Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NUTRISI TANAMAN
“Metabolisme Kalsium, Magnesium dan Sulfur”

Oleh:

FATKUR RAHMAN
NIM. DIB1 18077
AGROTEKNOLOGI-D

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar
sehingga saya pada akhirnya bisa menyelesaikan Makalah Nutrisi Tanaman tepat
pada waktunya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang bersangkutan Mata
Kuliah Nutrisi Tanaman yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Semoga Makalah Nutrisi Tanaman yang telah saya susun ini turut
memperkaya khazanah ilmu genetika serta bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman para pembaca.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna. Saya juga menyadari bahwa Makalah Nutrisi Tanaman juga masih
memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu saya mengharapkan saran serta
masukan dari para pembaca sekalian demi penyusunan Makalah Nutrisi Tanaman
dengan tema serupa yang lebih baik lagi.

Baubau, Mei 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................ 5
1.3. Tujuan.......................................................................................................... 5

BAB II. PEMBAHASAN


2.1. Pengertian Sulfur, Magnesium dan Kalsium............................................... 6
2.3. Bagaimana Peran/Fungsi Sulfur, Magnesium dan Kalsium........................ 7
2.3 Metabolisme Sukfur, Magnesium dan Kalsium........................................... 8
2.4. Gejala Kelebihan dan Kekurangan Sulfur, Magnesium dan Kalsium......... 10
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan.................................................................................................. 14
3.2. Saran.............................................................................................................14.
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap tanaman memerlukan paling sedikit 16 unsur atau zat hara agar
pertumbuhannya normal. Dari ke-16 unsur tersebut, 3 unsur (karbon, hidrogen, dan
oksigen) diperoleh dari udara, sedangkan 13 unsur lagi disediakan oleh tanah. Unsur
esensial bagi tanaman tersebut dibedakan lagi ke dalam unsur makro dan mikro,
dimana unsur makro merupakan unsur yang dibutuhkan dalam jumlah besar, dan
mikro merupakan unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Untuk dapat tanaman
tumbuh dengan normal, maka keseluruhan unsur esensial tersebut harus terpenuhi.
Salah satu unsur hara makro esensial bagi tanaman yang akan dibahas pada
makalah ini adalah unsur hara S (Sulfur), Mg (Magnesium) dan Ca (Kalsium). Kedua
unsur tersebut merupakan unsur yang banyak dibutuhkan oleh tanaman. S (Sulfur),
Mg (Magnesium) dan Ca (Kalsium) memiliki fungsi dan peran penting, fungsi
penting S antara lain membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi
lebih hijau., menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen, meningakatkan
jumlah anakn yang menghasilkan (pada tanaman padi), berperan penting pada proses
pembulatan zat gula, memperbaiki warna, aroma, dan kelenturan daun tembakau
(khusus pada tembakau omprongan), memperbaiki aroma, mengurangi penyusutan
selama penyimpangan, memperbesar umbi bawang merah dan baeang putih. Selain
sulfur Mg (Magnesium) juga memiliki fungsi penting antara lain sebagai aktivator
yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini
sangat dominan keberadaannya di daun, terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi
kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis.
Fungsi unsur kalsium bagi tanaman adalah sebagai pembentuk enzim. Fungsi
utama Kalsium (Ca) ialah berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel,
dan mengatur distribusi hasil fotosintesis. Apabila tanaman mengalami kekurangan
ataupun kelebihan unsur S (Sulfur), Ca (Kalsium) dan Mg (Magnesium), maka
tanaman tersebut akan mengalami atau menimbulkan gejala-gejala ketidaknormalan
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Untuk itu sangat penting

4
mempelajari dan membahas lebih lanjut mengenai unsur S (Sulfur), Ca (Kalsium) dan
Mg (Magnesium).

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah makalah ini yaitu:


1. Apa yang dimaksud dengan unsur hara S (Sulfur), Mg (Magnesium) dan Kalsium
(Ca) ?
2. Bagaimana peranan unsur hara S (Sulfur), Mg (Magnesium) dan Kalsium (Ca)
bagi tanaman ?
3. Bagaimana proses metabolisme unsur hara S (Sulfur), Mg (Magnesium) dan
Kalsium (Ca) ?
4. Bagaimana gejala yang timbul akibat kekurangan atau kelebihan S (Sulfur), Ca
(Kalsium) dan Mg (Magnesium) ?

