”Peranan Tenaga Kerja Perempuan Dalam Usaha Ternak Sapi Perah Di Kabupaten
Kuningan”
Dosen Pengampu :
Oleh :
2019
Judul Jurnal : Peranan Tenaga Kerja Perempuan Dalam Usaha Ternak Sapi Perah Di
Kabupaten Kuningan
Tahun : 2013
Latar Belakang
Latar belakang jurnal ini untuk Mengetahui pengaruh jumlah ternak, jumlah anggota
adalah metode survey dengan metode pengambilan sampel lokasi menggunakan metode
Metode
Metode penelitian yang digunakan dari data primer dan data sekunder Penelitian dilakukan
adalah perempuan anggota peternak yang terlibat di dalam usaha peternakan sapi perah di
Kabupaten Kuningan
Teknologi , bahwa usaha peternakan keluarga memberikan keuntungan jika jumlah sapi perah
yang dipelihara minimal 6 ekor, walaupun tingkat efisiensinya dapat dicapai dengan minimal
kepemilikan sebanyak 2 ekor dengan rata-rata produksi susu sebanyak 15 liter/hari. Jumlah
anggota keluarga merupakan salah satu motivasi bagi kepala keluarga dalam memenuhi
dalam mengambil keputusan mengenai kemajuan usaha peternakan yang dijalankan dan
membantu menangani baik dalam pemeliharaan ataupun hal lain dalam usaha peternakannya.
57 tahun keatas. Semakin tinggi umur seseorang maka ia lebih cenderung untuk berpikir lebih
matang dan bertindak lebih bijaksana. Secara fisik akan mempengaruhi produktifitas usaha
ternak, dimana semakin tinggi umur peternak umur maka kemampuan kerjanya relatif
menurun. Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa latar belakang pendidikan peternak
perempuan yang terlibat dalam usaha ternak sapi perah berada dalam kategori rendah yaitu
kerja. Mulyadi menyatakan bahwa peningkatan kualitas pekerja yang akan dicerminkan oleh
tingkat pendidikan rata-rata semakin baik,yang akan memberikan dampak positif terhadap
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa kontribusi kerja perempuan cukup besar adalah
membersihkan kandang dan memerah susu. Hal ini disebabkan letak kandang berada di
sekitar rumah tinggal mereka, sehingga pekerjaan tersebut dapat di kerjakan oleh istri
peternak tanpa mengganggu pekerjaan utamanya sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan
Tabel 2 diketahui hasil rataan curahan jam kerja peternak perempuan sebesar 1,4
biaya variabel . Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa biaya variabel jauh lebih besar di banding
Hasil analisis regresi pada Tabel 4 menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi sebesar
0,563. Hal ini menunjukan bahwa variansi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
dependen sebesar 56,3 persen. Selebihnya,43,70 persen dijelaskan oleh variabel lain yang
ternak tidak laktasi dan ternak laktasi , sebagai pekerjaan sampingan dan lain sebagainya.
Hasil analisis variansi diperoleh Fhitung sebesar 16,746 dan Ftabel 0,05 sebesar 3,963 yang
berarti Fhitung > Ftabel 0,05. Hal ini menunjukan bahwa persamaan garis regresi tersebut
dapat digunakan sebagai garis penduga pendapatan dengan tingkat signifikasi 95 persen.
Berdasarkan Tabel 4 secara parsial jumlah kepemilikan ternak tidak berpengaruh nyata
sebabkan dalam penggunaan curahan jam kerja peternak belum optimal, sebenarnya peternak
dipelihara sangat mempengaruhi efisien usaha, semakin banyak ternak yang dipelihara maka
semakin tinggi pendapatan.Hal ini dapat dimungkinkan tergantung terhadap kondisi dan
kontribusi pendapatan perempuan keluarga peternak hal ini disebabkan besarnya jumlah
anggota keluarga tidak memberikan kontribusi yang positif terhadap usaha ternak yang
dipelihara.93,16 persen ada dalam umur yang produktif. Pada umur produktif ini umumnya
produktif, peluang untuk diterimanya inovasi untuk responden tergolong tinggi. Hal ini dapat
dijelaskan bahwa sebagian besar peternak perempuan yang ada di Kabupaten Kuningan rata-
rata berusia di atas 40 tahun dan jarang berusia muda. Hasil penelitian menunjukan rata-rata
jenjang pendidikan peternak ialah 5,19 tahun atau rata-rata tamatan Sekolah
Dasar.Pendidikan yang rendah menyebabkan peternak tidak dapat menerima informasi atau
Kesimpulan
Tenaga kerja perempuan memberikan kontribusi terhadap total curahan jam kerja dan total
pendapatan pada usaha ternak sapi perah, rataan kontribusi pendapatan keluarga peternak sapi
perah di Kabupaten Kuningan sebesar 29,45 persen sedangkan rataan kontribusi pendapatan
kerja keluarga peternak sapi perah di Kabupaten Kuningan sebesar Rp. 12.410.645,76 /tahun.
Variabel curahan jam kerja memiliki pengaruh sangat nyata terhadap pendapatan kerja
Kelebihan dari penelitian yang sudah dilakukan ini adalah, proses pendetailan data dan
penggunaan teori yang memadai. Sedangkan kekurangannya adalah, pada tabel yang
ditujukan tidak sama dengan penjelasan pada teori sehingga kurang bisa di pahami.