STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN DI AREA PENDIDIKAN DAN
PENELITIAN
Dosen Pengampu: Pak Debat Sendy Asmoro, S.Kep., Ns.
Oleh:
Oviana 01.2.19.00699
Priskila Rosalina Eba 01.2.19.00700
Ragil Putro Prasongko 01.2.19.00701
Reka Diah Ayukusuma 01.2.19.00702
Rozaaq Haedi Darussalam 01.2.19.00703
Rycho Luchas Puspo Ndaru 01.2.19.00704
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS. BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
PENJELASAN
1.1 Standar Praktik Keperawatan
Standar praktik keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan untuk klien (Gillies,1989:121). Standar praktik keperawatan adalah batas ukuran baku minimal yang harus dilakukan perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Standar dibuat supaya dapat meningkatkan, menuntun dan mengarahkan praktik keperawatan profesional. Sebagai pedoman perawat dalam menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien/pasien. Kemandirian keperawatan sebagai profesi telah meningkat, karena telah ditetapkannya sejumlah standar praktik keperawatan. Standar untuk praktik sangat penting, salah satunya sebagai petunjuk secara obyektif untuk perawat memberikan perawatan dan sebagai kriteria untuk melakukan evaluasi asuhan keperawatan ketika standar telah didefinisikan dengan jelas. Klien/pasien dapat diyakinkan bahwa mereka mendapatkan asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi. Serta perawat mengetahui secara pasti apakah yang penting dalam pemberian asuhan keperawatan dan staf administrasi dapat menentukan apakah asuhan yang diberikan memenuhi standar yang berlaku. 1.2 Area Pendidikan Dengan adanya standar praktik keperawatan, di ruang lingkup pendidikan dapat membantu dalam proses perencanaan isi kurikulum dan mengevaluasi penampilan kerja mahasiswa. Perawat yang sudah lulus dapat memahami peran dan fungsi pendidik klinik (Preceptor) dalam pendidikan keperawatan. Perawat memahami kebutuhan pendidikan dan keterampilan klinis dalam pendidikan keperawatan. 1.3 Area Penelitian Hasil proses evaluasi merupakan penelitian yang pertemuannya dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Perawat dapat merancang dan melaksanakan penelitian sederhana dalam bidang keperawatan serta menerapkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan. CONTOH 2.1 Pendidikan Dalam suatu ruangan ada mahasiswa A, B dan C serta perawat D. Dengan adanya standar praktik keperawatan, perawat yang sudah lama wajib memberikan bimbingan kepada mahasiswa calon perawat. Suatu ketika mahasiswa C kesulitan melakukan tindakan injeksi pada pasien. Kemudian mahasiswa C meminta pertolongan pada perawat D supaya didampingi dan diarahkan ketika melakukan injeksi pada pasien. Disisi lain mahasiswa A mengalami masalah pada keyakinannya. Dia merasa takut menghadapi pasien yang terlihat tidak kooperatif. Mahasiswa A meminta bantuan kepada perawat D untuk mendampingi dalam melakukan asuhan keperawatan. Sehingga, ketika ada masalah perawat D dapat memberikan arahan. Kemudian, mahasiswa C mendapatkan kasus pasien yang dirasa cukup rumit, sehingga mahasiswa C meminta bantuan kepada perawat D untuk membantu memecahkan kasus tersebut. Sehingga, kasus dari mahasiswa C dapat dipecahkan sedangkan perawat mempunyai pengalaman baru dalam memecahkan sebuah kasus. 2.2 Penelitian Terdapat kasus di mana perawat kurang melakukan sikap caring pada pasien maupun keluarga pasien, sehingga terjadi kesenjangan antara perawat dengan pasien atau keluarga pasien. Kemudian, perawat melakukan penelitian, mengenai hubungan caring dengan kesiapan pasien dan keluarga menerima informasi. Dan didapatkan hasil, bahwa dengan perawat melakukan caring dengan baik, maka pasien atau keluarga dapat menerima informasi dengan baik dan proses keperawatan selanjutnya tidak mengalami kendala. Jadi, ketika sudah mendapatkan hasil penelitian seperti itu, perawat akan lebih memperhatikan sikap caring pada pasien atau keluarga supaya proses asuhan keperawatan selanjutnya tidak mengalami hambatan.