PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
AWALLIYAH RAMADHAN
NIM: 160104065
7
Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Padang: Akademia Permata, 2013), h. 6.
8
Tim Syamil. Al-Qur’anul karim, Miracle The Reference. (Bandung: Sygma
Publishing. 2010), h. 191
9
Kementrian Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan Terjemahnya Jilid X. (Jakarta: Lentera
Hati, 2010), h. 713.
10
Susilowati. Integrated Science Worksheet Pembelajaran IPA SMP dalam
Kurikulum 2013. Sleman: PPM Diklat Pengembangan Student Worksheet Integrated Science
Bagi Guru SMP/MTS di Kabupaten Sleman pada tanggal 24 Agustus 2013. h. 23
11
Kaufeldth, Martha. Berawal Dari Otak Menata Kelas yang Berfokus pada
Pebelajar. Diterjemahkan oleh: Agens Sawir. (Jakarta: Indeks. 2009), h. 214-215
dikembangkan hingga tingkat mengagumkan jika mendapat dukungan,
pengayaan dan pengajaran.12
Hasih observasi di Madrasah Tsanawiyah NW Jauhar Pelita, seperti
computer, LCD proyektor yang masih terbatas, belum ada ruangan
laboratorium yang memadai. Peneliti mencoba melakukan analisis kebutuhan
siswa dengan menyesuaikan kemampuan, fasilitas serta kondisi yang ada.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru pelajaran IPA kelas VIII di
MTs NW Jauhar Pelita. Bahan ajar yang digunakan berupa Buku cetak dan
LKS. Pembelajaran IPA saat ini berjalan dengan baik, dalam proses
pembelajaran juga mengaitkan dengan kebutuhan sehari-hari namun proses
mengaitkan dengan intergrasi islam belum efektif digunakan didalam kelas.
LKS yang digunakan dalam proses belajar juga LKS yang seperti biasanya,
desain dan balutan isi LKS masih tampak biasa seperti LKS secara umum.
Beliau juga menuturkan, “Sekolah MTs ini berbasis islam maka seharusnya
penunjang pembelajarannya pun bernuansa islami, akan tetapi belum
terlaksana secara menyeluruh”. Hal ini terlihat belum sesuai dengan prinsip
kurikulum 2013, yang dikembangkangkan untuk meningkatkan dan
menyeimbangkan kemampuan soft skill dan hard skill yang berupa sikap,
keterampilan dan pengetahuan. Kegiatan pembelajaran yang tercantum dalam
LKS tersebut masih menekankan pada latihan soal, sehingga kegiatan
pembelajaran hanya didominasi oleh kecerdasan logis matematis sedangkan
setiap siswa memiliki kecerdasan yang berbeda.
Peneliti juga melakukan studi kasus dengan siswa kelas VIII, dari hasil
tanya jawab tersebut bisa dilihat ungkapan para siswa bahwa “LKS yang
mereka gunakan untuk belajar kurang menarik, mereka menginginkan LKS
yang tidak monoton pada soal tetapi LKS yang juga disertai gambar dan
terintegrasi dengan islam sehingga dalam proses belajar tidak membosankan”,
12
Hernowo. 2014. Kisah tentang Kiprah Guru “Multiple Intellegences” di Sekolah.
(Bandung : Mizan Learning Center. 2014), h. 176
selain itu siswa menginginkan LKS dengan isi cakupan materi yang sesuai
dibutuhkan serta sesuai dengan apa yang akan mereka pelajari.
Sistem Pernapasan merupakan bagian dari materi yang di ajarkan di
SMP/MTs kelas VIII pada semester genap kurikulum 2013. Materi sistem
pernapasan manusia membutuhkan pemahaman yang cukup bagi siswa
karena materi yang disajikan cukup banyak. Materi ini sangat erat kaitannya
dengan permasalahan-permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya penyakit yang menyerang sistem pernapasan yang sering dialami
setiap harinya seperti asma, influenza, TBC (Tuberkulosis), pneumonia dan
kanker paru-paru. Sehingga materi sistem pernapasan pada manusia menjadi
materi yang sangat penting untuk dipelajari dan dipahami. Hal ini ditunjukan
dari presentase ketuntasan belajar peserta didik yang tidak memenuhi KKM
sebesar 34% dari jumlah keseluruhan peserta didik. Untuk kriteria ketuntasan
mengajar (KKM) mata pelajaran IPA yaitu 75. Guru IPA MTs NW Jauhar
Pelita menyatakan bahwa dengan keberagaman kecerdasan yang dimiliki
siswa dalam satu kelas maka peran Guru dan LKS sangat penting untuk
mengarahkan pembelajaran yang sesuai untuk siswa, dan diharapkan
pembelajaran menjadi lebih efektif.
Keuntungan penggunaan LKS selain sebagai panduan untuk untuk
mengarahkan siswa dalam belajar, LKS juga dapat digunakan untuk
menganalisis dan mengukur seberapa jauh pemahaman yang telah dikuasai
oleh siswa.13 Selain itu Peserta didik juga perlu mendapatkan pengetahuan
tentang ilmu IPA dalam konteks nilai-nilai keIslaman dan kaitannya dalam
kehidupan sehari-hari.
LKS berbasis integrasi Islam materi Sistem Pernapasan pada Manusia
perlu dikembangkan untuk mewujudkan pembelajaran di MTs yang
mengintegrasikan biologi dengan keIslaman, sehingga sesuai dengan
pengembangan kurikulum yang peduli terhadap permasalahan integrasi. Hasil
pengembangan bahan ajar tersebut juga diharapkan dapat menjadi solusi
13
Butler & Mc.Munn. A Teacher’s Guide to Classroom Assesment. San Francisco:
John Wiley & Sons, Inc. 2006, h. 125.
dalam mengajarkan materi sistem penapasan kepada siswa dengan potensi
dan kecerdasan yang beragam agar pembelajaran menjadi lebih efektif
dengan meningkatnya hasil belajar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana desain Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis integrasi Islam
materi pokok Sistem Pernapasan pada Manusia?
2. Bagaimana kelayakan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis integrasi islam
materi pokok Sistem Pernapasan pada Manusia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini yaitu:
1. Menghasilkan desain Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis integrasi islam
materi pokok Sistem Pernapasan pada Manusia.
2. Mengetahui kelayakan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis integrasi islam
materi pokok Sistem Pernapasan pada Manusia.
D. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini meliputi:
1. Manfaat bagi peserta didik
Media yang dikembangkan dapat digunakan sebagai media belajar
mandiri, dalam meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi
Sistem Pernapasan pada manusia yang berintegrasi dengan ilmu keislaman,
dan mampu meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran Biologi.
