Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA REMAJA S

DENGAN DIAGNOSA ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER DISMENOREA


DI BR. PATOLAN, DS. PERING, KEC. BLAHBATUH, KAB. GIANYAR
TANGGAL 13 Juli 2020 – 14 Juli 2020

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Remaja S
Umur : 17 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Pelajar
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Patolan, Ds. Pering, Kec. Blahbatuh, Kab. Gianyar
Tanggal Masuk : 13 Juli 2020
Tanggal Pengkajian : 13 Juli 2020
No. Register : 230202
Diagnosa Medis : Dismenorhea

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. N
Umur : 45 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Ibu
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Br. Patolan, Ds. Pering, Kec. Blahbatuh, Kab. Gianyar
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (saat ini)
Pasien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah P : , Q : , S : , T :

2) Perjalanan penyakit saat ini


Pasien mengatakan sehari sebelum menstruasi tepatnya tanggal 12 Juli 2020, pasien
merasakan nyeri pada perutnya karena tanggal menstruasi pasien sudah dekat. Keesokan
harinya tepatnya tanggal 13 Juli 2020 pasien mengalami menstruasi disertai dengan nyeri
pada perut bagian bawah, ibu pasien memberikan kompres air hangat pada perut bagian
bawah setelah diketahui bahwa anaknya mengalami nyeri pada saat menstruasi.

3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Pasien mengatakan saat nyeri ibunya memberikan kompres air hangat pada perut bagian
bawah

b. Satus Kesehatan Masa Lalu


1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan bahwa dirinya sering mengalami nyeri pada perut bagian bawah ketika
pasien haid. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit berat seperti DM maupun
liver

2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya

3) Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan, makanan, maupun minuman

4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)


Pasien mengatakan memiliki kebiasaan minum susu 1 gelas pada pagi harinya, pasien
mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok, minum kopi, maupun minum alkohol.

c. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti DM, hipertensi
d. Diagnosa Medis dan therapy
Dismenorhea
e. Riwayat Menstruasi
Menache : 14 Tahun
Banyaknya : 3-4x/hari (450cc - 600cc/hari)
Siklus : Teratur (√) Tidak ( )
Lamanya : 5-6 hari
Keluhan : Nyeri perut bagian bawah

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan sehat adalah ketika pasien bisa beraktivitas diluar rumah, sedangkan
sakit adalah ketika pasien tidak bisa beraktivitas keluar rumah hanya terdiam dikamar dan
didalam rumah

b. Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan 1 porsi habis, jenis
makanan yang dimakan pasien yaitu sayur, telur, daging. Minum kurang lebih 1 ½ botol
aqua tanggung perhari (± 900 ml)
 Saat sakit:
Pasien mengatakan saat sakit pasien baru makan 1x dengan porsi sedang, jenis makanan
bubur, sayur. Minum air 1 botol aqua tanggung ( 600 ml )

c. Pola Eliminasi
1) BAB
 Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1x sehari pada pagi hari saat bangun pagi dengan
kosistensi lembek, tidak terdapat darah maupun lendir, warna kuning kecoklatan, dan tidak
mengalami nyeri saat BAB
 Saat sakit:
Pasien mengatakan saat sakit BAB 1x sehari pada pagi hari saat bangun pagi dengan
kosistensi lembek, tidak terdapat darah maupun lendir, warna kuning kecoklatan, dan tidak
mengalami nyeri saat BAB
2) BAK
 Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit BAK 4x/hari tidak ada darah, tidak ada nyeri saat BAK
 Saat sakit:
Pasien mengatakan saat sakit kecing 2x/hari dengan warna kuning yang tercampur darah
haid, tidak ada nyeri saat BAK

d. Pola aktivitas dan latihan


1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total.
2) Latihan
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit mampu melakukan aktivitas mebanten, menyapu,
memasak dengan mandiri
 Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit aktivitasnya terbatas, hanya tidur dikamar saja
dikarenakan nyeri yang dialaminya

e. Pola kognitif dan Persepsi


f. Pola Persepsi:
Pasien mengatakan sehat adalah ketika pasien bisa beraktivitas diluar rumah,
sedangkan sakit adalah ketika pasien tidak bisa beraktivitas keluar rumah hanya
terdiam dikamar dan didalam rumah
g. Pola Kognitif:
Pasien mengatakan paham dengan tanda dan gejala yang dialaminya saat menstruasi

h. Pola Persepsi-Konsep diri


 Citra diri :
Pasien mengatakan tidak malu dengan keadaannya yang saat ini, dan menerima
keadaan yang dialaminya saat ini

