Anda di halaman 1dari 8

TUNE - UP PADA MOTOR BENSIN Pekerjaan Tune up mesin bertujuan mengembalikan kondisi kendaraan kembali seperti semula

(bertenaga), untuk menghasilkan seperti yang kita inginkan maka perlu melakukan pekerjaan tune up
Perubahan–perubahan ini meskipun lambat tetap berlangsung pada bagian-bagian tertentu. Oleh sebab itu, sesuai dengan prosedur yang benar yaitu :
mesin perlu pemeriksaan, pembersihan, penyetelan atau penggantian, agar kemampuan mesin tetap  Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin masih dingin
berada pada kondisi baik atau optimal. Dengan melakukan pemeriksaan, berarti membatasi menurunnya
kemampuan dan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat pada mesin. Mobil terdiri dari sejumlah
 Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin bisa hidup/mesin hidup
komponen, dengan dioperasikannya kendaraan dalam waktu tertentu, maka kemampuan komponen yang  Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin telah panas (temperatur kerja)
fungsional (termasuk minyak pelumas) akan berkurang karena terjadi keausan, memburuk, berkarat, atau
ada bagian-bagian yang perlu penyetelan. Pemeriksaan Mesin pada saat masih dingin/mesin mati
Perlu diperhatikan, dalam melakukan tune up, antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya saling 1.Pemeriksaan minyak pelumas mesin
berhubungan, dan untuk memperoleh hasil yang diharapkan sebaiknya pekerjaan tune up dilakukan dengan 2.Pemeriksaan sistem pendingin mesin
mengikuti prosedur yang benar.
3.Pemeriksaan tali kipas
Sebelum kita melakukan pekerjaan tune up pada kendaraan, maka kita harus mempersiapkan dulu
beberapa hal : 4.Pemeriksaan saringan bensin
1. Persiapan perlengkapan keselamatan kerja ( fender, grill, steering, floor cover dan lain- 5.Pemeriksaan saringan udara
lain) 6.Pemeriksaan baterai
2. Persiapan untuk bekerja diantaranya tool set, tacho meter, dwell tester, multitester dan
lain-lain 7.Sistem pengapian
3. Perlengkapan lain yang menunjang pekerjaan
a. Fender Cover, pasangkan Fender cover pada kendaraan untuk melindungi fender kendaraan dari Pemeriksaan Mesin pada saat hidup
goresan maupun kotoran. 1. Pemeriksaan Dwell Angle
b. Grill cover, pasangkan grill cover untuk menutup bagian depan kendaraan
c. Steering cover, pasangkan Steering cover pada roda kemudi agar steering tidak kotor 2. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
d. Floor cover, untuk melindungi lantai kendaraan bagian depan (driver) 3. Pemeriksaan saat Pengapian
e. Seat cover, untuk melindungi tempat duduk bagian depan (driver)
Pemeriksaan setelah mesin dipanaskan
Persiapkan tool set yang akan digunakan saja diatas caddy atau meja kerja, terlalu banyak kunci/tool di atas
meja justru akan menghambat pekerjaan
1. Pemeriksaan Celah Katup
Peralatan lain yang dibutuhkan : 2. Pemeriksaan kerja Karburator
3. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle

Compresor (tekanan angin yang cukup) dan air gun dan selang angin. 4. Pemeriksaan Kompresi

Oil pan (bak plastik) untuk menampung komponen yang kita lepas agar tidak berserakan (kerapian 5. Tes Jalan
dan keselamatan kerja).
• Catatan: Pekerjaan Tes Kompresi & Tes Jalan dilakukan bila kemampuan mesin tidak bertenaga/menurun
Kain lap, untuk menjaga kebersihan pekerjaan kita maupun badan kita.
atau diperlukan.

Tempat kerja kita yang bersih dan sirkulasi udara yang cukup (keselamatan kerja).

