Anda di halaman 1dari 8

Aktivitas

Metode
1 Metode Ajar Aktivitas Dosen/ Sumber
Media Ajar Evaluasi dan
(STAR)3
Pertemuan ke

Mahasiswa Nama Ajar


Toaik Penilaian2
Tujuan Ajar/ Pengajar
(pokok, subpokok

Audio/Video
Keluaran/

Presentasi

Soal-tugas
bahasan, alokasi

Gambar
Indikator

Web4
Teks
waktu)

7 Dapat menjelaskan; Pokok Bahasan:    -  - Tanya jawab Mahasiswa (1) Baca Memandu Pustaka: Bahan
istilah-istilah yang Fisiologi Pasca Panen secara langsung berkelompok bahan ajar diskusi dan ajar.
berhubungan dengan Tanaman Industri dan Kuis dengan dan berdiskusi sebelum Menjelaskan
fisiologi pasca panen, Sub bahasan: Skoring 0-100 tentang kuliah, di depan
proses fotosintesa, dan Istilah-istilah dalam (PAN) pembeda bahan (2) menyimak kelas.
dapat memberikan fisiologi pasca panen Agro-non agro, penjelasan
contoh untuk beberapa tanaman industru juga industri (3) Unduh Pengajar:
bahan agroindustri. Proses fotosintesis dan agro dan non bahan ajar Makhmudun
contoh dalan buah- agro. setelahkuliah Ainuri
buahan (4) Mengerja
Aktivitas Hidup yang kan kuis
Bersifat Internal
(terjadi dalam jaringan
bahan/tanaman)
Proses pra-panen.

Waktu: 1x50 mnt (1


JPL)

1
Masing-masing media ajar disertakan dalam bentuk handout setiap minggu/pertemuan.
2
Evaluasi mahasiswa dapat berupa: Kuis, Tugas, Self-Test, Tes formatif, Tes sumatif. Evaluasi mahasiswa ditujukan untuk mengukur ketercapaian tujuan (pada Kolom 2).
3
UGM menggunakan sistem pembelajaran STAR (Student Teacher Aesthetic Role-Sharing): kombinasi optimal antara SCL (Student Centered Learning) dan TCL (Teacher
Centered Learning).
4
Tautan di internet disajikan dalam kolom terakhir (Sumber Ajar). Untuk materi online yang dikembangkan sendiri gunakan LMS eLisa http://elisa.ugm.ac.id/
I. BAHAN AJAR FISIOLOGI PASCA PANEN
A. RKPM Minggu ke-7
B. Bahan Ajar Minggu ke-7
1. Materi Utama
a. Istilah-istilah
Beberapa istilah yang sering dijumpai pada pembahasan atau kajian terkait dengan
sifat fisologi bahan agroindustri, diantaranya;
1) Fisiologi : Ilmu faal yang berkaitan dengan aktivitas hidup
2) Hidup : Tumbuh dan berkembang dengan ciri utama adanya proses
metabolisme yang dialami oleh jasat, bahan yang kita perbincangkan.
3) Metabolisme: Proses yang berhubungan dengan nutrisi (transport,
penggunaan dan perubahan), respirasi (ekstraksi energi dari bahan yang
dikatabolisme), dan sintesis (fotosintesis dan fermentasi)
4) Pengabdian Jasat Hidup: Tumbuh, berkembang dan menangkarkan atau
berbiak (reproduksi dan adaptasi)
5) Bahan lepas panen: Merupakan bahan hidup, walaupun bentuk aktivitasnya
dibandingkan dengan fisiologi prapanen tidak semuanya sama.
6) Fisiologi lepas panen : Menyangkut ilmu faal yg berkaitan dengan produk hasil
pertanian sebelum dan selama produk diolah lebih jauh menjadi berbagai bentuk
dan sediaan akhir.
7) Aktivitas Hidup : Sintesa energi, baik energi primer maupun sekunder
8) Sintesis energi : kemampuan jasad mengekstraksi dan mensintesa energi untuk
keperluan dari unsur in organik dengan bantuan enrgi primer (energi surya),
terutama tumbuhan berklorofil
9) Kegiatan Fotosentesis : Proses perubahan/pembentukan energi sekunder
(karbohidrat, protein dan lemak) dari energi primer dari unsur-unsur inorganik.
Salah satu aktivitas hidup adalah melakukan proses fotosintesis. Adapun mekanisme
terjadinya dan hasil dari proses fotosintesis disajikan pada Gambar 1.

Energi Surya
Fotosintesis

CO2 + H2O (C6H12O6)n + n O2


Klorofil
Fotolisa air adl. Perombakan air
H2O menjadi H dan O

Gambar 1. Proses dan mekanisme proses fotosintesis

Proses fisiologi erat hubungan dengan kondisi lingkungan dan sifat bahan (O2, CO2,
suhu, pH, kadar air dan sebagainya). Sebagai contoh: buah Kesemek, memiliki
tekstur agak keras disertai warna coklat dan kekuningan. Serta rasanya yang getir
atau sepet (Gambar 2).

