Anda di halaman 1dari 76

ABSENSI SISWA SMK NEGERI 1 KRAKSAAN

MENGGUNAKAN RFID BERBASIS INTERNET OF THINGS


(IOT)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Menyelesaikan Studi Strata Satu (S-1) dan
Memeperoleh Gelar Sarjana Komputer (S. Kom.)/Gelar Sarjana Tekik (S.T.)

OLEH :

IWAN NUR SHOLEHUDIN

NIM : 16010131

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NURUL JADID
PAITON PROBOLINGGO
2020
ABSENSI SISWA SMK NEGERI 1 KRAKSAAN
MENGGUNAKAN RFID BERBASIS INTERNET OF THINGS
(IOT)

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Menyelesaikan Studi Strata Satu (S-1) dan
Memeperoleh Gelar Sarjana Komputer (S. Kom.)/Gelar Sarjana Tekik (S.T.)

OLEH :

IWAN NUR SHOLEHUDIN

NIM: 16010131

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NURUL JADID

PAITON PROBOLINGGO

TAHUN 2020
HALAMAN PERSETUJUAN

ABSENSI SISWA SMK NEGERI 1 KRAKSAAN MENGGUNAKAN RFID


BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)

SKRIPSI

OLEH :

IWAN NUR SHOLEHUDIN

NIM : 16010131

Dipertahankan didepan Penguji

Pada Tanggal : __ Agustus 2020

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Komisi Pembimbing,

SYAIFUL, S.Kom, M.Kom AHMAD HUDAWI AS, S.Ag, M.Kom


Pembimbing I Pembimbing II

Tim Penguji,

------------------------ ------------------------
Penguji I Penguji II

Paiton, __ Agustus 2020

Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid

Ketua Program Studi Informatika

GULPI QORIK OKTAGALU PRATAMASUNU, S.Pd.,


M.Kom

HALAMAN PENGESAHAN

3
ABSENSI SISWA SMK NEGERI 1 KRAKSAAN MENGGUNAKAN RFID
BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)

SKRIPSI

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Informatika Fakultas
Teknik Universitas Nurul Jadid Probolinggo
dan diterima untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Komputer (S.Kom) pada :
Hari : __ Agustus 2020
Disusun Oleh :
IWAN NUR SHOLEHUDIN

NIM : 16010131

Dewan Penguji Skripsi

Nama Penguji I :
(………………….)
NIDN :

Nama Penguji
II: (………………….)
NIDN :

Ketua
Sidan Sudriyanto,S.Kom M.Kom.
(………………….)
g:
NIDN : 0705048605

4
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Iwan Nur Sholehudin

NIM : 16010131

Program Studi : Teknik Informatika

Judul Skripsi : Absensi Siswa SMK Negeri 1 Kraksaan Menggunakan RFID


Berbasis Internet Of Things (Iot)

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa penulisan


laporan Tugas Akhir ini berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan
pemaparan asli penulis sendiri. Sepanjang pengetahuan penulis, di
dalam naskah Tugas Akhir ini tidak terdapat Karya Ilmiah yang
pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di
suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang terkutip dalam
naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Pernyataan ini penulis buat dengan sesungguhnya dan apabila


dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam
pernyataan ini, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh dan sanksi lain sesuai
dengan peraturan yangberlaku di Universitas Nurul Jadid.Demikian
surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari
pihak manapun.

Paiton, __
Agustus 2020

Penulis

IWAN NUR SHOLEHUDIN

5
16010131

6
ABSTRAK
Sholehudin, Nur Iwan. 2020 Absensi Siswa SMK Negeri 1 Kraksaan
Menggunakan RFID Berbasis Internet of Things (IOT). Skripsi, Prodi
Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Nurul Jadid Paiton
Probolinggo. Pembimbing : (I) Syaiful S.Kom, M.Kom (II) Ahmad
Hudawi AS, S.Ag M.Kom

Teknologi jaman sekarang masih terus berkembang dan menciptakan inovasi dan karya
karya terbaru. Salah satunya adalah teknologi Radio Frequency Identification (RFID).
Palang pintu otomatis menggunakan RFID berbasis web ini menjadi alat yang
memudahkan penjaga palang pintu karena dengan ini mereka tidak usah membuka
palang pintunya dengan manual. Sistem ini menggunakan proses input data yang
memanfaatkan RFID sehingga mempercepat waktu dalam proses input data. Pada
sistem ini menggunakan bahasa pemograman PHPdan MYSQL sebagai data base serta
memnfaatkan PHP dalam pembuatan wibsite ini. Dengan adanya sistem berbasis web,
dari RFID mencocokkan data yang ada di data base dan pintu akan terbuka secara
otomatis apabila data tersebut cocok dengan data yang ada di database.

Kata Kunci : Teknologi, Sistem Mikrokontroller, Internet of Things.

7
KATA PENGANTAR
Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah karena dengan
Rahmat dan Hidayah-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi,
sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Sarjana di Fakultas Teknik
Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo dapat terselesaikan dengan lancar.
Seiring dengan itu, penulis sangat berterima kasih kepada kedua orang tua karena
orang yang paling berjasa dalam hidupku, cucuran keringat dan air mata mereka
sebagai pengorbanan yang tak terhingga.
Kesuksesan ini dapat penulis raih karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu,
penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada semua pihak yang telah ikut andil dalam menyelesaikan skripsi/tesis ini,
terutama kepada :

1. Bapak KH. Abd. Hamid Wahid, M.Ag. selaku Rektor Universitas Nurul
Jadid Paiton Probolinggo.
2. Bapak Moh. Furqan, M.Kom selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
3. Bapak Fuadz Hasyim, M.Kom selaku Ketua Program Studi Fakultas
Teknik Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
4. Bapak Syaiful, M.Kom dan Bapak Ahmad Hudawi M.Kom selaku
pembimbing dalam penulisan skripsi ini.
5. Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kraksaan yang telah memberikan ijin
observasi.
6. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan, doa, dan
mensukseskan penulisan ini.
7. Ulfatun Nisa’ Selaku Pendamping Saya yang selalu sabar dan mendukung
saya.
8. Semua pihak yang turut membantu mensukseskan selesainya penulisan
skripsi ini.

Akhirnya, semoga segala amal yang telah bapak berikan kepada penulis mendapat
balasan yang sebaik mungkin dari Allah SWT. Amin.

8
Paiton, 24 Juli 2020

Penyusun

9
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
1.3Tujuan Penelitian...............................................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................................4
1.5 Batasan Masalah...............................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
STUDI PUSTAKA......................................................................................................................................5
2.1. Penelitian Terkait..............................................................................................................................5
2.2.1. Pengertian Teori...................................................................................................................7
2.2.2 Pengertian WEB......................................................................................................................10
2.2.3 Pengertian PHP.........................................................................................................................10
2.2.4 Pengertian MySQL..................................................................................................................11
2.2.5 Pengertian Xampp....................................................................................................................11
2.2.6 Pengertian HTML.....................................................................................................................12
2.2.7 Bagan Alir Sistem (Sistem Flowchart)......................................................................................12
2.2.8 Data Flow Diagram(DFD)........................................................................................................14
2.2.9 Diagram Entity Relationship (ER-Diagram).............................................................................15
BAB III......................................................................................................................................................17
METODE PENELITIAN..........................................................................................................................17
3.1. Rancangan Penelitian.................................................................................................................17
3.2.1 Observasi..................................................................................................................................19
3.2.2 Wawancara...............................................................................................................................19
3.2.3 Studi literature..........................................................................................................................20
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data........................................................................................................21
3.2.5 Analisis Dan Pengujian.............................................................................................................21
BAB IV.....................................................................................................................................................26
HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................................................26
4.1. Hasil Pengumpulan Data................................................................................................................26
4.1.1 Observasi..................................................................................................................................26
4.1.2 Wawancara...............................................................................................................................26
4.2. Hasil Analisis Dan Desain..............................................................................................................27
4.2.1 Analisis Sistem.........................................................................................................................27

10
4.2.2 Desain Sistem...........................................................................................................................27
4.2.3 Bagan Alir Sistem (Sistem Flow Chart)...................................................................................28
4.2.4 Context Diagram.......................................................................................................................32
4.2.5 Bagan Berjenjang......................................................................................................................33
4.2.6 Diagram Alir Data (Data Flow Diagram).................................................................................33
4.2.7 ERD (Entity Relationship)........................................................................................................35
4.2.8 Desain Database........................................................................................................................36
4.2.9 Desain Input Dan Output..........................................................................................................40
4.2.10 Implementasi Program............................................................................................................44
4.1. Hasil Pengujian Sistem..................................................................................................................52
BAB V.......................................................................................................................................................56
PENUTUP.................................................................................................................................................56
5.1 Kesimpulan......................................................................................................................................56
5.2 Saran................................................................................................................................................56

11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Perkembangan kemajuan teknologi saat ini sudah sangat berkembang
dengan pesat, tidak dapat dipungkiri kemajuan teknologi yang sedemikian
cepat harus bisha dimanfaatkan, dipelajari serta diterapkan dalam
kehidupan sehari- hari. Presensi atau daftar kehadiran siswa menjadi salah
satu aspek penthing yang menunjang berjalannya sistem Pendidikan. Pada
SMK Negeri 1 Kraksaan masih menggunakan sistem absensi manual yaitu
meng-absen siswanya satu per satu. Sistem absensi manual ini memiliki
kelemahan yaitu tidak praktis. Perihal tidak praktis dalam sistem ini dapat
berupa menghabiskan banyak waktu untuk mengabsen siswa satu persatu
atau proses perekapan data ke pusat yang rumit karena dilakukan secara
manual, data absensi di pusat tidak dapat langsung di-update karena harus
menunggu untuk direkap oleh petugas yang bersangkutan.
Pencatatan kehadiran untuk siswa merupakan salah satu proses
kedisiplinan pada proses pembelajaran di sekolah-sekolah. Informasi yang
terperinci mengenai kehadiran siswa SMK Negeri 1 Kraksaan dapat
menentukan prestasi belajar dan kedisiplinan dalam instansi secara umum.
Proses pencatatan, laporan dan kehadiran siswa merupakan proses yang
repetitive. Siswa datang pada waktu jam sekolah dan melakukan absensi
sebelum masuk kelas. untuk menghindari hal tersebut terjadi, penulis

membuat suatu sistem absensi secara otomatis. Sistem tersebut


memanfatkan Radio Frequency Identification (RFID) Reader sebagai
tanda pengenal setiap siswa. Penerapan teknologi pada pengembangan
absensi tersebut sangat membantu untuk mempermudah pendataan siswa
yang telah hadir. Pembuatan absensi secara otomatis ini dapat mengurangi
keterlambatan siswa dalam menghadiri pembelajaran karena setiap siswa
memiliki kartu RFID masing-masing.

