Anda di halaman 1dari 5

RESUME

HUKUM PERLINDUNGAN ANAK DAN PEREMPUAN

A. SEJARAH LAHIRNYA UU PA
KHA disetujui dengan bulat oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 20 Nopember
1989. Indonesia meratifikasi KHA melalui Keppres No. 36 Tahun 1990 tertanggal 25
Agustus 1990. Indonesia terikat pada ketentuan-ketetuan KHA terhitung sejak 5 oktober
1990. Perlindungan anak diatur dalam UU No 23 tahun 2001 yang dirubah karena belum
mampu membeikan keadilan bagi pemenuhan hak anak terutama dalam beberapa kasus
sehingg dibentuklah UU No 35 tahun 2004 sebagai perubahan UU PA. berdasarkan UU No
35 tahun 2004 pasal 1 dijelaskan bahwa Dalam UU ini yang dimaksud dengan:
1. Anak adalah seorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan
2. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan
hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembanga,dan berpartisipasi, secara
optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,serta mendapat perlindungan
dan kekerasan dan diskriminasi
3. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
suami istri dan anaknya, atauayah dan anaknya, atau inu dan anaknya, atau keluarga
sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga

B. HAK ANAK
Bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh
orang tua, keluarga, masyarakat, Negara, pemerintah, dan pemerintah daerah. Prinsip umum
pemenuhan hak-hak yaitu Non diskriminasi yaitu setiap anak mendapatkan haknya tanpa
terkecuali. Yang terbaik untuk anak yaitu: semua tindakan yang diambil pemerintah
sebaiknya memperhatikan kepentingan anak. Hak hidup yaitu kelangsungan hidup dan
perlindungan. Serta penghargaan kepada anak. Hak-hak yang dimilik oleh anak yaitu
a. Hak hidup yaitu kelangsungan hidup dejak di dalam kandungan hingga 18 tahun
b. Hak tumbuh dan berkembang yaitu gizi yang baik, kasih saying, beribadah, megakses
pelayanan kesehatan dan jaminan social, pendidikan, bermain.
c. Hak partisipasi yaitu berpendapat, bermain/berekspresi, didengar pendapatnya
d. Hak perlindungan yang mana akta, perlakuan diskrimasi, eksploitasi ekonomi dan
seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan dan penganiayaan, ketidakadilan,
perlakuan salah lainnya.
Kewajiban anak :
a. Menghormati orang tua, wali dan guru
b. Mencintai keluarga, masyarakat dan menyayangi teman
c. Mencintai Tanah Air, Bangsa dan Negara
d. Menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya
e. Melaksanakan etika dan akhlak mulia
Yang berkewajiban memenuhi hak anak yaitu Negara, masyarakat, keluarga, dan orang tua.
Perlindungan khusus adalah perlindungan yang diberikan kepada anak dalam situasi darurat.
Dalam situasi darurat yang dimaksudkan yaitu
• Anak yang berkonflik dengan hukum : anak mencuri
• Anak dari kelompok minoritas
• Anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan seksual :memperkerjakan anak
• Anak yang bdiperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan NAPZA
• Anak korban penculikan, penjualan , perdagangan
• Anak korban kekerasan baik fisik dan atau mental : dipukuli ditekan
• Anak anak penyandang cacat dan mendapat perlakuan salah dan mengalami
penelantaran
Hak anak ketika menjadi korban yaitu perlakuan sebagai anak, pendampingan khusus anak,
sarana dan prasarana khusus ruang/ unit khusus, akses kesehatan, yang terbaik untuk anak,
monitoring perkembangan anak, dan jaminan untuk mendapat kasih saying dari orang
tua/keluarganya. Perlindungan khusus terhadap anak yaitu anak dalam situasi darurat, anak
yang menjadi pegungsi, anak korban kerusuhan, anak korban bencana alam, anak dalam
situasi konflik bersenjata. Bentuk pelanggaran hak anak yaitu
• Kekerasan oleh orang dewasa (orang tua, keluarga luas, guru) dikeluarga, sekolah
maupun masyarakat misalnya: dipukul, dicubit, dimaki-maki, di strap dll
• Anak dipaksa bekerja tanpa memberi kesempatan bermain dan belajar misal dipaksa
mengamen, dipaksa menjadi buruh
• Tidak mempunyai akta kelahiran
• Anak berhadapan dengan hukum: mencuri atau melakukan tindakan kriminal lainnya
• Minimnya fasilitas dan kesempatan bagi anak berkebutuhan khusus misalnya sekolah
untuk anak cacat disama ratakan di SLB (Sekolah Luar Biasa)
• Tidak mendengarkan usulan /pendapat anak , diabaikan oleh orang tuanya
Berdasarkan pasal 72 ayat 1 dan 2 dijelaskan bahwa peran masyarakat dalam perlindungan
anak yaitu masyarakat berhak memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam
perlindungan anak. Serta peran masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan
orang perseorangan, lembaga perlindungan anak, lembaga social kemasyarakatan, lembaga
swadaya masyarakat, lembaga pendidikan, embaga keagamaan, badan usaha dan media
massa. Berdasarkan pada pasal 75 menjelaskan bahwa komisi perlindungan anak
1. keanggotaan KPAI terdiri dari satu orang ketua, dua orang wakil ketua, satu orang
sekretaris, lima orang anggota
2. Keanggotaan komisi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri dari unsur pemerintah,
tokoh agama, tokoh masyarakat , organisasi sosial, organisasi masyarakat, organisasi
profesi, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha dan kelompok masyarakat yang
perduli terhadap perlindungan anak
3. Keanggotaan komisi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 , 2 diangkat dan
diberhentikan oleh presiden setelah mendapat pertimbangan DPR RI untuk masa
jabatan 3 th, dan dapat diangkat kembali untuk 1 kali masa jabatan
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai klelengkapan organisasi, mekanisme kerja dan
pembiayaan ditetapkan dengan keputusan presiden
Tugas KPAI berdasarkan pasal 76 yaitu melakukan sosialisasi seluruh ketentuan
peraturan peruungan yang berkaitan dengan perlindungan anak, mengumpulkan data dan
informasi, menerima pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan, pemantauan, evaluasi,
dan pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan anak. Serta memberikan laporan,
saran masukan, dan pertimbangan kepada presiden dalam rangka perlindungan anak.
Ketentuan pidana berdasarkan pasal 77 yaitu setiap orang yang dengan sengaja
melakukan tindakan Diskriminasi terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami
kerugian, baik materiil maupun moril sehingga menghambat fungsi sosilanya atau
penelantaran terhadapa anak yang mengakibatkan anak mengalami sakit atau penderitaan,
baik fisik, mental, maupun social. Dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun
dan/atau denda paling banyak 100.000.000 (seratus juta rupiah)

