1. Obstetric : Obstetri adalah ilmu kedokteran yang khusus mempelajari kehamilan dan persalinan.
Hal ini termasuk proses sebelum, selama, dan sesudah seorang wanita melahirkan.
2. Ginekologi : ilmu kedokteran yang fokus mempelajari organ reproduksi wanita, meliputi vagina,
rahim, ovarium, dan tuba falopi.
3. Hipospadia Penoscrotal: merupakan suatu kelainan yang terjadi pada saluran kemih dan penis.
Pada kondisi ini, saluran kencing tidak terletak pada ujung penis, melainkan di sisi bawah penis.
penderita hipospadia memiliki bentuk penis yang berbeda dari biasanya, disertai dengan adanya
penumpukan kulit berlebih di bagian atas penis/ Penis berselaput
4. Agenesis vagina: Agenesis Vagina adalah kelainan bawaan di mana seorang wanita tidak
memiliki vagina, leher rahim, rahim, saluran tuba, atau ovarium. Penderita Agenesis Vagina bisa
jadi memiliki organ-organ genital tersebut tetapi kurang sempurna .
5. Adneksa: Adneksa adalah jaringan yang berada di sekitar rahim. Ini termasuk tuba fallopi dan
ovarium
6. Px karyotipe: Kariotipe adalah tes untuk mengidentifikasi dan menilai ukuran, bentuk, dan
jumlah kromosom dalam sampel sel tubuh. Kromosom tambahan atau yang hilang, atau posisi
abnormal bagian kromosom, dapat menyebabkan masalah pada pertumbuhan, perkembangan,
dan fungsi tubuh seseorang.
7. Disorders of Sex Development: (gangguan perkembangan organ kelamin) didefinisikan sebagai
suatu keadaan perkembangan organ kelamin laki-laki atau perempuan yang berbeda dari
normalnya. Kondisi ini dapat terjadi kelainan dalam perkembangan kromosom seks, gonad, atau
anatomi organ kelamin.
8. 5 alfa reduktase : , are enzymes involved in steroid metabolism. They participate in 3 metabolic
pathways: bile acid biosynthesis, androgen and estrogen metabolism. enzim yg mengubah
testosetron mnjdi DHT
9. DHT : Dihydrotestosterone atau DHT merupakan hormon androgen atau hormon yang memicu
perkembangan karakteristik pria, seperti pertumbuhan rambut pada dada, suara yang berat,
dan peningkatan massa otot. Hormon ini dihasilkan dengan mengubah testosterone menjadi
dihydrotestosterone oleh bantuan enzim tertentu.
10. Klasifikasi tunner; skala tahap perkembangan pubertas pada lk/pr
tes untuk mengidentifikasi dan menilai ukuran, bentuk, dan jumlah kromosom dalam sampel sel
tubuh. Kromosom tambahan atau yang hilang, atau posisi abnormal bagian kromosom, dapat
menyebabkan masalah pada pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi tubuh seseorang.
Pemeriksaan pencitraan dam laboratorium perlu dilakukan lebih lanjut untuk membantu
menegakkan diagnosis.
a. Pencitaan pelvis dan abdomen untuk melihat gambaran anatomi genital interna.
1. Pemeriksaan USG dapat mengidentifikasi ginjal dan adrenal yang abnormal dan dapat
mendeteksi struktur mulerian dan gonad intraabdomen.
2. Pemeriksaan MRI dan CT scan dapat mendeteksi organ intraabdominal adn mengevaluasi
struktur mulerian.
3. Pemeriksaan retrograde genitogram dapat menentukan anatomi sinus urogenital.
b. Laboratorium
· Analisis kromosom.
· Pemeriksaan hormonal disesuaikan dengan keperluannya seperti testosteron, uji HCG, 17 OH
progesteron.
11. Apa dx
DX: ambigu genetalia
12. bagaimana penatalaksanaan yg bisa dilakukan pada monik?
1. PENGOBATAN ENDOKRIN
Bila pasien menjadi laki-laki, maka tujuan pengobatan endokrin adalah mendorong
perkembangan maskulisasi dan menekan berkembangnya tanda-tanda seks feminisasi
(membesarkan ukuran penis, menyempurnakan distribusi rambut dan massa tubuh) dengan
memberikan testosteron
2. PEMBEDAHAN
Pada laki-laki, tujuan pembedahan rekonstruksi adalah meluruskan penis dan merubah letak
urethra yang tidak berada di tempat normal ke ujung penis. Hal ini dapat dilakukan dalam
satu tahapan saja.
3. Pengobatan psikologis
semua pasien interseks dan anggota keluarganya harus dipertimbangkan untuk diberikan
konseling. Konseling dapat dibnerikan oleh ahli endokrin anak, psikolog, ahli psikiatri, ahli
agama (ustadz, pastur, atau pendeta), konselor genetik atau orang lain dimana anggota
keluarga lebih dapat berbicara terbuka.
JUMP 5 :