Anda di halaman 1dari 19

BAB III

METODOLOGI PERANCANGAN

3.1. Metodologi Perancangan

Metodologi penulisan yang dilakukan untuk membantu perencanaan antara

lain:

a. Melakukan studi pustaka dari standard, literatur, maupun dari data proses

yang dapat diperoleh dari kondisi operasi yang ada saat ini.

b. Melakukan kerja praktek lapangan di Refinery Unit IV Cilacap. Penulis

melakukan pengamatan dan mengambil data di lapangan sebagai referensi

dan menjadi pertimbangan dalam perencanaan cooler.

c. Dari metodologi di atas serta untuk memudahkan control pada saat

penulisan laporan skripsi dalam merencana nantinya, maka penulis

membuat rangkumannya dalam bentuk Flow Chart seperti dibawah ini.

54
55

Mengumpulkan
●Literatur
●Data operasi
●Data Teknis
●Data Bahan/Material Tube

Lakukan
Perhitungan

Tinjauan Perpindahan Tinjauan


Tinjauan Mekanikal
Kalor KeEkonomian

Gambar 3.1 Flow Chart Awal Perencanaan


56

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data :
Data Operasi ; Data Teknis
Data Bahan / Material Tube

Pengolahan Data :

Permasalahan inlet&outlet temperatur 12E2


Perhitungan berdasarkan Tinjauan Perpindahan Kalor.
Perhitungan berdasarkan Tinjauan Mekanikal
Perhitungan berdasarkan Tinjauan KeEkonomian

Tidak Menaikkan performa


kondensasi ke dalam
Vessel, dan mengurangi
kerugian vapour
berlebih ?

Ya

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.2. Diagram Alir Perancangan


57

Tinjauan Perpindahan
Kalor

Menghitung Koefisien
Heat Transfer (ho, hi, hio)

Faktor Perpindahan Kalor


Menghitung Neraca Kalor
(Q)

Menghitung Bilangan
Prandtl
Menghitung LMTD

Menghitung Clean Overall


Menghitung Luasan Area Heat Transfer (Uc)
Shell dan Tube (as, at)

Menghitung Design
Menghitung Laju Aliran Overall Heat Transfer (Ud)
(G)
Menghitung Faktor
Kekotoran (Rd)
Menghitung Bilangan
Reynolds
Menghitung Pressure Drop
(∆P)

Gambar 3.3 Flow Chart Perhitungan Sisi Perpindahan Kalor


58

Tinjauan Mekanikal

Menghitung Tebal Shell;


Shell Cover; Shell Nozzle;
Floaating Head Cover
Menghitung Tegangan
Tekan pada Tube
Menghitung Tebal Channel
Head;Head Cover;Channel
Menghitung Tegangan
Nozzle
Tekan Arah Longitudinal
pada Tube

Menghitung Jumlah Tube


Menghitung Frequency
Natural Tube
Menghitung Bagian
Stationary Tubesheet
Menghitung Tegangan
Arah Longitudinal terhadap
Frequency)

Tinjauan Perpindahan
Kalor

Gambar 3.4 Flow Chart Perhitungan Sisi Mekanik


59

Menghitung Biaya Investasi


Dengan Kriteria Investasi
- ROI
- MARR
- POT
- PBP

Bandingkan Biaya Investasi


vs Biaya Hasil Produksi
Keputusan: Tidak Dihitung Ulang Kembali
- ROI (Di Extimit)
- POT
- PBP > PBPmin

Dimensi:
- Kapasitas Perpindahan
Kalor
Dimensi Equipment:
- Type Penukar kalor

Rencana Proyek
Dilaksanakan

Gambar 3.5 Flow Chart Sisi Ekonomi


60

3.2. Algoritma Perancangan

Dalam proses perancangan cooler penulis telah membuat algoritma

perancangan terbagi kedalam tiga tinjauan:

1. Tinjauan perpindahan kalor

Tinjaun perpindahan kalor menjelaskan tentang parameter-parameter

perhitungan matematis yang dipertimbangkan dalam desain proses suatu

heat exchanger dapat dilihat pada gambar 3.3.

2. Tinjauan desain mekanikal

Tinjauan desain mekanikal menjelaskan tentang menghitung dan

mempertimbangakn pemilihan material yang sesuai masing-masing bagian

sesuai dengan desain proses/tinjauan perpindahan kalor.

