Ekonomi
Menguntungkan
Sosial secara ekonomi
Diterima (economically
secara viable)
sosial
(socially
acceptable)
Ramah lingkungan
(environmentally
Lingkungan sound)
“Pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya
(WCED – Our Common Future)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Agar hak tersebut terpenuhi, maka wajib dipastikan segala kegiatan
perekonomian dilakukan secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
KLHS a h Instrumen
ekonomi LH
Tata ruang b
i PUU berbasis LH
Baku mutu LH c
Anggaran
Kriteria baku j berbasis LH
kerusakan LH d
k Analisis risiko LH
AMDAL e
l Audit LH
UKL-UPL f
Perizinan g m Instrumen lain
sesuai kebutuhan
Sumber: Pasal 14 UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tata Kelola Perizinan di Indonesia
Usaha/ Kegiatan Tahap Perencanaan Usaha/ Kegiatan Tahap Pelaksanaan
(Pra-Konstruksi, Konstruksi & Operasi dan Paska Operasi)
1
izin Usaha
Izin Persyaratan Pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan
dan/atau
Lingkungan kegiatan (Pra-Kontruksi, Konstruksi, Operasi dan
Paska Operasi)
Proses Persyaratan
Amdal
(Penyusunan &
Penilaian
Izin Pinjam
Pakai 2
Amdal) Kawasan Implementas
i Izin
Tata
Hutan
Rencana (IPKH) Lingkungan &
Izin PPLH
Audit Kelola:
Usaha atau Lingkungan 1. Proses
serta
dan/atau Pelepasan Hidup Permohonan &
kegiatan Kawasan Continuous
Penerbitan Izin
wajib Amdal HPK Improvement
Lingkungan;
2. Proses
3
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang dan PUU
pelaksanaan izin
Pengawasan lingkungan dan
• IPPKH: Rencana Usaha dan/atau Lingkungan Hidup pelaporan
Tata Ruang kegiatan berada di dalam Kawasan
Pelaksanaan Izin
Hutan Produksi atau Kawasan
Penaatan Lingkungan;
Hutan Lindung; BML KBKL
• Izin Pelepasan kawasan: Rencana LH 3. Proses
Usaha dan/atau kegiatan berada di pengawasan dan
RTRW/RDTR Hutan Produksi yang dapat Penegakan Hukum penegakan
dikonversi (HPK) Lingkungan Hidup hukum terhadap
PP Nomor 27 tahun 2012:
1999 2010 2012 Integrasi Izin Lingkungan dalam
Perbaikan revitalisasi Proses Amdal & UKL-UPL
(PP Nomor 27 tahun 1999)
1993 2018
PP Nomor 24
Pengembangan tahun 2018: OSS
(PP Nomor 51 tahun 1993
1986
tonggak awal
(PP Nomor 29
tahun 1986)
2009
UU 32/2009
1997
UU 23/1997
3. Dokumen Amdal Terdiri atas: Kerangka Acuan, Terdiri atas: Formulir Kerangka Acuan,
Andal dan RKL-RPL Andal dan RKL-RPL
4 Waktu Penyusunan dan Hanya mengatur waktu Penilaian Penyusunan dan Pemeriksaan Formulir
Pemeriksaan Kerangka Acuan Kerangka Acuan selama 30 hari Kerangka Acuan Paling lama 30 hari
kerja di luar waktu Penyusunan Kerja setelah IL Komitmen diterbitkan
5 Persetujuan Kerangka Acuan Dalam bentuk Rekomendasi Berita Acara Rapat Pemeriksaan
Persetujuan Kerangka Acuan Formulir Kerangka Acuan sekaligus
merupakan Persetujuan Kerangka
Acuan
9. Waktu Penyusunan dan Hanya mengatur waktu Penilaian Waktu Penyusunan Andal RKL-RPL
Penilaian Andal RKL-RPL Andal RKL-RPL paling lama 75 hari Paling Lama 180 hari dan Waktu
Kerja di luar waktu penyusunan Penilaian serta Penerbitan IL Definitif
Andal RKL-RPL paling lama 60 hari Kerja setelah Uji
administrasi
4 Penerbitan SKKL dan IL Diterbitkan oleh Menteri, SKKL diterbitkan oleh Menteri,
Gubernur, Bupati/Walikota sesuai Gubernur, Bupati/Walikota sesuai
kewenangan dalam waktu yang kewenangan sedangkan IL Definitif
bersamaan diterbitkan Oleh Lembaga OSS
Perbedaan Proses UKL-UPL dan Izin Lingkungan dalam
PP 27 Tahun 2012 VS PP 24 Tahun 2018
2. Waktu Penyusunan UKL-UPL dan Waktu Penyusunan tidak di atur, Waktu Penyusunan , Pemeriksaan