1.3. Tujuan

Tujuan makalah ini yaitu untuk mengetahui pengertian, peranan dan proses
metabolisme pada unsur hara S (Sulfur), Mg (Magnesium) dan Kalsium (Ca) bagi
tanaman.

5
BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Unsur Hara S (Sulfur), Mg (Magnesium) dan Kalsium (Ca)

2.1.1. Sulfur (S)

Unsur sulphur lebih dikenal dengan belerang. Sulfur bias didapatkan di dalam
tanah dalam dua bentuk utama, yaiatu organik dan anorganik. Uusur ini diserap
hamper seluruhnya dalam bentuk (SO2-4) dan sebagain kecil sebagai gas belerang
(SO4) yang diserap oleh tanah dan atmosfer. Unsur S diperlukan oleh tanaman dalam
jumlah banyak, lebih sedikit dibandingkan N dan K, serupa dengan P, Cad an Mg.
Namun, kebutuhan akan sulphur bagi tanaman harus sesuia untuk mendapatkan hasil
yang optimal.

2.1.2. Magnesium (Mg)

Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi


beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun ,
terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan
untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti
pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis protein. Magnesium
merupakan bagian dari klorofil, pektih dan fitin.Magnesium adalah unsur mobil dan
sebagian besar larut dalam cairan sel.

2.1.3. Kalsium (Ca)

Kalsium (Ca) merupakan salah satu unsur hara makro sekunder yang memiliki
peran cukup penting dalam siklus hidup tanaman.Unsur hara ini menjadi komponen
utama penyusun struktur dinding sel dan membran tanaman.Untuk jangka pendek, Ca
dibutuhkan untuk meminimalisir terjadinya infeksi dari organisme penyebab penyakit
yang bersinggungan dengan bagian luar tanaman. Unsur Ca adalah yang paling
berperan dalam pertumbuhan sel. Unsur ini merupakan komponen yang menguatkan
dan mengatur daya tembus, serta merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada

6
titik tumbuh akar. Bahkan bila terjadi defiensi Ca, pembentukan dan pertumbuhan
akar terganggu dan berakibat penyerapan hara terhambat. Ca berperan dalam proses
pembelahan dan perpanjangan sel, dan mengatur distribusi hasil fotosintesis.

2.2. Peranan Unsur Hara S (Sulfur), Mg (Magnesium) dan Kalsium (Ca) bagi
Tanaman

Menurut (Luhung, 2014) Tiap unsur hara memiliki berbagai peranan bai
tanaman seperti unsur hara Sulfur, Magnesium dan Kalsium antara laian :

2.2.1. Sulfur (S)

Pada umumnya sulphur atau beelrang dibutuhkan oleh tanaman dalam bentuk
asam amino beberapa jenis protein dalam bentuk cystein, methionine dan thiamine.
Disamping itu S juga merupakan bagian biotin, tamin dan ko-enzim A. Diperkirakan
90% S dalam tanaman dalam bentuk asam amino, yang salah satu fungsi utamanya
adalah sebagai penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida antara
rantai-rantai peptida.
Sulfur juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor dan regulator enzim dan
berperan dalam fisiologi tanaman. Selain fungsi yang dikemukakan di atas, peranan
S dalam pertumbuhan dan metabolisme tanaman sangat banyak dan penting,
diantaranya yaitu merupakan bagain penting dari ferodoksin, suatu kompleks Fe dan
S yang tedapat di kloroplas dan terlibat dalam reaksi oksidereduksi dengan transfer
electron serta dalam reduksi nitrat dalam proses fotosintesis.
Lebih dan jelasnya peran sulphur bagi tanaman adalah sebagai berikut:
1. Membantu pembentukan butir hijau daun
2. Menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen.
3. Meningakatkan jumlah anakn yang menghasilkan (pada tanaman padi).
4. Berperan penting pada proses pembulatan zat gula.
5. Memperbaiki warna, aroma, dan kelenturan daun tembakau ( khusus pada
tembakau omprongan).

