Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

AKUNTANSI DANA PENSIUN

“ANALISIS STUDI KASUS”

Sebagai Syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik

oleh:

Ahmad Fauzi Syamsul


NPM : 02271811035
IV-A AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2020
AKUNTANSI DANA PENSIUN

(STUDI KASUS ANALISIS KEBIJAKAN DANA PENSIUN PADA PANDEMIC


COVID-19 2020)

Oleh: Ahmad Fauzi Syamsul

____________________________________________________________

I. LATAR BELAKANG MASALAH


Manfaat Dana Pensiun yakni memberikan kesejahteraan pada
karyawan. Oleh karenanya baik instansi pemerintah maupun swasta
mengadakan program pensiun bagi para pegawainya, dan diharapkan
dengan adanya program pensiun ini maka akan memberikan motivasi yang
tinggi bagi karyawan sehingga akan memberikan keuntungan baik bagi
perusahaan dan karyawan-karyawannya.
Pengelolaan dana pensiun dapat dipandang dari segi ekonomi dan
sosial. Ditinjau dari segi ekonomi, dana dalam program pensiunan
bertujuan mengatur tentang akuntansi dan pelaporan oleh dana pensiun
kepada pihak yang berkepentingan, serta untuk menunjang para pengguna
laporan yang berkaitan dengan laporan keuangan. Informasi laporan
keungan ini diinformasikan tidak hanya kepada pengelola dana pensiun
perusahaan terkait tetapi juga kepada peserta dana pensiun. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui kegiatan investasi dana pensiun, apakah
kegiatan operasional dana pensiun telah dilakukan secara benar dan
efisien.
Pada PSAK No. 18 dijelaskan bahwa dana pensiun mempunyai
tujuan dan kegiatan usaha yang berlainan dengan perusahaan pada
umumnya, maka perlu di susun Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
berlaku khusus untuk dana pensiun sebagai pedoman proses akuntansi
serta proses penyusunan laporan keuangan, yakni PSAK No. 18.
Kekhususan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dana pensiun terutama
mengenai isi laporan keuangan, penilaian aktiva dan penentuan kewajiban
manfaat pensiun.
Pelaporan keuangan dana pensiun juga ditentukan oleh faktor
kebijakan manajemen perusahaan mengatur program pensiun. Kebijakan
manajemen ini nantinya akan mempengaruhi keputusan manajemen
perusahaan mengenai kewajaran laporan keuangan. Apakah laporan
keuangan yang telah disusun sesuai dengan peraturan program pensiun
yang telah ditetapkan dan sesuai standar pelaporan.
Laporan keuangan ini harus bisa menginformasikan bahwa dana
yang ada memang benar–benar tersedia untuk membayar manfaat pensiun
dan untuk menunjukkan kekayaan atas program pensiun tersebut. Selain
itu, laporan dana pensiun harus sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang berlaku agar dapat dimengerti oleh pihak–pihak
yang berkepentingan dan agar tidak memberikan keputusan yang salah.
Mengingat pada musim Pandemic Covid 19 yang telah terajadi pada
masa sekarang ini pada tahun 2020, banyak karyawan dan pekerja yang
telah di PHK sehingga banyak pula masyarakat yang krisis ekonomi
sehingga salah satu jalan terbaik oleh pemerintah Bersama PT. Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Mengeluarkan Dana Pensiun.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak secara langsung maupun tidak
langsung mulai dirasakan konsumen dan Lembaga Jasa Keuangan Non
Bank (LJKNB) akibat mewabahnya virus corona atau coronavirus disease
2019 (Covid-19). Hal tersebut disebut Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
berpotensi mengganggu kinerja LJKNB, stabilitas sistem keuangan, dan
pertumbuhan ekonomi. Oleh sebab itu, OJK menerbitkan kebijakan
countercyclical dampak penyebaran Covid-19, bagi LJKNB yang meliputi
industri perasuransian, dana pensiun serta pembiayaan.
(https://insight.kontan.co.id/news/terdampak-covid-19-ini-isi-kebijakan-
countercyclical-ojk-bagi-industri-dana-pensiun).
II. RUMUSAN MASALAH
Dari Latar Belaang Tersebut saya dapat menentukan rumusan
masalah dari pembahasan yang akan saya uaikan, yakni: Bagaimana
ANALISIS KEBIJAKAN DANA PENSIUN PADA PANDEMIC COVID-19
2020?
III. PEMBAHASAN
Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Riswinandi pun menerbitkan surat
edaran per tanggal 30 Maret 2020. Berikut ini poin-poin kebijakan
countercyclical bagi industri dana pensiun dalam surat edaran bernomor S-
10/D.05/2020 tersebut. Poin pertama. Perpanjangan batas waktu
penyampaian laporan berkala dana pensiun kepada OJK, seperti telah
diinformasikan sebelumnya melalui surat nomor S-7/D.05/2020 tanggal 23
Maret 2020.
Poin kedua. Pelaksanaan penilaian kemampuan dan kepatutan (fit
and proper test) pihak utama dana pensiun dapat dilaksanakan melalui
video conference. Poin ketiga. Dalam rangka perhitungan rasio pendanaan
bagi dana pensiun dengan program pensiun manfaat pasti, dapat dinilai