Kondisi awal :
Agak keras
Warna coklat Rasa getir/sepet
Kekuningan

Gambar 2. Kondisi buah kesemek.

Rasa sepet merupakan hasil dari kelarutan tanin dalam buah pada kadar air tinggi,
modifikasi proses fisiologinya adalah, dengan perendaman dalam air kapur ± 5 hari
(rasa getir dapat dihilangkan, bonyok kulit dapat dihindari, warna berubah menjadi
putih) menyebabkan tidak disukai oleh konsumen. Namun dengan penyimpanan
dialiari CO2 50 l/jam selama ± 4 hari menyebabkan (perubahan warna menjadi putih
dapat dihindari, pelarutan tanin dapat dicegah karena relatif padat, sehingga rasa
getir/sepet dapat dicegah).
Peranan CO2 dalam memodifikasi sifat fisiologi tersebut adalah menekan proses
respirasi, upaya mencegah kelarutan tanin, sebagai metoda handling produk
pertanian, meningkatkan nilai tambah, dan perbaikan mutu produk agro industri.
Dalam kasus ini, dikenal quotien respirasi (QR), yaitu rasio antara CO dengan O2.
(QR = CO/O2)
b. Aktivitas Hidup yang Bersifat Internal (terjadi dalam jaringan bahan/tanaman).

Fisiologi pasca panen tidak lepas dari fisiologi pra panen. Prosenya melibatkan
aktivitas biokatalisator enzimatik yang terjadi pada/dalam sel tanaman. Secara
umum, tanaman terdiri dari apa yang disebut sebagai “Individu”, yang dapat berupa
unisellular (bersel satu) atau multi sellular (bersel banyak).
Terdapat hubungan aktivitas yang saling berpengaruh dalam tanaman, mulai dari sel
sampai dengan individu yang dikenal sebagi “Internal activity”, yakni; mulai dari sel
dengan segala penyusunnya, membentuk satu kesatuan tatahubungan dan fungsi
dengan sel-sel lain menjadi jaringan, jaring-jaring juga menyatu kedalam ikatan dan
fungsi membentuk organ dan organ-organ membentuk keutuhan fungsi menjadi
individu ( Sel à jaringan à organ à individu).
Sel sebagai penyususun jaringan pun memiliki Inti Sel yang terdiri dari dinding dan
cairan sel. Penyusun lainnya; Lamela tengah, Dinding sel sekunder, Cairan sel
sitoplasma, Dinding sel primer, dan Benang-benang plasmadimata (sebagai
penghubung antarsel).
Secara lebih detail komponen penyusun sel terdiri atas; Benda-benda golgi (sebagai
penghubung), Membran sel, Cairan sitoplasma, Nucleus =inti sel, Nucleolus,
Lisosoma, Ribosoma (sintesa protein), Vakuola, dan Mitokondria (respirasi). Maing-
masing komponen penyusun tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing
dalam melakukan aktivitas hidup/sifat fisiologi bahan agroindustri. Baik dan tidaknya,
berfungsi dan tidaknya suatu kehidupan ditentukan kondisi dan aktivitas komponen-
komponen dalam sel tersebut.
Sebagai catatan; dalam vakulla kemungkinan terjadi absorbsi untuk melawan
gradien konsentrasi dan gradien tegangan listrik, sementara mitokondria berfungsi
untuk mereduksi sumber energy.

c. Prose pra-panen
Photosintesis, sbg dasar kehidupan adanya sistesa energi sekunder dan energi
primer.

Energi surya Senyawa organik


Energi inorganik (energi skunder)

6 nH2O + 6n CO2 (C6H12O6)n + n O2

Deforestry (pembabatan hutan) misalnya, dapat mengganggu produksi O2 ke udara


dan menurunnya CO2.
Proses terjadinya reaksi fotosintesa adalah;
Fotolisa air (Fase terang/photo)

Energi photon/surya (e = he/λ ) λ : Jenis dan lama


penyinaran

H2O + Akseptor → 2 AH2 + O2


Klorofil di dlm khloroplas

Aseptor Hidrogen NADPH2


NADP

6 AH2O + 6 CO2 → C6H12O6 + 3O2 + A


(karbohidrat zat hidrat arang photosintesis), C3, C4, CAm

C3 dari CO2 ditangkap RuDP (rebulosa dipuspat) tanaman subtropics. Tanaman


yg kurang efisien fotosintesisnya juga penggunaannya, produktivitas rendah shg
perlu tanaman lindung (toleran thp naungan). Cirinya; berdaun relatif lebar
(tanaman lantai hutan, bayem, tales, kakau, vanili dan cengkeh ).