12
Tekhnologi RFId (Radio Frequency Identification) merupakan
teknologi yang dapat melakukan many-to-many communication (banyak
reader dapat membaca satu tag, maupun satu reader dapat membaca
banyak tag), transmisi data secara wireless Dibandingkan dengan barcode
konvensional yang menggunakan optic. Dengan kelebihannya tersebut
teknologi RFId dapat diimplementasikan juga sebagai media pendukung
dalam kelancaran proses pendidikan. Sistem dari RFID tersebut
mengirimkan langsung data-data siswa yang melakukan absensi tersebut
ke dalam database yang langsung bisa di lihat dalam website registrasi
presensi kehadiran siswa SMK Negeri 1 Kraksaan. setiap siswa
diharapkan tidak perlu lagi untuk menandatangani form absensi karena
data kehadirannya akan teridentifikasi secara otomatis oleh reader RFID
dan tersimpan didalam database sistem.

Rancang bangun absensi siswa menggunakan RFID dengan


komunikasi terpusat ini merupakan pengembangan dari penelitian yang
sudah ada yaitu penelitian menjelaskan bahwa prototype sistem absensi
RFID yang terintergrasi dengan database untuk mendukung program
peningkatan sikap disiplin sebagai langkah awal dari peningkatan
pembelajaran secara keseluruan. Prototype RFID attedance sistem ini
terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu tag yang akan digunakan
sebagai pengganti ID card dan reader yang digunakan untuk membaca
informasi menyangkut data untuk langsung disimpan secara otomatis
kedalam database.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka dilakukan


penelitian untuk merancang bangun sistem absensi siswa SMK Negeri 1
Kraksaan menggunakan sensor RFID. Sistem terintegrasi langsung dengan
database MySQL XAMPP dan Visual Basic sebagai interface. Database
yang ditampilkan dapat memberikan keterangan hadir dan tidak hadirnya
siswa pada hari aktif sekolah. Kartu RFID didekatkan pada RFID reader,
proses pengiriman dan penerimaan data dapat terjadi jika frekuensi yang
dipancarkan mencapai frekuensi resonansi. Penelitian ini bertujuan untuk
merancang bangun sistem absensi siswa menggunakan RFID berbasis

13
Arduino Uno R3 dan Real Time Clock DS1307 dengan perangkat lunak
Visual Basic dan database MySQL XAMPP.

Untuk penerapan absensi RFID ini menggunakan IOT diiharapkan


bahwa miliaran hal fisik atau benda akan dilengkapi dengan berbagai jenis
sensor terhubung ke internet melalui jaringan serta dukungan teknologi
seperti tertanam sensor dan aktualisasi, frekuensi radio Identifikasi
(RFID), jaringan sensor nirkabel, real-time dan layanan web, IOT
sebenarnya cyber fisik sistem atau jaringan dari jaringan. Dengan jumlah
besar hal / benda dan sensor/aktuator yang terhubung ke internet, besar-
besaran dan dalam beberapa kasus aliran data real-time akan otomatis
dihasilkan oleh hal-hal yang terhubung dan sensor. Dari semua kegiatan
yang ada dalam IOT adalah untuk mengumpulkan data mentah yang benar
dengan cara yang efisien; tapi lebih penting adalah untuk menganalisis dan
mengolah data mentah menjadi informasi lebih berharga.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar yang telah di uraikan maka dapat ditentukan rumusan
permasaahan yang dapat di angkat “Bagaimana cara membuat sistem
absensi RFID berbasis Internet Of Things (Iot) ”

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui proses pembuatan sistem absensi otomatis yang
menggunakan smart card pada SMK Negeri 1 Kraksaan.
2. Penggunaan secara langsung hasil inovasi di dalam kegiatan belajar
mengajar di SMK Negeri 1 Kraksaan.
3. Dikembangkan prototype sistem absensi otomatis berbasis IoT yang
dimana memudahkan proses absensi pada kegiatan belajar mengajar di
SMK Negeri 1 Kraksaan.

1.4 Manfaat Penelitian


Setiap penelitian pasti mempunyai manfaat bagi peneliti, objek, dan juga
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, adapun manfaat dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Memudahkan siswa dalam melakukan absensi.

14
2. Menambah wawasan bagi warga SMK Negeri 1 Kraksaan.
3. Memudahkan guru untuk mengontrol siswa yang masuk atau tidak
masuk

1.5 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dalam pembuatan system smart card ini antara
lain:
1. System menampilkan data siswa, data siswa yang masuk dan
terlambat, siswa tepat waktu dan rekap kehadiran sebagai laporan;
2. Control alat bisa di akses melalui smartphone, tablet atau personal
computer;
3. System ini bersifat online, jadi sangat tergantung pada koneksi
internet.

15
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1. Penelitian Terkait

Penelitian ini bukanlah merupakan topik yang pertama kali diajukan.


Beberapa peneliti dalam negeri maupun luar negeri telah melakukan
penelitian mengenai topik yang serupa beberapa tahun terakhir. Pelitian-
penelitian tersebut yang kemudian dijadikan acuan oleh peneliti dalam
penulisan proposal ini.
Penelitian pertama dilakukan oleh (Ahyar Jadid, 2017) tentang “Rancang
Bangun Sistem Absensi Perkuliahan Auto ID Berbasis RFID yang
terintegrasi dengan Database Berbasis Web”. Hasil penelitian menyatakan
bahwa (1) terwujudnya sebuah perangkat keras yang mampu merekam data
absensi perkuliahan secara otomatis dengan RFID, (2) data rfid dapat
diintegerasikan dengan sistem basis data diolah oleh sistem dan
ditampilkan dalam bentuk teks dan diagram yang dapat diakses melalui
website.
Penelitian kedua dilakukan oleh (Muhammad Eka Suryana,
2016)tentang “Digitalisasi Proses Absensi Berbasis Sistem Informasi di
Lingkungan Universitas Negeri Jakarta : Tinjauan dari Sisi Arsitektur dan
Implementasi”. Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) dapat memenuhi
sistem informasi absensi di Universitas Negeri Jakarta (2) seluruh fungsi
yang diperlukan berjalan dengan baik sehingga dapat disimpulkan
perangkat ini memenuhi standar kualitas functionality, (3) perangkat ini
dapat dijalankan dengan infrastruktur web dan database berbasis wifi.
Penelitian juga dilakukan oleh Penelitian (Sutar, 2016), tentang “Smart
Attandance System Using RFID in IoT”. Hasil penelitian menyatakan
bahwa (1) alat sudah dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan, hal ini dapat dibuktikan dengan sistem absensi yang berjalan
dengan baik, (2) RFID dapat membaca data dari kartu akses absensi dan
diolah kembali oleh IoT, (3) IoT memfasilitasi sumber data absensi dan
menjadi akses laporan absensi yang masuk.
Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan

16
bahwa sistem presensi yang digunakan masih manual berbasis kertas.
Sistem presensi yang akan dikembangkan harus tidak lagi berbasis kertas
sehingga tidak lagi memiliki risiko rusak dan hilang. Berdasarkan kondisi
tersebut penulis tertarik untuk membuat dan mengembangkan sistem
presensi otomatis menggunakan kartu berbasis Internet of Things (IoT)
yang dapat digunakan siswa SMK Negeri 1 Kraksaan.

Tabel 2.1 Tabel Perbedaan Jurnal

Jurnal Kelebihan Kekurangan


Rancang Bangun Terwujudnya sebuah Tidak bisa melakukan
Sistem Absensi perangkat keras yang pesan secara otomatis
Perkuliahan Auto mampu merekam data apabila data sudah
ID Berbasis RFID absensi perkuliahan masuk sebagai absensi
yang terintegrasi secara otomatis dengan yang hadir.
dengan Database RFID.
Berbasis Web.
Digitalisasi Proses Dapat memenuhi Dalam sistem tidak
Absensi Berbasis sistem informasi dapat memberikan
Sistem Informasi absensi di Universitas informasi pesan SMS
di Lingkungan Negeri Jakarta. Gateway terhadap

17
Universitas Negeri Seluruh fungsi yang mahasiswa bahwa
Jakarta : Tinjauan diperlukan berjalan mahasiswa sudah masuk
dari Sisi dengan baik sehingga kelas atau pembelajaran.
Arsitektur dan dapat disimpulkan
Implementasi. perangkat ini
memenuhi standar
kualitas functionality.
Smart Attandance Alat sudah dapat Pada penelitian ini tidak
System Using bekerja dengan baik bisa memberikan
RFID in IoT. sesuai dengan yang informasi pesan otomatis
diharapkan, hal ini bahwa mahasiswa untuk
dapat dibuktikan absensi ini sudah masuk
dengan sistem absensi atau tidak masuk.
yang berjalan dengan
baik,

Sedangkan penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti pada saat


ini dengan judul “Sistem Absensi RFID Berbasis Internet Of Things
(Iot)”. Aplikasi ini dapat memudahkan bagi siswa dan siswi di SMK 1
kraksaan untuk absensi secara otomatis sehingga begitu mudah untuk
dilakukan siswa dan siswi tinggal menempelkan kartu yang telah
diberikan oleh lembaga di finger print sehingga siswa dan siswi sudah
tercatat otomatis di absensi dan orang tua siswa dan siswi akan
mendapat sms dari lembaga bahwa putra dan putri sudah masuk sekolah,
ketika siswa dan siswi tersebut tidak masuk sekolah maka terdapat pesan
bahwa siswa dan siswi tidak masuk sekolah, Sedangkan siswa dan siswi
jika ada kepentingan di jam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) Dan
terpaksa harus meninggalkan sekolah maka siswa tersebut harus
melakukan absensi lagi dengan pemeberitahuan bahwa siswa maupun
siswi tersebut izin untuk meninggalkan sekolah dengan batas watu yang
telah ditentukan. Dan ini juga menjadi pembeda dari ketiga jurnal
diatas.