2. Manfaat bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam
memberikan informasi dan wawasan baru terhadap peserta didik dan
mendorong kreatifitas untuk mengembangkan sarana pembelajaran yang
sesuai dengan dengan kebutuhan peserta didik.
3. Manfaat bagi Sekolah
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan konribusi positif bagi
sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran dan meningkatkan kualitas
hasil belajar siswa pada materi Sistem Pernapasan pada Manusia.
E. Spesifikasi Produk
Spesifikasi Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah:
1. Perangkat pembelajaran dikhususkan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA
Biologi berbasis berintegrasi Islam.
2. Perangkat pembelajaran dikhususkan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA
Biologi MTs kelas VIII semester genap dengan ringkasan materi Sistem
Pernapasan pada Manusia yang memuat ayat Al-Qur’an.
3. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis integrasi Islam materi pokok Sistem
Pernapasan pada Manusia kelas VIII dicetak dengan ukuran kertas A4 yang
terbagi menjadi dua kolom dengan menggunakan tipe huruf Tames New
Roman ukuran huruf 12 spasi 1,5.
F. Asumsi dan keterbatasan
1. Asumsi pengembangan ialah:
a. Menjadi perangkat pembelajaran yang dapat membantu Guru dalam
melaksanakan pembelajaran Madrasah Tsanawiyah kelas VIII yang
berintegrasi pada ilmu ke-Islaman.
b. LKS ini dapat digunakan menjadi bahan ajar siswa kelas VIII
SMP/MTs dalam mendalami materi sistem pernapasan pada manusia,
selain buku teks dan buku utama.
c. Memberikan pengetahuan yang bermakna kepada siswa.
2. Keterbatasan pengembangan ini yaitu:
a. Pengembangan LKS IPA Biologi ini hanya mencakup materi sistem
pernapasan pada manusia untuk siswa kelas VIII semester genap
SMP/MTs
b. Pengembangan LKS berbasis integrasi Islam terbatas penilaian dari
dosen pembimbing, ahli media, ahli materi, guru IPA Biologi, dan uji
coba terbatas oleh siswa kelas VIII MTs NW Jauhar Pelita.
c. LKS hanya berbentuk bahan ajar cetak (hardware), tidak dalam bentuk
software lainnya.
G. Definisi istilah
Istilah-istilah yang ditegaskan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengembangan
Pengembangan adalah suatu proses, cara atau perbuatan
pengembangan. Penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang
digunakan untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada, baik yang berbentuk perangkat keras (hardware)
maupun yang berbentuk perangkat lunak (software) dan hasil akhir dari
produk tersebut dapat dipertanggung jawabkan.14
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS adalah bahan ajar cetak yang termasuk didalamnya adalah
lembar kasus, daftar bacaan, lembar praktikum, lembar pengarahan tentang
proyek, lembar kerja, dan sebagainya.15
3. Integrasi Islam
Integrasi islam adalah memadukan, menggambungkan, dan
menyatukan antar disiplin ilmu,materi sistem pernapasan pada manusia
dengan Al-Qur’an dengan harapan siswa dapat mengambil pelajaran dari
apa yang siswa pelajari.
4. Materi Sistem Pernapasan pada Manusia
Pernapasan pada manusia merupakan materi pokok yang dipelajari di
kelas VIII SMP/MTs merupakan materi yang cukup penting dalam ilmu
biologi. Materi ini dipelajari di kelas VIII semester genap dengan
Kompetensi Dasar (KD) 3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia
dan memahami gangguan pada sistem pernapasan.
H. Kajian Pustaka
14
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: PT Remaja
Roskarya, 2009), h. 164-165
15
Belawati, jian, Pengembangan Bahan Ajara Edisi Kesatu, (Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka, 2003), h. 15
1. Lembar Kerja Siswa (LKS)
a. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) yaitu jenis alat bantu dalam belajar.
Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi
maupun soal-soal (pertanyaan yang dijawab oleh peserta didik). 16
Dapat ditarik kesimpulan bahwasannya.17 Penyajian pembelajaran
dengan memakai LKS menuntut adanya partisipasi aktif dari para
siswa. Hal ini berarti dengan pembelajaran berbantu LKS siswa
diharapkan dapat belajar mandiri, lebih aktif dan mampu memahami
materi dan menjadi dasar pembelajaran tersebut.
b. Fungsi LKS
Lembar Kerja Siswa (LKS) berfungsi sebagai:
1) Bahan ajar yang lebih mengaktifkan peran siswa daripada guru
2) Bahan ajar yang memudahkan siswa memahami materi pelajaran
3) Bahan ajar yang ringkas namun banyak melatih siswa
4) Bahan ajar yang menjadikan pelaksanaan pengajaran menjadi
mudah.18
c. Sistematika LKS
Sistematika Lembar Kerja Siswa (LKS) meliputi:
1) Judul LKS
Judul LKS menggambarkan isi secara keseluruhan.
2) Pengantar
Bagian pengantar dari LKS berisi uraian singkat bahan pelajaran
yang dicakup dalam kegiatan dan pertanyaan atau masalah yang
berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk
memancing kemampuan berpikir siswa dan diharapkan siswa dapat
memecahkan masalah tersebut dengan melakukan kegiatan.
16
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar. (Bandung: CV Pustaka Ceria, 2011), h. 74
17
Dian Wijayanti, Sulistyo Saputro, dan Nanik Dwi Nurhayati,. “Pengembangan
Media Lembar Kerja Siswa Berbasis Hierarki Konsep Untuk Pembelajaran Kimia Kelas X
Pokok Bahasan Pereaksi Pembatas” Jurnal Pendidikan Kima (JPK). Vol. 4 No. 2, (2015)
18
Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta: DIVA Press,
2011), h. 205
3) Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan pada LKS berisi kompetensi yang harus dicapai
oleh siswa setelah melakukan percobaan. Tujuan pembelajaran
dirinci pada masing-masing kegiatan.
4) Alat dan bahan
LKS memuat alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan
kegiatan.
5) Langkah Kegiatan
Langkah kegiatan berisi sejumlah langkah cara pelaksanaan
kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa.
6) Tabel/Hasil kegiatan
Tabel pengamatan berfungsi untuk mencatat data hasil pengamatan
yang didapat dari kegiatan.
