Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Realita

Volume 5 Nomor 1 Edisi April 2020


Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika ISSN (2503 – 1708)

i
Jurnal Realita
Volume 5 Nomor 1 Edisi April 2020
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika ISSN (2503 – 1708)

REALITA
BIMBINGAN DAN KONSELING
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

DEWAN REDAKASI
Pelindung dan Penasehat : Prof. Drs. Kusno, DEA., Ph.D
: Drs. Wayan Tamba, M.Pd
Penanggung Jawab : Farida Herna Astuti, M.Pd
Ketua Penyunting : Mustakim, M.Pd
Sekertaris Penyunting : Hariadi Ahmad, M.Pd
Keuangan : Asmini
Penyunting Ahli : 1. Prof. Dr. Gede Sedanayasa, M.Pd
: 2. Prof. Dr. Wayan Maba
: 3. Dr. A. Hari Witono, M.Pd
: 4. Dr. Gunawan, M.Pd
: 5. Dr. I Made Sonny Gunawan, S.Pd., M.Pd.
: 6. Dr. Haromain, S.Pd., M.Pd.
Penyunting Pelaksana : 1. Dr. Abdurrahman, M.Pd
: 2. Mujiburrahman, M.Pd
: 3. Drs. I Made Gunawan, M.Pd
Pelaksana Ketatalaksanaan : 1. Ahmad Muzanni, M.Pd
: 2. Baiq Sarlita Kartiani, M.Pd
: 3. M. Chaerul Anam, M.Pd
Distributor : Nuraeni, S.Pd., M.Si
Desain Cover : Ihwan Mustakim, M.Pd

Alamat Redaksi:
Redaksi Jurnal Realita
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Pendidikan Mandalika
Gedung Dwitiya, Lt. 3 Jalan Pemuda No. 59 A Mataram Telp. (0370) 638991
Email : bk_fip@ikipmataram.ac.id
Web : ojs.ikipmataram.ac.id; fip.ikipmataram.ac.id
Jurnal Realita Bimbingan dan Konseling menerima naskah tulisan penulis yang
original (belum pernah diterbitkan sebelumnya) dalam bentuk soft file, office word
document (CD/Flashdisk/Email) yang diterbitkan setiap bulan April dan Oktober
setiap tahun.
Diterbitkan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling, FIPP UNDIKMA.

ii
Jurnal Realita
Volume 5 Nomor 1 Edisi April 2020
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika ISSN (2503 – 1708)

DAFTAR ISI Halaman


I Made Sonny Gunawan dan Made Gunawan
Tingkat Penyesuaian Diri Siswa Sma Negeri di Kota Mataram ................... 899 – 905

Dewi Rayani dan Dewi Nur Sukma Purqoti


Kecemasan Keluarga Lansia terhadap Berita Hoax Dimasa Pandemi
Covid-19 ....................................................................................................... 906 – 912

Ni Ketut Alit Suarti, Laili Wahyuni, dan M. Zainal Mustamiin


Pengaruh Bermain Dengklek terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak
Usia 4-5 Tahun di PAUD KB An-Nur Sukaraja Barat Ampenan ................ 913 – 922

Muhamad Sarifuddin
Analisis Kompenen Makna ........................................................................... 923 – 930

Farida Herna Astuti dan Hipziah


Pengaruh Permainan Balok terhadap Keterampilan Kognitif Anak Usia 5 –
6 Tahun di PAUD Bina Lestari Montong Are Kecamatan Kediri ................ 931 – 936

Abdurrahman
Analisis Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi di SD ................... 937 – 949

Hariadi Ahmad, Ahmad Zainul Irfan, dan Dedi Ahlufahmi


Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Penyesuaian Diri Siswa .... 950 – 966

Ni Made Sulastri dan Deni Hariyanti


Hubungan antara Pola Asuh Otoriter Orang Tua dengan Kecerdasan
Emosional Anak Kelompok B di PAUD Taman Bangsa Gegutu ................. 967 – 971

Aluh Hartati dan Nunung Astriningsih


Hubungan antara Sikap Kemandirian Belajar dengan Empati Siswa ........... 972 – 985

