PEMURNIAN EUGENOL DARI MINYAK DAUN CENGKEH DENGAN REAKTAN BASA KUAT KOH DAN Ba (OH) 2 (KAJIAN KONSENTRASI REAKTAN) PDF
PEMURNIAN EUGENOL DARI MINYAK DAUN CENGKEH DENGAN REAKTAN BASA KUAT KOH DAN Ba (OH) 2 (KAJIAN KONSENTRASI REAKTAN) PDF
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi basa kuat KOH dan Ba(OH)2yang
tepat sebagai reaktan untuk menghasilkan eugenol dengan rendemen tinggi, sifat fisiko-kimia yang
sesuai,dan mendapat kemurnian eugenol yang maksimal. Isolasi eugenol dilakukan dengan
mereaksikannya dengan larutan basa kuat NaOH 4-6% disertai pengadukan, kemudian direaksikan
dengan asam encer (HCl) sehingga terjadi pemisahan komponen eugenol dan non-eugenol.
Perlakuan terbaik pada pemurnian eugenol yaitu pada perlakuan pada penggunaan basa kuat KOH
dengan konsentrasi 1,25 N mendapat kemurnian eugenol sebesar 91,70% dan 8 senyawa pengotor
dengan kadar sebesar 8,30%. Rendemen yang diperoleh sebesar 79%, berat jenis 1,063 gr/ml, dan
indeks bias sebesar 1,610.
ABSTRACT
This research aimed to determine the exact concentrations of strong alkalines KOH and
Ba(OH)2 as reactants to produce eugenol with high yield, suitable physical-chemical attributes and
maximum eugenol purity. Isolation of eugenol was done by reacting it with strong alkaline solution
of NaOH 4-6% along with stirring, then reacted with a diluted acid (HCl) resulting in the
separation of eugenol and non-eugenol components.The best treatment on eugenol purification was
the use of strong alkaline KOH with concentration of 1,25 N resulted in eugenol purity of 91,70%
and 8,30% rate of 8contaminant compounds.Yield was 79%, density was 1,063 gr/ml, and refractive
index was 1,610
Minyak atsiri yang diperoleh dari sabun, shampo, deterjen, serta sebagai
distilasi daun cengkeh tua atau guguran bahan intermediet dalam produksi
daun cengkeh disebut minyak cengkeh vanili sintetik (Soesanto, 2006).
(clove leaf oil). Kadar minyak cengkeh Pemilihan KOH sebagai reaktan
tergantung pada jenis, umur, dan dikarenakan sifatnya yang lebih cepat
tempat tumbuh tanaman cengkeh. larut dalam air dan pengikatan asam
Komponen utama minyak cengkeh lebih cepat dibanding NaOH, hal ini
adalah eugenol, yaitu sekitar 70-90%, dapat mempersingkat proses
dan merupakan cairan tak berwarna pemurnian. Ba(OH)2digunakan karena
atau kuning pucat yang bila terkena kemudahan dalam mendapatkannya
cahaya matahari berubah menjadi dibanding basa kuat golongan IIA yang
coklat hitam yang berbau spesifik. lain, diperdagangkan secara bebas dan
Kelebihan cengkeh adalah aroma banyak tersedia, kelarutan dalam air
wangiyang berasal dari minyak atsiri tersuspensi dengan baik dan lebih cepat
dalam jumlah yang cukup besar, baik dibanding dengan kelarutan basa kuat
dalam bunga (10-20%), tangkai (5- yang lain seperti Ca(OH)2, sehingga
10%), maupun daun (1-4%). Selain itu dapat mempercepat proses pemisahan
minyak cengkeh mempunyai larutan fenolat dan non fenolat dengan
komponen eugenol dalam jumlah besar lebih cepat dan dapat menghemat
(70-80%) yang mempunyai sifat waktu pengendapan. Ba(OH)2memiliki
sebagai stimulan, anestetik lokal, jari-jari unsur lebih besar dan memiliki
karminatif, antiemetik, antiseptik, dan ukuran atom yang lebih besar dari
antispasmodik (Somaatmadja, 2001). Ca(OH)2. Nilai kelarutan (Ksp) dari
Turunan dari eugenol yang Ba(OH)2lebih besar yaitu 2,55 x 10-4
dibutuhkan industri farmasi, penyedap, dari Ksp pada Ca(OH)2yang nilainya
parfum, dan flavor antara lain adalah 5,02 x 10-6(Sutesna, 2007). Kadar
isoeugenol, metil eugenol, dan vanili Eugenol dalam minyak cengkeh
sintetis. Pemanfaatan minyak daun dipengaruhi oleh asal minyaknya.
cengkeh di Indonesia masih terbatas Kadar terbanyak dan kualitas yang baik
pada pemenuhan kebutuhan ekspor. dapat dihasilkan oleh minyak yang
Minyak cengkeh yang diekspor saat ini diperoleh dari bunga dan gagang
berupa bahan mentah dan sebagian cengkeh. Kualitas minyak daun
juga diekspor sebagai senyawa eugenol cengkeh hanya sedikit lebih rendah
(Busroni, 2000). Eugenol dapat dibanding dengan minyak bunga atau
diproses lebih lanjut menjadi gagang cengkeh (Hidayati, 2003).
bermacam-macam produk yang lebih Pemilihan basa kuat KOH dan
berguna seperti isoeugenol untuk dijual Ba(OH)2 memiliki konsentrasi yang
kembali dengan harga yang lebih tinggi, berbeda-beda antar basa kuat, hal ini
sehingga diperoleh nilai tambah dan disebabkan perbedaan valensi yang
keuntungan yang tidak sedikit. Eugenol dimiliki antara basa kuat tersebut yang
merupakan senyawa yang banyak bersifat monohidroksi pada KOH, yaitu
digunakan sebagai campuran bahan K+ + OH-, dan dihidroksi pada
pewangi seperti parfum, deodoran, Ba(OH)2, yaitu Ba2+ + 2OH-.
