Bahan Ajar (BUKU 2) : MATA KULIAH: Pesawat Pengangkat Dan Alat Berat
Bahan Ajar (BUKU 2) : MATA KULIAH: Pesawat Pengangkat Dan Alat Berat
(BUKU 2)
Oleh :
I Ketut Adi Atmika, S.T., M.T.
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena Bahan
Ajar untuk mata kuliah Pesawat Pengangkat dan Alat Berat (Buku 2) dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Bahan Ajar ini disusun sesuai dengan Silabus, dan Rencana Pembelajaran untuk
setiap pertemuan, juga memuat latihan atau contoh soal analisis dan perencanaannya.
Dengan demikian, Bahan Ajar diharapkan dapat membantu mahasiswa Teknik Mesin
untuk lebih mudah memahami mata kuliah yang dimaksud diatas, sehingga akhirnya
mempercepat mahasiswa menyelesaikan kuliahnya.
Penulis menyadari bahan ajar ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu untuk perbaikan di kemudian
hari.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 Gambaran Umum Pesawat Pengangkat dan Alat Berat 1
1.2 Klasifikasi dan Karakteristik Material 2
1.3 Klasifikasi Pesawat Pengangkat 3
1.4 Pemilihan Jenis Pesawat Pengangkat dan Alat Berat 6
Daftar Pustaka 29
ii
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan - 1
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
1. Unit Loads
Unit loads mempunyai bentuk dan berat yang berbeda-beda. Yang termasuk didalam
ini adalah :
Satuan barang, biasanya dihitung dalam jumlah barang (misalnya :
onderdil atau assembling mesin mesin).
Pendahuluan - 2
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Pendahuluan - 3
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Pendahuluan - 4
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
peralatan hoisting, crane, bucket, atau tray elevator: gerakan horisontal bisa
dilayani dengan self propelled atau hand trucks, fixed path facilities, macam-
macam conveyors. Beberapa peralatan dengan mudah dapat berjalan melalui
lintasan yang berbelok, sedang yang lainnya hanya bisa bergerak secara liniair
saja. Panjang lintasan, lokasi dari tempat-tempat supply material dan terpisahnya
stasiun penerima beban (loads) juga faktor yang penting untuk memilihperaltan
yang sesuai (tepat).
4. Methode penyimpanan beban pada initial, final, dan intermidiate point :
Menaikkan beban pada suatu kendaraan dan menurunkannya kembali pada suatu
tempat adalah suatu yang berbeda, sebab pada suatu handling machines bisa
dijalankan secara mekanis sedang lainnya harus dibantu dengan suatu auxiliary
fixture atau cukup secara manual. Jadi misalnya, bulk loads dapat disimpan dalam
timbunan atau tumpikan kecil-kecil (pile) dimana pengambilannya dengan cara
dikeruk atau dengan cara lain yang sesuai, atau dengan ditaruh dalam suatu bak
(bunker) dimana pengambilannya bisa dengan tenaga gravitasi dengan
mengalirkannya ke dalam kendaraan yang perlu diisi.
5. Karakteristik dari proses produksi memerlukan pengangkutan :
Faktor ini adalah penting dan paling berpengaruh dalam pemilihan jenis dari
fasilitas alat transport. Pada prinsipnya, gerakan dari materials handling
equipment biasanya tergantung dan berhubungan erat dengan manufacturing
proces; kadang-kadang gerakan ini bisa berlangsung terlibat dalam penyelesaian
pekerjaan suatu proses. Misalnya crane-crane yang dipergunakan dalam bengkel
cor, tempa dan las, conveyor untuk assembling department.
6 . Kondisi lokal :
Disini termasuk bentuk dan besarnya areal tanah, type dan perencanaan dari
gedung, datar tidaknya tanah untuk bekerja, kemungkinan pengotoran dari unit-
unit yang dipergunakan dalam proses, kelembaman dan debu-debu sekitaar
lokasi, adanya gas-gas dan uap-uap, temperatur.