7
6. Memperbaiki aroma, mengurangi penyusutan selama penyimpangan, memperbesar
umbi bawang merah dan bawang putih.
2.2.2. Magnesium (Mg)

Peranan Magnesium terhadap tanaman dan tanah antara lain:


(1) Menghasilkan Klorofil dengan sempurna,
(2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi,
(3) Meningkatkan kadar minyak pada buah sawit dan lainnya,
(4) Meningkatkan pH tanah dan memperbaiki struktur tanah akibat pemberian pupuk
kimia,
(5) Ketersediaan kandungan hara, phosfor dalam tanah, dan
(6) Dapat mengurangi (menetralisir) racun akibat kandungan Al dan Fe dalam tanah
yang tinggi.

2.2.3. Kalsium (Ca)

Fungsi kalsium bagi tanaman antara lain:


(1) Merangsang pembentukan bulu-bulu akar,
(2) Berperan dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman,
(3) Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang pembentukan biji,
(4) Menetralisir asam-asam organik yang dihasilkan pada saat metabolisme,
(5) Kalsium yang terdapat dalam batang dan daun dapat menetralisirkan senyawa atau
suasana keasaman tanah.

2.3. Metabolisme Unsur Hara S (Sulfur), Mg (Magnesium) dan Kalsium (Ca)

2.3.1. Sulfur

Perana S dalam pertumbuhan dan metabolisme tanaman sangatlah penting,


diantaranya merupakan bagian penting dari ferodoksin, suatu kompleks Fe dan S
yang terdapat pada kloroplas dan terlibat dalam oksidereduksi dengan transfer
electron serta dalam reduksi nitrat dalam proses fotosintesis, S terdapat dalam
senyawa-senyawa yang mudah menguap dan menyebabkan adanya rasa dan bau pada

8
rerumputan dan bawang-bawangan. Sulfur juga dikaitan dengan pembentukan
klorofil yang erat hubunganya dengan proses fotosintesis dan ikut serta dalam
beberapa reaksi metabolisme seperti karbohidrat, lemak dan protein. Tanaman
membutuhkan sulfu dalam jumlah yang hamper sama dengan fosfor. Oleh karena itu
untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara optimal diperlukan ketersedian sulfur
yang cukup di dalam tanah.

2.3.2. Magnesium

Magnesium (Mg) yang terdapat didalam tanah berada dalam bentuk: segera
tersedia, lambat tersedia, dan tidak tersedia bagi tanaman . Unsur Mg yang tersedia
bagi tanaman berada dalam bentuk dapat dipertukarkan dan/atau dalam larutan tanah.
Bentuk lambat tersedia dalam keseimbangan dengan bentuk yang dapat
dipertukarkan, sedangkan yang tidak tersedia terdapat dalam mineral-mineral primer
biotit, serpentin, olivin, dan horblende serta dalam mineral-mineral sekunder khlorit,
vermikulit, ilit dan monmorilonit. Jika mineral-mineral tersebut terlapuk akan
dibebaskan unsur Mg yang dapat diserap oleh tanaman. Magnesium memegang
peranan amat penting dalam proses kehidupan hewan dan tumbuhan. Magnesium
terdapat di dalam klorofil, yaitu yang digunakan oleh tumbuhan hijau untuk
fotosintesis. Magnesium juga mengambil peranan dalam replikasi DNA dan RNA
yang mempunyai peranan amat penting dalam proses keturunan semua organisme. Di
samping itu magnesium mengaktifkan berbagai enzim yang mempercepat reaksi
kimia dalam tubuh manusia. Magnesium dapat digunakan untuk melindungi struktur
besi seperti pipa-pipa dan tangki air yang terpendam di dalam tanah terhadap korosi,
yaitu dengan mengubur keping-keping magnesium di dekat struktur yang dilindungi.
Tanpa keping - keping magnesium ini air dan oksigen akan menyebabkan
korosi pada baja. Hal ini disebabkan karena dalam sistem
magnesium/baja,magnesium sebagai logam aktif, berperan sebagai anode yang
mudah melarut, dan baja sebagai katode. Teknik ini disebut proteksi katodik. Dalam
teknik ini pengurangan bahan magnesium pada suatu saat akan sebanding dengan
jumlah bahan magnesium yang tersisa dan juga sebanding dengan selang

9
waktu. Unsur ini merupakan salah satu hara yang dibutuhkan tanaman untuk kegiatan
metaboliknya. Magnesium berperan penting dalam tanaman karena merupakan satu-
satunya unsur logam yang menyusun molekul klorofil. nzim yang ikut serta dalam
metabolisme karbohidrat yang membutuhkan magnesium sebagai
activator seperti enzim transfosforilase, dehidrogenase, dan karboksilase (Arios,
2005).

