Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

“PENENTUAN NILAI TUKAR”

KELAS :D
KELOMPOK : 02

1. Lina Febri Dwi Astuti 2018210145


2. Karina Dwi Handayanti 2018210389
3. Elok Artanti Cahya Ningrum 2018210645
4. Shandi Wira Yanottama 2018210828

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan kami semoga makalah
yang berjudul “Penentuan nilai tukar” ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Makalah ini dibuat agar dapat memenuhi tugas “Manajemen Keuangan
Internasional”. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat. Karena
keterbatasan pengetahuan kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 28 September 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
2.1 Definisi Nilai Tukar.......................................................................................5
2.2 Mengukur Pergerakan Nilai Tukar................................................................6
2.3 Ekuilibrium Nilai tukar..................................................................................6
2.4 Faktor yang Menentukan Nilai Tukar............................................................7
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar...............................................7
2.6 Permintaan terhadap suatu mata uang..........................................................10
2.7 Lalu Lintas Pergerakan Nilai Tukar.............................................................11
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem kurs valuta asing ditentukan oleh mekanisme pasar yaitu kekuatan
permintaan dan penawaran pasar serta berbagai pengaturan dan campur tangan
pemerintah di bidang ini. Pergerakan kurs mata uang akan mempengaruhi
nilai MNC karena kurs dapat memengaruhi arah arus masuk kas yang diterima
dari ekspor atau dari anak perusahaan dan memengaruhi arah arus keluar kas
yang digunakan untuk membayar impor. Kurs nilai tukar mengukur satu –
satuan mata uang terhadap mata uang lain. Jika kondisi ekonomi berubah, kurs
mata uang akan berubah cukup besar. Penurunan nilai pada suatu mata uang
sering disebut depresiasi. Ketika poundstreling Inggris terdepresiasi terhadap
dollar AS, atau dollar AS menguat relative terhadap poundstreling Inggris.
Peningkatan nilai suatu mata uang dinamakan apresiasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari nilai tukar?
2. Menjelaskan bagaimana mengukur penggerak nilai tukar?
3. Menjelaskan bagaimana kurs ekuilibrium di tentukan
4. Membahas faktor yang menentukan keseimbangan kurs
5. Menjelaskan lalu lintas gerakan nilai tukar

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi nilai tukar
2. Untuk mengetahui bagaimana mengukur penggerak nilai tukar
3. Untuk mengetahui kurs ekuilibrium di tentukan
4. Untuk mengetahui faktor yang menentukan keseimbangan kurs
5. Untuk mengetahui lalu lintas gerakan nilai tukar
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Nilai Tukar
Menurut Musdholifah & Tony (2007), nilai tukar atau kurs adalah
perbandingan antara harga mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain.
Misal kurs rupiah terhadap dollar Amerika menunjukkan berapa rupiah yang
diperlukan untuk ditukarkan dengan satu dollar Amerika.
Menurut Triyono (2008), kurs (exchange rate) adalah pertukaran antara
dua mata uang yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai atau harga
antara kedua mata uang tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan nilai tukar rupiah adalah suatu perbandingan
antara nilai mata uang suatu negara dengan negara lain. Heru (2008) menyatakan
bahwa nilai tukar mencerminkan keseimbangan permintaan dan penawaran
terhadap mata uang dalam negeri maupun mata uang asing $US. Merosotnya nilai
tukar rupiah merefleksikan menurunnya permintaan masyarakat terhadap mata
uang rupiah karena menurunnya peran perekonomian nasional atau karena
meningkatnya permintaan mata uang asing $US sebagai alat pembayaran
internasional. Semkin menguat kurs rupiah sampai batas tertentu berarti
menggambarkan kinerja di pasar uang semakin menunjukkan perbaikan. Sebagai
dampak meningkatnya laju inflasi maka nilai tukar domestic semakin melemah
terhadap mata uang asing. Hal ini mengakibatkan menurunnya kinerja suatu
perusahaan dan investasi di pasar modal menjadi berkurang.
Heru (2008) menyatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap mata uang
asing pun mempunyai pengaruh negatif terhadap ekonomi dan pasar modal.
Dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing akan
mengakibatkan meningkatnya biaya impor bahan-bahan baku yang akan
digunakan untuk produksi dan juga meningkatkan suku bunga. Walaupun
menurunnya nilai tukar juga dapat mendorong perusahaan untuk melakukan
ekspor.
2.2 Mengukur Pergerakan Nilai Tukar
Nilai tukar atau kurs mengukur nilai suatu valuta dari perspektif valuta
lain. Penurunan nilai valuta dinamakan dengan depresiasi (depreciation). Misal,
pada saat pound Inggris mengalami depresiasi terhadap dolar, ini berarti bahwa
dolah AS menguat relatif terhadap pound Inggris. Sedangkan peningkatan nilai
valuta dinmakan dengan apresiasi (appreciation).
Pada saat kurs spot dari dua titik waktu diperbandingkan, kurs spot yang baru
disimbolkan dengan S, kurs spot sebelumnya disimbolkan St-1. Persentase
perubahan nilai suatu valuta bisa dihitung sebagai berikut :
Persentase ∆ Nilai Valuta = ( S-St-1) / St-1 x 100
Persentase positif mencerminkan apresiasi, sedangkan nilai negatif mencerminkan
depresiasi.