Pendahuluan - 5
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Pendahuluan - 6
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Pendahuluan - 7
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Dengan cara ini maka dengan mudah dapat memasukkan semua jenis peralatan
handling kedalam golongan-golongan yang telah ditentukan. Dalam hal ini setiap
organisasi akan mendapatkn klasifikasi yang berbeda-beda karena pengambilan mayor,
sub classes dan type-type aflikasinya dari sudut yang berbeda, tergantung dari
penggunaan klasifikasi terdsebut.
Misalnya untuk penerapan dalam plant lay out maka sering dipakai klasifikasi
peralatan angkat sebagai berikut :
1. mayor classes :
fixed path
limited area
large area
2. Sub classes:
Conveyor
Cranes
tractors, truck , railway equipment.
System klasifikasi yang dipakai ini cocok untuk pembahasan peralatan handling
ditinjau dari cara-cara kerja dan penggunaannya.
Material handling equipment disini digolongkan dalam mayor classes yang terdiri dari :
1. Hoisting equipment
2. Conveying equipment.
3. Survace and overhead equipment.
Mayor classes ini memakai system pembagian bagaimana peralatan tersebut dalam
aplikasi kerjanya dan sifat pelayanannya. Mayor classses ini kemudian dibagi dalam sub
classes yang dapat diperinci seperti dibawah.
Hoisting Equipment
Adalah grup mesin-esin yang mempunyai lifting gear yang ditujukan untuk
pemindahan atau mengangkat load terutama dalam bentuk batchses. Grup ini terdiri dari
1. Hoisting machinere.
2. Cranes
3. Elevators.
Pendahuluan - 8
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Conveying Equipment
Adalah grup mesin-mesin yang tidak mempunyai lifting gears dan memindahkan
loads secara konstan atau intermitent. Grup ini terdiri dari :
1. Conveyors.
2. Loads tranfering device.
3. Air operatiddevice.
4. Hydrolic device
5. Auxiliary device
Pendahuluan - 9
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
BAB II
CONVEYING EQUIPMENT
Conveying Equipment - 10
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Operasi semacam ini juga dapat dengan lintasan yang melingkar dimana sebagian dari
lintasan dipergunakan untuk mengembalikan pembawa beban ke tempat pemuatan beban
(feeder). Loading dan unloading dapat dilakukan dengan pembawa beban harus berhenti,
atau kalau mungkin tanpa berhenti. Sepanjang lintasannya dapat ditempatkan peralatan,
sehingga memungkinkan pembawa beban dapat menyimpang dari lintasan utamanya. Hal
ini dilakukan bila beban harus ditempatkan pada tempat–tempat yang berbeda. Jenis
peralatan ini diantaranya switches, interlobe space section dan crossing.
Ciri umum pesawat conveyor dengan pemindahan terus menerus (continous
action) adalah pembawa beban akan membawa beban tanpa terputus pada satu aliran atau
dibawa secara berturut - turut, tetapi dengan bagian–bagian yang relatip kecil (dalam
Conveying Equipment - 11
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
bucket, boxes, dan sebagainya). Loading dan unloading berlangsung dengan pembawa
beban tetap bergerak.
Ditinjau dari jenis material yang dipindahkan pesawat conveyor dibedakan
menjadi pesawat untuk bentuk material curah dan bentuk material unit atau dapat dipakai
untuk material curah maupun bentuk unit.
Klasifikasi dari pesawat dengan pemindahan terus menerus adalah:
1. Ditinjau dari sumber daya yang dipakai untuk menggerakkan beban :
a. Mechanical handling equipment.
b. Gravity equipment.
c. Pneumatic handling equipment.
d. Hydraulic handling equipment, dimana air dipakai sebagai media pembawa
beban.
2. Ditinjau dari penggunaan dan cara kerjanya:
a. Stationary conveyor.
b. Transfer equipment.
c. Pneumatic handling equipment.
d. Hydraulic handling equipment.