Untuk mendesain sebuah heat exchanger tipe shell and tube ada 2

pertimbangan yang harus dipenuhi, Diantara kedua pertimbangan itu memiliki

langkah-langkah perhitungan guna membantu dalam mencapai desain yang

kompatibel. Dua pertimbangan berisi algoritma perancangan sebagai berikut:

1. Pertimbangan Desain Termal

2. Pertimbangan Desain Mekanikal

3.2.1. Pertimbangan Desain Termal

Desain termal dari shell and tube heat exchanger mencakup penentuan area

perpindahan kalor, jumlah tube, panjang dan diameter tube, tata letak tabung

(tube layout), jumlah pass pada shell dan tube, jenis heat exchanger (fixed tube

sheet, removable tube bundle dan sebagainya), jarak antar tube, jumlah baffle,

jenis dan ukuran shell dan sisi tube, pressure drop.


61

3.2.2. Pertimbangan Desain Mekanikal

Desain mekanikal dari penukar kalor meliputi desain berbagai bagian yang

bertekanan dan tidak bertekanan. Kekakuan struktural (The structural rigidity)

dan performa yang memuaskan dari penukar kalor tergantung pada desain

mekanikal yang sesuai. Desain mekanikal umumnya dilakukan sesuai dengan

kode desain standard. Beberapa standard desain mekanikal yang digunakan dalam

desain penukar kalor adalah:

ASME B 16.5, Pipe Flanges and Flanged Fittings

ASME B 16.11, Forged Fittings, Socket-Welding and Threaded

ASME B 1.20.1, Pipe Threads, General Purpose (inchi)

EJMA, Standards of the Expansion Joint Manufacturers Association

TEMA Standards Set, Edisi ke-8, Standards of the Tubular Exchanger

Manufacturers Association.

3.3. Constraints

Dari hasil analisis dan pengamatan di lapangan maupun data yang didapat

dari designbook PERTAMINA PLANT MANUAL VOLUME LXXVI, bahwa

temperatur inlet 12E2 adalah 112 °C (233,6 °F) dan temperatur outlet 12E2 yang

diharapkan adalah sekitar 50 °C (122 °F)  55 °C (131 °F) atau dibawahnya,

namun temperatur outlet yang keluar dari 12E2 masih terlalu tinggi, yakni sekitar

61 °C (141,8 °F), sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut maka penulis

melakukan desain cooler tipe floating head shell and tube dengan fluida

pendingin sea water, dengan harapan menurunkan temperatur dan mengurangi


62

vapour Naphta yang keluar dari outlet 12E2. Penulis merencanakan rekayasa

penambahan cooler tipe shell and tube yang dipasang setelah melalui outlet 12E2

sehingga suhu temperatur liquid Naphta yang diharapkan dari sisi proses dapat

tercapai yaitu sekitar 47 °C, sebelum masuk ke 12V2, dengan tujuan menaikkan

performa kondensasi ke dalam Vessel dan mengurangi kerugian berupa vapour

berlebihan di dalam 12V2, sehingga dalam operasinya didapatkan kestabilan

kapasitas produksi. Diharapkan dengan adanya rekayasa proses dengan desain

cooler tersebut, dapat meningkatkan produksi operasi sesuai dengan yang

diharapkan.

Sebagai data awal dalam perancangan cooler penulis menguraikan di dalam

tabel 3.1.

Tabel 3.1 Data awal perancangan cooler

Uraian Shell Tube


Diameter Luar ODs in 27 ODt in 0,75
Diameter Dalam IDs in 26 (27-0,5x2) Di in
Jumlah Baffle N - 59
Jarak antar Baffle B m 0,1
Jumlah Pass 1 pass 4 pass
Panjang Tube L m 6
Jumlah Tube Nt 378
BWG 14
Susunan Tube Squar
in 1
e
Jarak antar Tube Pt in 1
Fluida Naphta Air Laut
Jarak antar diameter
C m 0,0064
dengan Pitch
63

Untuk membantu proses perancangan, penulis menggunakan Microsoft

Excell dalam menghitung dan mempertimbangkan iterasi dalam desain proses

yang dapat dilihat pada gambar 3.6, 3.7, dan gambar 3.8. Pada gambar tersebut

berisi parameter-parameter proses diantaranya: Jenis fluida yang digunakan, Flow

rate (kg/s), Temperature in/out (°C), Heat duty (Watt), Density (kg/m³), Viscosity

(cP), Specific heat (kcal/kg°), Thermal conductivity (W/m K), Allowable pressure

drop (psi), Foulling resistance (h.m².°C /kcal), Design pressure (kg/cm²), Design

temperature (°C), Koefisien perpindahan kalor jenis fluida /U (W/m² °C), Jumlah

tube berdasarkan diameter dalam shell.