7) Pertanyaan
Pertanyaan yang diberikan mengulang kembali tentang beberapa
hal yang diamati pada saat melakukan percobaan, menuntun untuk
menarik kesimpulan hasil percobaan, pertanyaan diselesaikan
secara kelompok pada saat pembelajaran berlangsung.
8) Kesimpulan
Kesimpulan tercantum dalam bagian akhir LKS. Hal ini bertujuan
agar guru bisa mengetahui tercapai atau tidaknya kopetensi yang
diinginkan pada pembelajaran.19
d. Kriteria Penyusunan LKS
Hal yang harus kita siapkan saat akan pembuatan LKS yakni:
1) Didasarkan GBPP yang ada, AMP, buku pedoman siswa (paket),
2) Memilih dan lebih menyaring bahan yang penting,
3) Sesuaikan pada tingkat pikir siswa.20
e. Langkah-langkah Penyusunan LKS
19
Kamalia Poppy Devi, Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Guru SMP.
(Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA,
2009), h. 34-35
20
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar…, h. 75
Langkah-langkah dalam penyusunan bahan ajar berupa LKS
(Lembar Kerja Siswa) meliputi:
1) Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum bertujuan untuk menentukan materi-materi
yang perlu dicantumkan dalam bahan ajar tersebut dengan cara
melihat materi pokok, pengalaman belajar dan kompetensi yang
harus dimiliki siswa.
2) Penyusunan Peta Kebutuhan LKS
Peta kebutuhan LKS diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS
yang harus ditulis dan melihat urutan LKS.
3) Penentuan Judul LKS
Judul LKS dirumuskan berdasarkan KI-KD, materi pokok atau
pengalaman belajar dalam kurikulum.
4) Penulisan LKS
Tahapan-tahapan dalam penulisan LKS meliputi:
a) Perumusan kompetensi dasar
KD dirumuskan dari kurikulum yang digunakan.
b) Penentuan alat penilaian
Penilaian bertujuan untuk melakukan penilaian pada proses dan
hasil kerja siswa.
c) Penyusunan materi
Materi LKS bergantung pada Kompetensi Dasar (KD), materi
dapat berupa informasi pendukung meliputi ruang lingkup
substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diperoleh dari buku,
majalah, internet maupun jurnal hasil penelitian.
d) Struktur LKS
Struktur LKS secara umum terdiri dari: judul, petunjuk belajar,
kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas,
langkah kerja dan penilaian.21
21
Departemen Pendidikan Nasional. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. (Jakarta:
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas, 2008), h. 23-24
f. Tujuan Penyusunan LKS
Tujuan dari penyusunan LKS meliputi:
1) Menyajikan bahan ajar yang mempermudah siswa berinteraksi
dengan materi pelajaran
2) Menyajikan tugas yang dapat meningkatkan penguasaan siswa
terhadap materi yang telah diberikan
3) Melatih kemandirian belajar siswa
4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada siswa.22
2. Integrasi
a. Pengertian Integrasi Ilmu
Integrasi ilmu adalah memadukan, menggambungkan, dan
menyatukan antar disiplin ilmu. Pengintegrasian diperlukan agar tidak
terjadi dikotomi ilmu, karena sejatinya ilmu adalah satu kesatuan
(unity of science), yaitu ilmu yang berasal dari Allah SWT. 23 The
unity of knowledge merupakan kesatuan ilmu yang dapat menjadi
sarana penting dalam meningkatkan keimanan dan haqqa tuqatih
(taqwa yang sesungguhnya).24
b. Pentingnya Integrasi dalam Kurikulum
Pengembangan kurikulum harus peduli terhadap permasalahan
integrasi.25 Istilah terintegrasi akan digunakan secara bergantian untuk
menggambarkan sebuah kurikulum yang menghubungkan berbagai
disiplin dengan cara tertentu.26 Alasan kuat bagi pendekatan integrasi
adalah dalam menarik minat siswa, kurikulum harus ditetapkan dalam
dunia nyata, karena dunia nyata tidak dipisahkan kedalam disiplin-
disiplin, juga tidak bisa dipisahkan dalam kurikulum.27
22
Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta: DIVA Press,
2011), h. 206
23
Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), h.46
24
Ali, Buku Kultum: Integritas Iman, Ilmu dan Amal. (Magelang: PWM jateng
bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Magelang, 2010), h. 51
25
Hamalik, h. 46
26
M Drake Susan, Menciptakan Kurikulum Terintegrasi yang Berbasis Standar.
(Jakarta: Indeks, 2013), h. 9
27
M Drake Susan, h. 11-12
c. Pentingnya Integrasi dalam Mengatasi Dikotomi Ilmu
Latar belakang munculnya integrasi ilmu adalah adanya
dikotomi ilmu yang berimplikasi luas terhadap aspek-aspek
pendidikan di lingkungan umat Islam.28 “Istilah dikotomi adalah sikap
atau paham yang membedakan, memisahkan dan mempertentangkan
antara ”ilmu-ilmu agama” dan “ilmu-ilmu non agama (ilmu umum)”.29
Implikasi dari dikotomi ilmu sangat luas diantaranya:
1) Munculnya pemikiran yang mempertentangkan antara ayat
qauliyah dan kauniyah
Ayat qauliyah merupakan ayat yang didalamnya
mengandung ilmu-ilmu yang terkait dengan nilai-nilai yang
diturunkan Allah baik dalam Al-qur’an maupun Hadits-hadits
Nabi Muhammad SAW, sedangkan ayat kauniyah adalah ayat
yang didalamnya terkandung ilmu yang dikembangkan oleh
manusia karena interaksinya dengan alam.30 Hal tersebut
mengandung arti bahwa yang dimaksud ayat qauliyah adalah ilmu
agama dan ayat kauniyah merupakan ilmu umum. Ilmu umum
diartikan sebagai pengetahuan yang mencakup berbagai disiplin
dan bidang kehidupan manusia secara kompleks dan plural, juga
diartikan sebagai ilmu yang tidak ada kaitannya sama sekali
dengan agama, sedangkan ilmu pengetahuan agama dimaksudkan
sebagai ilmu pengetahuan yang terbatas bahasannya pada
persoalan-persoalan akidah, ibadah, dan akhlak semata. Hal
tersebut mengandung pengertian bahwa pengetahuan agama
adalah pengetahuan yang wilayah bahasannya terbatas pada
keimanan dan ritual saja.31 Suatu kesadaran untuk menjadikan
ayat-ayat qauliyah sebagai objek kajian pokok, tetapi
28
Yunus, Teori Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam. (Jakarta: Prestasi, 2006),
h. 237
29
Bahruddin dkk, Dikotomi Pendidikan Islam. (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset,
2011), h. 2
30
Bahruddin, h. 2
31
Puput Puspita Sari, Integrasi Ilmu dan Agama. (Bandung: Universitas Santri Salafy
Al-Amin Jayanti Sumur, 2016), h. 6
mengabaikan ayat-ayat kauniyah yang justru menyimpang begitu
banyak misteri dan mengandung khazanah keilmuan yang kaya
mulai berkembang di kalangan umat Islam.32
Keadaan yang mempertentangkan antara ilmu agama
dengan ilmu umum menyebabkan bahaya. Umat Islam yang hanya
mengandalkan ilmu agama dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya menyebabkan ia kurang mampu dalam menghadapi
tantangan zaman. Hal tersebut menjadikan umat Islam kalah
bersaing dan menyebabkan kemunduran sebagaimana terlihat
dalam masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia atau
penjajahan Barat atas dunia Islam, sebaliknya, ilmu umum yang
tidak didasarkan pada agama menyebabkan terjadinya
penyalahgunaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk
tujuan-tujuan yang menghancurkan umat manusia.