PROSEDUR MELAKUKAN ENGINE TUNE - UP

1
1. SISTEM PELUMAS MESIN KOMPONEN SISTEM PENDINGINAN
Apabila mesin mulai distart, gesekan antara bagian-bagian mesin akan mengurangi tenaga mesin. Oli
pelumas yang memberikan pelumasan secara tetap pada bagian-bagian mesin untuk mencegah dan
• Sistem pendingin terdiri dari beberapa komponen, antara lain: radiator, pompa air( water pump),
membatasi keausan. Pelumasan ini dilakukan oleh sistem pelumasan mesin. tangki reservoir, tutup radiator, tali kipas dan slang air.
FUNGSI MINYAK PELUMAS • Didalam melakukan pekerjaan Engine Tune Up kita harus memeriksa bagian-bagian sistem
1. Membentuk lapisan (oil film), pendinginan tersebut dengan prosedur yang benar. Mari kita lihat bagaimana cara memeriksanya.
PEMERIKSAAN SISTEM PENDINGIN
Mencegah kontak langsung permukaan logam satu dengan yang lainnya. Mengurangi gesekan,

mencegah keausan dan panas. Periksa selang radiator kemungkinan ada yang rusak, pecah, menggelembung atau kendor
2. Mendinginkan bagian-bagian mesin. pengikatnya atau perlu diganti.

3. Oli berfungsi sebagai perapat (seal) antara torak dan dinding silinder. Periksa posisi klem apakah ada yang rusak, kendor atau tidak tepat posisinya.
4. Oli mengeluarkan kotoran dari bagian mesin. •
Periksa Radiator dan sirip-siripnya atau kebocoran air.
5. Melindungi bagian-bagian mesin dari karat. •
CARA PEMERIKSAAN MINYAK PELUMAS Periksa kran penguras apakah kendor atau bocor.

• Tempatkan kendaraan ditempat yang rata Periksa kebocoran sistem pendingin (dengan Radiator Cap Tester) dengan tekanan ±1.2 Kg/cm2
• Apabila kendaraan habis perjalanan/ panas, tunggu 30 menit •
Periksa tutup radiator (dengan Radiator Cap Tester). Dengan tekanan 0.6-1 Kg/cm2
• Apabila kendaraan dalam kondisi dingin hidupkan 1-3 menit kemudian matikan •
Periksa kualitas air pendingin. Menggunakan jari periksa kualitas air pendingin.
• Tarik batang pengukur minyak dan bersihkan dengan kain lap, kemudian masukkan kembali dengan •
tepat. Periksa tangki cadangan (reservoir, air harus pada batas Max-Low)

• Tarik kembali batang pengukur kemudian perhatikan : Periksa tali kipas (tali kipas harus dilepas)
Periksa volume minyak ,harus pada level F dan L pada batang pengukur a. Apakah tali kipas retak?
Periksa Viskositas (kekentalan minyak) dengan jari tangan b. Apakah tali kipas terkena oli?
Periksa perubahan warna minyak mesin c. Apakah tali kipas telah aus?
PERUBAHAN WARNA MINYAK MESIN •
Periksa ketegangan tali kipas diantara altenator & pompa air ketegangan 7-11 mm
 Warna merah berarti minyak tercampur bensin •
 Warna kelabu berarti bercampur serbuk bantalan Periksa suara bearing, pompa abnormal.

 Warna susu berarti bercampur dengan air Periksa sirkulasi air pendingin (mesin panas & hidup).
 Warna coklat berarti bercampur dengan karbon •
Air pendingin diganti setiap 20.000 Km(40.000 Km jika memakai radiator coolant)
Minyak pelumas mesin bensin disarankan menggunakan minyak dengan tingkat kekentalan (viskositas) PEMERIKSAAN KOMPONAN
SAE 30 atau 20W/50 dengan API service SE keatas Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin dan tutup radiator menggunakan radiator cap tester.
Pemeriksaan ketegangan tali kipas
2. SISTEM PENDINGIN MESIN
Energi panas yang dihasilkan tidak semuanya dapat dirubah menjadi tenaga penggerak, dan hanya kira-kira 3. SARINGAN BAHAN BAKAR ( FUEL FILTER )
25% energi yang dapat dimanfaatkan secara efektif. Panas yang diserap oleh mesin itu harus dibuang Saringan bensin diperiksa pada waktu tertentu atau setiap kendaraan setelah menempuh jarak 5000 km
keluar (ke udara bebas), agar mesin tidak menjadi terlalu panas (overheating) dan dapat mempercepat dan bila perlu diganti baru. Saringan bensin disarankan untuk diganti minimal satu tahun sekali atau setiap
proses keausan. kendaraan setelah menempuh jarak 20.000 km. Dewasa ini banyak saringan bahan bakar model catridge
Temperatur air pendingin selama mesin bekerja ada diantara 80ºC - 85ºC atau biasa disebut temperatur karena dipandang lebih praktis. Saringan bensin model catridge bentuknya merupakan satu kesatuan
kerja mesin. Dibawah ini diterangkan bagian-bagian sistem pendingin yang perlu mendapatkan perhatian dengan elemen rumahnya.
dan pemeriksaan pada waktu-waktu tertentu untuk membatasi kemungkinan terdapat kelainan atau
kerusakan