Pemeriksaan Formulir UKL-UPL waktu pemeriksaan Formulir UKL- Formulir UKL-UPL dan Penerbitan
UPL Paling Lama 14 hari kerja di Rekomendasi UKL-UPL Paling Lama 15
luar waktu penyusunan hari kerja setelah IL Komitmen
diterbitkan
4 Penerbitan Rekomendasi UKL- Diterbitkan oleh Menteri, Rekomendasi UKL-UPL diterbitkan oleh
UPL dan IL Gubernur, Bupati/Walikota sesuai Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota
kewenangan dalam waktu yang sesuai kewenangan sedangkan IL
bersamaan Definitif diterbitkan Oleh Lembaga OSS
2. penyusunan dan pengajuan Andal dan RKL-RPL penyusunan dan pengajuan Andal dan RKL-RPL
(Pelaku Usaha); (Pelaku Usaha);
a.Harus mulai dilakukan 30 hari kerja sejak Lembaga a.Baru bisa dilakukan setelah Rekomendasi KA
OSS menerbitkan IL; dikeluarkan;
b.Berdasarkan komitmen pelaku Usaha, Paling lama b.Waktu penyusunan Andal RKL-RPL tidak
180 hari kerja) diatur, diserahkan kepada Pelaku Usaha
5. penilaian Andal dan RKL-RPL dan penetapan penilaian Andal dan RKL-RPL dan penetapan
keputusan kelayakan lingkungan hidup atau keputusan kelayakan lingkungan hidup atau
ketidaklayakan lingkungan hidup (Pemerintah) Paling ketidaklayakan lingkungan hidup (Pemerintah)
lama 60 hari kerja sejak Andal dan RKL-RPL diajukan serta Izin Lingkungan Paling lama 75 hari kerja
dan dinyatakan lengkap secara administratif di luar waktu Penyusunan dan perbaikan
(50+5+5). Dalam 60 hari kerja sudah termasuk waktu
perbaikan Andal, RKL-RPL
Perbedaan Mekanisme Waktu Proses UKL-UPL Untuk Kegiatan OSS dan Non OSS
No OSS Non OSS
1. Pengisian dan pengajuan formulir UKL- Pengisian dan pengajuan formulir UKL-
UPL(Pelaku Usaha) Paling lama 10 hari kerja UPL(Pelaku Usaha) tidak di atur
sejak Lembaga OSS menerbitkan Izin waktunya tergantung pada pemrakarsa
Lingkungan berdasarkan komitmen
1. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEPEMDA.pdf
2. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEKL.pdf
“HELP DESK”
Proses Perizinan di Lembaga OSS –
Kantor Menko Perekonomian Jakarta
Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik-
Sistem OSS
OSS merupakan sistem yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan berusaha
yang menjadi kewenangan Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, atau Bupati/Walikota
yang dilakukan melalui elektronik.
Prinsip Dasar
1. Perizinan terstandardisasi (nasional dan/atau internasional).
2. Terintegrasi dengan seluruh K/L/P.
3. Menggunakan IT dan dapat diakses dan digunakan dengan mudah oleh
seluruh masyarakat/pelaku usaha.
4. Kepercayaan kepada Pelaku Usaha untuk memenuhi standar (melalui
komitmen).
5. Pengawasan dibantu/dilakukan oleh Profesi Bersertifikat.
6. Memastikan terpenuhinya aspek Keselamatan, Kesehatan, Keamanan,
19
dan Lingkungan (K3L).
KEMAMPUAN OSS
1. SINGLE FILING 6. SINGLE
Penyimpanan file perizinan SUBMISSION
dalam satu repository untuk Penyampaian data
keperluan data sharing. informasi secara tunggal
7. SINGLE APPROVAL
2. SYNCHRONOUS Pembuatan keputusan
PROCESSING
Pemrosesan dan
Sinkronisasi data
secara tunggal untuk
pemberian perijinan
berusaha
informasi secara tunggal
8. SINGLE
3. SINGLE RISK REFERENCE
MANAGEMENT Satu Standar aturan, bisnis
Pengelolaan Profile untuk !
process maupun referensi
memetakan resiko dan OSS data system perizinan
tindak lanjut secara tunggal. berusaha
9. SINGLE HELPDESK
4. INTEGRATED Pelaporan dan
Terhubung dengan Pemecahan Masalah
semua stakeholder perizinan dalam satu
secara aman, cepat, tempat.