2) Munculnya madrasah yang hanya mengkhususkan pada
pengembangan ilmu agama
Madrasah Nizam al-Mulk hanya mengkhususkan diri pada
pengembangan ilmu agama di paruh kedua abad 11, hal ini bisa
dilihat sebagai kemajuan di bidang pendidikan agama, tapi dilain
pihak bisa juga dilihat sebagai kemunduran peradaban Islam
karena non-Islamic knowledge sudah tidak menjadi perhatian lagi
dalam dunia pendidikan Islam.33
3) Terjadinya penyempitan makna ulama
Ulama adalah orang yang memperkaya diri dengan berbagai
disiplin ilmu pengetahuan, hal ini bisa dilihat dari ulama Hasan
Basri di abad 8 sampai al Ghazali di abad 11 M. Makna ulama
setelah abad 12 M mengalami penyempitan menjadi orang yang
32
Bahruddin, h. 2
33
Mas’ud, Membuka Lembaran Baru Dialog Islam-Barat: Telaah Teologis-Historis.
2004. h. 40-41
hanya memperkaya diri dengan ilmu-ilmu agama khususnya ilmu
fiqh.34
4) Fiqh menjadi mahkota ilmu
Fiqh menjadi mahkota ilmu, induk ilmu dan mengasingkan
ilmu-ilmu lain pada periode setelah abad 12 M.35
Dikotomi ilmu menyebabkan berbagai permasalahan yang
berdampak negative terhadap kemajuan umat islam, meliputi:
1) Munculnya kesenjangan antara sistem pendidikan Islam dan ajaran
Islam
Sistem pendidikan yang ambivalen mencerminkan
pandangan dikotomis yang memisahkan ilmu agama dengan ilmu
umum. Pandangan ini bertentangan dengan konsep ajaran islam
yang bersifat integral, dimana Islam mengajarkan keharusan
adanya keseimbangan antara urusan dunia (umum) dengan urusan
akhirat (agama).
2) Munculnya inferioritas pengelola lembaga pendidikan islam
Munculnya inferioritas pengelola lembaga pendidikan islam
disebabkan karena sistem pendidikan Barat yang kurang
menghargai nilai-nilai kultural dan moral telah dijadikan tolak
ukur kemajuan dan keberhasilan sistem pendidikan bangsa
Indonesia.36
d. Integrasi Ilmu Agama dengan Ilmu Umum Sebagai Cara Mengatasi
Dikotomi Ilmu
Dikotomi ilmu Islam telah memiliki dampak yang cukup besar,
yang membuat para pemikir Muslim mulai menggagas konsep
34
Mas’ud, h. 43-44
35
Mas’ud, h. 44
36
Nata, Integrasi Imu Agama dan Ilmu Umum. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 152-
154
integrasi keilmuan Islam, yang mencoba membangun suatu
keterpaduan kerangka keilmuan Islam, dan berusaha menghilangkan
dikotomi ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum, salah satunya
dengan pengembangan sains-Islam. Beberapa pemikir Muslim
menyebut konsep ilmu-ilmu ke-Islaman, dengan “sains Islam”.
Konsep pemikiran Nasim Butt terkait dengan sains Islam dijelaskan
dalam pernyataan sebagai berikut: “Jika sains memang sarat nilai
dengan komponen penting yang bersifat subjektif (juga objektif),
maka tentunya ia bisa dikembangkan melalui selera dan penekanan
kultural yang khas. Artinya, didalam sebuah masyarakat Islam, nilai
yang membentuk upaya sains dan teknologi haruslah nilai Islami,
yang dalam istilah singkatnya disebut sebagai konsep sains Islam.37
Integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum merupakan usaha
mengIslamkan atau melakukan penyucian terhadap ilmu pengetahuan
produk Barat yang selama ini dikembangkan dan dijadikan dalam
wacana pengembangan sistem pendidikan Islam, agar diperoleh
pengetahuan yang bercorak khas Islami.38
Rencana kerja Al-Faruqi untuk Islamisasi ilmu pengetahuan
memiliki lima sasaran, yaitu:
1) Menguasai disiplin-disiplin modern
2) Menguasai khazanah Islam
3) Menentukan relevansi Islam yang spesifik pada setiap ilmu
pengetahuan modern
37
Nasim Butt, Sains dan Masyarakat Islam. (Bandung: Pustaka Hidayah, 1996), h. 59
38
Nata, h. 154
4) Mencari cara-cara untuk melakukan sintesa kreatif antara
khazanah Islam dengan ilmu pengetahuan modern
5) Mengarahkan pemikiran Islam ke lintasan-lintasan yang mengarah
pada pemenuhan pola rancangan Allah.39
Untuk mencapai sasaran tersebut Al-Faruqi menguraikan dua
belas langkah sistematis yang mengarah pada Islamisasi ilmu
pengetahuan, yaitu:
1) Penguasaan terhadap disiplin-disiplin ilmu modern
2) Survei disipliner
3) Penguasaan terhadap khazanah Islam
4) Penguasaan terhadap khazanah Islam untuk tahap analisis
5) Penentuan relevansi spesifik untuk setiap disiplin ilmu
6) Penilaian kritis terhadap disiplin modern
7) Penilaian kritis terhadap khazanah Islam
8) Survei terbesar problem umat Islam
9) Survei problem-problem umat manusia
10) Analisis kreatif dan sintesis
11) Merumuskan kembali disiplin-disiplin dalam kerangka Islam
12) Penyebarluasan ilmu pengetahuan yang sudah di Islamisasikan.40
Gerakan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan meliputi:
1) Umat Islam membutuhkan suatu sistem sains untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya baik material maupun spiritual
39
Nata, h. 179
40
Nata, h. 179-180
2) Umat Islam yang memiliki kebudayaan berbeda dengan Barat
membutuhkan sistem sains yang berbeda karena sains Barat
diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri
3) Umat Islam pernah memiliki peradaban Islami dimana sains
berkembang sesuai dengan nilai dan kebutuhan umat Islam.41
41
Nata, h. 11
42
Standar Isi Biologi Kelas VIII Semester 1 SMP.