Sedangkan untuk desain mekanikal, penulis menggunakan software

Solidwork 2011 untuk menggambar detail dari masing-masing bagian yang

dirancang 3D dan 2D dapat dilihat pada gambar 3.0 dan 3.10. Pada gambar

tersebut berisi tentang bagaimana desain 3D dan 2D cooler. Lebih lengkapnya

gambar detail per-part dapat dilihat pada lampiran gambar desain .


64

Special Thanks: Muhammad Arsalan Khan [2010 - CH - 120]


Referensi: Halaman 37 | Ernest E. Ludwig' buku Applied Process Design for Chemical & Petrochemical Plants, 3rd Ed, Vol.3 (1999)

Tube Count [Fixed Tubes]


Shell & Tube Exchangers Calculated # of Tubes 440
NP Pitch Type dO (m) PT (m) Tube Count Index

4 Square 0,01905 0,0254 0 48 72 88 126 142 192 242 308 366 440 510 590 688 778 880 13

Inner Diameter of inches 8 10 12 13,25 15,25 17,25 19,25 21,25 23,25 25 27 29 31 33 35 37 27


SHELL
metres 0,2032 0,254 0,3048 0,33655 0,38735 0,43815 0,48895 0,53975 0,59055 0,635 0,6858 0,7366 0,7874 0,8382 0,889 0,9398 -
1 Tria ngul a r 0,01905 0,023813 33 69 105 135 193 247 307 391 481 553 663 763 881 1019 1143 1269 FALSE
1 Tria ngul a r 0,01905 0,0254 33 57 91 117 157 217 277 343 423 493 577 667 765 889 1007 1127 FALSE
1 Squa re 0,01905 0,0254 33 53 85 101 139 183 235 287 355 419 495 587 665 765 865 965 FALSE
1 Tria ngul a r 0,0254 0,03175 15 33 57 73 103 133 163 205 247 307 361 427 481 551 633 699 FALSE
1 Squa re 0,0254 0,03175 17 33 45 65 83 111 139 179 215 255 303 359 413 477 545 595 FALSE
2 Tria ngul a r 0,01905 0,023813 32 58 94 124 166 228 300 370 452 528 626 734 846 964 1088 1242 FALSE
2 Tria ngul a r 0,01905 0,0254 28 56 90 110 154 208 264 326 398 468 556 646 746 858 972 1088 FALSE
2 Squa re 0,01905 0,0254 26 48 78 94 126 172 222 280 346 408 486 560 644 746 840 946 FALSE
2 Tria ngul a r 0,0254 0,03175 16 32 52 62 92 126 162 204 244 292 346 410 462 530 608 688 FALSE
2 Squa re 0,0254 0,03175 12 26 40 56 76 106 136 172 218 248 298 348 402 460 522 584 FALSE
4 Tria ngul a r 0,01905 0,023813 48 84 108 154 196 266 332 412 484 576 680 788 904 1024 1172 FALSE
4 Tria ngul a r 0,01905 0,0254 44 72 96 134 180 232 294 360 424 508 596 692 802 912 1024 FALSE
4 Squa re 0,01905 0,0254 48 72 88 126 142 192 242 308 366 440 510 590 688 778 880 TRUE
4 Tria ngul a r 0,0254 0,03175 24 44 60 78 104 138 176 212 258 308 368 422 486 560 638 FALSE
4 Squa re 0,0254 0,03175 24 40 48 74 84 110 142 188 214 260 310 360 414 476 534 FALSE
6 Tria ngul a r 0,01905 0,023813 80 116 174 230 294 372 440 532 632 732 844 964 1106 FALSE
6 Tria ngul a r 0,01905 0,0254 66 104 156 202 258 322 388 464 548 640 744 856 964 FALSE
6 Squa re 0,01905 0,0254 54 78 116 158 212 266 324 394 460 536 634 224 818 FALSE
6 Tria ngul a r 0,0254 0,03175 34 56 82 112 150 182 226 274 338 382 442 514 586 FALSE
6 Squa re 0,0254 0,03175 44 66 88 116 154 184 226 268 318 368 430 484 FALSE
8 Tria ngul a r 0,01905 0,023813 6 94 140 198 258 332 398 484 576 682 790 902 1040 FALSE
8 Tria ngul a r 0,01905 0,0254 82 124 170 224 286 344 422 496 588 694 798 902 FALSE
8 Squa re 0,01905 0,0254 94 132 174 228 286 352 414 490 576 662 760 FALSE
8 Tria ngul a r 0,0254 0,03175 66 90 120 154 190 240 298 342 400 466 542 FALSE
8 Squa re 0,0254 0,03175 74 94 128 150 192 230 280 334 388 438 FALSE