dan realtime
10. SINGLE
MONITORING
5. SINGLE BILLING Pemantauan dan
Penagihan dan pengawalan proses
distribusi PNBP/PAD perijinan, pengaduan dan
terintegrasi permasalahan secara
tunggal
ALUR MUDAH BERUSAHA DENGAN OSS
01 03 05 07 08
AKTA NOTARIS NIB DAN USAHA KOMERSIAL/ NOTIFIKASI
Pengesahan RPTKA Penerbitan Izin Usaha OPERASIONAL
Penerbitan
OUTPUT
30 Menit
5 Menit
MONITORIN
Login untuk akses KEPATUHAN KEPATUHAN G
ke OSS dan Menyetujui untuk pemenuhan Menyetujui untuk Proses Izin,
mengisi data Izin Lokasi, Standar pemenuhan Sertifikat BPJS,
tambahan untuk Lingkungan, Bangunan, & SLF tindakan dan
Standar/ Sertifikasi
pendaftaran (CHECKLIST) serta mengisi (CHECKLIST) dan Pelaporan
data usaha dan permohonan menyelesaikan izin Lainnya
berusaha
fasilitas
02 04 06 09
Beberapa Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait dengan Perizinan Lingkungan (1)
6. Pasal 37 ayat (2): Pelaku usaha yang telah mendapatkan Izin Usaha dan
akan mengembangkan usaha dan/atau kegiatannya harus tetap
memenuhi persyaratan Izin Lingkungan;
7. Pasal 38: Pelaku usaha yang telah mendapatkan Izin Usaha dapat
melakukan kegiatan:
• pengadaan tanah;
• Perubahan luas lahan;
• Pembangunan bangunan gedung dan pengoperasiannya (belum
menyelesaikan Amdal belum dapat melakukan kegiatan
pembangunan gedung);
• Pengadaan peralatan atau sarana;
• Pengadaan SDM;
• Penyelesaian Sertifikasi atau kelaikan;
• Pelaksanaan uji coba produksi (commissioning); dan/atau
• Pelaksanaan produksi;
Beberapa Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait dengan Perizinan Lingkungan (3)
PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan
menerbitkan Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu
antara lain:
1. Pasal 35 ayat (4) PP OSS: Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan
pengawasan atas RKL-RPL rinci diatur dengan peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
2. Pasal 35 ayat (5) PP OSS: Kegiatan usaha merupakan usaha mikro dan kecil atau
kegiatan usaha yang wajib memiliki UKL-UPL ditetapkan oleh gubernur atau
bupati/wali kota berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup (Pedoman Penetapan usaha dan/atau kegiatan UKL-UPL);
3. Pasal 51 ayat (3) PP OSS:Formulir UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk
masing-masing sektor bidang usaha setelah mendapat pertimbangan dari menteri
atau pimpinan lembaga pembina sektor bidang usaha terkait (Pedoman Formulir
UKL-UPL Spesifik untuk Setiap Jenis Kegiatan di Setiap Sektor);
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai
Peraturan Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam Sistem
OSS (2)
PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan
menerbitkan Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu
antara lain:
4. Pasal 55 ayat (7) PP OSS: Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
pengikutsertaan masyarakat dalam penyusunan Amdal diatur dalam peraturan
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
5. Pasal 56 ayat (2) PP OSS:Formulir kerangka acuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk
masing-masing sektor bidang usaha setelah mendapat pertimbangan dari menteri
atau pimpinan lembaga pembina sektor bidang usaha terkait;
6. Pasal 61 PP OSS: Jangka waktu penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56,
penyampaian rekomendasi hasil penilaian Andal, RKL-RPL sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 57, penilaian akhir serta penyampaian hasil akhir sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 58, dan penetapan keputusan kelayakan atau
ketidaklayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 diatur
dalam peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai
Peraturan Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam Sistem
OSS (3)
PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan
menerbitkan Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu
antara lain:
7. Pasal 66 ayat (7) PP OSS:Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria perubahan
Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan tata cara
perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, perubahan Rekomendasi
UKL-UPL, dan penerbitan perubahan Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur dalam peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
8. Pasal 69 ayat (2) PP OSS: kegiatan usaha mikro dan kecil dan/atau kegiatan yang
tidak wajib memiliki UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
oleh gubernur atau bupati/wali kota berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup (Pedoman penetapan usaha dan/atau kegiatan
wajib SPPL) terkait dengan amanat Pasal 35 ayat (5) PP OSS (pedoman
penetapan usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL)
Tindak Lanjut Penyusunan Peraturan Menteri LHK
terkait dengan Perizinan Lingkungan