C4 dari peru enol piruvat (PEP) tdk ada photo respirasi (tanaman tropis). Efisien di
dalam sistem potosintesis, efisien menggunakan air, tahan terhadap penyinaran
radiasi tinggi. Produktivitas relatif lebih tinggi, termasuk didalamnya adalah
jagung, kelapa, tebu, kelapa sawit dsb. Ciri-ciri yang dapat dilihat adalah
berdaun runcing dan tdk tahan naungan
Cam ditijau dari letak dan kejadian proses yg berbeda, penangkap CO2 juga
PEP, tetapi prosesnya berbeda dan malam hari. Tanaman padang pasir, sangat
tahan kering krn pd siang hari stomatanya menutup. Fotolisa air dan pengikatan
CO2 terjadi hanya pada malam hari.

PS; photo sintesa

Rs; photo respirasi

Net PS = PS-Rs
U

P
S
L
a
J

10 20 30 40
Suhu, oC

Proses berlangsung siang hari yg langsung menangkap O2 terlepas dr proses


PS. Naiknya PS diikuti menaiknya laju energi RS.
Fase cahaya, menghasilkan NADPH2 dan ATP, reaksi cahaya dg Q10 = 1
(laju reaksi pada t + 10 oC dibagi dg laju reaksi pd t oC. Kuantitas dan kualitas
pigmen menentukan spektrum absorbsi yg menentukan efek sinar
monokromatis dlm reaksi cahaya (photoreaksi) Intensitas cahaya.
Fase Gelap, reaksi kimia murni dg Q10 = 2-3. Konsentrasi CO2 dan difusinya.
Mulut/stomata cenderung menutup difusi CO2 terhalang, laju PS fase gelap
terhambat dan PS menurun. Reaksi enzimatik yg memerlukan lingkungan
khusus dan peka faktor luar, konsentrasi CO2, intensitas cahaya/suhu, air,
tersedianya unsur-unsur, pH dsb.
Dalam Inti sel, DNA dan RNA dinucleik acid penyusun kromosum pembawa
sifat keturunan dari suatu individu, tersusun dari lemak dan protein tempat
terjadinya respirasi. Sementara respirasi merupakan anabolisme, perombakan
bahan baku (lemak, protein dan pati), energi bagi kelangsungan proses
berikutnya untuk tumbuh dan berkembang. Mekanisme kejadiannya seperti
skema dibawah ini;
Reaksi glukosa, perubahan gula menjadi
Pati Glukosa

Gliserol As Piruvat As Amino C3


Lemak

As Lemak As Co A As Amino C3
Terjadi didlm metokondria dg disertai pelepasan NAD dan FAD serta perombakan As piruva
Krebs Cycle
QR = 1 bhn baku pati zat karpohidrat
Prtein = 0,74 As. Amino
Lemak = 0,85
CO2

2. Materi Pengayaan
Baca bahan ajar penerapan sifat fisiologi bahan agroindustri
Bahan peraga yang dilengkapi dngan gambar-gambar dan foto kejadian.
3. Materi untuk latihan mandiri atau kelompok
Gambarkan secara menyeluruh beserta nama komponen serta fungsinya penyusun sel.
C. Evaluasi Mahasiswa
1. Rekam keatifan keterlibatan dalam proses pembelajaran
2. Kuis singkat
3. Hasil tugas mandiri/kelompok

I. EVALUASI MAHASISWA

A. Evaluasi Formatif
1. Dilakukan dengan diskusi tanya jawab secara langsung, baik untuk menjajaki
pengetahuan sebelumnya maupun respons atas proses pembelajaran.
2. Dilakukan dengan memanfaatkan sampling mahasiswa untuk memberikan review
atas materi pembelajaran minggu sebelumnya dan materi yang sedang didiskusikan.
3. Pada minggu-minggu tertentu dilakukan kuis secara tertulis sesaat setelah
pembelajaran selesai.
4. Tugas rumah bagi kuis-kuis atau tambahan problem untuk diselesaikan.

B. Evaluasi Summatif

Dilakukan melalui ujian formal mengikuti jadwal fakultas dalam bentuk ujian tengah
semester dan ujian akhir semester, dengan cara tertulis dan tutup buku.

C. Pengolahan Hasil Evaluasi

Pengolahan hasil evaluai pembelajaran yang diujudkan dalam bentuk nilai akhir, sebagai
berikut:

1. Kemampuan Mahasiswa

Daya serap atau transfer kompetensi hasil proses pembelajaran dari berbagai sumber
evaluasi, akhirnya diakumulasikan dengan menggunakan rumus, sebagai berikut:
Sum
Nilai Akhir
ber Nilai (N) Bobot (B) Nilai Huruf
(NxB)
Nilai
Kehadiran Minimal 75 % A : ≥ 75
Kuis, Tugas, N1 30 % 0,3 x N1 B : 65 – 74
PR dll. C : 55 – 64
Ujian tengah N2 30 % 0,3 x N2 D : 45 – 54
semester E : ≤ 44
Ujian Akhir N3 40 % 0,4 x N3
Total 100 % 100
Keterengan : Kehadiran mahasiswa minimal 75 % dari total kuliah.
N1, N2 dan N3 maksimal masing-masing 100

2. Faktor lain (kehadiran) dipertimbangkan

Anda mungkin juga menyukai