Stationary conveyor masih dibedakan lagi berdasarkan perencanaanya menjadi:
1. Yang memakai alat penarik beban (Flixible pulling member)
2. Yang tanpa alat penarik beban.
Yang memakai alat penarik beban antara lain : belt, apron, flight, bucket, load propelling,
dan overhead conveyor serta elevator dan escalator. Secara umum pada pesawat
conveyor yang memakai alat penarik beban, pembawa beban (carries) akan bergerak
bersama alat penarik tersebut. Pada pesawat dengan perencanaan tertentu, beban atau
pembawa beban bergerak meluncur diatas rel yang digerakkan oleh alat penarik.
Pesawat conveyor yang tanpa alat penarik beban antara lain : screw conveyor, roller
conveyor, dan oscillating conveyor. Dalam hal ini beban berpindah karena berputarnya
pembawa beban atau gerak bolak balik dari pembawa beban.
Bila ditinjau dari arah pemindahan beban, maka pesawat conveyor yang bekerja terus
menerus ini dapat memindahkan dengan lintasan lurus, seperti lintasan horizontal,
lintasan menyudut dan lintasan vertikal. Lintasan lain yang dapat ditempuh adalah
kombinasi dari lintasan–lintasan diatas. Lintasan membelok membelok atau melengkung.
Dalam gambar 3.1, dapat dilihat kemungkinan – kemungkinan arah lintasan tersebut.
Conveying Equipment - 12
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Karena kebanyakan pesawat conveyor dengan kerja terus menerus ini dimaksudkan
untuk memberikan supply secara teratur dan barang yang dipindahkan uniform, maka
sangat baik apabila bekerja secara otomatis, terutama pada loadaing dan unloadingnya.
a. Belt
Conveying Equipment - 13
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
b. Rantai.
Kelebihan rantai adalah dapat berputar tanpa slip pada seputar sprocket, atau
pulley dengan diameter yang kecil, mudah dipasang macam- macam alat bantu untuk
pembawa beban dan kemulurannya kecil.
Kelemahannya adalah berat, butuh modal awal besar, kecepatannya terbatas, beberapa
macam rantai butuh pelumasan dan keausannya yang cepat pada putaran tinggi.
c. Tali baja.
Dibanding dengan rantai, tali baja lebih baik dalam modal awal dan beratnya,
untuk beban yang sama mudah untuk diarahkan / berubah arah, dan kecepatannya dapat
lebih tinggi.
Kelemahannya adalah mudah slip, mulur dan sulit sebagai tempat alat tambahan untuk
pembawa beban.
Pemilihan jenis alat penarik beban dikaitkan dengan type conveyor, kondisi operasi dan
keadaan beban yang dipindahkan. Misalnya rantai dipakai untuk beban maupun kondisi
beban yang berat. Tali baja yang hanya dipakai untuk keadaan terbatas karena kesulitan
penempatan alat tambahan.
Perencanaan belt, rantai maupun tali baja dapat dilihat pada mata kuliah elemen mesin.
Conveying Equipment - 14
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Roller berbentuk silinder yang berputar pada bantalan dan dipasang pada rangka.
Runways dibuat dari baja atu kayu. Untuk chain conveyor, kebanyakan roller dipasang
pada rantai dan bergerak bersama rantai pada guidways, sedang untuk overheads
conveyor, baik alat penarik maupun pembawa beban ditumpu oleh trolley.
Pada beberapa perencanaan, inermidiate support direncana dengan faktor tahanan
gerak yang minimal.
e. Take – up
Adalah alat yang perlu ada pada pesawat conveyor yang memakai alat penarik
beban. Fungsi utama dari take–up adalah memberikan tarikan awal pada penarik beban,
untuk mengatasi lenturan pada saat operasi, atau untuk mengatasi kemuluran alat penarik
beba.
