Anda di halaman 1dari 7

JURNAL KEPERAWATAN TERAPAN, VOLUME 3, NO.

1, MARET 2017: 13-19

Fitriah dkk, Dukungan Keluarga Lansia dan Gangguan Kemandirian dalam ADL

DUKUNGAN KELUARGA LANSIA DAN GANGGUAN KEMANDIRIAN


DALAM ADL (ACTIVITY OF DAILY LIVING)

Faizah Nur Fitriah, Setyo Harsoyo, Joko Wiyono


Poltekkes Kemenkes Malang, Jl. Ijen 77 C Malang Jawa Timur
Email: fauziah_NF@gmail.com

Family Support to Elderly Activity of Daily Living

Abstract: This study aims to determine the family support instrumental, informational and emotional
assessment. This study design is descriptive, where the population is families who have elderly family
members with the disorder ADL independence by using techniques nonprobability sampling and acci-
dental sampling method. The data collection is done by examining the degree of independence of the
elderly using the Barthel scale advance and obtained 35 elderly impaired independence. The results
showed instrumental support either 63% (20 people), informational support of enough 43% (15 people),
support good ratings 83% (29 people), and emotional support to 80% (28 people). This suggests that
most families give good support to the elderly with impaired independence. Recommendations from the
research is need for screening levels of independence as the basis for the provision of support by family
and give special attention to families who have primary school education last in providing knowledge
about the importance of regular health checks and how to care for the elderly in accordance with the
level of independence.

Keywords: family support, elderly

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan keluarga instrumental, informasional,
penilaian dan emosional. Desain penelitian ini deskriptif, dimana populasinya adalah keluarga yang
memiliki anggota keluarga lansia dengan gangguan kemandirian ADL dengan menggunakan teknik
nonprobability sampling dan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan dukungan
instrumental baik 63% (20 orang), dukungan informasional cukup 43% (15 orang), dukungan penilaian
baik 83% (29 orang), dan dukungan emosional 80% (28 orang). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar keluarga memberikan dukungan baik kepada lansia yang mengalami gangguan kemandirian.
Rekomendasi dari hasil penelitian perlu adanya skrining tingkat kemandirian sebagai dasar pemberian
dukungan oleh keluarga dan memberikan perhatian khusus pada keluarga yang memiliki pendidikan
terakhir sekolah dasar dalam memberikan pengetahuan tentang pentingnya memeriksakan kesehatan
secara rutin dan cara merawat lansia sesuai dengan tingkat kemandiriannya.

Kata Kunci: dukungan keluarga, lansia

PENDAHULUAN perubahan pada diri manusia, seperti perubahan


Lansia dikatakan sebagai tahap akhir fisik, kognitif, mental, spiritual, dan psikososial
perkembangan daur kehidupan manusia. (Azizah, 2011). Manusia secara perlahan
Menurut UU No.13/Tahun 1998 tentang mengalami kemunduran struktur dan fungsi or-
kesejahteraan Lansia disebutkan bahwa Lansia gan dan kondisi ini akan mempengaruhi
adalah seorang yang telah mencapai usia lebih kemandirian dan kesehatan lansia (Nugroho,
dari 60 tahun (Dewi, 2014). Proses penuaan 2000).
pada lansia merupakan proses perubahan nor- Pada lansia yang mengalami penurunan atau
mal yang sudah dimulai sejak lahir dan berlanjut gangguan fisik pengkajian tingkat kemandirian
sepanjang
pISSN hidup.
2301-4024 Semakin
eISSN bertambahnya umur
2442-6873
sangat penting, terutama ketika terjadi hambatan13
manusia, terjadi proses penuaan secara pada kemampuan lansia dalam melaksanakan
degeneratif yang akan berdampak pada aktivitas kehidupan sehari-harinya. Penurunan