2
Ada juga mobil-mobil yang menggunakan saringan bensin model gelas. Pada saringan model glas ini bila •
Sebelum memasang elemen pada rumah saringan udara, terlebih dahulu bersihkan rumah saringan
elemennya sudah kotor atau tersumbat dapat terlihat jelas melalui gelas saringan. udara ini dengan kain lap yang bersih untuk menghapus debu pada bagian dalam saringan.
Didalam pemasangan yang perlu kita perhatikan adalah arah masuk dan keluarnya bahan bakar bensin, Usahakan agar tidak ada kotoran yang masuk ke dalam kaburator.
agar pemasangannya tidak akan terbalik dan jangan lupa periksa apakah pemasangan klem sudah tepat. •
Setelah memasang elemen pada rumah saringan, perhatikan tanda panah yang terdapat pada tutup
PEMERIKSAAN SARINGAN BENSIN rumah saringan.
Bagaimana cara pembersihan saringan bahan-bakar (fuel filter) yang benar ?
• Lepaskan saringan dari pengikatnya
• Perhatikan saluran masuk dan keluarnya BATERAI
• Semprotkan udara dengan tekanan rendah dari saluran keluar ke saluran masuk 1 X Baterai merupakan bagian dari kelistrikan mesin. Kelistrikan mesin pada sistem kelistrikan mobil digunakan
untuk menghidupkan mesin dan menjaga agar mesin dapat tetap hidup. Baterai berfungsi untuk
• Ulangi hal yang sama dari saluran masuk ke saluran keluar
menyediakan sejumlah arus kepada komponen kelistrikan motor seperti motor, lampu-lampu dan
• Ulangi hal yang sama kembali semprotkan udara dari saluran keluar ke saluran masuk sebagainya.
• Periksa, tiuplah dari arah saluran masuk ke saluran keluar,apabila ringan berarti saringan sudah bersih Pemeriksaan baterai yang masih terpasang pada mobil pemeriksaan electrolite (air aki) dapat dilakukan
akan tetapi bila masih berat berarti saringan harus diganti dengan yang baru. dengan menggoyangkan body kendaraan dan ini akan terlihat tinggi air akinya. Bila anda akan menambah
air aki, diisi cukup sampai tanda “upper” saja dan jangan diisi berlebihan.
SARINGAN UDARA (AIR FILTER) PEMERIKSAAN BATERAI
Udara segar mengandung debu, bila debu ikut terhisap bersama udara yang masuk ke dalam silinder, maka • Lepaskan kabel negatif (massa) terlebih dahulu, kemudian lepaskan kabel positifnya. Bila kabel
akan terjadi keausan, masa penggunaan mesin menjadi pendek. Oleh sebab itu, debu atau kotoran harus positif dilepaskan terlebih dahulu akan terjadi percikan api, dan bila kunci pas yang digunakan
dibersihkan dari udara yang dihisap ke dalam silinder. Saringan udara yang terpasang pada mesin selain menyentuh terminal atau body. Berhati-hati melepaskan kabel agar tidak merusak terminal,
berfungsi untuk menyaring udara dari debu, juga berperan sebagai penghambat kecepatan udara dan kendorkan mur pengikat kleman terlebih dahulu, kemudian tarik kabelnya ke atas.
memperkecil suara “desis” udara. Dalam melakukan perawatan berkala atau tune up disarankan agar • Angkat kotak baterai tegak lurus ke atas, dan jangan miring sebab elektrolit akan mengalir keluar.
saringan udara diperiksa dengan teliti Bila anda membawa baterai posisikan kedua tangan dibawah kotak baterai.
• Karat pada terminal baterai. Bila terminal baterai berkarat bersihkan dengan air hangat, kemudian
PEMERIKSAAN ELEMEN SARINGAN UDARA
terminalnya diamplas atau disikat.
• Lepaskan klip pengunci tutup saringan udara (air cleaner) dan lepaskan tutup saringan udara. • Baterai yang rusak dan bocor tidak dapat diperbaiki lagi dan harus diganti baru.
Keluarkan elemen dan periksa permukaan luar elemen untuk mengetahui kondisi elemen saringan • Pengikat klem baterai yang kendor atau berkarat terutama pada kabel starter yang berhubungan
udara. dengan baterai dan kabel massa kemungkinan perlu diperbaiki dan dibersihkan.
BAGAIMANA CARA MEMBERSIHKAN SARINGAN UDARA? • Dudukkan baterai (tempat pemasangan baterai yang terdapat pada ruang mesin) bila keadaannya
• Elemen saringan udara dibersihkan dengan jalan meniupkan udara yang bertekanan rendah. Udara berkarat dan rusak perlu segera diperbaiki.
diarahkan dari bagian dalam mengarah keluar, kemudian dari luar kedalam, dan yang terakhir PEMERIKSAAN BATERAI
diarahkan dari dalam keluar. • Periksa kotak baterai