18
2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Teori


Tentang Absensi Kehadiran tidak ada

1. Pengertian IOT
Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep dimana konektifitas
internet dapat bertukar informasi satu sama lainnya dengan benda-
benda yang ada disekelilingnya. Banyak yang memprediksi bahwa
Internet of Things (IoT) merupakan “the next big thing” di dunia
teknologi informasi. Hal ini dikarenakan banyak sekali potensi yang
bisa dikembangkan dengan teknologi Internet of Things (IoT) tersebut.
Internet of Things atau yang sering kita sebut IOT adalah sebuah
konsep yang memiliki tujuan memperluas manfaat dari konektivitas
internet yang tersambung secara terus-menerus. Melalui internet kita
bisa melakukan berbagi data, remote control, dan berbagai hal. 
2. Manfaat IOT
Manfaat IOT antar lain yaitu :
1. Monitoring Lingkungan
IOT dapat berguna untuk “melihat” kondisi air secara real-
time di waduk, irigasi bagi para petani untuk informasi debit air
masih banyak atau tinggal sedikit, di laut sebagai mitigasi bencana
ke para pelaut dan nelayan. Para pelaku sektor real dalam
mempertimbangkan kebutuhan mereka secara lebih tepat.Kebakaran
hutan juga dapat di cegah dengan sistem pencegahan kebakaran yang
ter-integrasi, dengan data laporan titik panas dari satelit yang
terhubung langsung ke sistem penyemprotan air di titik lokasi
kebakaran maka dapat lebih memungkinkan api di padamkan lebih
cepat.
2. Pengelolaan Infastruktur
Contohnya untuk kereta api, IoT  ini dapat dipakai untuk
mendeteksi kondisi jalur kereta aman atau tidak untuk dilintasi,
sehingga palang pintu kereta akan terbuka secara otomatis tanpa
harus khawatir penjaga kereta sedang terlelap tidur.Untuk di

19
pelabuhan, IoT dapat digunakan untuk manifest ribuan barang dalam
satu kapal atau container, sehingga data manifest dapat lebih cepat
tersedia. Hal itu, memungkin untuk sistem monitoring pelabuhan
yang berguna baik untuk operator pelabuhan maupun untuk
pengguna.
3. Sensor Peralatan
Kebanyakan biaya konsumsi peralatan di pertambangan diukur
berdasar kapasitas dan pengalaman saja. Tetapi, dengan IoT
perusahaan tambang dapat mengukur peralatan mana yang BBM nya
sudah mau habis, berapa stok BBM di site, peralatan mana yang
olinya harus di ganti, dan lain sebagainya sehingga dapat terukur
secara cepat dan tepat. Hal ini sangat memungkinkan karena modul
IoT dapat memberikan informasi langsung dari mesin atau peralatan
di tambang. Demikian untuk di perkapalan, di pabrik industri dan
juga tentunya di infrastruktur IT perkantoran modern.
4. Bidang Kesehatan
Kini peralatan kedokteran lebih dapat dihubungkan dengan
internet sehingga lebih mudah dalam pengawasan, para dokter secara
khusus dapat memantau kondisi pasien tanpa harus melakukan
kunjungan ke kamar pasien tersebut.
5. Otomasi Gedung Dan Perumahan
IoT yang merambah pada pengguna elektorik rumahan dapat
memudahkan orang untuk berbagai hal. Misal, untuk listrik seperti
AC split, jika anda lupa mematikannya maka biaya listrik akan
mahal. Dengan aplikasi home management, anda dapat mematikan
AC dan lampu di rumah atau menyalakannya kembali sebelum anda
tiba di rumah.Gedung perkantoran dapat lebih mengoptimalkan
seluruh fasilitas yang ada, baik untuk penghematan listrik maupun
untuk pengendalian gedung terintegrasi. Sebagai contoh, gedung
dengan multi tenant dapat lebih meningkatkan keamanannya dengan
sistem sidik jari untuk tamu. Para tamu kantor wajib memberikan
sidik jarinya ke aplikasi undangan data ke kantor, sehingga ketika

20
tamu kantor tersebut datang maka cukup tempelkan sidik jari maka
mulai dari pintu gerbang gedung sampai lift mana yang akan di pakai
sudah tersedia secara khusus.
3. Kelebihan IOT
Internet of Things memungkinkan peningkatan layanan di
beberapa sektor fundamental ekonomi. Sebagai contoh di lingkungan
perumahan, integrasi smart device yang terkoneksi internet akan
membantu meningkatkan keamanan perumahan melalui monitoring
jarak jauh.
Memenuhi kebutuhan pelanggan yang memerlukan model
distribusi global dan layanan global yang konsisten. Sebagai contoh
kita dapat mengetahui perilaku masyarakat tentang pasaran suatu
produk.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan sensor.
Benda-benda fisik yang sedang terhubung akan memiliki satu atau
lebih sensor. Setiap sensor akan memantau kondisi tertentu seperti
lokasi, getaran, gerak, dan suhu. Dalam IoT, sensor ini akan
terhubung satu sama lain dan sistem yang dapat memahami atau
menyajikan informasi dari data feed sensor. 
4. Kekurangan IOT
Kekurang IOT sebagai berikut :
1. Perangkat Internet of Things (IoT) memiliki sistem keamanan yang
masih sangat lemah dan mudah untuk diretas.
2. Biaya yang diperlukan dalam pengembangan dan menyiapkan
keamanan yang baik sangat memerlukan biaya yang sangat besar
dan mahal.
3. Bahaya yang mengancam terhadap kehiduapan. Sebagai contoh,
mengunci pintu terhubung ke Internet dapat digunakan untuk
memantau ketika seseorang memasuki atau meninggalkan rumah
mereka.

21
2.2.2 Pengertian WEB

Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan komponen-


komponen multimedia (teks, gambar, suara, animasi,dan video)
didalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer
protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak
yang disebut browser. (Arief, 2011).
Website adalah suatu halaman web yang saling berhubungan
yang umumnya berisikan kumpulan informasi berupa data teks,
gambar, animasi, audio, video maupun gabungan dari semuanya
yang biasanya dibuat untuk personal, organisasi dan perusahaan.
Dari pengertian website tersebut dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
web bersifat statis dan dinamis. Bersifat statis apabila isi
informasinya tetap dan isi informasinya hanya dari pemilik website
sedangkan web yang bersifat dinamis apabila isi informasinya selalu
berubah-ubah dan dapat diubah-ubah oleh pemilik maupun pengguna
website.

2.2.3 Pengertian PHP


Dalam rekayasa perangkat lunak, suatu aplikasi web (bahasa
Inggris: web /application atau sering disingkat webapp) adalah suatu
aplikasi yang diakses menggunakan penjelajah web melalui suatu
jaringan seperti Internet atau intranet. PHP juga merupakan suatu
aplikasi perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa
yang didukung penjelajah web (seperti HTML, JavaScript, AJAX,
Java) dan bergantung pada penjelajah tersebut untuk menampilkan
aplikasi. Aplikasi web menjadi populer karena kemudahan
tersedianya aplikasi klien untuk mengaksesnya, penjelajah web, yang
kadang disebut sebagai suatu thin client (klien tipis). Kemampuan
untuk memperbarui dan memelihara aplikasi web tanpa harus
mendistribusikan dan menginstalasi perangkat lunak pada
kemungkinan ribuan komputer klien merupakan alasan kunci
popularitasnya. Aplikasi web yang umum misalnya webmail, toko
ritel daring, lelang daring, wiki, papan diskusi, weblog, serta

22
MMORPG. Contoh daripada aplikasi web ini dapat dibuat dengan
menggunakan bahasa PHP. (I Nyoman Ega Beerawa, dkk, 2009,hal
9).

2.2.4 Pengertian MySQL

MySQL adalah software RDBMS (atau server database) yang


berfungsi untuk membuat, mengatur, dan mengelola database
dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat
besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user), dan dapat
melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-
threaded) MySQL merupakan salah satu Relational Database
Manajement System (RDBMS) yang banyak ‘digandrungi’ oleh
para pengembang aplikasi database, baik untuk aplikasi desktop
maupun aplikasi web; untuk menyimpan, mengatur dan mengelola
data pada aplikasi tersebut. Hal ini disebabkan karena MySQL
memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan RDBMS lain.
Dengan kekuatannya MySQL dapat menampung data dalam jumlah
yang sangat besar, sistem proteksi yang tinggi, memiliki peforma
yang sangat bagus dan tanpa biaya (gratis). (Raharjo, 2011).