2.3.3. Kalsium

Proses metabolisme Ca dalam mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan tanaman, dimana diketahui bahwa unsur Ca ini didapatkan pada
batang dan daun tanaman dan bertugas merangsang pembentukan bulu-bulu akar,
mengeraskan batang dan merangsang pembentukan biji (Lavon et al., 1995). Dengan
tidak adanya Ca maka pembentukan bulu-bulu akar akan terhambat, sehingga
terhambat pula dalam menyerap unsur hara.
Menurut Marschner (1986) indikator defisiensi hara Ca pertama kali terlihat
pada daun yang masih muda, sedangkan untuk tanaman yang defisiensi hara N, K dan
Mg akan tampak pada daun yang telah dewasa. Hal itulah yang menyebabkan
panjang dan lebar daun pada tanaman defisiensi hara Ca lebih kecil-kecil karena sejak
daun masih muda sudah menampakan gejala terhambat pertumbuhannya. Hal itu
sekaligus akan menghambat perkembangan tanaman selanjutnya yang ditunjukkan
oleh bobot kering tanaman yang sangat kecil.

2.4. Gejala Kelebihan dan Kekurangan Unsur Hara Kalsium (Ca), Magnesium
(Mg) dan Sulfur (S)

Menurut (Kusmana dan Istomo, 2003) Unsur hara ternyata memiliki gejala
kekurangan dan kelebihan yang menimbulkan berbagai gejala adalah antara lain :

2.4.1. Kalsium

Gejala kekurangan kalsium ditandai dengan pertumbuhan kuncup yang


terhenti dan mati, pertumbuhan tanaman lemah dan merana, tepi daun muda

10
mengalami klorosis, buah muda banyak yang rontok dan masak sebelum waktunya,
warna buah kurang sempurna. Gejala lain yaitu titik tumbuh lemah, terjadi perubahan
bentuk daun, mengeriting, kecil, dan akhirnya rontok. Kalsium menyebabkan
tanaman tinggi tetapi tidak kekar. Karena berefek langsung pada titik tumbuh maka
kekurangan unsur ini menyebabkan produksi bunga terhambat. Bunga gugur juga
efek kekurangan kalsium (Wijaya, 2009).
Secara rinci gejala kekurangan unsur hara Kalsium (Ca) yaitu:
a) Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan
tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara
tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati
b) Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
c) Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah
bentuk
d) Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita
e) Akarnya pendek-pendek dan seringkali ujungnya busuk,
f) Batang kurang kuat,
g) Daun-daun salah bentuk, kadang-kadang keriting atau nekrotis.
Kelebihan kalsium tidak berefek banyak, hanya mempengaruhi pH tanah.
Kelebihan kalsium, seperti pada tanah berkapur, dapat merangsang timbulnya
kekurangan kalium dan unsur mikro, seperti besi, boron, seng, tembaga dan mangan.
Pemberian kapur yang berlebihan pada tanah masam dapat menimbulkan masalah
seperti tersebut di atas. Kelainan hara dapat timbul karena kelebihan kalsium, seperti
terjadi pada tanah berkadar kalsium karbonat tinggi, pengapuran yang berlebihan
pada tanah masam atau terjadinya akumulasi garam kalsium, baik melalui aliran
kapiler, maupun karena tidak adanya pencucian yang intensif.