Khairul Huda dan Dian Hariati


Penggunaan Media Playdough dalam Mengembangkan Motorik Halus
Anak Usia 4-5 Tahun di TK Hamzanwadi Pancor Tahun Akademik
2020/2021 ..................................................................................................... 986 – 994

Wiwiek Zainar Sri Utami dan Eneng Garnika


Pola Asuh Orang Tua dalam Upaya Pembentukan Kemandirian Anak
Down Syndrome ........................................................................................... 995 – 101

Haromain
Pengembangan Program Layanan Sekolah Inklusi di Kota Mataram .......... 102 – 110

iii
Jurnal Realita
Volume 5 Nomor 1 Edisi April 2020
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika ISSN (2503 – 1708)

KECEMASAN KELUARGA LANSIA TERHADAP BERITA HOAX


DIMASA PANDEMI COVID-19

Dewi Rayani dan Dewi Nur Sukma Purqoti


Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseing Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Pendidikan Mandalika.
Dosen STIKES Yarsi Mataram.
Email: rayanidewi31@gmail.com; purqotidewi87@gmail.com

Abstrak: Kemudahan akan kases media dan berita membuat penyebaran berita yang tidak
dapat dipertangung jawabkan kebenaranya menyebar dengan mudah saat ini. Lansia yang
merupakan rentan akan bahaya covid 19 merasa terancam dan cemas kan adanya berbagai
pemberitaan media, begitu pula dengan anggota keluaga lansia yang milenial yang merupakan
generasi yang diikuti oleh perkembangan teknologi dan media sangat rentan dalam cemas dan
mudah percaya terhadap tipuan. Penyebab kecemasan melibatkan adanya perubahan
perlakukan terhadap lansia. Oleh karena itu, diperlukan stategi agar tidak mudah merasa
cemas terhadap berita yang tidak benar.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat
berbagai tingkat kecemasan keluarga lansia tentang berita hoak. Adapun pengukuran
kecemasan menggunakan skala HARS kepada 160 responden dengan hasil rata-rata keluarga
mengalami kecemasan sedang terhadap berita bohong dengan frekuensi 77 orang mengalami
kecemasan sedang yaitu (48.1%) dari 160 responden. Dengan demikian terdapat kecemasan
yang signifikan terhadap berita hoax keluarga lansia
Keywords: anxiety, hoax, elderly

LATAR BELAKANG Covid-19, hingga 1 April 2020 jumlah


Semejak awal tahun 2020 dunia sudah pasien positif virus corona (Covid -19)
dihebohkan oleh berbagai berita yang mencapai 808 orang, dengan 85 orang di
menyebarkan tentang pandemi COVID- antaranya dinyatakan meninggal dunia.
19 atau juga dikenal dengan virus corona. Secara nasional, jumlah positif Covid-19
Masyarakat diguncang oleh pemberitaan per 1 April 2020 sebanyak 1.677 orang,
pandemi yang luarbiasa cara dengan 157 orang di antaranya
penyebaranya melebihi kemampuan meninggal dunia (Alineaid.com).
ilmuan menciptakan vaksi dan obat Peningkatan yang sangat pesat ini
yang efektif untuk penyembuhanya. meimbulkan keresahan dalam
Kasus virus corona terus meyebar masyarakat, guncangan psikologispun
dengan cepat sehingga memakan mulai tergambar di lingkungan
ribuan jiwa. Di Indonesia sendiri masyarakat, tidak sedikit masyarakat
kasus COVID-19 dinyatakan masuk yang merasa cemas, panik dan bahkan
pada bulan maret dengan peningkatan stres. Dalam survei yang dilakukan
kasus yang terus bertambah. Asosiasi Psikiatri Amerika (APA)
Pertanggal 20 maret 2020, tercatat terhadap lebih dari 1000 orang dewasa di
sebaran data kasus positif Covid-19 Amerika serikat ditemukan 48%
bertambah menjadi 369 orang. Sebanyak responden merasa cemas mereka akan
32 orang di antaranya meninggal dunia. tertular virus corona. Sekitar 40%
Sedangkan sehari mengkhawatirkan mereka akan sakit
sebelumnya, Pemerintah menyebut kasus berat atau meninggal akibat Covid-19,
positif Corona mencapai 309 orang, dan 6% mencemaskan keluarga atau
dengan 25 orang meninggal dunia (CNN orang tercintanya tertular, 59%
Indonesia, 2020/03/20). Sedangkan di masyarakat mengatakan efek COVID-19
Jakarta berdasarkan laporan media harian cukup berat bagi kehidupan sehari-hari.
Dewi Rayani
906 Dewi Nur Sukma Purqoti
Jurnal Realita
Volume 5 Nomor 1 Edisi April 2020
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika ISSN (2503 – 1708)

