Haredangggg
Haredangggg
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Remaja S
Umur : 17 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Pelajar
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Patolan, Ds. Pering, Kec. Blahbatuh, Kab. Gianyar
Tanggal Masuk : 13 Juli 2020
Tanggal Pengkajian : 13 Juli 2020
No. Register : 230202
Diagnosa Medis : Dismenorhea
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan, makanan, maupun minuman
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan 1 porsi habis, jenis
makanan yang dimakan pasien yaitu sayur, telur, daging. Minum kurang lebih 1 ½ botol
aqua tanggung perhari (± 900 ml)
Saat sakit:
Pasien mengatakan saat sakit pasien baru makan 1x dengan porsi sedang, jenis makanan
bubur, sayur. Minum air 1 botol aqua tanggung ( 600 ml )
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1x sehari pada pagi hari saat bangun pagi dengan
kosistensi lembek, tidak terdapat darah maupun lendir, warna kuning kecoklatan, dan tidak
mengalami nyeri saat BAB
Saat sakit:
Pasien mengatakan saat sakit BAB 1x sehari pada pagi hari saat bangun pagi dengan
kosistensi lembek, tidak terdapat darah maupun lendir, warna kuning kecoklatan, dan tidak
mengalami nyeri saat BAB
2) BAK
Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit BAK 4x/hari tidak ada darah, tidak ada nyeri saat BAK
Saat sakit:
Pasien mengatakan saat sakit kecing 2x/hari dengan warna kuning yang tercampur darah
haid, tidak ada nyeri saat BAK
Harga diri :
Pasien mengatakan tidak malu dengan kondisinya saat ini
Identitas diri
Pasien mengatakan berjenis kelamin perempuan
Ideal diri
Pasien mengatakan bahwa pasien selalu berpikir posistif mengenai apa yang terjadi
pada dirinya agar pasien cepat sembuh dan dapat melakukan aktivitas seperti biasanya
Peran diri :
Pasien mengatakan berperan sebagai anak, pasien mengatakan ingin cepat sembuh
agar dapat beraktivitas di luar rumah, dan juga mebanten, menyapu, memasak dengan
mandiri
Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit tidur dimalam hari pada pukul 24.00- 07.00, kurang lebih
7 jam, pasien mengatakan saat terjadinya menstruasi pasien mengeluh sulit tidur, sering
terbangun karena nyeri yang dialaminya, mengeluh tidur tidak puas
j. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan berperan sebagai anak, saat mengalami sakit pasien tidak bisa
membantu ibunya di rumah seperti menyapu, mebanten dan memasak, pasien tidak
mengalami masalah keluarga yang berhubungan dengan perawatan, pasien dapat
berkomunikasi dengan baik bersama keluarganya dan orang lain
k. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan
m. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan beragama hindu dan pasien mengatakan sembahyang pada pagi hari dan
sore hari
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : verbal: 5 Psikomotor: 6 Mata :4
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 88x/menit, Suhu =36,5 , TD =120/80, RR = 20x/menit
c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
Kepala :
Inspeksi : Rambut bersih, warna hitam, tidak ada pembengkakan, peertumbuhan
rambut merata
Palpasi : tidak ada cekungan di ubun-ubun, tidak ada nyeri tekan
Mata :
Inspeksi : bentuk mata simetris kanan kiri, sklera anikterik, konjuntiva ananemis,
tidak ada nistagmus/strabismus
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Telinga
Inspeksi : bentuk simetris kanan kiri, tidak ada lesi, tidak memakai lat bantu
dengar
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Hidung :
Inspeksi : bentuk simetrs, tidak ada lesi, tidak ada secret, tidak ada pernafasan
cuping hidung, tidak memakai alat bantu nafas
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Mulut :
Inspeksi : bentuk simetris, mukosa bibir kering, tidak ada lesi, tiidak ada sanosis
sentral, tidak ada caries, lidah bersih, tidak ada sariawan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Leher :
Inspeksi : tidak ada lesi, vena jugularis teraba, tidak ada pembesaran vena
jugularis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, nadi karotis teraba
b. Dada :
Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada otot bantu nafas
Palspasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
Perkusi : ICS 3, 4, 5 lateral ke medial sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler
Jantung
Inspeksi : tidak ada lesi, iktus cordis (ICS 4/5 mid clavicula sinistra)
Palpasi : iktus cordis teraba di CS 4/5 mid clavicula sinistra
Perkusi : Dullnes
Auskultasi : B1, B2 tunggal reguler
d. abdomen :
Inspeksi : tidak ada lesi maupun benjolan
Palpasi : terdapat nyeri pada perut bagian bawah, skala nyeri : 6
Perkusi : Adanya suara tympani di epygastrum, lumbal kiri dan kanan, umbilikal.