43
Syaifuddin, Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan, (Jakarta:
Salemba Medika, 2011), h. 40.
Artinya: “Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan
kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk
(memeluk agama) Islam. Dan Barang siapa yang dikehendaki
Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak
lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah
Allah menimpakkan siksa kepada orang-orang yang tidak
beriman.” (Q.S. Al-An’am: 125)
Ayat diatas menjelaskan terdapat korelasi yang konkrit dengan
fungsi-fungsi organ tubuh, dimana didalam respirasi diketahui bahwa
minimnya tekanan udara dan oksigen terjadi setiap kali bertambah
ketinggian seseorang dari permukaan bumi. Keadaan ini menyebabkan
kesempitan dan kesulitan pada dada untuk bernafas (sesak nafas), juga
karena berkurangnya jumlah oksigen yang dihirup paru-paru. Manusia
yang normal akan membutuhkan oksigen sekitar 375 liter per hari. Secara
alamiah, kita mendapatkan oksigen dengan bernapas melalui paru-paru.
Oksigen sampai di paru-paru kemudian ke alveoli lalu akan diikat oleh
hemoglobin didalam darah. Kemudian disalurkan ke seluruh tubuh untuk
membantu proses pembakaran glukosa menjadi energy.44
1. Organ-organ Penyusun Sistem Pernapasan pada Manusia
Organ pernapasan pada manusia terdiri dari hidung,
tenggorokan (Faring), pangkal tenggorokan (Laring), batang
tenggorokan (Trakea), cabang batang tenggorokan (Bronkus), dan
paru-paru (Pulmo).
44
M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 274.
Alat-alat pernapasan pada manusia dapat dilihat pada Gambar
2.1
a. Hidung
Hidung merupakan bagian paling atas dari alat pernapasan
dan merupakan alat pernapasan paling awal yang dilalui udara.
Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung, dan ujung
rongga hidung. Lubang hidung terbagi menjadi dua, yaitu sebelah
kanan dan kiri yang dibatasi oleh sekat hidung. Rongga hidung
berhubungan dengan rongga mulut.46
Rongga hidung memiliki tiga fungsi utama, yaitu
menghangatkan udara, melembabkan udara, dan menyaring udara.
Rongga hidung memiliki rambut-rambut halus dan selaput lendir
yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk dan
mengeluarkan partikel-partikel.47
Bagian-bagian hidung manusia dapat dilihat pada Gambar 2.2
45
Syaifuddin, Anatomi Tubuh Manusia…, h. 42.
46
Imam Suprapto, Keperawatan Medikal Bedah, Asuhan Keperawatan pada Gangguan
Sistem Respirasi, (Jakarta: CV. Trans Info Media, 2013), h. 4.
47
Imam Suprapto, Keperawatan Medikal Bedah…, h. 4.
Gambar 2.2 Bagian-bagian Hidung Manusia48
b. Tenggorokan (Faring)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring
merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan
(nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan
(orofarings) pada bagian belakang. Bagian belakang faring terdapat
tekak (laring) tempat terletaknya pita suara. Masuknya udara
melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar
sebagai suara. Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran
bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagai jalan makanan dan
minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung
(resonasi) untuk suara percakapan.49
Bagian-bagian faring manusia dapat dilihat pada Gambar 2.3
48
Mohammad Judha, Rangkuman Belajar Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa
Kesehatan dan Keperawatan, (Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2012), h. 45.
49
Imam Suprapto, Keperawatan Medikal Bedah…, h. 5.
Gambar 2.3. Bagian-bagian Faring Manusia50
c. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Laring terdiri dari lempengan-lempengan tulang rawan.
Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta
membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang
menghubungkan faring dengan trakea. Laring juga memiliki
selaput suara yang akan bergetar jika ada udara yang melaluinya,
misalnya pada saat kita berbicara. Laring memiliki katup yang
disenut epiglotis (anak tekak). Epiglotis selalu dalam keadaan
terbuka, dan hanya akan menutup jika ada makanan yang masuk ke
kerongkongan.51
Bagian-bagian laring manusia dapat dilihat pada Gambar 2.4
50
Mohammad Judha, Rangkuman Belajar Anatomi…, h. 46.
51
Setiadi, Anatomi dan Fisiologi, (Yogjakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 46.
52
Setiadi, Anatomi dan Fisiologi…, h. 46.
kotoran dalam udara agar tidak masuk ke dalam paru-paru. Trakea
bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus).53
Trakea pada manusia dapat dilihat pada Gambar 2.5
53
Imam Suprapto, Keperawatan Medikal Bedah…, h. 5.
54
Setiadi, Anatomi dan Fisiologi…, h. 47.
55
Imam Suprapto, Keperawatan Medikal Bedah…, h. 6.
Gambar 2.6. Bronkus Manusia56
f. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru adalah alat pernapasan yang terletak didalam
rongga dada dan di atas diafragma. Diafragma adalah sekat rongga
badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru
terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kiri dan paru-paru kanan.
Paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir, sedangkan paru-paru kanan
terdiri dari tiga gelambir. Paru-paru diselubungi oleh selaput elastis
yang disebut pleura. Selaput paru-paru membungkus alveolus-
alveolus, yang berjumlah lebih kurang 300 juta buah.57
Bagian-bagian paru-paru manusia dapat dilihat pada Gambar 2.7
56
Setiadi, Anatomi dan Fisiologi…, h. 48.
57
Imam Suprapto, Keperawatan Medikal Bedah…, h. 7.
58
Setiadi, Anatomi dan Fisiologi…, h. 48.
Proses pernapasan selalu terjadi dalam dua siklus, yaitu inspirasi
(menghirup udara) dan ekspirasi (menghembuskan udara).
Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat
terjadinya, manusia dapat melakukan dua mekanisme pernapasan,
yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.59
a. Pernapasan Dada
Pernapasan dada disebut juga pernapasan tulang rusuk.