 Harga diri :
Pasien mengatakan tidak malu dengan kondisinya saat ini
 Identitas diri
Pasien mengatakan berjenis kelamin perempuan
 Ideal diri
Pasien mengatakan bahwa pasien selalu berpikir posistif mengenai apa yang terjadi
pada dirinya agar pasien cepat sembuh dan dapat melakukan aktivitas seperti biasanya
 Peran diri :
Pasien mengatakan berperan sebagai anak, pasien mengatakan ingin cepat sembuh
agar dapat beraktivitas di luar rumah, dan juga mebanten, menyapu, memasak dengan
mandiri

i. Pola Tidur dan Istirahat


 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur dimalam hari pada pukul 22.00 wita-06.30,
kurang lebih 8 ½ jam

 Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit tidur dimalam hari pada pukul 24.00- 07.00, kurang lebih
7 jam, pasien mengatakan saat terjadinya menstruasi pasien mengeluh sulit tidur, sering
terbangun karena nyeri yang dialaminya, mengeluh tidur tidak puas

j. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan berperan sebagai anak, saat mengalami sakit pasien tidak bisa
membantu ibunya di rumah seperti menyapu, mebanten dan memasak, pasien tidak
mengalami masalah keluarga yang berhubungan dengan perawatan, pasien dapat
berkomunikasi dengan baik bersama keluarganya dan orang lain

k. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan

l. Pola Toleransi Stress-Koping


Pasien mengatakan jika mengalami masalah pasien akan mencari solusinya sendiri, jika
tidak bisa mencari solusi sendiri pasien meminta bantuan ke keluarganya (ibu, dan Ayah)

m. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan beragama hindu dan pasien mengatakan sembahyang pada pagi hari dan
sore hari

4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : verbal: 5 Psikomotor: 6 Mata :4
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 88x/menit, Suhu =36,5 , TD =120/80, RR = 20x/menit
c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
 Kepala :
Inspeksi : Rambut bersih, warna hitam, tidak ada pembengkakan, peertumbuhan
rambut merata
Palpasi : tidak ada cekungan di ubun-ubun, tidak ada nyeri tekan
 Mata :
Inspeksi : bentuk mata simetris kanan kiri, sklera anikterik, konjuntiva ananemis,
tidak ada nistagmus/strabismus
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
 Telinga
Inspeksi : bentuk simetris kanan kiri, tidak ada lesi, tidak memakai lat bantu
dengar
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
 Hidung :
Inspeksi : bentuk simetrs, tidak ada lesi, tidak ada secret, tidak ada pernafasan
cuping hidung, tidak memakai alat bantu nafas
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
 Mulut :
Inspeksi : bentuk simetris, mukosa bibir kering, tidak ada lesi, tiidak ada sanosis
sentral, tidak ada caries, lidah bersih, tidak ada sariawan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
 Leher :
Inspeksi : tidak ada lesi, vena jugularis teraba, tidak ada pembesaran vena
jugularis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, nadi karotis teraba

b. Dada :
 Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada otot bantu nafas
Palspasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
Perkusi : ICS 3, 4, 5 lateral ke medial sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler
 Jantung
Inspeksi : tidak ada lesi, iktus cordis (ICS 4/5 mid clavicula sinistra)
Palpasi : iktus cordis teraba di CS 4/5 mid clavicula sinistra
Perkusi : Dullnes
Auskultasi : B1, B2 tunggal reguler

c. Payudara dan ketiak :