13
JURNAL KEPERAWATAN TERAPAN, VOLUME 3, NO. 1, MARET 2017: 13-19

tingkat kemandirian merupakan indikator penting ingin mengetahui gambaran dukungan keluarga
tentang adanya penyakit pada lansia seperti pada lansia yang mengalami gangguan
aktivitas kehidupan harian (activity of daily liv- kemandirian dalam Activity of Daily Living
ing). Activity of daily living (ADL) merupakan (ADL) di Desa Mangliawan Kecamatan Pakis.
aktivitas pokok bagi perawatan diri, meliputi Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga
makan, personal toilet, keluar masuk toilet, yang tinggal dengan lansia yang mengalami
mandi, berjalan, naik turun tangga, mengenakkan gangguan kemandirian dalam melakukan aktivitas
pakaian dan kontrol BAB dab BAK. Pengkajian sehari-hari (Activity of Daily Living) di Desa
ADL penting untuk mengetahui tingkat Mangliawan Kecamatan Pakis. Jumlah
ketergantungan (Tamher dan Noorkasiani, responden sebanyak 35 responden dengan teknik
2009). pengambilan sampel yang digunakan adalah ac-
Faktor yang mempengaruhi kemandirian cidental sampling dengan kriteria inklusi
lansia diantaranya adalah usia, kesehatan, sosial keluarga yang memiliki anggota keluarga lansia
dan dukungan keluarga. Pada lansia yang yang tinggal bersama dan mengalami gangguan
mengalami penurunan kemandirian, dukungan kemandirian dalam Activity of Daily Living
keluarga merupakan suatu strategi intervensi (ADL). Instrumen yang digunakan pada
preventif yang paling baik (Friedman, 2003). penelitian ini adalah kuesioner dengan jumlah 24
Tanpa dukungan keluarga, lansia akan lebih pernyataan dukungan keluarga menurut Fried-
rentan terhadap serangan penyakit man (2010).
(Hardywinanto, 2005). Lansia dengan gangguan
kemandirian yang sudah tidak mampu mengganti HASIL PENELITIAN
pakaian, berjalan, naik turun tangga jika tanpa Karakteristik responden dalam penelitian ini
dukungan keluarga akan beresiko jatuh dan hal dari 35 responden sebanyak 12 orang (34%)
ini akan memperparah keadaan lansia. Terdapat laki-laki dan 23 orang (66%) perempuan, dari
hubungan yang sangat nyata antara dukungan jumlah tersebut sebagian besar berusia 26-45
keluarga dengan kemandirian lansia dalam tahun 63% (22 orang), agama Islam 86% (30
pemenuhan aktifitas sehari-hari (Sampelan dkk., Tabel 1. Dukungan Instrumental, Informasional,
2015). Penilaian Keluarga dan Emosional pada Lansia
Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui
Kategori
dukungan keluarga secara instrumental pada
Jenis Dukungan Baik Cukup Kurang
lansia yang mengalami gangguan kemandirian F % F % F %
dalam ADL; 2) mengetahui dukungan keluarga Instrumental 20 63 7 20 6 17
secara informasional pada lansia yang mengalami Informasional 13 37 15 43 7 20
gangguan kemandirian dalam ADL; 3) menge- Penilaian Keluarga 29 83 3 9 3 9
Emosional 28 80 6 17 1 3
tahui dukungan keluarga secara apraisal/penilaian
pada lansia yang mengalami gangguan keman-
Tabel 2. Gambara Umum Dukungan Keluarga
dirian dalam ADL; 4) mengetahui dukungan pada Lansia
keluarga secara emosional pada lansia yang
mengalami gangguan kemandirian dalam ADL. Dukungan keluarga F %
Baik 26 74
Cukup 8 23
METODE PENELITIAN
Kurang 1 3
Jenis penelitian yang digunakan adalah desain Jumlah 35 100
penelitian deskriptif survei, dalam penelitian ini