Proses inspirasi diawali dengan berkontraksinya musculus
interkistalis (otot antartulang rusuk), sehingga menyebabkan
terangkatnya tulang rusuk. Keadaan ini mengakibatkan rongga
dada membesar dan paru-paru mengembang. Paru-paru yang
mengembang menyebabkan tekanan udara rongga paru-paru
menjadi lebih rendah dari tekanan luar, sehingga udara dari luar
masuk ke dalam paru-paru.60
Proses ekspirasi berlangsung pada saat musculus interkistalis
berelaksasi sehingga tulang rusus turun kembali. Keadaan ini
mengakibatkan rongga dada menyempit, dan paru-paru mengecil.
Paru-paru yang mengecil menyebabkan tekanan udara dalam
rongga paru-paru menjadi lebih tinggi dari tekanan udara luar,
sehingga udara keluar dari paru-paru.61
Mekanisme pernapasan dada dapat dilihat pada Gambar 2.8
59
Setiadi, Anatomi dan Fisiologi…, h. 49.
60
Imam Suprapto, Keperawatan Medikal Bedah…, h. 12.
61
Imam Suprapto, Keperawatan Medikal Bedah…, h. 12.
Gambar 2.8. Gambar Mekanisme Pernapasan Dada62
b. Pernapasan Perut
Mekanisme proses inspirasi pernapasan perut diawali dengan
berkontraksinya otot diafragma, sehingga diafragma yang semula
melengkung berubah menjadi datar. Keadaan diafragma yang datar
mengakibatkan rongga dada dan paru-paru mengembang. Tekanan
udara yang rendah dalam paru-paru menyebabkan udara dari luar
masuk ke dalam paru-paru.63
Proses ekspirasi terjadi pada saat otot diafragma berelaksasi,
sehingga diafragma kembali melengkung. Keadaan melengkungnya
diafragma mengakibatnya rongga dada dan paru-paru mengecil,
tekanan udara dalam paru-paru naik, sehingga udara keluar dari
paru-paru.64
Mekanisme pernapasan perut dapat dilihat pada Gambar 2.9
62
Mohammad Judha, Rangkuman Belajar Anatomi…, h. 49.
63
Mohammad Judha, Rangkuman Belajar Anatomi…, h. 49.
64
Mohammad Judha, Rangkuman Belajar Anatomi…, h. 49.
Gambar 2.9 Mekanisme Pernapasan Perut65
3. Penyakit pada Sistem Pernapasan pada Manusia
Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan pada
manusia antara lain sebagai berikut:
a. Hipoksia
Hipoksia adalah kekurangan oksigen didalam jaringan.
Hipoksia pada tingkat berat dapat menyebabkan kematian sel-sel,
sedangkan pada tingkat rendah dapat menyebabkan penekanan
aktivitas mental dan menurunkan kapasitas kerja otot. Hipoksia
dapat terjadi akibat kekurangan oksigen dalam atmosfer, anemia,
gangguan sirkulasi darah, penyakit par, adanya zat toksik (karbon
monoksida atau sianida).66
b. Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan paru-paru dimana alveolus
biasanya berisi cairan dan eritrosit yang berlebihan. Jenis
pneumonia umumnya adalah pneumonia bakteri. Penyakit ini
dimulai dengan infeksi dalam alveolus, yaitu membrane paru-paru
mengalami peradangan dan berlubang-lubang sehingga cairan dan
eritrosit masuk ke dalam alveolus. Infeksi alveolus disebarkan oleh
65
Mohammad Judha, Rangkuman Belajar Anatomi…, h. 49.
66
Setiadi, Anatomi dan Fisiologi…, h. 58.
bakteri dari satu alveolus ke alveolus lainnya sehingga dapat
meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru.67
c. Asma
Asma atau sesak napas merupakan suatu penyakit
penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap
rambut, bulu, atau debu. Asma ditandai dengan kontraksi yang
kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran bernapas.
Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivitas bronkiolus
(disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara.68
d. Tuberkulosis (TBC)
Tuberculosis merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan
oleh serangan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen
terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding
alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya
akan mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya, napas penderita
menjadi terengah-engah.69
e. Radang pada sistem pernapasan pada manusia
1) Rinitis, yaitu radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh
virus, misalnya virus influenza. Rhinitis juga dapat terjadi
karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan
debu. Produksi lendir (ingus) meningkat.
2) Faringitis, yaitu radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri
Steptococcus. Gejala yang muncul antara lain tenggorokan
sakit dan tampak kemerahan.
3) Laringitis, yaitu radang pada laring. Penderita serak atau
kehilangan suara. Penyebab laryngitis antara lain infeksi,
67
Mohammad Judha, Rangkuman Belajar Anatomi…, h. 53.
68
Imam Suprapto, Keperawatan Medikal Bedah…, h. 16.
69
Mohammad Judha, Rangkuman Belajar Anatomi…, h. 54.
terlalu banyak merokok, minum alcohol, atau terlalu banyak
bicara.
4) Bronkitis, yaitu radang pada cabang batang tenggorokan akibat
infeksi. Penderita mengalami demam, menghasilkan banyak
lendir yang menyumbat batang tenggorokan sehingga
penderita sesak napas.
5) Sinusitis, yaitu radang pada sinus. Sinus terdapat di daerah pipi
di kiri dan kanan batang hidung. Biasanya didalam sinun
terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.70
A. Kerangka Berpikir
Yakni inti dari penelitian yang dilakukan sudah dirumuskan. Dari
apa yang telah dipaparkan bisa berupa teori yang sudah ada diatas,
berikutnya diamati dan penganalisisan serta dijabarkan secara sistematis,
hingga mendapatkan simpulan dalam penelitian. Inti dan kesimpulan
untuk penelitian ini, berikutnya dipakai untuk perumusan hipotesis.
70
Imam Suprapto, Keperawatan Medikal Bedah…, h. 18.