Bila keadaan elemen sudah kotor, walaupun sudah dibersihkan, sebaiknya elemen ini diganti baru. Bersihkan kotak baterai periksa bagian atas, samping dan bawah kotak.
Elemen saringan udara yang telah berlubang akan menyebabkan penyaringan udara ke kaburator • Periksa volume electrolite
menjadi terganggu. Abu dan kotoran yang turut masuk ke dalam kaburator dapat menyebabkan Letakan baterai pada tempat yang rata dan periksa volumenya electrolite pada batas Upper dan lower.
lubang-lubang kecil pada kaburator menjadi tersumbat dan ini akan mengganggu kerjanya Apabila kurang tambahkan dengan air suling
karburator.
• Periksa lubang penguapan pada tutup baterai.
Dengan menggunakan tekanan udara kompresor tiupkan udara pada lubang penguapan udara
Perhatian: Elemen saringan udara yang terbuat dari kertas tidak boleh dicuci dengan air, bensin atau
cairan lainnya, dan selain itu juga elemen diusahakan agar tidak terkena gemuk. • Periksa berat jenis BJ electrolite
BAGAIMANA CARA MEMASANG SARINGAN UDARA ?

3
Dengan menggunakan Hydrometer periksalah BJ electrolite, normal 1.260-1.280 pada suhu 25 o C • Periksa keausan elektroda busi
perbedaan setiap sel < dari 0.025
• Periksa terminal baterai/pole baterai • Periksa gasket busi
Bersihkan terminal baterai dari kotoran maupun minyak/vat dengan air hangat (bila perlu) kemudian • Periksa kondisi elektroda busi
gosoklah dengan amplas
• Periksa celah elektroda/gap busi
• Periksa tegangan baterai PEMERIKSAAN BUSI
Dengan menggunakan baterai tester atau multi tester periksalah tegangan baterai (teg.bat 12.6 volt • Dengan menggunakan lap bersihkan elektroda busi, dan periksalah apakah elektroda ada keretakan,
max.) gantilah (4 pc)busi bila terdapat keretakan pada busi
• Bersihkan (dengan bensin) ulir busi, dan periksalah apakah ulirnya telah rusak
Catatan:
• Bersihkan busi dan periksalah keausan elektroda dan warnanya celah busi 0.80 mm (busi biasa) dan
√ Jangan mengetes baterai dengan menghubungkan terminal positip & negatip baterai dengan penggantian setiap 20.000 km
menggunakan logam/kabel
Warna : 1. Abu-abu muda pembakaran baik
√ Setelah penambahan air aki dengan air suling hidupkan mesin beberapa saat, baru kemudian periksa
BJ nya 2. Warna putih, mesin terlalu panas (over heat)
3. Hitam basah, minyak pelumas ikut terbakar
SISTEM PENGAPIAN 4. Hitam atau kering, campuran terlalu kaya
Pemeriksaan komponen sistem pengapian: • Pada beberapa merk mobil tertentu, untuk melepaskan busi-businya diperlukan kunci busi yang
1. Busi bentuknya agak khusus,
• Usahakan agar kotoran tidak jatuh dan masuk kedalam lubang busi pada kepala silinder. Dengan
2. Kabel busi
melakukan pemeriksaan secara visual akan dapat diketahui keadaan busi sebenarnya dan
3. Distributor kemungkinan terdapat kerusakan seperti diuraikan dibawah ini.
4. Ignition C o i l • Keadaan ulir dan insulator kemungkinan telah retak dan rusak.
• Kebocoran gas yang terjadi pada bagian gasket antara insulator dan rumah busi (plug housing).
• Keausan pada gasket busi.
BUSI
• Keadaan elektroda terbakar dan terdapat endapan karbon.
Tegangan tinggi dari ignition coil membangkitkan loncatan api listrik antara elektroda tengah dan elektroda Catatan :
sisi busi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang dimampatkan dalam ruang bakar. Busi Periksalah warna busi setelah dipakai
harus menjaga kemampuan pengapiannya dalam periode yang cukup lama dalam menghadapi
pembakaran dan tekanan temperatur yang tinggi. WARNA BUSI SETELAH DIPAKAI
• Bila melepas kabel busi (high tension cable) tariklah bagian ujung fittingnya, dan jangan menarik kabel • Abu-abu muda : Menandakan mesin dalam keadaan baik, tingkat panaas busi tepat.
busi secara kasar • Warna putih : Menunjukan mesin cenderung terlalu (overhaet) campuran udara dan bensin terlalu
kurus, tingkat panas terlalu rendah.
• Pada waktu melepaskan busi gunakan kunci busi, posisikan dengan tepat dan jangan miring.
Kedudukan kunci busi yang tidak tepat akan merusak insulator busi. • Hitam basah : Minyak pelumas mesin masuk keruang pembakaran melalui silinder dan torak.
• Hitam atau kering : Campuran udara dan bensin terlalu kaya, cenderung udara yang masuk lebih
• Pada saat memasang busi putarlah ujung kunci dengan tangan, yakinkan bahwa ulir telah masuk sedikit, pembakaran tidak tepat, tingkat panas busi terlalu tinggi.
dengan tepat, baru kemudian kencangkan dengan menggunakan stang
CARA PEMERIKSAAN BUSI
Jangan menggunakan pembersih busi (spark plug cleaner) terlalu lama dari yan diperlukan, sebab ini dapat
• Periksalah Insulator busi, apakah ada keretakan mengikis insulator dan elektroda busi. Bersihkan dengan jalan meniupkan udara, karbon dan kotoran yang
• Periksalah/bersihkan ulir busi