2.4.2. Magnesium

Gejala kekurangan magnesium ditandai mula-mula timbul pada daun tua


dengan gejala klorosis interveinal. Warna klorosis dimulai pada pinggir daun yang
berangsur angsur masuk ke dalam dengan tulang-tulang daun tetap hijau. Kekurangan

11
magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi yang tersedia
sedikit. Yang terbawa hanyalah unsur berbobot ‘ringan’ seperti nitrogen. Akibatnya
terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi lemah dan jarak antar
ruas panjang. Ciri-ciri persis seperti gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman.
Muncul bercak-bercak kuning di permukaan daun tua (Banaty dan Supryanto, 2014).
Hal ini terjadi karena Mg diangkut ke daun muda. Daun tua menjadi lemah dan
akhirnya mudah terserang penyakit, terutama embun tepung (powdery mildew).
Dalam keadaan kekurangan magnesium yang berat daun gugur muda, pertumbuhan
terhambat dan produksi rendah. Kekurangan magnesium dapat diatasi dengan:
- Pemupukan melalui tanah dan daun dengan garam magnesium, seperti Kiserit
(MgS04).
- Dapat digunakan 0,5 MgS04 untuk menyemprot tanaman.
- Pada tanah masam, pupuk organik dan dolomit dapat digunakan
Kelebihan magnesium tidak menimbulkan yang ekstrim.

2.4.3. Sulfur

Jumlah S yang dibutuhkan oleh tanaman sama dengan jumlah fosfor (P).
Kekahatan S menghambat sintesis protein dan hal inilah yang dapat menyebabkan
terjadinya klorosis seperti tanaman kekurangan nitrogen. Kahat S lebih menekan
pertumbuhan tunas dari pada pertumbuhan akar. Gejala kahat S lebih nampak pada
daun muda dengan warna daun yang menguning sebagai mobilitasnya sangat rendah
di dalam tanaman dan Penurunan kandungan klorofil secara drastis pada daun
merupakan gejala khas pada tanaman yang mengalami kahat S. Kahat S
menyebabkan terhambatnya sintesis protein yang berkorelasi dengan akumulasi N
dan nitrat organik terlarut (Banaty dan Supryanto, 2014).
Kekurangan unsur hara Belerang (S)
a. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna
umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan
kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun
selengkapnya

12
b. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman
tampak berdaun kuning dan hijau.
c. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman
berserat, berkayu dan berdiameter kecil
d. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah
Kelebihan sulfur data menyebabkan keasaman pada tanah yang kurang baik
bagi tanaman.

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

13
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sulphur,
magnesium dan kalsium memiliki fungsi dan peran penting bagi tanaman, dimana
sulfur memiliki bagian penting dari ferodoksin, suatu kompleks Fe dan S yang
terdapat pada kloroplas dan terlibat dalam oksidereduksi dengan transfer electron
serta dalam reduksi nitrat dalam proses fotosintesis. Magnesium digunakan oleh
tumbuhan hijau untuk fotosintesis. Magnesium juga mengambil peranan dalam
replikasi DNA dan RNA dan kalsium dibutuhkan untuk meminimalisir terjadinya
infeksi dari organisme penyebab penyakit yang bersinggungan dengan bagian luar
tanaman.

3.2. Saran

Saran untuk makalah ini yaitu dalam melakukam kegiatan budidaya tanaman,
kita harus lebih memperhatikan lagi akan kebutuhan nutrisi bagi tanaman dengan
proses yang lebih baik dan ramah lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

14
Arios, J.R. 2005. Pengaruh Pemberian Pupuk Magnesium (Mg) Terhadap Kadar
Klorofil Total Daun, dan Serapan Hara Mg Tanaman Kacang Tanah (Arachis
hypogea L.) pada Podsolik Jasinga dan Latosol Darmaga. Jurnal Agrotek
Indonesia, 1(1): 23-27.

Banaty OK dan Supriyanto A. 2014. Gejala Defisiensi Unsur Hara Makro Pada
Tanaman Stroberi (Fragaria X ananassa Duchesne) Varietas Dorit. Proseding
Seminar Nasional PERHORTI. Malang.

Kusmana C dan Istomo. 2003. Penuntun Praktikum Ekologi Hutan.Laboratorium.


Ekologi Hutan. Bogor.

Luhung B. 2014. Pengamatan Kandungan Unsur Hara Nitrogen, Fosfor, Kalium,


Kalsium dan Magnesium Serta pH Tanah Pada Kedalaman 60cm di Hutan
Sekunder Tua Bukit Soeharto.

Wijaya Y. 2009. Gejala Tanaman kekurangan Unsur Hara, http://yudhiwijaya. wordp
ress.com.2009/02/08.gejala-tanaman-kekurangan-unsur-hara/, Di akses tanggal
17 Mei 2020.

15

Anda mungkin juga menyukai