No Peraturan Menteri LHK Amanat PP No. 24 Tahun 2018 Unit Kerja
KLHK
1. Pedoman Pengawasan terhadap a. Pasal 35 ayat (4) PP OSS Penanggung Jawab:
Pelaksanaan RKL-RPL Rinci bagi Ditjen GAKKUM KLHK
Pelaku Usaha di dalam Kawasan
2. Pedoman Penetapan Jenis Rencana a. Pasal 35 ayat (5) PP OSS dan Penanggung Jawab:
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib b. Pasal 69 ayat (2) PP OSS Ditjen PKTL
Memiliki UKL-UPL dan SPPL
(Peraturan Menteri LHK No. Status:
P.25/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/20 Sudah ditetapkan
18 ) oleh Menteri LHK dan
diundangkan oleh
3. Pedoman Penyusunan, Penilaian dan a. Pasal 51 ayat (3) PP OSS (Formulir UKL-UPL);
Menteri Hukuman
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan b. Pasal 55 ayat (7) PP OSS: pengikutsertaan
Hidup dalam Pelaksanaan Pelayanan masyarakat dalam penyusunan Amdal ;
Perizinan Berusaha Terintegrasi c. Pasal 56 ayat (2) PP OSS:Formulir kerangka
Secara Elektronik (OSS): acuan;
•Amdal; d. Pasal 61 PP OSS: Jangka waktu penilaian
•UKL-UPL; Andal dan RKL-RPL dan penetapan SKKL;
•SPPL; e. Pasal 66 ayat (7) PP OSS: kriteria perubahan
•Adendum Andal dan RKL-RPL Usaha dan/atau Kegiatan dan tata cara
perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan
(Peraturan Menteri LHK No. Hidup, perubahan Rekomendasi UKL-UPL,
P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/20 dan penerbitan perubahan Izin Lingkungan
18 )
Peraturan Menteri LHK baru yang terkait dengan Sistem Kajian Dampak Lingkungan
No Peraturan Menteri LHK Amanat PUU Unit Kerja KLHK
dan Status
1. Peraturan MENLHK No. Pasal 52 PP No. 27 Tahun 2012 Penanggung Jawab:
P.23/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/ Ditjen PKTL
2018 tentang Kriteria Perubahan
Usaha dan/atau Kegiatan serta Status:
Tata Cara Perubahan Izin Sudah ditetapkan
Lingkungan: oleh Menteri LHK
2. Peraturan MENLHK No. Pasal 13 ayat (3) PP Bo. 27 Tahun 2012 dan diundangkan
P.24/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/ oleh Menteri
2018 tentang Pengecualian Hukuman
Kewajiban Menyusun Amdal bagi
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
yang Berlokasi di Kabupaten/Kota
yang telah Memiliki RDTR
3. Rancangan Peraturan Menteri Pasal 23 ayat (2) UU No. 32 Tahun 20019 Penanggung Jawab:
LHK tentang Daftar Jenis Rencana (Revisi Peraturan MENLH No 5 Tahun 2012) Ditjen PKTL
Usaha dan/atau Kegiatan yang
Wajib Memiliki Amdal (Revisi Status:
Peraturan MENLH No. 5 Tahun Dalam Proses
2012)
Disamping itu juga dalam rangka mendukung pelaksanaan Sistem OSS, KLHK perlu menyusun dan
mengembangan berbagai standar pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan (teknologi
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup) untuk berbagai jenis usaha dan/atau kegiatan wajib
Amdal atau UKL-UPL
Tindak Lanjut Penerapan PP 24 Tahun 2018: Peranan K/L (Sektor) dalam Mendukung
Proses Perizinan Lingkungan Melalui Sistem OSS (1)
secara
Ekonomi No. S-
290/SES.M.EKON/07/2018
Sistem
tanggal 18 Juli hal
Pelaksanaan PERIZINAN Eksisting
Elektronik Pelaksanaan Pelayanan BERUSAHA DILUAR sesuai PUU
(PPBTSE) Perizinan Berusaha
SEKTOR yang diatur dalam
Terintegrasi secara Elektronik
(Sistem OSS):
PP No. 24 Tahun 2018
Sekretaris Daerah Provinsi
serta Sekretaris daerah
Kabupaten/Kota
2 (DILUAR SISTEM OSS)
CATATAN PENTING!: Pasal 1 angka 6 dan Pasal 6-Pasal 18 PP No 24/2018: PELAKU USAHA adalah Persorangan atau non
perseorangan yang melakukan usaha dan/atau kegiatan tertentu PEMERINTAH bukan Pelaku Usaha. Dalam PP 27/2012,
Pemrakarsa = Setiap orang dan Pemerintah
Pelayanan Perizinan dilakukan Melalui OSS *
Surat Sekretaris
Kemenko Ekonomi
18 Juli hal
Pelaksanaan
Pelayanan Perizinan
Berusaha
Terintegrasi secara
Elektronik (Sistem
OSS):
Ke Sekjen, Sekretaris
Utama, Sekretaris
Daerah Provinsi serta
Sekretaris daerah
Kabupaten/Kota
1. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEPEMDA.pdf
2. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEKL.pdf
*) Untuk Jenis Perizinan yang masuk dalam daftar lampiran PP. 24 Tahun 2018
Pasal 85 dan Lampiran PP No 24/2018: Perizinan Berusaha yang termasud di Dalam
dan di Luar Sistem OSS
Izin Persyaratan
Pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan
dan/atau
Lingkungan (Pra-Kontruksi, Konstruksi, Operasi dan Paska
kegiatan
Persyaratan
Operasi)
Proses Amdal
atau UKL-UPL
Izin Pinjam
Pakai
Kawasan Implementasi
2
Hutan (IPKH), Izin Lingkungan
Pelepasan & Izin PPLH Audit
Rencana Usaha Kawasan serta Lingkungan
dan/atau HPK, TMKH Continuous Hidup
kegiatan dan Improvement
Kerjasama
Pernyataan Komitmen
Izin Usaha Berdasarkan PROSES PEMENUHAN KOMITMEN
Pemenuhan: a. Izin Lokasi/Izin Lokasi Peraiaran (Permen ATR
a. Izin Lokasi dan/atau Izin Komitmen atau Permen KKP),
(diterbitkan setelah Izin Lokasi, Izin
Lokasi perairan; b. IMB (Peraturan Menteri PUPR No.