4
terdapat pada ulir busi sehingga menjadi bersih. Bersihkan kotoran dari bagian luar permukaan insulator
busi. Pada saat tune up bersihkan tutup distributor dengan kain lap perhatikan :
Periksa celah busi dengan memasukkan alat pengukur (feeler gauge) antara elektroda tengah dan 1.Keretakan tutup
elektroda sisi, gambar samping. Celah busi disetel dengan membengkokkan elektroda massa dan celahnya 2.Bersihkan terminal bagian dalam
disesuaikan dengan petunjuk yang tertera pada buku pedoman reparasi. 3.Periksa panjang Brush
• Penyetelan celah 0.8 mm – 1.1 mm
ROTOR
• Jangan mencampur baurkan jenis busi panas dan busi dingin.
Rotor berfungsi sebagai pembagi arus tegangan tinggi yang nantinya akan diteruskan ke busi. Pada ujung
• Besar delah busi biasa dengan busi platina berbeda. Busi platina (kedua ujung elektroda terdapat rotor terdapat lapisan carbon yang keras dan tahan panas. Bersihkan rotor dengan kain lap, periksa
lapisan platina) pada bagian luarnya (insulator) diberi tanda garis-garis biru. keretakan dan kebocoran rotor.
Perhatian: Bila mengganti busi baru sebaiknya diperiksa terlebih dahulu celahnya kemudian baru dipasang. Catatan: Jangan menggosok ujung rotor dengan amplas
Bila mengganti busi baru, baiknya memilih dan menggunakan busi yang disarankan oleh pabrik, atau lihat PLATINA
pada buku Pedoman Reparasi dari mobil yang bersangkutan. Platina berfungsi untuk memutuskan aliran arus listrik dari kumparan primer koil agar terjadi induksi pada
Untuk mencegah kebocoran arus dari kabel tegangan tinggi (kabel busi) ini dibungkus insulator karet yang kumparan sekunder. Periksa platina setiap 5000 km dan gantilah setiap 20.000 km
tebal. Insulator karet ini masih diberi pelindung dengan bahan yang diberi nama sheath. Bagian dalam kabel Periksa platina dan bersihkan apabila terlihat kotoran / kerak yang bisa menghambat aliran arus listrik
busi disebut kabel resitif (resitive wire) terbuat dari fibreglass yang dilapisi dengan karbon dan karet sintetis Apabila platina diganti maka kondensator juga harus diganti
yang digunakan untuk sebagai inti (core) untuk memberikan kekuatan dan mencegah timbulnya suara bisik
pada radio. PENGGANTIAN PLATINA
Pada saat melakukan penggantian platina condensator harus diganti pula. dengan cara sbb :
PEMERIKSAAN KABEL BUSI • Kendorkan mur 8 mm pengikat terminal kabel di samping luar bodi distributor
Perhatian : Pada saat pengukuran diperiksa juga keadaan kabel busi dengan menyentuhkan test lead multi
tester pada terminal dan bila digerakkan bagian ujung tengah kabel dengan tangan dan jarum tester harus • Lepaskan kabel platina bagian dalam
tidak berubah. Tahanan pada tiap kabelnya harus kurang dari 25 K. Bila dari hasil pengukuran ternyata • Kendorkan 2 buah baut pengikat platina
lebih besar, sebaiknya kabel busi ini diganti. Perhatikan jangan sampai baut lepas dan masuk ke dalam rumah distributor
• Periksa tahanan kabel-kabel busi dengan menggunakan multitester. Ukur tahanan kabel-kabel busi • Lepaskan platina
antara terminal-terminal PENYETELAN PLATINA
• Bersihkan platina dari kotoran/minyak
• Bila kabel busi longgar waktu dipasang pada terminalnya perbaikilah dengan menggunakan tang • Putar puli hingga nok poros sejajar dengan bilik karet platina
penjepit.
• Dengan menggunakan fuller (0.4-0.5 mm) ukur celah antara nok dan sisi datar poros
DISTRIBUTOR • Keraskan baut pengikat platina
Fungsi distributor untuk membagi arus yang bertegangan tinggi yang dibangkitkan oleh kumparan sekunder
pada koil pengapian ke busi-busi melalui tegangan tinggi (kabel-kabel busi). Distributor ini terdiri dari DISTRIBUTOR BODI
beberapa bagian yaitu : Pada distributor bodi terdapat komponen sistem pengajuan saat pengapian (advancer) yang harus diperiksa
yaitu :
1. Tutup Distributor
1. Governor advancer
2. R o t o r 2. Vacuum advancer
3. P l a t i n a 3. Oktan selector
4. Distributor Bodi GOVERNOR ADVANCER