(Kompas.com,26/3/20). Pemberitaan keluarga lansia, semakin meningkatnya


berbagai isu COVID-19 pun semakin jumlah kasus pasien dengan diagnosa
meraja rela, hal ini tentu saja menjadi positif dikabarkan diberbagai media.
polemik yang luar biasa. Polemik ini Kematian yang paling banyak terjadi
dapat menimbulkan gangguan psikologis pada penderita COVID-19 yang berusia
seperti kecemasan. Menurut Kaplan & lanjut, dengan jumlah persentase
sadock 2008 kecemasan merupakan mencapai 21,9% (halodokter.com). Hal
respon terhadap situasi tertentu yang ini tentu saja menjadi berita
mengancam, dan merupakan hal yang mencemaskan bagi keluarga yang
normal terjadi menyertai perkembangan, memiliki anggota keluarga dengan usia
perubahan, pengalaman baru atau yang lanjut. Banyaknya isu-isu yang beredar
belum pernah dilakukan. Sedangkan tentang bahaya pandemi bagi kesehatan
menurut Davison & Neale (dlm Fitria, lansia semakin menambah keresahan
2005). dimasyarakat. Dengan ini sangatlah perlu
kecemasan memiliki karakteristik untuk dapat memilih dan memilah
berupa munculnya perasaan takut, kehati- berbagai kabar media yang sedang
hatian dan kewaspadaan yang tidak jelas beredar dan dapat meresahkan hingga
dan tidak menyenangkan. Kecemasan menimbulkan kecemasan yang berlebih
akibat adanya berbagai berita yang tidak dalam diri masyarakat dan khususnya
jelas kebeneranya (Hoaks) membuat lansia dan keluarga. Kecemasan yang
kecemasan yang normal yang dialami berlebih tentunya akan sangat
individu menjadi cemas yang abnormal, berpengaruh dengan keadaan fisik dan
lebih- lebih berita yang sedang mental individu, menjaga kondisi mental
merajalela ini dapat menyita perhatian agar tidak terlalu cemas dan stres
masyarakat, banyaknya media yang tentunya penting, terutama karena
mengabarkan berbagai isu COVID-19 efeknya akan menuruk kekebalan tubuh,
tanpa adanya penyaringan informasi, dan hal inilah yang perlu dihindari.
dengan ini dapat menimbulkan berbagai Sebagaimana kita ketahui bahwa salah
reaksi yang muncul secara bersamaan, satu cara melawan pandemi COVID 19
banyak hal baru yang sebenarnya tidak adalah dengan selalu menjaga dan
pernah terpikirkan oleh individu dan meningkatkan imuitas tubuh, dengan
menimbulkan kecemasan tesendiri. demikian segala hal yang dapat
Selain itu harapan masyarakat akan menyebabkan kecemasan berlebih harus
berakhirnya pandemi belum terlihat dihindari. Berikut gambaran kecemasan
secara jelas, dengan mengamati kian hari keluarga lansia terhadap berita hoaks
kasus positif semakin bertambah. dimasa pandemic covid 19 ini.
Adapun reaksi kecemasan dapat
digambarkan sebagai gai state anxiety METODE PENELITIAN
dan trait anxiety berupa reaksi sementara Metode yang digunakan dalam penelitian
yang timbul pada situasi tertentu, yang ini adalah metode kuantitatf deskriptif,
dirasakan sebagai suatu ancaman, dengan pengambilan sampel berupa
keadaan ini ditentukan oleh keadaan purposive sampling. Adapun ketentuan
ketegangan yang bersifat subyektif. sampel adalah keluarga dengan adanya
Sedangkan traitanxicity adalah keadaan anggota keluarga yang dalam kategori
seseorang yang cukup stabil dan lansia (usia 60 tahun hingga 80 tahun),
menyebabkan seseorang untuk baik lansia beresiko ( ada riwayat
menginterpretasikan suatu keadaan penyakit sebelumnya ) ataupun tidak
sebagai ancaman (Spieelberger, sideman, beresiko (tidak ada riwayat penyakit
owen & Mars,1999) Begitu juga dengan pendukung). Adapun pengumpulan data