Berikut yang dapat dialurkan dalam kerangka pikiran dalam
pengembangan LKS bisa dilihat pada Bagan 2.1 berikut ini:
Analisis
Kebutuhan
Uji Validasi
3. Ahli Agama
Revisi
Uji coba
71
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). (Bandung: Alfabeta, 2018), h. 407
72
Nana Saodih Sukmadinata, Metode penelitian Pendidikan. (Bandung: RT Remaja,
2012), h. 164
utama yaitu disesuaikan pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Ketujuh langkah tersebut, yaitu:
Revisi Produksi
Produk Akhir
73
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, h. 407
3. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Menurut Borg dan Gall yang dikutipkan oleh Sugiyono, 10 langkah
tahapan model pengembangan Borg dan Gall disederhanakan menjadi 7
langkah utama yaitu disesuaikan dengan penelitian yang akan dilakukan. 74
Tahapan disaat pembuatan produk ini dilakukan untuk penelitian cukup
sampai tahap dihasilkannya produk akhir, yang berbentuk Lembar Kerja
Siswa (LKS). LKS berbasis integrasi islam materi pokok Sistem
Pernapasan pada Manusia untuk Siswa Kelas VIII tahun ajaran 2020 di
MTs NW Jauhar Pelita. Penelitian dicukupkan sampai tahap uji cobakan,
sebab peneliti cukup melihat kelayakan produknya saja. Pada penguji
cobaan pakai serta produksi banyak produk, bisa dilakukan di penelitian
berikutnya.
a. Penelitian dan Pengumpulan Data
Tahap pertama sebelum peneliti melakukan pembuatan pada
media pembelajaran ataupun bahan bantu ajar ini dimulai pada analisis
kebutuhan. Analisis ini bertujuan agar dapat melihat kebutuhan atau
sebagai gambaran kondisi dilingkungan luar proses belajar mengajar
IPA Biologi di MTs NW Jauhar Pelita. Dalam menganalisis kebutuhan
peneliti melakukan observasi. Observasi ini dilakukan di MTs NW
Jauhar Pelita, sekolah yang berlatar belakang Agama Islam.75
b. Perencanaan
Selanjutnya yakni perencanaan pengembangan LKS berbasis
integrasi Islam sebagai penunjang pelajaran IPA Biologi pada tingkat
MTs.
c. Pembuatan Produk Awal
Tahap selanjutnya yakni pembuatan produk awal. Ketika
perencanaan telah matang maka penyusunan/pembuatan produk LKS
74
A. A. Gede. Ekayana, Naswan Suharsono, I Made Tegeh., Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Mikrokontroler Berbasis Advance Virtual Risc (Avr) Dalam Mata
Pelajaran Teknik Mikrokontoler, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha Program Studi Teknologi Pembelajaran vol. 3, 2015
75
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, h. 300
siap dilakukan mulai dari pembuatan cover dan penyusunan materi isi
yang ada didalam LKS.
d. Validasi Desain Produk
Validasi desain yakni langkah didalamnya berupa kegiatan
menilai, Validasi gambaran terdiri dari 3 tahap, ialah:
1) Uji kamaterian
Pada uji kematerian ialah penguji dari segi layak materi,
sistematika materi dan semua hal-hal lainnya sesuai dengan aspek
materi yang bersangkutan. Untuk uji ahli kematerian, peneliti
meminta pengujian oleh seorang ahli materi sesuai pada bidang
IPA Biologi itu sendiri yaitu dosen pendidikan IPA Biologi UIN
Mataram.
2) Uji Kemediaan
Pada uji kemediaan ialah penilaian dari ahli kemediaan dalam hal
sajian produk, kesesuaian bahan bantu ajar LKS berbasis integrasi
Islam. Uji ahli kemediaan ini dilakukan oleh seorang dosen UIN
Mataram yang merupakan ahli dibidang teknologi. Penilaian ini
dilakukan pada aspek tampilan dan kriteria fisik.
3) Uji Validasi Agama
Pengujian ahli agama dilakukan oleh seorang dosen pada bidang
ahlinya yaitu dosen UIN Mataram. Penilaian yang dilakukan
berupa aspek keislaman materi yang ada diproduk serta bahasa
yang dipakai.76
e. Perbaikan Desain Produk
Desain produk hasil validasi oleh ahli kematerian, ahli
kemediaan dan ahli agama telah selesai, maka didapat saran dan
kritikan untuk memperbaiki LKS berbasis integrasi islam tersebut.
Kritikan yang diberikan merupakan kelemahan LKS, kemudian
76
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, h. 302
kelemahan itu selanjutnya peneliti coba kurangi yakni dengan cara
memperbaiki desain.
f. Uji Coba Produk
Pengembangan produk yang telah usai dibuat, kemudian diuji
cobakan pada kegiatan proses pembelajaran di MTs NW Jauhar Pelita.
Tahap uji coba ini dilakukan guna untuk melihat respon siswa
terhadap produk yang usai dikembangkan. Terutama LKS berbasis
integrasi islam.
g. Perbaikan Produk Operasional
Ketika produk telah diuji cobakan, dan respon para penguji atau
guru dan para siswa memberi tanggapan bahwa produk usai dibuat
baik dan menarik, oleh karnanya dengan ini bisa dikatakan bahan ajar
yang dibuat telah sampai tahap finish. Akan tetapi ketika produk itu
belum dapat mendapat respon baik dengan itu maka apa yang didapat
dari uji coba tersebut digunakan untuk perbaikan serta memaksimalkan
bahan ajar dalam penelitian tersebut supaya lebih baik lagi dan
mendapatkan hasil akhir produk yang menarik dan bisa digunakan
dalam pembelajaran disekolahan.
4. Jenis Data
Dalam mengembangkan produk peneliti menggunakan dua macam
data, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Data Kualitatif, adalah data yang tidak berbentuk angka. Data ini
biasanya berupa kritik serta saran validator terhadap produk yang
dikembangkan dan deskripsi dari terlaksananya uji coba produk
tersebut.
b. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan (angka). 77 Data
kuantitatif didapat dari skor angket penilaian oleh para validator dan
penilaian siswa yang menjadi penguji coba.
5. Teknik Pengumpulan Data
77
Subana dkk., Statistik Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2000), h. 21
Data dalam penelitian yang sudah dikumpulkan digunakan untuk
menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.78
Peneliti dalam teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa
pengembangan lembar kerja siswa dengan ini memakai dua jenis teknik,
yakni Tanya jawab dan kuisioner (angket).
Kuesioner/angket, adalah instrument penyaringan data yang
digunakan untuk mendapat informasi langsung dari sumbernya, artinya
untuk melihat responden secara tidak langsung menjawab daftar
pertanyaan tertulis oleh peneliti.79 Sedangkan uji coba LKS berbasis
integrasi islam yakni dengan memberikan angket ke siswa untuk uji coba.