2.3 Ekuilibrium Nilai tukar


Setiap saat, nilai valuta akan mencerminkan harga yang mempertemukan
jumlah permintaan dengan jumlah penawaran valuta. Inilah yang dinamakan
dengan nilai tukar ekuilibrium,
Ekuilibrium adalah keadaan yang menunjukkan baik Konsumen maupun
Produsen telah menyetujui harga suatu barang, yaitu harga yang Konsumen
bersedia membeli untuk sejumlah barang sama dengan harga yang Produsen
bersedia menjual untuk sejumlah barang tersebut.
Harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
Penjual dan pembeli biasanya akan selalu mengambil tindakan yang bertujuan
untuk mencapai keseimbangan antara pemintaan dan penawaran. Situasi dimana
jumlah penawaran lebih besar dari permintaan disebut dengan surplus.
Sebaliknya, situasi dimana jumlah permintaan lebih besar dari pernawaran disebut
dengan kekurangan (shortage).
Setelah pasar sampai ke titik ekuilibrium, penjual dan pembeli sama –
sama puas dan harga pun tidak akan berubah lagi. Biasanya situasi surplus
maupun kekurangan sifatnya sementara, karena pasar akan selalu bergerak kearah
titik keseimbangan. Kondisi seperti inilah yang disebut dengan hukum penawaran
dn permintaan (the law of supply and demand).
Kita tahu bahwa permintaan dan penawaran tidak selalu tetap, namun selalu
berubah – ubah sesuai dengan perubahan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Apabila terjadi perubahan pada faktor – faktor tersebut, maka permintaan dan
penawaran juga ikut berubah dan otomatis akan merubah posisi titik ekuilibrium.
Jika terjadi peningkatan jumlah permintaan namun jumlah penawaran tetap, maka
harga akan naik, sehingga titik ekuilibrium juga bergeser naik. Sementara jika
penawaran naik namun permintaan tetap, maka harga akan turun dan
mengakibatkan titik ekuilibrium juga turun.
1. Perbandingan antara harga mata uang suatu negara dengan mata uang
negara lain.
2. Nilai tukar ekuilibrium adalah nilai tukar pada saat permintaan atas suatu
valuta sama dengan penawarannnya.
3. Penawaran mata uang akan meningkat ketika nilai mata uang tersebut
mengalami peningkatan. Menyebabkan slope miring ke kanan atas
4. Dalam pasar spot yang likuid, nilai tukar sangat tidak sensitif terhadap
transaksi mata uang yang besar

2.4 Faktor yang Menentukan Nilai Tukar


e = Presentase perubahan dalam kurs spot
∆ INF =Perubahan diferensial antara inflasi AS dan inflasi di negara asing
∆ INT = Perubahan diferensial antara suku bunga AS dan suku bunga
negara asing
∆INC = Perubahan diferensial antara level pendapatan AS dan level
pendapatan di negara asing
∆GC =Perubahan kontrol Pemerintahan
∆ EXP = Perubahan ekspektasi nilai tukar masa depan

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar


Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai
tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Faktor-faktor tersebut
adalah :
A. Laju inflasi relatif
Dalam pasar valas,perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau jasa
menjadi dasar utama dalam pasar valas.sehingga perubahan harga dalam negeri
yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang sebagai faktor yang
mempengaruhi pergerakan kurs valas.
Contoh: jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi
yang cukup tinggi maka harga barang Amerika juga menjadi lebih tinggi,
sehingga otomatis permintaan terhadap produk relatif mengalami
penurunan.Rasio uang dalam daya beli (paritas daya beli) berfungsi sebagai titik
nilai tukar yang mencerminkan hukum nilai. Itulah mengapa tingkat inflasi
berdampak pada nilai tukar. Peningkatan inflasi di suatu negara mengarah pada
penurunan mata uang nasional, dan sebaliknya. Penyusutan inflasi uang di dalam
negeri akan mengurangi daya beli dan kecenderungan untuk menjatuhkan nilai
tukar mata uang mereka terhadap mata uang negara-negara di mana tingkat
inflasinya.