14 pISSN 2301-4024 eISSN 2442-6873


Fitriah dkk, Dukungan Keluarga Lansia dan Gangguan Kemandirian dalam ADL

orang). Pendidikan responden sebagian besar dimana responden memiliki banyak waktu luang
adalah tamatan Sekolah Dasar. Berdasarkan dan sebagian besar kegiatan berada dalam rumah,
pekerjaan didapatkan sebagian responden sehingga hal ini mempermudah responden dalam
bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga dan memberikan dukungan. Sedangkan responden
hubungan dengan lansia adalah anak dan yang memberikan dukungan instrumental kurang,
mayoritas responden adalah dari suku Jawa. menurut pendapat peneliti dimungkinkan karena
Distribusi frekuensi dukungan instrumental, beberapa responden bekerja diluar rumah
informasional, penilaian keluarga dan emosional sehingga tidak dapat membantu memfasilitasi
terhadap lansia ditujukkan pada Tabel 1, kebutuhan lansia dengan maksimal.
sedangkan gambaran umum hasil dukungan Berdasarkan data dukungan informasional,
keluarga terhadap aktivitas harian lansia sebanyak 43% (15 orang) memberikan dukungan
ditunjukkan pada Tabel 2. cukup kepada lansia yang mengalami gangguan
kemandirian dalam ADL. Dukungan infor-
PEMBAHASAN masional keluarga berfungsi sebagai sebuah
Dukungan instrumental yang diberikan oleh kolektor diseminator atau penyebar informasi
responden adalah berkategori baik yaitu (Friedman, 1998), didukung oleh teori House
sebanyak 63% (20 orang), dan sebaliknya Smet (1994) dukungan informasional keluarga
beberapa responden memberikan dukungan yaitu bantuan informasi yang disediakan agar dapat
kurang yaitu 17% (6 orang). Hal ini digunakan oleh seseorang dalam menanggulangi
menunjukkan bahwa sebagian besar responden persoalan-persoalan yang dihadapi, meliputi
memberikan dukungan instrumental dengan baik pemberian nasehat, pengarahaan, ide-ide atau
kepada lansia yang mengalami gangguan informasi lainnya, sedangkan menurut Purnawan
kemandirian dalam ADL. (2008) salah satu faktor yang mempengaruhi
Dukungan instrumental paling tinggi terdapat dukungan adalah pendidikan atau tingkat
pada indikator sumber kedekatan, dengan pengetahuan.
presentase sebagian besar 91% baik dari Dukungan informasional paling rendah pada
keseluruhan responden. Menurut pendapat indikator pengarah dengan prosentase sebagian
peneliti hal ini dimungkinkan karena responden besar 61% dari keseluruhan responden. Menurut
dapat memenuhi dukungan instrumental yang pendapat peneliti hal ini dimungkinkan karena
bersifat nyata seperti dalam bentuk uang, responden kurang mengetahui pentingnya
peralatan, waktu, fasilitas dan pemenuhan memeriksakan kesehatan secara rutin terutama
aktivitas sehari-hari sehingga dapat meringankan pada lansia yang mengalami penurunan, sehingga
beban lansia. Responden sebagai orang yang masalah kesehatan lansia tidak terdeteksi secara
terdekat dengan lansia yang mengalami dini, dan mengakibatkan sebagian besar lansia
gangguan kemandirian dapat membantu dalam ditemukan sudah dalam keadaan lemah dan tidak
pemenuhan aktivitas sehari-hari seperti makan, bisa beraktivitas sama sekali hanya terbaring
minum, personal toilet, keluar masuk kamar diatas tempat tidur. Selain itu melihat pada faktor
mandi, mandi, berjalan naik turun tangga yang mempengaruhi dukungan yaitu pendidikan
mengenakan pakaian, mengontrol BAB dan terakhir responden, sebagian besar responden
BAK. Selain itu berdasarkan hasil penelitian yaitu 43% (15 orang) hanya tamat sampai dengan
sebagian besar responden atau 49% (17 Or- sekolah dasar,dan kurang aktif dalam mencari
ang) berprofesi sebagai ibu rumah tangga, bantuan informasi baik secara formal atau infor-
mal melalui petugas kesehatan terdekat atau or-