Pada belt conveyor, tarikan yang ditimbulkan take–up ini perlu, karena dasar pemindahan
daya dari drum penggerak ke belt berdsarkan gesekan. Bila conveyor memakai rantai,
tarikan pada rantai dimaksudkan menjaga supaya rantai tidak terlepas dari sprocket.
Conveying Equipment - 15
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Conveying Equipment - 16
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
1
GTu K (S t S sl Wr )x
l
dimana :
St dan Ssl = Besarnya tarikan pada kedua sisi alat penarik beban, dalam
gambar 5 : S1 dan S2 (kg).
Wr = tahanan yang terjadi karena perpindahan drum pada penumpunya
(kg)
K = Faktor tahanan yang timbul pada pulley antara drum dan Gtu
K1,1
i = angka yang tergantung dari sistem pulley yang ada.
3600
Q qv 3,6 q v ton/jam (2.1)
1000
Conveying Equipment - 17
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Bila yang dipindahkan bentuk material curah dan beratnya ton/m3 dengan penampang
tumpukan Fm2 maka :
Q = 1000 F kg/m (2.2)
Q = 3600 F v ton/jam (2.3)
Kalau material curah dipindah melalui pipa dengan penampang F o m3 dan
efisiensi pemindahan maka F = Fo , jadi :
q = 1000 Fo kg/m (2.4)
Q = 3600 Fo v ton/jam (2.5)
Bila material curah dipindah dengan bucket dengan isi / liter, sedang isi penuh bucket io
(i – io . ) dan jarak bucket a meter maka :
i i
q o kg/m (2.6)
a a
io
Q = 3, 6 ton/jam (2.7)
a
Untuk beban unit (unit load) yang masing – masing mempunyai berat G kg, dan jarak
tiap unit load a meter, maka :
G
q kg/m (2.8)
a
G
Q = 3,6 v ton/jam (2.9}
a
Bila pemuatan beban unit pada pesawat mempunyai interval waktu t 1 detik, maka
kapasitas pengangkatan:
G
G 3600
Q x 3,6 t1 ton/jam (2.10)
1000 t1
Kapasitas conveyor yang bekerja secara kontinyu dan yang pindah berupa material curah,
dapat juga dihitung dalam satuan volume ( V m3 / jam ) sehingga :
Q = V. ton / jam (2.11)
V = 3600 F . v = 3600 Fo v m3 /jam (2.12)
Conveying Equipment - 18
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
i i
Atau V 3,6 v 3,6 o v m3 / jam (2.13)
a a
Pernyataan lain untuk kapasitas conveyor dengan pemindahan kontinyu adalah ,” berapa
buah per jam”. Untuk interval pemindahan t1 detik.
a
t1 = detik (2.14)
v
Sehingga kapasitas per jam adalah :
3600 3600v
Z buah / jam (2.15)
t1 a
Dari rumus diatas untuk beban curah dapat dilihat bahwa kapasitas pemindahan
(secara kontinyu) dengan pesawat conveyor akan bertambah dengan bertambahnya luas
penampang tumpukan / tabung, bertambahnya effisiensi atau kecepatan.
Untuk beban unit kapasitas dapat bertambah dengan bertambahnya berat per unit,
menambah kecepatan atau mengurangi jarak / interval tiap unit.
Pemindahan material curah harus memperhatikan lump size untuk menentukan Fo
atau io sedang untuk beban unit perlu diperhatikan dimensinya untuk menentukan jarak
per unit (a).
Kapasitas yang didapat dari rumus – rumus diatas disebut kapasitas perencanaan
(design capacity). Sedang kapasitas “ rata – rata sebenarnya “ Q av sama atau lebih kecil
dari kapasitas perencanaan sehingga :
Q = Q av k, (2.17)
k, 1 faktor ketidak teraturan pemuatan pada pesawat.