TUTUP DISTRIBUTOR Governor advancer berfungsi untuk mengajukan saat pengapian pada saat putaran mesin tinggi.
Pada tutup distributor terdapat terminal kabel tegangan tinggi pada sisi luarnya dan pada sisi dalam
terdapat 4 buah terminal logam dan 1 buah terminal tengah (arang /brush)

5
Cara pemeriksaannya adalah dengan memutar rotor searah jarum jam dan kemudian dilepas rotor akan Kumparan primer mempunyai diameter kawat lebih besar dibanding kumparan sekunder dan
kembali berfungsi untuk membuat kemagnetan
Pada bagian dalam distributor terdapat governor advancer yang berfungsi untuk memajukan saat 2. Secondary Coil
pengapian disesuaikan dengan pertambahan putaran mesin. Governor advancer ini terdiri dari governor Kumparan sekunder ini diameter kawat lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak dibandingkan Primary
weight dan pegas, dan bekerjanya dengan gaya sentrifugal. coil yang berfungsi untuk membuat induksi tegangan tinggi
Governor advancer (centrifugal advancer) terdiri dari sepasang pemberat (weight) dan pegas yang IGNITION COIL
dipasang sedemikian rupa, Dengan bertambahnya putaran mesin dan dengan gaya sentrifugal, Ignition coil ada beberapa macam namun didalam prinsip kerjanya adalah sama.
pemberat (weight) ini yang berhubungan dengan nok akan terdorong keluar dan memungkinkan platina
membuka lebih cepat.
• Coil tanpa resistor
• Coil dengan resistor ada 2 macam :
VACUUM ADVANCER a. Internal resistor
• Vacuum advancer berfungsi untuk mengajukan saat pengapian berdasarkan kevacuuman intake b. External Resistor
manifold
PEMERIKSAAN PADA SAAT MESIN HIDUP
• Cara pemeriksaannya
Hisaplah slang yang ke vacuum advancer dan perhatikan dudukan platina maka kelihatan ada gerakan, 1. Pemeriksaan Dwell Angle
apabila tidak berarti ada kebocoran atau terjadi kemacetan pada plat rumah platina 2. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
VACUUM ADVANCER
3. Pemeriksaan saat Pengapian
Vacuum advancer bekerja dengan adanya kevakuman pada intake manifold. Pada waktu throttle valve
dibuka tiba-tiba (akselerasi), dengan terjadinya kevakuman akan menarik diaphragma yang
berhubungan dengan dudukan platina (backing plate) sehingga dapat mempercepat masa pengapian. PEMERIKSAAN DWELL ANGLE
Bila throttle valve membuka penuh, maka penarikan terhadap diaphragm akan berkurang. Catatan :
OCTAN SELECTOR • Apabila CDA lebih besar dari standard berarti penyetelan celah platina terlalu kecil (rapat)
PUTARAN IDLE MESIN • Apabila CDA lebih kecil dari standard berarti penyetelan celah platina terlalu besar
Sebelum kita melakukan penyetelan saat pengapian maka kita harus memastikan putaran mesin dalam • Apabila CDA berubah ubah kemungkinan disebabkan oleh nok distributor aus, bantalan poros
kondisi idle yang tepat, caranya : distributor rusak atau pegas platina rusak.

