Anda di halaman 1dari 3

ُ‫ض ّل لَه‬ ِ ‫ت أَ ْع َمالِنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬ِ ‫إِ ّن ْال َح ْم َد ِهللِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ

نَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو َسيّئَا‬


ُ‫ي لَه‬ َ ‫َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬
َّ
‫ب َوالشهَا َد ِة‬ ْ ٰ ُ ُ ُ ٰ َّ ْ َّ ْ ُ
ِ ‫ قلْ اِ َّن ال َموْ تَ ال ِذيْ تَفِرُّ وْ نَ ِمنهُ فَاِنهٗ ُملقِ ْيك ْم ث َّم ت َر ُّدوْ نَ اِلى عَالِ ِم ال َغ ْي‬: ‫الحمد هلل رب العالمين القائل‬
َ‫فَيُنَبِّئُ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُوْ ن‬
ُ‫أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلهَ إِالّ هللاُ َوأَ ْشهَ ُد أَ ّن ُم َح ّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬
‫اط ال ُم ْستَقِي ِْم إِلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن َو َسلَّ َم‬
Kِ ‫الصِّر‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه َو َم ْن َسا َر َعلَى نَه ِْج ِه القَ ِوي ِْم َو َدعَا إِلَى‬ َ
‫تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا‬
‫أما بع ُد‬
‫ق تقاته فقد فاز المتقون‬ ّ ‫ نفسي بتقوى هللا ح‬K‫فيا عباد هللا أوصيكم وإيّاي‬.
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insyaAllah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah
Allah SWT
Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan
kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta
berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.
Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat nyawa yang masih diberikan kepada kita.
Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya, mengingat-Nya, serta
memuji-Nya.
Sebuah pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdu lillah; segala puji hanya milik Allah.
Sungguh tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia
untuk merasa telah berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata.
Dan kami mengajak diri kami sendiri serta jamaah sekalian untuk terus memperkokoh ketaqwaan
kepada Allah SWT.

َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
(Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.
Sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT…
Dalam Khutbah Jumat yang singkat ini, mari kita merenung sejenak tentang sesuatu yang pasti
kita hadapi, sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat, yaitu
kematian.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman:

َ‫ ْم ثُ َّم يُ ِم ْيتُ ُك ْم ثُ َّم يُحْ يِ ْي ُك ْم ثُ َّم اِلَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن‬Kۚ‫َك ْيفَ تَ ْكفُرُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ُك ْنتُ ْم اَ ْم َواتًا فَاَحْ يَا ُك‬
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan
kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian
kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan
sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah
menjadikannya ada di muka bumi ini.
Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan dibangkitkan
kembali setelah kematian itu.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT


Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum mati?
Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan
berharga ini.
Yang pertama, beramal sebaik mungkin
Dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam surat Al-Mulk ayat 1-2:
ُ ۖ ‫ت َٰب َركَ الَّ ِذيْ بِيَ ِد ِه ْال ُم ْل‬
‫ك َوهُ َو ع َٰلى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْي ۙ ٌر‬
Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (1)
‫ق ْال َموْ تَ َو ْال َحيَاةَ لِيَ ْبلُ َو ُك ْم أَيُّ ُك ْم أَحْ َسنُ َع َماًل ۚ َوهُ َو ْال َع ِزي ُز ْال َغفُو ُر‬
َ َ‫الَّ ِذي خَ ل‬
Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun. (2)
Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu dilakukan
dengan istiqamah. Dalam hadith shahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW
bersabda:
‫فَإ ِ َّن َخي َْر ْال َع َم ِل أَ ْد َو ُمهُ َوإِ ْن قَ َّل‬
Artinya; sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu
sedikit.

Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin,
semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah
maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi
itu adalah amal terakhir kita.

Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya


Diantara yang dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang
bermanfaat, serta mendidik anak kita menjadi anak yang sholeh yang dapat mendoakan kita
kelak. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW.
‫ إال من‬:‫ ((إذا مات اإلنسانُ انقطع عنه عملهُ إال من ثالث ٍة‬:‫ أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬:‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه‬
‫ أو ولد صالح يدعو له))؛ رواه مسلم‬،‫ أو علم ينتفع به‬،‫صدقة جارية‬
Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati,
maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya,
dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya.” (HR. Muslim).

Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah


Apakah itu husnul khatimah? Diantara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap
kalimat “laa ilaaha illallaah” di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadith shahih yang diriwayatkan
oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:
” َ‫” َم ْن َكانَ آ ِخ ُر َكالَ ِم ِه الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َد َخ َل ْال َجنَّة‬

“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk
Surga.”

Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di
akhir hidupnya.
‫ فَقِي َل َك ْيفَ يَ ْستَ ْع ِملُهُ يَا َرسُو َل هللاِ قَا َل ” يُ َوفِّقُهُ لِ َع َم ٍل‬. ” ُ‫ال َرسُو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم ” إِ َذا أَ َرا َد هللاُ بِ َع ْب ٍد َخ ْيرًا ا ْستَ ْع َملَه‬ َ َ‫ق‬
”‫ت‬ ْ َ
ِ ْ‫ح ق ْب َل ال َمو‬
ٍ ِ‫صال‬
َ ”
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka
Allah akan membuatnya beramal.” Para sahabat bertanya; “Bagaimana membuatnya beramal?”
beliau menjawab: “Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih
sebelum dia meninggal.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Selain berusaha dengan segenap amal untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus berdoa
agar Allah memberikan kita keistimewaan ini. Salah satu doa untuk meminta husnul khatimah
adalah sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Yusuf, yang terekam dalam surat Yusuf ayat 101:

َ‫ض أَنتَ َولِيِّي فِي ال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة ۖ تَ َوفَّنِي ُم ْسلِ ًما َوأَ ْل ِح ْقنِي بِالصَّالِ ِحين‬
ِ ْ‫ت َواأْل َر‬ ِ َ‫ف‬
ِ ‫اط َر ال َّس َما َوا‬
Artinya: (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di
akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh.
Sidang jumat yang dirahmati Allah SWT…
Sebagai seorang muslim, selayaknya kita selalu mengingat bahwa hidup kita di dunia ini
hanyalah sementara. Kebahagiaan dan kesedihan adalah bagian dari kehidupan ini yang harus
kita jalani dengan penuh keimanan.

Allah SWT berfirman:

َ َّ‫ب ْال ُكف‬


‫ار نَبَاتُهٗ ثُ َّم يَ ِه ْي ُج‬ َ ‫ث اَ ْع َج‬ ٍ ‫َّز ْينَةٌ َّوتَفَا ُخ ۢ ٌر بَ ْينَ ُك ْم َوتَ َكاثُ ٌر فِى ااْل َ ْم َوا ِل َوااْل َوْ اَل ۗ ِد َك َمثَ ِل َغ ْي‬
ِ ‫اِ ْعلَ ُم ْٓوا اَنَّ َما ْال َح ٰيوةُ ال ُّد ْنيَا لَ ِعبٌ َّولَ ْه ٌو و‬
ْ
‫ع ال ُغرُوْ ِر‬ ‫اَّل‬ ْ
ُ ‫ان ۗ َو َما ال َح ٰيوةُ ال ُّد ْنيَآ اِ َمتَا‬ ‫هّٰللا‬ ۙ
ٌ ‫ ٌد َّو َم ْغفِ َرةٌ ِّمنَ ِ َو ِرضْ َو‬K‫ًًّرا ثُ َّم يَ ُكوْ نُ ُحطَا ًم ۗا َوفِى ااْل ٰ ِخ َر ِة َع َذابٌ َش ِد ْي‬Kّ َ‫فَت َٰرىهُ ُمصْ ف‬

“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan,


perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak
keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian
(tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan
di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan
kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.”
Namun demikian, Allah juga mengingatkan kepada kita dalam surat Al-Qasas ayat 77:

ُّ‫ض ۗاِ َّن هّٰللا َ اَل ي ُِحب‬ َ ‫ك ِمنَ ال ُّد ْنيَا َواَحْ ِس ْن َك َمآ اَحْ َسنَ هّٰللا ُ اِلَ ْي‬
ِ ْ‫ك َواَل تَب ِْغ ْالفَ َسا َد فِى ااْل َر‬ ِ َ‫س ن‬
َ َ‫ص ْيب‬ ‫وا ْبتَغ ف ْيمآ ٰا ٰتى َ هّٰللا‬
َ ‫ك ُ ال َّدا َر ااْل ٰ ِخ َرةَ َواَل تَ ْن‬ َ ِ ِ َ
َ‫ْال ُم ْف ِس ِد ْين‬

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu,
tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”
Akhirnya, semoga kelak kita termasuk hamba Allah yang dapat beramal baik selama hidup kita,
meninggal dalam keadaan husnul khatimah, serta berkesampatan bertemu dengan-Nya di surga
nanti.

‫ر‬Kُ ِ‫ أَقُوْ ُل قَوْ لِي ه َذا َواَ ْستَ ْغف‬.‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬
ِ ‫م بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليَا‬Kْ ‫ َونَفَ َعنِي َوإِيَّا ُك‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬
ِ ْ‫ك هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬ َ ‫بَا َر‬
‫َّحيْم‬ ِ ‫ فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ إِنَّهُ هُ َو ْال َغفُوْ ُر الر‬،‫ب‬
ٍ ‫ر ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ ِم ْن ُك ِّل َذ ْن‬Kِ ِ‫هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َسائ‬

Anda mungkin juga menyukai