Conveying Equipment - 19
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
1000QH QH
N eff (hp) (2.18)
3600.75 270
atau
1000QH QH
N eff (kw) (2.19)
3600.102 367
Apabila effisiensi conveyor , maka daya yang harus disediakan (oleh motor):
N eff QH QH
N . (hp) ( kw) (2.20)
270 367
Beberapa jenis conveyor memindahkan beban secara horizontal. Dalam keadaan ini H =
0 dan secara perhitungan aljabar N eff dan N akan mempunyai harga nol. Hal ini bukan
berarti tidak diperlukan daya untuk pemindahan secara horizontal. Rumus diatas tidak
dapat dipakai untuk menghitung daya pada pemindahan secara horizontal. Pada
pemindahan arah horizontal, dibutuhkan daya untuk mengatasi tahanangesek sepanjang
lintasan.
Tahanan gesek untuk bergeraknya beban akan tercermin pada faktor tahanan gesek.
Faktor tahanan atau faktor gesek didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya limit
yang dibutuhkan untuk bergeraknya beban dengan berat beban.
Untuk berat beban dengan q kg per meter sepanjang lintasan L, meter dan faktor gesek w
maka berat beban qL dan besarnya tahanan gesek adalah :
Wfric = q L . w (kg) (2.21)
Daya yang digunakan untuk mengatasi tahanan gesek :
W fric .v qLwv QLw QLw
N fric (hp) (2.22)
75 75 75.3,6 270
atau
QLw
N fric (kw) (2.23)
367
Jadi apabila pemindahannya mempunyai komponen horizontal dan vertikal maka total
daya yang dibutuhkan adalah :
Conveying Equipment - 20
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
QH QLw
N N eff N fric hp (2.24)
270 270
QH QLw
kw (2.25)
367 367
Dari rumus – rumus diatas dapat disimpulkan bahwa untuk pemindahan horizontal :
QLw QLw
N N fric hp kw 2.26)
270 367
dan untuk pemindahan vertikal :
QH QH
N (i w ).(hp ) (1 w ).kw (2.27)
270 367
Apabila daya dihitung tidak pada poros motor penggerak tetapi dihitung pada poros
penggerak conveyor maka rumus 2.24 dan 2.25 menjadi :
QH QLwo
N o N eff No fric hp (2.28)
270 270
QH QLwo
kw
367 367
Dimana faktor tahanan wo termasuk semua tahanan gesekan passageway bagian pesawat
conveyor, tidak termasuk tahanan gesekan passageway alat transmisi daya.
Hubungan antara N dan N o adalah :
No
N (2.29)
g
Conveying Equipment - 21
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Bila pada rumus diatas dimasukkan harga Q = 1 ton per jam dan L = 1 m maka diperoleh
daya spesifik (specific power), yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya akibat tahanan
(N’fric) yaitu :
w w
N ' fric hp kw (2.30)
270 367
Dengan demikian faktor gesek akan sebanding dengan gaya sfesipik dan semakin kecil
harga w, N’fric maka akan effisiensi mekanis dari pesawat conveyor makin besar.
Dari persamaan 2.20 dan dan 2.27 didapat :
i
(1 w ) (2.31)
dan dapat dilihat bahwa dengan berkurangnya harga faktor gesek akan menaikkan harga
(effisiensi).
Secara teori harga limit untuk adalah 0 sampai 1, dengan demikian secara teori harga w
adalah + sampai 0. Pada =0,5 dan w = 1, besarnya N eff dan N fric akan sama. Dengan
demikian secara praktis faktor tahanan mempunyai pariasi harga batas untuk tiap jenis
pesawat conveyor.
Untuk pesawat conveyor, faktor tahanan akan tergantung pada bagian per bagian dan
akan bertambah untuk conveyor yang membutuhkan daya yang besar.