B. Tingkat pendapatan relatif


faktor Perubahan dalam suku bunga relative mempengaruhi investasi
dalam sekuritas-sekuritas asing, yang selanjutnya akan mempengaruhi permintaan
dan penawaran valuta asing, dan nilai tukar. Asumsikan bahwa suku bunga di AS
meningkat sedangkan suku bunga di Inggris tetap konstan. Dalam hal ini,
korporasi-korporasi AS besar kemungkinan akan mengurangi permintaan mereka
terhadap pound karena suku bunga di AS sekarang lebih menarik ketimbang suku
bunga di Inggris. Karena suku bunga di AS sekarang lebih menarik, penawaran
pound untuk dijual oleh korporasi-korporasi Inggris juga meningkat karena
korporasi Inggris meningkatkan depositonya di AS. Akibat menurunnya
permintaan dan meningkatnya penawaran pound, nilai tukar ekuilibrium akan
menurun. Jika suku bunga AS menurun relative terhadap suku bunga di Inggris,
maka yang terjadi adalah nilai tukar ekuilibrium pound-dolar akan meningkat..
C. Suku bunga relatif
kenaikan suku bunga akan lebih membuat investor dalam negeri dan luar
negeri mena-namkan modalnya,sehingga akan mengakibatkan naiknya nilai mata
uang yang semuanya tergantung dari perbedaan tingkat suku bunga baik dari
dalam negeri maupun luar negeri.sumber dari perbedaan itu akan menimbulkan
kenaikkan kurs mata uang asing terhadap mata uang dalam negeri.
Perubahan tingkat suku bunga di suatu negara akan mempengaruhi arus modal
internasional. Pada prinsipnya, kenaikan suku bunga akan merangsang masuknya
modal asing Itulah sebabnya di negara dengan modal lebih tinggi tingkat suku
bunga masuk, permintaan untuk meningkatkan mata uang, dan itu menjadi mahal.
Pergerakan modal, terutama spekulatif “uang panas” meningkatkan
ketidakstabilan neraca pembayaran.
Suku bunga mempengaruhi operasi pasar valuta asing dan pasar uang. Ketika
melakukan transaksi, bank akan mempertimbangkan perbedaan suku bunga di
pasar modal nasional dan global dengan pandangan yang berasal dari laba.
Mereka lebih memilih untuk mendapatkan pinjaman lebih murah di pasar uang
asing, dimana tingkat lebih rendah, dan tempat mata uang asing di pasar kredit
domestik, jika tingkat bunga yang lebih tinggi. Di sisi lain, kenaikan nominal suku
bunga di suatu negara menurunkan permintaan untuk mata uang domestik sebagai
tanda terima kredit yang mahal untuk bisnis. Dalam hal mengambil pinjaman,
pengusaha meningkatkan biaya produk mereka yang, pada gilirannya,
menyebabkan tingginya harga barang dalam negeri. Hal ini relatif mengurangi
nilai mata uang nasional terhadap satu negara

D. kontrol pemerintah
kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi keseimbangan nilai tukar
dalam berbagai hal,seperti:
· usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valas
· usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri
· melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual atau membeli
mata uang,alasan pemerintah melakukan intervensi di pasar uang adalah:untuk
memperlancar perubahan nilai tukar uang domestik bersangkutan,untuk membuat
kondisi nilai tukar domestik didalam batas-batas yang ditentukan,tanggapan atas
gangguan yang bersifat sementara,berpengaruh terhadap variabel makro seperti
inflasi,tingkat suku bunga,dan tingkat pendapatan.
· Pengubahan variabel-variabel makro seperti inflasi, suku bunga, dan tingkat
pendapatan nasional
Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah :
v Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang
bersangkutan.
v Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang
ditentukan.
v Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
v Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga dan
tingkat pendapatan

E.Ekspektasi(nilai tukar masa depan).


Pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke masa
depan. Sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin
bisa menyebabkan pedagang valas menjual dolar, karena memperkirakan nilai
dolar akan menurun di masa depan. Reaksi ini langsung menekan nilai tukar dolar
dalam pasar.
F. Aktifitasneraca pembayaran
Neraca pembayaran secara langsung mempengaruhi nilai tukar. Dengan demikian,
neraca pembayaran aktif meningkatkan mata uang nasional dengan meningkatnya
permintaan dari debitur asing. Saldo pembayaran yang pasif menyebabkan
kecenderungan penurunan nilai tukar mata uang nasional sebagai seorang debitur
dalam negeri mencoba untuk menjual semuanya menggunakan mata uang asing
untuk membayar kembali kewajiban eksternal mereka. Ukuran dampak neraca
pembayaran pada nilai tukar ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi.
Contoh, efek dari perubahan tarif, pembatasan impor, kuota perdagangan, subsidi
ekspor berdampak pada neraca perdagangan. Ketika keseimbangan positif dalam
perdagangan ada di muka terdapat peningkatan permintaan untuk mata uang
negara yang meningkatkan laju, dan dalam hal keseimbangan negatif proses
sebaliknya terjadi. Pergerakan modal jangka pendek dan jangka panjang
bergantung pada tingkat suku bunga domestik, pembatasan atau mendorong impor
dan ekspor dan modal