C. Perlindungan Perempuan
Bentuk-bentuk perlindungan hukum bagi perempuan yang ada dalam khasanah
Hukum Pidana Indonesia secara umum diatur dalam KUHP dan secara khusus diantaranya
diatur dalam UU No. 23 Th. 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
dan Peraturan Pemerintah No. 4 Th. 2006 Tentang Penyelenggaraan dan Pemulihan Korban
Kekerasan dalam Rumah Tangga.
Perlindungan perempuan adalah segala upaya yang ditujukan untuk melindungi
perempuan dan memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya dengan memberikan
perhatian yang konsisten dan sistematis yang ditujukan untuk mencapai kesetaraan gender.
• Gender : adalah perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab anatara perempuan dan
laki laki yang merupakan hasil konstruksi sosial budaya dan dapat berubah sesuai
dengan perkembangan jaman
• Seks : adalah perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki yang bersifat biologis,
kodrat, karunia TYME yang tidak dapat ditukar yaitu, haid, hamil, melahirkan ,
menyusui
• Keadilan : suatu kondisi dan perlakuan yang adil tanpa ada perbedaan dalam
hubungan peran, funsi, kedudukan, hak dan tanggung jawab antara laki-laki dan
perempuan
• Kesetaraan : suatu kondisi dan perlakuan yang setara, seimbang dan sederajat dalam
hubungan peran, fungsi, kedudukan, hak dan tanggungjawab antara laki-laki dan
perempuan
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah setiap perbuatan terhadap seseorang
terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
seksual, fsikologis dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan
perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup
rumah tangga (UU PKDRT No. 23 Th 2004). Gambaran umum KDRT yang mana kekerasan
ini dapat menimpa siapa saja termasuk ibu, bapak, suami, istri, anak, dan pembantu rumah
tangga. Keajiban dari pemerintah dalam KDRT ini adalah memberikan kebijakan atau paying
hukum dalam penghapusan KDRT dengan undang-undang nomor 23 tahun 2004. Serta
memberikan advokasi dan sosialisasi KDRT memberikan pendidikan dan latihan yang
sensitive gender.

D. Pusat Pelayanan terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)


Pusat pelayanan yang terintegrasi dalam upaya pemberdayaan perempuan diberbagai
bidang pembangunan serta perlindungan perempuan dan anak dari berbagai jenis diskriminasi
dan tindak kekerasan termasuk perdagangan orang yang dibentuk oleh pemerintah atau
berbasis masyarakat, yang meliputi: Pusat konsultasi hukum, pusat krisis terpadu (PKT),
pussat pelayanan terpadu (PPT), pusat pemulihan trauma(trauma centre), pusat penangan
krisis perempuan (woman crisis centre), pusat pelatihan, rumah aman.
Tujuan forum P2TP2A
1. Memberikan pelayanan penanganan korban kekerasan perempuan dan anak
2. Memberikan perlindungan terhadap korban kekerasan perempuan dan anak
3. Menumbuhkan partisipasi masyarakat agar mempunyai kepedulian dan kepekaan
terhadap perempuan dan anak sebagai korban anak
Sasaran dari forum P2TP2A yaitu
1. organisasi, lembaga dan individu yang memiliki kepedulian serta mampu memberikan
pelayanan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak
2. Perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan

Anda mungkin juga menyukai