2.2.5 Pengertian Xampp

Menurut (Kasiman:2003) XAMPP adalah sebuah paket web


server yang gratis dan open source cross platform yang didalamnya
terdapat Apache HTTP Server, MySQL Database dan interpreter
untuk script yang ditulis dalam Bahasa Pemograman PHP dan Perl.
Fungsi XAMPP adalah sebagai server yang berdiri sendiri
(localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server,
MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan
bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan
singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL,
PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public
License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan
yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

23
2.2.6 Pengertian HTML

HTML kependekan dari hyper text markup language. Dokumen


html adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor text
sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen html
merupakan dokumen yang disajikan dalam browser web surfer.
Dokumen ini umumnya berisi informasi atau interface aplikasi di
dalam internet.
Ada dua cara untuk membuat sebuah web page: dengan html
editor atau dengan editor teks biasa (misalnya notepad). Untuk
latihan atau untuk mencoba materi pada tulisan ini sebaiknya
menggunakan notepad, setelah itu pada bagian mendekati akhir
dapat menggunakan editor HTML, hal ini dimaksud agar anda dapat
memahami dan terbiasa secara primitif membuat dokumen web.
(Sidik, 2011) .

2.2.7 Bagan Alir Sistem (Sistem Flowchart)

Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang


menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan
ini menjelaskan urut-urutan dari prosedure – prosedure yang ada di
dalam sistem bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di
sistem. ( Jogiyanto, 2012)
Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan simbol –
simbol yang tampak sebagai berikut ini:

24
Tabel 2.2 Simbol-simbol System Flow Chart
Simbol Nama Simbol Keterangan

Simbol awal Menunjukkan proses awal dan akhir


dan akhir suatu program

Simbol Menunjukkan input menggunakan


keyboard keyboard

Simbol Menunjukkan dokumen input baik


bentuk manual atau secara
dokumen terkomputerisasi
Simbol Untuk membuat keputusan pada
decision sebuah kondisi didalam program

Simbol Menunjukkan input data atau output


input/output data

Simbol arsip
Digunakan untuk arsip data
manual

Digunakan untuk sebuah proses dalam


Simbol proses
program

Simbol Menunjukkan sambungan alir yang


penghubung terputus

Simbol manual Digunakan untuk pekerjaan manual

Simbol arus
Digunakan untuk alir dari proses
data

Sumber : (Jogiyanto, 2012)

2.2.8 Data Flow Diagram(DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah menggambarkan suatu sistem

25
yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika
tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut
mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.
(Jogiyanto, 2012)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Prosedur informasi yang ada di luar


External Entity
bound system untuk dimodelkan

Mengalir di antara proses, simpanan


Data Flow
data dan kesatuan luar (external entity)

Kegiatan atau kerja yang dilakukan


Proses
oleh orang, mesin atau computer

Repositori data yang disimpan untuk


digunakan oleh satu atau lebih, proses
Data Store dapat disederhanakan buffer atau
queque atau serumit database
relasional

Tabel 2.3 simbol-simbol data flow diagram (DFD)

Sumber : (Jogiyanto, 2012)

2.2.9 Diagram Entity Relationship (ER-Diagram)


ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi
dibuat, disimpan dan digunakan dalam sistem bisnis. Entitas biasanya
menggambarkan jenis informasi yang sama. Dalam entitas digunakan
untuk menghubungkan antar entitas yang sekaligus menunjukkan
hubungan antar data. Pada akhirnya ERD bisa juga digunakan untuk

26
menunjukkan aturan-aturan bisnis yang ada pada sistem informasi yang
akan dibangun. (Fatta, 2011).
Seperti data flow diagram, ERD juga menggunakan simbol-simbol
khusus untuk menggambarkan Elemen-elemen ERD. Berikut simbol-
simbol yang digunakan dalam ERD.
Tabel 2.4 simbol-simbol entity relationship diagram (ERD)
Simbol Nama Keterangan

Sesuatu yang dibedakan dalam


dunia nyata, informasi yang
Entity
berkaitan dengannya
dikumpulkan.
Hubungan yang terjadi antara
satu atau lebih entity.
Relationship

Karakteristik dari entity atau


relationship yang menyediakan
Atribut
penjelasan detail
Sebagai penghubung antara
himpunan relasi dengan
Link
Himpunan entitas dan Himpunan
entitas dengan attributnya
Sumber : (Hanif Al Fatta, 2011)

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian


Dalam penelitian memerlukan suatu metode untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan oleh peneliti, Karena metode
atau teknik merupakan salah satu syarat dalam sebuah penelitian.

27
LI
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah kualitatif. Metode
penelitian kualitatif merupakan data yang telah dilakukan peneliti

HA
pada saat melakuka interview atau wawancara secara langsung atau
bahan-bahan tertulis bentuk uraian. Penelitian kualitatif bertujuan
untuk memperoleh pemahaman tentang hal yang diamati serta

T
memperoleh teori baru sebagai karya ilmiah. Dalam tahapan metode
kualitatif ini meliputi catatan observasi dan interview untuk
mengembangkan teori dan kondisi dilapangan, serta mengembangkan

PA
konsep dan pemahaman.
Dalam penelitian ini yang telah dilakukan dan observasi
dilakukan pada penelitian ini telah ditemukan suatu masalah yaitu

ND
absensi siswa dan siswi di SMK 1 kraksaan dapat menentukan
prestasi belajar dan kedisiplinan dalam instansi secara umum. Proses
pencatatan, pelaporan dan kehadiran siswa merupakan proses yang

UA
repetitive. Siswa datang pada waktu jam sekolah dan melakukan
absensi sebelum masuk kelas. Dalam menghindari hal tersebut terjadi,
penulis membuat suatu sistem absensi secara otomatis sehingga dapat

N
mempurmadah bagi lemba untuk melihat kerajinan siswa dan siswi di
SMK 1 Kraksaan.
Karena itu diusulkan sebuah aplikasi yang dapat mempermudah

PEN
lembaga untuk melihat kerajinan siswa dan siswi pada saat absensi
yang secara otomatis dan berguna bagi pihak lembaga dengan adanya
sistem ini maka orang tua murid tidak kesusahan dengan bantuan

ULI
sistem ini terdapat SMS Gateway yang berguna bagi orang tua murid
yakni pada saat siswa dan siswi melakukan absensi secara otomatis
maka siswa dan siswi tersebut akan dikirimkan pesan informasi

3.2.
SA
kehadiran kepada orang tua murid masing-masing.
Model Pengembangan Data
Pada prosedur pengembangan kali ini, peneliti menggunakan

N
Sistem Pendukung Keputusan dengan metode waterfall. Adapun
tahapan-tahapan yang diterapkan dalam penelitian ini di jabarkan
pada Gambar 3.1

SKR
28

IPSI
Gambar 3.1 Metode Waterfall (Darmawan, 2013)
1. Analisis Kebutuhan

Analisis terhadap permasalahan untuk mengetahui kebutuhan


pengguna dan teknik yang diperlukan serta menentukan batasan-b

Masalash

Pengumpulan Data
Obeservasi Wawancara Studi Literatur

atasan sistem, sehingga dapat menentukan cara yang paling efektif


dalam menyelesaikan masalah, dan akan memberikan solusi sistem
informasi yang diperlukan.

29
Pada tahap ini penulis melakukan analisa permasalahan yaitu
mahasiswa mengandalkan jaringan global (internet) untuk
mendapatkan informasi materi yang akan digunakan dalam
menyelesaikan tugas dari dosen (Resume).Oleh karena permasalahan
ini, penulis punya solusi untuk membuat aplikasi Sistem Informasi
Penduduk Pemudik di Karantina Desa Sidodadi Berbasis Web, yang
bisa digunakan untuk membantu mendapatkan referensi materi yang
tepat dari dosen pengampu.
2. Desain Sistem

Setelah menganalisa permasalahan selanjutnya dilakukan desain


sistem dengan menggunakan model penanganan sistem yang telah
diterapkan. memahami rancangan system informasi pemudik
dikarantina yang ada dan mengimplementasikan model yang
diinginkan para pengguna. Pemodelan sistem ini berupa desain
antarmuka aplikasi yang akan dibuat sehingga dapat di
implementasikan dengan baik dan menarik.
Pada bagian ini, desain sistem aplikasi dibuat dengan
memperhatikan kebutuhan pengguna dan data yang telah didapat dari
observasi dan studi literatur dilapangan yang telah dilakuka oleh
peneliti dan yang telah dilakukan sebelumnya.

3. Pengujian Program

Setelah sistem baru selesai dibuat maka dilakukan ujicoba


terlebih dahulu sebelum diberikan kepada user, jika tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan user sistem tersebut direvisi dan
dilakukan ujicoba kembali setelah sistem tersebut direvisi.
4. Penulisan Kode Program

Dalam hal ini dilakukan penulisan kode program yang


merupakan tahap penerjemahan dari rancangan yang telah dibuat
menggunakan perintah-perintah yang dapat dimengerti komputer.
Dalam pembuatan aplikasi ini, penulis menggunakan bahasa

30
pemrograman web.

3.2.1 Observasi
Obeservasi dilakukan di SMK 1 Kraksaan kabupaten
probolinggo yang mana obeservasi ini merupakan suatu metode
pengumpulan data melalui pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
secara langsung terhadap objek penelitian, dimana peneliti
mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan
di SMK 1 Kraksaan. Dengan menggunakan pencatatan yang secara
sistematika terhadap gejala-gejala yang ada hubungannya dengan
masalah yang sedang diteliti.