6. Instrumen Pengumpulan Data
Merupakan alat atau sarana yang bermanfaat guna alat bantu
pelaksanaan pembelajaran dan lain sebagainya. Selain penyusunan LKS
yang berbasis integrasi islam, dibuatlah instrument pada penelitian yang
digunakan dalam penilaian LKS pengembangan. Berdasarkan dengan apa
hasil akhir yang diharapkan penelitian yang dilakukan, maka dibuat dan
disusunlah alat penilaian sebagai berikut:
a. Instrumen lembar validasi ahli
1) Lembar validasi ahli kematerian
2) Lembar validasi ahli kemediaan
3) Lembar validasi ahli keagamaan
b. Instrument uji coba produk
Uji coba produk ini dalam bentuk angket pengujian segi kemenarikan
guna dibagikan pada siswa, angket ini berbentuk bahan ajar LKS
berbasis integrasi Islam yang dikembangkan bertujuan untuk
mengetahui tingkat ketertarikan siswa.
78
Ibid, h. 28
79
Ibid, h. 30
diamati
1. Kelayakan hasil Angket rating scale Tingkat
pengembangan (skala bertingkat) kelayakan hasil
LKS berbasis a) Angket validasi dari pengembangan
integrasi Islam segi materi Sistem LKS berbasis
pada Materi Pernapasan pada Integrasi Islam
Sistem Manusia pada Materi
Pernapasan pada b) Angket validasi Sistem
Manusia media dari segi Pernapasan pada
tampilan dan kriteria Manusia
fisik
c) Angket validasi
agama dari segi
integrasi Islam
dengan materi Sistem
Pernapasan pada
Manusia
d) Angket tanggapan
siswa berupa rating
scale
e) Angket tanggapan
guru berupa rating
scale
Dengan:
80
Novitasari, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Mengoptimalkan
Praktikum Virtual Laboratory Materi Induksi Elektromagnetik”. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (11 September 2014), h. 134.
Tabel 3.1
Skor Penilaian Validasi Ahli (dimodifikasi)81
Skor Pilihan Jawaban Kelayakan
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Kurang Baik
1 Sangat Kurang Baik
81
Sri Latifah, Eka Setiawati, Abdul Basith, “Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) Berorientasi Nilai-nilai Agama Islam Melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing
Pada Materi Suhu dan Kalor”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika ‘Al-Biruni’ Vol. 5 No. 1 2016,
h. 45
82
Lucky Chandra F, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Materi
Tekanan Mencakup Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor Sesuai Kurikulum 2013 untuk
Siswa SMP/MTs” Jurnal Universitas Negeri Malang, Vol. 2, No. 1, 2014, h. 6.
b. Analisis Data Uji Coba Produk
Angket siswa untuk melihat tanggapan pada pemakaian
produk LKS mempunyai 4 jawaban dengan jawaban berbeda
dengan kesesuaian konten dan pertanyaan. Dari pilihan jawaban
untuk masing-masing yang memiliki skor nilai untuk beda-beda,
disesuaikan pada tingkat produk bagi pengguna. Skor nilai dalam
setiap pemilihan jawaban bisa kita cermati dalam Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Skor Penilaian Uji Coba Produk (dimodifikasi)83
Skor Pilihan Jawaban Kemenarikan
4 Sangat Menarik
3 Menarik
2 Kurang Menarik
1 Sangat Kurang Menarik
Skor untuk para penilaian siswa lalu dirata-ratakan dan
dikonversikan pada pertanyaan dalam mencari info guna
menentukan kemenarikan. Skor setelah dikonversikan dalam
penilaian bisa dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.4
Kriteria Untuk Uji Kemenarikan Produk (dimodifikasi)84
Skor Kualitas Pertanyaan Kualitas Aspek Kemenarikan
3,26 ≤ x ≤ 4,00 Sangat Menarik
2,51 ≤ x ≤ 3,25 Menarik
1,76 ≤ x ≤ 2,50 Cukup Menarik
1,00 ≤ x ≤ 1,75 Sangat Tidak Menarik
DAFTAR PUSTAKA
83
Ana Kurnia Sari, Chandra Ertikanto, Wayan Suana, “Pengembangan LKS
Memanfaatkan Laboratorium Virtual Pada Materi Optik Fisis Dengan Pendekatan Saintifik”,
Jurnal Pembelajaran Fisika Vol. 3, No. 2 (Tahun 2015), h.5.
84
Rizki Wahyu Yunian Putra Rully Anggraini, Pengembangan Bahan Ajar Materi
Trigonometri Berbantuan Software Mind Map pada Siswa SMA, Al-Jabar: Jurnal Pendidikan
Matematika Vol. 7, No. 1, 2016, h.42
A. A. Gede. Ekayana, Naswan Suharsono, I Made Tegeh. 2015. " Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Mikrokontroler Berbasis Advance Virtual Risc
(Avr) Dalam Mata Pelajaran Teknik Mikrokontroler." e-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program.
Ali, Marpuji. 2010. Buku Kultum: Integritas Iman, Ilmu dan Amal. Magelang:
PWM jateng bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah
Magelang.
Anggraini, Rizki Wahyu Yunian Putra, Rully. 2016. "Pengembangan Bahan Ajar
Materi Trigonometri Berbantuan Software Mind Map pada Siswa SMA."
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 7, No. 1.
Belawati, Jian. 2003. Pengembangan Bahan Ajara Edisi Kesatu, Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka: Jakarta.
Butt, Nasim. 1996. Sains dan Masyarakat Islam. Bandung: Pustaka Hidayah.
Kaufeldth, Martha. 2009. Berawal Dari Otak Menata Kelas yang Berfokus pada
Pebelajar. Diterjemahkan oleh: Agens Sawir. Jakarta: Indeks.
Nata, Abuddin,. 2005. Integrasi Imu Agama dan Ilmu Umum. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sari, Puput Puspita. 2016. Integrasi Ilmu dan Agama. Bandung: Universitas Santri
Salafy Al-Amin Jayanti Sumur.
Sri Latifah, Eka Setiawati, Abdul Basith. 2016. “Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Berorientasi Nilai-nilai Agama Islam Melalui
Pendekatan Inkuiri Terbimbing Pada Materi Suhu dan Kalor”, Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika ‘Al-Biruni’ Vol. 5 No. 1.
Suana Wayan, Ana Kurnia Sari dan Chandra Ertikanto. 2015. “Pengembangan
LKS Memanfaatkan Laboratorium Virtual Pada Materi Optik Fisis
Dengan Pendekatan Saintifik”. Jurnal Pembelajaran Fisika Vol. 3, No. 2.
Tim Syamil. 2010. Al-Qur’anul karim, Miracle The Reference. Bandung: Sygma
Publishing.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progesif. Jakarta :
Kencana.
Yunus, Rohman. 2006. Teori Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam.
Jakarta: Prestasi.