Anda di halaman 1dari 3

A.

CARA PENGAJUAN HKI


1. Proses Pengajuan HKI
Proses pengajuan HKI pada Direktorat Jenderal HKI dapat dilakukan dengan
melalui tiga cara, yaitu sebagai berikut.
a) Pengajuan HKI melalui Kantor wilayah
Proses pengajuan atau pendaftaran HKI dapat dilakukan melalui Kantor
Wilayah Departemen Hukum dan HAM yang berada di masing-masing ibu
Kota Provinsi. Misalnya kita berada di Provinsi Jawa Tengah, maka kita dapat
mengajukan HKi di Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM yang
berada di Semarang.
b) Pengojuan HKI melalui Online
Pengajuan HK juga dapat dilakukan secara online sehingga kita tidak perlu
datang ke Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM atau Direktorat
Jenderal HKI. Pengajuan HKI dengan menggunakan sistem online dapat
dilakukan dengan mengakses https://e-hakcipta.dgip-go.id/. dan kita akan
langsung terhubung dengan website Ditjen HKI pusat.
c) Pengajuan HKI melalui Jasa Konsultan
Konsultan HKI adalah seseorang yang memiliki keahlian di bidang HKI
dan secara khusus memberikan jasa di bidang pengajuan dan pengurusan
permohonan paten, merek, desain industri serta bidang lainnya dan terdaftar
sebagai konsultan HKI di Direktorat Jenderal HKI.

2. Syarat-Syarat yang Harus Dipenuhi dalam Pengajuan HKI


Syarat mengajukan permohonan hak paten HAKKI karya intelektual benar-benar
terbarukan, artinya belum ada yang pernah mengajukan sebelumnya. Untuk
mengetahui apakah karya kita merupakan terbarukan atau tidak, kita dapat melakukan
pengeckan dokumen paten di database DJHKI dan kantor paten di luar negeri. Jika
karya kita belum bersifat terbarukan, proses selanjutnya adalah membuat proposal
pengajuan paten.
Setelah dilakukan penelusuran dan dapat diyakini bahwa invensi yang akan
dipatenkan masih mengandung kebaruan, langkah selanjutnya adalah membuat
spesifikasi paten, yang terdiri sekurang-kurangnya atas:
1) Judul Invensi; Latar Belakang Invensi, yang menerangkan teknologi yang
ada sebelumnya serta masalah yang terdapat pada teknologi tersebut, yang
coba ditanggulangi oleh invensi;
2) Uraian Singkat Invensi, yang menerangkan secara ringkas mengenai fitur-
fitur yang terkandung dalam, dan menyusun, invensi;
3) Uraian Lengkap Invensi, yang menerangkan mengenai bagaimana cara
melaksanakan invensi;
4) Gambar Teknik, jika diperlukan untuk menerangkan invensi secara lebih
jelas;
5) Uraian Singkat Gambar, untuk menerangkan mengenai Gambar Teknik
yang disertakan;
6) Abstrak, ringkasan mengenai invensi dalam satu atau dua paragraf;
7) Klaim, yang memberi batasan mengenai fitur-fitur apa saja yang dinyatakan
sebagai baru dan inventif oleh sang inventor, sehingga layak mendapatkan
hak paten.

3. Kelengkapan Dokumen
Dokumen-dokumen yang harus dilengkapi dalam proses pengajluan HKl adalah
sebagai berikut :
a. Surat Pernyataan Hak, yaitu surat yang menyatakan bahwa seseorang ingin
mengajukan
b. perlindungan kepada Direktorat Jenderal HKI agar apa yang sudah ia ciptakan
tidak diklaim oleh orang lain.
c. Surat Pengalihan Hak, yaitu surat pengalihan hak menyatakan bahwa
pencipta karya menyerahkan karya ciptanya kepada seseorang untuk diproses
agar mendapatkan HKI
d. Surat kuasa, yaitu surat kuasa adalah surat yang berisi pelimpahan wewenang
dari seseorang kepada seseorang yang lain. Surat kuasa biasa di buat ketika
seseorang mengalami halangan untuk suatu keperluan sehingga memerlukan
bantuan orang lain untuk mengurus hal tersebut.
e. Fotocopi KTP atau ldentitas pemohon dan pencipta karya.
f. Fotokopi Akta pendirian badan hukum yang dilegalisi
g. fotokopi NPWP usaha badan hukum
h. Fotokopi KTP atas nama pemohon badan hukum untuk ditandatangani surat
pernyataan dan surat kuasa.

TUGAS HARIAN
1. Jelaskan pengertian HKI menurut anda!
2. Apa manfaat hak atas kekayaan intelektual
3. Jelaskan dasar hukum atas hak atas kekayaan intelektual
4. Apa syarat karya intelektual yang dapat dipatenkan
5. Bagaimana prosedur mengajukan HKI

Anda mungkin juga menyukai