Dewi Rayani
907 Dewi Nur Sukma Purqoti
Jurnal Realita
Volume 5 Nomor 1 Edisi April 2020
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika ISSN (2503 – 1708)

menggunakan kuesioner, dengan skala individu lebih bisa mewawas diri akan
psikologi kecemasan diukur adanya berbagai ancaman penyakit.
menggunakan instrument kecemasan Dalam penelitian ini individu dewasa
HARS “Hamilton Anxiety Rating Scals, memang mengalami kecemasan akan
HARS pertama kali dikembangkan oleh danpak berita hoax, namun persentasenya
Max Hamilton pada tahun 1956, untuk masih dalam tingkatan cemas yang
mengukur semua tanda kecemasan baik sedang 48,1%, hal ini dimugkinkan
psikis maupun somatik. HARS terdiri karena adanya perubahan kognitif yang
dari 14 item pertanyaan untuk mengukur terjadi pada usia dewasa mengalami
tanda adanya kecemasan pada anak dan peningkatan efisien dalam memperolah
orang dewasa.” HARS membagi informasi yang baru, misalkan pada
kecemasan menjadi 5 tingkat kecemasan, berbagai berita yang tidak dapat
yaitu tidak cemas, cemas ringan, cemas dipertanggung jawabkan ini tentang
sedang, cemas berat dan panik. Berikut pemberitaan covid 19, kebanyakan
penilaian dari skala ini adalah dengan responden mencari informasi yang lebih
memberikan nilai dengan kategori: 0= akurat, walaupun awalnya ada rasa cemas
tidak ada gejala sama sekali 1= satu yang dialami namun kecemasan ini tidak
gejala yang ada 2= sedang/separuh gejala tergolong dalam kategori cemas yang
yang ada 3= berat/ lebih dari separuh abnormal dan dapat mengganggu
gejala yangada 4= sangat berat semua aktifitas kehidupan yang bermanfaat.
gejala ada. Bergitu juga dalam kajian yang
lain yaitu ditinjau berdasarkan jenis
HASIL PENELITIAN DAN kelamin, dan tingkat pendidikan terakhir,
BAHASAN jenis kelamin responden didominasi oleh
Penelitian mengenai kecemasan keluarga jenis kelamin perempuan dengan
lansia terhadap berta hoax ini dikaji dari gambaran persentase sebanyak 51.9%
beberapa aspek, yaitu usia keluarga dan selebihnya adalah laki laki dengan
dengan usia terbanyak yaitu 20-hingga persentase 48.1 %. Sedangkan pada
35tahun, dalam kajian perkembanganya jejang pendidikan terakhir responden
memang usia ini masuk dalam kategori adalah didominasi pada jenjang
dewasa, yang umunya individu dewasa pendidikan SMA dengan gambaran
lebih sadar akan berbagai hal, baik dalam persentase sebanyak 47,5% responden.
kesadaran akan kesehatan dan lainnya, Berikut gambaran dalam bentuk table

Tabel 1.1 Karakteristik Responden (N=160)

Karakteristik Jumlah Persentase


Usia <20 Tahun 71 44.3
20-35 Tahun 78 48.8
>36 Tahun 11 6.9
Jenis Kelamin Laki-Laki 77 48.1
Perempuan 83 51.9
Pendidikan Tidak Sekolah 12 7.5
SD 0 0
SMP 20 12.5
SMA 76 47.5
PT 52 32.5
Jumlah 160 100,0