Inspeksi : bentuk payudara simetris kanan kiri, tidak ada lesi
Palpasi : nyeri saat di tekan, skala nyeri : 2

d. abdomen :
Inspeksi : tidak ada lesi maupun benjolan
Palpasi : terdapat nyeri pada perut bagian bawah, skala nyeri : 6
Perkusi : Adanya suara tympani di epygastrum, lumbal kiri dan kanan, umbilikal.
Pekak di bagian hipokondria kiri dan kanan, iliaka kiri dan kanan, hipogastrum
Auskultasi : terdengar suara bising usus 17x/menit

e. Genetalia :
Tidak terkaji

f. Integumen :
Inspeksi : warna kulit sawo mateng, tidak ada lesi, penyebaran rambut rambut
merata.
Palpasi : turgor kulit elastis, tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, akral terba
hangat.

g. Ekstremitas :
 Atas
Inspeksi : warna kulit sawo mateng, tidak ada lesi, penyebaran rambut merata,
jari tangan lengkap, tidak ada varises
Palpasi : tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit elastis, CRT < 3
detik, tidak ada clubbing finger, tidak ada nicotine staining, akral teraba hangat
 Bawah
Inspeksi : warna kulit sawo mateng, tidak ada lesi, penyebaran rambut merata,
jari tangan lengkap, tidak ada varises
Palpasi : tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit elastis, CRT < 3
detik, tidak ada clubbing finger, tidak ada nicotine staining, akral teraba hangat

h. Neurologis :
 Status mental dan emosi :
Status mental pasien baik, pasien mampu mengotrol emosi
 Pengkajian saraf kranial :
Tidak dilakukan pengkajian
 Pemeriksaan refleks :
-

2. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
-
2. Pemeriksaan radiologi
-
3. Hasil konsultasi
-
4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
-
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA Interpretasi MASALAH
(Sesuai dengan patofisiologi)

DS :
Pasien mengatakan nyeri An Ovulasi Nyeri Akut
pada perut bagian bawah
karena pasien mengalami Regresi korpus luteum
menstruasi hari pertama
P : Nyeri diakibatkan oleh Progesteron ↓
dismenorhea
Q : Nyeri seperti diremas- Labilisasi membran lisosom (mudah pecah)
remas
R : Nyeri yang dirasakan Melepaskan enzim Fosfolipase A2
pada perut bagian bawah
S : Skala nyeri 6 Terbentuknya asam arakhidonat
T : Nyeri dirasakan hilang
timbul Merangsang asam arakhidonat

DO : Menghasilkan Prostaglandin (PGE2 dan


Wajah pasien tampak PGF2a dalam darah meningkat)
meringis menahan nyeri,
pasien tampak gelisah Miometrium terangsang
TD : 120/80mmHg
N : 95x/menit Kontraksi uterus Disrimik uterus ↑
S : 36,5 ◦C
R : 22x/menit Iskemia

Nyeri haid

Nyeri akut
DATA Interpretasi MASALAH
(Sesuai dengan patofisiologi)

DS :
An Ovulasi Gangguan Pola Tidur
Pasien mengeluh sulit tidur,
sering terbangun karena
Regresi korpus luteum
nyeri yang dialaminya,
pasien mengeluh tidur tidak
Progesteron ↓
puas

DO : Labilisasi membran lisosom (mudah pecah)


TD : 120/80mmHg
N : 95x/menit Melepaskan enzim Fosfolipase A2
S : 36,5 ◦C
R : 22x/menit Terbentuknya asam arakhidonat

Merangsang asam arakhidonat

Menghasilkan Prostaglandin (PGE2 dan


PGF2a dalam darah meningkat)

Miometrium terangsang

Kontraksi uterus Disrimik uterus ↑

Iskemia

Nyeri haid

Terjadi secara terus menerus

Mengganggu pola tidur

Kesulitan tidur

Gangguan Pola Tidur


B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas

N TANGGAL / DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL Ttd


O JAM TERATASI
DITEMUKAN

1 13 Juli 2020 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera


13.00 wita fisiologis yang ditandai dengan Pasien mengatakan
nyeri pada perut bagian bawah karena pasien
mengalami menstruasi hari pertama
P : Nyeri diakibatkan oleh dismenorhea
Q : Nyeri seperti diremas-remas
R : Nyeri yang dirasakan pada perut bagian bawah
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
Wajah pasien tampak meringis menahan nyeri,
pasien tampak gelisah
TD : 120/80mmHg
N : 95x/menit
S : 36,5 ◦C
R : 22x/menit

2 13 Juli 2020 Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri haid


13.00 wita yang ditandai dengan pasien mengeluh sulit tidur,
sering terbangun karena nyeri yang dialaminya,
pasien mengeluh tidur tidak puas.

