1. Pengertian Qira’at
Secara bahasa, Qira’at adalah bentuk jamak dari kata قرأyang kemudian
bentuk mashdarnya menjadi قرأ- يقرأ- قراءة- وقرآناyang berarti membaca atau
pengertian ini, salah satunya yaitu Imam As-Zarkasyi yang mendefinisikan Qira’at
seperti takhfif, tasydyid, dan lain-lainnya. Qira’at Al-Qur’an berasal dari Nabi
adalah bahwa Qira’at Al-Qur’an diperoleh dengan cara mendengar langsung bacaan
dari Nabi Muhammad SAW. Kemudian yang dimaksud dengan Al-Naql adalah
Qira’at tersebut diperoleh melalui riwayat yang menyatakan bahwa Qira’at AlQur’an itu dibacakan
dihadapan Nabi Muhammad SAW lalu beliau mentaqrirkannya.
2. Hakikat Qira’at dan Perbedaanya dengan Al-Qur’an
berarti merupakan sunnah (hal yang bersifat praktis) yang menunjukkan tatacara
dalam membaca setiap ayat Al-Qur’an, karena sejak awal wahyu diturunkan dalam
Dalam hubungannya, dapat dipahami bahwa Ilmu Tajwid adalah salah satu
cabang dari Ilmu Qira’at. Kemudian untuk perbedaan antara keduanya yaitu Qira’at
dengan cara membunyikan huruf-huruf Al-Quran sesuai dengan makhraj serta sifatsifatnya.
Ahruf As-Sab’ah terdiri dari dua kata yaitu Sab’ah yang artinya tujuh dan
Ahruf yang memiliki banyak makna, antara lain : huruf hijaiyyah, bahasa, ujung
dari sesuatu, dan segi. Adapun secara istilah para ulama berbeda pendapat dalam
1. Ahruf As-Sab’ah bukanlah arti yang sebenarnya, yaitu tujuh huruf. Akan
membaca Al Qur’an.
dan aqbil. Ketujuh kata tersebut memiliki satu makna umum, yaitu yang
didatangi.
3. Ahruf As-Sab’ah adalah tujuh bahasa yang tersebar dalam Al-Qur’an, yaitu
4. Ahruf As-Sab’ah adalah tujuh huruf bermakna Qira’ah Sab’ah, namun ini
adalah pendapat orang awam dan para ulama telah bersepakat bahwa
5. Ahruf As-Sab’ah diartikan sebagai tujuh aspek hukum/ajaran dalam AlQur’an, yaitu berupa perintah,
larangan, halal, haram, muhkam,
yang banyak.
7. Imam Abu Al-Fadhal Ar-Razi mengatakan, yang dimaksud Ahruf AsSab’ah adalah bahwa keragaman
lafaz atau kalimat yang terdapat dalam AlQuran tidak terlepas dari tujuh hal keragaman. Keragaman
tersebut adalah
keragaman yang berkaitan dengan isim, fi’il, segi taqim wa ta’khir, segi