Dewi Rayani
908 Dewi Nur Sukma Purqoti
Jurnal Realita
Volume 5 Nomor 1 Edisi April 2020
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika ISSN (2503 – 1708)

DISKUSI DAN BAHASAN berpengaruh lagi adalah banyaknya kabar


Dampak Penyebaran Berita Hoax buruk dan rumor yang serba tidak pasti
Terhadap Kecemasan kebenaranya yang menyebabakan
Pandemi Covid-19 ini tidak hanya kegelisahan dan kecemasan yang
berdampak pada kesehatan fisik individu semakin mengganggu. Kondisi ini
namun juga mempengaruhi kondisi bukanlah suatu yang dapat dianggap
mentalitas individu, hal ini dapat sederhana dimasa pandemi ini, namun
disebabkan oleh ketidak siapan individu harus membutuhkan perhatian lebih.
atau masyarakat menghadapi wabah Terkait dengan hal ini berikut gambaran
covid -19 yang datang secara tiba-tiba, kecemasan yang dihadapi oleh keluarga
selain itu banyaknya aktifitas rutin yang lansia dalam menyikapi banyaknya
tertunda, masyarakat yang biasanya rumor dan berita yang tidak pasti
bekerja di luar rumah harus mematuhi kebenaranya. Hasil perhitungan ini
arahan pemerintah untuk bekerja dari menggunakan skala HARS dalam
rumah atau dikenal dengan WFH (works mengkaji kecemasan keluarga yang
from Home) dan yang tak kalah memiliki anggota keluarga dengan lansia.

Tabel 1.2 Tingkat Kecemasan Responden (N=160)

Tingkat Kecemasan Jumlah Persentase


Tidak Ada Kecemasan 51 31.9
Kecemasan Ringan 26 16.2
Kecemasan Sedang 77 48.1
Kecemasan Berat 6 3.8
Panic 0 0
Jumlah 160 100,0

Berdasarkan jumlah hasil penyebaran yang mengancam. Kaplan dan Sadock


kuesioner, ditemukan bahwa tingkat (2008) mengartikan kecemasan dengan
kecemasan keluarga lansia berada pada respon terhadap situasi tertentu yang
tarap sedang dengan frekuensi 77 orang mengancam dan merupakan hal yang
mengalami kecemasan sedang yaitu normal terjadi. Sedangkan menurut Stuar
(48.1%), kategori berat sebanyak 6 orang (2012) meyatakan bahwa faktor yang
(3,8%) kategori ringan sebanyak 26 menyebabkan tingginya angka
orang (16.2), dan yang tidak mengalami kecemasan adalah beratnya beban yang
kecemasan sebanyak 51 orang (31,9%). sedang dihadapi oleh seorang individu.
Adapun total responden sebanyak 160 Adapun beban dalam situasi wabah ini
orang dari berbagai kalangan. bagi keluarga lansia adalah ketakutan
Kecemasan yang dialami akan tertular virus dan dapat menularkan
keluarga lansia dalam menghadapi wabah virus pada orang yang dicintai.
covid 19 ini disebabkan oleh adanya Kecemasan yag dialami oleh
kebiasaan baru yang dihadapi sehari-hari responden didominasi pada kategori
tanpa adanya persiapan yang sedang dapat dipengaruhi oleh jenis
menyebabkan terjadi peningkatan kelamin, usia, tingkat pendidikan.
kewaspadaan, hal serupa dengan Responden pada penelitian ini mayoritas
pengungkapan Hawari (2011) akan adalah perempuan, perempuan lebih
kecemasan dapat muncul dalam diri cemas akan ketidak mampuannya
individu dikarenakan adanya peningkatan dibanding dengan laki-laki, laki-laki
kewaspadaan diri akan adanya bahaya lebih aktif, eksploratif, sedangkan
Dewi Rayani
909 Dewi Nur Sukma Purqoti
Jurnal Realita
Volume 5 Nomor 1 Edisi April 2020
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika ISSN (2503 – 1708)