berdasarkan nilai perolehan yang diamortisasi sepanjang tidak dapat
menyebabkan kualitas pendanaan dana pensiun menjadi lebih tinggi dari
kualitas pendanaan pada valuasi aktuaria sebelumnya. Aset-aset tersebut
berupa obligasi korporasi yang tercatat di bursa efek; Sukuk atau obligasi
syariah yang tercatat di bursa efek; Surat berharga yang diterbitkan oleh
negara; dan surat berharga syariah yang diterbitkan oleh negara. Poin
keempat. Pelaksanaan ketentuan life cycle fund oleh dana pensiun yang
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti atas peserta dana pensiun
yang 2 sampai 5 tahun lagi memasuki usia pensiun, dapat ditunda
pelaksanaannya paling lama 1 tahun.
Riswinandi menyatakan, penerapan kebijakan countercyclical
tersebut dilaksanakan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian,
manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan yang baik. "Dalam
pelaksanaan pengawasan terhadap individual dana pensiun, OJK dapat
meminta dana pensiun untuk menerapkan kebijakan yang lebih ketat
daripada kebijakan countercyclical sebagaimana dimaksud," tulis tulis
Riswinandi, lewat surat edarannya yang diperoleh KONTAN, Senin (30/3).
Dalam rangka mengambil kebijakan terkait dampak penyebaran Covid-19,
OJK dapat meminta data dan informasi tambahan kepada perusahaan
perasuransian di luar pelaporan sebagaimana diatur dalam perundang-
undangan. Kebijakan countercyclical ini mulai berlaku pada tanggal 30
Maret 2020. Surat edaran yang diterbitkan Riswinandi tersebut, ditujukan
kepada sejumlah pihak. Mereka terdiri dari pengurus Asosiasi Dana
Pensiun Indonesia, Pengurus Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan, dan Pengurus Dana Pensiun.
Merdeka.com - https://www.merdeka.com/uang/cegah-penularan-covid-
19-btn-transfer-langsung-uang-pensiun-ke-rekening-nasabah.html - PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk mengimbau para nasabah, khususnya
penerima manfaat dana pensiun untuk tidak melakukan pencairan dananya
di outlet atau kantor layanan Bank BTN. Untuk itu, khusus pada bulan April
2020, Bank BTN akan segera mentransfer dana tersebut langsung ke
rekening para penerima dana pensiun.
Langkah ini diambil perbankan pelat merah tersebut dalam rangka
mendukung pencegahan penularan Corona Virus Disease atau Covid-19.
Bank BTN telah berkoordinasi dengan PT Taspen untuk
memudahkan pembayaran pensiunan Taspen bulan April 2020 di mana
seluruh uang pensiun langsung masuk ke rekening penerima pensiun
tanpa ada blokir.
"Para peserta pensiunan juga tidak wajib melakukan otentikasi
sehingga bagi mereka yang memiliki kartu ATM bisa langsung menarik
dananya di ATM BTN atau ATM berlogo LINK dimana saja di seluruh
Indonesia," kata Corporate Secretary Bank BTN, Ari Kurniaman dalam
siaran persnya di Jakarta, Selasa (31/3).
Sebagai informasi, biasanya penarikan dana pensiun banyak
dilakukan di outlet bank secara langsung karena mewajibkan otentifikasi
data nasabah, namun pada bulan April Bank BTN dan PT Taspen turut
mematuhi himbauan Pemerintah untuk melakukan physical distancing atau
jaga jarak dan mengurangi terjadinya kerumunan di satu lokasi. Salah satu
caranya adalah dengan memanfaatkan layanan perbankan digital dan
melakukan pengiriman dana langsung oleh Bank tanpa perlu proses
otentifikasi.
"Langkah ini justru sangat memudahkan nasabah dan prosesnya
lebih cepat karena para nasabah penerima dana pensiun tidak perlu keluar
rumah, naik transportasi umum menuju ke outlet, cukup di rumah saja, atau
datang ke ATM BTN atau ATM berlogo LINK terdekat, dana pensiun sudah
langsung masuk ke rekening dan bisa diambil dengan mudah," kata Ari.
Sehingga menurut pandangan saya hal tersebut merupakan langkah
yang tepat untuk OJK dalam menangani masalah krisis ekonomi, mungkin
menguntungkan bagi para pekerja, dan tidak berpengaruh pada orang-
orang yang tidak bekerja sebagai karyawan, tetapi, pemerintah telah
mengatur porsinya masing-masing bahwa untuk masyarakat yang bukan
karyawan telah mendapat dana bantuan dari Pemerintah, berupa dana
bantuan darurat.
Sehingga masyarakat hanya perlu menjaga kesehatan dan tetap
melakukan sosial distancing dengan ketat dan berusaha menghindari
masalah covid dengan selalu mencuci tangan dan menggunakan masker,
serta melakukan penghematan pada setiap keluarga masing-masing demi
mencegah terjadinya ke krisisan dalam perekonomian.
DAFTAR PUSTAKA

Web: https://insight.kontan.co.id/news/terdampak-covid-19-ini-isi-kebijakan-
countercyclical-ojk-bagi-industri-dana-pensiun diakses pada 19 Mei 2020, 19:20
WIT
Web: https://www.merdeka.com/uang/cegah-penularan-covid-19-btn-transfer-
langsung-uang-pensiun-ke-rekening-nasabah.html diakses pada 19 Mei 2020 20:22
WIT

Anda mungkin juga menyukai