Pekak di bagian hipokondria kiri dan kanan, iliaka kiri dan kanan, hipogastrum
Auskultasi : terdengar suara bising usus 17x/menit
e. Genetalia :
Tidak terkaji
f. Integumen :
Inspeksi : warna kulit sawo mateng, tidak ada lesi, penyebaran rambut rambut
merata.
Palpasi : turgor kulit elastis, tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, akral terba
hangat.
g. Ekstremitas :
Atas
Inspeksi : warna kulit sawo mateng, tidak ada lesi, penyebaran rambut merata,
jari tangan lengkap, tidak ada varises
Palpasi : tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit elastis, CRT < 3
detik, tidak ada clubbing finger, tidak ada nicotine staining, akral teraba hangat
Bawah
Inspeksi : warna kulit sawo mateng, tidak ada lesi, penyebaran rambut merata,
jari tangan lengkap, tidak ada varises
Palpasi : tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit elastis, CRT < 3
detik, tidak ada clubbing finger, tidak ada nicotine staining, akral teraba hangat
h. Neurologis :
Status mental dan emosi :
Status mental pasien baik, pasien mampu mengotrol emosi
Pengkajian saraf kranial :
Tidak dilakukan pengkajian
Pemeriksaan refleks :
-
2. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
-
2. Pemeriksaan radiologi
-
3. Hasil konsultasi
-
4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
-
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA Interpretasi MASALAH
(Sesuai dengan patofisiologi)
DS :
Pasien mengatakan nyeri An Ovulasi Nyeri Akut
pada perut bagian bawah
karena pasien mengalami Regresi korpus luteum
menstruasi hari pertama
P : Nyeri diakibatkan oleh Progesteron ↓
dismenorhea
Q : Nyeri seperti diremas- Labilisasi membran lisosom (mudah pecah)
remas
R : Nyeri yang dirasakan Melepaskan enzim Fosfolipase A2
pada perut bagian bawah
S : Skala nyeri 6 Terbentuknya asam arakhidonat
T : Nyeri dirasakan hilang
timbul Merangsang asam arakhidonat
Nyeri haid
Nyeri akut
DATA Interpretasi MASALAH
(Sesuai dengan patofisiologi)
DS :
An Ovulasi Gangguan Pola Tidur
Pasien mengeluh sulit tidur,
sering terbangun karena
Regresi korpus luteum
nyeri yang dialaminya,
pasien mengeluh tidur tidak
Progesteron ↓
puas
Miometrium terangsang
Iskemia
Nyeri haid
Kesulitan tidur
TD : 120/80mmHg
N : 95x/menit
S : 36,5 ◦C
R : 22x/menit
C. Rencana Tindakan Keperawatan
Hari Rencana Perawatan Ttd
No
/ tgl Tujuan dan Kriteria
Dx Intervensi Rasional
Hasil
4. Agar pasien
4. Tekan bagian titik yang sudah
merasakan tekanan
ditentukan
pada titik akupresure
- Titik LI 4 (dipunggung
tangan pada tonjolan
ketika ibu jari dan telunjuk
dirapatkan) sebanyak 30
kali untuk kedua tangan
- Titik SP 6 (terletak 4 jari
dari mata kaki) sebanyak
40 kali
- Titik ST 36 (4 jari
dibawah lutut ditepi luar
kanan tulang kering
(sebanyak 30 kali untuk
kedua lutut)