 Putar baut penyetel campuran bahan bakar hingga didapatkan putaran yang max. Hal ini harus dilakukan perbaikan/penggantian terlebih dahulu.
PEMERIKSAAN / PENYETELAN PUTARAN IDLE
 Putar baut penyetel putaran idle hingga dicapai putaran Idle yang tepat. Sebelum kita melakukan pemeriksaan saat pengapian, maka kita harus memeriksa putaran idle apakah
sudah standard putaran idle apa belum dalam posisi air filter harus terpasang, seandainya belum kita harus
PENYETELAN SAAT PENGAPIAN melakukan penyetelan terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut:
PENYETELAN PUTARAN IDLE
IGNITION COIL • Hidupkan mesin hingga temperatur kerja
Ignition Coil ini berfungsi untuk meningkatkan tegangan baterai 12 volt menjadi tegangan tinggi lebih dari 10 • Putar baut penyetel campuran (idle mixture adjusting screw) hingga tepat (rpm tinggi max)
KV,yang diperlukan untuk pengapian. • Putar baut penyetel putaran idling (idle speed adjusting screw) hingga putaran idle tercapai
Pada Ignition coil terdapat 2 kumparan yaitu :
• Mesin tipe K putaran idle 750 rpm (tanpa beban AC)
1. Primary Coil untuk membuat kemagnitan
PEMERIKSAAN SAAT PENGAPIAN
2. Secondary Coil berfungsi untuk menimbulkan tegangan induksinya yang cukup tinggi
Catatan :
IGNITION COIL
• Sebelum pemeriksaan saat pengapian maka kita harus memeriksa apakah posisi octan selector
• Primary Coil sudah standard? Bila belum lakukan penyetelan