3.2.2 Wawancara
Metode ini disebut juga dengan metode wawancara, yaitu suatu
metode pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab
secara langsung dengan sumber data. Interview merupakan alat
pengumpulan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara
lisan, untuk dijawab secara lisan juga, ciri utama dari metode
wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka antara
pencari informasi dengan sumber informasi untuk mendapat
keterangan yang dihadapi oleh lembaga SMK 1 Kraksaan.
Wawancara ini menyimpulkan kebutuhan-kebutuhan baru yang
belum terakomodasi dalam pembuat aplikasi absensi dan data-data
yang dibutuhkan oleh peneliti, maka dari itu peneliti melakukan
banyak pertanyaan kepada yang bersangkutan dan memperoleh
informasi yang penting dengan pokok persoalan penelitian yaitu
bagaimana untuk mendata siswa dan siswi dalam pengambsensia
yang berjalan.

3.2.3 Studi literature


Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan dari
berbagai buku atau referensi yang berhubungan dengan
permasalahan, hal ini diperlukan untuk mendukung suatu teori-teori
yang akan digunakan dalam menyelesaikan permasalahan bagi

31
sistem baru.
1. Alat Dan Bahan
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis membutuhkan
perangkat dan alat untuk menunjang keberhasilan penelitian. Bahan
untuk membuat sistem aplikasi, yaitu dengan menggunakan
Dreamweaver sebagai bahan pembuatan aplikasi yaitu sebagai
berikut :
1. Adobe dreamweaver merupakan web editor yaitu progam aplikasi
yang berfungsi untuk mengetikkan perintah-perintah
dokumen web baik client slide scripting maupun server side scripting.
Saat ini banyak tersedia web editor mulai dari yang paling sederhana
hingga yang lebih smart.
2. Menurut Alexander F.K. Sibero, 2011, dikutip dalam (Utomo &
Bakara, 2013) Adobe Dreamwaver CS3 adalah suatu produk Web
Developer yang dikembangkan oleh Adobe System Inc. Sebelumnya
produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc. Yang
kemudian sampai saat ini pengembangaannya diteruskan oleh Adobe
System Inc. Setelah diambil oleh Adobe Systems Inc, dreamweaver
dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS).
Ruang kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan
Adobe dreamweaver yang terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert
bar, Document Window, CSS Panel, Application Panel, Tag Inspector
Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel, masing–masing dari
komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan.
Alat-alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Processor : Intel® Core ™ i3-3110M CPU @ 240ghz
2. Memory : 2 GB
3. Hardisk : 500 GB
4. Keyboard
5. Perangkat Lunak
6. Sistem Operasi : Microsoft Windows 7 Ultimate

32
7. Database :MySql

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara atau teknik yang digunakan
peneliti untuk proses mengumpulkan data. Pengumpulan data
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian yaitu “Sistem Absensi RFID Berbasis
Internet Of Things (Iot)”. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam mengumpulkan data, dan instrument pengajuan sistem
diperlukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat
memenuhi permintaan lembaga atau pengguna.
Adapun tempat dan waktu pelaksanaannya agar memudahkan
mahasiswa dalam menyampaikan informasi lebih dalam untuk
pembuata sistem aplikasi sebagai berikut:
Table 3.1 Interview
NO Waktu Dan Tempat Bentuk Kegiatan
1 Selasa, 18 03 2020Melakukan
/ wawancara kepada pihak lembaga yang
Waktu : 10:00 bersangkutan dan bertanggung jawab.
2 Kamis, 20 03 2020Melakukan
/ observasi untuk melihat bagaimana pendataan
Waktu 09:00 siswa di SMK 1 Kraksan.
3 Senin, 24 04 2020Melakukan
/ wawancara kepada pihak lembaga yang
Waktu : 10:00 bersangkutan dan bertanggung jawab. Dan
mengambilkan berkas-berkas yang dibutuhkan.

3.2.5 Analisis Dan Pengujian


1. Analisis
Dalam tahapan analisis terhadap permasalahan untuk mengetahui
kebutuhan pengguna dan teknik yang diperlukan serta menentukan
batasan-batasan sistem, sehingga dapat menentukan cara yang paling
efektif dalam menyelesaikan masalah, dan akan memberikan solusi
sistem informasi yang diperlukan.

Pada tahap ini penulis melakukan analisa permasalahan yaitu


mahasiswa mengandalkan jaringan global (internet) untuk

33
mendapatkan informasi materi yang akan digunakan dalam
menyelesaikan tugas dari dosen (Resume).

2. Pengujian Internal (Black Box)


Pengujian black box yang dilakukan hanya mengamati hasil
eksekusi dan uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Black
box testing berfokus berfokus pada persyaratan fungsional perangkat
lunak. Metode ini memungkinkan software developer untuk
mendapatkan serangkaian kondisi input yang mempergunakan semua
persyaratan fungsional program. Fungsional dari black box adalah
melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya focus
terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada
desain software sesuai standar.
Table 3.2 Pengujian Internal (Black Boc)
Item Skenario Hasil Yang Di Harapkan Sesuai
Pengujian Pengujian Ya Tidak
Form Memilih Login User bisa login dengan username
Login dan password, jika user belum
terdaftar maka login tidak
berhasil jika username dan
password benar maka bisa login.
Tampil Teampil Menu Menu utama menampilkan menu
Menu Petugas yang didalamnya terdapat
Utam sebagai berikut:
1. Data siswa
2. Data guru
3. Data mata pelajaran
4. Data absensi siswa dan
siswi
5. Data absensi guru
6. Data kelas
7. Data jurusan
8. Data petugas

34
9. Data laporan
Menu Memilih Menu Dapat mencetak data-data
Laporan Laporan laporan seperti dibawah ini:
1. Laporan siswa
2. Laporan guru
3. Laporan mata pelajaran
4. Laporan absensi siswa
dan siswi
5. Laporan absensi guru
Tabel 3.3. pengujian internal (Black Box)
NO Subjek Pertanyaan Hasiluji
SS S KS TS STS
1 User Apakah sistem ini
sudah dapat
memudahkan bagi
petugas?
2 User Pada sistem ini
apakah dapat
memudahkan bagi
siswa dalam
absensi.
3 User Apakah sistem ini
mudah untuk
digunakan?

untuk menterjemah skala likert ini yaitu dengan analisis interval.


Agar dapat dihitung dalam bentuk kuantitatif, jawaban dari responden
tersebut dapat diberi bobot nilai atau skor likert sebagai berikut :

Tabel 3. 1Bobotnilai
No Keterangan BobotNilai
1 SS = Sangat Setuju 5
2 S = Setuju 4
3 KS = Kurang Setuju 3

35
4 TS = TidakSetuju 2
5 STS = SangatTidakSetuju 1

Tahap pengujian eksternal disini menggunakan tahap pengukuran


dan jumlah responden skala likert. Untuk menentukan interval dan
interpretasi persen agar mengetahui penilaian dengan metode mencari
interval skor (I) dengan rumus berikut :
I =100 /Jumlah Skor (likert)
I =100 / 5 = 20
Jadi jarak intervalnya adalah 20
Berikut adalah tabel kriteria interpretasi skor persen berdasarkan
perhitungan interval sebagai berikut :

Tabel 3. 2Persentaseskor interval


No Keterangan Persentasepenilaian
1 STS = SangatTidakSetuju 0% - 19,99 %
2 TS = TidakSetuju 20 % - 39,99 %
3 KS = Kurang Setuju 40% - 59,99 %
4 S = Setuju 60% - 79,99 %
5 SS = Sangat Setuju 80% - 100%

Selanjutnya untuk mengetahui berapa jumlah jawaban yang


diperoleh dari tahap pengujian eksternal ini menggunakan rumus
sebagai berikut :
Rumus = T x Pn
T = Total jumlah responden yang memilih.
Pn = Pilihan angka skor likert.
Kemudian untuk mencari hasil interpretasi harus mengetahui skor
tertinggi dan skor terendah dengan rumus berikut :
Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden
X = Skor terendah likert x jumlah responden
Tahap akhir penilaian interpretasi responden dengan menggunakan
rumus indeks % berikut :

36
Rumus indeks % = Total skor / Y x 100

37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengumpulan Data
Dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan oleh peneliti di
SMK 1 Kraksaan khususnya dalam pembuatan absensi siswa dan
siswi, dapat disimpulkan bahwa dalam sistem absensi dapat
berguna bagi lembaga. Hal ini bertujuan agar siswa dan siswi
memahami bagaimana absensi berjalan dan dapat melihat
kedisiplinan siswa dan siswi dalam bentuk kehadiran siswa dan
siwi masuk sekolah keterlambatan terhadap siswa dan siswi yang
dilakukan oleh masing-masing siswa dan siwi.
4.1.1 Observasi
Obeservasi dilakukan di SMK 1 Kraksaan kabupaten probolinggo
yang mana obeservasi ini merupakan suatu metode pengumpulan
data melalui pengamatan yang dilakukan oleh peneliti secara
langsung terhadap objek penelitian, dimana peneliti mengamati
secara langsung kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan di SMK
1 Kraksaan. Dengan menggunakan pencatatan yang secara
sistematika terhadap gejala-gejala yang ada hubungannya dengan
masalah yang sedang diteliti.
1. Melakukan observasi kepada SMK 1 Kraksaan untuk mencari
kebutuhan yang diperlukan seperti apa disana.
2. Mengamati secara langsung ketika siswa dan siswi akan
diabsensikan oleh guru penampu mata pelajaran, dan ketika siswa
dan siswi akan masuk kesekolah.
3. Peneliti telah melakukan pengumpulan data secara langsung
kepada SMK 1 Kraksaan.