perempuan lebih sensitif. Hal ini gangguan kecerdasan: daya ingat buruk,
didukung oleh hasil penelitian dari Pakar susah berkonsentrasi. Sebagian rsponden
kejiwaan Universitas Gajah Mada banyak yang memilih dengan gejala daya
(UGM) menyatakan kaum wanita ingat yang buruk, disebabkan ritme
menjadi kelompok yang rentan aktifitas yang monoton selama social
terdampak kesehatan mentalnya seperti distancing dan menyebabkan kebosanan.
timbul rasa cemas dan stress selama Ke enam Perasaan depresi: hilangnya
pandemi virus corona atau covid 19. minat, perasaan berubah-ubah sepanjang
(pikiran rakyat-cirebon.com). Hal ini hari. Gambaran indikator ketujuh lebih
sejalan dengan penelitian yang dilakukan banyak memilih aktifitas positif sehingga
oleh salah seorang peneliti dari gejala ini tidak tergambar. Beitu juga
Univercity of Cambridge yang dengan gejala somatik pada indikator ke
menyatakan bahwa wanita memiliki Ketujuh hingga kesembilan. Indikator ke
resiko gangguan hampir dua kali tujuh adalah adanya gejala somatik: sakit
dibanding dengan pria. Banyak sumber dan nyeri otot, kaku, kedutan otot, gigi
daya untuk mempelajari gangguan yang gemerutuk, suara tidakstabil. Yang ke
diperkirakan dialami empat dari 100 delapan gejala sensorik: tinitus,
orang, dan menyerang mereka pada usia penglihatan kabur, muka merah atau
di bawah 35 tahun.(CNN Indonesia.com) pucat, merasa lemas, dan perasaan
Adapun kecemasan pada skala ditusuk-tusuk. Seembilan gejala
HARS diukur berdasarkan 14 indikator kardiovaskuler: berdebar, nyeri di dada,
yaitu, pertama perasaan cemas, meliputi : denyut nadi mengeras, perasaan lesu
firasat buruk, pirasat buruk yang lemas seperti mau pingsan, dan detak
tergambar dalam jawaban responden jantung hilang sekejap.
adalah adanya ketakutan akan tertular Sedangkan pada indikator ke
virus dan dapat menularkan pada orang sepuluh dan kesebelas terjadi gejala
yang dicintai. takut akan pikiran sendiri pernapasan: rasa tertekan di dada,
dan mudah tersinggung. Yang kedua perasaan tercekik, sering menarik napas,
ketegangan meliputi merasa tegang, napas pendek/sesak. gastrointestinal:
gelisah, gemetar, mudah menangis, dan sulit menelan, perut melilit, gangguan
lesu, tidak bisa istirahat tenang, dan pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah
mudah terkejut. Gambaran yang makan, tidak semua gejala ini muncul
mendominasi responden adalah, pada pada responden penelitian , adapun
awal awal pemberitaan banyak yang gejala fisik yang sering muncul
merasa gelisah dan kadang tidak berdasarkan jawaban responden adalah
semangat melakukan aktifitas apapun. adanya rasa nyeri yang tiba tiba muncul.
Sedangkan yang ketiga Begitu juga dengan gejala duabelas dan
ketakutan: takut terhadap orang asing dan tiga belas tidak tanpak gejalagejala
pada kerumunan orang banyak. Gejala berikut pada diri sesponden penelitian.
yang banyak dalam kategori ketiga ini Berikut rincian gejala Dua belas Gejala
adalah takut berkerumunan dan menjadi urogenital: sering kencing, tidak dapat
tertular, artinya responden lebih memilih menahan air seni, amenorrhoe,
untuk membatasi aktifitas sosial di luar menorrhagia, frigid, ejakulasi praecocks,
rumah dan memilih untuk selalu bersama ereksi lemah, dan impotensi. Tiga belas
keluarga. Ke empat gangguan tidur: Gejala otonom: mulut kering, muka
sukar memulai tidur, terbangun pada merah, dan ke empat belas muncul rasa
malam hari, tidur tidak pulas, Pada gelisah, tidak tenang.
kebanyakan responden indikator ke Tingkat kecemasan Responden
empat tidak terlau terlihat. Ke lima paling banyak dalam kategori kecemasan