pISSN 2301-4024 eISSN 2442-6873 15


JURNAL KEPERAWATAN TERAPAN, VOLUME 3, NO. 1, MARET 2017: 13-19

ang yang berpengalaman merawat lansia, besar responden dapat memahami bahwa lansia
sedangkan keluarga bertugas membantu lansia adalah orangtua yang sudah sepatutnya dihormati,
menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan selain itu banyak lansia yang merasa rendah diri
cara memberikan informasi, nasehat, dan dengan kondisi yang dialaminya, merasa tidak
petunjuk tentang cara penyelesaian masalah. berdaya dan merepotkan keluarga. Sehingga
Keluarga juga merupakan penyebar informasi untuk mencegah hal tersebut responden
yang dapat diwujudkan dengan pemberian memberikan penilaian postif kepada lansia, mulai
dukungan semangat, serta pengawasan terhadap dari hal kecil misalnya memberikan pujian positif
pola kegiatan sehari-hari. Keluarga berfungsi pada lansia ketika bisa melakukan sesuatu seperti
sebagai sebuah kolektor dan diseminator atau makan,mencuci piring bekas makan atau hal lain
penyebar informasi. Menjelaskan tentang yang mampu dilakukan lansia secara mandiri,
pemberian saran, sugesti, informasi yang dapat serta menghormati pendapat lansia dan mengajak
digunakan mengungkapkan suatu masalah, selain lansia untuk mengambil keputusan, itu adalah
itu dukungan informasional juga dapat menekan beberapa bentuk penghargaan positif yang dapat
munculnya suatu stressor karena informasi yang mempengaruhi kondisi lansia. Selain itu melihat
diberikan dapat menyumbangkan sugesti positif pada usia responden, sebagian besar responden
bagi lansia seperti nasehat, usulan, saran, 63% (22 orang) berusia 26-45 tahun yang masuk
petunjuk dan pemberian informasi,jika itu tidak dalam kategori dewasa. Pada umumnya
dapat dilakanakan maka dukungan informasional seseorang pada usia ini adalah usia yang matang
tidak dapat diberikan secara optimal sesuai dan mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum
tingkat ketergantungan lansia. melakukan sesuatu, termasuk cara menghadapi
Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 83% lansia untuk memberikan penilaian postif berupa
(29 orang) memberikan dukungan penilaian baik, pemberian informasi kepada lansia bahwa dia
dan 9% (3 orang) memberikan dukungan dihargai dan diterima, dimana harga dirinya dapat
penilaian kurang. Hal ini menunjukkan bahwa ditingkatkan dengan mengkomunikasikan
sebagian besar responden memberikan kepadanya bahwa ia bernilai dan diterima
dukungan penilaian baik kepada lansia yang meskipun tidak luput dari kesalahan, dengan
mengalami gangguan kemandirian dalam ADL. demikian dukungan penilaian diberikan dengan
Dukungan penilaian adalah suatu bentuk baik. Sedangkan pada beberapa responden yang
penghargaan yang diberikan seseorang kepada memberikan dukungan penilaian kurang,
pihak lain berdasarkan kondisi sebenarnya dari dimungkinkan karena responden belum
penderita. Penilaian ini bisa positif dan negatif memahami bahwa apresiasi sekecil apapun untuk
yang mana pengaruhnya sangat berarti bagi lansia akan memberikan dampak positif bagi
seseorang. Berkaitan dengan dukungan keluarga lansia seperti dapat meningkatkan motivasi lansia
maka penilaian yang sangat membantu adalah dan memberikan pengaruh bagi kondisi kesehatan
penilaian yang positif (House smet, 1994 dalam lansia.
Setiadi, 2008). Berdasarkan hasil penelitian, dari 35
Dukungan penilaian tertinggi terdapat pada responden yang diteliti 80% (28 orang)
indikator penghargaan yang mendapat memberikan dukungan emosional dengan
prosentase sebagian besar 91% baik dari baik,dan 3% (1 orang) memberikan dukungan
keseluruhan responden. Menurut pendapat emosional kurang. Hal ini menunjukkan bahwa
peneliti hal ini dimungkinkan karena sebagian sebagian besar responden memberikan dukungan