4.1.2 Wawancara
Metode ini disebut juga dengan metode wawancara, yaitu suatu
metode pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab
secara langsung dengan sumber data. Interview merupakan alat
pengumpulan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan

38
secara lisan, untuk dijawab secara lisan juga, ciri utama dari
metode wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka
antara pencari informasi dengan sumber informasi untuk
mendapat keterangan yang dihadapi oleh lembaga SMK 1
Kraksaan. Wawancara ini menyimpulkan kebutuhan-kebutuhan
baru yang belum terakomodasi dalam pembuat aplikasi absensi
dan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti, maka dari itu peneliti
melakukan banyak pertanyaan kepada yang bersangkutan dan
memperoleh informasi yang penting dengan pokok persoalan
penelitian yaitu bagaimana untuk mendata siswa dan siswi dalam
pengambsensia yang berjalan.
4.2 Hasil Analisis Dan Desain
4.2.1 Analisis Sistem
Pada analisis sistem peneliti melakukan analisa terhadap SMK 1
Kraksaan yang nantinya akan dipaparkan ke SMK 1 Kraksaan. Pada
SMK 1 Kraksaan pada saat ini memerlukan suatu sistem absensi yang
dapat membuat sistem absensi, dimana dari sistem ini, ketika siswa
dan siswi akan melakukan absen siswa tinggal menempelkan kartu
yang diperoleh dari SMK 1 Kraksaan.
Setalah menganalisa permasalahan diatas proses absensi yang
berjalan di SMK 1 Kraksaan maka diusulkan sebuah sistem absensi
IOT untuk mempermudah siswa dan siswi dalam absensi yang akan
disiapkan oleh peneliti dengan absensi secara otomatis.
Dengan aplikasi ini siswa dan sisiwi mudah dalam absensi dan
meringankan bagi guru dalam per absensian terhadap siswa dan siswi
di SMK 1 Kraksaan. Sehingga dapat memajukan lembaga itu sendiri
dalam bidang teknologi informasi.
4.2.2 Desain Sistem
Desain sistem bertujuan untuk memberikan gambaran kepada user
tentang desain sistem ini merupakan pengidentifikasian komponen-
komponen dari sistem informasi yang akan didesain secara rinci.
Tahapan-tahapan dari desain sistem ini adalah tahapan penggambaran,

39
perancangan dan pembuatan sketsa atau perencanaan dengan
menggunakan flowchart, DFD (Data Flow Diagram) dan ERD (Entity
Ralationship Diagram) serta membuat desain form aplikasi yang akan
digunakan untun perancangan aplikasi Absensi IOT di SMK 1
Kraksaan.
4.2.3 Bagan Alir Sistem (Sistem Flow Chart)
Sistem flowchart akan menggambarkan alur kerja dalam
membangun perancangan absensi yang menunjukkan arus aktifitas
secara kesuluruhan sistem. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih
jelas tentang bagai alir sistem dalam bentuk sebuah pengolahan pada
perancangan absensi siswa IOT di SMK 1 Kraksaan.

1. Flowchart Data Siswa

Gambar 4.1 Flowchart Data Siswa


2. Flowchart Data Guru

40
Gambar 4.2 Flowchart Data Guru
3. Flowchart Data Mapel

Gambar 4.3 Flowchart Data Guru

41
4. Flowchart Data Absensi Siswa Dan Siswi

x
Gambar 4.4 Flowchart Data Absensi Siswa Dan Siswi
5. Flowchart Data Absensi Guru

x
Gambar 4.5 Flowchart Data Absensi Guru

42
6. Flowchart Data Kelas

Gambar 4.6 Flowchart Data Kelas


7. Flowchart Data Jurusan

Gambar 4.7 Flowchart Data Jurusan

43
4.2.4 Context Diagram
Diagram konteks menjelaskan hubungan dari entitas-entitas yang
ada dalam sistem. Diagram Context pada perancangan Absensi siswa
ditunjukan pada gambar 4.8.
Data Petugas

Data Absensi Siswa Dan Siswi


Petugas

Data Siswa 1
Laporan Data Siswa
Data Guru
Laporan Data Guru
Data Absensi Siswa Dan Siswi Sistem Absensi RFID Berbasis Kepala
Absensi Internet Of Things (Iot) Sekolah
Data Absensi Guru Laporan Data Absensi Siswa Dan Siswi
Data Kelas
Data Jurusan
Laporan Data Absensi Guru
Data Mapel +

Gambar 4.8 Context Diagram


Pada gambar context diagram menjelaskan bagaimana sistem itu
berjalan, petugas dapat mengelola data petugas dan mengelola data
pembuatan absensi siswa dan siswi yang ada didalam sistem. Didalam
sistem sendiri terdapat beberapa submenu yang mendukung dalam
sistem aplikasi yang dapat mengelola sebuah data-data mengenai
absensi siswa mulai dari mendata siswa, guru, absensi siswa dan siswi,
absensi guru, jurusan, dan mata pelajaran. Dan kepala sekolah hanya
menerima suatu laporan yang sudah dikerjakan oleh petugas, ketika
petugaas sudah membuat laporan maka petugas akan menyerahkan
laporan tersebut kepada kepala sekolah.
4.2.5 Bagan Berjenjang
Setelah penggambaran Context Diagram kemudian akan
dilanjutkan dengan penggambaran yang lebig rinci lagi dengan
menggambarkan bagan berjenjang yang digunakan untuk
mempermudah pembuatan DFD level yang lebih bawah. Perancangan
absensi siswa dan siswi digambarkan sesuai dengan jenjangnya dalam
bagan tang di tunjukkan paga gambar 4.9.

44
0

Sistem Absensi RFID Berbasis


Internet Of Things(IOT)

2
1 3
Proses Pengolah
Master Data Data Laporan

2.1 3.1
1.1
Data Petugas Laporan Data Siswa
Data Siswa

2.2 3.2
1.2
Data Proses Absensi Laporan Data Guru
Data Guru Siswa Dan Siswi

1.3 3.3

Data Absensi Siswa Laporan Data Absensi


Dan Siswi Siswa Dan Siswi

1.4 3.4

Data Absensi Guru Laporan Data Absensi


Guru

1.5

Data Kelas

1.6

Data Jurusan

1.7

Data Mapel

Gambar 4.9 Bagan Berjenjang


4.2.6 Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)
Diagram aliran data adalah suatu gambaran logis yang
menggambarkan aliran data dari proses satu ke proses lainnya hingga
didapatkan informasi yang diinginkan, sekaligus menggambarkan
bagaimana suatu informasi menjadi data dan bagaimana proses
selanjutnya. Diagram aliran data ini menggambarkan kesatuan
luar(entity), aliran data (dat flow), proses (process) dan simpan data
(data store) ditunjukkan pada gambar 4.10

45
tb_siswa
1 nis
Data Siswa

Data Guru id_guru


tb_guru

Data Absensi Siswa Dan Siswi


Master Data tb_absensi_siswa
Absensi
id_absensi
Data Absensi Guru
id_absenguru
Data Kelas tb_absensi_guru

Data Jurusan
+ id_kelas

Data Mapel tb_kelas

id_jurusan tb_jurusan

id_mapel tb_mapel

Data Petugas 2 id_petugas


tb_petugas
Proses Pengolah
Petugas Data Absensi Siswa Dan Siswi Data

+ id_absensi

Laporan Data Siswa


3
nis
Laporan Data Guru
id_guru
Kepala Laporan
Sekolah Laporan Data Absensi Siswa Dan Siswi
id_absensi
Laporan Data Absensi Guru
+
id_absenguru

.
Gambar 4.10 DFD Level 1
1. Data Flow Diagram Level 1 Proses 1

Gambar 4.11 DFD Level 1 Proses 1


2. Data Flow Diagram Level 1 Proses 2

46
Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses 2
3. Data Flow Diagram Level 1 Proses 3

Gambar 4.13 DFD Level 1 Proses 3

4.2.7 ERD (Entity Relationship)


Sistem informasi terdiri dari beberapa entitas yang merupakan
komponen dasar dari suatu sistem. Entitas-entitas yang ada tersebut
saling mendukung dan memiliki keterkaitan satu dengan yang lain.
Cara menggambarkan hubungan antar entitas adalah dengan
menggunakan entity relationship digram. Entity Relationship Diagram
akan dapat memahami hubungan Many To Many, One To Many, dan
One To One, sehingga ada pemahaman terhadap entitas secara jelas
dan mudah. Diagaram disini akan dilengkapi kamus data, sehingga
atribut-atribut yang digaris bawah menjadi kunci atau key. Untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas hubungan antar entitas
perancangan absensi siswa dan siswi. Gambar 4.5 ditunjukkan pada
bawah ini :

47
Gambar 4.14 ERD Sistem Absensi IOT
Kamus Data :
Data Siswa : nis, id_kelas, id_jurusan, nama, alamat, jk, tgl_lahir,
tempat_lahir,
no_induk, nama_wali, nama_ayah,
nama_ibu,pekerjaan_ayah,
pekerjaan_ibu, lulusan_ayah, lulusan_ibuk,
alamat_wali, nohp.
Data Guru : id_guru, nama, tempat_lahir, tgl_lahir, nohp, jk,
TMT, maple,
jmlh_jam.
Data Mapel : nippelajaran, nama, guru, kelas, jurusan, deskripsi.
Data Absensi Siswa: id_absen, nis, jam_masuk, kelas.
Data Absensi Guru : kode_absen, id_guru, kodepelajara, nis,
kelas, jam,
keterangan, hari, tgl.
Data Kelas : id_kelas, nama_kelas.
Data Jurusan : id_jurusan, nam_jurusan.
Data Petugas : nip, nama, jk, nohp, username, password, status.
4.2.8 Desain Database