TD : 120/80mmHg
N : 95x/menit
S : 36,5 ◦C
R : 22x/menit
C. Rencana Tindakan Keperawatan
Hari Rencana Perawatan Ttd
No
/ tgl Tujuan dan Kriteria
Dx Intervensi Rasional
Hasil

Senin, 1 Setelah diberikan asuhan SIKI : Terapi Akupresure


13- keperawatan 2 x 24 jam
1. Periksa kontraindikasi (msl: 1. Memeriksa
07- diharapkan skala nyeri
infeksi, kontusio, penyakit kontraindikasi dapat
2020 berkurang menjafi 2 (nyeri
jantung) mencegah terjadinya
ringan) dengan kriteria
kesalahan saat
hasil
memberikan
SLKI : Tingkatan Nyeri
tindakan akupresure
- Keluhan nyeri teratasi
2. Periksa tingkat kenyamanan
menjadi 2 (0-10) 2. Agar pasien merasa
psikologis dengan sentuhan
- Pasien tidak meringis nyaman

3. Tentukan titik akupresure 3. Menentukan titik


sesuai dengan hasil yang akupresure dapat
dicapai mencegah terjadinya
kesalahan saat
memberikan
tindakan akupresure

4. Agar pasien
4. Tekan bagian titik yang sudah
merasakan tekanan
ditentukan
pada titik akupresure

5. Perhatikan isyarat verbal 5. Untuk mengetahui


maupun nonverbal untuk kenyamanan pasien
menentukan lokasi yang saat diberikan
diinginkan akupresure

6. Anjurkan pasien untuk rileks


6. Agar pasien menjadi
tenang

7. Ajarkan keluarga atau orang 7. Mengajarkan


terdekat melakukan keluarga atau orang
akupresusre secara mandiri terdekat pasien dapat
membantu pasien di
saat mengalami nyeri
saat haid

8. Kolaborasi dengan terapis 8. Kolaborasi dapat


yang tersertifikat menghasilkan
outcome yang lebih
baik untuk pasien
D. Implementasi Keperawatan
Hari/ Ttd
No
Tgl/ Tindakan Keperawatan Evaluasi proses
Dx
Jam

Selasa, 1 1. Meriksa kontaindikasi (mis: DS : Pasien mengatakan tidak


14 - Infeksi, kontusio, penyakit memilik penyakit jantung
07- jantung) DO : Tidak terdapat kontusio,
2020 tidak ada lesi

09.00 2. Menentukan titik akupresure DS : -


wita sesuai dengan hasil yang dicapai DO : Titik akupresure
dismenorhea

- Titik LI 4 (dipunggung
tangan pada tonjolan
ketika ibu jari dan telunjuk
dirapatkan) sebanyak 30
kali untuk kedua tangan
- Titik SP 6 (terletak 4 jari
dari mata kaki) sebanyak
40 kali
- Titik ST 36 (4 jari
dibawah lutut ditepi luar
kanan tulang kering
(sebanyak 30 kali untuk
kedua lutut)

3. Menekan bagian titik yang sudah DS : Pasien mengatakan sedikit


ditentukan nyeri saat diberikan tekanan pada
titik akupresure

DO : Pasien tampak meringis,


penekanan dilakukan sebanyak 30-
40 kali

4. Menganjurkan pasien untuk DS : pasien mengatakan mengerti


rileks dengan anjuran yang diberikan

DO: Pasien tampak rileks saat


diberikan akupresure
5. Mengajarkan keluarga atau
orang terdekat melakukan DS : Ibu pasien mengatakan
akupresure secara mandiri paham dengan instruksi yang
diberikan

DO : Ibu pasien tampak mengerti


dengan intruksi yang diberikan
E. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam

Anda mungkin juga menyukai