Anda di halaman 1dari 3

Michael Tong

10517094 Tata Nama Senyawa Organik Menurut IUPAC


Kelas 02

Tatanama organik atau lengkapnya tatanama IUPAC untuk kimia organik adalah suatu


cara sistematik untuk memberi nama senyawa organik yang direkomendasikan oleh International
Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Idealnya, setiap senyawa organik harus memiliki nama
yang dari sana dapat digambarkan suatu formula strukturaldengan jelas.

Tatanama IUPAC menggunakan sejumlah awalan, akhiran, dan sisipan untuk mendeskripsikan jenis


dan posisi gugus fungsi pada suatu senyawa.
Pada kebanyakan senyawa, penamaan dapat dimulai dengan menentukan rantai hidrokarbon Ingold
Prelog jika ambiguitas masih saja ada pada struktur rantai hidrokarbon induk. Nama dari rantai induk
dimodifikasi dengan akhiran gugus fungsi yang memiliki prioritas tertinggi, sedangkan gugus fungsi
sisanya diindikasikan dengan awalan yang dinomori dan disusun secara alfabetis.
Dalam kebanyakan kasus, penamaan yang tidak mengikuti kaidah penamaan yang baik dan benar
bisa menghasilkan nama yang masih bisa dimengerti strukturnya — tentu saja penamaan yang baik
dan benar direkomendasikan untuk menghindari ambiguitas.

Alkana

Alkana yang berantai tunggal memiliki akhiran "-ana" dan diberikan awalan tergantung pada jumlah
atom dalam rantai tersebut mengikuti aturan imbuhan pengganda IUPAC:

Ju
mla
h 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 20 30
kar
bon

Aw M Pr B O N D Un Do
E Pe He He Trid Tetra Pent Eik Tria
ala et op ut kt on ek dek dek
t- nt- ks- pt- ek- dek- adek- os- kont
n - - - - - - - -

Aturan penamaan senyawa alkana :


1. Alkana memiliki akhiran "-ana" dan diberikan awalan tergantung pada jumlah atom dalam
rantai tersebut mengikuti aturan imbuhan pengganda IUPAC.
2. Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang.
3. Penomoran rantai induk dimulai dari ujung terdekat cabang.
4. Menentukan nomor cabang pada rantai induk.
5. Memberi nama cabang yang merupakan gugus alkil.
6. Urutan penamaan alkana :
a. Untuk rantai lurus (tidak bercabang)
Nama alkana diberi awalan n – (normal – )
b. Untuk rantai bercabang
1. Jika terdapat lebih dari satu alkil sejenis, urutan penamaan: nomor alkil - jumlah alkil
sejenis ( di , tri , tentra , dst.) - nama alkil – nama alkana rantai induk.
2. Jika terdapat lebih dari satu jenis alkil, urutan penamaan : nomor alkil - jumlah alkil
sejenis ( di , tri , tentra , dst.) - nama alkil (menurut abjad) – nama alkana rantai
induk.
Contoh :

Alkena

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap dua.


Aturan penamaan senyawa alkana :
1. Penamaan rantai induk sama seperti alkana, akan tetapi pada alkena berakhiran – ena.
2. Penentuan rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang yang memiliki ikatan rangkap dua.
3. Penomoran rantai induk dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan rangkap.
4. Penamaan alkil sama seperti alkana, tetapi pada penomoran lebih didahulukan ikatan
rangkap.
5. Urutan penamaan alkena :
a. Untuk rantai lurus (tidak bercabang)
Nomor ikatan rangkap – nama alkena
b. Untuk rantai bercabang Nomor alkil pada rantai induk - jumlah alkil (untuk lebih dari
satu alkil sejenis ( di , tri , tentra , dst.) – nama alkil (menurut abjad untuk lebih dari satu
jenis alkil) – nomor atom C ikatan rangkap – nama alkena rantai induk

Jika terdapat lebih dari satu ikatan rangkap penamaan rantai induk : Nomor ikatan rangkap - nama
rantai menurut aturan imbuhan pengganda IUPAC – jumlah ikatan ranngkap ( di , tri , tentra , dst.) –
ena.
Alkuna

Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap tiga.


Aturan penamaan sama seperti alkena hanya saja akhiran – ena diganti dengan – una

Benzena

Suatu senyawa aromatis yang paling sederhana

Solomon, T.W.G. dan C.B. Fryhle. 2011. Organic Chemistry , 11 th edition. John Wiley and Sons
(Asia), Wiley International Students Version.
https://id.scribd.com/doc/239728625/Tata-Nama-Senyawa-Organik-IUPAC
https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_nama_organik

Anda mungkin juga menyukai