Dewi Rayani
910 Dewi Nur Sukma Purqoti
Jurnal Realita
Volume 5 Nomor 1 Edisi April 2020
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika ISSN (2503 – 1708)

sedang sebanyak 77 orang (48,1%), hasil pemberitaan media yang merajalela


ini menunjukkan keluarga yang memiliki menyebakan kecemasan bagi lansia dan
anggota keluarga dengan usia lanjut keluarga lansia. Adapun kesimpulan hasil
memiliki kecemasan akan berbagai yang diperloh adalah tingkat kecemasan
penyebaran berita hoax, penyebaran yang Responden paling banyak dalam kategori
tidak sesuai dan semakin merajalela kecemasan sedang sebanyak 77 orang
menimbulkan kecemasan pada keluarga. (48,1%) , hasil ini menunjukkan keluarga
Jadi dapat dipahami bahwa, banyak yang memiliki anggota keluarga dengan
keluarga yang merasa cemas dan merasa usia lanjut memiliki kecemasan akan
semakin tertekan di masa seperti ini. berbagai penyebaran berita hoax,
Kebanyakan kecemasan muncul karena penyebaran yang tidak sesuai dan
rasa khawatir akan sesuatu yang belum semakin merajalela menimbulkan
terjadi. Adapun wujud rasa kecemasan kecemasan pada keluarga.
yang dialami keluarga selama melakukan
social distancing (pembatasan kontak DAFTAR PUSTAKA
sosial) adalah adanya perilaku yang Fausiah, Fitri & Widury, J. (2008).
berlebih yaitu pembatasan sosial yang Bahan Ajar Mata Kuliah
dilakukan dengan sesama anggota Psikologi Abnormal. Depok:
keluarga yang lain yang tinggal serumah
Fakultas Psikologi Universitas
karena diantara keluarga belum tentu Indonesia
semuanya sehat dan terbebas dari virus.
Denganadanya hal ini ruang gerak lansia Hariadi Ahmad dan Aluh Hartati. 2016.
semakin terbatas dikarenakan adanya Panduan Pelatihan Self
kehawatiran bahaya covid 19 dan Advocacy Siswa SMP untuk
berbagai danpak buruk yang disebarkan Konselor Sekolah. LPP
melalui media masa. Dengan demikian Mandala. Mataram
tampak jelas bahwa berita yang belum Hawari, D. (2011). Manajemen Stres,
jelas kebenaranya dapat menimbulkan Cemas, dan Depresi. Jakarta:
rasa cemas bagi lansia dan keluarga. Balai Penerbit FKUI
KESIMPULAN Kaplan danSadock. 2008. Consite
Kecemasan merupakan satu gejala yang textbookof Child and
normal terjadi pada diri individu, Adolescence
khusunya ketika individu tersebut Psychiatry.Maryland: William
mengalam suatu yang baru, terlebih lagi &Wilkins.
kejadian yang baru tersebut datang secara Lusia kus anna, 2020. Tingkat
tiba-tida tanpa ada persiapan dari diri Kecemasan Meningkat Akibat
individu untuk menjalankanya. Begitu Wabah Virus Corona , 26, 3,
juga dengan wabah virus corona atau 2020 diakses dari
covid-19 yang datang secara tiba- tiba https://lifestyle.kompas.com/read/
dan memiliki danpak yang dignifikan 2020/03/26/112749520/tingkat-
dalam kehidupan indvidu baik dari kecemasan-akibat-wabah-virus-
kalangan anak-anak hingga lansia. corona-meningkat
Pemberitaan media masa yang semakin
tidak tersaring menyebabkan kecemasan Manda firman syah, 2020. Pandemi
yang semakin meningkat. Coronavirus Atau Covid-19
Kecemasan normal akan berubah Membuat Sebagian Orang
menjadi abnormal apabila dapat Mengalami Kecemasan Berlebih.
mengganggu aktifitas individu, 2, 4, 2020 diakses dari
https://www.alinea.id/gaya-
Dewi Rayani
911 Dewi Nur Sukma Purqoti
Jurnal Realita
Volume 5 Nomor 1 Edisi April 2020
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika ISSN (2503 – 1708)