Lingkungan dan IMB berdasarkan
b. IZIN LINGKUNGAN; komitmen diterbitkan) 19/PRT/M/2018 ); dan
c. IMB c. Izin Usaha untuk setiap kegiatan di Lampiran
PP 24/2018 (Permen-Permen Sektor)
Izin Komersial/
Pelaku pernyataan Lembaga Operasional
dengan/tanpa
Usaha Komitmen OSS komitmen
Proses di
Pasal 1 angka 9 PP No. 24/2018:
OSS
Izin Komersial atau Operasional adalah
Izin yang diterbitkan oleh Lembaga OSS
Jika standar
Izin setelah pelaku usaha mendapatkan Izin
sudah
Komersial/ tersedia, Usaha dan untuk melakukan kegiatan
OSS komersial atau operasional dengan
Operasional
menerbitkan memenuhi persyaratan dan/atau
Izin Usaha izin komitmen
yang ditelah Berisi list
NIB Izin Usaha
dimiliki izin yang
disampaikan Jika izin
masuk ke membutuhkan K/L/P
ke sistem OSS Izin
dalam evaluasi atau menotifikasi
kategori izin persyaratan diterbitkan ke sistem
komersial/ khusus, izin K/L/P
diproses di OSS
operasional K/L/P
Pernyataan Komitmen PEMENUHAN KOMITMEN Izin Lokasi dan/atau Izin Lokasi Perairan, IMB dan Izin
Pemenuhan: Izin Usaha Berdasarkan Usaha untuk setiap kegiatan usaha dalam Lampiran PP 24 /2018
a. Izin Lokasi; Komitment
b. Izin Lokasi perairan; (diterbitkan setelah Izin Lokasi, Izin
c. IZIN LINGKUNGAN; Lingkungan dan IMB berdasarkan Sharing/Pertukaran data & Informasi dalam Proses pemenuhan komitmen
d. IMB komitmen diterbitkan)
LENGKAP/memadai untuk
penyusunan dokumen LH CATATAN PENTING!: TIDAK ADA KETENTUAN terkait dengan proses Amdal yang Penetapan keputusan kelayakan
menyatakan bahwa apabila Keputusan kelayakan atau ketidaklayakan LH tidak lingkungan hidup merupakan pemenuhan
sebelum mengajukan ke OSS, ditetapkan dalam jangka waktu tertentu, Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh dokumen Amdal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 50 huruf b.
termasuk ARAHAN HASIL Lembaga OSS efektif berlaku.
Catatan:
1. PP No 24/2018 tidak mengatur ketentuan pelibatan masyarakat dalam proses
penilaian Amdal;
2. Dengan demikian, Ketentuan pelibatan masyarakat dalam proses penilaian Amdal
tetap mengikuti ketentuan UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH dan PP No. 27
Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Pelaksanaan Pengumuman Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
serta Konsultasi Publik
1. Target Masyarakat: Masyarakat terkena dampak dan masyarakat
pemerhati;
2. Waktu Pengumuman dan Konsultasi Publik:
a. Pengumuman dilakukan oleh pelaku usaha setelah Lembaga OSS
menerbitkan IL berdasarkan komitment, sebelum pelaku usaha
melakukan pengisian formulir KA; SPT Masyarakat : 5 hari kerja
b. Konsultasi publik dapat dilakukan oleh pelaku usaha sebelum dan
setelah lembaga OSS menerbitkan Izin Lingkungan berdasarkan
komitmen, sebelum pelaku usaha melakukan pengisian formulir KA
kelompok masyarakat rentan (vulnerable group), masyarakat adat
(indegenous people), kelompok laki-laki dan perempuan dengan
memperhatikan kesetaran gender Penetapan wakil masyarakat
terkena dampak dalam KPA.