48
Database adalah tempat untuk menyimpan data yang selanjutnya
diolah sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga tercipta suatu
informasi yang dibutuhkan. Adapun kebutuhan database yang
diperlukan mencakup beberapa table sebagai berikut :
a. Tabel Petugas

Table ini berisi data petugas untuk digunakan menyimpan data


petugas.
Atribut pada table petugas bisa dilihat dibawah ini :
Tabel Petugas
No Nama Field Type
1 Nip Varchar(12)
2 Nama Text
3 Jk Varchar(12)
4 Nohp Varchar(12)
5 Username Text
6 Password Text
7 Status Varchar(30)
Table 4.1 Data Petugas
b. Data Siswa

Table ini berisi data siswa untuk digunakan menyimpan data


siswa.
Atribut pada table siswa bisa dilihat dibawah ini :
Tabel Siswa
No Nama Field Type
1 No_urut Varchar(12)
2 Nis Text
3 Id_jurusan Varchar(12)
4 Id_kelas Varchar(12)
5 Nama Text
6 Alamat Text
7 Jk Varchar(30)
8 Tgl_lahir Varchar(30)
9 Tempat_lahir Text
10 No_induk Varchar(30)
11 Nama_wali Text
12 Nama_ayah Text
13 Nama_ibu Text
14 Pekerjaan_ayah Text
15 Pekerjaan_ibu Text

49
16 Lulusan_ayah Text
17 Lulusan_ibu Text
18 Alamat_wali Text
19 Nohp Varchar(12)
Table 4.2 Data Siswa
c. Data Guru

Table ini berisi data guru untuk digunakan menyimpan data


guru.
Atribut pada table guru bisa dilihat dibawah ini :
Tabel Guru
No Nama Field Type
1 Id_guru Varchar(12)
2 Nama Text
3 Tempat_lahir Varchar(12)
4 Tgl_lahir Varchar(12)
5 Nohp Text
6 Jk Text
7 TMT Varchar(30)
8 Mapel text
9 Jml_jam Varchar(12)
Table 4.3 Data Guru
d. Data Mapel

Table ini berisi data mapel untuk digunakan menyimpan data


mapel.
Atribut pada table mapel bisa dilihat dibawah ini :

Tabel Mapel
No Nama Field Type
1 Nippelajran Varchar(12)
2 Nama Text
3 Guru Varchar(12)
4 Kelas Varchar(12)
5 Jurusan Text
6 Deskripsi Text
Table 4.4 Data Mapel
e. Data Absensi Siswa Dan Siswi

Table ini berisi data Absensi siswa dan siswi untuk digunakan
menyimpan data absensi siswa dan siswi.

50
Atribut pada table absensi siswa dan siswi bisa dilihat dibawah
ini :
Tabel Absensi Siswa Dan Siswi
No Nama Field Type
1 Id_absen Varchar(12)
2 Nis Text
3 Jam_masuk Varchar(12)
4 Kelas Varchar(12)
Table 4.5 Data Absensi Siswa Dan Siswi
f. Data Absensi Guru

Table ini berisi data absensi guru untuk digunakan menyimpan


data absensi guru.
Atribut pada table absensi guru bisa dilihat dibawah ini :
Tabel Absensi Guru
No Nama Field Type
1 Kode_absen Varchar(12)
2 Kode_pelajaran Text
3 Nis Varchar(12)
4 Id_guru Varchar(12)
5 Kelas Text
6 Jam Text
7 Keterangan Text
8 Hari Varchar(100)
9 Tgl Varchar(12)

Table 4.6 Data Absensi Guru

g. Data Kelas

Table ini berisi data kelas untuk digunakan menyimpan data


kelas.
Atribut pada table kelas bisa dilihat dibawah ini :
Tabel Kelas
No Nama Field Type
1 Id_kelas Varchar(12)
2 Nama_kelas Text
Table 4.7 Data Kelas
h. Data Jurusan

51
Table ini berisi data jurusan untuk digunakan menyimpan data
jurusan.
Atribut pada table jurusan bisa dilihat dibawah ini :
Tabel Jurusan
No Nama Field Type
1 Id_jurusan Varchar(12)
2 Nama_jurusan Text
Table 4.8 Data Jurusan
4.2.9 Desain Input Dan Output
Desai input adalah proses yang cukup vital dalam implementasi
analisis sistem ke dalam sebuah perangkat lunak. Hal ini bertujuan
agar dalam pemograman tidak terjadi pelencengan logica dari hasil
analisa yang telah ada.
Desai input yang disebut sebagai interface anatar user dengan
computer untuk memasukkan data kedalam table-tabel database.
Desain input diaplikasikan pada subsistem login, input data petugas,
input data siswa dan siswi. Desain output merupakan bentuk yang
berisi informasi hasil pengolahan data yang telah diinputkan adapun
output pada sistem absensi siswa dan siswi di SMK 1 Kraksaan.
1) Input login petugas

Inputan login ini untuk petugas dapat melakukan login untuk


akses ke aplikasi.

Gambar 4.15 Input Login


2) Input Data Siswa

Inputan siswa ini untuk petugas dapat melakukan siswa untuk

52
akses ke aplikasi.

Gambar 4.16 Input Data Siswa


3) Input Data Guru

Inputan guru ini untuk petugas dapat melakukan guru untuk


akses ke aplikasi.

53
Gambar 4.17 Input Data Guru
4) Input Data Mapel

Inputan mapel ini untuk petugas dapat melakukan mapel untuk


akses ke aplikasi.

Gambar 4.18 Input Data Mapel


5) Input Data Absensi Siswa Dan Siswi

54
Inputan absensi siswa dan siswi ini untuk petugas dapat
melakukan absensi siswa dan siswi untuk akses ke aplikasi.

NIS

Jam Masuk

Kelas

Gambar 4.19 Input Data Absensi Siswa Dan Siswi


6) Input Data Absensi Guru

Inputan absensi guru ini untuk petugas dapat melakukan


absensi guru untuk akses ke aplikasi.
Kode Absesn

NIS

Id Guru

Id Pelajaran

Kelas

Jam

Keterangan

Hari

Tanggal

Gambar 4.20 Input Data Absensi Guru


7) Input Data Kelas

Inputan kelas ini untuk petugas dapat melakukan kelas untuk


akses ke aplikasi.

55
Gambar 4.21 Input Data Kelas
8) Input Data Jurusan

Inputan jurusan ini untuk petugas dapat melakukan jurusan


untuk akses ke aplikasi.

Gambar 4.22 Input Data Jurusan


4.2.10 Implementasi Program
Dari analisa dalam perancangan sistem yang telah dilakukan, maka
menjadi sebuah perangkat lunak yang berfungsi sebagai sebuah sistem.
Berikut adalam tampilan interface.
1. Tampilan Form Login Petugas
Pada awal menjalankan aplikasi absensi, admin akan mengisi form
login. Form ini berguna untuk masuk ke halama admin. Admin bisa
menginputkan data yang ada pada sistem ini. Sistem ini bisa dijalankan
apabila menginputkan username dan password dengan benar, jika
username dan password benar maka admin memasuki halama menu
utama.

56
Gambar 4.22 Form Login Petugas
2. Tampilan Form Halaman Menu Utama
Forma halaman menu utama admin ini digunakan untuk
menginputkan data-data yang berhubungan dengan sistem. Jika login
berhasil maka admin akan langsung memasuki halaman utama atau
beranda. Adapun tampilan beranda sebagai berikut :

Gambar 4.23 Form Menu Utama

57
3. Tampilan Form Halaman Data Siswa
Pada halaman data siswa adalah untuk menampilkan data yang
telah diproses oleh petugas dan bisa menambahkan data, mengedit
data, menghapus yang diperlukan oleh petugas admin.

Gambar 4.24 Form Data Siswa


4. Tampilan Form Halaman Data Guru
Pada halaman data guru adalah untuk menampilkan data yang telah
diproses oleh petugas dan bisa menambahkan data, mengedit data,
menghapus yang diperlukan oleh petugas admin.

Gambar 4.25 Form Data Guru

58
5. Tampilan Form Halaman Data Mapel
Pada halaman data mapel adalah untuk menampilkan data yang
telah diproses oleh petugas dan bisa menambahkan data, mengedit
data, menghapus yang diperlukan oleh petugas admin.

Gambar 4.26 Form Data Mapel


6. Tampilan Form Halaman Data Absensi Siswa Dan Siswi
Pada halaman data absensi siswa dan siswi adalah untuk
menampilkan data yang telah diproses oleh petugas dan bisa
menambahkan data, mengedit data, menghapus yang diperlukan oleh
petugas admin.

Gambar 4.27 Form Data Absensi Siswa Dan Siswi

59
7. Tampilan Form Halaman Data Absensi Guru
Pada halaman data absensi guru adalah untuk menampilkan data
yang telah diproses oleh petugas dan bisa menambahkan data,
mengedit data, menghapus yang diperlukan oleh petugas admin.

Gambar 4.28 Form Data Absensi Guru


8. Tampilan Form Halaman Data Kelas
Pada halaman data Kelas adalah untuk menampilkan data yang
telah diproses oleh petugas dan bisa menambahkan data, mengedit
data, menghapus yang diperlukan oleh petugas admin.

Gambar 4.29 Form Data Kelas


9. Tampilan Form Halaman Data Jurusan

60
Pada halaman data jurusan adalah untuk menampilkan data yang
telah diproses oleh petugas dan bisa menambahkan data, mengedit
data, menghapus yang diperlukan oleh petugas admin.

Gambar 4.30 Form Data jurusan


10. Tampilan Form Halaman Data Petugas
Pada halaman data petugas adalah untuk menampilkan data yang
telah diproses oleh petugas dan bisa menambahkan data, mengedit
data, menghapus yang diperlukan oleh petugas admin.