Gambar 3.6 Tabel Perhitungan Jumlah Tubes


65

halaman 840 | D. Q. Kern' Process Heat Transfer

Typical Overall Coefficients


Shell & Tube Exchangers
Range Index
Light Oils Water 350 700 12
Hot fluid Cold fluid U (W/m2°C)
Water Water 800 1500 FALSE
Organic Solvents Organic Solvents 100 300 FALSE
Light Oils Light oils 100 400 FALSE
Heavy Oils Heavy oils 50 300 FALSE
Reduced Crude Flashed crude 35 150 FALSE
Regenerated DEA Foul DEA 450 650 FALSE
Gases (P = atm) Gases (P = atm) 5 35 FALSE
Gases (P = 200 bar) Gases (P = 200 bar) 100 300 FALSE
FALSE
Coolers FALSE
Organic Solvents Water 250 750 FALSE
Light Oils Water 350 700 TRUE
Heavy Oils Water 60 300 FALSE
Reduced Crude Water 75 200 FALSE
Gases (P = atm) Water 5 35 FALSE
Gases (P = 200 bar) Water 150 400 FALSE
Gases Water 20 300 FALSE
Organic Solvents Brine 150 500 FALSE
Water Brine 600 1200 FALSE
Gases Brine 15 250 FALSE
FALSE
Heaters FALSE
Steam Water 1500 4000 FALSE
Steam Organic Solvents 500 1000 FALSE
Steam Light Oils 300 900 FALSE
Steam Heavy Oils 60 450 FALSE
Steam Gases 30 300 FALSE
Dowtherm Heavy Oils 50 300 FALSE
Dowtherm Gases 20 200 FALSE
Flue Gases Steam 30 100 FALSE
Flue Gases Hydrocarbon Vapours 30 100 FALSE
FALSE
Condensors FALSE
Aqueous Vapours Water 1000 1500 FALSE
Organic Vapours Water 700 1000 FALSE
Refinery Hydrocarbons Water 400 550 FALSE
Organics (some non-condensables) Water 500 700 FALSE
Vacuum Condensors Water 200 500 FALSE
FALSE
Vaporisers FALSE
Steam Aqueous Solution 1000 1500 FALSE
Steam Light organics 900 1200 FALSE
Steam Heavy Organics 600 900 FALSE
Dowtherm Refinery Hydrocarbons 250 550 FALSE

Gambar 3.7 Tabel Typicall Overall Coefficients


66

SHELL SIDE Ethylene


Naphtha 1 TUBE SIDE Water -1
symbol values units SI Values symbol values units SI Values

The rmophys ical P rope rtie s :


Density of Fluid ρS = 861 kg/m3 861,00000 Density of Fluid ρT = 1025 kg/m3 1025,00000
Viscosity μS = 1,1 cP 0,00110 Viscosity μT = 0,0008 kg/ms 0,00080
Thermal Conductivity kS = 0,1435 J/s m K 0,14350 Thermal Conductivity kT = 52 J/s m K 52,00000
Specific Heat cp,S = 2,1771 KJ/kg K 2177,10000 Specific Heat cp,T = 4,175 KJ/kg K 4175,00000
Fouling Factor RdO = 0,0003 h m2 C / kca l 0,00026 Fouling Factor Rdi = 0,00035 h m2 C / kca l 0,00030

Te mpe rature ΔT:


Temperature In TS,in = 61,11 C 334,26000 Temperature In TT,in = 30 C 303,15000
Temperature Out TS,out = 47 C 320,15000 Temperature Out TT,out = 43 C 316,15000

0 Specify : Ethylene
Naphtha Mass Flow Rate 28,43 kg/s 2,8430000000E+01

Mass Flow Rate mS = 28,43 kg/s Mass Flow Rate mT = 16,0909772 kg/s
3
Volumetric Flow Rate qS = 0,03301974 m /s Volumetric Flow Rate qT = 0,01569851 m3/s

Heat Duty Q = 873337,787 J/sec 873337,7868 LMTD Calculation:


Flow Type : Counter-Current

[assume] Overall Heat Range: 350 - 700 W/m2 K Hot Ends Temp. Diff ΔT1 = 18,11 C
Transfer coefficient U* = 350 kcal/h m2 C 407,05 Cold Ends Temp. Diff ΔT2 = 17 C
0 0
Correction Factor R = 1,0853846 S= 0,417872067 Log Mean Temp. Diff LMTD = 17,5491497 C
Auto fT = fT = 0,9 LMTD (corrected) LMTD* = 15,7942347 C
0
He at Trans fe r Are a : AHT = 157,985 m2

Gambar 3.8 Perhitungan Desain proses menggunakan Microsoft Excell


67

De s ign S pe cifica tions :