3. Media wajib: laman OSS, media massa pengumumum pada lokasi Usaha
dan/atau Kegiatan;
Proses Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan dengan Melengkapi UKL-UPL
berdasarkan Ketentuan Pasal 32 ayat (2) dan Pasal 50-53 PP No. 24 Tahun 2018
tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS)
Pernyataan Komitmen Izin Usaha Berdasarkan PEMENUHAN KOMITMEN Izin Lokasi dan/atau Izin Lokasi
Pemenuhan: Komitment Perairan, IMB dan Izin Usaha untuk setiap kegiatan usaha dalam
a. Izin Lokasi; (diterbitkan setelah Izin
b. Izin Lokasi perairan; Lokasi, Izin Lingkungan dan Lampiran PP 24 Tahun 2018
c. IZIN LINGKUNGAN; IMB berdasarkan komitmen
d. IMB diterbitkan)
3. Dalam hal ada perbaikan, Perbaikan UKL-UPL dan Paling lama 5 hari kerja
penyampaian kembali UKL-UPL kepada instansi LH
sesuai kewenangan (Pelaku Usaha)
4. Penetapan persetujuan rekomendasi UKL-UPL
(Pemerintah)
Pengawasan Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan dengan
Melengkapi Amdal atau UKL-UPL dalam Sistem OSS
Pernyataan Komitmen Izin Usaha PEMENUHAN KOMITMEN dalam jangka waktu tertentu antara
Pemenuhan: Berdasarkan lain:
a. Izin Lokasi;
b. IZIN LINGKUNGAN; Komitment 1. Izin Lokasi (sektor BPN/ATR);
c. IMB (i.e. diterbitkan setelah Izin 2. IMB (Sektor PUPR);
Lokasi, Izin Lingkungan dan IMB
diterbitkan)
3. Izin Usaha Penyedian Tenaga Listrik dan Izin Operasi (sektor
Ketenaga Listrikan);
4. Izin Pembangunan Pelabuhan (TUKS/TELSUS) (Sektor
Pelaku pernyataan Lembaga Perhubungan);
Usaha Komitmen 5. IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN (IPPKH) (Sektor LHK)
OSS
Izin
Sharing/Pertukaran data & Informasi dalam Proses pemenuhan komitmen
Pernyataan Komitmen Izin
Lingkungan
Lingkungan dengan
berdasarkan
MELENGKAPI AMDAL komitmen
Penetapan keputusan
kelayakan lingkungan hidup
perbaikan
merupakan pemenuhan
dokumen Andal
Catatan (Persyaratan): Pelaku dan RKL-RPL
dokumen Amdal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 50
usaha wajib telah memiliki data huruf b.
Melengkapi
Persyaratan teknis (Penyusunan & Penilaian)
terkait dengan aspek Amdal atau UKL-UPL
PPLH lainnya juga
akan menjadi bagian
dari Dokumen LH i.e. Perubahan Izin Lingkungan
Udara, kerusakan LH
(Perubahan Kelola-Pantau)
Pasal 64 PP 24/2018: Perubahan Izin Lingkungan dan
Integrasi Izin PPLH ke dalam Izin Lingkungan
Kelola-Pantau sudah
PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN
Berdasarkan Komitmen:
Rinci & Operasional
(Perubahan Kelola-Pantau: Kajian
Izin PPLH)
SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
Dinilai oleh KPA/Tim
sudah memuat/ melampirkan Perubahan SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
Teknis KPA dengan
persyaratan dan kewajiban Izin sudah memuat/ melampirkan persyaratan
melibatkan
PPLH secara Rinci dan kewajiban Izin PPLH secara rinci
Unit Kerja Teknis
Implementasi
Izin Lingkungan
i.e. Unit Pengendalian
Pencemaran atau LB3
Imtegrasi Izin PPLH ke Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan (Amdal/UKL-UPL) serta
Izin Komersial/Operasional
Pernyataan Komitmen
Pemenuhan: Izin Usaha Berdasarkan
a. Izin Lokasi; Komitmen Proses Melengkapi Komitmen
b. Izin Lokasi perairan;
c. IZIN LINGKUNGAN;
(diterbitkan setelah Izin Lokasi, Izin
Lingkungan dan IMB berdasarkan
Izin Lokasi, IMB dan Izin Usaha
d. IMB komitmen diterbitkan)
Integrasi
Catatan (Persyaratan): Pelaku
usaha wajib telah memiliki DATA
DAN INFORMASI YANG Proses Melengkapi Amdal atau UKL-UPL
LENGKAP/memadai untuk
memenuhi semua komitmen
perizinan sebelum mengajukan ke
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN LINGKUNGAN DENGAN MELENGKAPI Amdal
OSS;
atau UKL-UPL
5
Perubahan Izin Lingkungan Untuk Usaha dan/atau Kegiatan
yang Termasuk di dalam Sistem OSS
(Peraturan Menteri LHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018)
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018: PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN
pemantauan LH;
3. Perubahan yang berpengaruh
Rekom hasil Perubahan
terhadap LH (ada 9 Kriteria) Penyusunan Penilaian atau
Pengumuman dan Pengisian Pemeriksaan penilaian atau keputusan
ANDAL & RKL- Penilaian akhir
4. Perubahan Dampak/Risiko LH Konsultasi Publik Formulir KA oleh Formulir KA oleh Penilaian Akhir kelayakan LH
RPL oleh ANDAL & RKL-RPL
oleh Pemrakarsa Pemrakarsa Tim Teknis Oleh KPA
Andal dan RKL- atau ketidak-
(Audit LH atau ARLH) Pemrakarsa RPL oleh KPA layakan LH
5. Rencana Usaha/Kegiatan tidak
dilaksanakan setelah 3 Tahun PEMENUHAN KOMITMEN PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN DENGAN
Izin Lingkungan diterbitkan MELENGKAPI AMDAL BARU
Dokumen Adendum Andal dan Dokumen Adendum Andal dan RKL- Dokumen Adendum Andal dan
RKL-RPL Tipe A (55 +5 = 60 hari) RPL Tipe B (30 + 5 = 35 hari) RKL-RPL Tipe C (14 + 5 = 19 hari)
Dokumen Adendum Andal dan RKL- Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
RPL Tipe A disusun dengan muatan: Tipe B disusun dengan muatan: Tipe C disusun dengan muatan:
1. Pendahuluan; 1. Pendahuluan; 1. Pendahuluan;
2. Deskripsi rencana usaha dan/atau 2. Deskripsi rencana usaha dan/atau 2. Deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatan; kegiatan kegiatan;
3. Deskripsi rona lingkungan hidup; 3. Deskripsi rona lingkungan hidup; 3. RKL-RPL;
4. Evaluasi kegiatan eksisting dan 4. Evaluasi kegiatan eksisting dan 4. Daftar pustaka; dan
pemilihan DPH yang sesuai identifikasi komponen lingkungan
dengan perubahan usaha yang terkena dampak 5. Lampiran
dan/atau kegiatan;
5. RKL-RPL;
5. Prakiraan dan evaluasi dampak
lingkungan; 6. Daftar pustaka; dan
Hari: Jangka waktu
6. RKL-RPL; 7. Lampiran penilaian dan penetapan
7. Daftar pustaka; dan perubahan SKKL
8. Lampiran
6
Pengaturan RKL-RPL Rinci di dalam Kawasan
(i.e. Kawasan Industri, Kawasan Ekonomi Khusus)
melalui Sistem OSS
Pasal 35 PP 24/2018: Ketentuan Izin Lingkungan di Kawasan
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan PENGAWASAN ATAS RKL-RPL RINCI DIATUR DENGAN PERATURAN
MENTERI yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(DIRJEN GAKKUM KLHK)
Implikasi Ketetuan Pasal 35 PP 24/2012 terhadap Penaatan Lingkungan Hidup terhadap
Pengelola Kawasan dan Pelaku Usaha (Tenant) di Dalam Kawasan (i.e. Kawasan Industri)
TENANT-TENANT:
RKL-RPL Rinci yang
disusun
berdasarkan RKL-
RPL Kawasan
Industri dan
disetujui oleh
Pengelola Kawasan
Industri
Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pedoman Penyusunan, Penilaian
serta Pelaksanaan RKL-RPL Rinci Perusahaan Industri di dalam Kawasan Industri
1. RKL-RPL Rinci sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a wajib disusun oleh Perusahaan Industri yang
skala/besaran usaha dan kegiatannya termasuk wajib memiliki AMDAL atau UKL/UPL;
2. SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a wajib disusun oleh Perusahaan Industri yang skala/besaran usaha
dan kegiatannya termasuk:
a. usaha mikro dan kecil, dan
b. diluar usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL/UPL
Penyusunan/Pengisian RKL-RPL Rinci oleh Pelaku Usaha
di dalam Kawasan Industri
1. Pelaku usaha di dalam kawasan industri wajib menyusun RKL-RPL rinci
berdasarkan RKL-RPL kawasan industri;
2. Penyusunan RKL-RPL rinci dilakukan melalui pengisian formulir RKL-RPL
rinci;
3. Formulir RKL-RPL rinci antara lain memuat:
a. Identitas pelaku usaha (perusahaan industri) di dalam kawasan
industri;
b. Deskripsi rinci rencanan usaha dan/atau kegiatan perusahaan
industri;
c. dampak lingkungan yang akan terjadi;
d. Program pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup secara rinci
e. Pernyataan komitmen pelaku usaha untuk melaksanaan ketentuan
yang tercantum di dalam formulir RKL-RPL Rinci;
f. Lampiran
4. Pengisian formulir RKL-RPL rinci dilakukan sesuai dengan pedoman
pengisian formulir RKL-RPK rinci sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I
Peraturan Menteri ini;