2
Jurnal Industria Vol 3 No 1 Hal 1-12 tahun 2014
Pemurnian Eugenol
3
Jurnal Industria Vol 3 No 1 Hal 1-12 tahun 2014
Pemurnian Eugenol
4
Jurnal Industria Vol 3 No 1 Hal 1-12 tahun 2014
Pemurnian Eugenol
5
Jurnal Industria Vol 3 No 1 Hal 1-12 tahun 2014
Pemurnian Eugenol
jenisnya menjadi lebih besar yaitu yang indeks bias pada Ba(OH)2. Pada
terbaik 1,063gr/ml. Maka dari itu penambahan KOH, eugenol yang
terdapat perbedaan hasil dari eugenol diambil akan diikuti dengan asam (H+)
yang diperoleh pada penelitian ini dan untuk penambahan Ba(OH)2
dengan syarat perdagangan eugenol. eugenol yang diambil akan diikuti
dengan asam yang lebih besar yaitu
Indeks Bias (2H+). Suasana yang lebih asam akan
Hasil analisis ragam menunjukkan menghasilkan indeks bias yang
jenis basa kuat yang digunakan semakin kecil nilainya(Samosir, 2010).
berpengaruh nyata pada hasil indeks Besarnya indeks bias juga dipengaruhi
bias. Hasil rerata yang diperoleh dari oleh kekentalan. Eugenol yang
perhitungan indeks bias eugenol pada dihasilkan dari penambahan KOH
suhu 200C yang mendekati syarat memiliki kekentalan yang lebih tinggi
perdagangan eugenol adalah dengan daripada eugenol dari penambahan
penambahan KOH 0,75 N dan Ba(OH)2. Nilai indeks bias medium
penambahan Ba(OH)2 dengan menunjukkan kerapatan medium,
konsentrasi 0,2 N, hal ini disebabkan semakin besar kerapatan (yang
karena hasilnya mendekati standar ditunjukkan oleh semakin kental
perdagangan eugenol yang sebesar eugenol pada penambahan KOH)
1,540-1,542. sehingga indeks biasnya semakin besar
dan begitupula sebaliknya (Hidayanto,
Tabel 4. Indeks Bias Eugenol 2012).
Basa Indeks Bias Hasil perhitungan indeks bias
Konsentrasi
Kuat (200C)
memiliki nilai yang lebih tinggi dari
0,75 N 1,547a
yang distandarkan, yaitu KOH 1 N
1N 1,713c
KOH* sebesar 1,713 kemudian KOH 1,25 N
1,25 N 1,610b
sebesar 1,610 dan KOH 1,5 N sebesar
1,5 N 1,730d
1,730. Untuk penambahan basa kuat
0,2 N 1,557p
Ba(OH)2 pada penambahan konsentrasi
Ba(OH)2 0,3 N 1,693r
** 0,3 N dihasilkan indeks bias sebesar
0,35 N 1,573q
1,693, kemudian pada konsentrasi 0,35
0,4 N 1,717s
N sebesar 1,573 dan pada penambahan
Keterangan: - Rerata Indeks Bias Eugenol
dengan notasi yang sama menunjukkan tidak konsentrasi sebesar 0,4 N mendapatkan
berbeda nyata (BNT 0,05=0,006); * dan ** indeks bias sebesar 1,717. Menurut
menunjukkan beda nyata Nurhasanah (2001), semakin tinggi
- Standar indeks bias eugenol 1,540 – 1,542 kandungan eugenol dalam minyak
daun cengkeh atau semakin tinggi
Pada Tabel 4. terlihat notasi pada
persentase eugenol maka indeks
rerata indeks bias dengan penambahan
biasnya akan semakin tinggi, dapat
basa kuat KOH dan Ba(OH)2
terlihat pada saat dalam bentuk minyak
menunjukkan notasi yang berbeda,
daun cengkeh indeks bias sebesar
terlihat dari hasil rerata indeks bias
1,530 dan saat telah menjadi eugenol
pada KOH lebih besar dari rerata
indeks bias menjadi sebesar 1,547-
7
Jurnal Industria Vol 3 No 1 Hal 1-12 tahun 2014
Pemurnian Eugenol
8
Jurnal Industria Vol 3 No 1 Hal 1-12 tahun 2014
Pemurnian Eugenol
9
Jurnal Industria Vol 3 No 1 Hal 1-12 tahun 2014
Pemurnian Eugenol
11
Jurnal Industria Vol 3 No 1 Hal 1-12 tahun 2014
Pemurnian Eugenol
12