16 pISSN 2301-4024 eISSN 2442-6873


Fitriah dkk, Dukungan Keluarga Lansia dan Gangguan Kemandirian dalam ADL

emosional dengan baik kepada lansia yang mau mendengarkan dan membantunya tanpa
mengalami gangguan kemandirian dalam ADL. merasa terbebani karena dukungan emosional
Dukungan emosional keluarga sebagai sebuah memberikan lansia perasaan nyaman dan merasa
tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan dicintai, bantuan dalam bentuk semangat, empati,
pemulihan serta membantu penguasaan terhadap rasa percaya, dan perhatian ini dapat membuat
emosi (Friedman, 1998 dalam Setiadi, 2008). lansia merasa berharga. Selain itu pada dukungan
Didukung oleh teori House Smet, 1994 dalam emosional ini keluarga secara tidak langsung
Setiadi, 2008 yang menyatakan bahwa setiap menyediakan tempat istirahat bagi lansia untuk
orang pasti membutuhkan bantuan afeksi dari menghabiskan sisa hidupnya dengan baik
orang lain dukungan ini berupa simpatik dan bersama orang-orang terdekatnya, dengan
empati, cinta, kepercayaan, dan penghargaaan. demikian dukungan emosional diberikan secara
Dengan demikian seseorang yang menghadapi maksimal. Sedangkan pada penelitin ini juga
persoalan merasa dirinya tidak menanggung didapatkan responden yang memberikan
beban sendiri tetapi masih ada orang lain yang dukungan emosional kurang 3% (1 orang), hal
memperhatikaan, mau mendengar segala ini dimungkinkan karena responden baru tinggal
keluhannya, bersimpati dan empati terhadap dengan lansia sebagai menantu, sehingga
persoalan yang dihadapinya bahkan mau responden masih belajar menhadapi lansia dan
membantu memecahkan masalah yang cara merawat lansia.
dihadapinya. Dukungan keluarga pada lansia yang
Dukungan emosional paling tinggi pada mengalami gangguan kemandirian dalam ADL di
indikator simpati dan empati dengan presentase Desa Mangliawan Kecamatan Pakis adalah baik,
sebagian besar 90% baik dari keseluruhan karena sebagian besar responden memberikan
responden, selain itu berdasarkan tabel 4.6 dukungan baik yaitu sejumlah 74% (26 Orang).
tentang hubungan responden dengan lansia Hasil penelitian Sampelan dkk (2015)
didapatkan sebagian besar 80% (28 orang) menyimpulkan terdapat hubungan yang sangat
adalah anak kandung responden. Menurut nyata antara dukungan keluarga dengan
pendapat peneliti hal ini dimungkinkan karena kemandirian lansia dalam pemenuhan aktifitas
responden adalah orang terdekat yang tinggal sehari-hari. Menurut Purnawan (2008) faktor-
dengan lansia sejak kecil sehingga responden ikut faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga
serta dalam merasakan masalah yang dialami oleh dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor
lansia dan merasa perlu membantu menghadapi eksternal. Dimana faktor internal meliputi usia
masalah yang dialami karena lansia adalah atau tahap perkembangan, pendidikan atau
orangtua yang dicintai dan responden secara tidak tingkat pengetahuan, faktor emosi, dan spiritual.
langsung membalas budi kepada lansia yang telah Sedangkan faktor eksternal meliputi praktik di
berjasa bagi hidupnya,diantaranya dengan cara keluarga atau bagaimana keluarga memberi
membantu lansia yang mengalami gangguan dukungan, faktor sosial ekonomi, dan suku atau
fungsional dan tidak dapat memenuhi kebutuhan latar belakang budaya. Sedangkan menurut
sehari harinyadengan tulus dan ikhlas, menerima pendapat peneliti hal ini dimungkinkan karena
kondisi lansia, memberikan perhatian, tetap pengaruh dari faktor-faktor yang telah disebutkan
menjaga perasaan lansia ketika kemauannya sulit oleh Purnawan (2008) yaitu faktor internal
dipenuhi, dan mendengarkan keluh kesah lansia. pertama yaitu usia pada penelitian ini didapatkan
Sehingga lansia tidak merasa menghadapi sebagian besar berusia 26-45 tahun sebanyak
masalahnya sendiri dan masih ada keluarga yang 63% (22 orang) dimana usia ini masuk dalam