5. Penggunaan teknologi informasi dalam pengisian formulir RKL-RPL rinci?
Pemeriksaan dan Persetujuan RKL-RPL Rinci oleh Pengelola Kawasan Industri
1. Pelaku usaha mengajukan formulir RKL-RPL rinci yang telah diisi kepada
pengelola kawasan industri
2. Pengelola kawasan industri melakukan pemeriksaan RKL-RPL rinci yang
diajukan oleh pelaku usaha;
3. Pemeriksaan RKL-RPL rinci dilakukan dengan tahapan:
a. Pemeriksaan secara administratif
b. Pemeriksaan substansi teknis RKL-RPL rinci;
4. Pemeriksanaan secara administratif RKL-RPL rinci antara lain mencakup
kesesuaian isian formulir RKL-RPL rinci dengan pedoman pengisian
formulir RKL-RPL dan......;
5. Pemeriksaan substansi teknis RKL-RPL rinci dilakukan terhadap
pemenuhan kriteria persetujuan RKL-RPL rinci;
6. Pemeriksaan RKL-RPL rinci dilakukan oleh......(misal unit semacam PTSP
atau unit tertentu yang dibentuk oleh pengelola kawasan);
7. Pengaturan tentang tata cara pemeriksaan RKL-RPL rinci dan
perbaikannya i.e. Rapat, menggunakan teknologi informasi dll;
Pemeriksaan dan Persetujuan RKL-RPL Rinci oleh Pengelola Kawasan Industri
RTRW/RDTR
Amdal Implementas ARLH Tata Ruang
atau Aud Paska
i Izin it LH
UKL-UPL Usaha/
RPPLH KLHS Lingkungan &
Kegiatan
Izin PPLH
serta
Izin Continuous ARL
ARLH Improvement H
Lingkungan Pencana Penutupan
Izin Pinjam
Pakai Usaha dan/atau
Kawasan Pengawasan kegiatan serta
Daya Dukung & Hutan atau
Lingkungan Hidup
Persetujuannya
Pelepasan
Daya Tampung Kawasan
Lingkungan ARLH HPK Penaata BML KBKL Pemanfaatan
Hidup n Ruang Paska
Hasil ERA merupakan Penegakan Hukum Usaha/Kegiatan
bagian dari Amdal Lingkungan Hidup
Instrumen
Ekonomi LH Instrumen Ekonomi LH Instrumen Ekonomi LH Instrumen Ekonomi LH
Proses Amdal
Tahap Perencanaan
1 2 3 4 5
Rencan Studi PraDisain
a Kelayak Rinci
Kontruksi Operasi
Umum an dan
Amdal disusun oleh pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu usaha
Konstruksi
dan/atau kegiatan Tidak sesuai
dengan rencana
tata ruang,
KA 1 dokumen Amdal
ANDAL 2 tidak dapat
Lokasi rencana dinilai dan wajib
RKL-RPL 3 usaha dan/atau dikembalikan
Dokumen kegiatan wajib sesuai kepada
AMDAL dengan rencana tata pemrakarsa
ruang
Sumber: Pasal 4-5 PP 27/2012 Izin Lingkungan
Proses Pelibatan
Masyarakat dalam
Penyusunan &
Penilaian
Kajian dan Penilaian secara Teknis Dokumen Amdal
dan Izin
dan Saintifik
(Technical & Scientific Assessment & Review) Lingkungan
Penyusunan UKL-UPL
Tahap Perencanaan
1 2 3 4 5
Rencana Studi Disain Konstruksi Operasi
Umum Kelayakan Rinci
2. Izin pemanfaatan air Pasal 20 ayat 3 PP 82/2001 Peraturan MENLH No. 1 Tahun
limbah untuk aplikasi Huruf b. tentang PKA & 2010: Tata Laksanana
ke Tanah (Land PPA Pengendalian Pencemaran air
Application)
Usaha dan/atau
Tatalaksana Perubahan Izin Lingkungan:
Kegiatan wajib Amdal 1) Pasal 65-67 PP 24 Tahun 2018; dan
atau UKL-UPL yang 2) Pasal-Pasal Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dalam
1 masuk dalam Sistem Peraturan MENLHK tentang Tata Laksana Penyusunan,
Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen LH Dalam
OSS Pelaksan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
(Tercantum di Lampiran I PP
Elektronik (Peraturan Menteri LHK No.
24/2018) P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018)
Perubahan Usaha 5
Rencana Usaha/Kegiatan tidak
dan/atau Kegiatan dilaksanakan setelah 3 Tahun Izin
Lingkungan diterbitkan
Usaha dan/atau
Kegiatan Arahan MENTERI
Perubahan
Izin GUBERNUR
Lingkungan Bupati/Walikota
Perubahan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup
2. Penambahan kapasitas Penambahan jumlah produk yang dihasilkan dari proses produksi
produksi; suatu usaha dan/atau kegiatan
3. Perubahan spesifikasi Perubahan yang antara lain meliputi perubahan desain; proses
teknik yang produksi; perubahan bahan baku; perubahan bahan penolong;
mempengaruhi dan/atau perubahan penggunaan jenis sumber daya yang digunakan;
lingkungan; yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
i.e. Perubahan jenis dan/atau karakteristik bahan baku, bahan
penolong dan bahan bakar, sistem silvikultur
Lanjutan - Jenis perubahan dan kriteria perubahan yang berpengaruh terhadap
lingkungan hidup