena
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari penyuplai tenaga listrik (PLN) ke
titik-titik yang membutuhkan. Intalasi listrik secara sederhana juga dapat diartikan
sebagai penghantar. Praktikum kali ini menggunakan bahan berupa skema
sederhana dari instalasi listrik rumahan. Skema sendiri terdiri atas MCB (Mini
Circuit Breaker), kabel NYM, fitting, saklar dan socket. MCB merupakan salah
satu komponen yang umum digunakan pada berbagai instalasi listrik rumahan.
Fungsi utamanya ialah sebagai pengaman pengguna instalasi dan komponen
instalasi listrik lain dari kerusakan. Kerusakan yang dimaksud ialah ketika adanya
gangguan seperti arus berbeban lebih atau disebut juga arus pendek. Jika terdapat
arus dengan beban berlebih MCB akan secara otomatis mematikan atau memutus
arus listrik yang mengalir, sehingga kemungkinan adanya kecelakaan dan
kerusakan komponen dapat dihindari. MCB yang digunakan dalam praktikum kali
ini merupakan MCB berjenis 1 fasa yang dapat digunakan untuk sumber tegangan
220V, sesuai dengan acuan sumber tegangan standar di Indonesia. Selain itu,
terdapat pula MCB 3 fasa yang digunakan pada sumber tegangan 380V.
Rancangan instalasi listrik terdiri dari gambar situasi, gambar instalasi, gambar
diagram garis tunggal, dan gambar detail.
Kabel dapat diartikan sebagai penghantar listrik yang dilindungi suatu
isolasi. Kabel yang digunakan dalam model instalasi listrik sendiri merupakan
kabel bertipe NYM. Arti padanan huruf NYM tersebut menandakan bahwa kabel
menggunakan inti dari tembaga (N), diisolasi oleh bahan PVC (Y) dan memiliki
lebih dari satu inti atau penghantar (M). Terdapat berbagai jenis kabel yang dapat
digunakan pada instalasi listrik. Diantaranya jenis kabel yang paling umum
digunakan pada bangunan ialah kabel bertipe NYA dan NYM. Perbedaan
keduanya hanyalah pada jumlah inti kabel, dimana kabel NYA hanya memiliki
satu inti saja. Nomenklatur dari suatu kabel sendiri biasanya tertera pada kulit
kabel dengan adanya tambahan spesifikasi rinci dari kabel.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan praktikum kali ini adalah:
1. Pengukuran tegangan suatu aliran listrik pada osiloskop dapat diketahui
dengan menghitung jumlah dari kisi vertikal dari gelombang yang
ditampilkan;
2. Salah satu penyalahgunaan dalam pemanfaatan instalasi listrik yang khas
adalah penggunaan yang tidak tepat terhadap penginstalasian listrik, dan
merupakan masalah yang umum di kalangan masyarakat pengguna listrik
di Indonesia;
3. Pengukuran periode suatu aliran listrik pada osiloskop dapat diketahui
dengan menghitung jumlah kisi secara horizontal yang menghubungkan
anata bukit dari suatu gelombang yang ditampilkan;
4. Bentuk gelombang komponen dioda akan terlihat seperti gelombang sinus
yang tidak memiliki lembah karena fungsi diode adalah mengubah arus
menjadi arus searah; dan
5. Semakin besar atau banyak jumlah kapasitor makan akan semakin kecil
tegangan yang didapatkan dan begitupun sebaliknya.

6.2 Saran
Saran pada praktikum kali ini adalah
1. Osiloskop yang digunakan sebaiknya menggunakan osiloskop tipe digital
juga agar dapat mengetahui osiloskop mana yang lebih akurat; dan
2. Rangkaian yang diuji lebih bevariasi lagi agar hasil yang didapat bisa
dibandingkan.
DAFTAR PUSTAKA

Denny, 2012 Instalasi Listrik. Jurnal. Yogyakarta : Universitas Negeri


Yogyakarta.

Frans. 2012.Prinsip kerja Instalasi Listrik. Jurnal. Banten: Universitas Sultan


Ageng Tirtayasa.

Penfold, R.A. 2002. Jurnal Pencahayaan. Jurnal. Bandung : CV. Pionir Jaya.

Rusmadi. 1999. Mengenal Teknik Elektronika. Bandung : CV. Pionir Jaya.

Wisnu. 2013. Portable Digital Oscilloscope Based On PIC18F4550. Telekontran


Vol 1 No 2.

Anda mungkin juga menyukai