Gambar 4.31 Form Data Petugas


11. Tampilan Form Halaman Absensi Bagi Siswa Dan Siswi

61
Pada halaman absensi siswa dan siswi adalah untuk menempelkan
kartu siswa dan siswi ke alat sehingga Id siswa secra otomatis
terabsensi di aplikasi yang telah dibuat ini. Tampilan dari absensi
seperti berikut :

Gambar 4.32 Form Data Absensi Bagi Siswa Dan Siswi


12. Tampilan Form Halaman SMS Gateway
Pada halaman data SMS Gateway adalah untuk menampilkan data
yang telah diproses oleh petugas dan bisa mengirim pesan ke wali
murid dan menghapus data yang tidak diperlukan oleh petugas admin.

Gambar 4.33 Form SMS Gateway


4.3 Hasil Pengujian Sistem

62
Dari hasil pengujian sistem yang telah dilakukan oleh
peneliti untuk keperluan dan penyelesaian masalah yang ada di
SMK 1 Kraksaan dan pengujian sistem dilakukan pada table
dibawah sebagai berikut :
1.3.1 Pengujian Internal

Item Skenario Hasil Yang Di Harapkan Sesuai


Pengujian Pengujian Ya Tidak
Form Memilih Login User bisa login dengan username
Login dan password, jika user belum
terdaftar maka login tidak
berhasil jika username dan
password benar maka bisa login.
Tampil Teampil Menu Menu utama menampilkan menu
Menu Petugas yang didalamnya dan
Utam berjalandengan baik dan sesui
dengan kebutuhan dan
permasalahan yang ada di SMK
1 Kraksaan dan terdapat sebagai
berikut:
10. Data siswa
11. Data guru
12. Data mata pelajaran
13. Data absensi siswa dan
siswi
14. Data absensi guru
15. Data kelas
16. Data jurusan
17. Data petugas
18. Data laporan
Menu Memilih Menu Dapat mencetak data-data
Laporan Laporan laporan seperti dibawah ini:
6. Laporan siswa

63
7. Laporan guru
8. Laporan mata pelajaran
9. Laporan absensi siswa
dan siswi
10. Laporan absensi guru
Table 4.9 Pengujian Internal
1.3.2 Pengujian Eksternal
Dalam pengujian eksternal dilakukan SMK 1 Kraksaan
kepada petugas dalam sistem aplikasi. Hasil dalam pengujian
eksternal dan kuesioner dalam kelayakan sebagai berikut.

NO Subjek Pertanyaan Hasil Uji


SS S KS TS
1 User Apakah sistem ini 2 6 2 0
sudah dapat
memudahkan bagi
petugas?
2 User Pada sistem ini 5 4 1 0
apakah dapat
memudahkan bagi
siswa dalam
absensi.
3 User Apakah sistem ini 3 5 2 1
mudah untuk
digunakan?
Tabek 4.10 Pengujian Eksternal
Keterangan Perhitungan Skala Likert:
 Responden yang menjawab sangat setuju (skor 5) berjumlah 8
orang.
 Responden yang menjawab setuju (skor 4) berjumlah 14 orang.
 Responden yang menjawab kurang setuju (skor 3) berjumlah 21
orang.
 Responden yang menjawab tidak setuju (skor 2) berjumlah 31
orang.
Rumus: T x Pn
T  = Total jumlah responden yang setuju
Pn = Pilihan angka skor Likert

64
 Responden yang menjawab sangat setuju (5) = 8 x 5 = 40
 Responden yang menjawab setuju (4) = 14 x 4 = 56
 Responden yang menjawab kurang setuju (3) = 21 x 3 = 63
 Responden yang menjawab tidak setuju (2) = 31 x 2 = 62
 Semua hasil dijumlahkan, total skor = 221

Interpretasi Skor Perhitungan


Agar mendapatkan hasil interpretasi, terlebih dahulu harus diketahui
skor tertinggi (X) dan skor terendah (Y) untuk item penilaian dengan
rumus sebagai berikut:

Y = skor tertinggi likert x jumlah responden


X = skor terendah likert x jumlah responden

Jumlah skor tertinggi untuk item “Sangat Suka” adalah 5 x 100 = 500,
sedangkan item “Tidak Suka” adalah 1 x 100 = 100. Jadi, jika total skor
penilaian responden diperoleh angka 247, maka penilaian interpretasi
responden terhadap nilai sistem tersebut adalah hasil nilai yang dihasilkan
dengan menggunakan rumus Index %.

Rumus Index %  =  Total Skor / Y x 100

Pra Penyelesaian
Sebelum menyelesaikannya kita juga harus mengetahui interval (rentang
jarak) dan interpretasi persen agar mengetahui penilaian dengan metode
mencari Interval skor persen (I).

Rumus Interval
I = 100 / Jumlah Skor (Likert)
Maka = 100 / 5 = 20
Hasil (I) = 20
(Ini adalah intervalnya jarak dari terendah 0 % hingga tertinggi 100%)

Berikut kriteria interpretasi skornya berdasarkan interval:

 Angka 20% – 39,99%  = Tidak setuju / Kurang baik)


 Angka 40% – 59,99%  = Kurang / Setuju
 Angka 60% – 79,99%  = (Setuju/Baik/suka)
 Angka 80% – 100% = Sangat (setuju/Baik/Suka)
Penyelesaian Akhir
=  Total skor / Y x 100
= 247 / 500 x 100
= 49.4 %,  berada dalam kategori “Cukup”

65
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, dan penjelasan yang telah diuraikan
pada bab-bab sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan
yang berkaitan dengan aplikasi absensi smk negeri 1 kraksaan menggunakan
RFID . Berikut adalah kesimpulannya.
1. Telah dihasilkan sebuah aplikasi absensi siswa smk negeri 1 kraksaan
menggunakan RFID sehingga memudahan proses absensi.
2. Mempermudah guru, wali kelas, serta karyawan TU untuk
mendapatkan informasi pribadi siswa siswi.
3. Hasil pengujian blackbox yang telah dilakukan yaitu, menunjukkan
perhitungan menggunakan metode skala likert dan mendapat bobot
hasil presentase skor interfal sebanyak 95% yang artinya apikasi ini
sangat baik untuk digunakan.

5.2 Saran
Dalam aplikasi ini tentunya akan ada kekurangan dan eror ditemukan yang
perlu diperhatikan dan diperbaiki. Maka diperlukan evaluasi dan saran yang
sangat dibutuhkan agar penyusunan bisa lebih baik lagi. Berikut ini adalah
saran yang direkomendasikan oleh penulis untuk pengembangan selanjutnya
sebagai acuan agar aplikasi absensi siswa siswi smk negeri 1 kraksaan
menggunakan RFID. Berikut beberapa fitur yang mungkin bisa
dikembangkan agar aplikasi menjadi lebih baik lagi.
a. Pengembangan selanjutnya dapat menambahkan keterangan foto.
b. Mendesain tampilan interface agar lebih menarik dan memudahkan user.
c. Pengembangan program berikutnya yaitu jika ada pengumuman penting
dari sekolah bisa melalui notifikasi absensi ini untuk orang tua siswa

67
DAFTAR PUSTAKA
[ CITATION Ari11 \l 1033 ] .RFID berbasis Internet Of Things (Iot). Didalamnya yang
menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol)

I Nyoman Ega Beerawa, dkk, (2009,hal 9).Web (seperti HTML, JavaScript,


AJAX, Java)

Kasiman (2003).Paket web server yang gratis dan open source cross platform
Menurut

Sidik, (2011).HTML kependekan dari hyper text markup language.

[ CITATION Ari11 \l 1033 ]. (hypertext transfer protocol)

I Nyoman Ega Beerawa, dkk, (2009,hal 9). web (seperti HTML, JavaScript,
AJAX, Java).

Raharjo, (2011). Relational Database Manajement System (RDBMS).

Sidik, (2011) . HTML kependekan dari hyper text markup language.

Jogiyanto, (2012). Bagan alir sistem (system flowchart).

Jogiyanto, (2012). Data Flow Diagram (DFD).

Fatta, (2011). simbol-simbol entity relationship diagram (ERD).

Metode Waterfall (Darmawan, 2013). metode waterfall.

Utomo & Bakara, (2013)Menurut Alexander F.K. Sibero, 2011, dikutip dalam
Adobe Dreamwaver CS5.

Penelitian pertama dilakukan oleh [ CITATION Ahy17 \l 1033 ].

Penelitian kedua dilakukan oleh [ CITATION Muh16 \l 1033 ].

Penelitian juga dilakukan oleh Penelitian[ CITATION Mab16 \l 1033 ],

Maskurdianto, Y. (2019). Rancang Bangun Sistem Monitoring dan Kontroling


absensi Bertingkat Otomatis Berbasis Arduino dengan Implementasi
Internet of Things (IoT). Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika , 3, 113-
119.

68
Pangestu, A. D., Ardianto, F., & Alfaresi, B. (2019). Sistem Monitoring Beban
Listrik Berbasis Arduino NodeMCU ESP8266. Jurnal Ampere , 4, 187-197.

69
LAMPIRAN
Bukti Penelitian

70
71
72
Hasil Cek Plagiasi

73
74
75
BIODATA PENULIS

Nama : Iwan Nur Sholehudin

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Probolinggo, 27 Oktober 1998

Alamat : Dusun Nangger Rt 15 Rw 05 Sindet-Lami


Kecamatan Besuk , Kabupaten Probolinggo.

No. Telp : 082143026451

Email : ibang1256@gmail.com

Riwayat Pendidikan : MI Raudhlatus Salam Besuk

SMP Negeri 2 Kraksaan

SMK Negeri 1 Kraksaan

76

Anda mungkin juga menyukai