Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMBAHASAN
Senam lantai (floor exercise) adalah satu cabang olahraga senam yang
cukup popular di dunia. Biasanya, lantai (floor) yang menjadi tempat latihan
senam ini berukuruan 12 x 12 meter dan kebanyakan gerakan dalam senam lantai
membutuhkan matras sebagai alat bantu yang berfungsi untuk mengurangi risiko
terjadinya cedera saat melakukan gerakan-gerakan yang hampir semuanya
bersentuhan dengan lantai.
Senam lantai dapat dilakukan oleh pria maupun wanita dan banyak
menggunakan gerakan-gerakan seperti mengguling, melompat, menolak dengan
tangan atau kaki, bertumpu pada tangan atau kaki, bahkan memasukkan elemen-
elemen balet di dalamnya. Senam lantai dapat dilakukan di luar ruangan walaupun
lebih umum di dalam ruangan. Sebelum mulai latihan, pastikan Anda berada
dalam kondisi fisik yang prima karena banyak gerakan dalam senam lantai yang
menuntut kekuatan tangan dan kaki sekaligus koordinasi otot-otot tubuh dan
persendian.
Banyak sekali variasi gerakan dalam senam lantai, dari yang tingkat
kesulitannya rendah, sampai yang butuh latihan bertahun-tahun untuk
menguasainya. Oleh karena itu, tidak semua gerakan-gerakan dalam senam lantai
dijadikan bahan pendidikan jasmani di sekolah dan kita juga tidak akan
membahasnya semua pada artikel ini.
Berikut ini adalah beberapa gerakan dalam senam lantai yang biasanya diajarkan
pada pendidikan jasmani di sekolah beserta langkah-langkah untuk
melakukannya.
Posisi awal adalah jongkok dengan kedua tangan dilebarkan sebahu dan
telapak tangan diletakkan di atas matras.
Luruskan kedua kaki lalu tekuk sedikit siku tangan.
Gerakkan kepala ke arah dagu hingga menyentuk dada.
Bergulinglah ke depan.
Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan
merangkul lutut.
Posisi akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
Guling belakang atau biasa disebut roll ke belakang adalah kebalikan dari
roll depan. Langkah-langkah guling ke belakang adalah sebagai berikut:
Posisi awal adalah jongkok dengan kedua kaki rapat dan tumit sedikit
diangkat.
Sementara itu, kepala menunduk ke bawah dan dagu dirapatkan ke dada.
Tangan berada di samping telinga dengan telapak tangan menghadap ke
atas.
Bergulinglah ke belakang dengan menjatuhkan bokong ke belakang.
Pastikan Anda memberikan gaya tolak yang cukup untuk mendorong
tubuh ke belakang.
Tarik lutut ke belakang kepala saat punggung sudah menyentuk matras.
Ketika kaki sudah menyentuk matras, gunakan telapak tangan di atas
matras untuk menyeimbangkan tubuh.
Angkat kepala untuk kembali ke posisi akhir jongkok lalu berdiri.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar Anda sukses melakukan
backward roll:
Pastikan tangan tidak terlalu jauh ke belakang sehingga tubuh tidak bisa
melakukan tolakan.
Untuk menjaga keseimbangan tubuh yang baik saat mengguling ke
belakang, tubuh harus tetap “bulat”.
Kepala tidak boleh menoleh ke samping, harus senantiasa lurus.
Mendaratlah dengan telapak kaki untuk menjaga keseimbangan saat
kembali ke posisi awal.
3. Lompat Harimau
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping.
Menggunakan papan tolakan, melompatlah ke depan dengan lengan
diayunkan ke atas.
Saat tubuh melayang di udara, lentingkan badan dan lipat lutut di depan
dada.
Luruskan tungkai sesaat sebelum mendarat.
Posisi akhir adalah jongkok lalu berdiri.
Gerakan ini sebenarnya adalah modifikasi dari roll depan, jadi jika Anda
sudah menguasai roll depan, lenting tengkuk akan lebih mudah Anda
pelajari. Berikut langkah-langkahnya:
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping
badan.
Angkat kedua tangan ke depan dan bungkukkan badan, lalu letakkan
telapak tangan di atas matras.
Tekuk kedua siku agak ke samping, lalu masukkan kepala di antara dua
tangan.
Sentuhkan bahu ke matras.
Bergulinglah ke depan.
Saat tubuh sudah berada di atas kepala, lesatkan kedua kaki ke depan
dibantu oleh kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan
matras.
Kombinasi gerakan ini akan membuat tubuh melenting ke depan.
Saat mendarat, lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi
tangan merangkul lutut.
Posisi akhir adalah berdiri kembali.
7. Sikap Kayang
Kayang adalah salah satu gerakan senam lantai yang cukup popular.
Berguna untuk meningkatkan kelenturan tubuh, berikut ini adalah langkah-
langkah gerakan kayang:
Posisi awal adalah berdiri dengan tegak dan kedua tangan bertumpu pada
pinggul.