6
• Apakah putaran idle sudah memenuhi putaran idle standard (tidak berubah ubah), bila belum lakukan
penyetelan Catatan :
• Pada saat pemeriksaan saat pengapian saringan udara (air filter) harus terpasang  Gunakan fuller yang masih baik (belum aus)
• Apabila menggunakan vacuum ganda maka selang ke idle advancer dilepaskan dulu dan disumbat
 Pada saat menyetel tarikan feller gauge harus lurus
PEMERIKSAN SAAT PENGAPIAN  Rasakan untuk semua celah katup tarikannya sama
PENYETELAN CELAH KATUP
PEMERIKSAAN PADA SAAT MESIN PANAS Pengerasan baut kepala silinder
I. Penyetelan Celah katup
Celah katup (valve clearance) diperlukan untuk membuat katup bisa menutup dengan rapat pada PEMERIKSAAN KARBURATOR
dudukannya. Namun bila celah terlampau lebar juga akan berakibat timbulnya suara yang tidak normal II. Pemeriksaan Karburator
pada saat mesin hidup (suara berisik). Setelah kita selesai melakukan pekerjaan penyetelan celah katup, maka kita tutup kembali mekanisme
Untuk itu celah katup harus diperiksa atau distel pada saat kita melakukan Tune up mesin.Sebelum katup dengan tutup-nya.
melakukan penyetelan celah katup periksa kekencangan baut kepala silinder. (untuk pengerasan dilakukan Kemudian kita hidupkan mesin dalam kondisi komponen terpasang semua :
pada saat mesin dingin) • Filter udara
Sistem mekanisme katup ada beberapa macam antra lain :
• Mekanisme katup konventional (dengan baut penyetel) • Kabel gas
PEMERIKSAAN KARBURATOR
• Mekanisme katup dengan penyetel menggunakan Shim
• Mekanisme katup dengan penyetelan otomatis (tanpa distel)
• Pada saat putaran idle perhatikan apakah putaran mesin tenang (tidak goyang)
Sistem Katup • Pada saat kita tambahkan putaran mesin (asselerasi) terasa nyaman/tidak mbrebet
MEKANISME KATUP • Kita tahan putaran menengah kondisi putaran rata (tidak goyang)
PENYETELAN CELAH KATUP • Pada saat kita akselerasi dengan tiba tiba tidak ada suara ngelitik terlalu panjang
Pada kesempatan ini kami hanya akan menjelaskan cara penyetelan celah katup yang konventional dan • Apabila kondisi diatas baik maka berarti kondisi karburator baik
menggunakan shim saja, Perbedaan penyetelan yang konventional dengan yang menggunakan shim PEMERIKSAAN KOMPRESI
diantaranya : 3. Pemeriksaan Kompresi hanya dilakukan apabila diperlukan saja (tenaga mesin menurun) dan dilakukan
• Sistem konventional dilakukan pada saat temperatur kerja mesin (panas) oleh 2 orang.
Caranya:
• Sistem menggunakan shim dilakukan pada saat mesin dalam kondisi dingin.
1. Panaskan mesin
PENYETELAN CELAH KATUP 2. Buka semua busi
1. Penyetelan celah katup konvensional 3. Pijak pedal gas penuh
• Panaskan mesin hingga temperatur kerja mesin 4. Pasang compresion tester pada busi no 1 – 4
• Yakinkan baut kepala silinder dan baut rocker arm dalam kondisi keras. 5. Starter mesin dengan putaran 250 rpm atau lebih
6. Tekanan minimum 8.0 kg/cm2 Normal >11 Kg/cm2
• Posisikan silinder no.1 pada TMA (lihat tanda pada pully) 7. Perbedaan tekanan tiap silinder < 0.7 Kg/cm2
• Lakukan penyetelan dengan urutan dari depan; buang–hisap-hisap–buang Tes Kompresi
PEMERIKSAAN KOMPRESI
• Untuk ukuran celahnya EX. 0.30 mm dan In. 0.20 mm
Apabila didapat hasil pengukuran tekanan rendah maka, beri oli lewat lubang busi
PENYETELAN CELAH KATUP
• Kemudian putar pully 1 x putaran/360 derajat, posisikan silinder no. 4 pada TMA  Bila diulang tekanan naik berarti terjadi keausan diantara piston dan silinder, sehingga terjadi
• Ukur/stel celah katup dengan urutan: kebocoran kompresi
Buang–masuk–masuk–buang  Bila tetap rendah, berarti terjadi kebocoran dari katup (valve)
TES JALAN

7
Tes jalan juga merupakan pekerjaan di dalam melakukan engine tune up, namun dilakukan apabila HC lebih 400 ppm
diperlukan saja, dan pekerjaan engine tune up telah dilakukan. Pada saat tes jalan perlu diperhatikan: CO2 12%-15 %
O2 0,5-2 %
Lambda 0,95 -1,05

Setelah th 1986
Emisi Gas Buang CO maksimal 3,5 %
Mesin bensin HC maksimal 300 ppm
Gas yang dihasilkan selama pembakaran CO2 12%-15 %
O2 = Oksigen O2 0,5-2 %
N2 = Nitrogen Lambda 0,95 -1,05
C8H18 = Bensin
H2O = Air
CO2 = Carbon Dioxida
CO = Carbon Monooxida
HC = Hidrocarbons
NO = Natrium Oxida
SO2 = Sulfur Dioxida
dan lain-lain
Gas yang dianalisa
Gas yang berpengaruh dalam mindiagnosa kerja mesin : CO 2, CO, HC, O2
Carbon Monoxida
Gas yang sangat beracun, dibentuk dalam ruang bakar manakala pembakaran tidak sempurna
Penyebab tingginya CO
 Carburator/injector kotor
 Filter udara kotor atau choke meutup
Hydrocarbons
Gas yang beracun yang terbentuk selama proses pembakaran yang tidak sempurna
Penyebab :
Problem pengapian, kompresi lemah
CO2 dan O2
Jika CO2 rendah indikasinya campuran udara dan bensin yang salah atau kurangnya kualitas pengapian
atau kulaitas bensin yang rendah
Untuk tingginya pembacaan O2 berarti campurannya kurus atau knalpot bocor
Pada dasarnya yang bagus adalah CO2 tinggi dan O2 rendah
Lambda
Merupakan perbandingan antara udara yang dipakai dalam pembakaran nyata dengan perbandingan udara
dan bensin secara STOICHHIOMETRIC (14,7 : 1). Jika lambda kurang artinya campuran kaya dan
sebaliknya
Contoh hasil pemeriksaan
Sebelum th 1986
CO lebih dari 4 %

Anda mungkin juga menyukai