Pada pesawat conveyor yang telah pasti jenisnya (belt conveyor, flight conveyor
dan sebagainya ) harga faktor tahanan akan mengalami perubahan harga terhadap
kapasitas, panjang dan susunan pesawat, kwalitas pembuatan dan pemasangan dan
kondisi serta bagian – bagian pada keadaan alamiah dari material yang dipindahkan.
Tahanan total pada pembawa beban, kadang – kadang harus dihitung terhadap
tahanan dari setiap bagian ini dan harus dicar untuk mengetahui faktor gesek untuk tiap
bagian (w’) yang kemudian perhitungan tahanannya didasarkan pada berat total dari
beban pesawat. Berat total beban adalah berat material dan berat bagian – bagian yang
bergerak pada pesawat dan berat total ini sebagai tekanan atau gaya normal pada
penyangga lintasannya.
Suatu contoh, bila ada alat pembawa beban atau trolly mempunyai berat tahanan
Go dan berat bebannya G sepanjang rel (quidways) maka tahanan gerak pada lintasan
horizontal:
W = ( G + Go ) w’ (2.32)
Dan lintasan yang membentuk sudut terhadap horizontal (ke atas atau bawah).
Conveying Equipment - 22
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
d 2k
w' C (2.34)
D
dimana
= faktor gesek gelincir dari roda terhadap poros atau faktor gesek pada
bantalan rel.
k = faktor gesekan gelinding (cm)
d = diameter leher poros (cm)
D = diameter roda (cm)
C = faktor pengaman yang harganya 1, dimana untuk menjaga
kemungkinan kenaikan tahanan karena gesekan antara roda dengan
rel.
Apabila beban dipindah tanpa memakai roda tapi langsung diluncur (sliding) dengan
faktor gesek f maka w’ = f.
Faktor dan k pada persamaan diatas sangat dipengaruhi oleh jenis pesawat conveyor
dan kondisi operasinya, demikian pula harga w’.
Dalam perencanaan selanjutnya faktor – faktor diatas akan diberikan harganya.
Conveying Equipment - 23
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
C. Tahanan dan daya pada pesawat conveyor yang memakai flexible pulling member
(alat penarik beban yang flexible).
1. Tahanan pada bagian – bagian alat penarik beban :
Secara umum alat penarik beban (pulling member) pada conveyor bergerak kontinu
sepanjang lintasan lurus dan sebagian lagi pada lintasan melengkung. Hampir
dipastikan setiap dua bagian lintasan lurus ada dua bagian lintasan melengkung.
Pada lintasan lurus, alat penarik beban meluncur pada rol–rol (roller) atau pulley–
pulley atau pada lintasan pengarah (guidway). Bila beban ditempatkan pada pembawa
beban (load carrying member) misal belt, apron, bucket dan sebagainya maka pembawa
beban dan alat penarik mempunyai satu faktor tahanan.
Tetapi bila beban bergerak terhadap lintasan pengarah, maka baik alat penarik beban dan
bebannya mempunyai faktor tahanan sendiri - sendiri, suatu contoh untuk lintasan lurus
sepanjang L meter, dengan sudut inklinasi (dakian) , Lhor = proyeksi horizontal dari L,
H = jarak proyeksi vertikal, q = berat beban per meter panjang lintasan qo = berat per
meter bagian conveyor yang bergerak.
Untuk hal yang pertama dimana pembawa beban dan alat penarik mempunyai satu faktor
tahanan w’, tahanan dapat dicari dengan :
WL = ( q + qo ) L sin + ( q + qo ) L w’ cos
= ( q + qo ) ( H + Lw’ cos )
= ( q + qo ) ( H + Lhor’ w’ ) (2.35)
Conveying Equipment - 24
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Tanda + untuk bergerak keatas dan tanda – untuk bergerak ke bawah, untuk gerak
meluncur (sliding) w’ = f ( dimana f = faktor gesek ). Untuk gerak dengan roda w’ dicari
dari rumus 3.34
Bila faktor tahanan untuk alat penarik dan alat pembawa beban berbeda, persamaan
menjadi :
WL = (q + qo ) H + ( qw’1 + qo w’p ) Lhor (2.36)
Dimana w’1 dan w’p = faktor tahanan untuk beban dan alat penarik beban.