pISSN 2301-4024 eISSN 2442-6873 17


JURNAL KEPERAWATAN TERAPAN, VOLUME 3, NO. 1, MARET 2017: 13-19

kategori dewasa, pada umumnya semakin PENUTUP


dewasa usia seseorang akan semakin memahami Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini
orang lain termasuk lansia, sehingga dukungan adalah dukungan keluarga pada lansia yang
keluarga diberikan dengan baik. Faktor internal mengalami gangguan kemandirian dalam ADL di
kedua yaitu pendidikan atau tingkat pengetahuan, Desa Mangliawan Kecamatan Pakis secara
juga berpengaruh pada pemberian dukungan umum baik, hal ini dipengaruhi beberapa faktor
keluarga karena keluarga sebagian sumber diantaranya usia, pendidikan terakhir atau tingkat
informasi bagi lansia, sedangkan pada penelitian pengetahuan, sosial ekonomi atau pekerjaan dan
ini didapatkan sebagian besar pendidikan terakhir suku atau latar belakang budaya respoden.
responden yaitu 43% (15 orang) hanya tamat Saran dari penelitian ini antara lain: 1)
sampai dengan sekolah dasar. Sehingga diperlukan screening kemandirian lansia untuk
didapatkan dukungan keluarga cukup 23% (8 menentukan sejauh mana kemampuan fungsional
orang) dan dukungan keluarga kurang 3% (1 lansia sebagai gambaran memberikan dukungan
orang). kepada lansia, 2) bagi keluarga diharapkan
Selain itu pada faktor eksternal sosial mampu meningkatkan dukungan instrumental,
ekonomi atau pekerjaan responden, dimana informasional yang masih kurang serta lebih
responden adalah orang terdekat dengan lansia memperhatikan pemilihan kata saat memberikan
dan seseorang yang memberikan dukungan pada penghargaan atau apresiasi pada lansia dan
lansia terutama dalam aktivitas sehari-hari, pada melihat progress kondisi lansia yang sering
penelitian ini didapatkan 49% (17 Orang) mendapatkan penilaian positif.
berprofesi sebagai ibu rumah tangga sehingga
lebih banyak memiliki waktu untuk membantu DAFTAR PUSTAKA
lansia dalam memenihi kebutuhan aktivitas sehari-
Azizah, L. (2011). Keperawatan Lanjut Usia.
hari. Faktor eksternal lainnya adalah suku atau
Edisi 1. Yogyakarta : Graha Ilmu.
latar belakang budaya, dimana sebagian besar
Dewi, S. R. (2014). Buku ajar keperawatan
responden berasal dari suku jawa yaitu 94% (33
gerontik. Deepublish.
orang), dimana orang dengan suku jawa dikenal
Friedman, M. (1998). Keperawatan Keluarga
sebagai orang yang sopan santun, lemah lembut,
: Teori dan Praktik. Jakarta : EGC.
dan mampu menjaga perasaan orang lain. Hal ini
Friedman, M. (2003). Keperawatan Keluarga:
juga berpengaruh pada pemberian dukungan
Teori dan Praktik Edisi Ketiga. Jakarta:
kepada lansia, dimana responden mampu
EGC.
menjaga perasaan lansia, mambantu lansia
Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan
dengan tulus dan ikhlas, menghargai pendapat
Keluarga Riset, Teori dan Praktek
lansia, dan mendengarkan keluh kesah yang
Edisi Kelima. Jakarta: Fakultas Kedokteran
dirasakan oleh lansia selain responden secara
Universitas Indonesia
tidak lansung membalas budi yang telah dilakukan
Friedman, M.M. (2010). Buku Ajar
oleh lansia dengan cara merawat lansia, sehingga
Keperawatan Keluarga: riset, teori, &
lansia tidak merasa terpuruk dengan keadaan
praktik/Marilyn M.Friedman, Vicky R.
yang dialami dan merasa bahwa masih ada
Bowden, Elaine G. Jones; alih bahasa,
keluarga yang senantiasa mendukungnya.
Achir Yani S. Hamid...[et al.]; editor bahasa
Indonesia, Estru Tiar, Ed. 5. Jakarta: EGC.

18 pISSN 2301-4024 eISSN 2442-6873


Fitriah dkk, Dukungan Keluarga Lansia dan Gangguan Kemandirian dalam ADL

Hardywinanto. (2005). Panduan Gerontologi Dalam Pemenuhan Aktivitas Sehari-Hari


Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup Di Desa Batu Kecamatan Likupang
pada Lanjut Usia. Jakarta: PT. Gramedia Selatan Kabupaten Minahasa Utara,
Pustaka Utama (Online), (ejournal.unsrat.ac.id), diakses 25
Nugroho, W. (2000). Keperawatan Gerontik Oktober 2015
& Geriatric. Edisi 3. Jakarta: EGC. Setiadi. (2008). Konsep & proses Keperawatan
Nugroho, W. (2008). Perawatan Lanjut Keluarga. Jogjakarta: Graha Ilmu. Setiadi.
Usia Edisi Kedua. Jakarta: EGC (2013). Konsep dan Praktik Penulisan
Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha
Kesehatan. Edisi; Revisi. Jakarta: Rineka Ilmu.
Cipta. Suhartini (2004), Faktor-Faktor yang
Purnawan, I. 2008. Dukungan Keluarga, Berhubungan dengan Kemandirian
(Online), diakses 12 Desember 2015. Lansia di Wilayah Puskesmas Lampasi
Sampelan, Kundre, Lolong. (2015). Hubungan Kecamatan Payakumbuh Utara Tahun
Dukungan Keluarga Dengan Keman- 2011, (Online), (repository. unand.ac.id),
dirian Lansia Dalam Pemenuhan diakses 18 November 2015.
Aktivitas Sehari-Hari Di Desa Batu Tamher, Noorkasiani. (2009). Kesehatan Usia
Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten Lanjut dengan Pendekatan Asuhan
Minahasa Utara Hubungan Dukungan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Keluarga Dengan Kemandirian Lansia

pISSN 2301-4024 eISSN 2442-6873 19

Anda mungkin juga menyukai