Shell Diameter DS = 27 in. 0,6858 Length of Tube LT = 6 m 6
Tube Clearance cT = 0,0064 m 0,0064 Outside Dia. of Tube dO = 0,75 in. 0,01905
Baffl e Spacing B= 0,254 m 0,254 Thickness of Tube δ= 14 BWG 0,0021082
Tube Pitch PT = 1 in. 0,0254 Inside Dia. of Tube di = 0,0148336
Oute r S urface Are a [S ingle Tube ] : aST = 0,35908 m2

Pitch Type : Equivalent Diameter No. of Tubes NT = 440 No. of Tube Passes NP :
Square DH = 0,0240704 m No. of Tubes per Pass n= 110 4

Flow Area [= cT B DS / PT] aS = 0,0438912 m2 Flow Area of Tube [inside] aT = 0,01900972 m2 Phase:
Linear Velocity of Tube [inside] uT = 0,82581518 m/s Liquid

Mass Velocity [= mS / aS] GS = 647,738043 kg/m2 s Mass Velocity [= mT / aT] GT = 846,460556 kg/m2 s

Gambar 3.8 Perhitungan Desain proses menggunakan Microsoft Excell (lanjutan)


68

He a t Tra ns fe r Co-e fficie nt Ca lcula tions :


Reynolds # [= DHGS/μS] Re S = 14174 Turbulent Flow Reynolds # [= ρ TuTdi /μT] Re T = 15695 Turbulent Flow
Prandtl # [= cp,S μS / kS] PrS = 16,689 Prandtl # [= cp,T μT /kT] PrT = 0,064

Method: NuS = 174,994879 Method: NuT = 26,9046169


Manual jH = 68 Manual jH = 75

S he ll S ide HT Co-e fficie nt hO,S = 1035,9878 W/mK Tube S ide HT Co-e fficie nt hi,T = 105166,65 W/mK

[De s ign] Ove ra ll He a t Tra ns fe r coe fficie nt Udo = 599,614 W/mK

P re s s ure Drop Ca lcula tions :


g= 9,8

Friction Factor (use graph) fS = 0,033 Friction Factor (use graph) fT= 0,053
Number of Baffl es Nb = 23,6220472 Pressure Drop ΔPT = 3058,25758 kg / m2
Pressure Drop ΔPS = 575,562162 kg / m2 Return Loss ΔPr = 570,628549 kg / m2
S he ll S ide P re s s ure Drop ΔPS = 575,56216 kg / m2 Tube S ide P re s s ure Drop ΔPT = 3628,8861 kg / m2

Gambar 3.8 Perhitungan Desain proses menggunakan Microsoft Excell (lanjutan)


69

Effe ctive ne s s - NTU :

Heat Capacity, sea water Cc = 67179,82976 W/ C Number of Transfer Unit NTU = 1,5304946
Heat Capacity, naphtha Ch = 61894,953 W/ C
Heat Capacity ratio Cr = 0,921332388
Q maks = 1925551,988 W
Q actual = 873337,7868 W
Effectiveness ɛ = 0,453551913

Kondisi Fluida T in T out ∆T LMTD Mass flow rate Cr Ch Cc ɛ = NTU =


Naphtha 61,11 47,00 28,43
1 17,55 0,921332 61894,953 67179,82976 0,453552 1,530495
Sea Water 30,00 43,00 16,09
Naphtha 62,00 47,00 28,43
2 17,98 0,866667 61894,953 71417,25346 0,46875 1,587914
Sea Water 30,00 43,00 17,11
Naphtha 62,50 47,00 28,43
3 18,22 0,83871 61894,953 73797,82858 0,476923 1,619236
Sea Water 30,00 43,00 17,68
Naphtha 59 47,00 29,00
4 16,49 1,083333 61894,953 57133,80277 0,413793 1,384813
Sea Water 30,00 43,00 13,68
Naphtha 61,11 47,00 30,00
5 15,97 0,708717 61894,953 87333,77868 0,501957 1,682156
Sea Water 33,00 43,00 20,92
Naphtha 61,11 47,00 28,43
6 ∆T LMTD
Sea Water 30,00 43,00 20,00

Gambar 3.8 Perhitungan Desain proses menggunakan Microsoft Excell (lanjutan)


70

Gambar 3.9 Desain 3D Model Assembly Cooler dengan Solidwork 2011


71

Gambar 3.10 Desain 2D Model Assembly Cooler dengan Solidwork 2011


72

Gambar 3.10 Desain 2D Model Assembly Cooler dengan Solidwork 2011 (lanjutan)

Anda mungkin juga menyukai