Untuk bagian conveyor yang tidak menerima beban :
Wu = qo L ( sin + w’ cos )
= qo ( H + Lhor . w’) (2.37)
Untuk arah gerak horizontal, rumusan – rumusan diatas dapat dipakai dengan memberi
harga = 0, H = 0 dan L hor = L. Dari persamaan – persamaan dapat dilihat bahwa untuk
gerak ke bawah besarnya tahanan dapat fositif, negatif atau nol. Untuk gerak keatas atau
mendatar, total tahanan selalau positif.
Alat penarik beban kemungkinan mempunyai lintasan melengkung ( membelok) dengan
tiga cara kemungkinan:
a. Membelok dengan melingkar pada pulley, sprocket atau drum.
b. Meluncur (sliding) pada alat pengarah yang berbentuk lengkung.
c. Menggelinding pada rol – rol yang dipasang pada rangka melengkung.
Conveying Equipment - 25
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Bila alat penarik masuk melingkar pada pulley, sprocket atau drum (ketiganya bukan
sebagai pulley penggerak) maka pada saat penarik ini masuk lebih tegang dibanding pada
saat meninggalkan pulley.
Tahanan total (W curv ) terdiri dari tahanan karena kekakuan alat penarik beban pada
saat melingkar, dan karena ketegangan pada saat meninggalkan pulley, serta tahanan
gesek pada pulley dengan porosnya.
Pada trnsmisi dengan rantai tahanan gesekan antara rantai dengan gigi sprocket juga
diperhitungkan.
Secara umum tahanan akan sebanding dengan tarikan pada sisi yang tegang sehingga
pada saat meninggalkan pulley besarnya tarikan menjadi :
S’sl = St’ + Wcurv = St’ + k St’
= (1+k) St’ = K St’ (2.38)
Dimana faktor K > 1, dan K = 1,05 : 1,07 untuk sudut kontak 1800 dan K = 1,03 : 1,05
untuk sudut kontak 900 .
Secara praktis harga tahanan dalam pulley, sprocket atau drum W curv antara 3 s/d 10
persen dari St dan umumnya diambil 5 s/d 7 persen.
S’sl = (1,05 : 1,07 ) St’ (2.39)
Bila pulley (sprocket atau drum) juga dipakai sebagai alat penggerak conveyor, maka
tahanan yang terjadi sekitar 3 s/d 5 persen dari jumlah tarikan disisi tegang dan disisi
kendor.
W dr = k’ ( St + Ssl ) = ( 0,03 - 0,05 ) ( St + Ssl ) (2.40)
Bila alat penarik beban bergerak melingkar pada alat pengarah (guidway) dengan sudut
kontak (dalam radian), maka koefisien gesek gelincir antara alat penarik dan pulley = f
(dengan mengabaikan tahanan karena kekakuan alat penarik beban).
Bandingan antara tarikan bagian yang kendor dan yang tegang ditunjukkan dengan rumus
Euler :
S’sl = St’ . e
e = 2,7183 ( 2.41)
Pada alat penarik beban yang bergerak melingkar pada rol dengan faktor gesek w’ maka:
Conveying Equipment - 26
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Conveying Equipment - 27
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Apabila jumlah lintasan lurus dan belokan dari keseluruhan lintasan adalah n,
sedang tarikan pada bagian yang kendor S sl dan tarikan pada bagian yang
tegang St, maka tarikan efektive:
Wo = St – Ssl (2.46)
Atau bila tahanan pada poros penggerak.
Wdr = Wn s/d 1 diperhitungkan maka :
Wo.v
N KW (2.49)
102.g
Conveying Equipment - 28
Pesawat Pengangkat dan Alat Berat
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka - 29