hidup/ancaman-psikologis-dan- Measuring Anxiety and Anger


imbas-cemas-akibat-covid-19- With The State Trait Anxiety
b1ZLh9sWk Inventory (STAI) and State Trait
Anger Expression Inventory
Meva Nareza, 2020, Alasan Mengapa
(STAXI) , in M. E.Mauish (Ed)
Lansia Lebih Rentat Terhadap
The Use Of Psychological Terting
Virus, 27-5-2020 diakses dari
For Assesmet. Mahwah, JJ:
https://www.alodokter.com/alasan
Lawrence Erlbaum Associates
-mengapa-lansia-lebih-rentan-
terhadap-virus-corona Stuart, GW. (2012). Buku saku
keperawatan jiwa, Edsisi 5.
Spielberge, C.D, Sydeman,S.J, Owen,
Jakarta: EGC
A.,E&Marsh, B.J. (1999),

Dewi Rayani
912 Dewi Nur Sukma Purqoti
Jurnal Realita
Volume 5 Nomor 1 Edisi April 2020
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika ISSN (2503 – 1708)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Jurnal Realita
Gedung Dwitiya Lt.3. Jln Pemuda 59A Mataram-NTB 83125 Tlp (0370) 638991
e-mail: bk_fip@ikipmataram.ac.id; web: ojs.ikipmataram.ac.id; fip.ikipmataram.ac.id.

PEDOMAN PENULISAN

1. Naskah merupakan hasil penelitian atau kajian kepustakaan di bidang pendidikan,


pengajaran dan pembelajaran,
2. Naskah merupakan tulisan asli penulis dan belum pernah dipublikasikan
sebelumnya dalam jurnal ilmiah lain,
3. Naskah dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
4. Penulisan naskah mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Program MS Word Margin kiri 3.17 cm
Font Times New Roman Margin kanan 3.17 cm
Size 12 Margin atas 2.54 cm
Spasi 1.0 Margin bawah 2.54 cm
Ukuran kertas A4 Maksimum 20 halaman
5. Naskah ditulis dengan sistematika sebagai berikut: Judul (huruf biasa dan
dicetak tebal), nama-nama penulis (tanpa gelar akademis), instansi penulis
(program studi, jurusan, universitas), email dan nomor telpon penulis, abstrak,
kata kunci, pendahuluan (tanpa sub-judul), metode penelitian (tanpa sub-judul),
hasil dan pembahasan, simpulan dan saran (tanpa sub-judul), dan daftar pustaka.
Judul secara ringkas dan jelas menggambarkan isi tulisan dan ditulis dalam huruf
kapital. Keterangan tulisan berupa hasil penelitian dari sumber dana tertentu
dapat dibuat dalam bentuk catatan kaki. Fotocopy halaman pengesahan laporan
penelitian tersebut harus dilampirkan pada draf artikel.
Nama-nama penulis ditulis lengkap tanpa gelar akademis.
Alamat instansi penulis ditulis lengkap berupa nama sekolah atau program studi,
nama jurusan dan nama perguruan tinggi. Penulis yang tidak berafiliasi pada
sekolah atau perguruan tinggi dapat menyertakan alamat surat elektronik dan
nomor telpon.
Abstrak ditulis dalam 2 (dua) bahasa: Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Naskah berbahasa Inggris didahului abstrak berbahasa Indonesia. Naskah
berbahasa Indonesia didahului abstrak berbahasa Inggris. Panjang abstrak tidak
lebih dari 200 kata. Jika diperlukan, tim redaksi dapat menyediakan bantuan
penerjemahan abstrak kedalam bahasa Inggris.
Kata kunci (key words) dalam bahasa yang sesuai dengan bahasa yang
dipergunakan dalam naskah tulisan dan berisi 3-5 kata yang benar-benar
dipergunakan dalam naskah tulisan.
Daftar Pustaka ditulis dengan berpedoman pada Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah Universitas Pendidikan Mandalika.
Jurnal Realita
Volume 5 Nomor 1 Edisi April 2020
Bimbingan dan Konseling FIPP Universitas Pendidikan Mandalika ISSN (2503 – 1708)

Anda mungkin juga menyukai