Kemudian tekuklah sedikit kedua kaki (lutut) dan siku, sementara kepala
dilipat ke belakang (seperti mendongak).
Putar kedua tangan ke arah belakang hingga mencapai matras sebagai
tumpuan.
Kemudian posisi akhir adalah badan melengkung menyerupai busur
(seperti posisi setengah lingkaran), yang mana posisi inilah yang kita sebut
sebagai posisi kayang.
8. Sikap Lilin
Sikap lilin mirip dengan sikap kayang dalam hal kegunaannya untuk
meningkatkan kelenturan tubuh. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
Posisi awal adalah tidur terlentang di atas matras dengan kedua tangan
lurus di samping badan dan arah pandangan ke atas.
Kemudian angkat kedua kaki ke atas dalam posisi rapat dan lurus tegak
hingga membentuk sudut 90 derajat dengan di bantu oleh kedua tangan
untuk menopang tubuh.
Dan posisi akhir dari sikap lilin ini adalah dengan posisi pundak menjadi
tumpuan untuk badan dan kedua tangan menjadi tumpuan untuk pinggang
dan kaki.
9. Handstand
Gerakan senam lantai yang satu ini juga cukup popular walaupun
mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Anda mungkin tidak
memerlukan matras untuk latihan yang satu ini. Berikut langkah-
langkahnya:
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping
badan.
Kemudian perlahan gerakan salah satu kaki lebih maju dari kaki yang
lainnya.
Bungkukkan badan dengan kedua telapak tangan bertumpu pada matras
atau lantai.
Angkat tungkai kaki secara perlahan dengan cara satu persatu.
Dorong bokong setinggi-tingginya hingga terangkat.
Bengkokkan tungkai depan sementara tungkai belakang diluruskan.
Kencangkan otot perut lalu ayunkan tungkai belakang ke atas.
Posisi akhir adalah badan dalam posisi terbalik 180 derajat dan dalam
keseimbangan dengan kedua tungkai rapat dan lurus.
Untuk pemula, jika belum mahir melakukannya dapat menggunakan
dinding atau tembok sebagai bantuan untuk sandaran atau tumpuan kedua
kaki.
10. Headstand
Agar Anda sukses mempraktekkan head stand, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan:
Dahi dan kedua tangan harus membentuk segitiga sama sisi. Jika tidak,
Anda tidak akan mendapatkan keseimbangan yang diperlukan untuk
melakukan gerakan ini.
Latihlah otot-otot leher, perut, pinggang, bahu dan paha agar kuat
menopang badan Anda.
Lenturkan sendi-sendi leher, perut, pinggang, bahu dan paha agar tidak
terlalu kaku saat melakukan gerakan ini.
Gunakan matras yang empuk dan tidak keras agar Anda terhindar dari rasa
sakit.
Saat menuju posisi akhir, lakukan tolakan secara perlahan-lahan untuk
menghindari rasa sakit.
Pastikan posisi jari tangan menghadap ke depan untuk menjaga
keseimbangan.
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping
badan.
Lebarkan kaki sedikit sementara kedua tangan lurus ke atas membentuk
huruf V.
Jatuhkan badan ke arah kiri seraya meletakkan telapak tangan kiri ke atas
matras.
Angkat kaki kiri lurus ke atas.
Selanjutnya, letakkan tangan kanan di samping tangan kiri.
Angkat kaki kanan lurus ke atas sementara kaki kiri mulai turun kembali.
Angkat tangan kiri disusul oleh kaki kiri.
Kembali ke posisi awal berdiri tegak.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga
tersendiri maupunsebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan
dengan cabang olahraga lain umumnyayang mengukur hasil aktivitasnya pada
obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yangdikerjakan dengan
kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh darikomponen-
komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan,
keseimbangan,kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai
dan tata urutan gerak yangselaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang
menarik. Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang
artinya: "untuk menerangkan bermacam-macamgerak yang dilakukan oleh atlet-
atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senamdilakukan untuk menjaga
kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak
dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam
mulai ditentukandan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic
Games, senam dianggap sebagaisuatu demonstrasi seni daripada sebagai salah
satu cabang olahraga yang teratur.
3.2 Saran
Senam lantai merupakan salah satu olah raga yang membutuhkan kekuatan,
kelentukan, kelenturan,dll. Disamping itu senam juga merupakan salah satu
olahraga yang dapat menjadikan sebagai olah raga prestasi. Jadi, sebaiknya dalam
melakukan gerakan-gerakan roll depan dan belakang adalah dengan mengikuti
cara-cara dan metode yang telah diberikan dan lebih berhati -hati saat
melakukannya. Sehingga kesalahan-kesalahan yang dapat membuat cedera tidak
akan terjadi.
BAB I
PENDAHULUAN