2.6 Permintaan terhadap suatu mata uang

Permintaan dan penawaran yang terjadi pada kurs atau valuta asing  dapat
menentukan bagaimana suatu kurs itu ditetapkan nilainya. Perubahan penawaran
dan permintaan kurs mempengaruhi grafik dimana titik keseimbangan kurs.
Penawaran dan permintaan juga mempengaruhi suatu harga barang di pasaran.
Penawaran dan permintaan juga dapat menghitung kurs dengan pendekatan-
pendekatan penawaran dan permintaan,  dengan pendekatan itulah maka kurs di
tentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran.
Kurs terbentuk karena para pelaku pasar, pada akhirnya para pelaku pasar dapat
mengeser atau mempertahankan  titik keseimbangan  kurva penawaran dan
permintaan suatu kurs. Perubahan kekuatan permintaan dan penawaran terhadap
mata uang dapat menyebabkan perubahan kurs mata uang tersebut. Apabila
permintaan  suatu barang yang nilainya di ukur dengan Euro lebih tinggi dari
penawaranya maka nilai Euro akan naik, begitupun sebaliknya. Kurs itu sendiri
terbentuk ketika dimana kondisi kurs yang diminta sama dengan kondisi kurs
yang ditawarkan biasanya di sebut dengan kondisi kesetimbangan kurs.

Faktor yang mempengaruhi  Permintaan kurs adalah sebagai berikut


1.       Tingkat pendapatan masnyarakat, semakin tinggi pendapatan maka semakin
tinggi konsumsi  terhadap suatu barang dan jasa.
2.       Jumlah penduduk, makin banyak jumlah penduduk yang ada pada suatu
negara maka semakin tinggi pula permintaan terhadap barang dan jasa yang di
butuhkan.
3.       Tingkat selera  masyarakat, masyarakat mempunyai selera yang berbeda
beda semakin tinggi selera masyarakat semakin komsumtif juga masyarakat akan
barang dan jasa.
4.       Terdapat investasi perusahaan dan individu Indonesia keluar negeri

Faktor yang Mempengaruhi Penawaran kurs adalah sebagai berikut :


1.       Kegiatan Ekspor.
2.       Masuknya modal dari luar negri berupa pinjaman dan hibah
3.       Terdapat Investasi dari luar negri untuk perusahaan-perusahaan.
2.7 Lalu Lintas Pergerakan Nilai Tukar

1. Jika mata uang A dan B bergerak ke arah yang sama, tidak ada perubahan
dalam nilai tukar.
2. Ketika mata uang A mengalami peningkatan nilai (Apresiasi) terhadap
dollar lebih besar (lebih kecil) dari mata uang B, Maka mata uang A
mengalami peningkatan nilai dari pada mata uang B
3. Ketika mata uang A mengalami peningkatan nilai terhadap dolar,
sementara mata uang B tidak berubah terhadap dolar, mata uang A
mengalami peningkatan terhadap mata uang B dengan tingkat yang sama
seperti peningkatan nilai terhadap dolar.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pergerakan nilai tukar biasannya diukur dalam presentase
sepanjangperiode tertentu, seperti setahun atau sebulan. Perusahaan –perusahaan
multinasional terus memonitor pergerakan nilai tukar karena arus kas mereka
didominasi dalam valuta asing
Nilai tukar ekuilibrium antara dua valuta pada suatu waktu tertentu
didasarkan pada kondisi permintaan dan penawaran. Perubahan dalam permintaan
dan penawaran. Perubahan dalam permintaan dan penawaran akan mempengaruhi
nilai tukar ekuilibrium. Semua faktor yang relevan harus diperhitungkan secara
simultan untuk menilai pergerakan nilai valuta

3.2 Saran
Bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan lebih maka harus
membuat ekspektasi pergerakan suku bunga di berbagai negara dan berspekulasi
dalam pergerakan nilai tukar
DAFTAR PUSTAKA

Madura, jeff.2013.Internasional Finance Management 12th editions.Florida


Atlantic University

Nopirin.2000.”Ekonomi Moneter Edisi 1’’.BPFE.Yogyakarta

Triyono. 2008. Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika.Jurnal


Ekonomi Pembangunan. Vol.9 No. 2, Desember 2008 : 156-167. Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Anda mungkin juga menyukai