Atekan
SD Negeri Weduni, Deket, Lamongan
Abstract: The study was aimed to (1) describe the Islamic Education (PAI) learning
process through collaborative learning model and (2) describes the learning
achievement of PAI through collaborative learning model. The study was conducted at
the sixth graders of state elementary school Weduni, Deket – Lamongan, which was
designed to classroom action research (PTK) within three cycles. Each cycle was done
through four stages: planning, implementation, observation, and reflection. The results
showed that the students’ achievement has increased from cycle I to III, that was the
first cycle (73.17%), Cycle II (82.93%), and the third cycle (95.12%). The results
showed that the method of collaborative learning can improve Islamic education
learning achievement.
peningkatan hasil belajar pada siklus III berdampak positif terhadap prestasi
ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan
kemampuan guru dalam menerapkan dengan meningkatnya nilai rata-rata
pembelajaran model Kolaborasi sehingga siswa pad setiap siklus yang terus
siswa menjadi lebih terbiasa dengan mengalami peningkatan.
pembelajaran seperti ini sehingga siswa Berdasarkan analisis data, diperoleh
lebih mudah dalam memahami materi aktivitas siswa dalam proses
yang telah diberikan. Pada tahap ini akan pembelajaran PAI pada pokok bahasan
dikaji apa yang telah terlaksana dengan kisah nabi Ibrahim a.s, dan nabi Ismail
baik maupun yang masih kurang baik a.s dengan model pengajaran kolaborasi
dalam proses belajar mengajar dengan yang paling dominan adalah,
penerapan pembelajaran model mendengarkan/memperhatikan
Kolaborasi penjelasan guru, dan diskusi antar
Pada siklus III guru telah siswa/antara siswa dengan guru. Jadi
menerapkan pembelajaran model dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa
Kolaborasi dengan baik dan dilihat dari dapat dikategorikan aktif.
aktivitas siswa serta hasil belajar siswa Sedangkan untuk aktivitas guru
pelaksanaan proses belajar mengajar selama pembelajaran telah melaksanakan
sudah berjalan dengan baik. Maka tidak langkah-langkah kegiatan belajar
diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi mengajar dengan menerapkan pengajaran
yang perlu diperhatikan untuk tindakan konstekstual model pengajaran berbasis
selanjutnya adalah memaksimalkan dan masalah dengan baik. Hal ini terlihat dari
mempertahankan apa yang telah ada aktivitas guru yang muncul di antaranya
dengan tujuan agar pada pelaksanaan aktivitas membimbing dan mengamati
proses belajar mengajar selanjutnya siswa dalam menemukan konsep,
penerapan model pengajaran kolaborasi menjelaskan materi yang sulit, memberi
dapat meningkatkan proses belajar umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana
mengajar sehingga tujuan pembelajaran prosentase untuk aktivitas di atas cukup
dapat tercapai. besar.
PEMBAHASAN PENUTUP
Melalui hasil penelitian ini Simpulan
menunjukkan bahwa pembelajaran model Berdasarkan hasil penelitian yang
Kolaborasi memiliki dampak positif telah dipaparkan selama tiga siklus, hasil
dalam meningkatkan prestasi belajar seluruh pembahasan serta analisis yang
siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin telah dilakukan dapat disimpulkan
mantapnya pemahaman siswa terhadap sebagai berikut: (1) Model pengajaran
materi yang disampaikan guru kolaborasi dapat meningkatkan kualitas
(ketuntasan belajar meningkat dari siklus pembelajaran PAI; (2) Pembelajaran
I, II, dan III) yaitu masing-masing model Kolaborasi memiliki dampak
68,18%, 79,01%, dan 86,36%. Pada positif dalam meningkatkan prestasi
siklus III ketuntasan belajar siswa secara belajar siswa yang ditandai dengan
klasikal telah tercapai. peningkatan ketuntasan belajar siswa
Berdasarkan analisis data, diperoleh dalam setiap siklus, yaitu siklus I
aktivitas siswa dalam proses belajar (68,18%), siklus II (79,01%), siklus III
mengajar dengan menerapkan model (86,36%); (3) Model pengajaran
pengajaran kolaborasi dalam setiap kolaborasi dapat menjadikan siswa
siklus mengalami peningkatan. Hal ini merasa dirinya mendapat perhatian dan
Atekan 45
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar
Model Pembelajaran. Jakarta: Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT.
PAU-PPAI, Universitas Terbuka. Rineksa Cipta.
Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi
Penelitian Tindakan Kelas. Pendidikan, Suatu Pendekatan
Surabaya: Insan Cendekia. Baru. Bandung: Remaja
Surakhmad, Winarno. 1990. Metode Rosdakarya.
Pengajaran Nasional. Bandung: Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru
Jemmars. Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.